LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan Oleh :
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) KPH-P Model Seruyan Unit XXI
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
RINGKASAN EKSEKUTIF
KPHP Model Seruyan Unit XXI ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor SK. 716/Menhut-II/2011 tanggal 19 Desember 2011 dengaan luas wilayah ± 373.909
Ha, yang terdiri dari Kawasan Hutan Lindung seluas ± 38.970 Ha, Kawasan Hutan Produksi
tetap seluas ± 6.112 Ha, dan Kawasan Hutan Produksi Terbatas seluas ± 328.827 Ha.
Pengelolaan hutan akan dilakukan dengan rencana kegiatan yang nyata yaitu : Inventarisasi
Berkala Wilayah Kelola Serta Penataan Hutannya, Pemanfaatan Hutan Pada Wilayah
Tertentu, Pembinaan dan Pemantauan (Controlling) Pada Areal KPH Yang Telah Ada Hak
Atau Izin Pemanfaatan Maupun Penggunaan Kawasan Hutan, Penyelenggaraan
Rehabilitasi Pada Areal Di Luar Izin, Pembinaan Dan Pemantauan (Controlling)
Pelaksanaan Rehabilitasi Dan Reklamasi Pada Areal Yang Sudah Ada Hak Atau Izin
Pemanfaatan Dan Penggunaan Kawasan Hutannya, Penyelenggaraan Perlindungan Hutan
Dan Konservasi Alam, Penyelenggaraan Koordinasi Dan Sinkronisasi Antar Pemegang Izin,
Koordinasi Dan Sinergi Dengan Instansi Dan Stakeholders Terkait, Penyediaan Dan
Peningkatan Kapasitas SDM, Penyediaan Pendanaan, Pengembangan Database,
Rasionalisasi Wilayah Kelola, Review Rencana Pengelolaan (Minimal 5 Tahun Sekali),
Pengembangan Investasi dan Pemberdayaan Masyarakat.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
PETA SITUASI KPHP MODEL SERUYAN UNIT XXI
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan
KATA PENGANTAR
Dokumen Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi
(KPHP) Model Seruyan Unit XXI Tahun 2016 - 2025 ini, disusun oleh Kepala KPHP Model
Seruyan Unit XXI bersama Tim Penyusun yang mengacu pada Peraturan Dirjen Planologi
Kehutanan No P.5/VII-WP3H/2012 tentang Petunjuk Teknis Tata Hutan dan Penyusunan
Rencana Pengelolaan Hutan Pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan
Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP), dengan mempertimbangkan kondisi Bio - geofisik dan
Sosekbud Tapak Wilayah Pengelolaan KPHP Model tersebut.
Dokumen ini, akan dijadikan dasar oleh Pengelola KPHP Model Seruyan Unit XXI dan para
pihak terkait dalam mencapai tujuan pembangunan KPHP model yang dimaksud. Selanjutnya,
dokumen ini dilengkapi dengan Dokumen Rencana Pengelolaan Hutan Produksi (KPH-P)
Model Seruyan Unit XXI Jangka Panjang Tahun 2016 - 2025.
Dalam wujudnya yang sederhana dan jauh dari sempurna. Maka, masukkan dan kritik serta
saran dari berbagai pihak sangat diharapkan. Oleh karena itu, Pengelola KPHP Model Seruyan
Unit XXI, akan dapat melakukan perbaikkan dimasa mendatang.
(HAIRIL ANWAR,S.Hut.)
NIP. 19750418 201001 1 004
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2015 – 2024) UPTD KPH-P Model Seruyan
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
PETA SITUASI
RINGKASAN EKSEKUTIF
KATA PENGANTAR
Xiii
DAFTAR LAMPIRAN TABEL ................................... Xiv
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
ii
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016– 2025) UPTD KPH-P Model Seruyan
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
A Visi ...................................
56
B Misi ...................................
57
C Pernyataan Tujuan ...................................
58
BAB IV ANALISIS DAN PROYEKSI ...................................
59
A Analisis ...................................
59
A.1 Analisis Data Dan Informasi ...................................
59
A.2 Analisis Kelembagaan KPHP Model Seruyan Unit ...................................
XXI 62
iii
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016– 2025) UPTD KPH-P Model Seruyan
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
iv
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016– 2025) UPTD KPH-P Model Seruyan
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
DAFTAR PUSAKA
LAMPIRAN
v
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016– 2025) UPTD KPH-P Model Seruyan
Dinas Kehutanan Dan Perkebunana Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel1 Rekapitulasi Pembagian Blok/Zonasi dan Petak di ............................ 18
Wilayah KPHP Model Seruyan Unit XXI
Tabel 3 Pencatatan Curah Hujan (CH) Dan Hari Hujan (HH) ............................ 20
Tahun 2006 – 2015
Tabel 7 Data lahan kritis di KPHP Model Seruyan Unit XXI ............................ 25
vii
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
Dinas Kehutanan Dan Perkebunana Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
StrategiTabel
Kombin
30 ............................ 72
Strategi Kombinasi Strengh (Kekuatan) Dan
Threat (Ancaman) Dala Analisis SWOT
viii
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
Dinas Kehutanan Dan Perkebunana Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
ix
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
Dinas Kehutanan Dan Perkebunana Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
x
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
DAFTAR SKEMA
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016– 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
DAFTAR GAMBAR
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPH-P Model Seruyan
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016– 2025) UPTD KPH-P Model Seruyan
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016– 2025) UPTD KPH-P Model Seruyan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hutan di Indonesia yang sangat luas merupakan karunia Tuhan Yang Maha
Esa dan warisan kekayaan alam yang tak ternilai harganya. Karunia dan
warisan ini perlu dikelola secara bijak, terencana, optimal dan bertanggung
jawab sesuai dengan daya dukungnya, serta memperhatikan kelestarian
fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup guna menjamin pemanfaatan
hutan berkelanjutan, yang ditujukan sebesar-besar bagi kemakmuran rakyat
yang berkeadilan di masa kini dan masa mendatang.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 1
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
secara nasional maka dibentuk unit - unit pengelolaan yang disebut Kesatuan
Pengelolaan Hutan (KPH). Secara definisi KPH merupakan wilayah
pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok dan peruntukannya, yang dapat
dikelola secara efisien dan lestari. Kegiatan penataan hutan di dalam KPH
terdiri atas : tata batas, inventarisasi hutan, pembagian ke dalam blok atau
zona, pembagian petak dan anak petak dan pemetaan.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 2
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 3
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Kawasan Unit KPHP Model Seruyan Unit XXI merupakan kawasan hutan yang
sebagian besar wilayahnya telah terdapat Izin Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu (IUPHHK) yang masih merupakan kegiatan kehutanan dan
kegiatan lainnya berupa pertambangan. Oleh karena itu, pengelola Unit KPHP
Model Seruyan Unit XXI perlu memiliki sebuah perencanaan kawasan yang
baik dengan visi jangka panjang ke depan. Perencanaan kawasan yang
dimaksud yakni sebuah perencanaan pengelolaan kawasan dan sumberdaya
alam yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan aturan & kebijakan
tentang pengelolaan sumberdaya alam, isu - isu lingkungan serta kondisi
sosial budaya masyarakat saat ini.
Kawasan Unit KPHP Model Seruyan Unit XXI secara umum merupakan
kawasan hutan produksi dan hutan lindung, dan juga terdapat pemukiman
masyarakat. Dengan demikian maka perencanaan pengelolaan kawasan unit
KPHP Model Seruyan Unit XXI sebaiknya memperhatikan keberadaan dan
potensi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat di sekitar kawasan KPHP
Model Seruyan Unit XXI. Untuk mewujudkan perencanaan dengan melibatkan
masyarakat di dalamnya maka ada dua hal penting yang harus dilakukan yaitu:
(1) penguatan capacity building di tingkat komunitas dan (2) pelibatan
masyarakat sendiri dalam pengelolaan kawasan KPHP Model Seruyan Unit
XXI.
B. Tujuan Pengelolaan
Tujuan pengelolaan KPHP Model Seruyan Unit XXI selama 10 tahun (2016 –
2025) adalah :
1. Selesainya Penataan batas kawasan hutan, Batas di luar Wilayah
Tertentu, Batas di luar KPHP serta Batas Blok dan Petak.
2. Optimalisasi kawasan Hutan Produksi dan Hutan Produksi Tetap melalui
pemberdayaan masyarakat dan pihak ketiga (Investor).
3. Tersedianya data potensi ekowisata dan pengembangan industri wisata
dengan bersinergi dengan dinas terkait dan pihak ketiga (investor).
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 4
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
C. Sasaran
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 5
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
D. Ruang Lingkup
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHP Model Seruyan Unit XXI
Tahun 2016 - 2025 ini, ruang lingkup kegiatannya difokuskan pada:
Inventarisasi berkala wilayah kelola serta penataan hutan, pemanfaatan hutan
pada wilayah tertentu, pemberdayaan masyarakat, pembinaan dan
pemantauan (controlling) pada areal KPHP yang telah ada izin pemanfaatan
maupun penggunaan kawasan hutan, penyelenggaraan rehabilitasi pada areal
di luar izin, penyelenggaraan perlindungan hutan dan konservasi alam,
pembinaan dan pemantauan pelaksanaan rehabilitaasi dan reklamasi pada
areal yang sudah ada izin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan,
penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi antar pemegang izin, koordinasi
dan sinergi dengan instansi dan stakeholder terkait, penyediaan dan
peningkatan kapasitas SDM, penyediaan pendanaan, pengembangan
database, rasionalisasi wilayah kelola, review rencana pengelolaan wilayah
KPHP (minimal 5 tahun sekali) dan pengembangan investasi.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 6
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
E. Batasan Pengertian
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 7
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 8
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
15. Blok adalah bagian wilayah KPH yang dibuat relatif permanen untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan.
16. Petak adalah bagian dari blok dengan luasan tertentu dan menjadi unit
usaha pemanfaatan terkecil yang mendapat perlakuan pengelolaan atau
silvikultur yang sama.
17. Inventarisasi Hutan pada wilayah KPHL dan KPHP adalah
rangkaian kegiatan pengumpulan data untuk mengetahui keadaan
dan potensi sumberdaya hutan dan lingkungannya secara lengkap.
18. Inventarisasi Hutan adalah rangkaian kegiatan pengumpulan data untuk
mengetahui keadaan dan potensi sumberdaya hutan serta lingkungannya
secara lengkap.
19. Perencanaan Kehutanan adalah proses penetapan tujuan, penentuan
kegiatan dan perangkat yang diperlukan dalam pengurusan hutan lestari
untuk memberikan pedoman dan arah guna menjamin tercapainya tujuan
penyelenggaraan kehutanan untuk sebesar – besarnya kemakmuran
rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan.
20. Rencana Pengelolaan Hutan adalah rencana pada Kesatuan
Pengelolaan Hutan yang memuat semua aspek pengelolaan hutan
dalam kurun jangka panjang dan pendek, disusun berdasarkan hasil
tata hutan dan rencana kehutanan dan memperhatikan aspirasi,
peran serta dan nilai budaya masyarakat serta kondisi lingkungan dalam
rangka pengelolaan kawasan hutan yang lebih intensif untuk memperoleh
manfaat yang lebih optimal dan lestari.
21. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang adalah rencana
pengelolaan hutan pada tingkat strategis berjangka waktu 10 (sepuluh)
tahun atau selama jangka benah pembangunan KPHL dan KPHP.
22. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Pendek adalah Rencana
Pengelolaan Hutan berjangka waktu satu tahun pada tingkat kegiatan
operasional berbasis petak dan/atau blok.
23. Pengelolaan Hutan adalah kegiatan yang meliputi tata hutan dan
penyusunan rencana pengelolaan hutan; pemanfaatan hutan;
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 9
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 10
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
32. Izin Pemanfaatan Hutan adalah izin yang diterbitkan oleh pejabat yang
berwenang yang terdiri dari izin usaha pemanfaatan kawasan, izin usaha
pemanfaatan jasa lingkungan, izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu
dan/atau bukan kayu, dan izin pemungutan hasil hutan kayu dan/atau
bukan kayu pada areal hutan yang telah ditentukan.
33. Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hutan yang selanjutnya disingkat
IIUPH adalah pungutan yang dikenakan kepada pemegang izin usaha
pemanfaatan hutan atas suatu kawasan hutan tertentu.
34. Pemungutan Hasil Hutan Kayu dan/atau Bukan Kayu adalah kegiatan
untuk mengambil hasil hutan baik berupa kayu dan/atau bukan kayu
dengan batasan waktu, luas dan/atau volume tertentu
35. Izin Pemungutan Hasil Hutan Bukan Kayu yang selanjutnya disingkat
IPHHBK adalah izin untuk mengambil hasil hutan berupa bukan kayu
pada hutan lindung dan/atau hutan produksi antara lain berupa rotan,
madu, buah-buahan, getah-getahan, tanaman obat-obatan, untuk jangka
waktu dan volume tertentu.
36. Izin Pemungutan Hasil Hutan Kayu yang selanjutnya disingkat IPHHK
adalah izin untuk mengambil hasil hutan berupa kayu pada hutan produksi
melalui kegiatan pemanenan, pengangkutan, dan pemasaran untuk
jangka waktu dan volume tertentu.
37. Perlindungan Hutan adalah usaha untuk mencegah dan membatasi
kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan yang disebabkan oleh
manusia, hewan ternak, kebakaran, daya – daya alam, hama dan penyakit
serta mempertahankan dan menjaga hak negara, masyarakat,
perorangan, atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan, investasi hutan serta
penyakit yang berhubungan dengan pengelolaan hutan.
38. IUPHHK dan/atau IUPHHBK dalam hutan tanaman adalah izin usaha
yang diberikan untuk memanfaatkan hasil hutan berupa kayu dan/atau
bukan kayu dalam hutan tanaman pada hutan produksi melalui kegiatan
penyiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan,
dan pemasaran.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 11
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
39. IUPHHK Restorasi Ekosistem dalam hutan alam adalah izin usaha yang
diberikan untuk membangun kawasan dalam hutan alam pada hutan
produksi yang memiliki ekosistem penting sehingga dapat dipertahankan
fungsi dan keterwakilannya melalui kegiatan pemeliharaan, perlindungan
dan pemulihan ekosistem hutan termasuk penanaman, pengayaan,
penjarangan, penangkaran satwa, pelepasliaran flora dan fauna untuk
mengembalikan unsur hayati (flora dan fauna) serta unsur non hayati
(tanah, iklim dan topografi) pada suatu kawasan kepada jenis yang asli,
sehingga tercapai keseimbangan hayati dan ekosistemnya.
40. Provisi Sumber Daya Hutan yang selanjutnya disingkat PSDH adalah
pungutan yang dikenakan kepada pemegang izin sebagai pengganti nilai
intrinsik dari hasil hutan yang dipungut dari hutan negara.
41. Dana Reboisasi yang selanjutnya disebut DR adalah dana untuk
reboisasi dan rehabilitasi hutan serta kegiatan pendukungnya yang
dipungut dari pemegang izin pemanfaatn hasil hutan berupa kayu.
42. Sistem silvikultur adalah sistem budidaya hutan atau sistem teknik
bercocok tanaman hutan mulai dari memilih benih atau bibit, menyemai,
menanam, memelihara tanaman dan memanen.
43. Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan adalah dokumen-dokumen yang
merupakan bukti legalitas hasil hutan pada setiap segmen kegiatan dalam
penatausahaan hasil hutan.
44. Pemberdayaan Masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan
kemampuan dan kemandirian masyarakat untuk mendapatkan manfaat
sumberdaya hutan secara optimal dan adil.
45. Kemitraan Kehutanan adalah kerjasama antara masyarakat setempat
dengan pemegang izin usaha industri primer hasil hutan, dan/atau
Kesatuan Pengelolaan Hutan dalam pengembangan kapasitas dan
pemberian akses dengan prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan.
