Disusun Oleh
Ns. Satrio Kusumo Lelono, M.Kep.,Sp.Kep.J
M.Khalid Fredy Saputra, S.Kep., Ners., CH.,CHt., NNLP., CBWCN
Agung Prasetyo, S.Kep., Ners., CBWCN
Adi Firnando, S.Kep., Ners
Pada akhir pembelajaran mahasiswa mampu menerapkan asuhan keperawatan pada klien
dalam rentang sehat jiwa sampai gangguan jiwa, dan penekanannya pada upaya
pencegahan primer, sekunder, dan tertier kesehatan jiwa secara holistik (bio-psiko-sosio-
cultural-spiritual). Ditujukan pada klien dengan masalah adaptasi biopsikososial
spiritual dan gangguan jiwa dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan
melalui komunikasi terapeutik serta menggunakan berbagai terapi modalitas. Termasuk
isu, serta kecenderungan kesehatan jiwa serta peran perawat dalam menanggulanginya.
E. 4. Asuhan Keperawatan Klien Yang Mengalami Harga Diri Rendah Dan Isolasi
Sosial
No Sub Topik Elemen Referensi
E. 8. Kegawatdaruratan Psikiatrik
E. 9. Terapi Modalitas
Pasaribu
3. 3. Stuart,J. G.W.T.,
(2016). Prinsip
Keliat
dan Praktik Keperawatan
B.A.,
8 Somatik. Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
Indonesia 10. Mosby:
Elsevier (Singapore) Pte Ltd
Contoh Soal
Seorang laki-laki berusia 45 tahun dibawa ke RS Jiwa 2 hari lalu karena mengamuk dan
berte- riak-teriak. Saat berinteraksi, pasien mengatakan berulang kali bahwa dia diguna-guna
dengan tetangganya. Jika dibantah, pasien akan memaki dan mengancam.
Pertanyaan soal
Apakah hambatan yang utama yang harus diantisipasi perawat ketika melakukan tindakan
pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
Rasional:
Rasional A : mengatakan berulang kali dirinya diguna-guna adalah sala satu gejala dari
waham
Rasional B : tidak konsisten dalam tindakan bisa disebabkan tidak adanya kesepaka- tan
pencapaian tujuan diawal antara perawat-klien
Rasional C : biasanya disebabkan oleh perbe- daan nilai, persepsi, pengetahuan , dan latar
belakang antara klien-per- awat
Rasional D : sebagai bentuk dari hambatan ko- munikasi terapeutik (countertrans- ferens)
yang merupakan respon dari resistensi klien
Rasional E : salah satu akibat dari hambatan komunikasi terapeutik karena ti- dak
tercapainya kesepakatan tu- juan tindakan keperawatan antara klien-perawat di
awal
Kunci Jawaban: D
LATIHAN SOAL KEPERAWATAN JIWA
1. Seorang laki-laki usia 23 tahun di bawa ke UGD satu hari yang lalu karena minum obat
nyamuk ¼ gelas. Keluarga mengatakan bahwa pasien baru saja di DO dari sekolahnya.
Riwayat psikososial, pasien mengatakan bahwa dirinya tidak berharga dan tidak memiliki
masa depan.
Pertanyaan soal
Apakah prioritas tindakan keperawatan pada kasus tesebut?
Pilihan jawaban
a. melakukan pengkajian bunuh diri secara adekuat
b. melindungi pasien dari bahaya percobaan bunuh diri lebih lanjut
c. menguatkan kontrak kepada pasien untuk tidak mengulang perbuatannya
d. memberikan edukasi cara mengembangkan mekanisme koping yang efektif
e. memberikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaannya
Rasional B : terapi dengan menggunakan aliran listrik dengan konvul- sator untuk
mengubah neurokimia otak
Rujukan:
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik Keper- awatan
Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin- gapore) Pte Ltd.
NANDA International Inc. (2014). Nursing Diagnoses: Definitions & Classifica- tions
2015 - 2017 (10th ed.). Oxford, UK: Wiley Blackwell.
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik Keper- awatan
Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Sin- gapore) Pte Ltd
Keliat, B.A & Prawirowiyono, A. (2014).Keperawatan Jiwa; Terapi Aktivitas
Kelompok. Jakarta: EGC.
