DAFTAR ISI
1.4.1. Potensi.............................................................................................................................. 7
3.1.5. Sasaran Strategis 5 Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup BPSPL
Pontianak ....................................................................................................................... 72
IK 14. Persentase penyelesaian temuan LHP BPK BPSPL Pontianak (%) .... 97
LAMPIRAN .........................................................................................................................115
iv
Laporan Kinerja Triwulan II
DAFTAR GAMBAR
Gambar 6. Kegiatan Pendataan Hiu dan Pari Appendiks pada Triwulan II Tahun 2021 .......46
Gambar 10. Kegiatan Survey Potensi Pemanfaatan Arwana di Kalimantan Timur ...............54
Gambar 12. Sharing Session pembuatan NIB, SIUP dan SIPJI ...........................................58
Gambar 14. Kegiatan Verifikasi Bantuan KOMPAK untuk Pokmas Wahana Bahari .............63
Gambar 15. Kegiatan Monev KOMPAK di Kabupaten Penajam Paser Utara .......................63
Gambar 17. Kegiatan Serah Terima Bantuan KOMPAK di Kalimantan Timur ......................64
Gambar 18. Kegiatan Serah Terima Bantuan KOMPAK di Kalimantan Selatan ...................64
Gambar 22. Virtual Meeting koordinasi Evaluasi Efektivitas Kegiatan Prioritas ....................74
Gambar 24. Sosialisasi Kode Etik Pegawai dan Estetika Pelayanan ....................................77
vi
Laporan Kinerja Triwulan II
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Lokasi, Satuan Kerja, dan Wilayah Kerja UPT BPSPL Pontianak .............................4
Tabel 2. Perubahan Sasaran Strategis pada Tahun 2021 dari Tahun 2020..........................26
Tabel 3. Perubahan IK/IKU pada Tahun 2021 dari Tahun 2020 ...........................................27
Tabel 4. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja BPSPL Pontianak (Revisi I) Triwulan
II Tahun 2021 ......................................................................................................28
Tabel 8. Capaian IKU 2 Jenis Ikan terancam punah yang dilakukan pendataan,
penyadartahuan, perbaikan habitat atau pemulihan populasi dan
penanganan biota dilindungi ................................................................................41
Tabel 9. Data Jenis Hiu yang Didaratkan di PPN Pemangkat Pada Triwulan II Tahun
2021 ....................................................................................................................43
Tabel 10. Data Jenis Pari yang Didaratkan di PPN Pemangkat Pada Triwulan II
Tahun 2021 .........................................................................................................44
Tabel 11. Data Jenis Hiu yang Didaratkan di PPI S. Kakap Pada Triwulan II Tahun
2021 ....................................................................................................................44
Tabel 12. Data Jenis Pari yang Didaratkan di PPI S. Kakap Pada Triwulan II Tahun
2021 ....................................................................................................................45
Tabel 13. Data Jenis Hiu yang Didaratkan di TPI Manggar Pada Triwulan II Tahun
2021 ....................................................................................................................45
Tabel 14. Data Jenis Pari yang Didaratkan di TPI Manggar Pada Triwulan II Tahun
2021 ....................................................................................................................46
vii
Tabel 15. Data Populasi Penyu di Paloh Pada Triwulan II Tahun 2021 ................................46
Laporan Kinerja Triwulan II
Tabel 17. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 2 s.d Triwulan II ............................49
Tabel 18. Capaian IKU 3 Jenis Keanekaragaman Hayati Perairan yang Dimanfaatkan
secara Berkelanjutan ...........................................................................................52
Tabel 20. Data Produk yang Didistribusikan Pada Triwulan II Tahun 2021 ...........................55
Tabel 21. Jenis Hiu yang Dilalulintaskan Pada Triwulan II Tahun 2021 ................................55
Tabel 22. Jenis Pari yang Dilalulintaskan Pada Triwulan II Tahun 2021 ...............................56
Tabel 23. Jenis Teripang yang Dilalulintaskan Pada Triwulan II Tahun 2021 .......................57
Tabel 24. Jenis ikan yang dilalulintaskan melalui SAJI DN Pada Triwulan II Tahun
2021 ....................................................................................................................58
Tabel 25. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 3 s.d Triwulan II ............................59
Tabel 26. Capaian IKU 4 Kelompok Masyarakat yang Menerima Bantuan Konservasi.........61
Tabel 27. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 4 s.d Triwulan II ............................65
Tabel 28. Capaian IKU 5 Kesepakatan Jejaring, Kemitraan/ Kerjasama dan Konvensi
dalam mendukung Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut .............................67
Tabel 29. Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 5 s.d Triwulan II ............................70
Tabel 39. Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2021 dengan Tahun 2020..........99
Tabel 40. Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja s.d Triwulan II Tahun 2021
BPSPL Pontianak dengan BPSPL Makassar.....................................................104
Tabel 42. Realisasi Anggaran per Jenis Belanja Triwulan I - II Tahun 2021 .......................110
Tabel 43. Realisasi Anggaran Belanja Barang Triwulan I - II Tahun 2021 ..........................111
ix
Laporan Kinerja Triwulan II
DAFTAR GRAFIK
Grafik 5. Grafik Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 1 s.d Triwulan II ...................39
Grafik 6. Grafik Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 2 s.d Triwulan II ...................50
Grafik 7. Grafik Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 3 s.d Triwulan II ...................60
Grafik 8. Grafik Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 4 s.d Triwulan II ...................66
Grafik 9. Grafik Realisasi Anggaran Kegiatan Pendukung IKU 5 s.d Triwulan II ...................71
Grafik 10. Grafik Perbandingan NPSS Triwulan I-II Tahun 2020 dengan 2021 ..................102
x
Laporan Kinerja Triwulan II
DAFTAR LAMPIRAN
13. Realisasi Anggaran Belanja per Jenis Kegiatan dari Omspan, 1 Juli 2021.
xi
Laporan Kinerja Triwulan II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.1. Kedudukan
Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut merupakan unit
pelaksana teknis di bidang pengelolaan sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir,
dan Pulau-Pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan.
1.1.2. Tugas
Unit Pelaksana Teknis Pengelola Sumber Daya Pesisir dan laut mempunyai tugas
melaksanakan pengelolaan meliputi antara lain perlindungan, pelestarian, dan
pemanfaatan sumber daya pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil yang berkelanjutan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.1.3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas, Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya
Pesisir dan Laut menyelenggarakan fungsi:
1
Laporan Kinerja Triwulan II
secara langsung kepada stakeholder yang ada di daerah terkait dengan fungsi
pengelolaan wilayah pesisir dan laut;
f. Pembinaan dan fasilitasi daerah dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat pesisir melalui pemberdayaan masyarakat pesisir;
g. Penyelenggaraan komitmen Indonesia dalam menindaklanjuti pencapaian tujuan SDG
(Sustainable Development Goals), antar lain; menghapus tingkat kemiskinan dan
kelaparan, menjamin kelestarian lingkungan hidup; dan pelaksanaan tugas
pemerintah pusat dalam pemberdayaan dan peran serta masyarakat pesisir dalam
meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat pesisir.
Tabel 1. Lokasi, Satuan Kerja, dan Wilayah Kerja UPT BPSPL Pontianak
BPSPL Pontianak, dipimpin oleh seorang kepala Balai, dengan susunan organisasi
yang terdiri dari: (1) Seksi Program dan Evaluasi, (2) Seksi Pendayagunaan dan
Pelestarian, (3) Subbagian Tata Usaha, dan (4) Kelompok Jabatan Fungsional. Pada
tahun 2020 terdapat penyesuaian istilah dalam organisasi yaitu perubahan Seksi dan
Subbagian menjadi Subkoordinator. Susunan organisasi BPSPL Pontianak Seperti terlihat
pada skema organisasi pada gambar dibawah ini:
KEPALA BALAI
SUBKOORDINATOR
TATA USAHA
SUBKOORDINATOR SUBKOORDINATOR
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
Tingkat pendidikan pegawai BPSPL Pontianak merupakan salah satu faktor kunci
keberhasilan dalam menunjang capaian kinerja BPSPL Pontianak. Untuk komposisi PNS
6
1.4.1. Potensi
Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil Kalimantan memiliki sumber daya alam yang
penting bagi pembangunan ekonomi. Potensi sumber daya alam hayati dan non hayati
pesisir terdiri dari terumbu karang, padang lamun, mangrove dan biota laut yang perlu
dijaga kelestariannya agar dapat dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat. Kalimantan merupakan pulau terbesar di Indonesia yang memiliki luas wilayah
sebesar 542.430,35 km2 terdiri dari lima provinsi diantaranya Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Utara.
Adapun jumlah total Kabupaten/Kota di Kalimantan yaitu sebanyak 56 Kabupaten/Kota.
Dari jumlah total Kabupaten/Kota tersebut, Kabupaten/Kota yang memiliki pesisir
sebanyak 30 Kabupaten/Kota dengan total panjang garis pantainya mencapai 9.790,24
km. Selain itu, Kalimantan memiliki 778 pulau-pulau kecil dan 4 pulau-pulau kecil terluar.
Provinsi Kalimantan Barat merupakan provinsi yang berbatasan dengan Laut Natuna
dan Selat Karimata, sebelah utara berbatasan dengan Sarawak (Malaysia), sebelah
selatan berbatasan dengan Laut Jawa dan Kalimantan Tengah serta sebelah timur
berbatasan dengan Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Ekosistem mangrove hampir terdapat di semua peisisir Kalimantan Barat. Luas
ekosistem mangrove di Kalimantan Barat yaitu 177.479,52 Ha yang tersebar di 7
kabupaten/ kota pesisir. Keanekaragaman pada mangrove di Kalimantan Barat sangat
unik dan langka, di Kabupaten Kubu Raya terdapat beberapa spesies pohon langka
seperti Bruguiera hainesii (Bakau Mata Buaya) yang hanya terdapat di Singapura,
Malaysia, Papua Nugini dan Indonesia; serta Kandelia candel (Lenggadai Betina) yang
merupakan endemik Kalimantan dan Sumatera. Mangrove di Kalimantan Barat juga
merupakan habitat dari Bekantan (Nasalis larvatus) dan Pesut (Orcaella brevirostris) . Dari
total luasan mangrove di Kalimantan Barat, Kubu Raya merupakan kawasan terluas, yakni
7
129.604,125 hektar. Di hutan mangrove Kubu Raya juga terdapat 33 jenis mangrove sejati
Laporan Kinerja Triwulan II
dari 40 jenis mangrove sejati yang ada di Indonesia. Kondisi mangrove di Kalimantan
Barat secara keseluruhan tergolong dalam kondisi “sedang” hingga “baik” dengan spesies
dominan adalah Avicennia spp. dan Rhizopora spp.
Ekosistem terumbu karang di Kalimanan Barat banyak terdapat di perairan Kabupaten
Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Mempawah dan Kabupaten Ketapang, Luas
ekosistem Terumbu Karang secara keseluruhan yaitu 71.634, 47 Ha. Dari hasil survei
BPSPL Pontianak tahun 2019 di Kabupaten Bengkayang, kondisi terumbu karang
tergolong dalam kondisi “sedang” hingga “baik” dengan tutupan karang hidup berkisar
anatara 24% - 51%.
Ekosistem lamun di Kalimantan Barat hanya terdapat di perairan Kabupaten
Bengkayang dan Ketapang dengan luas keseluruhan yaitu 29.345,50 Ha. Dari hasil survei
BPSPL Pontianak tahun 2019 di Kabupaten Bengkayang ekosistem lamun hanya berupa
spot - spot kecil yang tersebar di Pulau Lemukutan dan pulau Penata Besar dengan
kategori tutupan jarang dan tergolong dalam kondisi “miskin”, dengan spesies yang
ditemukan yaitu Thalasia hempricii dan Enhalus acoroides.
Sedangkan di perairan Kabupaten Ketapang, berdasarkan hasil survei BPSPL
Pontianak tahun 2019, lamun disana berupa hamparan yang bisa disebut dengan padang
lamun. Padang lamun di perairan Pulau Gelam Ketapang, memiliki tutupan tergolong
kategori padat dengan rata-rata tutupan lamun sebesar 51,04 %, mengacu pada KepMen
LH No. 200 Tahun 2004 status kondisi padang lamun termasuk ke dalam kurang kaya.
Terdapat 7 spesies lamun yang ditemukan di perairan Ketapang yaitu Enhalus acoroides,
Thalassia hemprichii, Cymodocea serrulata, Cymodocea rotundata, Halodule uninervis,
Syringodium isoetifolium dan Thallasodendron Ciliatum.
Di Kalimantan Barat terdapat habitat peneluran penyu sepanjang 63 km di Kecamatan
Paloh Kabupaten Sambas. Penyu yang sering bertelur adalah jenis penyu hijau (Chelonia
mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata). Selain di Sambas, habitat peneluran
penyu juga terdapat di Kecamatan Kendawangan Kabupaten Ketapang, Pulau Randayan,
Pulau Seluas dan Pulau Baru Kabupaten Bengkayang serta Pantai Nibung Kabupaten
Kubu Raya. Dari beberapa kejadian mamalia laut terdampar, diduga perairan laut
Kalimantan Barat juga merupakan habitat dari beberapa jenis mamalia laut yaitu Pesut
Pesisir (Orcaella brevirostris), Lumba-Lumba Bungkuk Indo Pasifik (Sousa cinensis),
Lumba-Lumba Tanpa Sirip (Neophocaena phocaenoides) dan Dugong (Dugong dugon).
Dugong hanya dijumpai di perairan laut Kabupaten Ketapang dikarenakan banyak
ditemukan lamun sebagai makanan utamanya. WPP 711 juga merupakan daerah
penangkapan hiu dan pari yang sebagian besar hasil tangkapannya di daratkan di TPI
8
Laporan Kinerja Triwulan II
Sungai Kakap Kubu Raya. Dari hasil pendataan oleh enumerator hiu dan pari yang
didaratkan di TPI Sungai Kakap didominasi jenis hiu yaitu Sphyrna lewini dan S. mokarran
serta dari genus Carcharhinus, sedangkan jenis pari yang didaratkan yaitu Rhyncobatus
australiae, R. springeri, Glaucotegus thypus dan Rhina ancylostoma. Di perairan tawar
Kalimantan Barat juga terdapat spesises endemik yaitu Arwana (Scleropages formosus)
tepatnya di danau-danau yang terdapat di Kabupaten Kapuas Hulu, selain itu juga
terdapat ikan Belida (Chitala borneensis).
Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah merupakan dataran rendah dengan topografi
datar terutama pada wilayah bagian selatan provinsi Kalimantan Tengah. Wilayah pesisir
Kalimantan Tengah dengan ketinggian sekitar 25,92% terletak pada ketinggian 0-7 m dpl.
Untuk wilayah pesisir, sebagian besar wilayah pesisir Provinsi Kalimantan Tengah
merupakan dataran rendah, yang berkisar antara 0 – 25 meter dari permukaan laut.
Hanya sebagian wilayah Kecamatan Arut Selatan dan Kumai yang memiliki ketinggian
yang bisa mencapai 500 m terutama di bagian utara. Kondisi wilayah pesisir dengan
ketinggian < 5 m, menyebabkan terendam secara periodik terutama pada saat pasang
tertinggi dan curah hujan cukup tinggi, seperti Kecamatan Jelai, sebagian Pantai Lunci,
Seruyan Hilir, Seruyan Hilir Timur, sebagian Katingan Kuala dan Kapuas Kuala.
Kemiringan lahan wilayah pesisir Kalimantan Tengah dominan pada wilayah datar dan
berombak (0-8 %) yang mencapai 94,10% dari luas total wilayah pesisir, tersebar di di
seluruh Kecamatan Pesisir, kecuali di Kecamatan Arut Selatan dan Kumai yang memiliki
kelerengan bergelombang sampai berbukit (8 – 25%). Hasil analisis batimetri dari Peta
Pushidros-AL (2015) menunjukkan di perairan < 4 mil laut kedalaman maksimum hanya 8
m. Kedalaman landai terutama terdapat di wilayah Kecamatan Jelai yakni Tanjung Selaka
(tengah), dimana kontur kedalaman 3 mencapai jarak 7,2 km. Sedangkan di wilayah
Pantai Lunci kontur kedalaman 3 m mencapai jarak 2,7 – 4,8 km. Untuk perairan sungai
terutama alur dan muara Sungai Jelai maksimal 5 m. Perairan pesisir Kalimantan Tengah
merupakan daerah yang relatif cukup terbuka dari serangan gelombang laut dalam karena
berhadapan dengan Laut Jawa. Akibat hantaman gelombang tersebut, menyebabkan
wilayah ini sebagian besar pantainya telah terabrasi dari Pantai Jelai sampai Pantai
Kapuas, sedangkan di muara sungai relatif terjadi sedimentasi.
Ekosistem mangrove wilayah pesisir dan laut di Provinsi Kalimantan Tengah terdapat
di Kabupaten Kapuas, Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Kotawaringin Barat.
Luas hutan mangrove di provinsi Kalimantan Tengah diperkirakan kurang lebih 346.540
Ha yang tersebar di sepanjang pantainya. Mangrove di Kalimantan Tengah dapat
ditemukan hampir pada semua kabupaten yang memiliki wilayah pesisir, mulai dari
9
Laporan Kinerja Triwulan II
bersama-sama dengan saling membagi ruang tumbuh. Jenis lamun yang teridentifikasi ini
termasuk dalam famili Hydrocharitaceae, kecuali jenis Cymodocea serrulata yang
termasuk famili Potamogetonaceae.
Biota dilindungi di Kalimatan Tengah antara lain dugong, teripang, penyu, pesut,
lumba-lumba, dugong, hiu dan pari. Dugong diketahui bermigrasi ke daerah gosong
senggora-sepgar, gosong beras basah di kawasan perairan Kumai untuk mencari makan
di kawasan padang lamu yang terdapat di perairan tersebut. Rute migrasi penyu di
Kalimantan Tengah dapat ditemukan di wilayah pesisir Kalimantan Tengah seperti pantai
Sungai Cabang Barat, Pantai Sungai Perlu dan Pantai Tanjung Keluang.
Secara geografis wilayah Provinsi Kalimantan Selatan yang berbatasan dengan laut
(Kabupaten pesisir) terdiri 31 kecamatan pesisir dari lima kabupaten pesisir yakni dengan
rincian yaitu Kabupaten Barito Kuala dan Banjar (masing-masing memiliki 1 kecamatan
pesisir), Tanah Laut dan Tanah Bumbu (masingmasing memiliki 6 kecamatan pesisir) dan
Kabupaten Kotabaru (memiliki 17 kecamatan pesisir). Total luas kecamatan pesisir
tersebut sebesar 10.723,96 km2 atau 42,49% dari total luas kabupaten pesisir atau
28,76% dari total luas wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.
Tipe ekosistem mangrove di pesisir Kalimantan Selatan, didominasi oleh Rhizophora
sp, Sonneratia sp dan Excoecaria spp, Xylocarpus sp, Bruquiera sp. Berdasarkan
pengamatan dan identifikasi yang dilakukan di wilayah pesisir, pulau-pulau kecil dan
muara sungai Provinsi Kalimantan Selatan ditemukan 28 jenis mangrove. Wilayah
Kalimantan Selatan yang memiliki ekosistem terumbu karang terdapat di Kabupaten
Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru. Hamparan terumbu karang di wilayah Tanah
Bumbu tersebar mulai dari Kecamatan Simpang Empat, Batulicin, Kusan Hilir, Sungai
Loban, Angsana dan Satui, dengan jarak antara 200 – 9.500 meter (0,11 – 5,13 mil laut)
dari garis pantai dan kedalaman berkisar 0 – 16 meter. Angka 0 menunjukkan bahwa
karang berada sangat dekat dengan permukaan air laut, bahkan timbul pada saat surut
terendah. berdasarkan hasil analisis citra Alos tahun rekam 2010/2011 dan Citra Landat
(2016) diidentifikasi lebih banyak titik gugusan karang di Kabupaten Tanah Bumbu yaitu
sebanyak 77 titik dengan total luas gugusan 340,42 Ha. Sedangkan di Kabupaten
Kotabaru didapatkan luas gugusan terumbu karang seluas 10943,230 ha. Dari hasil
identifikasi yang telah dilakukan di wilayah perairan Provinsi Kalimantan Selatan,
beberapa genera karang dari ordo Scleractinia (true stony), Non Scleractian dan ordo
Alcyonacea (soft coral).