46. Perhutanan Sosial adalah suatu sistem pengelolaan hutan dimana
masyarakat lokal dapat berpartisipasi aktif didalamnya untuk
kesejahteraan mereka dan sekaligus melestarikan atau memperbaiki
hutan disekelilingnya.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 12
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 13
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 14
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
A. Risalah Wilayah
A.1 Letak
A.2 Luas
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 15
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Blok Pengelolaan pada wilayah KPH adalah bagian dari wilayah KPH
dengan persamaan karakteristik biogeofisik (potensi, penutupan lahan,
bentang alam, dan lain - lain) bersifat relatif permanen, yang ditetapkan untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen. Sedangkan petak adalah
unit terkecil lahan hutan yang lokasi geografisnya bersifat permanen,
sebagai basis pemberian perlakuan pengelolaan dan menjadi satuan
administrasi (pencatatan) setiap kegiatan pengelolaan yang diterapkan
atasnya.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 16
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 17
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
A Hutan Lindung
B Hutan Produksi
Dalam Wilayah KPHP Model Seruyan Unit XXI terdapat Kawasan Hutan yang
belum di bebani Hak/ijin Pemanfaatan atau penggunaan kawasan, kawasan
tersebut selanjutnya disebut dengan Wilayah Tertentu. Luas Wilayah Tertentu
pada KPHP Model Seruyan Unit XXI yaitu 24.242,30 Ha. Pembagian Blok
Pada Wilayah tertentu, sangat tergantung dengan skema rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan pada wilayah tersebut sesuai dengan fungsi
kawasan, kondisi biofisik, sosial ekonomi serta peraturan perundangan yang
berlaku.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 18
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
A Hutan Lindung
1 Blok Pemanfaatan 8.844,8 36 22,70
Jumlah 8.844,8 36 100,00
B Hutan Produksi
KPHP Model Seruyan Unit XXI belum melakukan review tata batas antar Desa dan
inventarisasi sebaran potensi wilayah KPHP dan aksesbilitasnya.
a. Iklim
Dengan mengacu pada data curah hujan dari Stasiun Meteorologi dan
Geofisika Nanga Pinoh selama 10 tahun (2006 – 2015), dapat diperoleh
angka curah hujan rata– rata pertahun sebesar 3.599 mm dengan rataan
jumlah hari hujan 238 hari. Jumlah bulan basah terendah dari 0 – 5 bulan
dalam setahun dan jumlah bulan basah tertinggi berkisar antara 6 – 11
bulan dalam setahun. Sedangkan bulan kering relatif kecil yaitu 0 – 1
bulan dalam setahun dan jumlah bulan kering tertinggi berkisar 5 – 6
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 19
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
bulan dalam setahun. Nilai rata – rata curah hujan selam 10 tahun
disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 3. Curah Hujan (CH) Dalam satuan (mm) Dan Hari Hujan (HH)
Dalam Satuan (Hari) Tahun 2006 – 2015
Bulan CH/HH 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Rata2
Januari CH 384 397 651 350 425 196 303 624 652 435 435
HH 26 21 21 27 23 22 25 23 24 28 24
Februari CH 240 257 191 481 427 225 364 266 130 160 228
HH 17 15 15 23 23 27 25 17 12 18 19
Maret CH 351 261 747 321 364 396 197 588 291 345 386
HH 20 21 27 24 17 21 15 25 24 24 22
April CH 164 135 290 360 280 319 267 441 326 303 289
HH 18 17 22 23 20 27 22 21 20 26 22
Mei Ch 253 399 219 281 93 140 223 321 156 511 260
HH 17 18 17 16 14 23 17 23 23 23 19
Juni CH 269 412 243 218 328 161 120 348 98 98 230
Hh 14 19 17 14 25 22 12 10 10 14 16
Juli Ch 167 427 29 560 205 266 335 93 72 175 236
Hh 17 16 3 23 16 22 10 9 6 20 14
Agustus Ch 301 142 53 453 338 137 236 5 266 336 226
HH 12 9 8 21 20 16 12 3 17 28 15
September Ch 291 312 53 383 412 171 136 100 172 278 231
HH 18 20 3 20 22 18 13 7 9 24 15
Oktober CH 345 308 181 262 529 434 404 404 384 212 144
HH 25 24 15 24 28 30 15 20 22 23 21
November CH 330 505 275 400 204 263 318 512 360 300 347
HH 2 27 25 25 27 29 19 22 20 27 24
Desember CH 55 351 310 322 247 465 447 386 317 277 366
HH 25 25 27 23 24 24 25 24 25 25 25
Jumlah CH 3.637 3.911 2.957 4.723 3.776 3.401 3.241 3.745 3.022 3.578 3.599
HH 230 200 200 263 259 241 220 204 21 278 238
Sumber : Stasiun Meteorologi III Nanga Pinoh Balai Wilayah II, Badan Meterologi dan Geofisika,
Departemen Perhubungan(2001- 2010) dalam PT. Erna Djuliawati (Hasil modifikasi dari
hitungan desimal ke milimeter).
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 20
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Sungai Seruyan dengan panjang sekitar 350 km dan lebar 250 m, merupakan
sungai utama yang mengalir dari pegunungan Schwaner di Utara menuju Laut
Jawa di bagian Selatan. Dari sungai Seruyan ada 6 (enam) buah anak sungai
yang besar dan dapat digunakan sebagai sumber air maupun sarana
transportasi. Keenam anak sungai tersebut adalah danau Sembuluh, Kuala
Besar, Manjul, Salau, Pukun dan Kale. Sungai - sungai yang ada di DAS
Seruyan mengalir sepanjang tahun. Pola aliran sungai di wilayah Kabupaten
Seruyan adalah pola dendritik dimana salah satu sifat utamanya adalah
apabila terjadi hujan merata di seluruh daerah aliran sungai, maka puncak
banjirnya akan demikian tinggi hingga mempunyai potensi besar untuk
menggenangi daerah yang ada di sekitar aliran sungai, khususnya di bagian
hilir sungai. Secara kualitatif debit air sungai akan berfluktuasi sesuai dengan
curah hujan yang jatuh di DAS bersangkutan.
Secara umum keadaan fisiografi pada unit KPHP Model Seruyan Unit XXI
dapat dibagi dalam 4 kelas Kelerengan, yakni dapat dilihat pada tabel 4 berikut
ini :
Tabel 4. Kelas Kelerengan Pada Unit KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 21
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 22
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
1 2 3 4 5 6 7 8
Asosiasi Entisol dan
1 Histosol 283,41 600,90 8.180,54 - - 9.064,84
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 23
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Gambar 2. Peta Jenis Tanah Pada Wilayah KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 24
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Klasifikasi jenis tanah yang berada pada Wilayah Tertentu pada KPHP Model
Seruyan Unit XXI disampaikan pada tabel dibawah ini :
Tabel 6. Jenis Tanah Pada Wilayah Tertentu KPHP Model Seruyan Unit XXI
Tabel 8. Rencana Lokasi Rehabilitasi Lahan berdasarkan tingkat kekritisan lahan di areal
WT KPHP Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 25
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Gambar 3. Peta Lokasi Orientasi Lahan Kritis Di KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dari data di atas disebutkan bahwa lahan kritis di wilayah KPHP Model
Seruyan Unit XXI pada hutan lindung seluas 38.970 Ha. Pada hutan produksi
yang masuk dalam kriteria potensial kritis adalahn 14.316,30 Ha. Jadi luas
keseruhan lahan kritis di wilayah KPHP Model Seruyan Unit XXI adalah
63.863,20 Ha. Rencana Lokasi Rehabilitasi Lahan berdasarkan tingkat
kekritisan lahan di areal WT KPHP Seruyan Unit XXI seluas 4.339,74 Ha.
Pada wilayah Tertentu (WT) juga terdapat lahan kritis. Pada hutan lindung
lahan yang masuk wilayah kritis terdapat di blok pemanfaatan dengan luas
wilayah 94,53 Ha. Pada hutan produksi lahan yang masuk dalam kategori krtis
terdapat pada blok pemberdayaan masyarakat dan blok pemanfaatan HHK-
HT) dengan luas 3.877,62 Ha.
Upaya pemulihan dan peningkatan fungsi kawasan hutan serta lahan kritis
yang dilakukan oleh KPHP Model Seruyan Unit XXI melalui kegiatan
rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) dengan mendayagunakan semua potensi
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 26
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 27
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
KPHP Model Seruyan Unit XXI merupakan salah satu unit KPHP Model di
Indonesia yang telah ditetapkan wilayah pengelolaannya melalui keputusan
Menteri SK.716/Menhut-II/2011 tanggal 19 Desember 2011 tentang
penempatan wilayah KPHP Model Seruyan Unit XXI Kabupaten Seruyan
Provinsi Kalimantan Tengah diharapkan mampu mewujudkan
terselenggaranya pengelolaan hutan lestari.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 28
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 29
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Gambar 4. Peta Penutupan Lahan Pada KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 30
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Tabel 11. Penutupan Lahan Di Areal KPHP Model Seruyan Unit XXI
PENUTUPAN LUAS (Ha) Persentase
LAHAN
Hutan Primer 37.702 10,08
Hutan Sekunder 289.170 77,34
Hutan Tanaman 1.963 0,52
Semak/ Belukar 18.549 4,96
Perkebunan 2.189 0,59
Pemukiman 694 0,19
Tanah Terbuka 66 0,02
Pertanian Campur 19.048
5,09
Semak
Tambang 4.531 1,21
TOTAL 373.909 100,00
Sumber : Laporan Akhir Jasa konsultasi HHBK unggulan, BPHP Wilayah X Palangka Raya,
2015
Berdasarkan interpretasi citra landsat pada Path Row120/60 dan Path Row
120/61 TM+ OLI 8 Band 653 liputan tahun 2014, tutupan lahan wilayah
tertentu terdiri atas : Hutan Lahan Kering Sekunder, Hutan Lahan Kering
Primer, Hutan Tanaman, Semak Belukar, Tanah Terbuka, Pertambangan,
Perkebunan, Pertanian Lahan Kering Campur dan Pemukiman. Adapun
proporsi luasan masing – masing tutupan lahan yang dirinci berdasarkan
fungsi hutannya diisampaikan pada tabel di bawah ini :
Tabel 12. Penutupan Lahan Pada Wilayah Tertentu KPHP Model Seruyan Unit
XXI
HL HP Jumlah %
1 Hutan Lahan Kering 30.972,54 - 30.972,54 48,50
Primer
2 Hutan Lahan Kering 7.456,8 16.745,17 24.201,97 37,90
Sekunder
3 Semak Belukar 307,99 2.947,11 3.255,1 5,10
4 Pertanian Lahan - 4.869,9 4.869,9 7,60
Kering Campuran
5 Pemukiman 232,67 331,02 563,69 0,90
Jumlah 38.970 24.893,20 63.863,20 100
Sumber : Hasil interprestasi Citra Landsat Path Row 120/61 TM + OLI 8 Band 653 Liputan Tahun
2014
Luas penutupan lahan didominasi oleh Hutan Lahan Kering Primer seluas
30.972,54 Ha dan terbesar berada pada kawasan hutan lindung, Luas hutan
lahan sekunder pada hutan lindung ini perlu mendapat pengawasan serius,
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 31
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Potensi kayu pada kawasan Unit KPHP Model Seruyan Unit XXI
didominasi kelompok jenis Meranti dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Potensi Kayu Dalam Kawasan KPHP Model Seruyan Unit
XXI berdasarkan fungsi kawasan
3
Kondisi Hutan Volume (M )/Ha berdasarkan kelas diameter pohon TOTAL
20 – 29 cm 30-39 cm 40 – 49 cm 50 up
KM RC KI KM RC KI KM RC KI KM RC KI
Hutan Lindung
1 . Hutan 0,2 0,1 0,1 2,2 1,7 0,6 5,1 6,2 0,1 43,7 64,8 7,9 132,59
primer
2. Hutan 02 0,2 0,2 1,2 1,1 0,5 2,5 3,8 1,4 22,6 36,5 0,8 70,86
Sekunder
3. Open Area - - - 0,9 1,4 0,3 1,8 3,5 0,7 10,2 22,8 2,0 43,44
Jumlah 0,4 0,3 0,3 4,3 4,3 1,3 9,4 13,4 2,2 76,5 124,0 10,6 246,89
3
Hutan Volume (M )/Ha berdasarkan kelas diameter pohon TOTAL
Produksi KM RC KI KM RC KI KM RC KI KM RC KI
1 . Hutan 343.055 1.261.437 48.599 179.960 671.785 39.937 341.682 724.644 124.186 277.902 375.072 93.653 4.431.911
primer
2. Hutan 2.667.579 9.808.910 377.907 1.399.368 5.223.778 310.550 2.656.909 5.634.815 965.665 1.772.161 2.916.553 728.247 34.462.451
Sekunder 7
3. Open Area 168.779 620.614 23.910 88.539 330.511 19.649 168.104 356.517 61.098 112.125 184.532 46.077 2.180.455
Jumlah 3.179.412 11.690.961 450.417 1.667.867 6.226.083 370.135 3.166.694 6.715.676 1.150.949 2.112.188 3.476.157 867.977 41.074.818
GRAND TOTAL 50.152.351
Sumber Data : Data Potensi Kayu Dinas Kehutanan dan Kabupaten Seruyan, 2014.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 32
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Berdasarkan hasil dari identifikasi biofisik, sosek dan potensi seluruh areal KPHP
Model Seruyan Unit XXI pada wilayah tertentu (WT), diketahui potensi kayu seperti
pada tabel dibawah ini :
Tabel 14. Potensi kayu di areal wilayah tertentu pada tingkat pohon
Sumber Data : Laporan Akhir Identifikasi Biofisik, Sosial Ekonomi dan Potensi Seluruh Areal KPHP
MODEL SERUYAN UNIT XXI, BPHP Wilayah X Palangka Raya, 2015.
Berikut kami sajikan gambar salah satu potensi kayu yang terdapat di
wilayah KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 33
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Hasil hutan bukan kayu yang terdapat dalam kawasan KPHP Model
Seruyan Unit XXI umumnya berupa hasil - hasil rotan, getah damar,
tumbuhan obat - obatan, jamur, buah tengkawang dan lain – lain.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 34
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dari hasil FGD hasil hutan bukan kayu yang terdapat dalam kawasan
KPHP Model Seruyan seperti tabel di bawah ini :
Tabel 15. Data potensi HHBK Non Rotan di Desa-desa sekitar KPHP
Seruyan
Perkiraan Potensi
No Jenis Hasil HHBK Lokasi Guna dan Pemanfaatannya
Secara umum Jenis fauna langka yang ditemui di wilayah KPHP Model
Seruyan Unit XXI terdiri dari aves, mamalia dan burung). Adapun beberapa
jenis yang dijumpai pada kelas mamalia adalah Monyet Ekor Panjang (Macaca
fascicularis), Kelawat (Hylobates albibarbis), Lutung merah (Presbytis
rubicunda), Lutung dahi putih (Presbytis frontata), Babi Hutan (Sus barbatus).
Jenis burung yang dijumpai antara lain burung Rangkong (Anthracoceros
malayanus dan Buceros rhinoceros), Burung kuau (Argusianus argus). Jenis
kupu-kupu dan capung yang di jumpai antara lain Pathysa antiphates dan
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 35
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Neurothemis ramburii. Pada daftar satwa liar yang dijumpai ada juga yang
masuk dalam kategori dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7
Tahun 1999, IUCN maupun CITES . Beberapa jenis di antaranya telah masuk
kedalam jenis yang dilindungi dan terancam punah. Berbeda dengan flora,
data dan informasi tentang fauna masih sangat terbatas. Berdasarkan hasil
survey dari WWF Palangka Raya di wilayah IUPHHK-HA PT. Erna Djuliawati
Tahun 2015, fauna langka dan di lindungi didominasi oleh jenis orangutan. Hal
ini dibuktikan dengan adanya sarang orang utan di lokasi survey orang utan.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 36
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Unit KPHP Model Seruyan Unit XXI berpotensi dijadikan sebagai lokasi
Demontration Activity Reducing Emissions from Deforestation and Forest
Degradation (DA-REDD) karena memiliki potensi hutan yang baik dan debit
air yang relatif stabil. Selain itu, kawasan KPHP Model Seruyan Unit XXI
juga memiliki potensi sebagai pengatur tata air hulu untuk menjaga kestabilan
hidrologi.
Kawasan KPHP Model Seruyan Unit XXI juga memiliki potensi sumber daya
sungai, air terjun dan jeram yang dapat dimanfaatkan sebagai kawasan wisata
air. Kemudian hutan yang masih lebat dan memiliki pemandangan yang indah
dapat dijadikan kawasan ekowisata dan wisata alam. Lokasi Desa yang
memiliki potensi – potensi tersebut berada di desa Tanjung Paku Kecamatan
Seruyan Hulu dan Desa Langkai Kecamatan Suling Tambun. Aksesibilitas
menuju desa tersebut melalui 2 (dua) jalur yaitu jalur darat (roda 4 dan roda 2)
dan jalur air (klotok). Hal ini dikarenakan kedua desa tersebut lokasinya
sangat jauh dari ibu kota Kecamatan. Sehingga untuk mencapai lokasi dari ibu
kota Kecamatan bisa mencapai 2 hari perjalanan. Potensi Jasa Lingkungan
dan Wisata Alam seperti pada gambar 6 sampai 9.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 37
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Gambar 8. Air terjun di Desa Tanjung Paku Yang Menjadi Tenaga Microhidro
dan Sumber Air Bersih
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 38
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 39
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
C.1 Demografi
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 40
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Tabel 16. Kepadatan Dan Rata – Rata Anggota Rumah Tangga Menurut
Desa/Kelurahan Di Kecamatan Seruyan Hulu Pada Tahun 2014.
Tabel 17. Jumlah Rumah Tangga Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Menurut
Desa/Kelurahan Di Kecamatan Seruyan Hulu Tahun 2014
N0 Kecamatan/ Desa/Kelurahan Rumah Tangga Laki – Laki Perempuan Jumlah Rasio Jenis
Kelamin
Kecamatan Seruyan Hulu 2.884 6.044 5.506 11.550 109,77
Desa
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 41
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
0–4 1.231
5–9 1.338
10 – 14 1.231
15 – 19 1.007
20 – 24 976
25 – 29 1.042
30 – 34 1.057
35 - 39 1.026
40 – 44 784
45 – 49 578
50 – 54 394
55 – 59 296
60 – 64 292
65 – 69 152
70 – 74 82
75 + 64
JUMLAH 11.550
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 42
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Murid Guru
TK/sederajat 3 256 14 18,29
SMK/sederajat 0 0 0 0
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 43
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 44
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Tabel 20. Kepadatan Dan Rata – Rata Anggota Rumah Tangga Menurut
Desa/Kelurahan Di Kecamatan Suling Tambun Pada Tahun
2014.
