DARURAT
Disusun Oleh:
1
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
Presentase Jumlah Soal 3-9 % Atau 6-9
TRIAGE
MERAH
KUNING
2
HIJAU
Tidak gawat tidak darurat (Respon Time : 60 Menit) pasien yang tidak
memerlukan penangan segera.
Dislokasi
Fraktur tertutup
Luka minor
HITAM
Meninggal
KLASIFIKASI DESKRIPSI
Keadaan mengancam nyawa yang jika
tidak segera ditolong dapat meninggal
atau cacat sehingga perlu ditangani
dengan prioritas pertama. Sehingga
dalam
keadaan ini tidak ada waktu
Gawat Darurat tunggu.Yang termasuk keadaan adalah
pasien keracunan akut dengan
penurunan kesadaran, gangguan jalan
napas, gangguan pernapasan, gangguan
sirkulasi, atau pemaparan pada mata
yang dapat menyebabkan kebutaan ini
3
Keadaan yang tidak mengancam
nyawatetapi memerlukan tindakan
darurat.Pasien biasanya sadar tidak ada
ganguanpernapasan dan sirkulasi
serta tidakmemerlukan resusitasi dan
Darurat Tidak
dapat langsungdiberi terapi definitive.
Gawat
Pasien dapat dirawatdi ruang rawat inap
atau jika keadaannyaringan dapat di
pulangkan untukselanjutnya kontrol
ke poliklinik rawat jalan
PRIMARY SURVEY
4
4. Heimlich Manuver
Dapat dilakukan dalam posisi berdiri dan terlentang. Caranya
berikan hentakan mendadak pada ulu hati (daerah subdiafragma
– abdomen).
5. Back Blow
Bila penderita sadar dapat batuk keras, observasi ketat. Bila
nafas tidak efektif atau berhenti, lakukan back blow 5 kali
(hentakan keras pada punggung korban di titik silang garis antar
belikat dengan tulang punggung/vertebrae)
6. Chest Thrust (bayi)
7. Bila penderita sadar, lakukan chest thrust 5 kali (tekan tulang dada
dengan jari telunjuk atau jari tengah kira-kira satu jari di bawah garis
imajinasi antara kedua putting susu pasien). Bila penderita sadar,
tidurkan terlentang, lakukan chest thrust, tarik lidah apakah ada benda
asing, beri nafas buatan
Posisi Fowler
Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk,
dimana bagian kepalatempat tidur lebih tinggi atau
dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan
kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.
5
60 derajat.
Tujuan
1. Mobilisasi
2. Memerikan perasaan lega pada klien sesak nafas
3. Memudahkan perawatan misalnya memberikan makan
Posisi SIM
Posisi sim adalah posisi miring ke kanan atau kiri, posisi ini
dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan memberi
pelayanan dan memberikan obat lewat anus (supisitoria)
Posisi Trendelenburg
Pada posisi ini pasien berbaring ditempat tidur dengan
bagian kepala lebih rendah daripada bagian kaki. Posisi ini
dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke ota
6
RJP (AHA, 2017)
7
CONTOH SOAL
Jawaban: B
Melanjutkan BHD Tanpa pemberian Ventilasi
Rasional:
Dilakukan jika terdapat darah atau sekresi yang berlebihan,
untuk mencegah penolong resiko terinfeksi oleh sekresi korban.
(AHA,2015)
A. melakukan suction
B. memanggil bantuan
C. memasang semi rigid cervical collar
D. memasang long spin board
8
E. memasang OPA
Jawaban: C Memasang semi rigid cervical collar
Rasional:
dugaan cedera cervical melekat pada korban multiple trauma,
sehingga stabilisasi leher adalah tindakan utama dan pertama
sebelum melakukan tindakan penanganan yang lainnya.
A. scoop stretcher
B. basket streche
C. short spine board
D. long spin board
E. kendrick extricattion device (KED)
9
C. memerikas nadi karotis
D. melakukan DC Shock
E. melakukan flat line protocol
A. 1800 ml
10
B. 2700 ml
C. 3600 ml
D. 5400 ml
E. 7200 ml
Jawaban : C 3600 ml
Rasional :
Luas luka bakar: 9 + 9 (Dada+perut)
DAN 9+9 (Kedua tangan) Total =
36% RUMUS Bxter : 4X % Luka
bakarx BB
= 4 X 36% X 50 = 7200 ml
11
8. Pasien perempuan berusia 35 tahun diantar ke IGD dengan
ambulance setelah mengalami luka bakar derajat IIB pada
daerah wajah, dada, perut dan kedua tangan akibat ledakan
kompor gas 30 menit yang lalu. Sekilas, klien tampak meringis
menahan nyeri, sesak nafas dan nadi meningkat.
Apakah masalah keperawatan prioritas pasien tersebut?