Ekosistem padang lamun (sea grass) di wilayah pesisir Kalimantan Selatan hanya
11
dijumpai pada perairan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru. Pada
Laporan Kinerja Triwulan II
umumnya, tumbuhan ini berada di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dengan
kedalaman yang dangkal 1 – 6 m, pada substrat pasir halus, pasir lumpur ataupun
bercampur dengan sedikit pecahan karang. Berdasarkan hasil analisis citra satelit Alos
(2011) dan Landsat (2016) diperoleh luas lamun/alga sebesar 1.079,22 ha di perairan
Kabupaten Kotabaru dan luas lamun/alga sebesar 20,37 ha. Di wilayah Kabupaten
Kotabaru antara lain di perairan Kecamatan Pulau Laut Barat, perairan Kecamatan Pulau
Laut Kepulauan, dan perairan Kecamatan Pulau Sebuku dan perairan Sungai Dua Laut
Kabupaten Tanah Bumbu. Jenis lamun yang ditemukan di Kecamatan Pulau Laut Barat
adalah jenis Thalassia hemprichii, Cymodocea serrulata, Enhalus acoroides dan C.
Rotundata yang tersebar di beberapa lokasi seperti Teluk Tamiang dan Tanjung Kunyit. Di
perairan Kecamatan Pulau Laut Kepulauan, jenis lamun yang ditemukan seperti Halodule
pinifolia, Thalassia hemprichii dan Enhalus acoroides, sedangkan jenis Halophila beccari
hanya di pantai Timur Pulau Kerayaan. Jenis lamun ini umumnya tersebar di Pulau
Kerayaan, Pulau Tepian Mataja, Pulau Kerasian, Pulau Kerumputan dan Pulau Titipan
Indah. Untuk jenis Thalassia hemprichii, Cymodocea serrulata dan Enhalus acoroides
umumnya ditemukan di perairan Kecamatan Pulau Sebuku, yakni di Pulau Samber Gelap.
Sedangkan di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu hanya antara lain perairan Desa Sungai
Dua Laut (Tanjung Kandang Haur, Karang Penyulingan, Karang Katoang) dan Pulau
Burung. Di perairan kabupaten ini cukup sedikit potensi padang lamunnya. Berdasarkan
hasil lapangan jenis lamun yang ada di perairan Desa Sungai Dua laut adalah Cymodocea
serrulata, Halodule pinifolia, Halophila ovalis dan Thalassia hemprichii sedangkan di
perairan Pulau Burung hanya ditemukan 1 jenis yakni Enhalus acoroides.
Beberapa biota endemik dan dilindungi di Kalimantan Selatan yaitu penyu dengan
wilayah migrasi di Kabupaten Kotabaru seperti wilayah selatan yakni pulau-pulau di
Kecamatan Pulau Sembilan, Teluk Tamiang, pulaupulau kecil di Kecamatan Pulau Laut
Kepulauan dan Kepulauan, wilayah timur yakni Kepulauan Samber Gelap, Gosong
Mangkok dan Pulau Lari Larian, wilayah utara yakni Tanjung Pemancingan. Ikan paus
(cetacea) jenis Pseudorca crassidens atau yang biasa dikenal dengan False killer whale.
di perairan sebelah barat Pulau Tepian Mataja atau sebelah selatan Pulau Kerumputan.
Dugong/ Duyung (Dugong dugon), Pesut di wilayah perairan Kotabaru, Lumba-lumba, Hiu
dan Pari.
Morfologi wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil di Provinsi Kalimantan timur dominan
berupa daratan bergelombang (50,98%) dengan kelas kelerangan (2% - 8%) (64,98%)
yang tersebat di sepanjang pesisir kecuali di wilayah Biduk – Biduk Berau yang
12
merupakan wilayah karst, daerah perbukitan dengan kemiringan lereng (8% - 16%)
Laporan Kinerja Triwulan II
sebanyak 22,01% tersebar di wilayah yang jauh dari pesisir terutama di wilayah barat
Paser, Penajem Paser Utara dan sebagian wilayah Kutai Timur dan Barat Berau. Kondisi
DAS juga sangat mempengaruh wilayah pesisir, setidaknya terdapat 80 DAS yang berada
di wilayah ini. Dari peta Pushidrosal (2015) dan pengukuran, menunjukkan bahwa
kedalaman perairannua sangat beragam mulai dari 0 – 4800 m. Hal ini sebagai pembatas
antar lempeng Kalimantan dan lempeng Sulawesi yang terpisah oleh Selat Makassar dan
Laut Sulawesi. Jika dilihat dari pengaruh oseanografi dan letak geografis dipastikan
bahwa kondisi pesisir dan pulau – pulau kecil di Kalimantan timur berada di pantai timur
Kalimantan, sehingga mempengaruhi pembangkitan gelombang.
Hasil pengamatan dan identifikasi yang dilakukan di wilayah pesisir, pulau – pulau
kecil dan muara sungai Provinsi Kalimantan Timur ditemukan 27 spesies tumbuhan di
kawasan ekosistem. Mangrove dimana diantaranya terdapat 14 jenis mangrove sejati
yakni Avicennia marina, Avicennia alba, Avicennia rumphiana, Avicennia officinalis,
Rhizopora apiculate, Rhixopora mucronate, Bruguera cylindrica, Bruguera sexangular,
Bruguera gymnorhiza, Sonneratia alba, Sonneratia caseolaris, Nypah fruticans,
Xylocarpus granatum, Excoecaria agallaocha. Berdasarkan hasil analisis, luas hutan
mangrove di wilayah pesisir di Kalimantan Timur sebesar 244.437,32 Ha, sebagaimana
diketahui mangrove hampir terdapat di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Palaran
Kota Samarinda dengan kondisi, luas dan kerapatan yang berbeda dominan di sekitar
teluk dan muara sungai.
Wilayah perairan Kalimantan Timur merupakan salah satu wilayah yang memiliki
ekosistem terumbu karang dengan keankaragaman yang sangat tinggi (setidaknya
terdapat 460 jenis) yang tersebar mulai dari pesisir utara (laut Sulawesi) sampai selatan
(selat Makassar) dengan tipe karang cincin (atoll), karang tepi (fringing), karang
penghalang (barrier) dan karang data ratau gosong dari kedalamsan 1 m sampai dengan
40 m. Tingginya kekayanaan biodiversitsa berada di wilayah ini merupakan sub sistem
ekologi dalam suatu bio eco region Coral triangle. Kawasan Corak Triangle dikenal
sebagai pusat karang dunia yang merupakan wilayah terumbu karang terluas di dunia
dengan luas 75.000 km2, memiliki sekirar 500 spesies terumbu karang, 3000 spesies
ikan, sumber penghidupan 120 juta penduuk dengan perputaran ekonomi US$ 2,3
Milyar/Tahun. Selain itu kawasan ini berfungsi sebagai sumber plasma nutfah dan sumber
bahan farmasi di masa depan, wilayah migrasi ikan dan mamlia, kawasan yang berperan
penting dalam menjaga ketahanan pangan dan menyangga perubahan iklim dunia.
Berdasarkan hasil analisis citra Landsar (2017 – 2018) total luas gugusan terumbu karang
13
Ekosistem padang lamun (sea grass) di wilayah pesisir Kalimantan Timur banyak
tumbuh dan berkembang pada daerah – daerah yang relatif tenang dan terdapat gugusan
karang didepan sebagai penghalang. Pada umumnya, tumbuhan ini berada di wilayah
pesisir dan pulau – pulau kecil dengan kedalaman dangkal 1 – 6 m, pada substrat pasir
halus, pasir lumpur ataupun bercampur dengan sedikit pecahan karang. Berdasarkan
hasil analisis citra satelit Landasar (2017/2018) dan Data LIPI dan BIG diperoleh luas
lamun/alga sebesar 13.119.004 ha. Secara spasial sebaran ini ditunjukkan pada beberapa
lokasi, meski demikian untuk membedakan lamun atau alga yang terdapat di lokasi
tersebut dilakukan survey lapangan (ground check) sehingga didapatkan wilayah potensi
lamun dan/atau asosiasi dengan alga. Oleh karena ini sifatnya partial, maka dilakukan
beberapa pengamatan yang dilakukan secara perwakilan daerah lamun yang dianggap
cukup banyak. Data hasil perhitungan tutupan laun diketahui untuk menentukan status
padang lamun menurut Kepmen LH Nomor 200 tahun 2004, dapat dikategorikan status
baik kondisi kaya/sehat dengan penutupan > 30 – 59,9% dan status rusak kondisi miskin
dengan penutupa < 29.9%. Jenis yang diketemukan di wilayah ini seperti Enhalus
acoroides, Thalassuia hemprichii, Cymodoceaa rotundata, Cymodocea serrulate, Halodule
uninervis, Halodule pinifolia, Halophila ovalis, Syringodium isoetifolium. Wilayah perairan
Berau dan Bontang merupakan daerah yang memiliki padang lamun, karena wilayah ini
relating terlindung dengan substrat dasar pasir dan pasir halus.
Salah satu biota endemik dan dilindungi di Kalimantan Timur adalah Pesut Mahakam
(Irrawaddy dolphin) yang sering juga disebut dengan lumba – lumba air tawar. Pesut
Mahakam sendiri merupakan kerabat dari pesut sungai di Asia Tenggara dan satu –
satunya habitat mamalia langka ini ada di Sungai Mahakam dan Delta Berau, Kalimantan
Timur. Pada tahun 2015 diestimasi kurang lebih terdapat 71 ekor berdasarkan metode
foto identifikasi sirip panggung. Beberapa biota laut yang termasuk dilindungi seperti Hiu
Paus di Talisayan, Napoleon dan beberapa jenis spesies Hiu dan Pari yang masuk dalam
kategori Appendiks II CITES yang sering ditemukan diantaranya Mobula japonica,
Carcharhinus falciformis, Carcharhinnus longimanus, Zygaena lewini dan Alopias
pelagicus masih sering didapatkan di wilayah perairan Kalimantan Timur. Saat ini juga
terdapat penurunan tempat peneluran penyu yang semula berjumlah 8 tempat menjadi 6
pulau yang terdapat di pesisir Kabupaten Berau, adapun jenis penyu yang diketemukan
adalah penyu Sisik.
Provinsi Kalimantan Utara adalah sebuah provinsi termuda di Indonesia yang terletak
di bagian utara Kalimantan. Secara geografis, Provinsi ini berbatasan langsung dengan
14
negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia Timur di bagian
Laporan Kinerja Triwulan II
utara dan berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Timur di bagian Selatan. Sedangkan di
bagian Timur berbatasan dengan Laut Sulawesi.
Pulau-pulau kecil di Provinsi Kaltara terletak di Kabupaten Nunukan, Bulungan, Tana
Tidung, dan Kota Tarakan. Jumlah pulau-pulau kecil di Provinsi Kaltara adalah 161 pulau
dengan luas total mencapai 3.597 km2. Pulau-pulau terbesar yaitu Pulau Tarakan (249
km2), Pulau Sebatik (245 m2), Pulau Nunukan (233 km2), dan Pulau Tanah Merah (352
km2). Pulau-Pulau Kecil Terluar terletak di Pulau Sebatik dan Pulau Karang Unarang yang
juga merupakan alokasi ruang Kasawan Strategis Nasional Tertentu (KSNT). Adapun
panjang garis pantai provinsi Kaltara adalah sepanjang 3.955 km, 908 km (23%)
merupakan garis pantai daratan dan 3.047 km (77%) merupakan garis pantai kepulauan.
Morfologi pantai di Provinsi Kalimantan Utara didominasi oleh wilayah estuari yang
ditumbuhi mangrove dengan persentase sekitar 89,24% dari panjang total garis pantai
Provinsi Kalimantan Utara. Delta merupakan jenis morfologi pantai yang paling sedikit
dijumpai di Provinsi Kalimantan Utara. Wilayah estuaria dimaksud banyak ditemukan di
Kabupaten Bulungan dengan luas 1950,18 Ha yang ditumbuhi mangrove. Selain itu
Kabupaten Bulungan juga merupakan daerah terluas untuk pantai jenis pantai berpasir,
pantai berbatu, dan pantai tebing.
Kawasan mangrove di Provinsi Kalimantan Utara berdasarkan hasil analisis spasial,
luasannya mencapai 180.981,7 ha dengan kondisi substrat dominan lumpur berpasir. Dari
luas tersebut, kawasan mangrove terbesar berada di wilayah pesisir Kabupaten Nunukan
dengan luas sekitar 77.171,3 Ha atau sekitar 42,64% dari luas total. Sementara itu,
wilayah dengan luas hutan mangrove paling sedikit adalah Kota Tarakan hanya sektiar
587,9 Ha atau sekitar 0,32% dari luas total. Jenis vegetasi mangrove yang ditemukan di
Provinsi Kaltara diantaranya Bruguiera gymnorhiza, Bruguiera cylindrica, Nypa fruticans,
Sonneratia alba, Ceriops tagal, Rhizophora apiculate, Avicennia officinalis, Acanthus
illicifolius.
Alokasi ruang untuk zona hutan Mangrove yang masuk dalam wilayah perencanaan
RZWP3K Provinsi Kalimantan Utara hanya terdiri dari satu zona (KPU-HM-PT ) dan satu
subzona (KPU-HM-PT-01) dengan luasan sekitar 49,29 ha. Kawasan Hutan Mangrove ini
terdapat di perairan Pulau Bunyu, Kabupaten Bulungan. Dari segi jenis pemanfaatannya,
hutan mangrove yang masuk dalam alokasi ruang ini termasuk dalam kategori hutan
mangrove Pemanfaatan terbatas.
Provinsi Kaltara juga memiliki sebaran ekosistem lamun yang terdapat di Kecamatan
Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan dengan luas mencapai sekitar 10,8 Ha. Jenis
15
Laporan Kinerja Triwulan II
lamun yang ditemui yaitu jenis Halophila ovalis, Halodule uninervis, dan Thalassia
hemprichii dengan kerapatan yang bervariasi dari 40 – 70 %.
Terumbu karang di Provinsi Kalimantan Utara ditemukan beberapa jenis kategori
terumbu karang, yakni kategori dead coral alga, pecahan karang, dan karang hidup. Luas
terumbu karang terluas ditemukan di wilayah Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan
yakni seluas 68,49 Ha. Terumbu karang merupakan suatu ekosistem unik perairan tropis
dengan tingkat produktifitas dan keanekaragaman biota yang sangat tinggi. Salah satu
biotanya yang dilindungi ditemukan yaitu ikan Napoleon dengan status Appendiks II
CITES.
Wilayah Provinsi Kalimantan Utara juga merupakan salah satu jalur migrasi biota yaitu
penyu. Penyu yang paling banyak ditemukan yaitu Penyu Hijau. Salah satu Jalur migrasi
penyu hijau di Provinsi Kalimantan Utara adalah berasal dari Filipina melewati Pulau
Sebatik, Bunyu, Tanah Kuning. Pulau Sebatik merupakan salah satu pulau yang menjadi
tempat bertelur penyu. Selain penyu, Provinsi Kalimantan Utara juga merupakan salah
satu jalur migrasi lumbalumba. Salah satu lokasi migrasi (ruaya) lumba-lumba adalah di
perairan Sungai Sesayap Tana Tidung mulai dari perairan Tarakan sampai ke Sesayap
dan alur migrasi lumba-lumba lainnya dari Bunyu ke Sesayap. Penyu dan lumba-lumba
merupakan biota laut yang dilindungi penuh dengan status Appendiks I CITES.
1.4.2. Permasalahan
Pada saat ini, BPSPL Pontianak memiliki berbagai isu program prioritas yang menjadi
tantangan dan perlu dijawab melalui kegiatannya. Berbagai tantangan tersebut antara lain:
1. Permasalahan terkait pemanfaatan jenis ikan yang dilindungi dan/atau masuk
Appendiks CITES.
2. Ancaman abrasi akibat kerusakan ekosistem mangrove, pemanfaatan kayu mangrove
sebagai bahan baku arang serta maraknya alih fungsi lahan pesisir terutama
mangrove menjadi tambak, pelabuhan/terminal khusus, pemukiman, industri, dan
perkebunan yang mengarah pada tekanan dan penurunan luasan vegetasi mangrove.
3. Permasalahan terkait terumbu karang yaitu dijumpainya kelompok kapal
penangkapan ikan yang melabuhkan jangkarnya di sekitar terumbu karang yang
dapat menyebabkan kerusakan pada terumbu karang.
4. Aktivitas nelayan yang menambatkan kapal di sekitar padang lamun menyebabkan
lamun dapat tergerus lunas kapal, selain itu ancaman tumpahan minyak hasil
buangan kapal serta banyaknya suplai sedimen atau lumpur yang berasal dari
16
daratan atau sungai yang bermuara ke laut yang dapat menyebabkan penempelan
pada lamun yang dikhawatirkan mempengaruhi proses fotosintesis dimana
Laporan Kinerja Triwulan II
1. Bab I Pendahuluan
Pada bab ini berisi hal-hal umum tentang Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan
Laut (BPSPL) Pontianak seperti kedudukan, tugas dan fungsi, struktur organisasi, serta
jumlah pegawai secara keseluruhan. Penekanan kepada aspek strategis organisasi serta
permasalahan utama (Strategic Issued) yang sedang dihadapi organisasi.
2. Bab II Perencanaan Kinerja
Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahunan.
3. Bab III Akuntabilitas Kinerja
Pada bab ini disajikan secara singkat capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja
organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisasi
capaian kinerja sebagai berikut:
a. Capaian Kinerja Organisasi
Pada bab ini disajikan secara singkat capaian kinerja organisasi untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja
organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisasi
capaian kinerja sebagai berikut:
1) Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini;
2) Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
lalu dan beberapa tahun terakhir;
3) Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi;
4) Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standard nasional (jika ada);
5) Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
alternative solusi yang telah dilakukan;
6) Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
7) Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja.
b. Realisasi Anggaran
Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah
digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian
Kinerja.
18
Laporan Kinerja Triwulan II
4. Bab IV Penutup
Pada bab ini diuraikan kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta
langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan
kinerjanya.
5. Lampiran
1) Perjanjian Kinerja
2) Lain-lain yang dianggap perlu
19
Laporan Kinerja Triwulan II
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1.1. Visi
21
Visi Presiden dan Wakil Presiden tahun 2020-2024 adalah “Terwujudnya Indonesia
Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong".
Laporan Kinerja Triwulan II
Sebagai organisasi yang membantu Presiden untuk urusan kelautan dan perikanan, maka
visi KKP tahun 2020-2024 ditetapkan untuk mendukung terwujudnya Visi Presiden dan
Wakil Presiden.
Visi KKP tahun 2020-2024 adalah “Terwujudnya Masyarakat Kelautan dan Perikanan
yang Sejahtera dan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan yang Berkelanjutan untuk
mewujudkan Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan
Gotong Royong”. Dalam rangka mendukung visi KKP, maka Visi Ditjen PRL 2020 – 2024
adalah “Pengelolaan Ruang Laut Yang Mensejahterakan dan Berkelanjutan Menuju
Terwujudnya Visi KKP”.
2.1.2. Misi
Mengacu pada tugas, fungsi, dan wewenang yang telah dimandatkan dalam
peraturan perundang-undangan kepada KKP dan untuk melaksanakan misi Presiden dan
Wakil Presiden dalam RPJMN 2020-2024, KKP terutama melaksanakan empat dari
sembilan misi Presiden dan Wakil Presiden dengan uraian sebagai berikut:
1. “Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia” melalui “Peningkatan Daya Saing Sumber
Daya Manusia Kelautan dan Perikanan dan Pengembangan Inovasi dan Riset
Kelautan dan Perikanan”;
2. “Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing” melalui “Peningkatan
Kontribusi Ekonomi Sektor Kelautan dan Perikanan terhadap Perekonomian Nasional”;
3. “Mencapai Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan” melalui “Peningkatan Kelestarian
Sumber Daya Kelautan dan Perikanan”; dan
4. “Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, Efektif, dan Terpercaya” melalui
“Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan di KKP”.