3. Seorang laki-laki usia 18 tahun dirawat di RS Jiwa, dengan keluhan sering mendengar
suara bunyi-bunyian dan teriakan. Pasien tahu kalau dirinya mengalami halusinasi dan
ingin menghindar karena merasa terganggu. Perawat ruangan akan melakukan
intervensi mengontrol halusinasi dengan pendekatan komunikasi.
Pertanyaan soal
Apakah strategi pelaksanaan (SP) 2 pasien pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. program terapi obat
b. menghardik halusinasi
c. lakukan aktifitas yang terjadwal
d. bercakap-cakap dengan orang lain
e. latih pasien mengontrol halusinasinya
Referensi :
Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nurhaeni, N. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa
Komunitas, CMHN (Basic Course). Jakarta: EGC.
Towsend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept of Care in
Evidence Based Practise (6thEd). F.A. davis Company
4. Seorang laki-laki berusia 30 tahun, dibawa oleh keluarga ke RS Jiwa dengan alasan pasien
membakar kulit, dan melukai dirinya dengan silet di rumah. Hasil pengkajian saat ini,
pasien masih nampak mondar mandir, gelisah, mata melotot. Tujuan jangka pendek dari
intervensi keperawatan yang diberikan oleh perawat adalah melakukan terapi somatik
dengan mencegah pasien melakukan aktifitas yang dapat mencederai dirinya.
Pertanyaan soal
Apakah intervensi keperawatan yang sesuai pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. pindahkan benda yang membahayakan
b. tingkatkan hubungan interpersonal yang sehat
c. ajak pasien untuk berperan serta dalam aktivitas
d. bantuan pasien mengenal mekanisme koping yang
e. bantu orang terdekat untuk berkomunikasi secara konstruktif
Kunci Jawaban: A Rasional:
Rasional A : merupakan tindakan utama pada klien dengan percobaan bunuh diri
disamping mendapatkan pengawasan yang ketat
Referensi :
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch.(2007).Psychiatric Mental Health
Nursing, third edition.New York:Thomson Delmar Learning.
Towsend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept of Care in
Evidence Based Practise (6thEd). F.A. davis Company
5. Seorang laki-laki berusia 47 tahun dirawat di RS Jiwa dengan bicara kacau, mengomel
tanpa sebab, dan sering berjalan mondar mandir. Ketika dikaji klien mengatakan
mendengar suara-suara yang selalu mengejek bahwa ia jelek. Perawat merencanakan
melakukan terapi keperawatan.
Pertanyaan soal
Apakah terapi modalitas yang dapat diberikan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. TAK Sosialisasi
b. TAK Stimulasi Sensori
c. TAK Stimulasi persepsi PK
d. TAK Stimulasi persepsi HDR
e. TAK Stimulasi persepsi Halusinasi
6. Seorang laki-laki usia 40 tahun dirawat di RSJ dengan keluhan sering marah dan
merusak barang-barang yang ada disekitarnya. Telah dirumuskan intervensi untuk
mengatasinya dengan Terapi Aktifitas Kelompok (TAK) : mengenal perilaku kekerasan
yang biasa dilakukan.
Pertanyaan soal
Apakah prioritas implementasi keperawatan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. fisik
b. sosial
c. spritual
d. mengetahui penyebab
e. mematuhi konsumsi obat
Kunci Jawaban: A Rasional:
Rasional A : TAK sesi 2 untuk mencgah perilaku kekerasan klien dengan melakukan
kegiatan fisik
Referensi :
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik Keper- awatan
Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
Keliat, B.A & Prawirowiyono, A. (2014). Keperawatan Jiwa; Terapi Aktivitas
Kelompok. Jakarta: EGC.
10. Seorang perempuan usia 29 tahun masuk di RS Jiwa diantar oleh keluarganya
karena menyendiri diri dalam kamar sejak satu minggu yang lalu. Ketika perawat
melakukan wawancara didapatkan perilaku pasien tidak berespon walaupun sudah
diberikan stimulus/ rangsangan yang kuat.