No Desa di Kecamatan Suling Luas Banyaknya(Jumlah) Kepadatan Rata-rata
Tambun (jiwa/km2) per Rumah
Tangga
Penduduk Rumah Tangga
Desa
Tabel 21. Jumlah Rumah Tangga Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin
Menurut Desa/Kelurahan Di Kecamatan Suling Tambun Pada
Tahun 2014.
No Desa di Luas Banyaknya Kepadatan Rata-rata Rasio jenis
Kecamatan (Jumlah) (jiwa/km2) per kelamin
Suling Tambun Rumah
Tangga
2 Tumbang Setoli 258 672 133 351 321 2,60 5,05 109,35
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 45
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Tabel 22. Jumlah Menurut Umur Di Kecamatan Suling Tambun Pada Tahun
2014.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 46
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Tabel 23. Jumlah Sekolah, Murid, Guru Dan Rasio Murid terhadap Guru
Menurut Tingkatan Sekolah di Kecamatan Suling Tambun Pada
Tahun 2014.
Tingkatan Sekolah Sekolah Jumlah Rasio Murid
Murid Guru Terhadap Guru
TK/sederajat 8 76 9 8,44
SD/sederajat 8 550 46 11,96
SMP/sederajat 2 114 14 8,14
SLTA/sederajat 0 0 0 0
SMK/sederajat 0 0 0 0
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 47
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
d. Adat kematian.
e. Tanah adat.
Beberapa tempat yang secara adat lindungi atau tidak boleh diganggu
adalah :
1. Pahajatan, tempat khusus untuk meminta sesuatu keinginan kepada
Tuhan.
2. Pahewan tempat keramat untuk mahluk halus, biasanya di muara
sungai.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 48
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Peraturan adat yang dipakai untuk melindungi hutan dan hasil hutan di
desa memang belum ada, karena tidak ada peraturan adat yang tertulis
untuk melindungi hutan dan hasil hutan. Harapan juga nantinya akan ada
peraturan adat yang mengatur pemanfaatan hutan dan hasil hutan untuk
kebaikan masyarakat di desa.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 49
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 50
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
1. Tempat berburu.
2. Tempat meramu, dalam artian tempat mencari bahan bangunan,
bahan makanan dan obat - obatan.
3. Tempat berusaha, dalam hal sebagai mata pencaharian masyarakat.
4. Tempat religius, masyarakat percaya bahwa di dalam hutan ada roh
yang tidak dapat diganggu sehingga, apabila hutan dirusak maka roh
yang ada di dalam hutan akan terusik.
Pada wilayah unit KPHP model seruyan unit XXI terdapat data
perizinan pemanfaatan hutan, perusahaan bidang Kehutanan di
wilayah Kabupaten Seruyan di dominasi oleh perusahaan pemegang
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 51
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
6 PT. Sari Bumi Menhut No. 201/Kpts-IV/1998, 27 Februari 208.300 19.649,83 Aktif
Kusuma 1998.
Dalam areal KPHP Model Seruyan Unit XXI tidak terdapat izin
penggunaan kawasan hutan.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 52
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Gambar 10. Status Kawasan Hutan KPHP Model Seruyan Unit XXI berdasarkan
Permenhut 529/2012 Tentang Penunjukan Areal Hutan Provinsi
Kalimantan Tengah.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 53
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
daerah dari arus barang dan jasa serta arus informasi, menyambung
disparitas pelayanan antara daerah hilir dan daerah hulu, guna mengantar
masyarakat seruyan menjadi sejahtera dan berkeadilan”.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 54
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Ekologi Alokasi anggaran untuk rehabilitasi lahan Luas areal Rehabilitasi lahan
masih bersifat proyek pemerintah yang yang tidak sebanding dengan
tidak sebanding dengan luas lahan yang anggaran.
akan direhabilitasi.
Kebijakan KPHP Model Seruyan Unit XXI tidak punya Peta penunjukan kawasan
acuan dalam penysunan rencana hutan Propinsi Kalimantan
pengelolaan tata ruang. Tengah (SK.529/Menhut-
II/2012) masih belum
ditindaklanjuti dengan peta
mikro penunjukan kawasan
hutan di Kabupaten, sehingga
belum menjadi acuan yang
mantap dalam penetapan Tata
Ruang Wilayah Kabupaten
(RTRWK).
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 55
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
A. Visi
Visi dari berdirinya KPHP Model Seruyan Unit XXI adalah terwujudnya
pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan menjamin kelestarian
manfaat hutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
sekitar wilayah KPHP Model Seruyan Unit XXI. Sesuai dengan visi
tersebut KPHP Model Seruyan Unit XXI berupaya maksimal dalam
menyelenggarakan pengurusan hutan untuk memperoleh manfaat yang
optimal dan lestari secara efisien dan efektif serta untuk sebesar -
sebesarnya kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar kawasan
hutan.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 56
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
B. Misi
Dalam menjabarkan visi yang telah dibuat, KPHP Model Seruyan Unit XXI
telah menetapkan misi sebagai berikut :
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 57
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Tujuan misi ini adalah untuk meningkatakan kondisi, fungsi dan daya
dukung Daerah Aliran Sungai (DAS), hutan dan Lahan Dengan tujuan
akhir agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang
berada di dalam dan sekitar kawasan hutan.
C. Pernyataan Tujuan
Dalam mewujudkan visi misi tersebut KPHP Model Seruyan Unit XXI telah
menetapkan pernyataan tujuan pengelolaan kawasan hutan yaitu untuk
mencapai keberhasilan pengelolaan dan pemanfaatan kawasan hutan
secara berkelanjutan sesuai dengan fungsi kawasannya bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar wilayah KPHP Model
Seruyan Unit XXI yang pada jangka waktu rencana pengelolaan hutan
jangka panjangnya menjadi KPHP definitif yang dapat berkontribusi positif
terhadap peningkatan PAD Kabupaten Seruyan sehingga menjadi KPHP
yang mandiri.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 58
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
A. Analisis
2 Fungsi hutan :
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 59
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
a. Ht.Produksi (HP) / 1. Sebagian besar berupa hutan bekas a. Penerapan 3 aspek pokok dari kaidah- a. Diharapkan areal tersebut
Hutan Produksi tebangan dari 5 unit IUPHHK-HA yang prinsip kelestarian (produksi- ekologi dan optimal melalui pihak ketiga
Tetap (HPT) masih aktif beroperasi dan masih sosial) dalam pengelolaan SDH dan pemberdayaan
b. Secara khusus menerapkan teknik masyarakat.
terbuka.
pemanenan ramah lingkungan (RIL) b. Diharapkan optimalisasi
2. Hutan produksi (Sebagian besar
c. Meningkatkan kualitas dan produktivitas kawasan hutan produksi (HP)
didominasi oleh hutan lahan kering,
tegakan hutan bekas tebangan melalui dan hutan produksi tetap (HPT)
pertanian lahan kering campuran dan
Peran KPH dalam melaksanakan melalui pemberdayaan
semak belukar. masyarakat dan pihak ketiga.
pembinaan dan monev PHL
d. Peningkatan produktifitas lahan melalui
pemanfaatan dan rehabilitasi
b. Hutan Lindung (HL) Sebagian besar masih berupa hutan primer Perlu percepatan penataan batas, Dapat dikukuhkannya HL
yang belum ditata batas dan belum ada pemantapan dan pengukuhannya. Peran dalam wilayah kelola dan
rencana pengelolaannya serta lembaga yang KPH di bantu RPH sesuai dengan telah dikelola secara lestari.
berfungsi sebagai pengelola hutan lindung fungsinya melaksanakan penataaan hutan Diharapkan penatataan batas
untuk mengelola hutan primer. dalam kawasan HL dan menyusun pada hutan lindung selesai
rencana pengelolaanya pada tahun 2017.
3 Potensi kawasan :
A Hasil Hutan Kayu a. Dari hasil inventarisasi oleh IUPHHK-HA a. Peningkatan kualitas, kuantitas dan Terbangunnya atau tumbuhnya
ketersediaan tegakan hutan dari jenis produktivitas tegakan dengan penerapan tegakan hutan pasca
komersil (dalam tegakan hutan masih TPTI secara intensif dan konsisten pemanenan yang lebih
cukup potensial. dengan menggunakan jenis unggulan berkualitas dan produktif baik
b. Potensi HHK berdasarkan diameter pohon lokal. itu di wilayah hutan lindung
baik itu kayu meranti, rimba campuran dan b. Perlu upaya penekanan limbah HHK di maupun di wilayah hutan
kayu indah pada hutan lindung (hutan lapangan. produksi. Pada saat yang sama
primer potensi HHK sebesar 132,52 m3 c. Peran KPH dalam melakukan limbah pemanenan dapat
dengan luas areal 8706,45 Ha, hutan pemantauan secara regular dalam ditekan.
sekunder potensi HHK sebesar 70,86 m3 pelaksanaan TPTI tersebut. Juga Diharapkan dengan
dengan luas areal 27753,08 Ha dan open mendorong pemanfaatan “limbah pemantauan dan pembinaan
areal 43,44 m3 dan luas areal 307,99 Ha) pemanenan” yang reguler pada pemegang
c. Potensi HHK berdasarkan diameter pohon d. Mendorong pihak ketiga berperan aktif IUPHHK-HA potensi tegakan
baik itu kayu meranti, rimba campuran dan dalam pemanfaatan melalui izin IUPHHK hutan tetap terjaga.
kayu indah pada hutan produksi (hutan dan HTR. Adanya pihak ketiga yang
primer potensi HHK sebesar 227,03 m3 sudah mendapatkan izin
dengan luas areal 851,61 Ha, hutan IUPHHK HA/HT dan HTR pada
sekunder potensi HHK sebesar 67 m3 areal pemanfaatan
dengan luas areal 17.031,3 Ha dan open
areal 5,92 m3 dan luas areal 8.355,9 Ha).
B Hasil Hutan Bukan Kayu Data dan informasi tentang HHBK/NK yang a. Pengembangan cara metode inventarisasia. Diharapkan pengelolaan
dimiliki oleh IUPHHK-HA dan KPHP Model HHB/N-K yang terintegrasi kedalam hutan alam produksi ke
Seruyan unit XXI masih relatif kurang sistem yang telah ada (IHMB dan ITSP). depan tidak hanya berfokus
lengkap dan terperinci sehingga diperlukan b. Dengan memetakan sebaran spasialnya pada Hasil Hutan Kayu saja
pendataan lebih lanjut. Berdsarkan maka potensi HHBK dapat terlihat tetapi juga harus berfokus
identifikasi yang dilakukan oleh tim sehingga masyarakat dan pihak – pihak pada potensi HHBK/ NK
konsultansi bersama KPHP Model Seruyan terkait dapat mengetahui potensi yang termasuk juga penjualan
Unit XXI ada di wilayah KPH. tegakan dalam wilayah
ada 3 desa yang menjadi desa potensial c. Peran dari KPH adalah men dorong tertentu.
untuk HHBK yaitu desa Tumbang Kalam (98 intensitas pelaksanaan inventarisasi b. Diharapkan ada pelatihan
Ha), Desa Tumbang Bahan (254 Ha) dan HHBK dan mengembangkannya dengan yang intensif untuk
Tumbang Darap (69,5 Ha). Potensi HHBK cara membuat pengolahan (home masyarakat dalam hal
yang paling potensial di ketiga desa industry) dan pemasaran serta dengan mengolah HHBK/NK agar
tersebut adalah Rotan. bantuan investor sehingga dari masyarakat tidak hanya
pendapatan pemanfaatan HHBK dapat menjual mentah atau
menjadi investasi bagi desa dan setengah jadi tapi menjual
pendapatan masyarakat pun dapat barang jadi.
meningkat.
Dengan nilai hutan akan
dapat lebih ditingkatkan.
Termasuk dapat menciptakan
la pangan usaha masyara kat
lokal.
c Jasa lingkungan
.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 60
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
c.1. Ekowisata Seperti halnya dengan HHBK, potensi dan Pengembangan sistem inventarisasi dan Tersedianya data tentang
keberadaan dari Ekowisata masih belum pemetaan lokasi (sebaran spasialnya) potensi ekowisata dalam
mendapatkan perhatian dalam pendataan dalam wilayah kelola. Peran dari KPH pengelolaan hutan alam
adalah dalam mendorong meningkatnya produksi dan pengembangan
(inventarisasi hutan). Berdsarkan identifikasi
intensitas pelaksanaannya di lapangan, industri wisata dengan
yang dilakukan oleh tim konsultansi bersama membangun sinergi dengan instansi terkait bersinergi dengan dinas terkait
KPHP Model Seruyan Unit XXI ada potensi dalam pengelolaan dan pemanfaatan nya dan investor
jasa lingkungan yaitu yang dimiliki desa di dalam hal ini (Dinas Pariwisata).
wilayah KPHP Model Seruyan unit XXI yaitu
air terjun yang berada di 2 desa yaitu Desa
Tumbang Langkai dan desa Tanjung Paku.
Potensi Jasling di kedua desa tersebut Dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan ekowisata bagi
masyarakat, sumber air bersih untuk
masyarakat dan mikro hidro . Tetapi, kedua
potensi tersebut belum dikelola dan
dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik
dan profesional.
c.2. Keanekaragaman Potensi flora-fauna yang ada di dalam hutan Pengayaan data flora dan fauna dari Diharapkan pengelolaan hutan
Hayati alam produksi masih terbatas pada jenis pelaksanaan inventarisasi di lapangan perlu alam produksi mempunyai
pohon yang komersil. Sedangkan pendataan dilakukan (ITSP dan IHMB). Peran KPH dimensi yang lebih luas. Dengan
potensi fauna masih sangat terbatas adalah membantu mengembangkan sistem- demikian nilai hutan akan
bertambah dalam perspektif
metode inventarisasi flora fauna secara
ekonomi, yang sementara ini
komprehensif kedalam sistem yang telah hanya berfokus pada HHK saja
ada (ITSP-IHMB) Dapat dipergunakan
dalam pemetaan
3 Pemanfaatan kawasan
hutan
A IUPHHK-HA Terdapat 9 unit IUPHHK-HA dalam wilayah Untuk dapat mewujudkan PHL-SFM, Kesembilan unit IUPHHK-HA
kelola KPHP Model Seruyan, Kinerja disamping komitmen manajemen, dalam wilayah kelola KPHP
pengelolaan SDH oleh ke-9 IUPHHK-HA ketersediaan SDM yang profesional perlu Model Seruyan Unit XXI
masih belum mampu mewujudkan PHL- SFM. diupayakan. Faktor eksternal juga sangat diharapkan dapat memberikan
Kelola sosial merupakan masalah utama berpengaruh, yaitu. berupa : dinamika sosial kontribusi bagi pembangunan di
yang dihadapi dalam pencapaian PHL-SFM. masyarakat tata kelola kehutanan dan Kabupaten Seruyan dengan
bahkan kebijakan pemerintah (pusat-daerah) lebih optimal
seringkali dapat menjadi hambatan
pencapaian PHL-SFM.
B Wilayah Tertentu 1. Dalam wilayah kelola KPHP Model Areal yang akan dimanfaatkan untuk a. Diharapkan di dalam
Seruyan Unit XXI terdapat wilayah pemanfaatan HA/HT dan pemanfaatan pelaksanaan pengelolaan dan
tertentu yang masih belum terdapat jasling dan HHBK seluas 9775, 3 Ha. Pada pemanfaatan SDH alam
Areal WT dalam kawasan hutan produksi produksi menghasilkan
pengelola dan kegiatan pemanfaatan
belum dimanfaatkan dan belum dilakukan tegakan hutan yang lebih
karena kondisinya belum menarik bagi
rehabilitasi seluas 9775, 3 Ha. Pada Areal berkualitas dan produktif
pihak ketiga untuk mengembangkan WT dalam kawasan hutan produksi belum dengan tetap menjamin
pemanfaatan yang berada di Hutan dimanfaatkan dan belum dilakukan kelestarian daya dukung dan
Lindung seluas 38.970 (10,5%) dan Hutan rehabilitasi seluas 4.339,74 Ha dihutan diharapkan 50% dari luas
Produksi seluas 15.812 (4,2%). produksi pada wilayah KPHP Model 369,59 Ha yang
Seruyan Unit XXI dan akan dilakukan direncanakan areal WT
2. Areal yang akan dimanfaatkan untuk kegiatan rehabilitasi seluas 369,59 Ha sudah direhabilitasi dan
pemanfaatan HA/HT dan pemanfaatan rehabilitasi vegetatif dan rehabilitasi sipil pelaksanaan rehabilitasi sipil
teknik 3.972,15 Ha. KPHP Model Seruyan teknis akan direalisasikan
jasling dan HHBK seluas 9775, 3 Ha.