Dalam rangka mendukung misi KKP tersebut, BPSPL Pontianak mempunyai 3 (tiga)
misi yaitu:
1. Peningkatan Kontribusi Ekonomi Sub Sektor Kelautan, Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil
di wilayah kerja BPSPL Pontianak;
2. Peningkatan Kelestarian Sumber Daya Kelautan, Pesisir dan Pulau – Pulau Kecil di
wilayah kerja BPSPL Pontianak;
3. Peningkatan Tata Kelola Pemerintahan di BPSPL Pontianak.
2.1.3. Tujuan
Menjabarkan misi di atas, BPSPL Pontianak merumuskan tujuan pengelolaan ruang
22
di tahun 2020 hingga tahun 2024, kecuali untuk tahun 2021 tidak ada target.
Laporan Kinerja Triwulan II
dengan target dari 2 (dua) kesepakatan di tahun 2020 hingga tahun 2024.
Laporan Kinerja Triwulan II
untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan
Laporan Kinerja Triwulan II
rencana kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran,
serta merupakan komitmen BPSPL Pontianak untuk mencapainya dalam tahun 2021.
Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) memuat informasi tentang: sasaran
strategis yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan, indikator kinerja, rencana
capaiannya (target), anggaran, lokasi, program, dan kegiatan. Selain itu dimuat pula
keterangan yang antara lain menjelaskan keterkaitan kegiatan dengan sasaran, kebijakan
dengan programnya, serta keterkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
instansi/sektor lain.
Dokumen RKT 2021 tersebut kemudian diimplementasikan dalam Penetapan Kinerja
(PK) Tahun 2021 yang telah berbasis pada Balanced Scorecard (BSC). PK BPSPL
Pontianak ditandatangani oleh Kepala BPSPL Pontianak dengan Dirjen PRL.
Pada tahun 2020 BPSPL Pontianak memiliki 5 (lima) Sasaran Strategis (SS) dan 17
Indikator Kinerja (10 IKU dan 7 IK). Sedangkan pada tahun 2021 berdasarkan Draft
Renstra BPSPL Pontianak Tahun 2020-2021 terdapat kebijakan atas perubahan substansi
dari SS dan indikator kinerja. Sehingga pada tahun 2021 BPSPL Pontianak memiliki 5
(lima) SS dan 14 Indikator Kinerja (6 IKU dan 8 IK). Adapun Sasaran Strategis yang
mengalami perubahan pada tahun 2021 adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Perubahan Sasaran Strategis pada Tahun 2021 dari Tahun 2020
Sasaran Strategis
Tahun 2020 Tahun 2021
(SS-1) Kawasan pesisir dan pulau-pulau Tidak digunakan
kecil di wilayah kerja BPSPL Pontianak
rusak yang pulih kembali
(SS-2) Kawasan konservasi di wilayah (SS-1) Meningkatnya pengelolaan kawasan
kerja BPSPL Pontianak yang lestari dan konservasi yang berkelanjutan di wilayah
berkelanjutan kerja BPSPL Pontianak
(SS-3) Keanekaragaman hayati perairan di (SS-2) Meningkatnya pengelolaan
wilayah kerja BPSPL Pontianak yang keanekaragaman hayati perairan yang
lestari dan berkelanjutan dilindungi dan/atau dilestarikan di wilayah
kerja BPSPL Pontianak
(SS-3) Meningkatnya pengelolaan
keanekaragaman hayati perairan yang
dimanfaatkan di wilayah kerja BPSPL
Pontianak
(SS-4) Kerjasama dan kemitraan (SS-4) Meningkatnya jejaring,
pengelolaan kawasan konservasi dan kemitraan/kerjasama dan konvensi
keanekaragaman hayati laut di wilayah konservasi keanekaragaman hayati laut di
kerja BPSPL Pontianak yang wilayah kerja BPSPL Pontianak
berkelanjutan
26
(SS-5) Tata kelola pemerintahan yang baik (SS-5) Tata kelola pemerintahan yang baik
lingkup BPSPL Pontianak BPSPL Pontianak
Sumber data: BPSPL Pontianak, Januari 2021
Laporan Kinerja Triwulan II
Sedangkan untuk perubahan IK/IKU pada tahun 2021 dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Pontianak (Nilai)
Laporan Kinerja Triwulan II
(IK-11) Indeks Profesionalitas ASN BPSPL (IK-7) Indeks Profesionalitas ASN BPSPL
Pontianak (indeks) Pontianak (indeks)
(IK-12) Nilai WBK BPSPL Pontianak (Nilai) (IK-8) Nilai WBK BPSPL Pontianak (Nilai)
(IK-13) Persentase penyelesaian temuan (IK-14) Persentase penyelesaian temuan
LHP BPK BPSPL Pontianak (%) LHP BPK BPSPL Pontianak (%)
(IK-14) Nilai Rekonsiliasi Kinerja BPSPL (IK-9) Nilai Rekonsiliasi Kinerja BPSPL
Pontianak (%) Pontianak (nilai)
(IK-15) Dokumen SPIP BPSPL Pontianak Tidak digunakan
yang diselesaikan (Dokumen)
(IK-16) Persentase unit kerja BPSPL (IK-10) Persentase unit kerja yang
Pontianak yang menerapkan sistem menerapkan sistem manajemen
manajemen pengetahuan yang terstandar pengetahuan yang terstandar BPSPL
(%) Pontianak (%)
(IK-17) Nilai Kinerja Anggaran BPSPL (IK-13) Nilai Kinerja Anggaran BPSPL
Pontianak (Nilai) Pontianak (Nilai)
Sumber data: BPSPL Pontianak, Januari 2021
Pada Triwulan II tidak ada perubahan sasaran strategis dan IK/IKU dari Triwulan I
Tahun 2021, namun terdapat perubahan target dari IKU 4 (pada Triwulan I target 5 (lima)
kelompok menjadi 4 (empat) kelompok. Secara lengkap sasaran strategis dan IK/IKU
BPSPL Pontianak pada Triwulan II tahun 2021 adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja BPSPL Pontianak (Revisi I) Triwulan II Tahun
2021
(BSC).
Laporan Kinerja Triwulan II
7. Menghitung capaian Nilai Kinerja Perspektif (NKP) dan Nilai Pencapaian Sasaran
Strategis (NPSS).
8. Menyesuaikan maksimum pencapaian. Nilai maksimum pencapaian adalah 120%
(untuk menghindari KPI gaming).
9. Mengarsipkan data dan dokumen pendukung capaian kinerja.
10. Kepala Biro/Sekretaris Direktorat Jenderal menyampaikan seluruh hasil pengukuran
unit kerja di tingkat kementerian dan unit kerja level I kepada masing-masing
pimpinan unit kerja dibawahnya paling lambat 5 hari setelah periode
triwulanan/tahunan berakhir.
Capaian kinerja triwulanan dalam pelaksanaannya dipantau oleh tim yang menjadi
penanggungjawab kegiatan, selanjutnya penanggung jawab kegiatan melaporkan kepada
Sekretaris Direktorat Jenderal PRL. Berdasarkan laporan unit kerja penanggung jawab
kegiatan, Sesditjen PRL merangkum seluruh hasil yang dicapai dan melakukan evaluasi
untuk mengendalikan pencapaian pelaksanaan program/kegiatan secara keseluruhan.
31
Laporan Kinerja Triwulan II
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Sumber data: BPSPL Pontianak, DJPRL (Aplikasi Kinerjaku per 14 Juli 2021)
NPSS IKU pada Triwulan II tahun 2021 mengalami peningkatan 110 point dari
Triwulan I tahun 2021 (0), hal ini dikarenakan pada Triwulan I tahun 2021 tidak ada target
32
IKU, sedangkan pada Triwulan II tahun 2021 terdapat 3 (tiga) target IKU.
Laporan Kinerja Triwulan II
Sumber data: BPSPL Pontianak, DJPRL (Aplikasi Kinerjaku per 14 Juli 2021)
NPSS IKU+IK pada Triwulan II tahun 2021 mengalami penurunan dari Triwulan I
tahun 2021 sebanyak 14,33 point, hal ini dikarenakan pada Triwulan I tahun 2021 terdapat
2 (dua) target IK yang tercapai melebihi dari target (capaian lebih dari 100%). Sedangkan
untuk Triwulan II tahun 2021 terdapat 3 (tiga) target IKU dan 2 (dua) IK yang tercapai
melebihi dari target (capaian lebih dari 100%). Pencapaian target antara Triwulan I
dengan Triwulan II belum signifikan, karena jumlah target pada masing-masing Triwulan
berbeda. Berikut disampaikan grafik NPSS Triwulan I-II tahun 2021.
Sumber data: BPSPL Pontianak, DJPRL (Aplikasi Kinerjaku per 14 Juli 2021)
Secara rinci capaian masing-masing sasaran strategis serta IK dan IKU BPSPL
Pontianak Triwulan II Tahun 2021 adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja Triwulan II
TRIWULAN II
INDIKATOR KINERJA/ TARGET
No. SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUNAN TARGET REALISASI CAPAIAN
KINERJAKU
(%)
1 Meningkatnya Pengelolaan Kawasan 1 Luas kawasan konservasi yang 28.404,22 0 0 0
Konservasi yang Berkelanjutan di diusulkan penetapannya di wilayah
wilayah kerja BPSPL Pontianak kerja BPSPL Pontianak (Ha)
2 Meningkatnya pengelolaan 2 Jenis ikan terancam punah yang 6 0 0 0
keanekaragaman hayati perairan yang dilakukan pendataan,
dilindungi dan/atau dilestarikan di penyadartahuan, perbaikan habitat
atau pemulihan populasi dan
wilayah kerja BPSPL Pontianak
penanganan biota dilindungi di
wilayah kerja BPSPL Pontianak
(Jenis)
3 Meningkatnya pengelolaan 3 Jenis keanekaragaman hayati 4 0 0 0
keanekaragaman hayati perairan yang perairan yang dimanfaatkan secara
dimanfaatkan di wilayah kerja BPSPL berkelanjutan di wilayah kerja
BPSPL Pontianak
Pontianak
4 Meningkatnya jejaring, 4 Kelompok masyarakat yang 4 2 2 100
kemitraan/kerjasama dan konvensi menerima bantuan konservasi di
konservasi keanekaragaman hayati wilayah kerja BPSPL Pontianak
(Kelompok)
Laporan Kinerja Triwulan II
laut di Wilayah Kerja BPSPL Pontianak 5 Kesepakatan Jejaring, Kemitraan/ 2 1 1 100
Kerjasama dan Konvensi dalam
mendukung Konservasi
Keanekaragaman Hayati Laut di
wilayah kerja BPSPL Pontianak
(Kesepakatan)
5 Tata Kelola Pemerintahan yang baik di 6 Tingkat Efektivitas Pelaksanaan 72,5 0 0 0
BPSPL Pontianak Kegiatan Bantuan Pemerintah
lingkup BPSPL Pontianak (%)
7 Indeks Profesionalitas ASN BPSPL 73 65 66,65 102,54
Pontianak (Indeks)
8 Nilai WBK BPSPL Pontianak (nilai) 78 0 0 0
9 Nilai Rekonsiliasi Kinerja BPSPL 91 0 0 0
Pontianak (nilai)
10 Persentase unit kerja yang 84 84 100 119,05
menerapkan sistem manajemen
pengetahuan yang terstandar BPSPL
Pontianak (%)
11 Rekomendasi hasil pengawasan 65 65 65 100
lingkup BPSPL Pontianak yang
dokumen tindak lanjutnya telah
dilengkapi dan disampaikan (%)
12 Nilai IKPA BPSPL Pontianak (nilai) 89 80 96,32 120
13 Nilai Kinerja Anggaran BPSPL 86 0 0 0
Pontianak (Nilai)
14 Persentase penyelesaian temuan 100 0 0 0
LHP BPK BPSPL Pontianak (%)
Sumber data: BPSPL Pontianak (Aplikasi Kinerjaku per 13 Juli 2021)
Laporan Kinerja Triwulan II
Tabel 6. Capaian IKU 1 Luas Kawasan Konservasi yang Diusulkan Penetapannya di wilayah kerja
BPSPL Pontianak
SS-1 Meningkatnya Pengelolaan Kawasan Konservasi yang Berkelanjutan di Wilayah Kerja BPSPL Pontianak
IKU-1 Luas Kawasan Konservasi yang Diusulkan Penetapannya di Wilayah Kerja BPSPL Pontianak (Ha)
Realisasi Tahun
Tahun 2021 Renstra DJPRL 2020-2024
2020
Realisasi % %
TW Kenaikan Target Realisasi Capaian
TW Target Realisasi % Target Target
2020 Sebelum thd TW II PK thd thd
II TW II TW II Capaian 2021 2024
nya (TW 2020 2021 Target Target
I 2021) PK Renstra
644.674, 28.404,
0 16 0 0 0 0 0 22 0 24,2 Jt 26,9 Jt 0
Sumber data: BPSPL Pontianak dan DJPRL, Juli 2021
1. Capaian IKU
Pada tahun 2020 IKU tersebut telah tercapai melebihi target tahunan yaitu dari target
300.000 Ha telah tercapai 644.674,16 Ha dengan persentase capaian sebesar 120%.
Sehingga target pada draft Renstra BPSPL Pontianak maupun Renstra DJPRL tercapai
melebihi target. Sedangakan target pada tahun 2021 turun dari dari target tahun 2020 yaitu
dari 300.000 Ha menjadi 28.404,22 Ha.
Pada Triwulan II tahun 2021 telah dilakukan pendampingan penetapan 3 (tiga) Kawasan
yaitu KKPD Bontang, Kalimantan Timur dan KKPD Kalimantan Utara (Kawasan Konservasi
Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan dan Kawasan Konservasi Binusan dan Pulau Sinelak,
Kabupaten Nunukan). Status pendampingan untuk KKPD Bontang telah dilakukan sejak
tahun 2020 dan telah diterbitkan Surat Gubernur Kalimantan Timur Nomor 523/4432/EK
yang ditujukan kepada Menteri KP perihal Permohonan Penetapan KKPD Provinsi
Kalimantan Timur pada tanggal 6 Agustus 2020 yang selanjutnya telah ditetapkan dengan
36
Kepmen KP No.27 Tahun 2021 tanggal 26 April 2021. Sedangkan untuk pendampingan
Laporan Kinerja Triwulan II
c. Capaian IKU 1 telah berhasil mencapai target yang telah ditentukan pada Triwulan
II/Semester I, hal ini dikarenakan Pemda setempat telah memiliki pencadangan KKPD
yang akan diusulkan penetapannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan .
7. Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran dari Klasifikasi Rincian Output (KRO) [2362.REA] Konservasi
Kawasan/Rehabilitasi Ekosistem dengan RO [2362.REA.001] Kawasan Konservasi Perairan,
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang Baru Ditetapkan, yang disampaikan berdasarkan
komponen/sub komponen kegiatan tersebut sebagai berikut:
Realisasi anggaran dari kegiatan pendukung IKU 1 sampai dengan Triwulan II (akumulatif
dari bulan Januari 2021) sebesar Rp.37.279.414,- dengan persentase 18,64% dari pagu
anggaran Rp.200.000.000,-. Sedangan untuk realisasi anggaran pada Triwulan II (akumulatif
dari bulan April – Juni 2021) sebesar Rp.10.125.321,-. Realisasi anggaran pada Triwulan II
digunakan untuk belanja perjalanan dinas dalam rangka pendampingan dan lintas sektor.
Sumber data: BPSPL Pontianak (Aplikasi SAS per tanggal 1 Juli 2021)
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa pagu anggaran Triwulan II tidak ada perubahan
dari Triwulan I. Realisasi anggaran pada Triwulan II meningkat sebanyak Rp.10.125.321,-
Laporan Kinerja Triwulan II
dari Triwulan I, sehingga persentase anggaran meningkat sebanyak 5,06 point (persentase
realisasi tiap triwulan berdasarkan dari pagu per triwulan).
Output yang telah dicapai sampai dengan Triwulan II dengan realisasi anggaran tersebut
yaitu 28.692,41 Ha luasan kawasan yang diusulkan penetapan KKPD dari Gubernur
Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara kepada Menteri KP, yang dapat dibuktikan dengan
dokumen berikut:
a. Surat Usulan Gubernur Kalimantan Timur No.523/4432/EK tanggal 6 Agustus 2020
perihal Permohonan Penetapan Kawasan Konservasi Perairan Daerah Provinsi
Kalimantan Timur dan Kepmen KP No.27 Tahun 2021 tentang Kawasan Konservasi di
Perairan Bontang di Provinsi Kalimantan Timur tanggal 26 April 2021.
b. Surat Gubernur No.523/1489/DKP/GUB tanggal 23 April 2021 perihal Permohonan
Penetapan Kawasan Konservasi Perairan Daerah Provinsi Kalimantan Utara.
c. Memorandum No.608/BPSPL.2.TU.210/VI/2021 tanggal 14 Juni 2021 hal Pelaksanaan
Kegiatan Pendampingan Penetapan KKPD BPSPL Pontianak.
d. Surat Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Utara
No.523/331.1/DKP/-II tanggal 23 Juni 2021 perihal Permohonan Dukungan Teknis
Review Dokumen.
8. Rencana Aksi Triwulan III Tahun 2021
Pendampingan kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Utara dalam
penyusunan dokumen Rencana Pengelolaan Zonasi di Kawasan Konservasi yang diusulkan
penetapan.
Tabel 8. Capaian IKU 2 Jenis Ikan terancam punah yang dilakukan pendataan, penyadartahuan,
perbaikan habitat atau pemulihan populasi dan penanganan biota dilindungi
Meningkatnya Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Perairan yang Dilindungi dan/atau Dilestarikan di Wilayah Kerja
SS-2 BPSPL Pontianak
Jenis Ikan Terancam Punah yang Dilakukan Pendataan, Penyadartahuan, perbaikan Habitat atau Pemulihan Populasi
IKU-2
dan Penanganan Biota Dilindungi di Wilayah Kerja BPSPL Pontianak (Jenis)
Realisasi
Tahun 2021 Renstra DJPRL 2020-2024
Tahun 2020
Realisasi % %
TW Kenaikan Target Realisasi Capaian
TW Target Realisasi % Target Target
2020 Sebelum thd TW II PK thd thd
II TW II TW II Capaian 2021 2024
nya (TW 2020 2021 Target Target
I 2021) PK Renstra
0 2 0 0 0 0 0 6 0 10 20 0
Sumber data: BPSPL Pontianak dan DJPRL, Juli 2021
1. Capaian IKU
Pada tahun 2020 IKU tersebut telah tercapai sesuai dengan target tahunan yaitu 2 (dua)
jenis dengan persentase capaian 100% dari target sebanyak 2 (dua) jenis. Sehingga target
pada draft Renstra BPSPL Pontianak maupun Renstra DJPRL tercapai. Sedangkan pada
tahun 2021 target meningkat dari dari tahun 2020 yaitu dari 2 (dua) jenis menjadi 6 (enam)
jenis.
Pada Triwulan II tahun 2021 belum dapat dilakukan pengukuran, karena periode
pengukuran dan pelaporan capaian tahunan/akhir tahun.
2. Perbandingan Capaian Kinerja Triwulan II 2021 dengan Triwulan II 2020
Capaian Triwulan II tahun 2021 belum bisa disandingkan dengan capaian Triwulan II
tahun 2020, karena keduanya tidak memiliki target triwulanan, periode pencapaian
tahunan/akhir tahun.
3. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Jangka Menengah
Target Jangka Menengah tertuang dalam Renstra DJPRL 2020-2024 yaitu 10 jenis pada
tahun 2021 menjadi 20 jenis pada tahun 2024. Capaian kinerja Triwulan II 2021 belum dapat
dibandingkan dengan target jangka menengah, karena IKU ini tidak memiliki target triwulan,
namun capaiannya dihitung pada akhir tahun.
4. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Renstra
41
Target dalam draft Renstra BPSPL Pontianak 2020-2024 yaitu sebanyak 6 (enam) jenis
dari tahun 2021 hingga tahun 2024. Capaian kinerja Triwulan II belum dapat dibandingkan
Laporan Kinerja Triwulan II
dengan target dalam draft renstra BPSPL Pontianak Tahun 2020 - 2024, karena IKU ini tidak
memiliki target triwulanan, namun capaiannya dihitung pada akhir tahun.