Pertanyaan soal
Manakah afek yang sesuai dengan kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. inapropiate
b. ambivalen
c. tumpul
d. datar
e. labil
11. Seorang perempuan usia 37 tahun dirawat di RS jiwa dengan keluhan depresi. Pasien
sedang hamil trimester pertama dan khawatir karena sebelumnya telah tiga kali
mengalami keguguran. Hasil pengkajian saat ini pasien sulit tidur dan mudah terbangun
pada malam hari, kontak mata kurang, tidak fokus dan gelisah.
Pertanyaan soal
Apakah tujuan intervensi keperawatan yang sesuai pada kasus tersebut ?
Pilihan Jawaban
a. konsep diri positif
b. pola koping klien adekuat
c. klien mempunyai harapan
d. menurunkan tingkat kecemasan
e. mendapatkan informasi tentang penyebab kegugurannya
12. Seorang laki-laki usia 20 tahun masuk ke RS Jiwa diantar oleh orang tuanya karena
mengamuk dan bicara sendiri. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengalami gangguan
proses pikir ditandai dengan pembicaraan pasien tidak nyambung antara kalimat satu
dengan yang lainnya.
Pertanyaan soal
Apakah masalah utama pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. blocking
b. tangensial
c. perseverasi
d. sirkumtansial
e. kehilangan asosiasi
13. Seorang perempuan berusia 25 tahun, dirawat di ruang perawatan RS Jiwa dengan
diagnosis gangguan konsep diri: harga diri rendah. Tujuan intervensi keperawatan adalah
memperluas kesadaran diri. Perawat menerapkan prinsip keperawatan dengan membina
hubungan terbuka dan saling percaya.
Pertanyaan soal
Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. identifikasi kekuatan ego pasien
b. tawarkan penerimaan tanpa syarat
c. mulai dengan meyakinkan identitas pasien
d. berikan dukungan untuk mengurangi kecemasan
e. dekati pasien dengan cara tidak menuntut diterima
Rasional B : salah satu teknik komunikasi, perawat menerima klien dengan respect
tanpa menilai atau mengadilinya secara positif atau negative, klien akan
merasa dihargai tanpa syarat
Referensi :
Carson, V.B. (2000). Mental Health Nurs- ing: The nurse-patient journey. (2th
ed.).Philadelphia: W.B. Sauders Company
Halter MJ. (2014). Varcarolis’ Foundations of Psychiatric Mental Health Nursing: A
Clinical Approach. 7th edition. Saunders: Elsevier Inc.
14. Seorang Laki-laki berusia 23 tahun diantar keluarga ke Poliklinik RS jiwa. Hasil
wawancara pasien dimarahi oleh dosennya karena beberapa kali terlambat dan setelah
dosennya pergi dia membanting buku catatannya. Pasien sering membanting barang-
barang dirumah jika marah pada orang lain.
Pertanyaan soal
Apakah mekanisme pertahanan ego pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. denial
b. proyeksi
c. reaction
d. kompensasi
e. displacement
Kunci Jawaban: E Rasional:
Rasional E : mengarahkan dorongan-dorongan/kemarahan yang tidak sesuai pada
sejumlah orang atau objek sehingga dorongan aslinya terselubung atau
tersembunyi
Referensi :
Townsend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept of Care in
Evidence Based Practise (6thEd). F.A. davis Company
Sheila L. Videbeck.(2011). Psychiatric Mental Health Nursing, fifth edition.
Philadelphia:Wolters Kluwer, Lip- pincot William & Wilkins.
15. Seorang laki-laki umur 70 tahun dirawat di RS Jiwa dengan bicara kacau dan tidak
jelas. Dari hasil wawancara, pasien sering pusing dan mengeluh sakit kepala, tidurnya
sering terbangun pada malam hari, lupa terhadap peristiwa yang baru terjadi dan sering
meninggalkan benda-benda yang dipakainya disembarang tempat. Hasil pengkajian TD
160/100mmHg, frekuensi nadi 80x/mnt, Suhu 37OC.