Unit XXI merencanakan rehabilitasi pada minimal 5 unit dari 10 unit
Pada Areal WT dalam kawasan hutan areal diluar izin (WT) dalam bentuk kegiatan yang direncanakan selesai
produksi belum dimanfaatkan dan belum secara vegetatif (pembibitan, penanaman pada tahun 2025.
dilakukan rehabilitasi seluas 4.339,74 Ha dan pemeliharaan) melalui program
dihutan produksi pada wilayah KPHP agroforestri seluas 369,59 Ha dan rehabilitasi
Model Seruyan Unit XXI dan akan secara sipil teknis 10 unit.
dilakukan kegiatan rehabilitasi seluas
369,59 Ha rehabilitasi vegetatif dan
rehabilitasi sipil teknik 3.972,15 Ha.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 61
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
A Sosial ekonomi dan Dari data statistik diperoleh informasi secara Dengan posisi, peran dan kontribusi Diharapkan dengan keberadaan
budaya masyarakat umum bahwa : dari aspek social sebagian keberadaan hutan yang masih memiliki KPHP Model Seruyan unit XXI
besar (80%) masyarakat berpendidikan prospek ke depan, maka perlu adanya mampu mentransformasikan
rendah (SD), sedangkan dari aspek ekonomi kebijakan yang”memproteksi” keberadaan kebijakan pembangunan daerah
sebagian memiliki sumber mata pencaharian SDH. Adanya kecenderungan dari sesuai dengan Tupoksi nya bagi
sebagai petani (sebagian besar petani lahan pembangunan berbasis lahan yang peningkatan kesejahteraan
kering-ladang). Keberadaan hutan masih ”mendesak” keberadaan SDH di wilayah secara berkelanjutan berbasis
merupakan bagian dari hidup dan kehidupan pedesaan. Peran KPH, adalah melakukan SDH dan lahan.
masyarakat di wilayah kelola KPHP Model inventarisasi kondisi faktual kawasan
Seruyan.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 62
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
KPHP Model Seruyan Unit XXI merupakan wujud awal dari KPH
yang secara bertahap dikembangkan menuju situasi dan kondisi
aktual KPH di tingkat tapak, yang diindikasikan oleh suatu
kemampuan untuk menyerap tenaga kerja, investasi,
memproduksi barang dan jasa kehutanan yang melembaga dalam
sistem pengelolaan hutan secara efisien dan lestari.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 63
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Pemanfaatan dan
penggunaan hutan
SECARA EFISIEN DAN
EFEKTIF
PENYELESAIAN KONFLIK
KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT
KELEMBAGAAN YANG
KOKOH
Dari hasil observasi awal oleh KPHP Model Seruyan Unit XXI
diketahui bahwa kondisi bio-fisik, sosial ekonomi dan budaya
masyarakat di dalam dan di sekitar wilayah Unit KPHP Model
Seruyan Unit XXI terdapat faktor - faktor yang diperkirakan dapat
berpengaruh terhadap pembangunan KPHP Model Seruyan Unit
XXI sebagai berikut :
Lingkungan :
1. Disekitar lokasi KPHP Model Seruyan Unit XXI merupakan
desa - desa hasil pemekaran yang terkait erat dengan
pemekaran kecamatan, seperti Kecamatan Seruyan Hulu.
Sebagai akibat dari pemekaran desa dan kecamatan,
maka menuntut alokasi lahan yang cukup.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 64
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 65
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 66
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Tabel 27. Identifikasi faktor internal dan eksternal KPHP Model Seruyan Unit XXI
Faktor Ekternal
Faktor Internal
1. Memiliki struktur 1. Jumlah personil yang 1. Berada dalam kawaasan 1. Kegiatan illegal logging.
organisasi yang jelas. terbatas. pencadangan hutan Provinsi 2. Adanya okupasi lahan
2. Mempunyai status 2. Pendanaan yang belum Kalimantan Tengah dengan adanya pemukiman.
hukumkelembagaan mencukupi. 3. Redahnya pendidikan dan
dan kawasan. 3. Sarana dan prasarana yang tarat hidup masyarakat di
3. Adanya potensi jasa belum memadai dalam dan disekitar
lingkungan dan 4. Aksesbilitasi kawasan yang kawasan.
wisata alam. sulit dicapai. 4. Masih adanya kebakaran
4. Memiliki potensi kayu hutan untuk perladangan.
yang besar.
5. Tingginya potensi
keanekaragaman
hayati.
1. Faktor Internal
a. Kekuatan (Strengths)
1. Memiliki struktur organisasi yang jelas
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 67
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Kelompok Jabatan
Fungsional
Gambar 12. Bagan Susunan Organisasi Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP)
Model Seruyan Unit XXI Berdasarkan Perbup Seruyan Nomor 26 Tahun
2012
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 68
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 69
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
b. Kelemahan (Weakness)
2. Faktor Eksternal
a. Peluang (Oppurtuniti)
1. Berada dalam kawasan pencadangan hutan
Provinsi Kalimantan Tengah
b. Ancaman (Threat)
1. Kegiatan illegal loggging
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 70
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 71
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Kekuatan
(Strengh)
1. Memiliki Struktur Mengurangi kegiatan illegal Mengurangi kegiatan okupsi Memberikan Memberikan
Organisasi yang jelas. logging dengan struktur lahan untuk kegiatan pemahaman pemahaman kepada
organisasi yang jelas. perladangan dengan kepada masyarakat agar
struktur organisasi yang masyarakat agar melakukan
jelas. melakukan pembakaran secara
pembakaran terkendali.
secara terkendali.
2. Mempunyai status Pemberantasan illegal logging Pemberantasan kegiatan Memberikan Memberikan sanksi
hukum kelembagaan dan dengan penegakkan hukum. okupasi lahan oleh pengetahuan tegas kepada pelaku
kawasan. masyarakat melalui kepada pembakaran hutan.
penegakan hukum. masayarakat
tentang status
hukum KPHP
Model Seruyan
Unit XXI.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 72
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
2. Pendanaan yang belum Pendanaan yang Pendanaan yang Pendanaan yang Pendanaan yang
mencukupi. memadai untuk memadai untuk memadai untuk memadai untuk
mengatasi kegiatan illegal mengatasi kegiatan illegal mengatasi mengurangi kegiatan
logging. logging. kegiatan illegal pembakaran hutan.
logging.
3. Sarana dan prasarana Penyediaan sarana dan Penyediaan Penguatan sarana da
belum memadai. prasarana yang memadai sarana dan prasarana untuk kegiatan
untuk mengatasi prasarana yang pencegahan kebakaran
ancaman yang dihadapi. memadai untuk hutan.
mengatasi
ancaman.
4. Aksesbilitas yang sulit Perencanaan koordinasi
dicapai. dan sinergisitas yang baik Perencanaan koordinasi
dalam penanganan illegal dan sinergisitas yang baik
logging, mengingat dalam penanganan illegal
sulitnya akses menuju logging, mengingat
lokasi ancaman tersebut. sulitnya akses menuju
lokasi ancaman tersebut.
B. Proyeksi
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 73
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 74
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Tabel 32. Strategi Dan Proyeksi Kegiatan Pada Unit KPHP Model Seruyan
Unit XXI.
Status Nama Blok Kawasan yang Belum ada Izin Kelola (WT)
No
Kawasan Strategi Proyeksi
Hutan Mempertahankan kawasan sebagai Fungsi Blok kawasan lindung tetap
1 Lindung 1. Blok hutan lindung dengan memperkuat terpelihara dan terjaga dengan
Pemanfaatan kegiatan di kawasan hutan lindung blok Selesainya penataan batas kawasan
pemanfaatan yang bermanfaat untuk hutan, batas di luar WT, batas diluar
masyarakat terutama untuk pemanfaatan KPHP, batas blok dan petak pada
HHBK dan Jasa lingkungan dengan tahun 2020.
memperkuat pengamanan dan Mengembangkan kajian untuk
pengawasan kawasan hutan sehingga menghasilkan pendapatan rutin
kegiatan patroli baik rutin maupun melalui pemanfaatan potensi jasa
insidentil harus selalu digalangkan lingkungan baik itu dalam kegiatan
minimal 1 bulan 4 kali patroli rutin dan 2 ekowisata pada 2 desa binaan yaitu
kali patroli insidentil. Desa Tumbang Langkai di
Mendorong peran KPHP di hutan lindung Kecamatan Suling Tambun dan
melalui blok pemanfaatan wilayah desa Tanjung Paku Kecamatan
tertentu untuk dikelola sendiri oleh KPHP Seruyan Hulu dan pemanfaatan
bersama dengan masyarakat melalui HHBK pada 3 desa binaan KPHP
kegiatan kemitraan kepada masyarakat. Model Seruyan Unit XXI yaitu Desa
Memperkuat kegiatan di kawasan hutan Tumbang Kalam, Desa Tumbang
lindung blok pemanfaatan melalui Darap dan Desa Tumbang Bahan .
kegiatan pemanfaatan HHBK dan Jasa Dengan melakukan kegiatan
Lingkungan. penyuluhan kehutanan kepada
Memperkuat pengamanan di kawasan masyarakat mengenai kawasan
hutan lindung disemua blok dengan hutan diharapkan masyarakat telah
melakukan patroli rutin dan patroli memahami secara baik mengenai
insidentil. kawasan hutan yang ada pada
Melindungi kegiatan yang berada di kawasan hutan lindung.
dalam hutan lindung dengan pola Diharapkan adanya pengembangan
kegiatan kemasyarakatan (dalam hal ini kajian ekonomi masyarakat yang
kegiatan religi) pada blok pemberdayaan berbasis hasil hutan bukan kayu baik
masyarakat dan blok pemanfaatan. itu jenis rotan maupun non rotan
pada 3 desa binaan yaitu Desa
Tumbang Kalam, Desa Tumbang
Darap dan Desa Tumbang Bahan,
potensi jasling di 2 desa yaitu Desa
Tumbang Langkai di Kecamatan
Suling Tambun dan desa Tanjung
Paku Kecamatan Seruyan Hulu.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 75
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 76
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
V. RENCANA KEGIATAN
Berikut ini disajikan uraian Rencana Kegiatan KPHP Model Seruyan Unit XXI
dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun :
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 77
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 78
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
b) Pembagian blok Semua blok APBN, APBD Tahun 2016 650.000.000 Tersusunnya Tersusunnya blok dan
dan petak serta dan Pihak blok dan petak wilayah kelola
penyusunan ketiga petak serta KPHP Model Seruyan
dokumen tata tersusunnya Unit XXI dan tersusunya
hutan. dokumen tata 1 dokumen tata hutan
hutan.
c) Tata batas fungsi Semua blok APBN, APBD Tahun 2016 5.000.000.000 Tersusunnya Tersusunnya 2 dokumen
kawasan hutan. dan Pihak dan 2018 dokumen tata tata batas fungsi
ketiga batas fungsi kawasan hutan yaitu 1
kawasan dokumen pada hutan
hutan. produksi dan 1 dokumen
pada hutan lindung
d) Pelaksanaan tata Semua blok APBN, APBD Tahun 2016 520.000.000 Tersusunnya Tersusunnya 1 dokumen
batas diluar dan Pihak dokumen tata tata batas diluar wilayah
wilayah tertentu. ketiga batas diluar tertentu
wilayah
tertentu.
e) Pelaksanaan tata Semua blok APBN, APBD Tahun 2019, 600.000.000 Tersusunnya Tersusunnya 1 dokumen
batas di luar dan Pihak 2020 dan dokumen tata tata batas di luar wilayah
wilayah KPHP ketiga 2021 batas di luar KPHP Model Seruyan
Model Seruyan wilayah KPHP Unit XXI
Unit XXI. Model
Seruyan Unit
XXI.
f) Penataan batas Semua blok APBN, APBD Tahun 2016 - 130.000.000 Tersusunnya Tersusunnya 1 dokumen
blok. dan Pihak 2017 dokumen tata tata batas blok
ketiga batas blok.
g) Penataan batas Semua petak APBN, APBD Tahun 2016- 150.000.000 Tersusunnya Tersusunnya 1 dokumen
petak. dan Pihak 2019 dokumen tata tata batas petak
ketiga batas petak.
10.550.000.000
TOTAL
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 79
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Luas wilayah tertentu (WT) pada KPHP Model Seruyan Unit XXI berjumlah
24.242,30 Ha. Untuk itu kegiatan pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu
difokuskan pada kegiatan :
a. Kegiatan pemanfaatan kawasan hutan.
b. Memanfaatkan jasa lingkungan.
c. Memanfaatkan hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu.
Memungut hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu secara optimal dan
adil untuk kesejahteraan masyarakat. Pengembangan IUPHHK – HA secara
kolaborasi/kemitraan. Oleh karena itu, pemanfaatan kawasan KPHP Model
Seruyan Unit XXI untuk setiap bloknya, baik blok pemanfaatan dan blok
pemberdayaan harus diarahkan kepada fungsi seperti yang tertuang dalam
aturan tersebut. Wilayah tertentu pada blok pemanfaatan berdasarkan hasil
inventarisasi potensi akan dikembangkan sebuah lokasi usaha budidaya
tanaman obat, terutama tanaman obat yang mulai langka. Bentuk dari
budidaya tanaman obat berupa tempat percontohan budidaya tanaman obat
yang mulai langka dari pembibitan sampai pada pengolahan, izin BPOM, uji
lab dan pemasaran produk.
Target dari kegiatan pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu adalah semua
potensi yang terdapat pada wilayah tertentu dapat dikelola dengan baik.
Apabila semua potensi tersebut dapat dikelola dengan baik pada akhinya
dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan juga dapat meningkatkan
PAD Desa.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 80
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Kegiatan Sub Kegiatan Letak dan Luas Sumber Waktu Estimasi Biaya Output Kegiatan Target Kegiatan
No Blok/Petak Pendanaan Pelaksanaan
2 Pemanfaatan a) Pemanfaatan a) blok pemanfaatan APBN, APBD Tahun 130.000.000 - Masyarakat memahami - Sosialisasi kepada
Hutan pada kawasan hutan di kawasan hutan, jasa dan Pihak 2016,2017 pentingnya tanaman masyarakat tentang
wilayah wilayah tertentu lingkungan dan ketiga dan 2019 dan obat kehidupan dan manfaat tanaman
tertentu. melalui kegiatan HHBK : 5.599,9 Ha. 2022 juga masyarakat obat dan mengapa
usaha budidaya memahami mengapa tanaman obat harus
tanaman obat . masyarakat harus dibudidayakan .
membudidayakan Target kegiatan ada
tanaman obat. pada desa
- Tersedianya Tumbang Laku
Budidaya tanaman Kecamatan Seruyan
obat ±1 Ha untuk Hulu dan Desa
memenuhi kebutuhan Langkai Kecamatan
tanaman obat Suling Tambun
Bagi masyarakat. sebagai desa
- Terbentuknya percontohan untuk
kelompok masyarakat budidaya tanaman
yang bergerak dalam obat.
budidaya tanaman obat - melakukan
yang dibuktikan inventarisasi
dengan adanya SK tanaman obat yang
pembentukan berada di kawasan
kelompok. WT pada desa
- Adanya pelatihan bagi percontohan.
kelompok untuk - KKPH dibantu
pengembangan Penanggung
budidaya tanaman jawab resort
obat. menyusun rencana
- Terjalinnya kerjasama pembentukan
dengan pihak ketiga budidaya tanaman
dalam pengembangan obat .
budidaya tanaman obat - Melakukan
dan pemasarannya. kerjasama dengan
- Peningkatan pihak ketiga
kesejahteraan (HPH,Usaha Mikro
masyarakat dari Kecil Menengah
budidaya tanaman (UMKM) dan
obat. BUMN/D) dalam hal
pemodalan dan
pelatihan mengenai
teknik budidaya
tanaman obat.
b) Penyusunan b) Pada Hutan lindung APBN, APBD Tahun 2016 720.000.000 - Tersusunnya dokumen Tersusunnya 2
rencana di blok pemanfaatan : dan Pihak dan 2017 kerjasama dokumen rencana
pemanfaatan jasa 5.599,90 Ha dan ketiga. pemanfaatan jasa induk /rencana bisnis
lingkungan di pada hutan produksi lingkungan dalam hal pemanfaatan hutan
wilayah tertentu di blok pemanfaatan ini wisata alam dan pada wilayah tertentu
pada kawasan kawasan hutan, jasa mikrohidro dan yang teridri dari :
hutan lindung yang lingkungan dan pengelolaan dengan - Penyusunan
luasnya ± 8.844,8 HHBK. pihak ketiga (BUMN/D, rencana
Ha melalui kegiatan Dinas pariwisata dan induk/rencana
usaha. pemerintah daeah) . bisnis jasa
- Wisata alam di - Terbentuknya lingkungan
Desa Tumbang kegiatan wisata alan lingkungan
Darap dan Desa dan pemanfaatan (wisata alam dan
Tanjung Paku jasa lingkungan microhidro).
Kecamatan berupa mikrohidro di - Pelatihan kepada
Seruyan Hulu dan desa Tumbang masyarakat
Desa Tumbang Darap, Desa tentang cara
Langkai Tanjung Paku dan pengelolaan jasa
Kecamatan Suling Desa Tumbang lingkungan
Tambun. Langkai sebagai berupa wisata
- Mikrohidro di alternatif tempat alam dan mikro
Desa Tanjung wisata dan alternatif hidro.