5. Analisis Efisiensi terhadap Sumber Daya
Terdapat efisiensi anggaran pelaksanaan kegiatan sebagai berikut:
a. Pendataan populasi Penyu di Kalimantan Barat dilakukan oleh enumerator setempat
(kelompok masyarakat) yang bergerak dibidang konservasi Penyu. Sehingga tidak
perlu mengalokasikan anggaran dalam rangka perjalanan pendataan. Jika dilakukan
perjalanan pendataan selama 30 hari kalender oleh pegawai yang berada di
Pontianak, maka memerlukan alokasi anggaran perjalanan dinas biasa dengan total
Rp.12.700.000,-/orang (rincian anggaran berdasarkan SBM). Namun, karena dalam
kegiatan pendataan menggunakan jasa Enumerator, jadi setiap bulannya
mengalokasikan honor Enumerator sebesar Rp.3.600.000,- untuk 2 orang selama 1
bulan.
b. Pendataan Hiu Appendiks di Kalimantan dilakukan oleh enumerator setempat
(masing-masing lokasi yang telah ditentukan) yang berkompeten dalam bidang
perikanan. Sehingga tidak perlu mengalokasikan anggaran dalam rangka perjalanan
pendataan. Jika dilakukan perjalanan pendataan ke PPN Pemangkat selama 30 hari
kalender oleh pegawai yang berada di Pontianak, maka memerlukan alokasi
anggaran perjalanan dinas biasa dengan total Rp.12.700.000,-/orang (rincian
anggaran berdasarkan SBM). Namun, karena dalam kegiatan pendataan
menggunakan jasa Enumerator, jadi setiap bulannya mengalokasikan honor
Enumerator sebesar Rp.2.515.000,- untuk 1 orang selama 1 bulan.
6. Analisis Keberhasilan/Kegagalan, Kegiatan Pendukung dan Solusi
a. IKU 2 ini didukung oleh 2 (dua) Rincian Output (RO) yaitu:
- Dokumen NSPK Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut dengan didukung oleh
1 (satu) komponen kegiatan Evaluasi Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Perairan,
didukung dengan sub komponen:
(i) Sosialisasi Jenis Ikan Dilindungi di Kalimantan Tengah;
(ii) Sosialisasi Jenis Ikan dan Pencatatan Dugong yang Dilindungi di Kalimantan Barat
- Keanekaragaman Hayati Perairan Terancam Punah yang Dilindungi dan/atau
Dilestarikan, didukung oleh 4 (empat) komponen kegiatan yaitu:
(i) Penyediaaan Data Informasi dan Genetik Jenia Ikan Dilindungi/Terancam
42
Punah. Didukung oleh sub komponen (1) Penyediaan Data Hiu Appendiks di
Wilayah Kalimantan; (2) Penyediaan Data Populasi Sidat di Kalimantan Timur;
Laporan Kinerja Triwulan II
Tabel 9. Data Jenis Hiu yang Didaratkan di PPN Pemangkat Pada Triwulan II Tahun 2021
No. Jenis Hiu Jumlah (Ekor) Berat (Kg)
1. Carcharhinus sorrah 41 283,75
2. Carcharhinus tjutjot 19 84,30
3. Chiloscylium indicum 1 2,20
4. Chiloscylium plagiosum 2 2,30
5. Chyloscilium punctatum 26 46,45
6. Galeocerdo cuvier 2 20,80
7. Hemigaleus microstoma 34 77,50
8. Hemipritis elongata 14 85,25
9. Sphyrna lewini 6 12,35
TOTAL 145 614,90
Sumber data: BPSPL Pontianak, Mei - Juni 2021
43
Laporan Kinerja Triwulan II
Tabel 10. Data Jenis Pari yang Didaratkan di PPN Pemangkat Pada Triwulan II Tahun 2021
No Jenis Pari Jumlah (Ekor) Berat (Kg)
1. Aetomylaeus nichofii 1 1,9
2. Dasyatis kuhlii 2 2,4
3. Gymnura zonura 2 4,4
4. Himantura gerrardi 2 6,9
5. Himantura uarnak 1 38
6. Mobula thurstoni 5 52,5
7. Rhina ancylostoma 2 51
8. Rhinoptera jayakari 1 41
9. Rhynchobatus australiae 6 80
TOTAL 22 278,1
Sumber data: BPSPL Pontianak, Mei - Juni 2021
Pada pendataan tersebut jenis Hiu yang masuk dalam Appendiks CITES yaitu
Hiu Koboi (Sphyrna lewini) sejumlah 145 ekor dengan berat total 614,90 Kg.
Sedangkan jenis Pari yang masuk dalam Appendiks CITES yaitu Pari Manta (Mobula
thurstoni) sejumlah 5 ekor dengan berat total 52,5 Kg. Penangkapan Hiu dan Pari
tersebut didapat dari 13 kapal yang mendarat di PPN Pemangkat. Daerah
penangkapan berasal dari Barat Muri, Serasan, Kep. Riau, Subi, Seraya, Merundung,
Karimata, Serutu, Kuala, Pengekeh, Lemukutan, Timur Muri, Merendam dan Pulau
Datok.
(ii) Pendataan di PPI Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat
Berikut hasil pendataan populasi Hiu dan Pari pada Triwulan II 2021 di PPI
Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat:
Tabel 11. Data Jenis Hiu yang Didaratkan di PPI S. Kakap Pada Triwulan II Tahun 2021
No. Jenis Hiu Jumlah (Ekor) Berat (Kg)
1. Carcharhinus leucas 6 450
2. Carcharhinus sorrah 72 259,7
3. Carcharhinus tjutjot 1 2
4. Sphyrna lewini 1 3
5. Stgostoma fasciatum 3 18
TOTAL 83 732,7
Sumber data: BPSPL Pontianak, Mei - Juni 2021
44
Laporan Kinerja Triwulan II
Tabel 12. Data Jenis Pari yang Didaratkan di PPI S. Kakap Pada Triwulan II Tahun 2021
No. Jenis Pari Jumlah (Ekor) Berat (Kg)
1. Aetobatus narinari 1 32
2. Glaucostegus typus 69 1.938
3. Gymnura zonura 1.158 4.115
4. Himantura fai 6 361
5. Himantura gerrardi 459 1.888
6. Himantura jenkinsii 603 2.085
7. Rhina ancylostoma 56 1.094
8. Rhincobatus australiae 807 28.414
9. Rhynchobatus springeri 122 4.369
10. Uragymnus asperrimus 1 100
TOTAL 3.282 44.396
Sumber data: BPSPL Pontianak, Mei - Juni 2021
Pada pendataan tersebut jenis Hiu yang masuk dalam Appendiks CITES yaitu
Hiu Koboi (Sphyrna lewini) sejumlah 1 ekor dengan berat total 3 Kg. Sedangkan jenis
Pari yang masuk dalam Appendiks CITES yaitu Pari Kikir (Glaucostegus typus)
sejumlah 69 ekor dengan berat total 1.938 Kg, Pari Kupu-kupu (Rhina ancylostoma)
sejumlah 56 ekor dengan berat total 1.094 Kg, dan Pari Kemejan (Rhynchobatus
springeri) sejumlah 122 ekor dengan berat total 4.369 Kg. Penangkapan Hiu dan Pari
tersebut didapat dari 20 kapal yang mendarat di PPI Sungai Kakap.
(iii) Pendataan di TPI Manggar, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur
Berikut hasil pendataan populasi Hiu dan Pari pada Triwulan II 2021 di TPI
Manggar, Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur:
Tabel 13. Data Jenis Hiu yang Didaratkan di TPI Manggar Pada Triwulan II Tahun 2021
No. Jenis Hiu Jumlah (Ekor) Berat (Kg)
1. Carcharhinus limbatus 4 13,3
2. Carcharhinus sealei 3 6
3. Carcharhinus sorrah 17 48,9
4. Carcharhinus tjutjot 4 6,1
5. Hemigaleus microstoma 6 14,4
6. Hemipritis elongata 1 7,1
7. Mustelus cf manazo 6 23,64
8. Paragelius tengi 2 4,9
9. Rhizoprionodon acutus 1 1,5
10. Rhizoprionodon oligolinx 5 9,8
11. Sphyrna lewini 6 14,5
45
TOTAL 55 150,14
Sumber data: BPSPL Pontianak, Mei - Juni 2021
Laporan Kinerja Triwulan II
Tabel 14. Data Jenis Pari yang Didaratkan di TPI Manggar Pada Triwulan II Tahun 2021
Gambar 6. Kegiatan Pendataan Hiu dan Pari Appendiks pada Triwulan II Tahun 2021
- Pendataan Data Populasi Penyu di Kalimantan Barat (dimulai bulan Januari yang
dilaksanakan setiap bulan, oleh tenaga Enumerator). Berikut hasil pendataan
populasi Penyu pada Triwulan II 2021 di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh,
Kabuapten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat:
Tabel 15. Data Populasi Penyu di Paloh Pada Triwulan II Tahun 2021
Jumlah Penyu Jenis Penyu Tidak
Lokasi Bertelur Dicuri
yang Mendarat Hijau Sisik Lekang Bertelur
Paloh 898 881 16 1 513 384 50
Sumber data: BPSPL Pontianak, April - Juni 2021
46
- Pembuatan Stok Center Karang di Kalimantan Timur dilaksanakan pada tanggal 7-9
Juni 2021 di Desa Payung-Payung, Pulau Maratua, kabupaten Berau, Kalimantan
Timur. Luasan yang direncanakan sebesar 0,65 Ha dengan kedalaman 12 meter di
bawah permukaan laut dengan kondisi substrat berupa pasir.
Metode rak transplantasi yg digunakan yaitu rak meja transplantasi karang ukuran
1x1 meter sejumlah 15 rak dengan 16 bibit dan rak jemur yang mengadopsi VAR
(Vertical Artificial Reef) tinggi 2 meter sejumlah 2 rak dengan 54 bibit indukan karang.
Jenis bibit terumbu karang yang digunakan ada 3 jenis Genus dengan dominan jenis
Acropora spp., Porites spp., dan Echinopora spp. Dengan jumlah total sebanyak 335
bibit indukan karang yang memiliki rata-rata panjang sebesar 8.29 cm dan
lebar/diameter sebesar 5.38 cm.
- Penanganan biota laut yang dilindungi/terancam punah yang telah dilaksanakan pada
bulan April – Juni 2021 sebagai berikut:
Tabel 16. Penanganan Biota Laut Dilindungi/Terancam Punah di Kalimantan Pada Triwulan II
Tahun 2021
Waktu
No. Jenis Biota Jumlah Kondisi Respon Lokasi
Kejadian
Pantai Seraya,
1. 2 April Penyu (Tukik) 84 Hidup Dilepasliarkan
Balikpapan, Kaltim
Pantai S. Belacan,
Desa Sebubus,
2. 5 April Penyu 1 Mati Dikubur
Kab. Sambas,
Kalbar
Pantai Cemara,
Humpback Desa Tanah
3. 18 April 1 Mati Dikubur
Dolphin Hitam, Kab.
Sambas, Kalbar
Pantai S. Belacan,
Desa Sebubus,
4. 30 April Penyu 1 Mati Dikubur
Kab. Sambas,
Kalbar
47
Finless P. Pejala,
5. 7 Mei 1 Mati Dikubur
porpoise Kec.PPU, Kaltim
Laporan Kinerja Triwulan II
Dermaga Desa
6. 28 Mei Pesut 1 Mati Dikubur Sangkumalin, Kab.
Kuker, Kaltim
Dusun Simpang
Hilir, Desa
7. 30 Mei Hiu Paus 1 Mati Dikubur
P.Kumbang, Kab.
Kayong Utara
P.Kabung,
Dihanyutkan
8. 6 Juni Penyu Hijau 1 Mati Kab.Bengkayang,
ke laut
Kalbar
Pantai S. Belacan,
Desa Sebubus,
9. 25 Juni Penyu Lekang 1 Hidup Dilepasliarkan
Kab. Sambas,
Kalbar
Sumber data: BPSPL Pontianak, April - Juni 2021
- Peran serta dalam penyusunan petunjuk teknis pendataan dan restocking Teripang
yang diselenggarakan oleh Direktorat KKHL pada tanggal 25 Mei 2021.
7. Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran dari Klasifikasi Rincian Output (KRO) sebagai berikut:
a. KRO [2362.PFA] Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria dengan RO [2362.PFA.001]
Dokumen NSPK Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut;
b. KRO [2362.REB] Konservasi Jenis/Spesies dengan RO [2362.REB.001]
Keanekaragaman Hayati Perairan Terancam Punah yang Dilindungi dan/atau
Dilestarikan.
Berikut akan disampaikan realisasi anggaran berdasarkan komponen/sub komponen
kegiatan tersebut:
48
Laporan Kinerja Triwulan II
Realisasi anggaran dari kegiatan pendukung IKU 2 sampai dengan Triwulan II (akumulatif
dari bulan Januari 2021) sebesar Rp.184.300.645,- dengan persentase 41,91% dari pagu
anggaran Rp.439.800.000,-. Sedangan untuk realisasi anggaran pada Triwulan II (akumulatif
dari bulan April – Juni 2021) sebesar Rp.97.603.853,-. Realisasi anggaran pada Triwulan II
49
digunakan untuk belanja bahan (untuk perlengkapan enumerator pendataan Hiu Appendiks
dan Penyu, perlengkapan survey Teripang dan penunjang penanganan biota laut
Laporan Kinerja Triwulan II
Sumber data: BPSPL Pontianak (Aplikasi SAS per tanggal 1 Juli 2021)
Output yang telah dicapai sampai dengan Triwulan II dengan realisasi anggaran tersebut
yaitu:
a. Laporan kegiatan Sosialisasi Dugong dan Jenis Ikan Dilindungi di Kalimantan Tengah
sebanyak 1 (satu) laporan dan terlampir Memorandum
No.367/BPSPL.2/TU.210/IV/2021 tanggal 1 April 2021 hal Capaian Kegiatan
Sosialisasi Dugong dan Jenis Ikan yang Dilindungi di Wilayah Kerja BPSPL Pontianak,
Kalimantan Tengah.
b. Laporan kegiatan Sosialisasi Jenis Ikan dan Pencatatan Dugong Dilindungi di
Kalimantan Barat sebanyak 1 (satu) laporan dan terlampir Memorandum
No.363/BPSPL.2/TU.210/IV/2021 tanggal 1 April 2021 hal Capaian Kegiatan
50
Sosialisasi Dugong dan Jenis Ikan yang Dilindungi di Wilayah Kerja BPSPL Pontianak,
Kalimantan Barat.
Laporan Kinerja Triwulan II
c. Laporan kegiatan Pendataan Hiu Appendiks di PPN Pemangkat, PPI Sungai Kakap
dan TPI Manggar oleh Enumerator selama 2 (dua) bulan (Mei – Juni) sebanyak 6
(enam) laporan.
d. Data hasil survey populasi Sidat di Kalimantan Timur.
e. Laporan kegiatan Penyediaan Data Populasi Teripang di Kalimantan Selatan sebanyak
1 (satu) laporan dan terlampir Memorandum No.361/BPSPL.2/TU.210/IV/2021 tanggal
12 April 2021 hal Capaian Kegiatan Penyediaan data Populasi Teripang di Kalimantan
Selatan.
f. Laporan kegiatan Pendataan Populasi Penyu di Kalimantan Barat selama 6 bulan
(Januari – Juni) oleh Enumerator sebanyak 6 (enam) laporan.
g. Laporan dan Memorandum hasil kegiatan Pembuatan Stok Center di Kalimantan Timur
sebanyak 1 (satu) laporan.
h. Data Penanganan Biota Laut Dilindungi/Terancam Punah selama 6 (enam) bulan
(Januari – Juni).
8. Rencana Aksi Triwulan III Tahun 2021
a. Penyediaan data Hiu Appendiks CITES di Wilayah Kalimantan
b. Penyediaan data populasi Penyu di Kalimantan Barat
c. Penanganan biota laut yang dilindungi/terancam punah (insidentil)
Tabel 18. Capaian IKU 3 Jenis Keanekaragaman Hayati Perairan yang Dimanfaatkan secara
Berkelanjutan
SS-3 Meningkatnya Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Perairan yang Dimanfaatkan di Wilayah Kerja BPSPL Pontianak
Jenis Keanekaragaman Hayati Perairan yang Dimanfaatkan secara Berkelanjutan di Wilayah Kerja BPSPL Pontianak
IKU-3
(Jenis)
Realisasi
Tahun 2021 Renstra DJPRL 2020-2024
Tahun 2020
Realisasi % %
TW Kenaikan Target Realisasi Capaian
TW Target Realisasi % Target Target
2020 Sebelum thd TW I PK thd thd
II TW II TW II Capaian 2021 2024
nya (TW 2020 2021 Target Target
II 2021) PK Renstra
0 2 0 0 0 0 0 4 0 10 20 0
Sumber data: BPSPL Pontianak dan DJPR, Juli 2021
1. Capaian IKU
Pada tahun 2020 IKU tersebut telah tercapai sesuai dengan target tahunan yaitu 2 (dua)
jenis dengan persentase capaian 100% dari target sebanyak 2 (dua) jenis. Sehingga target
pada Renstra BPSPL Pontianak maupun Renstra DJPRL tercapai. Sedangkan pada pada
tahun 2021 target meningkat dari tahun 2020 yaitu dari 2 (dua) jenis menjadi 4 (empat) jenis.
Pada Triwulan II 2021 belum dapat diukur, karena periode pengukuran dan pelaporan
capaian tahunan.
2. Perbandingan Capaian Kinerja Triwulan II 2021 dengan Triwulan II 2020
Capaian Triwulan II tahun 2021 belum bisa disandingkan dengan capaian Triwulan II
tahun 2020, karena keduanya tidak memiliki target triwulanan, periode pencapaian tahunan.
3. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Jangka Menengah
Target Jangka Menengah tertuang dalam Renstra DJPRL 2020-2024 yaitu 10 jenis pada
tahun 2021 menjadi 20 jenis pada tahun 2024. Capaian kinerja Triwulan II 2021 belum dapat
dibandingkan dengan target jangka menengah, karena IKU ini tidak memiliki target triwulan,
namun capaiannya dihitung pada akhir tahun.
4. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Renstra
Target dalam draft Renstra BPSPL Pontianak 2020-2024 yaitu sebanyak 4 (empat) jenis
dari tahun 2021 hingga tahun 2024. Capaian kinerja Triwulan II belum dapat dibandingkan
dengan target dalam draft renstra BPSPL Pontianak Tahun 2020 - 2024, karena IKU ini tidak
memiliki target triwulanan, namun capaiannya dihitung pada akhir tahun.
5. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Efisiensi anggaran dan tenaga SDM, karena pelaksanan verifikasi rekomendasi dilakukan
secara digital melalui media Whatsapp oleh pengusaha dan dilakukan di Laboratorium
52
Tabel 20. Data Produk yang Didistribusikan Pada Triwulan II Tahun 2021
Jenis Produk Berat Total (Kg)
Daging Basah 66.659
Daging Kering 2.070
Hiu Hidup 440
Kulit Basah 830
Kulit Kering 2.872
Sirip Kering 1.131,82
Total 74.002,82
Sumber data: BPSPL Pontianak, April - Juni 2021
Tujuan pengiriman surat rekomendasi Hiu dan Pari pada Triwulan II yaitu
Sumatera Utara, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan
Utara dan Sulawesi Selatan. Berdasarkan rekapitulasi data aplikasi e-Rekomendasi,
jenis Hiu dan Pari yang dilalulintaskan antara lain:
Tabel 21. Jenis Hiu yang Dilalulintaskan Pada Triwulan II Tahun 2021
No. Jenis Hiu Total Berat (Kg)
1. Carcharhinus amblyrhynchos 50.94
2. Carcharhinus brevipinna 221
3. Carcharhinus leucas 5,408
4. Carcharhinus limbatus 2072.61
5. Carcharhinus melanopterus 53.86
6. Carcharhinus plumbeus 6
7. Carcharhinus sealei 50
8. Carcharhinus sorrah 805.21
9. Carcharhinus tjutjot 1305.98
10. Chaenogaleus macrostoma 2.80
11. Chiloscyllium punctatum 60
55
Tabel 22. Jenis Pari yang Dilalulintaskan Pada Triwulan II Tahun 2021
No. Jenis Pari Total Berat (Kg)
1. Aetobatus ocellatus 300
2. Brevitrygon heterura 60
3. Gymnura poecilura 25
4. Gymnura zonura 208
5. Himantura leoparda 7.32
6. Himantura undulata 2,283.40
7. Himantura uarnak 357
8. Maculabatis gerrardi 9,616.27
9. Maculabatis pastinacoides 2,328
10. Neotrygon orientalis 24
11. Pastinachus ater 2,958
12. Pastinachus gracilicaudus 5,185.51
13. Pastinachus stellurostris 70
14. Pateobatis fai 180
15. Pateobatis jenkinsii 165.40
16. Pateobatis uarnacoides 32,304.10
TOTAL 56,072
Sumber data: BPSPL Pontianak, April - Juni 2021
(iii) Pelayanan Penerbitan Surat Rekomendasi Teripang
Pelayanan penerbitan Surat Rekomendasi Teripang pada Triwulan II terdapat 34
pemohon dari Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan dengan total berat
45.229,45 Kg dan volume 87.964 ekor tripang. Berikut jenis Teripang yang
dilalulintaskan pada Triwulan II:
56
Laporan Kinerja Triwulan II
Tabel 23. Jenis Teripang yang Dilalulintaskan Pada Triwulan II Tahun 2021
Jumlah
No. Jenis Teripang Total Berat (Kg)
Individu (Ekor)
1. Actinopyga lecanora 95.36 1,376
2. Actinopyga miliaris 6.40 54
3. Actinopyga palauensis 2.83 99
4. Bohadschia argus 10 39
5. Bohadschia marmorata 86.95 566
6. Bohadschia subrubra 176.16 920
7. Holothuria atra 1,866.20 1,047
8. Holothuria coluber 4.70 282
9. Holothuria edulis 439.70 10,631
10. Holothuria fuscocinerea 661.80 10,604
11. Holothuria fuscopunctata 39.42 160
12. Holothuria leucospilota 211.10 4,453
13. Holothuria pervica 108 1,116
14. Holothuria scabra 38,420.09 1,618
15. Holothuria scabra var versicolor 105.94 1,444
16. Pearsonothuria graffei 1.30 24
17. Phyllophoridae 1.32 8
18. Stichopus chloronatus 186.99 1,050
19. Stichopus hemanni 60 20,000
20. Stichopus horrens 60 200
21. Sitchopus monotuberculatus 1,050 15,750
22. Stichopus naso 570 1,140
23. Stichopus pseudohorrens 2.20 11
24. Stichopus sp. 658.60 8,714
25. Stichopus spp 318 5,400
26. Stichopus vastus 16.30 130
27. Thelenota ananas 17.80 212
28. Thelenota anax 52.29 916
TOTAL 45,229.45 87,964
Sumber data: BPSPL Pontianak, April - Juni 2021
Jenis yang dikirm teripang kering dan basah. Tujuan pengiriman surat
rekomendasi Teripang pada Triwulan II yaitu Kep. Riau, Jawa Timur dan Sulawesi
Selatan.
(iv) Surat Angkut Jenis Ikan (SAJI) Dalam Negeri
Pelayanan SAJI DN digunakan untuk jenis-jenis dilindungi dan/atau masuk dalam
57
Appendiks CITES yaitu Hiu, Pari, Arwana, Teripang dan Sidat. Pada Triwulan II,
Laporan Kinerja Triwulan II
terdapat 8 (delapan) SAJI DN yang telah terbit. Jenis ikan yang dilalulintaskan melalui
SAJI DN pada Triwulan II sebagai berikut:
Tabel 24. Jenis ikan yang dilalulintaskan melalui SAJI DN Pada Triwulan II Tahun 2021
No. Jenis Ikan Total Berat (Kg)
1. Rhynchobatus springeri 6,352.21
2. Glaucostegus typus 542.93
3. Rhina ancylostoma 189.61
TOTAL 7,084.75
Sumber data: BPSPL Pontianak, April – Mei 2021
Produk yang dikirim berupa sirip kering, tulang kering dan kulit kering dengan
pemilik SIPJI Perdagangan DN yang berdomisili di Pontianak (Kalimantan Barat).
Sumber pengambilan jenis ikan dari alam yang akan memotong kuota pengambilan
dari pemilik SIPJI di tahun 2021 dan berasal dari produk yang didaratkan Tahun 2020
yang diperkuat dengan SPTJM.
- Peran serta dalam Bimbingan Teknis Kegiatan Pemanfaatan Jenis Ikan yang
Dilindungi dan/atau Jenis Ikan yang Tercantum dalam Appendiks CITES yang
diselenggarakan oleh Direktorat KKHL pada tanggal 29-30 April 2021.
- Sharing Session pembuatan NIB, SIUP dan SIPJI belum efektif serta pengenalan
Online Single Submission (OSS) versi Risk Based Assessment (RBA) pada tanggal
19 Mei 2021.
7. Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran dari Klasifikasi Rincian Output (KRO) [2362.REB] Konservasi
Jenis/Spesies, dengan RO [2362.REB.002] Keanekaragaman Hayati Perairan yang Dikelola
Pemanfaatannya secara Berkelanjutan, yang disampaikan berdasarkan komponen/sub
komponen kegiatan tersebut sebagai berikut:
58
Laporan Kinerja Triwulan II
Realisasi anggaran dari kegiatan pendukung IKU 3 sampai dengan Triwulan II sebesar
Rp.424.779.056,- dengan persentase 42,06% dari pagu anggaran Rp.1.009.800.000,-.
Sedangan untuk realisasi anggaran pada Triwulan II (akumulatif dari bulan April – Juni 2021)
sebesar Rp.127.460.460,-. Realisasi anggaran pada Triwulan II digunakan untuk belanja
bahan (perlengkapan opersional pelayanan, banner, rompi lapangan dan topi lapangan),
sewa kapal dan kendaraan roda 4, jasa lainnya (honor petugas pelayanan di Kalimantan
Barat dan Kalimantan Utara, perjalanan dinas (survey potensi pemanfaatan Arwana di
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, koordinasi lintas seltor, verifikasi SIPJI,
pelaksanaan kegiatan wilker), perjalanan verifikasi lapangan dan belanja modal peralatan
dan mesin berupa scanner barcode Arwana sebanyak 5 (lima) unit.
Pada grafik dibawah berikut ini menunjukkan bahwa pagu anggaran Triwulan II tidak ada
59
perubahan dari Triwulan I. Realisasi anggaran pada Triwulan II meningkat sebanyak Rp.
Laporan Kinerja Triwulan II
Sumber data: BPSPL Pontianak (Aplikasi SAS per tanggal 1Juli 2021)
Output yang telah dicapai sampai dengan Triwulan II dengan realisasi anggaran tersebut
yaitu:
a. Laporan kegiatan Survey Potensi Pemanfaatan Arwana di Kalimantan Selatan
sebanyak 1 (satu) laporan dan terlampir Memorandum
No.324/BPSPL.2/TU.210/IV/2021 tanggal 31 Maret 2021 hal Capaian Survei Potensi
Pemanfaatan Arwana di Kalimantan Selatan.
b. Laporan kegiatan Survey Potensi Pemanfaatan Arwana di Kalimantan Timur sebanyak
1 (satu) laporan.
c. Laporan kegiatan Pelayanan Operasional Perizinan (Verifikasi SIPJI, SAJI, dan
Rekomendasi) selama 6 bulan (Januari – Juni) oleh Petugas Pelayanan sebanyak 6
(enam) laporan.
d. Data Surat Perizinan yang sudah diterbitkan selama 6 (enam) bulan (Janauri – Juni).
e. Laporan kegiatan Monitoring, Pendampingan dan Evaluasi Layanan Perizinan
sebanyak 1 (satu) laporan dan terlampir Memorandum
No.188/BPSPL.2/TU.210/IV/2021 tanggal 22 Februari 2021 hal Capaian Kegiatan
Evaluasi Layanan Perizinan di Wilayah Kerja BPSPL Pontianak.
8. Rencana Aksi Triwulan III Tahun 2021
Perizinan pemanfaatan jenis ikan dilindungi dan Appendiks CITES di wilayah Kalimantan.
60
Laporan Kinerja Triwulan II
Tabel 26. Capaian IKU 4 Kelompok Masyarakat yang Menerima Bantuan Konservasi
Meningkatnya jejaring, kemitraan/Kerjasama dan Konvensi Keanekaragaman Hayati Laut di Wilayah Kerja BPSPL
SS-4 Pontianak
IKU-4 Kelompok Masyarakat yang Menerima Bantuan Konservasi di Wilayah Kerja BPSPL Pontianak (Kelompok)
Realisasi Renstra DJPRL
Tahun 2021
Tahun 2020 2020-2024
Realisasi % %
TW Kenaikan Target Realisasi Capaian
TW Target Realisasi % Target Target
2020 Sebelum thd TW II PK thd thd
II TW II TW II Capaian 2021 2024
nya (TW 2020 2021 Target Target
II 2021) PK Renstra
0 1 0 2 2 100 2 4 50 - - -
Sumber data: BPSPL Pontianak (Aplikasi Kinerjaku per 13 Juli 2021)
1. Capaian IKU
Pada tahun 2020 IKU tersebut telah tercapai sesuai dengan target tahunan yaitu 1 (satu)
kelompok dengan persentase capaian 100% dari target sebanyak 1 (satu) kelompok.
Sehingga target pada draft Renstra BPSPL Pontianak tercapai. Sedangkan pada pada tahun
2021 target meningkat dari tahun 2020 yaitu dari 1 (satu) kelompok menjadi 5 (lima)
kelompok.
Pada bulan April 2021 telah dilakukan Revisi Perjanjian Kinerja oleh Eselon I terkait
perubahan target IKU 4 dari 5 (lima) kelompok menjadi 4 (empat) kelompok. Pada Triwulan II
tahun 2021 target telah tercapai sebanyak 2 (dua) kelompok dari target Triwulan II sebanyak
2 (dua) kelompok, sehingga persentase capaian sebesar 100%. Kelompok tersebut yaitu
Pokmaswas Bina Lestari dari Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten
Kutai Karatanegara, Kalimantan Timur dan Pemerhati Mangrove Hijau Lestari dari Desa
Angsana, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.
2. Perbandingan Capaian Kinerja Triwulan II 2021 dengan Triwulan II 2020
Capaian Triwulan II tahun 2021 sebanyak 2 (dua) kelompok, sedangkan pada Triwulan II
61
tahun 2020 belum terdapat capaian (0). Capaian Triwulan II tahun 2021 lebih baik dibanding
Laporan Kinerja Triwulan II
Triwulan II tahun 2020. Terdapat peningkatan sebanyak 2 (dua) point dari Triwulan II tahun
2020, hal ini disebabkan karena pada tahun 2021 target pengukuran capaian IKU tersebut
dilakukan semesteran sedangkan pada tahun 2020 target pengukuran capaian dilakukan
tahunan/akhir tahun.
3. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Jangka Menengah
Target Jangka Menengah tidak tertuang dalam Renstra DJPRL 2020-2024. Capaian
kinerja Triwulan II 2021 berkontribusi dalam pemenuhan target Renstra Direktorat
Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut.
4. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Renstra
Target dalam draft Renstra BPSPL Pontianak 2020-2024 yaitu sebanyak 4 (empat)
kelompok pada tahun 2021 menjadi 5 (lima) kelompok pada tahun 2024. Capaian kinerja
Triwulan II sebanyak 2 (dua) kelompok terhadap target draft Renstra BPSPL Pontianak
sebesar 50%, artinya bahwa capaian belum memenuhi target draft Renstra dan akan
dilakukan pengukuran kembali pada Triwulan IV/Semester 2/Tahunan.
5. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Terdapat efisiensi anggaran karena pelaksanaan kegiatan Monev KOMPAK di Kabupaten
Penajam Paser Utara dan Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur dilakukan dalam 1 (satu)
kali perjalanan dinas oleh 2 (dua) orang pegawai, dimana dalam perjalanan dinas tersebut
terdapat realisasi untuk transportasi udara sebanyak 4 (empat) kali trip (untuk berangkat dan
pulang). Jika pelaksanaan Monev KOMPAK di kedua lokasi tersebut dilakukan 2 (dua) kali
perjalanan dinas, maka realisasi untuk transportasi udara sebanyak 6 (enam) kali trip.
6. Analisis Keberhasilan/Kegagalan, Kegiatan Pendukung dan Solusi
a. IKU 4 ini di dukung oleh Komponen Rincian Output (KRO) Kelompok Masyarakat
Penggerak Konservasi, dengan didukung oleh 2 (dua) komponen kegiatan:
- Pemberian Bantuan KOMPAK
Didukung dengan sub komponen Sarana dan Prasarana Perlindungan dan
Pelestarian Biota Laut yang Dilindungi.
- Monitoring dan Evaluasi Bantuan KOMPAK
Didukung deng sub komponen Monitoring dan Evaluasi Bantuan KOMPAK
b. Kegiatan pendukung tercapainya IKU ini yang telah dilaksanakan pada Triwulan II
yaitu:
- Peran serta dalam Bimtek Mekanisme Penyaluran Bantuan Pemerintah yang
62
- Verifikasi bantuan KOMPAK Pokmas Wahana Bahari di Desa Sebubus, Kec. Paloh,
Kab. Sambas, Kalimantan Barat pada tanggal 22-23 Mei 2021. Serta penyampaian
usulan Berita Acara Verifikasi untuk ke Direktorat Konservasi dan Keanekaragaman
Hayati Laut.
Gambar 14. Kegiatan Verifikasi Bantuan KOMPAK untuk Pokmas Wahana Bahari
Realisasi anggaran dari kegiatan pendukung IKU 4 sampai dengan Triwulan II (akumulatif
dari bulan Januari 2021) sebesar Rp.319.401.887,- dengan persentase 49,56% dari pagu
anggaran Rp.644.453.000,-. Sedangan untuk realisasi anggaran pada Triwulan II (akumulatif
dari bulan April – Juni 2021) sebesar Rp.269.507.669,-. Realisasi anggaran pada Triwulan II
digunakan untuk belanja perjalanan dinas (dalam rangka pengadaan, penyerahan bantuan
dan monev KOMPAK di Kalimantan Timur), transport peserta dan belanja peralatan dan
mesin untuk diserahkan kepada masyarakat berupa sarana penunjang untuk kemitraan
konservasi.
Pada grafik dibawah berikut ini menunjukkan bahwa pagu anggaran Triwulan II tidak ada
perubahan dari Triwulan I. Realisasi anggaran pada Triwulan II meningkat sebanyak
Rp.269.507.669,- dari Triwulan I, sehingga persentase anggaran meningkat sebanyak 41,82
point (persentase realisasi tiap triwulan berdasarkan dari pagu per triwulan).
65
Laporan Kinerja Triwulan II
Sumber data: BPSPL Pontianak (Aplikasi SAS per tanggal 1 Juli 2021)
Output yang telah dicapai sampai dengan Triwulan II dengan realisasi anggaran tersebut
yaitu 2 (dua) kelompok penerima bantuan KOMPAK, yang dapat dibuktikan dengan dokumen
berikut:
a. Data kelompok masyarakat yang telah diidentifikasi pada Tahun 2021
b. Dokumen kelompok yang telah dilakukan verifikasi
c. Berita Acara Serah Terima (BAST) No.BA.632/BPSPL.2/PRL.241/VI/2021 tanggal 22
Juni 2021 yang ditandatangani oleh Kepala BPSPL Pontianak dan Ketua Pokmaswas
Bina Lestari.
d. Berita Acara Serah Terima (BAST) No.BA.639/BPSPL.2/PRL.241/VI/2021 tanggal 24
Juni 2021 yang ditandatangani oleh Kepala BPSPL Pontianak dan Ketua Pemerhati
Mangrove Hijau Lestari
e. Laporan kegiatan Serah Terima Bantuan KOMPAK di Kalimantan Timur dan
Kalimantan Selatan sebanyak 1 (satu) laporan dan terlampir Memorandum
No.686/BPSPL.2/TU.210/VII/2021 tanggal 2 Juli 2021 hal Laporan Kegiatan Serah
Terima Bantuan di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan
f. Memorandum hasil pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi KOMPAK 2021 sebanyak 1
(satu) dokumen
8. Rencana Aksi Triwulan III Tahun 2021
a. Serah terima bantuan pemerintah/KOMPAK kepada Pokmas Wahana Bahari di Desa
Sebubus, Kec. Paloh, Kab. Sambas, Kalimantan Barat.
66
Tabel 28. Capaian IKU 5 Kesepakatan Jejaring, Kemitraan/ Kerjasama dan Konvensi dalam
mendukung Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut
Meningkatnya jejaring, kemitraan/Kerjasama dan Konvensi Keanekaragaman Hayati Laut di Wilayah Kerja BPSPL
SS-4 Pontianak
Kesepakatan jejaring, Kemitraan/Kerjasama dan Konvensi dalam Mendukung Konservasi Keanekaragaman Hayati
IKU-5
Laut di Wilayah Kerja BPSPL Pontianak (Kesepakatan)
Realisasi
Tahun 2021 Renstra DJPRL 2020-2024
Tahun 2020
Realisasi % %
TW Kenaikan Target Realisasi Capaian
TW Target Realisasi % Target Target
2020 Sebelum thd TW II PK thd thd
II TW II TW I Capaian 2021 2024
nya (TW 2020 2021 Target Target
II 2021) PK Renstra
0 3 0 1 1 100 1 2 50 - - -
Sumber data: BPSPL Pontianak (Aplikasi Kinerjaku per 13 Juli 2021)
1. Capaian IKU
Pada tahun 2020 IKU tersebut telah tercapai sesuai dengan target tahunan yaitu 3 (tiga)
kesepakatan dengan persentase capaian 100% dari target sebanyak 3 (tiga) kesepakatan.
Sehingga target pada Renstra BPSPL Pontianak. Sedangkan pada tahun 2021 target
menurun dari tahun 2020 yaitu dari 3 (tiga) kesepakatan menjadi 2 (dua) kesepakatan.
Pada Triwulan II tahun 2021 target telah tercapai sebanyak 1 (satu) kesepakatan dari
target Triwulan II sebanyak 1 (satu) kesepakatan, sehingga persentase capaian sebesar
100%. Kesepakatan dalam membentuk kemitraan Antara Dinas Kelautan dan Perikanan
Provinsi Kalimantan Timur dengan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN).
2. Perbandingan Capaian Kinerja Triwulan II 2021 dengan Triwulan II 2020
Capaian Triwulan II tahun 2021 sebanyak 1 (satu) kesepakatan, sedangkan pada Triwulan
II tahun 2020 belum terdapat capaian (0). Capaian Triwulan II tahun 2021 lebih baik
disbanding Triwulan II tahun 2020. Terdapat peningkatan sebanyak 1 (satu) point dari
67
Triwulan II tahun 2020, hal ini disebabkan karena pada tahun 2021 target pengukuran
Laporan Kinerja Triwulan II
capaian IKU tersebut dilakukan semesteran, sedangkan pada tahun 2020 target pengukuran
capaian dilakukan tahunan/akhir tahun.
3. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Jangka Menengah
Target Jangka Menengah tidak tertuang dalam Renstra DJPRL 2020-2024. Capaian
kinerja Triwulan II 2021 berkontribusi dalam pemenuhan target Renstra Direktorat
Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut.
4. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Renstra
Target dalam draft Renstra BPSPL Pontianak 2020-2024 yaitu sebanyak 2 (dua)
kesepakatan dari tahun 2020 hingga tahun 2024. Capaian kinerja Triwulan II sebanyak 1
(satu) kesepakatan terhadap target draft Renstra BPSPL Pontianak sebesar 50%, artinya
bahwa capaian belum memenuhi target draft Renstra dan akan dilakukan pengukuran
kembali pada Triwulan IV/Semester 2/Tahunan.
5. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Terdapat efisiensi anggaran karena pelaksanaan kegiatan inisiasi kemitraan dilakukan
secara online/ virtual meeting, sehingga tidak ada lokasi anggaran yang digunakan. Jika
kegiatan dilakukan secara pertemuan langsung, maka dapat mengalokasikan anggaran
belanja perjalanan dinas sekitar Rp.37.000.000,- untuk 4 (empat) orang selama 4 (empat)
hari.