Pertanyaan soal
Apa penyebab gangguan kognitif pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. tumor otak
b. trauma kepala
c. penyakit sistemik
d. proses degenerasi
e. gangguan peredaran darah
16. Seorang laki-laki berusia 29 tahun diantar oleh keluarganya ke poliklinik RS jiwa
keluhan tidak bersemangat dan merasa hidupnya tidak berarti. Keluarga pasien
mengatakan hal ini terjadi setelah pasien mengetahui bahwa dirinya mengalami gagal
ginjal. Sejak itu pasien menjadi pendiam, malas makan, dan penampilan tidak rapi.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. menarik diri
b. gangguan body image
c. kecemasan yang meningkat
d. ketidakmampuan melakukan ADL
e. respon pengingkaran yang tidak adekuat
17. Seorang laki-laki usia 38 tahun dirawat RS Jiwa dengan alasan selalu berteriak dan mata
melotot selama satu minggu. Di rumah sakit pasien mondar mandir. Pada saat pengkajian
perawat mengatakan bahwa “Anda tampak tegang hari ini”.
Pertanyaan soal
Apakah teknik komunikasi yang digunakan perawat pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. klarifikasi
b. menawarkan diri
c. memberi kesempatan
d. memfokuskan
e. menyatakan hasil observasi
18. Seorang perempuan usia 35 tahun dirawat di RS Jiwa dengan keluhan stres. Pasien telah
menikah 6 tahun belum dikaruniai anak. Pasien merasa kesepian, sulit tidur, sering
terbangun. Saat interaksi pasien tidak menatap perawat, menjawab pertanyaan seadanya,
pembicaraan berfokus tentang suaminya, ekspresi gelisah dan meremas-remas
tangannya.
Pertanyaan soal
Apakah tujuan utama intervensi keperawatan pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. menghilangkan stressor
b. meningkatkan harga diri
c. mempunyai pengetahuan yang posiitf
d. memiliki pemahaman tentang dirinya
e. menyalurkan kemaharan dengan asertif
Kunci Jawaban: E Rasional:
Rasional:
Rasional E : mengungkapkan kemarahan dengan tidak melukai diri dan orang lain
Referensi :
Towsend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept of Care in
Evidence Based Practise (6thEd). F.A. davis Company
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan
Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
19. Seorang pasien perempuan berusia 30 tahun, masuk RS jiwa dengan keluhan mengamuk
di rumah. Pada saat pengkajian, pasien mengatakan sering mendengar suara-suara yang
menghinanya. Pasien sangat benci dengan suara tersebut.
Pertanyaan soal
Apakah pengkajian lanjutan pada pasien tersebut?
Pilihan Jawaban
a. isi halusinasi
b. waktu terjadinya halusinasi
c. perasaan klien bila berhalusinasi
d. upaya yang dilakukan jika berhalusinasi
e. waktu, frekuensi dan s i t u a s i terjadinya halusinasi
Kunci Jawaban: E Rasional:
Rasional E : dilakukan untuk menentukan intervensi khusus pada waktu terjadinya
halusinasi, dan menghindari situasi yang menyebabkan munculnya
halusinasi
Referensi :
Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nur- haeni, N. (2011). Keperawatan Kesehatan
Jiwa Komunitas, CMHN (Ba- sic Course). Jakarta: EGC
Towsend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept of Care in
Evidence Based Practise (6thEd). F.A. davis Company.
20. Seorang laki-laki usia 37 tahun dirawat di RS Jiwa dengan keluhan merasa kesepian,
ditolak oleh orang lain dan tidak mempunyai teman sehingga lebih senang
menyendiri. Hasil pengkajian saat ini pasien menunjukkan perilaku menyendiri,
menunduk, kontak mata kurang dan pada saat tidur posisi pasien seperti bayi.
Pertanyaan soal
Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. mengenal kerugian tidak bersahabat dengan orang disekitarnya
b. membantu mengenal manfaat berhubungan dengan orang lain
c. membina melakukan interaksi secara bertahap
d. mengidentifikasi penyebab isolasi sosial
e. hubungan saling percaya
21. Seorang laki-laki usia 32 tahun dirawat di RS Jiwa dengan alasan suka menyendiri
dirumah selama satu minggu. Ada riwayat ibu meninggal 3 bulan yang lalu. Pada
saat pengkajian ditemukan pasien nampak, mondar mandir, tegang, penampilan tidak rapi,
pembicaraan cepat, gagap, kadang ketakutan, dan sedih.