Paku Kecamatan listrik bagi desa.
Seruyan Hulu dan
Desa Tumbang
Langkai
Kecamatan Suling
Tambun.
c) Pemungutan hasil c) Blok pemanfaatan APBN, APBD Tahun 2018 120.000.000 Peningkatan ekonomi - Melakukan
hutan bukan kayu HHBK dan HHK-HA dan Pihak dan 2019. masyarakat melalui penyuluhan kepada
di wilayah tertentu di WT. Ketiga. kegiatan pemungutan masyarakat
pada kawasan hasil hutan bukan kayu mengenai
hutan lindung Luas Blok 1.475,20 di wilayah tertentu pada pemanfaatan dan
berupa rotan dan Ha. kawasan hutan lindung pemungutan hasil
getah. berupa rotan dan getah hutan bukan kayu
sampai pada berupa rotan dan
pemasarannya. getah bahwa
maksimal 20 ton per
tahun per kepala
keluarga yang
dilakukan 1 tahun 3
kali. Tujuannya
adalah masyarakat
memahami dan
mengerti
bagaimana cara
pemanfaatan dan
pemungutan hasil
hutan bukan kayu di
wilayah tertentu
pada kawasan
hutan lindung
berupa rotan dan
getah.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 81
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
- Membuka akses
pemasaran HHBK
jenis rotan dan
getah dengan
bekrjasama dengan
Koperasi, UMKM
dan dinias
perdagangan
d) Pemanfaatan d) Blok pemanfaaatan APBN, APBD Tahun 2018 – 200.000.000 Tersusunnya dokumen Tersusunnya 1
kawasan tertentu HT di WT dan Pihak 2020 dan pengembangan dokumen
yang diberikan izin Ketiga dilanjutkan IUPHHK-HT baik pengembangan
HHK berupa Luas Blok : 2.419,40 kembali pada swakelola maupun IUPHHK-HT secara
pengembangan HT Ha tahun 2024 – kolaborasi dan kolaborasi dan
yang fokus 2025 kemitraan kemitraan
kegiatan
berorientasi pada
kelola produksi dan
ekonomi
TOTAL 1.330.000.000
3. Pemberdayaan Masyarakat
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 82
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 83
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
3 Pemberdayaan a) Kajian sumber – a) Seluruh desa APBN, APBD Tahun 2017, 450.000.000 Tersusunnya Tersusunnya 1
Masyarakat sumber wilayah KPH (20 dan Pihak 2018, 2020, dokumen kajian dokumen kajian
penghidupan Desa di Kecamatan ketiga 2022 dan 2024. sumber – sumber– sumber
berkelanjutan. Seruyan Hulu) dan sumber kehidupan
9 Desa di kehidupan berkelanjutan.
Kecamatan Suling berkelanjutan.
Tambun).
b) Menginventarisasi b) Semua blok. APBN, APBD Tahun 2017 600.000.000 Tersusunnya Tersusunnya 1
kawasan untuk dan Pihak dan 2021. dokumen dokumen kawasan
kegiatan ketiga inventarisasi untuk kegiatan
Pemberdayaan kawasan untuk pemberdayaan
masyarakat. kegiatan masyarakat.
pemberdayaan
masyarakat.
c) Pemberdayaan c) blok pemberdayaan APBN, APBD Tahun 2017 – 600.000.000 Tersusunnya 1. Membentuk
masyarakat melalui pada kawasan dan Pihak 2020. program kelompok tani
pengembangan hutan produksi ketiga. pemberdayaan hutan masing –
PHBM dalam (5.903 Ha). Masyarakat masing desa 1
bentuk HKM dan melalui kelompok tani
HTR. pengembangan hutan untuk
- Sosialisasi PHBM dalam pelaksanaan
mengenai kegiaan bentuk HKM program
pemberdayaan dan HTR. pemberdayaan
masyarakat
masyarakat melaiui
melalui
pengembangan pengembangan
PHBM dalam PHBM yang
bentuk HKM dan pelaksanaan
HTR. pembentukannya
- Penguatan tahun 2017,
kelembagaan 2018, 2019
2. Pelatihan
dalam
kelompok tani
pembentukan hutan yang akan
kelompok tani diagendakan
hutan. dalam 1 tahun 3
- Pelatihan kelompok kali dengan
tani hutan dalam tujuan
mengembangkan
mengembangkan
keterempilan
HKM dan HTR. anggota
kelompok dalam
memanfaatkan
dan mengelola
hutan.
Pelaksaannya
dimulai tahun
2017
3. Tersusunnya 3
program
pengembangan
Pemberdayaan
masyarakat
melalui skema
HKM , Hutan
Desa dan HTR
pada tahun 2017,
2018, 2019 dan
2020.
d) Pemberdayaan d) blok pemanfaatan APBN, APBD Tahun 2017– 400.000.000 Tersusunnya Sosialiasi program
masyarakat melalui dan pemberdayaan dan Pihak 2018dan program pemberdayaan
kemitraan pada hutan lindung ketiga dilanjutkan pemberdayaan masyarakat melalui
kehutanan dalam dan hutan produksi kembali tahun masyarakat kemitraan
pemanfaatan dan yaitu seluas 2020 – 2023 melalui kehutanan
pemungutan hasil (24.242,30 Ha) kemitraan keseluruh desa
hutan bukan kayu kehutanan baik yang berada di
dan pemanfaatan itu dengan dalam wilayah
jasa lingkungan : instansi terkait kelola KPHP Model
- Pembinaan maupun Seruyan.
dalam dengan HPH Untuk
memanfaatkan melalui melaksanakan
dan pemungutan program CSR. program
HHBK dan jasa pemberdayaan
lingkungan masyarakat KPHP
- Sosialisasi Model Seruyan
program melakukan
pemberdayaan kemitraan dengan :
masyarakat - LSM yang dapat
melalui membatu dalam
kemitraan proses
kehutanan baik pembinaan dan
dengan pihak pelatihan kepada
ketiga maupun masyarakat
dari pihak dalam
pemerintah mengembangkan
pusat atau usaha produktif
daeraah. masyarakat
- Kemitraan
dengan lembaga
keuangan,
dengan tujuan
dapat membatu
masyarakat
dalam hal
pemodalan
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 84
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
TOTAL 2.380.000.000
Terhadap areal KPHP Model Seruyan Unit XXI yang telah memiliki izin
pemanfaatan, pembinaan dan pemantauan diperlukan secara berkala. Hal
ini dimasksudkan agar pengelolaan kawasan hutan tetap berjalan sesuai
dengan peraturan.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 85
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 86
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
4 Pembinaaan a) Penyusunan SOP. a) Blok APBN, Tahun 2018 200.000.000 Tersusunnya Tersusunnya 2 dokumen
dan pemanfaatan APBD dan SOP Pembinaan SOP yang terdiri dari:
pemantauan IUPHHK-HA Pihak ketiga dan pemantauan - 1 dokumen SOP
pemanfaatan seluas pemanfaatan pembinaan
hutan dan 310.045,8 Ha. hutan dan pemanfaatan hutan dan
penggunaan penggunaan penggunaan kawasan
kawasan hutan kawasan hutan hutan yang berizin.
pada areal pada areal yang - 1 dokumen SOP
yang berizin. berizin. Pemantauan
pemanfaatan hutan dan
penggunaan kawasan
hutan yang berizin.
b) Pembinaan dan b) Blok APBN, Setiap tahun 690.000.000 Tersusunnya - Tersusunnya 1 program
pemantauan pemanfaatan APBD dan dari tahun program pembinaan dan
(Controling) IUPHHK-HA Pihak ketiga 2016-2025 pembinaaan dan pemantauan dengan
sistem silvikultur, seluas pemantauan sistem silvikutur pada
PMDH, LINPAM 310.045,8 dengan sistem tahun 2019 – 2020.
dan Sosialisasi Ha. silvikultur, - Tersusunnya 1 program
peraturan PMDH, LINPAM pembinaan dan
perundang – dan sosialisasi pemantauan melalui
undangan pada peraturan PMDH pada tahun
areal KPHP perundang – 2020 – 2021.
Model Seruyan undangan pada - Tersusunnya 1 program
Unit XXI. areal KPHP pembinaan dan
Model Seruyan pemantauan dengan
Unit XXI. sistem LINPAM pada
tahun 2022 – 2023
- Sosialisalisasi peraturan
perundang– undangan
di setiap desa yang
berada di kawasan ijin.
Pertanggungjawaban
pelaksanaan sosialisasi
adalah resort KPHP
Model Seruyan Unit
XXI) .
TOTAL 890.000.000
Kawasan hutan yang kritis dan rusak perlu dilakukan rehabilitasi. Apabila
kawasan tersebut berada diluar izin maka kegiatan rehabilitasi menjadi
tanggungjawab KPHP Model Seruyan Unit XXI. Kegiatan rehabilitasi ini
dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi ekologi kawasan hutan dapat
optimal kembali.
Upaya pemulihan dan peningkatan fungsi kawasan hutan serta lahan kritis
yang dilakukan oleh KPHP Model Seruyan (Unit XXI) melalui kegiatan
rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) dengan mendayagunakan semua
potensi dan kemampuan pemerintah, pemerintah daerah, badan usaha,
dan masyarakat secara terkoordinasi. Kegiatan rehabilitasi hutan yang
akan dilaksanakan adalah kegiatan penanaman reboisasi dan
pengkayaan reboisasi. Sedangkan komoditi yang akan dijadikan jenis
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 87
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
No Kegiatan Sub Kegiatan Blok/Petak Sumber Waktu Pelaksanaan Estimasi Biaya Output Kegiatan Target Kegiatan
No Intervensi Pendanaan
5 Penyelenggaraan a) Penyusunan a) Blok seluas APBN (DBH – Tahun 2017 - 2021 600.000.000 - Tersusunnya - Tersusunnya 1
rehabilitasi pada dokumen RTN 24.242,30 Ha. DR) dokumen dokumen RTN
areal di luar izin dan RPRHL. RTN. pada tahun
- Tersusunnya 2017
dokumen - Tersusunnya 1
RPRHL dokumen
RPRHL tahun
2018
b) Rehabilitasi b) Blok WT dan APBN (DBH – Setiap tahun dari 3.161.280.000 Terlaksananya - Terlaksananya
secara vegetatif Lahan Kritis. DR) tahun 2016 – 2025 kegiatan kegiatan
seluas 367,59 ha. rehabilitasi rehabilitasi
secara vegetatif secara vegetatif
seluas 400 Ha minimal dapat
direalisasikan
setengah dari
luas lahan kritis
yang telah
direncanakan
yaitu 200 Ha.
c) 10 unit Rehabilitasi c) lahan kritis HP APBN (DBH – Dari tahun 2017 – 32.174.415.000 Terlaksananya - Terlaksananya
secara sipil teknis. (Blok DR) 2025 kegiatan 10 unit kegiatan 10 unit
Pemberdayaan rehabilitasi rehabilitasi
Masy, Blok secara sipil secara sipil
Pemanfaatan HHK- teknis teknis minimal
HT) 3.972,15. dapat
direalisasikan
setengah dari
yang
direncanakan.
d) Pembuatan d) Blok WT. APBN, APBD Tahun 2017 – 2018 Terlaksananya - Terlaksanaanya
persemaian dan Pihak 3.000.000.000 kegiatan penyusunan
dengan kapasitas 1 ketiga pembuatan perencanaan di
juta bibit. Dengan persemaian tahun pertama
rincian kegiatan : dengan yaitu tahun 2017
- Penyusunan kapasitas 1 juta yang
Perencanaan . bibit (dari direalisasikan
- Pembuatan penyusunan pada bulan ke 1
rumah. perencanaan, sampai dengan
persemaian pengadaan bibit, bulan ke 5.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 88
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
- Evaluasi
pemeliharaan
dilaksanakan di
tahun 2018
pada bulan ke
12.
TOTAL 38.935.695.000
KPHP Model Seruyan Unit XXI memiliki luas lahan kritis yang akan di
rehabilitas ± 367,59 Ha/tahun biaya untuk kegiatan rehabilitasi lahan kritis
per tahun 900 juta/ha sehingga pertahun KPHP Model Seruyan Unit XXI
akan mengeluarkan dana untuk kegiatan rehabilitasi lahan kritis sebesar
Rp. 316.128.000 Rincian penggunaan tediri dari : Tenaga ahli, tenaga
pendukung biaya opreasional, biaya akomodasi dantrasportasi, biaya
rapat, koordinasi dan ekspos dan biaya pelaporan.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 89
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
6 Pembinaan dan a) Penyusunan SOP pembinaan a) Blok APBN, APBD dan 2017 200.000.000 - Tersusunnya SOP - Tersusunnya 1
Pemantauan dan pemantauan pelaksanaan Pemanfaatan. Pihak ketiga pembinaan dan dokumen SOP
Rehabilitasi Dan rehabilitasi dan reklamasi pada pemantauan pembinaaan dan
Reklamasi Di areal yang sudah ada izin pelaksanaan pemantauan
Dalam Areal pemanfaatan maupun rehabilitasi pada pelaksanaan
Yang Berizin penggunaan kawasan. areal yang sudah ada rehablitiasi pada
izin pemanfaatan areal yang sudah
maupun penggunaan ada izin
kawasan. pemanfaatan
- Tersusunnya SOP maupun
Pembinaan dan penggunaan
pemantauan kawasan.
pelaksanaan - Tersusunnya 1
reklamasi pada areal dokumen SOP
yang sudah ada izin Pembinaan dan
pemanfaatan maupun pemantauan
penggunaan pelaksanaan
kawasan. reklamasi pada
areal yang sudah
ada izin
pemanfaatan
maupun
penggunaan
kawasan.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 90
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
b) Pembinaan dan Pemantauan b) Blok APBN, APBD dan Setiap tahun 14.400.000.000 Tersusunnya program Pemegng izin telah
(Controlling) pelaksanaan Pemanfaatan Pihak ketiga pelaksanaan melaksanakan
rehabilitasi dan reklamasi pada pembinaan dan kewajibannya untuk
areal yang sudah ada izin. pemantauan kegiatan melakukan
Kegiatan pembinaan dan rehabilitasi dan rehablitasi dan
pemantauan terdiri dari : reklamasi pada areal reklamasi pada
- Sosialisasi pelaksanaan yang sudah izin yang arealnya hal ini
rehablitasi dan reklamasi . terdiri dari : dibuktikan dengan
- Pelatihan pelaksanaan - Pemantauan adanya laporan
rehabilitasi dan reklamasi . pemegang izin pelaksanaan
- Monitoring dan evaluasi pemanfaatan rehabilitasi dan
pelaksaan rehabilitasi dan kawasan. reklamasi.
reklamasi. - Pembinaan
pemegang izin
pemanfaatan
kawasan dalam
melaksanakan
rehabilitasi dan
reklamasi.
TOTAL 14.600.000.000
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 91
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
7 Rencana a.Penyusunan SOP. b) Blok WT APBN, APBD Tahun 300.000.000 Tersusunnya SOP - Tersusunnya SOP
Penyelenggaraan dan Pihak 2017 Penyelenggaraan Perlindungan Hutan.
Perlindungan Hutan ketiga perlindungan hutan - Tersusunnya SOP
dan Konservasi Alam. dan konservasi Konservasi Alam.
alam.
b. Pelaksanaan patroli b) Blok WT APBN, APBD Setiap tahun 486.000.000 Terlaksananya - Patroli tindakan preventif
tindakan preventif dan dan Pihak dimulai tahun kegiatan patroli dan refersif serta
refersif serta ketiga 2017-2025 tindakan preventif penyuluhan hukum
penyuluhan hukum dan refersif serta kawasan lindung
dalam pengamanan penyuluhan hukum (sepadan sungai, mata
dan perlindungan dalam pengamanan air dan lahan) yang
hutan dan hasilnya. dan perlindungan dilaksanakan 48 kali
hutan dan hasilnya. dalam setahun yang
dilakukan oleh 3 RPH.
- Hasil dari patroli
dilaporkan dalam Berita
Acara patroli dan laporan
kegiatan patroli yang
dikumpulkan setiap bulan
ke kantor KPH di
kecamatan untuk
ditindaklanjut.
c) Blok WT APBN, APBD Setiap tahun 590.000.000 Terlaksananya - Patroli pencegahan dan
c. Pelaksanaan patroli dan Pihak dimulai tahun patroli pencegahan pengendalian kebakaran
pencegahan dan ketiga 2016-2025 pengendalian hutan dan lahan yang
pengendalian kebakaran hutan dilaksanakan 20 kali
kebakaran hutan dan dan lahan. dalam setahun.
lahan.
d) Blok WT APBN, APBD Setiap tahun 450.000.000 - Terlaksananya - Pendidikan konservasi
d. Pendidikan dan Pihak dimulai dari pendidikan keanekaragaman hayati
konservasi ketiga tahun 2017-2025 konservasi yang bekrjasama dengan
keanekaragaman keanekaragaman diskpora dan sekolah-
hayati dan desa hayati bagi sekolah yang
konservasi bagi masyarakat . dilaksanakan setiap
masyarakat dan MPA - Terbentuknya bulan 9 kali dalam
secara partisipatif MPA secara setahun.
serta pelatihan kader partisipatif . - Terbetuknya MPA secra
konservasi. - Terlaksananya partisipatif setiap desa
pelatihan kader 10 orang.
konservasi. - Terlaksananya 2 kali
pelatihan kader
konservasi.
e. Fasilitasi penyusunan e) blok WT APBN, APBD Tahun 2017 - 100.000.000 Tersusunnya - Tersusunnya 1 dokumen
Dokumen Rencana dan Pihak 2018 rencana strategis rencana strategis
Strategis Pengelolaan ketiga pengelolaan api dan pengeloaan api .