6. Analisis Keberhasilan/Kegagalan, Kegiatan Pendukung dan Solusi
a. IKU 5 ini di dukung oleh 2 (dua) Rincian Output (RO) yaitu:
- Kerjasama Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut
Didukung dengan komponen Penyusunan Perjanjian Kerjasama, denga sub
komponen Fasilitasi Pertemuan dalam rangka Penyusunan Kerjasama
- Jejaring Kemitraan Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut
Didukung dengan komponen Inisiasi Jejaring dan Kemitraan, dengan sub komponen
Fasilitasi Pertemuan Dalam Rangka Inisiasi Kemitraan/ Jejaring KKPD Derawan
b. Kegiatan pendukung tercapainya IKU ini yang telah dilaksanakan pada Triwulan II
yaitu:
- Pembahasan Nota Kesepakatan (NK) antara Kementerian Kelautan dan Perikanan
dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat di Jakarta pada tanggal 14 April 2021.
68
Laporan Kinerja Triwulan II
- Pertemuan Inisiasi Kemitraan BPSPL Pontianak dengan KKPD Derawan antara DKP
Prov. Kalimantan Timur dan YKAN pada tanggal 19 April 2021 secara daring/online.
c. Capaian IKU 5 telah berhasil mencapai target yang telah ditentukan pada Triwulan
II/Semester I, hal ini dikarenakan terdapat mitra yang mendukung kegiatan
Laporan Kinerja Triwulan II
perlindungan, pelestarian dan pemanfaatan kawasan dan jenis ikan sesuai dengan
Permen KP No.65 Tahun 2016 tentang Pedoman Kerja Sama dan Penyusunan
Perjanjian di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
7. Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran dari Klasifikasi Rincian Output (KRO) sebagai berikut:
a. KRO [2362.PEC] Kerjasama, dengan RO [2362.PEC.001]
b. KRO [2362.PEE] Kemitraan, dengan RO [2362.PEE.001]
Berikut yang disampaikan berdasarkan komponen/sub komponen kegiatan tersebut
sebagai berikut:
Realisasi anggaran dari kegiatan pendukung IKU 5 sampai dengan Triwulan II (akumulatif
dari bulan Januari 2021) sebesar Rp.43.239.148,- dengan persentase 55,29% dari pagu
anggaran Rp.78.200.000,-. Sedangan untuk realisasi anggaran pada Triwulan II (akumulatif
dari bulan April – Juni 2021) sebesar Rp.43.239.148,-. Realisasi anggaran pada Triwulan II
digunakan untuk belanja bahan (untuk konsumsi rapat, penggandaan dan spanduk
kegiatan), sewa speedboad, jasa profesi untuk narasumber, perjalanan dinas dalam rangka
koordinasi/pelaksanaan kegiatan dan transport peserta.
Pada grafik dibawah berikut ini menunjukkan bahwa pagu anggaran Triwulan II tidak ada
perubahan dari Triwulan I. Realisasi anggaran pada Triwulan II meningkat sebanyak
Rp.43.239.148,- dari Triwulan I, sehingga persentase anggaran meningkat sebanyak 55,29
point (persentase realisasi tiap triwulan berdasarkan dari pagu per triwulan).
70
Laporan Kinerja Triwulan II
Sumber data: BPSPL Pontianak (Aplikasi SAS per tanggal 1 Juli 2021)
Output yang telah dicapai sampai dengan Triwulan II dengan realisasi anggaran tersebut
yaitu 2 (dua) kesepakatan yang telah dibentuk, yang dapat dibuktikan dengan dokumen
berikut:
a. Draft Naskah Kemitraan Antara DKP Provinsi Kalimantan Timur dan YKAN
No.523.13/740/II.B/V/2021 dan No.192/LTR/YKAN/JKT/ITP/V/2021 tentang
Pengelolaan Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kepulauan Derawan
dan Perairan Sekitarnya (KKP3K KDPS) di Kabupaten Berau, provinsi Kalimantan
Timur.
b. Berita Acara No.479/BPSPL.2/PRL.210/V/2021 tanggal 24 Mei 2021 Finaslisasi
Perjanjian Kemitraan di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur.
c. Laporan kegiatan Fasilitasi Pertemuan Dalam Rangka Inisiasi Kemitraan/Jejaring
KKPD Derawan sebanyak 1 (satu) laporan dan terlampir Memorandum
No.655/BPSPL.2/TU.210/VI/2021 tanggal 29 Juni 2021 hal Laporan Kegiatan
Kemitraan.
d. Draft Nota Kesepakatan (NK) antara Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dengan
Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang Sinergi Sektor Kelautan, Pesisir, Pulau-
Pulau Kecil dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Provinsi
Kalimantan Barat.
e. Memorandum No.726/BPSPL.2/TU.210/VI/2021 tanggal 15 Juli 2021 hal Capaian
Pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Pertemuan Dalam Rangka Penyusunan
71
Kerjasama.
Laporan Kinerja Triwulan II
3.1.5. Sasaran Strategis 5 Tata kelola pemerintahan yang baik lingkup BPSPL
Pontianak
IK 6. Tingkat Efektifitas Pelaksanaan Kegiatan Bantuan Pemerintah lingkup BPSPL
Pontianak (%)
Tingkat efektifitas pelaksanaan kegiatan bantuan pemerintah dapat terpenuhi jika
dilakukan upaya evaluasi terhadap kegiatan prioritas/strategis yang dilaksanakan pada tahun
sebelum periode pengukuran (T-1). Ruang lingkup dari evaluasi tersebut untuk kegiatan
prioritas atau bantuan pemerintah yang dilaksanakan pada tahun 2020 dengan fokus
pengukuran pemanfaatannya yaitu bantuan konservasi, penanaman mangrove dan tracking
mangrove. Metode evaluasi yang dilaksanakan:
1. Desk Evaluation yaitu penelaahan dokumen yang terdiri dari peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan berbagai dokumen yang berkaitan dengan persiapan
pelaksanaan kegiatan untuk mengidentifikasi kelemahan sistem pengendalian intern
yang dilaksanakan oleh pengelola program/kegiatan.
2. Field Evaluation dan Physical Check (pemeriksaan fisik dan uji substansi), yaitu
melakukan pengecekan lapangan terhadap kriteria kesesuaian bantuan pemerintah.
Pengambilan uji petik pegecekan lapangan harus mempertimbangkan:
a. Keterwakilan setiap jenis bantuan pemerintah yang ada di lokasi
provinsi/kabupaten/kota.
b. Jumlah sampel memperhatikan keragaman karakter kelompok.
c. Melakukan penghitungan dengan rumus yang sudah ditentukan.
3. Inquiring (permintaan keterangan) kepada pihak yang relevan dengan kegiatan untuk
meyakinkan bukti-bukti evaluasi yang telah diperoleh.
4. Penilaian efektivitas
Formula : Efektivitas = 80% PT + 10% IG + 10% AT
Keterangan :
PT = Pencapaian tujuan yang diukur berdasarkan kesesuaian waktu dan kesesuaian
tujuan pelaksanaan kegiatan berupa pemanfaatannya atau beroperasinya bantuan
pemerintah sesuai target
72
Laporan Kinerja Triwulan II
IG = Integrasi yang diukur berdasarkan adanya kegiatan sosialisasi atau pelatihan bagi
penerima/objek kegiatan atau penerima memahami hak dan kewajibannya setelah
menerima bantuan pemerintah
AT = Adaptasi yang diukur berdasarkan kesesuaian output kegiatan dengan kebutuhan
objek kegiatan dan ketersediaan sarana/prasarana pendukung kegiatan atau
kemampuan penerima bantuan pemerintah untuk mengembangkan usahanya atau
kegiatan kelautan dan perikanan Dokumen standar pelayanan
Capaian IK 6 Tingkat efektifitas Pelaksanaan Kegiatan Bantuan Pemerintah Triwulan II
tahun 2021 sebagai berikut:
1. Capaian IK
Pada tahun 2020 belum terdapat IK tersebut, sehingga dapat dikatakan pada tahun
2021 mengalami peningkatan. Pada Triwulan II 2021 belum dapat diukur, karena periode
pengukuran dan pelaporan capaian tahunan.
2. Perbandingan Capaian Kinerja Triwulan II 2021dengan Triwulan II 2020
Capaian Triwulan II tahun 2021 tidak dapat disandingkan dengan capaian Triwulan II
tahun 2020, karena pada tahun 2020 tidak terdapat IK tersebut. Sehingga Triwulan II tahun
2021 lebih baik dibanding Triwulan II tahun 2020.
3. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Jangka Menengah
Target Jangka Menengah IK tersebut belum tertuang dalam Renstra DJPRL 2020-2024
sehingga tidak dapat disandingkan. Capaian kinerja Triwulan II 2021 belum dapat
dibandingkan dengan target jangka menengah, karena IK ini tidak memiliki target triwulan,
namun capaiannya dihitung akhir tahun.
4. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Renstra
Target dalam draft Renstra BPSPL Pontianak 2020-2024 yaitu sebanyak 72,5 dari tahun
73
2021 hingga tahun 2024. Capaian kinerja Triwulan II belum dapat dibandingkan dengan
Laporan Kinerja Triwulan II
target dalam draft Renstra BPSPL Pontianak Tahun 2020 - 2024, karena IK ini tidak memiliki
target triwulanan, namun capaiannya dihitung pada akhir tahun.
5. Analisis Efisiensi terhdap Sumber Daya
Dalam pencapaian target IK pada Triwulan II tidak terdapat anggaran khusus untuk
kegiatan ini.
6. Analisis Keberhasilan/Kegagalan, Kegiatan Pendukung dan Solusi
Kegiatan pendukung IK 6 yaitu monitoring dan evaluasi pengukuran pemanfaatan
bantuan konservasi, penanaman mangrove dan tracking mangrove pada tahun 2020. Namun
pada Triwulan II belum dilaksanakan. Progres persiapan pelaksanaan kegiatan masih dalam
penyusunan Lembar Kerja Evaluasi (LKE) oleh Subkoordinator Monitoring, Evaluasi dan
Pelaporan Sekretariat Direktorat Jenderal Pengeloalaan Ruang Laut. Adapun kegiatan yang
telah diikuti pada Triwulan II untuk menunjang tercapainya IK tersebut yaitu:
a. Pertemuan koordinasi Evaluasi Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Prioritas/Bantuan
Pemerintah yang diselenggarakan oleh Subkoordinator Monev dan Pelaporan
Sesditjen PRL pada tanggal 7 Mei 2021.
1. Capaian IK
Pada tahun 2020 IK tersebut telah tercapai melebihi target tahunan yaitu dengan nilai
78,41 dengan persentase capaian 108,90% dari target nilai sebesar 72. Sehingga target
pada Renstra BPSPL Pontianak maupun Renstra DJPRL telah tercapai melebihi yang
ditargetkan. Sedangkan pada pada tahun 2021 target meningkat sebanyak 1 point dari tahun
2020 yaitu dari nilai 72 menjadi 73.
Pada Triwulan II 2021 target telah tercapai dengan indeks 66,65 dari target Triwulan II
sebanyak 65, sehingga persentase capaian sebesar 102,54%. Capaian indikator IK 7
disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut melalui
Memorandum Nomor : 3578/DJPRL.1/KP.760/VII/2021 tanggal 13 Juli 2021 hal Capaian IKU
IP ASN lingkup DJPRL Semester Pertama Tahun 2021.
2. Perbandingan Capaian Kinerja Triwulan II 2021 dengan Triwulan II 2020
Capaian Triwulan II tahun 2021 66,65, sedangkan pada Triwulan II tahun 2020 belum
terdapat capaian (0). Capaian Triwulan II tahun 2021 lebih baik dibanding Triwulan II tahun
2020. Terdapat peningkatan sebanyak 67 point dari Triwulan II tahun 2020, hal ini
dikarenakan pada tahun 2021 target pengukuran capaian IKU tersebut dilakukan
semesteran, sedangkan pada tahun 2020 target pengukuran capaian tahunan/akhir tahun.
76
Laporan Kinerja Triwulan II
- Peran serta dalam Bimtek E-Jafung Analis Pengelolaan Keuangan APBN dan
77
b. Capaian IK 7 telah berhasil mencapai target yang telah ditentukan pada Triwulan
II/Semester I, hal ini dikarenakan komponen indikator penilaian profesionalitas ASN
telah terpenuhi sesuai standart.
7. Rencana Aksi Triwulan III Tahun 2021
a. Rekapitulasi dan monitoring Pengembangan Kompetensi Pegawai
b. Rekapitulasi dan monitoring Sasaran Kinerja Pegawai (SKP)
c. Rekapitulasi dan monitoring presensi online pegawai
d. Pelatihan/ Bimtek/ Workshop/ Webinar secara daring baik yang diselenggarakan oleh
BPSPL Pontianak maupun pihak luar telah diikuti oleh pegawai.
e. Sosialisasi Peraturan Kedisiplinan Pegawai dan Pembinaan Jabatan.
5. Seluruh pegawai yang wajib Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)
telah melaporkan LHKPN kepada KPK; dan seluruh pegawai yang yang tidak wajib
LHKPN telah menyampaikan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN).
Progress pembanguan ZI menuju WBK/WBBM BPSPL Pontianak dari tahun 2017-2019
sebagai berikut:
1. Tahun 2017 BPSPL Pontianak telah dilakukan penilaian pada tanggal 6 Desember 2017
oleh Tim Penilai Internal (TPI) yaitu Inspektorat Jenderal KKP untuk unit kerja yang
berpredikat WBK/ WBBM dengan mendapatkan nilai sebesar 96,15. Ada beberapa
tahapan sebelum dilakukan penilaian oleh TPI yaitu:
- Sosialisasi pada tanggal 29-31 Maret 2017
- Asistensi pada tanggal 25-28 Juli 2017, mendapatkan nilai sebesar 77,30
- Pemantauan pada tanggal 10-14 Oktober 2017, mendapatkan nilai sebesar 89,87
- Pra Penilaian pada tanggal 30 Oktober – 2 Nopember 2017, mendapatkan nilai sebesar
90,56
2. Pada tahun 2018 dilakukan evaluasi oleh Inspektorat Jenderal dan didapatkan nilai
sebesar 91,96.
3. Pada tahun 2019 BPSPL Pontianak telah dilakukan evaluasi sebanyak 2x yaitu pada
bulan Agustus 2019 dilakukan evaluasi oleh Inspektorat Jenderal, didapat nilai 91,73 dan
pada bulan September 2019 dilakukan evaluasi oleh Tim Penilai Nasional dari
Kementerian PAN-RB, namun nilai belum diterbitkan.
Capaian IK 8 Nilai WBK Triwulan II Tahun 2021 sebagai berikut:
0 91,73 91,73 0 0 0 0 78 0 7 10 0
Sumber data: BPSPL Pontianak dan DJPRL, Juni 2021
1. Capaian IK
Pada tahun 2020 IK tersebut telah tercapai melebihi target tahunan yaitu dengan nilai
91,73 dengan persentase capaian 117,60% dari target nilai sebesar 78. Sehingga target
79
Laporan Kinerja Triwulan II
pada Renstra BPSPL Pontianak telah tercapai melebihi yang ditargetkan. Sedangkan pada
tahun 2021 target sama dengan tahun 2020 yaitu jumlah nilai 78.
Pada Triwulan II 2021 belum dapat dilakukan pengukuran, karena periode pengukuran
dan pelaporan capaian tahunan.
2. Perbandingan Capaian Kinerja Triwulan II 2021 dengan Triwulan II 2020
Capaian Triwulan II tahun 2021 belum bisa disandingkan dengan capaian Triwulan II
tahun 2020, karena keduanya tidak memiliki target triwulanan, periode pencapaian target
tahunan.
3. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Jangka Menengah
Target Jangka Menengah dalam Renstra DJPRL 2020-2024 yaitu 10 unit kerja yang
berpredikat menuju WBK, sedangkan untuk target tahun 2021 sebanyak 7 unit kerja.
Capaian kinerja Triwulan II 2021 belum dapat dibandingkan dengan target jangka menengah,
karena IK ini tidak memiliki target triwulan, namun capaiannya dihitung akhir tahun.
4. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Renstra
Target dalam draft Renstra BPSPL Pontianak 2020-2024 yaitu 78 pada tahun 2021
menjadi 80 pada tahun 2024. Capaian kinerja Triwulan II belum dapat dibandingkan
dengan target dalam draft Renstra BPSPL Pontianak Tahun 2020 - 2024, karena IK ini
tidak memiliki target triwulanan, namun capaiannya dihitung pada akhir tahun.
5. Analisis Efisiensi terhadap Penggunaan Sumber Daya
Jika dalam pelaksanaan publikasi pembangunan ZI menggunakan media publikasi
elektronik/cetak yang berbayar, alokasi anggaran yang dibutuhkan sekitar 10-25 Juta dalam
1 kali publikasi/ penayangan. Namun, dalam pelaksanaan pembangunan Zona Integritas (ZI)
menuju WBK/WBBM, Tim Pembangunan WBK memanfaatkan teknologi yang dimiliki yaitu
penggunaan sosial media tanpa berbayar (Website, Instagram, Facebook dan Twitter) untuk
media publikasi pembangunan ZI, penggunaan video conference untuk rapat Tim Pokja yang
melibatkan Wilker Balikpapan dan Banjarmasin setiap bulannya dan pengumpulan dokumen
dengan media online, sehingga dapat menghemat alokasi anggaran.
6. Analisis Keberhasilan/Kegagalan, Kegiatan Pendukung dan Solusi
Pada Triwulan II ini telah dilakukan pelaksanaan kegiatan pendukung tercapainya IK
yaitu :
- Pengumpulan dokumen komponen pengungkit setiap bulannya (April – Juni) dan
komponen hasil setelah dilakukan survey, serta di-upload pada sistem aplikasi e-Zona
80
- Peran serta dalam Bimtek Pengendalian Gratifikasi yang diselenggarakan oleh KKP
pada tanggal 6-7 Mei 2021 secara daring/online..
- Inhouse Training SAKIP dilaksanakan di BPSPL Pontianak pada tanggal 20 April 2021
secara luring dan daring.
- Pemantauan Manajemen Resiko Triwulan I 2021 Lingkup DJPRL Oleh Inspektorat III
pada tanggal 25 Mei 2021 secara daring/online.
- Peningkatan Kompetensi Kerja Pegawai di Kota Singkawang pada tanggal 15-16 Juni
2021.
- Pada Triwulan I (bulan Maret 2021) telah dilakukan penilaian oleh Tim Penilai Internal
(Inspektorat Jenderal V KKP), hasil penilaian keluar pada bulan Juni 2021 sebesar
89,39 dengan predikat memenuhi syarat penilaian WBK oleh TPI KKP.
7. Rencana Aksi Triwulan III Tahun 2021
Pemenuhi dokumen komponen pengungkit dan komponen hasil (jika ada) pada bulan Juli
– September 2021.
1. Capaian IK
Pada tahun 2020 IK tersebut telah tercapai melebihi target tahunan yaitu dengan nilai
95,56 dengan persentase capaian 106,18% dari target nilai sebesar 90. Sehingga target
pada Renstra BPSPL Pontianak telah tercapai melebihi yang ditargetkan. Sedangkan pada
tahun 2021 target meningkat sebanyak 1 point dari tahun 2020 yaitu dari nilai 90 menjadi 91.
Pada Triwulan II 2021 belum dapat diukur, karena periode pengukuran dan pelaporan
capaian tahunan.
2. Perbandingan Capaian Kinerja Triwulan II 2021 dengan Triwulan II 2020
Capaian Triwulan II tahun 2021 tidak dapat disandingkan dengan capaian Triwulan II
tahun 2020, karena pada Triwulan II tahun 2020 belum terdapat target IKU.
3. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Jangka Menengah
Target Jangka Menengah dalam Renstra DJPRL 2020-2024 yaitu jumlah nilai 83,75,
sedangkan untuk target tahun 2021 jumlah nilai 83,15. Capaian kinerja Triwulan II 2021
belum dapat dibandingkan dengan target jangka menengah, karena IK ini tidak memiliki
82
e. Mengikuti bimbingan teknis SAKIP tahun 2021 pada tanggal 2-3 Juni 2021 baik secara
offline maupun online via zoom meeting.
f. Penilaian Mandiri SAKIP dan Reviu LKj Tahun 2020-2021 Lingkup DJPRL pada
tanggal 7 Juni 2021. Berdasarkan Memorandum Sekretaris Ditjen PRL
No.3311/DJPRL.1/VI/2021 tanggal 28 Juni 2021, hasil PM SAKIP BPSPL Pontianak
dengan nilai 94,16 dengan predikat penilaian AA.
(i) Triwulan I : Perjanjian Kinerja 2021, Manual IKU 2021, Rencana Aksi 2021 dan
Laporan Kinerja Triwulan IV/Tahunan 2020;
Laporan Kinerja Triwulan II
(ii) Triwulan II : Perjanjian Kinerja 2021, Manual IKU 2021, Rencana Aksi 2021 dan
Laporan Kinerja Triwulan I 2021;
(iii) Triwulan III : Perjanjian Kinerja 2021, Manual IKU 2021, Rencana Aksi 2021 dan
Laporan Kinerja Triwulan II 2021;
(iv) Triwulan IV : Perjanjian Kinerja 2021, Manual IKU 2021, Rencana Aksi 2021 dan
Laporan Kinerja Triwulan IV 2021.
2. Keikutsertaan (10%)
(i) Pejabat Eselon II, Fungsional Tertentu yang diberikan tugas tambahan sebagai
Subkoordinator;
(ii) Pelaksana (minimal 2 orang dibawah Subkoordinator)
3. Kektifan (70%)
(i) Pejabat Eselon II dan Pejabat Fungsional Tertentu (yang diberikan tugas tambahan
sebagai Subkoordinator) diharuskan melakukan posting dokumen sebanyak 3 kali
pada setiap triwulan;
(ii) Upload dokumen kegiatan/informasi dilengkapi dengan dengan foto atau video atau
notulensi hasil rapat yang bersifat boleh dipublikasikan atau bahan paparan rapat
terkait, dengan kriteria informasi narasi yang memenuhi unsur Apa, Dimana, Kapan,
Siapa, Kenapa dan Bagaimana. (5W1H = What, Where, When, Who, Why dan
How);
(iii) Share informasi juga dapat berupa jurnal, infografis, hasil penelitian dan campaign
terkait Kelautan dan Perikanan.
Tabel 34. Capaian IK 10 Persentase Unit Kerja yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan
yang Terstandar
SS-5 Tata Kelola Pemerintahan yang baik di BPSPL Pontianak
IK-10 Persentase Unit Kerja yang Menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan yang Terstandar BPSPL Pontianak (%)
Realisasi
Tahun 2021 Renstra DJPRL 2020-2024
Tahun 2020
Realisasi % %
TW Kenaikan Target Realisasi Capaian
Target Realisasi % Target Target
TW II 2020 Sebelum thd TW II PK thd thd
TW II TW I Capaian 2021 2024
nya (TW 2020 2021 Target Target
II 2021) PK Renstra
Formula :
Keterangan :
∑Nt = Jumlah rekomendasi dari LHP Inspektorat Jenderal KKP yang telah ditindaklanjuti oleh
BPSPL Pontianak
∑N = Jumlah rekomendasi dari LHP Inspektorat Jenderal KKP yang diberikan kepada
BPSPL Pontianak
Capaian IK 11 Rekomendasi Hasil Pengawasan lingkup BPSPL Pontianak yang
Dokumen tindak lanjutnya telah dilengkapi Triwulan II Tahun 2021 sebagai berikut:
Tabel 35. Capaian IK 11 Rekomendasi Hasil Pengawasan lingkup BPSPL Pontianak yang Dokumen
tindak lanjutnya telah dilengkapi
SS-5 Tata Kelola Pemerintahan yang baik di BPSPL Pontianak
Rekomendasi Hasil pengawasan Lingkup BPSPL Pontianak yang Dokumen Tindak Lanjutnya telah Dilengkapi dan
IK-11
Disampaikan (%)
Realisasi Renstra DJPRL
Tahun 2021
Tahun 2020 2020-2024
Realisasi % %
TW Kenaikan Target Realisasi Capaian
TW Target Realisasi % Target Target
2020 Sebelum thd TW II PK thd thd
II TW II TW II Capaian 2021 2024
nya (TW 2020 2021 Target Target
II 2021) PK Renstra
1. Capaian IK
Pada tahun 2020 belum terdapat IK tersebut, sehingga dapat dikatakan pada tahun
2021 mengalami peningkatan. Pada Triwulan II 2021 target IK sebesar 65% dan telah
tercapai 100% dari target triwulanan dengan persentase capaian 120%. Hal ini dikarenakan
tidak ada pengawasan dari Inspektorat Jenderal.
Capaian indikator IK 11 disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan
Ruang Laut melalui Memorandum Nomor : 3515/DJPRL.1/KP.760/VII/2021 tanggal 8 Juli
2021 hal Capaian IKU “Persenumlah Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Dimanfaatkan
untuk Perbaikan Kinerja Direktorat lingkup Ditjen PRL” Periode Triwulan II Tahun 2021.
2. Perbandingan Capaian Kinerja Triwulan II 2021 dengan Triwulan II 2020
Capaian Triwulan II tahun 2021 yaitu 100% (120% dari target tahunan), sedangkan pada
Triwulan II 2020 belum terdapat IK tersebut. Sehingga terdapat kenaikan 100 point dari
capaian Triwulan II 2020 ke Triwulan I 2021.
89
Laporan Kinerja Triwulan II
2. Revisi RPD (Semakin rendah persentase deviasi (angka absolut) yang diperoleh, maka
semakin baik kualitas rencana penarikan halaman III DIPA dan kinerja realisasi anggaran
K/L)
4. LPJ Bendahara (Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja
penyampaian LPJ Bendahara)
5. Data Kontrak (Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja
penyampaian data kontrak)
6. Penyelesaian Tagihan (Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja
penyelesaian tagihannya)
8. Retur SP2D (Semakin rendah persentase retur SP2D yang diperoleh, maka semakin baik
kualitas SPM yang diajukan ke KPPN)
9. Perencanaan Kas (Semakin tinggi % ketepatan waktu, maka semakin baik kinerja
kesesuaian pengajuan SPM dengan Renkas/RPD harian)
10. Pengembalian SPM (Semakin rendah % kesalahan, maka semakin baik kualitas SPM
yang disampaikan ke KPPN)
11. Dispensasi SPM (Semakin rendah % pengajuan dispensasi SPM, maka semakin baik
91
12. Pagu Minus (Semakin rendah angka persentase pagu minus yang diperoleh, maka
semakin baik kinerja perencanaan anggaran Belanja Pegawai pada K/L tersebut)
1. Capaian IKU
Nilai IKPA pada tahun 2020 belum tercapai sesuai dengan target tahunan yaitu capaian
nilai 78,53 (89,23%) dari target nilai 88. Sehingga target pada Renstra BPSPL Pontianak dan
Renstra DJPRL belum tercapai. Sedangkan pada tahun 2021 target meningkat sebanyak 1
point dari tahun 2020 yaitu dari 88 menjadi 89.
Pada Triwulan II 2021 target Nilai IKPA 80 dan telah tercapai 96,32 dari target triwulanan
dengan persentase capaian 120%. Capaian Nilai IKPA pada Triwulan II 2021 lebih tinggi dari
capaian Nilai IKPA Triwulan II 2020 yaitu 88,46, sehingga pada Triwulan II tahun 2021
terdapat kenaikan 7,86 point dari Triwulan II tahun 2020.
2. Perbandingan Capaian Kinerja Triwulan II 2021 dengan Triwulan II 2020
Capaian Triwulan II tahun 2021 yaitu 96,32 (120% dari target tahunan), sedangkan
capaian Triwulan II tahun 2020 yaitu 88,46 (101,68% dari target tahunan). Artinya capaian
Nilai IKPA pada Triwulan II tahun 2021 lebih tinggi dibanding dengan capaian Triwulan II
tahun 2020,sehingga pada Triwulan II tahun 2021 terdapat kenaikan 7,86 point dari Triwulan
II tahun 2020.
3. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Jangka Menengah
Target Jangka Menengah tertuang dalam Renstra DJPRL 2020-2024 yaitu dengan nilai
89 di tahun 2021 menjadi 90 di tahun 2024. Capaian Triwulan II tahun 2021 terhadap target
jangka menengah sebesar 107,02%, artinya bahwa capaian telah memenuhi/melebihi target
jangka menengah dan tahunan (2021).
4. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Renstra
Target dalam draft Renstra BPSPL Pontianak 2020-2024 yaitu 89 di tahun 2021 menjadi
90 di tahun 2024. Capaian kinerja pada Triwulan II dengan target draft Renstra BPSPL
Pontianak sebesar 108,22%, artinya bahwa capaian telah memenuhi/melebihi target draft
Renstra BPSPL Pontianak.
5. Analisis Efisiensi terhadap Penggunaan Sumber Daya
Terdapat efisiensi penggunaan sumberdaya yaitu dalam penyampaian usulan Revisi
DIPA dan Hal III DIPA dapat dilakukan secara online melalui Aplikasi Sistem Aplikasi
Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) di https://sakti.kemenkeu.go.id/ , selain itu juga, dalam
pengajuan SPM dapat juga dilakukan secara online melalui aplikasi Portal Digital
DitjenPerbendaharaan (e-SPM) di https://espm.kemenkeu.go.id/ , sehingga dapat
menghemat anggaran. Sebelum adanya aplikasi online, dalam 1x pengajuan SPM/ Usulan
93
Revisi DIPA ke KPPN atau Kanwil Perbendaharaan dalam 1 hari dapat dialokasikan
Laporan Kinerja Triwulan II
anggaran transport lokal sebesar Rp.150.000,-. Jika dalam 1 bulan dilakukan pengajuan
SPM sebanyak 4x, maka anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp.600.000,-.
6. Analisis Keberhasilan/Kegagalan, Kegiatan Pendukung dan Solusi
a. Pada Triwulan II ini telah dilakukan pelaksanaan kegiatan pendukung tercapainya IKU
yaitu :
- Revisi DIPA sebanyak 2 (dua) kali yang dapat dilihat pada Sistem Aplikasi Terpadu
Direktorat Jenderal Anggaran (SatuDJA) di https://satudja.kemenkeu.go.id/ yaitu:
(i) Revisi DIPA Kewenangan KPA pada tanggal 19 April 2021;
(ii) Revisi DIPA Kewengan DJA pada tanggal 2 Juni 2021.
- LPj Bendahara sebanyak 3 (tiga) kali pada bulan April – Juni 2021;
- Data Kontrak sebanyak 7 (tujuh) kontrak pada bulan Januari - Maret 2021 antara
lain:
(i) No. 05/BPSPL.2/PPK/SPK/IV/2021 Pengadaan 1 Paket Alat Pengolah data
dan Komunikasi;
(ii) No. 06/BPSPL.2/PPK/SPK/V/2021 Paket Pekerjaan Pengadaan Barang
Pemberian Bantuan KOMPAK;
(iii) No. 08/BPSPL.2/PPK/V/2021 Pengadaan Barang Pemberian Bantuan
KOMPAK Kalimantan Selatan;
(iv) No. 11/BPSPL.2/PPK/VI/2021 Pengadaan Barang Pemberian Bantuan
KOMPAK Kabupaten Sambas;
(v) No. 12/BPSPL.2/PPK/VI/2021 Pengadaan Barang Pemberian Bantuan
KOMPAK Kabupaten Kotawaringin Barat;
(vi) No. 13/BPSPL.2/PPK/VI/2021 Pengadaan Peningkatan Kompetensi SDm 1
Paket;
(vii) No. 14/BPSPL.2/PPK/VI/2021 Pengadaan Scanner Barcode Arwana
sebanyak 5 unit.
- Penyelesaian Tagihan sebanyak setiap bulan;
- Penyerapan Anggaran sebesar Rp.5.149.684.232,- atau 48,19% dari pagu
aggaran sebesar Rp.10.686.078.000,- ;
- Perencanaan Kas.
- Peran serta dalam Bimbingan Teknis Aplikasi Sistem Monitoring Evaluasi Kinerja
Terpadu Direktorat Jenderal Anggaran (SMART DJA) lingkup DJPRL yang
94
- Telah dilakukan Audit Kinerja TA. 2020-2021 oleh Inspektorat Jenderal III KKP
pada tanggal 22-25 Juni 2021 secara daring/online.
b. Capaian IKU 12 telah berhasil mencapai/melebihi target yang telah ditentukan pada
Triwulan II/Semester I, hal ini dikarenakan bobot 11 IKPA telah memenuhi strandart
yang telah ditentukan .
7. Rencana Aksi Triwulan III Tahun 2021
a. Revisi DIPA (Kewenangan KPA dan DJA) dan Halaman III DIPA
b. Pelaksanaan kontrak pengadaan
c. LPj Bendahara
d. Penyelesaian tagihan, penyerapan anggaran dan perencanaan kas
1. Capaian IK
Nilai NKA pada tahun 2020 telah tercapai melebihi target tahunan dengan nilai 90,62
(106,61%) dari target nilai 85. Sehingga target pada Renstra BPSPL Pontianak dan Renstra
DJPRL tercapai melebihi target tahunan. Sedangkan pada tahun 2021 target meningkat
95
Pada Triwulan II 2021 belum dapat diukur, karena periode pengukuran dan pelaporan
capaian akhir tahun.
2. Perbandingan Capaian Kinerja Triwulan II 2021 dengan Triwulan II 2020
Capaian Triwulan II tahun 2021 tidak dapat disandingkan dengan capaian Triwulan II
tahun 2020, karena keduanya tidak memiliki target triwulanan, periode pencapaian target
tahunan.
3. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Jangka Menengah
Target Jangka Menengah tertuang dalam Renstra DJPRL 2020-2024 yaitu dengan nilai
89, sedangkan untuk target tahun 2021 senilai 86. Capaian Triwulan II tahun 2021 terhadap
target jangka menengah belum dapat dilakukan pengukuran karena periode pengukuran
tahunan/akhir tahun.
4. Perbandingan Capaian Kinerja dengan Target Renstra
Target dalam draft Renstra BPSPL Pontianak 2020-2024 yaitu 86 di tahun 2020 menjadi
89 di tahun 2024. Capaian kinerja pada Triwulan II dengan target draft Renstra BPSPL
Pontianak belum dapat diukur karena periode pengukuran tahunan.
5. Analisis Efisiensi terhadap Sumber Daya
Dalam pencapaian target IK ini tidak terdapat anggaran khusus untuk kegiatan ini.
6. Analisis Keberhasilan/Kegagalan, Kegiatan Pendukung dan Solusi
Pada Triwulan II ini telah dilakukan pelaksanaan kegiatan pendukung tercapainya IK
yaitu:
a. Input capaian kegiatan di bulan Maret – Mei 2021 pada aplikasi SMART Kemenkeu
https://smart.kemenkeu.go.id/.
b. Mengikuti sosialisasi dan bimbingan teknis Aplikasi SMART DJA yang
diselenggarakan oleh Subkoordinator Monev dan Pelaporan Sesditjen PRL pada
tanggal 6 April 2021 secara daring/online.
Dengan catatan jika tidak ada pemeriksaan BPK, maka perhitungan persentase dihitung
tercapai 100%.
Capaian IK 14 persentase penyelesaian temuan LHP BPK BPSPL Pontianak Triwulan II
Tahun 2021 sebagai berikut:
Tabel 38. Capaian IK 14 Persentase Penyelesaian Temuan LHP BPK BPSPL Pontianak
0 100 0 0 0 0 0 100 0 - - -
Sumber data: BPSPL Pontianak dan DJPRL, Juli 2021
1. Capaian IK
Pada tahun 2020 IK tersebut telah tercapai 100% (120%) dari target hal ini dikarenakan
tidak ada audit oleh BPK atas Laporan Keuangan BPSPL Pontianak tahun 2019, sehingga
nilai tersebut mengikuti persentase penyelesaian temuan LHP BPK DJPRL. Target pada
Renstra BPSPL Pontianak telah tercapai melebihi yang ditargetkan. Pada tahun 2021 target
masih sama dengan tahun 2020 yaitu 100%.
Pada Triwulan II 2021 belum dapat diukur, karena periode pengukuran dan pelaporan
capaian tahunan.
2. Perbandingan Capaian Kinerja Triwulan II 2021 dengan Triwulan II 2020
Capaian Triwulan II tahun 2021 belum bisa disandingkan dengan capaian Triwulan II
97
tahun 2020, karena keduanya tidak memiliki target triwulanan, periode pencapaian target
tahunan.
Laporan Kinerja Triwulan II
98
Laporan Kinerja Triwulan II
Berikut perbandingan realisasi capaian kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya (2020) :
Tabel 39. Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2021 dengan Tahun 2020
Berikut disajikan NPSS BPSPL Pontianak Tahun 2020, yang diperoleh dari
aplikasi online SAPK di http://kinerjaku.kkp.go.id/2020/.
Grafik 10. Grafik Perbandingan NPSS Triwulan I-II Tahun 2020 dengan 2021
102
Selain itu, capaian kinerja BPSPL Pontianak sampai dengan Triwulan II juga
dilakukan perbandingan dengan capaian kinerja unit kerja lain yang selevel di
Laporan Kinerja Triwulan II
103
Laporan Kinerja Triwulan II
Tabel 40. Perbandingan Realisasi Capaian Kinerja s.d Triwulan II Tahun 2021 BPSPL Pontianak dengan BPSPL Makassar
Perbandingan realisasi capaian kinerja BPSPL Pontianak dengan BPSPL Makassar Triwulan II tahun 2021 belum terlihat
signifikan perbedaannya, dikarenakan 57,14% perhitungan capaian sama-sama dilakukan pada akhir tahun. Terdapat 3 (tiga) IKU
dan 3 (tiga) IK BPSPL Pontianak yang memiliki target pada Triwulan II. Begitu pula dengan BPSPL Makassar juga memiliki 3 (tiga)
IK dan 3 (tiga) IKU yang sama dengan BPSPL Pontianak yang perhitungan capaiannya triwulanan dan/atau semesteran.
Pencapaian IK/IKU kedua UPT ini pada Triwulan II yaitu :
Laporan Kinerja Triwulan II
Pontianak didukung oleh anggaran yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(DIPA) Awal Tahun 2021 Nomor: SP DIPA 032.07.2.477425/2021 sebesar
Laporan Kinerja Triwulan II
Rp.10.831.369.000,- (Sepuluh Milyar Delapan Ratus Tiga Puluh Satu Juta Tiga Ratus Enam
Puluh Sembilan Ribu Rupiah). Pada Triwulan I (bulan Februari) terdapat Refocusing/
pemotongan pagu anggaran, sehingga pagu anggaran yang digunakan pada Triwulan II
sebesar Rp.10.408.895.000,- (Sepuluh Milyar Empat Ratus Delapan Juta Delapan Ratus
Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah).
Pada Triwulan II telah dilakukan revisi sebanyak 2 (dua) kali yaitu:
1. Revisi DIPA Kewenangan KPA pada tanggal 19 April 2021.
2. Revisi DIPA Kewengan DJA pada tanggal 2 Juni 2021. Revisi DIPA Kewengan DJA
dilakukan karena ada Penambahan Belanja Pegawai berdasarkan Memorandum
Sekretaris Direktorat Jenderal Pengeolaan Ruang Laut Nomor: 452/DJPRL.1/VI/2021
tanggal 22 Juni 2021 hal Penghematan Anggaran Direktorat Jenderal PRL Tahun 2021.
Total penambahan anggaran sebesar Rp.277.183.000,- (Dua Ratus Tujuh Puluh Tujuh
Juta Seratus Delapan Puluh Tiga Ribu Rupiah), sehingga pagu anggaran menjadi
Rp.10.686.078.000,- (Sepuluh Milyar Enam Ratus Delapan Puluh Enam Juta Tujuh Puluh
Delapan Ribu Rupiah). Realisasi anggaran diadopsi dari aplikasi online Om-Span di
https://spanint.kemenkeu.go.id/ . Adapun pagu dan realisasi per-kegiatan sampai dengan
Triwulan II tahun 2021 sebagaimana pada tabel dibawah ini:
Realisasi anggaran sampai dengan Triwulan II (akumulatif dari bulan Januari 2021)
sebesar Rp.5.149.684.232,- dengan persentase 48,19% dari pagu anggaran
Rp.10.686.078.000,-. Sedangan untuk realisasi anggaran pada Triwulan II (akumulatif dari
bulan April – Juni 2021) sebesar Rp.2.945.111.504,-.