A. Nyeri
B. Gangguan integritas kulit
C. Penurunan curah jantung
D. Resiko Defisit volume cairan
E. Resiko Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
9. Departemen GADAR
Ny. A. 23 th, di bawa ke UGD RS X , dg kondisi luka bakar
seluruh bagian punggung, dan kedua kaki bagian belakang 45
Menit yg lalu. dengan luas luka bakar 36%, pasien
mendapatkan terapi cairan intravena sebanyak 4320 cc dalam
8 jam pertama. Infus yg digunakan adalah set Makro.
Berapa tetes permenit infus harus diberikan?
A. 40 tetes/mnt
B. 60 tetes/mnt
C. 122 tetes/mnt
D. 180 tetes/mnt
E. 200 tetes/mnt
12
4320x20
8x60
Disederhanakan menjadi 4320
8x3
*= 180 TPM*
A. 1800 ml
B.2700 ml
C.3600 ml
D.5400 ml
E. 7200 ml
Jawaban : B 3600 ml
Rasional :
Luas luka bakar: 9 + 9 (Dada+perut) DAN 9+9 (Kedua
tangan) Total = 36% RUMUS Bexter : 4 X % Luka bakar x
BB = 4 X 36% X 50 = 7200 ml
Pada 8 Jam pertama maka dibagi ½ sehingga didapatkan
jumlah 7200/ ½ = 3600 ml
13
A. Melakukan penghisapan lender
B. Mengatur posisi fowler
C. Memasang oksigen
D. Memasang ETT
E. Memasang OPA
Jawaban : A
Rasional :
Pasien mengalami penurunan kesadaran, namun GCS masih diatas
8, bisa diasumsikan jalan napas ( air way ) pasien masih paten, untuk
itu pendekatan penanganan kegawatdaruratan pada kasus diatas
adalah pada gangguan fungsi pernapasan ( airway dan breathing )
karena adanya penumpukan secret ( terdengar suara gurgling ) yang
berpotensi mengakibatkan kematian. Tindakan yang dilakukan
untuk menjaga fungsi jalan napas tetap adekuat adalah dengan
melakukan penghisapan lender.
A. Berikan o2
B. Balut tekan
C. Pasang bidai
D. Pasang kateter
E. Rehidrasi cairan
Jawaban : E
Rasional :
Gejala klinis yang ada seperti adanya perdarahan masif, tekanan
darah 90/60 mmHg, frekuensi nafas nadi 110x/menit, frekuensi
napas 24x/menit menunjukkan berada pada kondisi pre shock. Maka
tindakan utama yang tepat pada pasien tersebut adalah dengan
14
memberikan rehidrasi cairan sesuai deficit yang terjadi.
A. Melakukan Suction
B. Memasang orofaringeal airway
C. Memasang endotracheal tube
D. Melakukan jaw trust
E. Melakukan pemasangan infus
Jawaban : B
Rasional :
Pada kasus diatas pasien mengalami penurunan kesadaran yang
mengakibatkan resiko lidah jatuh ke belakang yang mengakibatkan
obstruksi jalan nafas sehingga muncul suara tambahan snoring.
Bunya snoring muncul akibat sumbatan benda padat pada jalan
nafas atau lidah jatuh kebelakang. Jadi tindakan awal adalah buka
jalan nafas dengan head tilt chin lift kemudian pasang OPA untuk
mempertahankan jalan nafas.
A. E2V3M4
B. E2V2M2
15
C. E3V3M4
D. E3V3M3
E. E3V3M2
Jawaban : A
Rasional :
Membuka dengan rangsang nyeri ( 2 ), V : Suara tidak jelas dan tanpa
mengandung arti ( 3 ), Gerakan menarik dari sumber rangang nyeri
(4)
Jawaban : D
Rasional :
Pedoman tatalaksana regulasi cepat gula darah jika terdapat kadar
gula darah antara 30 – 60 mg/dl adalah dengan pemberian infus D
40 % sebanyak 2 flakton.
16
yang tepat pada kasus tersebut?
A. E2V3M4
B. E2V2M2
C. E2V4M4
D. E3V3M5
E. E3V4M5
Jawaban : E
Rasional :
Membuka dengan perintah ( 3 ), V : bicara kacau ( 4 ), Gerakan
melokalisir nyeri ( 5 )
A. Pasien A
B. Pasien B
C. Pasien C
D. Pasien D
E. Pasien E
17
Jawaban : E
Rasional :
Pasien dengan kondisi tidak sadarkan diri, berpotensi menimbulkan
obtruksi/sumbatan jalan napas akibat lidah jatuh ke belakang dan
bila penanganannya terlambat maka dapat menyebabkan kematian.
A. Memasang IV line
B. Lakukan pemasangan ETT
C. Kolaborasi pemberian analgetik
D. Monitor tanda-tanda vital
E. Memasang kateter urin
18
wound pada luka terbuka. TTV: TD 90/60 mmHg, Nadi 108 x/menit, RR 27 x/menit, Suhu 370C. Saat ini pasien sudah
terpasang oksigen. Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang harus dilakukan perawat pada pasien tersebut?
19