Api dan Perdes Perdes tentang - Tersusunnya 1 dokumen
tentang pencegahan pencegahan Perdes tentang
kebakaran hutan dan kebakaran hutan pencegahan kebakaran
lahan . dan lahan . hutan dan lahan
f) Pembangunan menara f) Blok WT APBN, APBD Tahun 2017- Terbangunnya Terbangunnya 10 unit
pantau. dan Pihak 2018 2.000.000.000 menara pantau. menara pantau
ketiga.
g) Workshop g) Kecamatan APBN, APBD Tahun 2017- 500.000.000 Terlaksananya - Terlaksananya 1 kali
pengelolaan api dan dan dan Pihak 2018 Workshop worshop di tingkat
MPA di tingkat Kabupaten ketiga. pengelolaan api dan Kecamatan
Kecamatan dan MPA di tingkat - Terlaksananya 1 kali
Kabupaten . Kecamatan dan worshop di tingkat
Kabupaten Kabupaten
h) Pemantauan h) Blok WT APBN, APBD Setiap tahun 630.000.000 Terlaksananya Terlaksananya 40 bulan
hotspot. dan Pihak dimulai dari pemantauan pemantauan hotspot
ketiga. tahun 2016-2025 hotspot.
i) Pembentukan regu APBN, APBD Tahun 2016- 1.600.000.000 Terbentuknya regu Terbentuknya 3 regu
Pengendalian dan Pihak 2017 pengendalian pengendalian kebakaran
kebakaran internal i) RPH ketiga. kebakaran internal internal KPHP Model
KPHP Model KPHP Model Seruyan Unit XXI
Seruyan Unit XXI. Seruyan Unit XXI.
TOTAL 6.656.000.000
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 92
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
8 Rencana a) Roadmap koordinasi a) Antar APBN, APBD Setiap tahun dimulai 340. 000.000 Tersusunnya roadmap - Tersusunnya 1
Penyelenggaraan pemegang izin. pemegang izin di dan Pihak ketiga. dari tahun 2016- koordinasi pemegang dokumen roadmap
koordinasi blok pemanfaatan 2025. izin. koordinasi
dan IUPHHK-HA. .pemegang izin
sinkronisasi - Terlaksananya 20
antar kali koordinasi
pemegang dengan pemegang
izin. izin.
b) Penyelenggaraan b) b) Blok APBN, APBD Setiap tahun dimulai Terselenggaraanya Adanya program
program dengan Pemanfaatan dan Pihak ketiga. dari tahun 2016- program dengan dengan pemegang
pemegang izin. IUPHHK-HA/HT, 2025. pemegang izin. izin minimal 1
Pengelola blok program setiap
pemanfaatan pemegang izin.
IUPHHK-HA.
c) IUPHHK- HA/HT, APBN, APBD Setiap tahun dimulai Terlaksananya evaluasi Terlaksananya
c) Evaluasi bersama KPHP Model dan Pihak ketiga. dari tahun 2016- bersama stakeholder. kegiatan evaluasi
dengan stakeholder Seruyan Unit XXI, 2025. yang KPHP Model
terhadap pemegang Dinas Kehutanan Seruyan Unit XXI,
izin. Provinsi dan BPHP Dinas Kehutanan
Wilayah X Provinsi dan BPHP
Palangka Raya. Wilayah X Palangka
Raya Yang
dilaksanakan 1 kali
dalam setahun.
TOTAL 340.000.000
b) Penyelarasan a) Dinas Kehutanan APBN, APBD Setiap tahun dimulai - Terselenggaraanya Adanya program dengan
program dengan Provinsi dan Pihak dari tahun 2016- program dengan pemegang izin minimal 1
stakeholder. b) BPHP Wil X ketiga 2025 stakeholder program setiap pemegang
Palangka Raya izin.
c) evaluasi bersama a) Dinas Kehutanan APBN, APBD Setiap tahun dimulai - Terlaksananya Terlaksananya kegiatan
dengan stakeholder. Provinsi dari tahun 2016- evaluasi bersama evaluasi yang KPHP
dan Pihak
b) BPHP Wil X 2025 stakeholder Model Seruyan Unit XXI,
Palangka Raya ketiga Dinas Kehutanan Provinsi
dan BPHP Wilayah X
Palangka Raya Yang
dilaksanakan 1 kali dalam
setahun.
-
TOTAL 340.000.000
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 93
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dengan luas wilayah KPHP Model Seruyan Unit XXI yang sangat luas
373.909 dan terbagi kedalam 3 Resort Pengelolaan Hutan (RPH) maka
sesuai analisis, diperlukan pegawai sejumlah 101 orang, yang terdiri dari 5
orang tenaga struktural dan 95 tenaga fungsional. Sampai saat ini tenaga
yang tersedia 18 orang sehingga masih diperlukan tambahan pegawai
sebanyak 82 orang yang kekurangannya akan ditambah secara bertahap.
Harapan target maksimal tahun 2025 minimal tahun 2020 SDM di KPHP
Model Seruyan Unit XXI sudah terpenuhi baik dari segi kualitas maupun
dari segi kuantitas.
Tabel 42. Kebutuhan SDM di KPHP Model Seruyan Unit XXI
1 Kepala KPH 1 1 0 0
6 Staf Perencanaan 15 0 15 5
14 Polisi Kehutanan 48 0 48 5
JUMLAH 101 18 82
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 94
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
10 Penyediaan a) Mengikutsertakan APBN, APBD Tahun 2017, 800.000.000 Terselenggaranya Tersedianya pegawai yang
dan Pegawai dalam dan Pihak 2020 dan pelatihan WASGANIS bersertifikat tenaga teknis
Peningkatan pelatihan ketiga pada tahun kompetensi dan sertifikat PHPL 3 orang yang
Kapasitas SDM WASGANIS 2023 tenaga teknis PHPL, terpenuhi tahun 2017 dan
kompetensi dan Polhut, PPNS, Operator tahun 2020, POLHUT 5
sertifikat tenaga dan Anlisis GIS, orang yang terpenuhi tahun
teknis PHPL, Menembak dan Kepala 2017 dan tahun 2020, PEH 3
Polhut, PPNS, Resort orang, Operator dan Analisis
Operator dan GIS 2 orang yang terpenuhi
Anlisis GIS, tahun 2017 dan 2020 ,
Menembak dan menembak 5 orang yang
Kepala Resort terpenuhi tahun 2020 dan
tahun 2023 dan Kepala
reosrt 3 orang yang
terpenuhi tahun 2017, tahun
2020 dan tahun 2023.
b) Rekruitmen tenaga APBN, APBD Setiap tahun 260.000.000 Terlaksananya - Tersedianya setiap 2 tahun
pengamanan hutan dan Pihak dimulai tahun rekruitmen tenaga yaitu tahun 2017 – 2018
10 orang dan 10 ketiga 2016 – 2025 Pengmanan Hutan dan adalah 10 orang tenaga
orang Tenaga tenaga Pemadaman Pengamanan Hutan.
Pemadam Kebakaran - Tersedianya setiap 2 tahun
kebakaran yaitu tahun 2017 – 2018
adalah 10 orang
Pemadam kebakaran
TOTAL 2.536.000.000
KPHP Model Seruyan Unit XXI dirancang untuk menjadi pengelola hutan
yang mandiri secara finansial bahkan profit center. Pengelolaan KPHP
Model Seruyan Unit XXI membutuhkan dana yang cukup besar mengingat
wilayah KPHP Model Seruyan yang sangat luas. Agar tercapai tujuan, sesuai
visi dan misi KPHP Model Seruyan Unit XXI, diperlukan dukungan dana
yang kuat. Sumber pendanaan dapat berasal dari KPHP Model Seruyan Unit
XXI sendiri atau dukungan dan lainnya yang dimungkinkan untuk diperoleh
dengan menjalin kerjasama dan kemitraan dengan berbagai pihak, para
pemegang izin usaha yang di dalam wilayah KPHP Model Seruyan Unit XXI,
APBN, APBD, BLU, Mitra donor, dana swadaya masyarakat dan sumber lain
yang tidak mengikat.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 95
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
berasal dari hasil murni core bisnis KPHP dan bagi hasil pengelolaan
bersama dengan pihak ketiga.
TOTAL 260.000.000
Oleh karena itu dalam pengembangan database KPHP Model Seruyan Unit
XXI, akan ditunjuk petugas khusus yang mengelola database yang
bertanggungjawab dalam pengumpulan, penyimpanan, pengolahan dan
penyajian data kedalam informasi yang siap digunakan.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 96
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
No Kegiatan Sub Kegiatan Blok/ Sumber Waktu Estimasi Biaya Output Kegiatan Target Kegiatan
No Petak Pendanaan Pelaksanaan (Rp)
Intervensi
12 Pengembangan a) Pangadaan sarana dan APBN, APBD Tahun 2017, 426.000.000 Terlaksananya pengadaan Tersedianya 1 unit
Dataabase prasarana baik bersifat spatial dan Pihak ketiga 2021 dan sarana dan prasarana baik perangkat lunak SIG, 1
maupun tabular : Perangkat 2025 bersifat spatial maupun unit perangkat lunak
tabular. statistik, 1 unit ploter, 1
lunak SIG dan statistik –
unit printer, 1 unit
ploter, printer, elemen cuaca, elemen cuaca, 1 unit
alat pengukur parameter alat pengukur parametr
hidrologi masing – masing 1 hidrologi.
unit.
APBN, APBD Tahun 200.000.000 Tersusunnya pelatihan dan Terlaksananya 1 Kali
dan Pihak ketiga 2017,2018, penyusunan database dan pelatihan penyusunan
b) Pelatihan dan penyunan 2020, 2022 sistem informasi manajemen database dengan
database dan sistem informasi dan 2024 kehutanan. rincian :
manajemen Kehutanan. - 2 orang pelatihan SIG
(Argis).
- 2 orang pelitihan
statistik (SPSS).
- 2 orang pelatihan
sistem manajemen
kehutanan.
- 2 orang pelatihan
penyusunan database
(visual acces, visual
basic dan lain – lain).
Semua Blok APBN, APBD Tahun 2017, 140.000.000 Terlaksananya pemantauan Terlaksananya 3 kali
dan Pihak ketiga 2022 dan perubahan penutupan lahan pemantauan penutupan
c) Pemantauan perubahan
2025 dengan menggunakan lahan dengan
penutupan lahan dengan teknologi pemantauan melalui menggunakan
menggunakan teknologi satelit atau radar image. teknologi pemantauan
pemantauan melalui satelit melalui satelit atau
atau radar image. radar image dengan
menghasilkan laporan
pemantauan dan peta
penutupan lahan.
d) Pengukuran baseline Semua blok APBN, APBD Tahun 2017 650.000.000 Terlaksananya pengukuran Terlaksananya 2 kali
sosial ekonomi. dan Pihak ketiga dan tahun baseline sosial ekonomi. pengukuran baseline
2025 sosial ekonomi.
e) Pengukuran baseline Semua blok APBN, APBD Tahun 2017 1.100.000.000 Terlaksananya pengukuran Terlaksananya 2 kali
kualitas hutan dan DAS. dan Pihak ketiga dan tahun baseline kualitas hutan dan pengukuran baseline
2025 DAS. kualitas hutan dan
DAS.
TOTAL
2.561.000.000
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 97
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
No Kegiatan Sub Kegiatan Blok/ Sumber Waktu Pelaksanaan Estimasi Output Kegiatan Target Kegiatan
No Petak Intervensi Pendanaan Biaya
(RP)
13 Rasionalisasi a) Kaji ulang Penataan Semua blok dan APBN, APBD Tahun 2018, 2020, 300.000.000 Terlaksananya kaji 4 kali telaksananya kaji
Wilayah blok dan Petak. petak dan Pihak ketiga 2022 dan 2024 ulang penataan blok ulang penataan blok
Kelola dan petak dan petak hasil kajian
tersaji dalam laporan
kaji ulang.
b) Kaji ulang arahan APBN, APBD Tahun 2017, 150.000.000 Terlaksananya Kaji Terlaksananya 5 kali
pemanfaatan dan dan Pihak ketiga 2019,2021,2023 dan ulang arahan kaji ulang arahan
pengembangan blok 2025 pemanfaatan dan pemanfaatan dan
dan petak sesuai pengembangan blok pengembangan blok
update kondisi terkini. dan petak sesuai dan petak sesuai
update kondisi update kondisi terkini
terkini hasil kaji ulang tersaji
ke dalam laporan kaji
ulang.
450.000.000
TOTAL
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 98
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
14 Review Rencana a) Penyusunan Rencana APBN, APBD Tahun 2020, dan 4.400.000.000 Terlaksananya Tersusunnya 10
Pengelolaan Pengelolaan Hutan dan Pihak tahun 2025 penyusunan dokumen RPH Jangka
Wilayah Kelola Jangka Pendek KPHP ketiga RPH Jangka Pendek KPHP Model
Model Seruyan Unit pendek. Seruyan Unit XXI.
XXI.
b) Penyusunan dokumen APBN, APBD Tahun 2020 dan 180.000.000 Tersusunnya Terlakananya 2 kali
integrasi, sinkronisasi dan Pihak tahun 2025 dokumen penyusunan dokumen
dan sinergisitas ketiga integrasi, integrasi, sinkronisasi
rencana pengelolaan sinkronisasi dan dan sinergisitas
jangka panjang sinergisitas rencana pengelolaan
dengan RPJPD, rencana hutan dengan RPJPD,
RPJMD, renstra dan pengelolaan RPJMD, RENSTRA
renja SKPD serta hutan dengan DAN RENJA SKPD.
rencana RPJPD, RPJMD,
pembangunan RENSTRA DAN
kehutanan propinsi RENJA SKPD.
Kalimantan tengah
dan rencana
pembangunan
kehutanan Kabupaten
Seruyan sebagai
bahan review RPHJP
KPHP Model Seruyan
Unit XXI.
APBN, APBD Tahun 2017, 260.000.000 Kuatnya Kuatnya kelembagaan
c) Penguatan dan Pihak 2020 dan tahun kelembagaan KPHP Model Seruyan
kelembagaan KPHP ketiga 2023 KPHP Model Unit XXI
Model Seruyan Unit Seruyan Unit
XXI. XXI.
TOTAL 4.840.000.000
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 99
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 100
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
No Kegiatan Sub Kegiatan Waktu Pelaksanaan Sumber Pendanaan Estimasi Biaya Output Kegiatan Target Kegiatan
(Rp)
15 Pengembangan - Penyusunan Road map Tahun 2017, 2019, APBN, APBD dan 150.000.000 Tersusunnya road map Tersusunnya 1
Investasi investasi di wilayah 2022 dan 2025 Pihak Ketiga investasi di wilayah dokumen road map
KPHP Model Seruyan KPHP Model Seruyan investasi di wilayah
unit XXI. unit XXI KPHP Model Seruyan
unit XXI
- Pengembngan investasi Tahun 2017, 2020 dan APBN, APBD dan 180.000.000 Tersusunnya dokumen - Tersusunnya 1
Hasil Hutan Bukan 2023 Pihak Ketiga rencana pemanfaatan dokumen rencana
Kayu. kawasan hutan, HHBK investasi pemanfaatan
- Pengembangan dan jasa lingkungan kawasan hutan.
investasi Hasil Hutan - Tersusunnya 1
Kayu. dokumen rencana
- Pengembangan investasi pemanfaatan
investasi jasa HHBK dalam hal ini
lingkungan. adalah Rotan.
- Tersusunnya rencana
investasi pemanfaatan
jasa lingkungan dalam
hal ini wisata alam air
terjun di tiga desa
yaitu Desa Tanjung
Paku Kecamatan
Seruyan Hulu, Desa
Tumbang Darap
Kecamatan Seruyan
Hulu dan Desa
Tumbang Langkai di
Kecamatan Suling
Tambun.
- Pelatihan menggunakan Tahun 2018 dan tahun APBN, APBD dan 400.000.000 Terlaksananya Terlaksananya 1 paket
pola pengelolaan 2019 Pihak Ketiga pelatihan pelatihan
keuangan BLUD . menggunakan pola menggunakan pola
pengelolaan keuangan pengelolaan keuangan
BLUD. BLUD.
Tahun 2017 APBN, APBD dan 260.000.000 - Pelatihan bagi SDM
- Penguatan kapasitas Pihak Ketiga - Tesediannya sistem yang ada di KPHP
organisasi KPHP untuk bisnis yang dapat agar dapat menjadi
kegiatan usaha. bermanfaat bagi SDM yang berkualitas
berkembangnya suatu dalam
kegiatan bisni di KPH. mengembangan
- Tersedianya SDM kegiatan usaha dan
yang berkualitas mengelolanya menjadi
dalam kegiatan usaha yang
mengembangkan bermanfaat besar bagi
kegiatan usaha. masyarakat.