Pertanyaan soal
Apakah masalah keperawatan utama kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. risiko menciderai diri dan lingkungan
b. berduka disfungsional
c. defisit perawatan diri
d. perilaku kekerasan
e. ketidakberdayaan
22. Seorang laki-laki usia 17 tahun dibawa ke poli RS Jiwa dengan alasan di rumah gelisah
kadang murung. Keluarga mengatakan kejadian ini terjadi satu minggu yang lalu saat
tidak naik ke kelas II. Pada saat pengkajian klien mengatakan bahwa teman dan
gurunya berfikir bahwa dia bodoh dan tidak berguna. Keluarga mengatakan padahal
di sekolah dia aktif dalam kelas, dan selalu menjadi juara kelas.
Pertanyaan soal
Apakah distorsi kognitif yang dialami klien tersebut?
Pilihan Jawaban
a. kesimpulan yang berlebihan
b. ekstrenal harga diri
c. over generalisasi
d. membaca pikiran
e. filter mental
Kunci Jawaban: C Rasional:
Rasional C : menyimpulkan secara berlebihan / membesar – besarkan tentang suatu hal
kejadian tunggal
Referensi :
Towsend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept of Care in
Evidence Based Practise (6thEd). F.A. davis Company.
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch.(2007).Psychiatric Mental Health
Nursing, third edition.New York:Thomson Delmar Learning.
23. Seorang perempuan usia 46 tahun dirawat RS Jiwa dengan alasan selalu menyendiri
dan pendiam selama dua minggu. Pada saat pengkajian klien mengatakan lebih suka
menyendiri dan tidak mau bergaul. Perawat berkata “Saya akan menemani Ibu selama
10 menit mungkin ada yang disampaikan kepada saya”.
Pertanyaan soal
Apakah teknik komunikasi yang digunakan pada tersebut?
Pilihan Jawaban
a. menawarkan diri
b. merefleksikan diri
c. memfokuskan diri
d. mengklarifikasi diri
e. menyatakan observasi
24. Seorang perempuan usia 38 tahun dibawa oleh keluarga ke RSJ karena mengamuk dan
marah-marah 3 hari yang lalu. Saat ini masih sering mondar-mandir, marah, ekspresi
wajah tegang dan perilaku tidak bisa diarahkan. Perawat merencanakan untuk
mengikat pasien.
Pertanyaan soal
Apakah tujuan utama tindakan tersebut?
Pilihan Jawaban
a. membatasi gerak
b. membatasi stimulus
c. mencegah cidera fisik
d. mengendalikan halusinasi
e. memberikan kepercayaan diri
Kunci Jawaban: C Rasional:
Rasional C : upaya pembatasan mobili- tas klien dengan perilaku ke- kerasan dengan
tujuan utama mencegah klien mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Referensi :
Towsend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept of Care in
Evidence Based Practise (6thEd). F.A. davis Company.
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch.(2007). Psychiatric Mental Health
Nursing, third edition.New York:Thomson Delmar Learning.
Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nur- haeni, N. (2011). Keperawatan Kesehatan
Jiwa Komunitas, CMHN (Ba- sic Course). Jakarta: EGC
25. Seorang laki-laki berusia 28 tahun dirawat di RSJ sejak 3 minggu yang lalu karena
mengamuk dan marah karena ditolak bekerja di perusahaan yang didambakan. Saat ini
masih sering marah-marah, ekperesi wajah tegang dan perilaku terkadang tidak bisa
diarahkan. Perawat merencanakan tindakan isolasi.
Pertanyaan soal
Apakah kontra indikasi tindakan tersebut?