- Membuat sistem
bisnis yang
menguntungkan.
TOTAL 990.000.000
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI 101
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
A. Pembinaan
Prioritas utama dari kegiatan pembinaan kepada para pihak tersebut ditujukan
pada peningkatan kapasitas. Peningkatan kapasitas bagi sektor publik akan
diarahkan pada peningkatan kompetensi teknis, sedangkan bagi sektor swasta
diarahkan pada peningkatan kemampuan dalam menjalankan dan
menerapkan praktek pengelolaan dan manajemen terbaik. Selanjutnya,
kepada masyarakat akan diarahkan pada pemahaman tentang pilihan – pilihan
sumber – sumber penghidupan yang berkelanjutan.
Pembinaan akan dilaksanakan oleh pengelola KPHP Model Seruyan Unit XXI
terhadap fungsi arahan dan pemanfaatan blok dan petak, serta interaksi antara
masayarakat dengan hutannya. Sedangkan pembinaan terhadap pengelola
KPHP dilakukan oleh lembaga/institusi terkait baik berada ditingkat Kabupaten,
Provinsi atau pemerintah pusat. Dimana Pembinaan tersebut dilakukan rutin
dan berkala. Pembinaan internal KPHP dilakukan oleh KKPH.
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
tujuan untuk meningkatkan kinerja sebuah organisasi atau lembaga atau untuk
meningkatkan kemampuan atau kompetensi sumberdaya manusia (SDM)
dalam organisasi atau lembaga tersebut. Sebagai tolok ukur pembinaan dapat
berupa peraturan – kebijakan atau dapat berupa norma – standar –
prosedur dan kriteria (NSPK). Sedangkan WASDAL dilakukan sebagai
bagian dari proses implementasi suatu program atau kegiatan yang telah
direncanakan dengan tujuan dapat terjaminnya konsisten penerapan prosedur
dan mekanisme (juklak dan atau juknis) untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dalam perencanaan.
KPHP Model Seruyan Unit XXI merupakan sebuah organisasi yang berbentuk
Unit Pelaksana Teknis Daerah sehingga dalam melaksanakan kegiatannya
memerlukan dukungan dan pembinaan dari instansi lain yang berada di
atasnya secara hierarki seperti Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Tengah,
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, dan beberapa UPT
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang ada di daerah seperti
BPKH, BPDAS dan BPHP Wilayah X Palangka Raya, karena sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi dari masing - masing institusi tersebut terdapat fungsi
pembinaan terhadap unit pelaksana teknis di daerah seperti Unit di KPHP
Model Seruyan Unit XXI.
Matrik Proses Rencana Pembinaan KPHP Model Seruyan Unit XXI yang
Masuk Dalam Rencana Pemngelolaan Hutan Jangka Panjang yang dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
Tabel 49. Matrik Proses Rencana Pembinaan KPHP Model Seruyan Unit XXI
yang Masuk Dalam Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang
No Nama Kegiatan Pembinaan Maksud dan Tujuan Objek atau Wilayah Indikator Alat Penilaian (Verifier)
Kelola
1 Penyelenggaraan tata hutan Penataan areal kerja jangka Wilayah kelola yang Sosialisasi penerapan Keberadaan dokumen rencana
dan penyusunan rencana panjang dalam pengelolaan mendapatkan izin kebijakan tata hutan dan kerja jangka panjang yang
pengelolaan hutan hutan lestari. seperti IUPHHK-HA dan pengaturan hasil dari tata telah disetujui oleh pejabat
IUPHHK-HT hutan. yang berwenang.
Wilayah kelola yang Sosialaisasi dasar dan cara
Adanya dokumen tata hutan
belum mendapatkan ijin perhitungan berdasarkan
IHMB dan PUP. pada wilayah kelola yang
Perumusan rencana mendapatkan izin.
penelitian secara Adanya SOP tata hutan pada
komprehensif guna wilayah kelola yang
mendukung kebijakan dan mendapatkan izin.
terwujudnya PHL –SFM. Adana laporan kegiatan
penyelenggaran tata hutan
diwilayah kelola yang
mendapatkan izin.
Adanya peta tata hutan di
wilayah kelola yang
mendapatkan izin.
2 Pemanfaatan hutan : Wilayah kelola yang Sosialisasi penerapan Masyarakat memahami
Pelaksanaan penerapan sistem mendapatkan ijin kebijakan regulasi hasil dan penerapan regulasi hasil dan
Pemanfaatan hutan adalah
silvikultur untuk menjamin pemanfaatan seperti konsep pemanenan ramah konsep pemanenan HHBK dan
kegiatan untuk memanfaatkan
regenerasi hutan. IUPHHK– HA dan
kawasan hutn, memanfaatkan lingkungan (RIL). HK dengan ramah lingkungan.
IUPHHK – HT.
jasa lingkungan, Sosialisasi penerapan Masyarakat memahami
memanfaatkan hasil hutan kebijakan pembinaan tegakan penerapan kebijkan pembinaan
kayu dan bukan kayu serta hutan pasca pemanenan (sistem pemanfaatan tegakan yang
memungut hasil hutan kayu
silvikultur TPTI pemanenan RIL. berada pada kawasan hutan.
dan bukan kayu secara optimal
dan adil untuk kesejahteraan Sosialisasi dan penerapan pola Masyarakat memahami tentang
masyarakat dengan tetap dan konsep pengelolaan hutan konsep pengelolaan pola dan
menjaga kelestariannya. berbasis masyarakat. konsep pengelolaaan hutan
berbasis masyarakat.
Adanya SOP kegiatan
pemanfaatan hutan baik itu
pemanfaatan jasa lingkungan,
memanfaatkan hasil hutan kayu
dan bukan kayu.
Adanya Laporan kegiatan
pemanfaatan hutan dengan
menerapkan sistem silvikultur
pada wialyah kelola yang belum
mendapatkan izin.
Adanya dokumentasi kegiatan
pemanfaatan hutan pada
wialayah kelola yang belum
mendapatkan izin.
3 Sosialisasi dan penerapan pola wilayah kelola yang Praktek pemanfaatan hutan Dokumen prosedur penggunaan
Penggunaan kawasan hutan
dan konsep pengelolaan hutan belum terdapat ijin oleh masyarakat sudah kawasan hutan.
berbasis masyarakat. pemanfaatan, yaitu : teridentifikasi dengan jelas. Implementasi prosedur
adalah kegiatan yang bertujuan hutan lindung dan Keberadaan UKM dapat
penggunaan kawasan hutan.
kawasan hutan terentu memberikan dampak
untuk memanfaatkan ruang
(dalam hutan HL dan peningkatan ekonomi dan Dokumen laporan penggunaan
tumbuh sehingga dapat kawasan hutan.
diperoleh manfaat lingkungan, HP. perubahan sosial dan
budaya. Dokumentasi kegiatan
manfaat sosial dan manfaat
penggunaan kawasan hutan.
ekonomi secara optimal
dengan tidak menggurangi
fungsi utamanya dari kawasan
hutan.
4 Rehabilitasi dan Fasilitasi dalam pemahaman wilayah kelola yang telah Perencanaan kegiatan Dokumentasi perencanaan
reklamasi hutan dan penerapan kebijakan terdapat izin pemanfaat rehabilitasi dan reklamasi kegiatan rehabilitasi dan
berkaitan dengan pembinaan an, yaitu: 5 unit IUPHHK- Penataan areal yang rehabilitasi reklamasi hutan.
hutan bekas tebangan (sistem HA.
dan reklamasi hutan. Peta rehabilitasi dan reklamasi.
silvikultur TPTI dan turunannya)
Pelaksanaan penerapan Adanya SOP pelaksanaan.
kepada pemegang izin yaitu
IUPHHK-HA khususnya. silvikultur pada areal hutan yang rehabilitasi dan reklamasi.
direhabilitasi dan dan Implementasi pelaksanaan
direklamasi. SOP.
Dokumen laporan kegiatan
rehabilitasi dan reklamasi.
5 Perlindungan dan Sosialisasi kebijakan wilayah kelola yang telah Perlindungan dan pengamanan Dokumen prosedur
konservasi hutan tentang perlindungan hutan dan terdapat ijin hutan. perlindungan dan konservasi
penerapannya kepada pemanfaatan, yaitu 5 hutan.
IUPHHK-HA
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
pemegang IUPHHK-HA. Pengertian : Sumber daya hutan Peta kawasan hutan yang
harus aman dari gangguan yang lokasinya rawan dari gangguan.
meliputi : kebakaran hutan, Dokumentasi kegiatan
kegiatan illegal logging, kegiatan perlindungan kawasan hutan.
illegal minning dan lain – lain. Laporan kegiatan perlindungan
Perlindungan hutan merupakan dan konservasi hutan.
upaya untuk mengendalikan
gangguan hutan melalui kegiatan
preventif, preemtif dan represif.
B. Pengawasan
Secara umum organisasi Unit KPHP Model Seruyan Unit XXI merupakan unit
pelaksana teknis daerah yang berkedudukan di bawah Dinas Kehutanan dan
Perkebuan Kabupaten Seruyan, yang sepenuhnya merupakan tanggung jawab
Dinas Kehutanan dan Perkebuan Kabupaten Seruyan baik secara koordinasi
kegiatan dan penganggaran. Segala bentuk rencana kegiatan Unit KPHP
Model Seruyan Unit XXI harus melalui koordinasi dengan Dinas Kehutanan
dan Perkebuan Kabupaten Seruyan, sedangkan organisasi KPHP Model
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
Seruyan Unit XXI yang memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan
yang telah direncanakan. Dinas Kehutanan dan Perkebuan Kabupaten
Seruyan berperan sebagai pengawas langsung dari kegiatan yang
dilaksanakan oleh unit KPHP Model Seruyan Unit XXI di samping institusi lain
yang memiliki relevansi dengan kegiatan di Unit KPHP Model Seruyan Unit
XXI secara hierarki seperti Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Tengah,
BPKH, BPDAS dan BPHP Wilayah X Sebagai organisasi pengelola kawasan
hutan produksi, maka Unit KPHP Model Seruyan Unit XXI harus memiliki
wewenang untuk melakukan pengawasan terhadap unit - unit manajemen baik
unit manajemen pemegang IUPHHK maupun perusahaan pertambangan yang
beroperasi di dalam kawasan KPHP Model Seruyan Unit XXI. Akan tetapi
sebagai organisasi pemangku kawasan hutan produksi memiliki wewenang
untuk melakukan pengawasan terhadap para pemegang izin (IUPHHK
maupun IPPKH) yang berada di dalam kawasan KPHP Model Seruyan Unit
XXI. Berikut Hubungan Perencanaan Strategis Dengan Pengendalian
Manajemen KPHP Model Seruyan Unit XXI agar dapat mengawasi kegiatan
dan hasil akhir suatu kegiatan.
Tabel 50. Matrik Proses Rencana Pengawasan KPHP Model Seruyan Unit
XXI yang Masuk Dalam Rencana Pengelolaan Hutan Jangka
Panjang
No Nama Kegiatan Maksud dan Tujuan Objek atau Wilayah Indikator Alat Penilaian
Pengawasan Kelola (Verifier)
1 Penyelenggaraan tata Penyusunan rencana Wilayah kelola yang Penyusunan rencana Adanya dokumen rencana
hutan dan penyusunan pengelolaan hutan harus mendapatkan izin seperti pengelolaan hutan harus kegiatan jangka panjang
rencana pengelolaan didasarkan pada hasil IUPHHK-HA. didasarkan pada hasil penataan yang telah disetujui oleh
hutan penataan areal yang clear – Wilayah kelola yang belum areal yang clear – clean. pejabat yang berwenang
clean. Dalam pengaturan mendapatkan izin. Dalam pengaturan didasarkan Kesesuaian implementasi
didasarkan pada kaidah pada kaidah kelestarian hasil penataan areal kerja di
kelestarian hasil dan ber dan ber dasarkan hasil IHMB lapangan dengan rencana
dasarkan hasil IHMB (rasional). jangka panjang
(rasional). Penataan batas areal wilayah Pemeliharaan tata batas
Faslitasi pelaksanaan tertentu (baik di HL dan HP) petak dan blok
kegiatan Tata batas dan harus dilaksanakan agar benar- Adanya peta dan laporan tata
pemeliharaan batas serta benar clear-clean, dan dibangun batas areal wilayah tertentu
penga manan areal kerja zonasi-zonasi (baik di HL dan HP).
secara kolaboratif dengan Rencana pengelolaan wilayah Adanya dokumen rencana
masyarakat tertentu harus melibatkan peran pengelolaan, data, peta dan
dan potensi masyarakat, laporan pelaksanaan
kegiatan tata hutan pada
wilayah tertentu yang
kesesuaiaannya
pelaksanaannya dengan
rencana pengelolaan hutan
jangka panjang.
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
2 Pemanfaatan hutan : Wilayah kelola yang Ketersedian dan penerapan Tersedianya prosedur
Pemanfaatan potensi tidak mendapatkan ijin pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan pemanfaatan hutan.
Pemanfaatan hutan adalah
melebihi daya dukung (besarnya seperti IUPHHK– HA. untuk pemanfaatan hasil hutan Tersedianya implementasi
kegiatan untuk
tiap tegakan hutan) kayu. pelaksanaan prosedur
memanfaatkan kawasan
hutan, memanfaatkan jasa Pemanfaatan hutan hasil hutan pemanfaatan hutan.
kayu di lapangan harus Kesesuaian implementasi
lingkungan, memanfaatkan
menerapkan sistem pemanenan rencana pemanfaata hutan.
hasil hutan kayu dan bukan
RIL. Dampak kegiatan
kayu serta memungut hasil
hutan kayu dan bukan kayu Pembinaan tegakan hutan pemanfaatan hutan.
pasca pembalakan harus Dokumen laporan
secara optimal dan adil
dilaksanakan berdasarkan pemanfaatan hutan.
untuk kesejahteraan
masyarakat dengan tetap sistem silvikultur.
menjaga kelestariannya.
3 Penggunaan kawasan Mendorong penerapan kebijakan wilayah kelola yang belum Praktek pemanfaatan hutan Dokumen perencanaan
hutan dan prinsip dan kaidah berkaitan terdapat ijin pemanfaatan, yaitu : oleh masyarakat sudah penggunaan kawasan.
dengan : pengaturan hasil hutan lindung dan kawasan teridentifikasi dengan jelas. Proses perencanaan
(perhitungan) ; dampak hutan ter tentu (dalam hutan HL Keberadaan UKM dapat pelaksanaan peningkatan
adalah kegiatan yang lingkungan dan kerusakan dan HP. memberikan dampak ekonomi dan sosial budaya
bertujuan untuk tegakan dalam pemanenan. peningkatan ekonomi dan dilakukan secara partisipatif.
memanfaatkan ruang perubahan sosial dan Pemegang izin yang
tumbuh sehingga dapat budaya. menggunakan kawasan
diperoleh manfaat hutan harus
lingkungan, manfaat sosial mendokumentasikan
dan manfaat ekonomi kegiatan.
secara optimal dengan tidak Masyarakat merasakan
menggurangi fungsi dampak positif dari hadirnya
utamanya dari kawasan UKM.
hutan.
4 Rehabilitasi dan Penyusunan rencana wilayah kelola yang telah Perencanaan kegiatan Dokumen perencanaan
reklamasi hutan rehabilitasi dan pengelo laannya terdapat ijin pemanfaat an, yaitu: rehabilitasi dan reklamasi rehabilitasi dan reklamasi hutan
pada areal yang terdegrasi 5 unit IUPHHK-HA yang masih Penataan areal rehabilitasi dan Tatabatas areal yang akan
berdasarkan hasil aktif beroperasi. reklamasi hutan. direhabilitasi dan direklamasi .
pemetaannya baik di HP Pelaksanaan penerapan Peta lokasi/areal rehabilitasi
ataupun HL. silvikultur pada areal hutan yang dan direklamasi
Rehabilitasi kawasan- lahan direhabilitasi dan dan Laporan pelaksanaan
hutan yang terdegrasi dan direklamsi. penerapan silvikultur pada
pengelolaan nya dilakukan areal hutan yang direhabilitasi
dengan melibatkan masyarakat dan direklamasi.
lokal. Dokumentasi pelaksanaan
rehabilitasi dan reklamasi.
5 Perlindungan dan Pemetaan dan penandaan wilayah kelola yang telah Perlindungan dan pengamanan Dokumen prosedur
konservasi hutan dilapangan serta penyusunan terdapat ijin pemanfaatan, yaitu hutan perlindungan dan konservasi
rencana perlin dungan hutan 5 IUPHHK-HA yang masih aktif Pengertian : Sumber daya hutan hutan
pada areal yang rawan dari beroperasi harus aman dari gangguan yang Peta lokasi hutan yang
ganggu meliputi : kebakaran hutan, rawan dari gangguan
kegiatan illegal logging, kegiatan Dokumentasi kegiatan
illegal minning dan lain– lain. perlindungan
Perlindungan hutan merupakan Laporan kegiatan perlindunga
upaya untuk mengendalikan dan konservasi hutan
gangguan hutan melalui kegiatan
preventif, preemtif dan represif.
Untuk terselenggaranya kegiatan
perlindungan hutan harus
didukung oleh SDM dan dana
yang memadai
C. Pengendalian
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
Idealnya segala bentuk operasional kegiatan Unit KPHP Model Seruyan Unit
XXI harus mengikuti tugas pokok, fungsi serta visi dan misi yang diemban
sebagai sebuah organisasi, namun sebagai organisasi yang baru maka tugas
pokok, fungsi serta visi dan misi yang diemban masih mengacu kepada
organisasi induk yaitu Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan.
Kegiatan operasional Unit KPHP Model Seruyan Unit XXI secara anggaran
dikendalikan oleh pos - pos anggaran yang telah dianggarkan oleh Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan, serta besarnya wewenang
kegiatan operasional lapangan dikendalikan oleh tugas pokok, fungsi serta visi
dan misi dari Dinas Kehutanan dan Perkebuan Kabupaten Seruyan sebagai
organisasi induk. Untuk itu, diperlukan perencanaan yang strategis dalam
melaksanakan kegiatan operasional di Unit KPHP Model Seruyan Unit XXI
agar anggaran yang digunakan tidak terbuang percuma. Berikut kami sajikan
tabel 51 hubungan pelaku kendali, format organisasi dan pribadi pimpinan
dengan pengendalian manajemen di KPHP Model Seruyan Unit XXI.
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
Tabel 51. Koordinasi Dan Sinergi Antara KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dengan Institusi Yang Relevan.
ASPEK PENGENDALIAN
Pelaku
Asal Kendali Ukuran Prestasi Isyarat bagi tindakan Imbalan untuk Sanksi untuk
Kendali
koreksi prestasi yang tidak berprestasi
Format Strategi plan organisasi, Anggaran biaya, Deviasi/ Penghargaan Minta penjelasan, mendapat
Organisasi SOP, Petunjuk teknis indikator terpenuhi penyimpangan Insentif surat peringatan, pemotongan
Promosi tunjangan kinerja
Pribadi Tujuan dan aspirasi - Harapan pribadi Kegagalan Kepusan karena Merasa gagal
Pimpinan pribadi, kepemimpinan - Target antara Target tidak tercapai terkendali
Tabel 52. Matrik Proses Rencana Pengendalian KPHP Model Seruyan Unit XXI yang
Masuk Dalam Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang
No Nama Kegiatan Pengendalian Maksud dan Tujuan Objek atau Wilayah Indikator Alat Penilaian
Kelola (Verifier)
1 Penyelenggaraan tata hutan Mendorong dan memfasilitasi Wilayah kelola yang Kepastian status areal kelola Adanya Peta tata batas kawasan
dan penyusunan rencana pelaksanaan tata batas dan mendapatkan izin seperti IUPHHK-HA hutan baik itu pada hutan lindung
pengelolaan hutan pemeliharaan batas serta IUPHHK-HA Penataan batas areal kerja maupun hutan produksi dan
pengamanan areal kerja secara Wilayah kelola yang belum jangka panjang dalam dokumen legal lainnya.
Pembinaan : proses yang kolaboratif bersama IUPHHK - mendapatkan izin pengelolaan hutan lestari Realisasai legalitas tata batas dan
bertujuan untuk dapat HA dan KPHP Model Seruyan legitimasinya.
menimbulkan perubahan, unit XXI secara partisipatif Pengertian : Penataan areal efektif
kemajuan, peningkatan dengan masyarakat dalam untuk produksi ke dalam blok dan
pertumbuhan, melaksanakan kegiatan tata petak tebangan sesuai dengan
batas. sistem silvikultur yang digunakan
Faslitasi pelaksanaan kegiatan dengan memperimbangkan
Tata batas dan pemeliharaan kelestarian aspek ekologi dan
batas serta penga manan areal sosial
kerja secara kolaboratif dengan
masyarakat.
2 Pemanfaatan hutan : Perencanaan Pemanfaatan Hutan Wilayah kelola yang Mendorong penerapan kebijakan Keberadaan Standar Prosedur
Pengertian : mendapatkan izin dan prinsip dan kaidah berkaitan pemanfaatan hutan.
Pemanfaatan hutan adalah Pemegang IUPHHK diberi pemanfaatan seperti dengan : pengaturan hasil Implementasi standar prosedur
kegiatan untuk kewenangan untuk memanfaatkan IUPHHK– HA. (perhitungan); dampak lingkungan pemanfaatan hutan.
memanfaatkan kawasan hutan kayu dan hasil hutan bukan dan kerusakan tegakan dalam Kesesuaian rencana realisasi
hutan, memanfaatkan jasa kayu selama masih belum pemanenan. pemanfaatan hutan dengan
lingkungan, memanfaatkan tercapainya keseimbangan produktivitas hutan.
hasil hutan kayu dan bukan maupun kayu setelah tercapai Dokumen laporan pemanfaatan
kayu serta memungut hasil keseimbangan. Tetapi, tingkat hasil hutan kayu maupun hasil
hutan kayu dan bukan kayu pemanfaatan atau pemanenan hutan bukan kayu.
secara optimal dan adil untuk hasil hutan harus sesuai dengan
kesejahteraan masyarakat produktifitas hutan.
dengan tetap menjaga
kelestariannya.
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
harus aman dari gangguan yang pemegang IUPHHK – HA. perlindungan dan konservasi
meliputi : kebakaran hutan, hutan.
kegiatan illegal logging, kegiatan Tersedianya SDM yang dapat
illegal minning dan lain – lain. melakukan kegiatan
Perlindungan hutan merupakan perlindungan dan konservasi
upaya untuk mengendalikan hutan.
gangguan hutan melalui kegiatan Implementasi perlindungan
preventif, preemtif dan represif. hutan (preventif, preemtif dan
Untuk terselenggaranya kegiatan represif).
perlindungan hutan harus Adanya dokumen rencana
didukung oleh SDM dan dana perlindungan dan konservasi
yang memadai. hutan.
Adanya dokumen laporan
kegiatan perlindungan dan
konservasi hutan.
Adanya dokumentasi kegiatan
perlindungan konservasi hutan.
Adanya berita acara
pelaksanaan kegiatan.
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
Dalam pengelolaan di KPHP Model Seruyan Unit XXI pemantauan, evaluasi dan
pelaporan kegiatan merupakan hal yang sangat penting dilakukan agar seluruh
kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan target yang ditetapkan.
Kegiatan pemantauan, evaluasi dan pelapran dimaksudkan untuk melihat sejauh
mana tingkat pencapaian dan keberhasilan dari suatu pengelolalaan yang
dilaksanakan.
A. Pemantauan
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
B. Evaluasi
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
BPHP
PEMERINTAH Dilakukan Menteri
evaluasi BKSDA
PUSAT Kehutanan melalui
BPKH
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
C. Pelaporan
Dengan status saat ini sebagai UPTD Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
kepala KPHP Model Seruyan Unit XXI memiliki kewajiban untuk menyampaikan
seluruh perencanaan dan juga hasil monitoring dan evaluasi implementasi
kegiatan dalam perencanaan secara reguler kepada (Kepala) Dinas Kehutanan
dan Perkebunan selaku atasannya. Seandainya nantinya Permendagri No.
61 Tahun 2010 yang menempatkan KPH sebagai Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) yang independen, maka pelaporan akan disampaikan
langsung kepada Kepala Daerah atau dalam hal ini adalah kepada Bupati
Seruyan. Pelaporan hasil perencanaan serta hasil monitoring dan evaluasi
implementasinya dilakukan sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
Sebagai KPH Model, maka pelaporan juga harus dilakukan kepada Pemerintah
Pusat c.q. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dikarenakan sangat
penting bagi pembelajaran dan juga dikarenakan sebagaian dari pembiayaan
implementasi KPHP Model Seruyan Unit XXI diperoleh dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pelaporan ini tentu saja dilakukan
secara berjenjang, dimana Kepala KPHP Model Seruyan Unit XXI
menyampaikan kepada Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten,
dan selanjutnya akan dilanjutkan oleh Kepala Dinas Kehutanan kepada Bupati
setempat dan juga Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
Apabila KPHP Model Seruyan Unit XXI di ambilalih oleh Provinsi pelaporan
langsung disampaikan kepada Kepala Dinas Kehutanan, dan selanjutnya akan
dilanjutkan oleh Kepala Dinas Kehutanan kepada Gubernur Kalimantan
Tengah. Disamping yang bersifat reguler, pelaporan juga dilekukan dalam
konteks insidentil, yaitu sewaktu-waktu dibutuhkan oleh pengguna (users)
terutama pada saat-saat khusus (misal ada bencana alam), baik diminta
ataupun tidak.
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
Dari penjelasan tentang peloran di atas dapat di buat skema sebagai berikut :
Gubernur
Tingkat prov
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bupati
KPHP Model
Seruyan Unit XXI
Tingkat kab/kota
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Skema 2. Skema Pelaporan Kegiatan KPHP Model Seruyan Unit XXI
Pada kegiatan pelaporan, KPHP Model Seruyan Unit XXI melaporkan hasil
akhir dari seluruh kegiatan – kegiatan yang dilaksankan oleh KPHP Model
Seruyan Unit XXI dari seluruh kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan sesuai
dengan fungsi dan tugasnya secara berkala. Acuan yang digunakan dalam
pelaporan adalah berdasarkan standar prosedur operasional yang berlaku dan
mengacu kepada prosedur kerja KPHP Model Seruyan Unit XXI.
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Hasil yang Diharapkan
1.4. Metodologi
BAB II RENCANA PENGELOLAAN KPH
2.1. Ringkasa Rencana Jangka Panjang
2.2. Visi dan Misi Rencana Jangka Pendek
2.3. Tujuan dan Sasaran
BAB III HASIL DAN ANALISIS PEMANTAUAN
3.1. Kemajuan Triwulan I
3.2. Kemajuan Triwulan II
3.3. Kemajuan Triwulan III
BAB IV HASIL DAN ANALISIS EVALUASI TAHUNAN
4.1. Kondisi Awal
4.2. Capaian Akhir Tahun
4.3. Analisis dan Kesimpulan Capaian Kinerja
4.4. Rekomendasi Tindak Lanjut
BAB V. PENUTUP
DAFTAR PUSAKA
LAMPIRAN
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
VIII. PENUTUP
A. Kesimpulan
4. KPHP Model Seruyan Unit XXI memiliki Wilayah Tertentu seluas 24.242,30
Ha dari luas wilayah KPHP Model Seruyan Unit XXI yang terbagi kedalam 5
blok, terdiri dari: Wilayah Tertentu Hutan Lindung : HL-Blok Pemanfaatan
seluas 8.844,8 Wilayah Tertentu Hutan Produksi dan Hutan Produksi
Terbatas : HP - Pemberdayaan Masyarakat seluas 5.903 Ha HP-
Pemanfataan - HHK-HA seluas 1.475,2 Ha, HP-Pemanfaatan – HHK-HT
seluas 2.419,4 Ha dan pemanfaatan Kawasan (Jasling, HHBK dan lain –
lain) seluas 5.599,9 Ha.
5. Visi dari berdirinya KPHP Model Seruyan Unit XXI adalah terwujudnya
pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan menjamin kelestarian
manfaat hutan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
sekitar wilayah KPHP Seruyan. Sesuai dengan visi tersebut Unit KPHP
Model Seruyan Unit XXI berupaya maksimal dalam menyelenggarakan
pengurusan hutan untuk memperoleh manfaat yang optimal dan lestari
secara efisien dan efektif serta untuk sebesar - sebesarnya kesejahteraan
masyarakat di dalam dan sekitar kawasan hutan.
6. Misi dari KPHP Model Seruyan Unit XXI adalah Memantapkan kepastian
status kawasan hutan serta batas wilayah KPHP Model Seruyan,
Memantapakan data dan informasi Biofisik, Sosial, Ekonomi dan Potensi
Seluruh Areal KPHP Model Seruyan Unit XXI, Memantapkan Kelembagaan
KPHP Model Seruyan, Memantapkan Penyelenggaraan Perlindungan
dan Konservasi Sumberdaya Alam, Memantapkan Pelaksanaan
Pengelolaan Kawasan hutan secara lestari dan Memantapkan
Pelaksanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL).
7. Rencana kegiatan jangka panjang KPHP Model Seruyan Unit XXI tahun
2016 – 2025 memliki total estimasi biaya sebesar Rp16.054.669.785. Miliar
yang difokuskan pada 15 kegiatan terdiri dari (1) Inventarisasi berkala
wilayah kelola serta penataan hutannya, (2) Pemanfaatan hutan pada
wilayah tertentu, (3) Pemberdayaan Masyarakat, (4) Pembinaan dan
pemantauan pelaksanaan rehabilitasi dan reklamasi pada areal yang sudah
ada izin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan, (5)
Penyelenggaraan rehabilitasi pada areal diluar izin, (6) Pembinaan dan
pemantauan pada areal yng sudah ada izin pemanfaatan dan penggunaan
kawasan hutan, (7) Penyelenggaraan perlindungan hutan dan konservasi
alam, (8) Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi antar pemegang
izin, (9) Koordinasi dan sinergi dengan instansi dan stakeholder terkait, (10)
Penyediaan dan peningkatan kapasitas SDM, (11) Penyediaan pendanaan,
(12) Pengembangan database, (13) Rasionalisasi wilayah kelola, (14)
Review rencana Pengelolaan wilayah KPHP (minimal 5 tahun sekali) dan
(15) Pengembangan investasi.
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
10. Kegiatan pengendalian kegiatan KPHP Model Seruyan Unit XXI, sementara
ini tetap berada di bawah wewenang Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Seruyan. Pengendalian kegiatan tersebut akan beralih ke
KPHP, apabila KPHP Model Seruyan Unit XXI telah menjadi KPHP yang
mandiri.
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah
UPTD KPH-P Model Seruyan Unit XXI
B. Saran
Rencana pengelolaan yang telah disusun ini diharapkan dapat dipedomani oleh
semua pihak yang memiliki kepentingan dan ketertarikan dengan KPHP Model
Seruyan Unit XXI. Pelaksanaan dan penjabaran lebih lanjut dari rencana
pengelolaan ini perlu dimonitor pencapaian pelaksanaannya agar tetap
konsisten sesuai dengan tujuan yang ingin di capai.
Namun disadari pula bahwa masa perencanaan ini cukup panjang sehingga
seringkali sulit untuk dapat diprediksi dinamika yang terjadi baik teknis,
kebijakan maupun politis. Dalam kerangka ini maka rencana pengelolaan
KPHP Model Seruyan Unit XXI jangka panjang ini terbuka untuk dapat direvisi
agar dapat sinkron dan tetap bersinergi terhadap kebijakan maupun
kepentingan banyak pihak selama dapat memberikan dampak yang lebih baik
kedepan.
Recana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
DAFTAR PUSAKA
BPS Kabupaten Seruyan. 2014. Kecamatan Seruyan Hulu Dalam Angka 2015.
(Katalog BPS : 1102001.6208050). Kabupaten Seruyan.
BPS Kabupaten Seruyan. 2014. Kecamatan Suling Tambun Dalam Angka 2015.
(Katalog BPS : 1102001.6208051). Kabupaten Seruyan.
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan. 2012. Data Statistik Hutan
dan Kebun. Kuala Pembuang. Kabupaten Seruyan.
Dnas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan. 2008. Data Potensi Kayu.
Kuala Pembuang. Kabupaten Seruyan.
Ir. Djajono, Ali, M.Sc. 2011. Gambaran Umum Kesatuan KPH. Kementerian
Kehutanan. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Kehutanan.
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan. Jakarta.
Kabupaten Seruyan. 2008. Analisis Jenis Tanah. Peta Land System Land Suitability
Skala 1 : 250.000 (Report, 1988). Provinsi Kalimantan Tengah Dalam
Review Data Spasial Lahan Kritis.
KPHP Model Seruyan. 2015. Laporan HHBK. Tumbang Manjul. Seruyan Hulu.
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Seruyan
UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI
PT. Central Multicon Jaya. 2015. Hasil Pengukuran Peta Kelas Kelerengan dalam
Laporan Akhir Identifikasi Biofisik, Sosial Ekonomi dan Potensi Seluruh
Areal KPH-P Model Seruyan. PT. Central Multicon Jaya. Palangka Raya.
PT. Kharisma Tritunggal. 2015. Laporan Akhir Jasa Konsultasi HHBK Unggulan.
PT. Kharima Tritunggal. Palangka Raya.
Status Kawasan Hutan KPHP Model Seruyan Unit XXI berdasarkan Permenhut
529/2012 Tentang Penunjukan Areal Hutan Provinsi Kalimantan Tengah.
Stasiun Meteorologi III Nanga Pinoh Balai Wilayah II, Badan Meterologi dan
Geofisika, Departemen Perhubungan(2001- 2010) dalam PT. Erna
Djuliawati. Curah Hujan (CH) Dalam Satuan (mm) Dan Hari Hujan (HH)
Dalam Satuan (Hari) Tahun 2016 – 2025 (Hasil modifikasi dari hitungan
desimal ke milimeter).
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (2016 – 2025) UPTD KPHP Model Seruyan Unit XXI