Pilihan Jawaban
a. pasien dengan penurunan kesadaran
b. pasien dengan gangguan interaksi
c. pasien dengan riwayat bunuh diri
d. pasien dengan halusinasi
e. pasien dengan waham
26. Seorang perempuan berusia 27 tahun dirawat diruang perawatan RSJ. Hasil pengkajian
pasien mampu untuk mandi dengan benar, dapat menyisir rambut dengan baik, makan
dan minum secara teratur, serta BAB dan BAK ditempat yang benar. Perawat
memberikan pujian atas keberhasilan yang telah diraih.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. menyampaikan kepada keluarga tentang kondisi terkini pasien
b. memasukkan kegiatan dalam jadwal kegiatan harian pasien
c. menilai perawatan diri pasien telah baik
d. mempertahankan kondisi pasien
e. perencanaan pulang pasien
Kunci Jawaban: C Rasional:
Rasional C : evaluasi dan reinforcement penting dilakukan saat klien mampu melakukan
tugas atau tindakan (perilaku kostruktif) yang telah disepakati
Referensi :
Towsend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept of Care in
Evidence Based Practise (6thEd). F.A. davis Company.
Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric mental health nursing. 4 ed. Australia
Delmar CENGAGE learning
Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nurhaeni, N. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa
Komunitas, CMHN (Basic Course). Jakarta: EGC
27. Seorang laki-laki berusia 33 tahun dibawa keluarganya ke poli jiwa karena tiga hari
terakhir menyendiri dan mengatakan dirinya adalah seorang kepala Dirjen di kementerian
kesehatan. Penampilan pasien tampak rambut acak-acakan, rambut tidak disisir dan
pakaiannya tidak rapi. Perawat lalu melakukan pengkajian dengan mengidentiikasi tanda
dan gejala yang dialami oleh pasien.
Pertanyaan soal
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. masukkan kegiatan yang dipilih dalam jadwal kegiatan harian
b. diskusikan kebutuhan pasien yang tidak terpenuhi
c. diskusikan kemampuan yang dimiliki oleh pasien
d. jelaskan mamfaat obat dan cara kerja ke pasien
e. bantu orientasi realita pasien
28. Seorang perempuan usia 38 tahun dirawat di RS Jiwa dengan dengan bicara kacau dan
tidak jelas. Dari hasil wawancara, pasien sering pusing dan mengeluh sakit kepala,
tidurnya sering terbangun pada malam hari, lupa terhadap peristiwa yang baru terjadi,
rencana akan diberikan pengobatan medis. Perawat melaksanakan perannya dengan
memberikan argumentasi kepada dokter untuk tidak diberikan tindakan medis yang
akan merugikan pasiennya.
Pertanyaan soal
Apakah peran perawat pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. peneliti
b. pendidik
c. pembela
d. pengelola
e. konsultan
29. Seorang laki-laki berusia 35 tahun, dibawa keluarganya ke Puskesmas. Menurut keluar-
ganya, pasien susah tidur, kadang tersenyum sendiri dan pendiam sekali. Pada saat peng-
kajian keluarga mengatakan kalau pasien malas keluar rumah karena kadang diejek dan
lingkungan sekitar tidak mendukung. Perawat mengadakan perencanaan, kerjasama,
perubahan yang sistematis dan terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan
keperawatan yang ada di puskesmas dan masyarakat.
Pertanyaan soal
Apakah peran perawat pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. pemberi asuhan
b. pembaharu
c. konsultan
d. pendidik
e. pembela
30. Seorang perempuan usia 29 tahun masuk di RS Jiwa diantar oleh keluarganya karena
menyendiri diri dalam kamar sejak satu minggu yang lalu. Ketika perawat melakukan
wawancara didapatkan perilaku pasien tidak berespon walaupun sudah diberikan
stimulus/ rangsangan yang kuat. Perawat berencana melakukan tindakan mandiri
keperawatan.
Pertanyaan soal
Apakah fungsi perawat pada kasus tersebut?
Pilihan Jawaban
a. interdependen
b. independen
c. dependen
d. advocacy
e. educator
Referensi :
Towsend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept of Care in
Evidence Based Practise (6thEd). F.A. davis Company.
Keliat, B.A., Akemat., Helena, N., & Nurhaeni, N. (2011). Keperawatan Kesehatan Jiwa
Komunitas, CMHN (Basic Course). Jakarta
Referensi :
Carson, V.B. (2000). Mental Health Nursing:The nurse-patient journey. (2th ed.). Phila-
delphia: W.B. Sauders Company
Fortinash, K..M., &Holoday W. P.A., (2006), Pscyciatric nursing care plans, St. Louis,
Mosby Your Book.