108
Realisasi anggaran pada Triwulan II pada kegiatan 2362 telah disampaikan secara rinci
pada pembahasan setiap IKU (1 - 5) pada BAB III. Sedangkan realisasi anggaran pada
Laporan Kinerja Triwulan II
kegiatan 2367 digunakan untuk Layanan Perkantoran (Gaji dan Tunjangan serta Operasional
dan Pemeliharaan Kantor), Layanan Perencanaan dan Penganggaran Internal, Layanan
Umum, Layanan Sarana Internal (untuk belanja alat pengolah data dan komunikasi,
meubelair dan modal lainnya), Layanan SDM, Layanan Organisasi dan Tata Kelola Internal
dan Pemantauan dan Evaluasi serta Pelaporan. Aokasi anggaran pada kegiatan 2367 ini
mendukung tercapainya pelaksanaan IK/IKU (6 – 14) pada SS-5 Tata Kelola Pemerintah
yang Baik Lingkup BPSPL Pontianak.
Pada grafik dibawah berikut ini terlihat adanya kenaikan pagu dari Triwulan I ke Triwulan
II, hal ini dikarenakan pada bulan April terdapat penambahan alokasi anggaran untuk
kegiatan 2367 (Belanja Pegawai) sebanyak Rp.277.183.000,-. Realisasi anggaran meningkat
dari Triwulan I ke Triwulan II sebanyak Rp.2.945.111.504,-, sehingga persentase realisasi
anggaran dari Triwulan I ke Triwulan II meningkat 27,01 point (persentase realisasi tiap
triwulan berdasarkan dari pagu masing-masing triwulan).
Selain itu, alokasi anggaran dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis belanja. Di BPSPL
Pontianak terdapat 3 (tiga) jenis belanja yaitu:
1. Belanja Pegawai, merupakan kompensasi dalam bentuk uang maupun barang yang
diberikan kepada pegawai negeri, pejabat Negara dan pensiunan serta pegawai honorer
yang akan diangkat sebagai pegawai lingkup pemerintah baik yang bertugas didalam
maupun diluar negeri sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam
109
2. Belanja Barang, merupakan pengeluaran untuk pembelian barang dan/atau jasa yang
habis dipakai untuk memproduksi barang dan/atau jasa yang dipasarkan maupun yang
tidak dipasarkan serta pengadaan barang yang dimaksudkan untuk diserahkan atau dijual
kepada masyarakat diluar kriteria belanja bantuan social serta belanja perjalanan. Belanja
barang dipergunakan untuk :
- Belanja Barang Operasional, merupakan pembelian barang dan/atau jasa yang habis
pakai yang dipergunakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar suatu satuan
kerja dan umumnya pelayanan yang bersifat internal.
- Belanja Barang Non Operasional, merupakan pembelian barang dan/atau jasa yang
habis dipakau dikaitkan dengan strategi pencapaian target kinerja suatu satuan kerja
dan umumnya pelayanan yang bersifat eksternal.
3. Belanja Modal, pengeluaran untuk pembayaran perolehan asset dan/atau penambahan
nilai asset tetap/asset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi
dan melebihi batas minimal kapitalisasi asset tetap/asset lainnya yang ditetapkan
pemerintah.
Untuk realisasi anggaran BPSPL Pontianak per jenis belanja tersebut dapat dirincikan
sebagai berikut:
Tabel 42. Realisasi Anggaran per Jenis Belanja Triwulan I - II Tahun 2021
No Jenis Belanja Periode Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (%)
1 (51) Pegawai Triwulan I 5.071.735.000 1.134.514.910 22,37
s.d Tw II 5.348.918.000 2.704.013.813 50,55
2 (52) Barang Triwulan I 4.815.310.000 1.062.997.776 22,08
s.d Tw II 2.146.807.119 44,58
3 (53) Modal Triwulan I 521.850.000 7.060.000 1,35
s.d Tw II 298.863.300 57,27
Sumber Data : BPSPL Pontianak (Aplikasi Omspan, April dan Juli 2021)
Dari total pagu anggaran pada Triwulan II tersebut dialokasikan untuk belanja pegawai
50,06%, untuk belanja barang 45,06% dan untuk belanja modal 4,88%. Pada Triwulan II
realisasi anggaran per jenis belanja dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Anggaran belanja pegawai pada bulan April 2021 mendapat tambahan alokasi anggaran
sebanyak Rp.277.183.000,-, sehingga pagu meningkat dari Triwulan I ke Triwulan II.
Realisasi anggaran meningkat dari Triwulan I ke Triwulan II sebanyak Rp.1.569.498.903,-,
sehingga persentase realisasi anggaran meningkat dari Triwulan I ke Triwulan II sebanyak
110
28,18 point.
Laporan Kinerja Triwulan II
Belanja pegawai pada Triwulan II digunakan untuk belanja gaji (pokok) dan tunjangan
(Suami/Istri PNS, anak PNS, structural PNS, PPh PNS, Beras PNS dan tunjangan umum)
yang melekat pada pembayaran gaji PNS, uang makan, uang lembur dan tunjangan
kinerja PNS.
2. Pagu anggaran belanja barang pada Triwulan II tidak ada perubahan (tetap) dari Triwulan
I. Realisasi anggaran pada Triwulan II meningkat sebanyak Rp.1.083.809.343,-, sehingga
persentase realisasi anggaran meningkat sebanyak 22,05 point.
Rincian realisasi anggaran belanja barang pada Triwulan II sebagi berikut:
Tabel 43. Realisasi Anggaran Belanja Barang Triwulan I - II Tahun 2021
No Belanja Barang Periode Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (%)
1 Operasional Triwulan I 1.827.534.000 560.357.354 30,66
s.d Tw II 945.582.321 51,74
2 Non Operasional Triwulan I 2.987.776.000 502.640.422 16,82
s.d Tw II 1.201.224.798 40,20
Sumber Data : BPSPL Pontianak (Aplikasi Omspan, April dan Juli 2021)
- Pagu anggaran belanja barang operasional pada Triwulan II tidak ada perubahan
(tetap) dari Triwulan I. Realisasi anggaran pada Triwulan II meningkat sebanyak
Rp.385.224.967,-, sehingga persentase realisasi anggaran meningkat sebanyak 21,08
point.
Belanja barang operasional pada Triwulan II digunakan untuk belanja keperluan
perkantoran, penambah daya tahan tubuh, pengiriman surat dinas pos pusat, honor
operasional satuan kerja, barang operasional penanganan pandemi COVID-19, barang
non-operasional lainnya, barang persediaan barang konsumsi, barang persediaan
penanganan pandemi COVID-19, langganan daya dan jasa (listrik, telepon, air), jasa
penanganan pandemi COVID-19, pemeliharaan gedung dan bangunan dan
pemeliharaan peralatan dan mesin.
- Pagu anggaran belanja barang non operasional pada Triwulan II tidak ada perubahan
(tetap) dari Triwulan I. Realisasi anggaran pada Triwulan II meningkat sebanyak
Rp.698.584.376,-, sehingga persentase realisasi anggaran meningkat sebanyak 23,98
point.
Belanja barang non operasional pada Triwulan II digunakan untuk belanja bahan,
sewa, jasa profesi, jasa lainnya, perjalanan dinas biasa, perjalanan dinas dalam kota,
serta peralatan dan mesin untuk diserahkan kepada masyarakat,
111
Laporan Kinerja Triwulan II
3. Pagu anggaran belanja modal pada Triwulan II tidak ada perubahan (tetap) dari Triwulan
I. Realisasi anggaran pada Triwulan II meningkat sebanyak Rp.291.803.300,-, sehingga
persentase realisasi anggaran meningkat sebanyak 55,92 point.
Belanja modal pada Triwulan II digunakan untuk belanja modal peralatan dan mesin, serta
modal peralatan dan mesin penanganan pandemi COVID-19.
Selain itu, realisasi anggaran setiap bulan juga dikontrol berdasarkan Rencana Penarikan
Dana (RPD) pada bulan berjalanan. Berikut disajikan grafik perbandingan persentase
Rencana Penarikan Dana (RPD) dengan realisasi anggaran dari bulan Januari – Juni Tahun
2021, diadopsi dari Aplikasi online e-Monev Bappenas. Persentase realisasi anggaran
bersifat akumulatif.
BAB IV
PENUTUP
Upaya pembangunan perlu terus ditingkatkan dan perbaikan kualitas pelayanan harus
dilaksanakan lebih konsisten dan secara terus menerus oleh semua jajaran aparatur pada
semua tingkatan, sehingga pelayanan selalu dapat diberikan secara tepat, cepat dan mudah
dilaksanakan serta tidak diskriminatif.
Berdasarkan hasil evaluasi kinerja dan analisis pencapaian akuntabilitas kinerja triwulan
II tahun 2020, BPSPL Pontianak telah melaksanakan kegiatannya berdasarkan pada
program untuk mencapai sasaran, sesuai dengan pengukuran kinerja terlihat bahwa target-
target dari sasaran yang ingin dicapai pada triwulan II, secara umum tercapai walaupun
sebagian besar kegiatan tidak terbebani target pada triwulan II.
Dari capaian diatas dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja BPSPL Pontianak triwulan
II tahun 2021 NPSS IKU adalah 110 % dan IKU+IK adalah 107,70%, sesuai dengan aplikasi
kinerjaku, sementara realisasi anggaran BPSPL Pontianak pada triwulan II tahun 2021
berdasarkan aplikasi Omspan sebesar Rp. 5.149.684.232,- (Lima Milyar Seratus Empat
Puluh Sembilan Juta Enam Ratus Delapan Puluh Empat Ribu Dua Ratus Tiga Puluh Dua
Rupiah) atau sebesar 48,19% dari Pagu Rp.10.686.078.000,- (Sepuluh Milyar Enam Ratus
Delapan Puluh Enam Juta Tujuh Puluh Delapan Ribu Rupiah). Untuk capaian indikator
kinerja Triwulan II yang memiliki target pada Triwulan II adalah sebagai berikut:
1. Kelompok masyarakat yang menerima bantuan konservasi di wilayah kerja BPSPL
Pontianak dengan capaian 100%.
2. Kesepakatan Jejaring, Kemitraan/Kerjasama dan Konvensi dalam mendukung
Konservasi Keanekaragaman Hayati Laut di wilayah kerja BPSPL Pontianak dengan
capaian 100%.
3. Indeks Profesionalitas ASN BPSPL Pontianak dengan capaian 102,54%.
4. Persentase unit kerja BPSPL yang menerapkan Sistem Manajemen Pengetahuan
tersandar dengan capaian 119,05%.
5. Rekomendasi hasil pengawasan lingkup BPSPL Pontianak yang dokumen tindak
lanjutnya telah dilengkapi dan disampaikan dengan capaian 100%.
6. Nilai IKPA BPSPL Pontianak dengan capaian 120%.
113
Pada Triwulan II terdapat IKU dan IK yang memiliki target. Target IKU dan IK di triwulan II
tercapai keseluruhan. Tidak ada target dalam Triwulan II yang tidak tercapai. Pencapaian
Laporan Kinerja Triwulan II
target pada triwulan II masih belum terlihat secara signifikan, hal ini dikarenakan periode
capaian target dari IK/IKU sebagian 57,14% tahunan dan 28,57% semesteran. Selain itu juga
perlu ditingkatkan soliditas diantara seluruh unsur di BPSPL Pontianak, koordinasi dan
komunikasi baik dengan Ditjen Pengelolaan Ruang Laut atau dengan Stakeholder di daerah
agar selalu dijaga bahkan ditingkatkan terus sehingga kinerja BPSPL Pontianak akan lebih
baik lagi.
Demikian Laporan Kinerja (LKj) Triwulan II Tahun 2021 disusun. Semoga laporan ini
dapat bermanfaat dalam pelaksanaan program dan kegiatan serta pengukuran kinerja di
Lingkungan BPSPL Pontianak dan data dukung pengukuran kinerja di Direktorat Jenderal
Pengelolaan Ruang Laut.
114
Laporan Kinerja Triwulan II
LAMPIRAN
13
3578
13
3449
6
3449
6
3515
3515
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Efisiensi
Kesesuaian Perencanaan
Kepatuhan Terhadap Regulasi Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan
dengan Pelaksanaan Nilai Akhir
Kegiatan
Kode Kode Nilai Konversi (Nilai
No Uraian Satker Keterangan
KPPN Satker Total Bobot Total/Konversi
Deviasi Bobot)
Revisi Pagu Data Pengelolaan LPJ Dispensasi Penyerapan Penyelesaian Capaian Retur Kesalahan
Halaman Renkas
DIPA Minus Kontrak UP dan TUP Bendahara SPM Anggaran Tagihan Output SP2D SPM
III DIPA
BALAI Nilai 100.00 80.44 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 91.32 99.15 0.00 80.00
PENGELOLAAN
Bobot 5 5 5 10 8 5 5 15 10 17 5 0 5
SUMBERDAYA
1 042 477425 91.50 95% 96.32
PESISIR DAN Nilai Akhir 5.00 4.02 5.00 10.00 8.00 5.00 5.00 15.00 10.00 15.52 4.96 0.00 4.00
LAUT
PONTIANAK Nilai Aspek 93.48 100.00 97.62 80.00
Disclaimer:
Sesuai PER-4/PB/2021, untuk periode Triwulan I TA 2021 tidak dilakukan penilaian IKPA untuk indikator Deviasi Halaman III DIPA dan Capaian Output
Atas perhatian dan arahan Bapak lebih lanjut, kami ucapkan terima kasih.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
TENTANG KAWASAN KONSERVASI DI PERAIRAN
BONTANG DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.
-3-
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 April 2021
ttd.
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 27 TAHUN 2021
TENTANG
KAWASAN KONSERVASI DI PERAIRAN BONTANG DI
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
BATAS KOORDINAT
KAWASAN KONSERVASI DI PERAIRAN BONTANG
DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
ttd.
ttd.
Andi Rusandi
Tembusan:
1. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut;
2. Kepala BPSPL Pontianak.
Lampiran.
Nomor : 1253/DJPRL.5/V/2021
Tanggal : 21 Mei 2021
MEMORANDUM
NOMOR: 687/BPSPL.2/TU.210VI/2021
Yth. : Kepala BPSPL Pontianak
Dari Sub Koordinator Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian
Hal Capaian Kegiatan Pembuatan Coral Stock Center Karang di Kalimantan
Timur
Lampiran 1 Berkas
Andrian Saputra
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT
BALAI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUT PONTIANAK
MEMORANDUM
NOMOR: 686/BPSPL.2/TU.210/wI/2021
Yth. Kepala BPSPL Pontianak
Dari Sub Koordinator Seksi Pendayagunaan dan Pelestarian
Hal : Laporan Kegiatan Serah Terima Bantuan di Provinsi Kalimantan Timur
dan Kalimantan Selatan
Lampiran 1 (Satu) Berkas
Tanggal 2Juli 2021
Andrian Saputra
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT
BALAI PENGELOLAAN SUMBER DAYA PESISIR DAN LAUT PONTIANAK
MEMORANDUM
A. DASAR
1. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.6/PERMEN-KP/2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan;
3. Keputusan Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Nomor 8 Tahun 2021 Tentang
Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Konservasi Tahun 2021
C. PELAKSANAAN
1. Sesuai dengan juknis yang tertuang dalam Keputusan Direktorat Jenderal Pengelolaan
Ruang Laut Nomor 8 Tahun 2021 tentang Penyaluran Bantuan Konservasi bahwa
bantuan KOMPAK yang telah diberikan dilakukan monev selama 2 tahun untuk
mengetahui perkembangan pemanfaatannya. Dalam juknis tersebut juga menyebutkan
tugas UPT diantaranya yaitu melakukan monitoring dan evaluasi serta pembinaan
secara berkala pemanfaatan bantuan sampai dengan tahun ke-3 (ketiga) yang
selanjutnya menyampaikan pelaporan pemanfaatan bantuan pemerintah kepada
Direktur Jenderal satu tahun sekali dalam kurun waktu 2 tahun;
2. Berdasarkan mandat tersebut, pada tahun 2021 BPSPL Pontianak telah melakukan
monev bantuan KOMPAK kepada semua kelompok penerima bantuan KOMPAK tahun
2019 - 2020 yaitu kepada 6 (enam) kelompok sebagai berikut:
Tanggal
Nama Tahun
No Lokasi Pelaksanaan
Kelompok Bantuan
Monev
1 Pokmaswas Desa Teluk Tamiang 2019 22 Maret 2021
Padaidi Kec. Pulau Laut Tanjung
Selayar Kab. Kotabaru,
KALSEL
2 Pokmaswas Desa Angsana Kec. Angsana 2020 20 Mei 2021
Karang Kima Kab. Tanah Bumbu, KALSEL
3 Pokmaswas Desa Sungai Dua 2018 20 Mei 2021
Karang Indah Kec. Sungai Loban
Lestari Kab. Tanah Bumbu, KALSEL
4 Kelompok Desa Kubu Kec. Kumai 2019 22 Mei 2021
Masyarakat Kab. Kotawaringin Barat,
Pesisir (KMP) KALTENG
Camar Laut
5 Mutiara Kel. Lawe Lawe 2019 8 Juni 2021
Terumbu Kec. Penajam Kab. Penajam
Karang Paser Utara, KALTIM
Indonesia
(TIRAI)
6 Asosiasi Guide Pulau Derawan 2019 10 Juni 2021
Snorkeling Kec. Kepulauan Derawan
Derawan Kab. Berau, KALTIM
(AGSD)
D. HASIL
Adapun hasil monev KOMPAK tahun 2021 yang disusun berdasarkan Perdirjen PRL No. 8
Tahun 2021 yaitu sebagai berikut:
Nama
No Jenis Bantuan Kondisi Bantuan
Kelompok
1 Pokmaswas Peralatan Selam 1 Paket Lengkap, Baik dan berfungsi
Padaidi dengan spesifikasi : normal, namun pada
BCD paket (BCD, Regulator, kompressor ada kebocoran di
Octopus, Console) merk bagian pipa dalam tetapi
Scubapro 2 set, tabung sudah diperbaiki/ditambal
selam 2 buah , sabuk 2 sehingga dapat digunakan
buah, pemberat amscud 12 kembali
buah, masker merk
Scubapro 10 buah, snorkel
merk Scubapro 10 buah, fin
merk Scubapro 10 buah, tas
alat selam amscud 1 buah
dan life jacket atunas 10
buah
2 Pokmaswas Sarana penunjang baik dan berfungsi normal,
Karang Kima Kemitraan Konservasi namun ada barang yang
berupa: hilang dan rusak yaitu:
15 unit snorkeling set - 2 unit masker rusak karena
Scubapro, 1 unit GPS pemakaian, dan 3 unit hilang
Garmin 64S, 24 unit life tenggelam saat pemakaian
jacket (telah dilengkapi Surat
laporan kehilangan dari
kepolisian dan BA kerusakan
barang bantuan)
- 1 unit life jacket rusak/robek
karena pemakaian (telah
dilengkapi BA kerusakan
disertai dokumentasi kondisi
barang)
3 Pokmaswas 1 Paket peralatan selam Lengkap, Baik dan berfungsi
Karang Indah berupa: normal, namun pada
Lestari 1 unit regulator, 1 unit BCD, kompressor ada kebocoran di
1 unit masker, 1 unit bagian pipa dalam tetapi
kompressor, 5 unit sudah diperbaiki/ditambal
pemberat, 1 unit tabung sehingga dapat digunakan
selam kembali
4 Kelompok Kapal Kayu dan Mesinnya Lengkap, baik dan berfungsi
Masyarakat dengan spesifikasi : normal
Pesisir (KMP) Kapal kayu panjang 14,3
Camar Laut meter dan mesin kapal 23
PK
5 Mutiara Peralatan Selam 1 Paket Lengkap, baik dan berfungsi
Terumbu dengan spesifikasi : normal
Karang BCD paket (BCD, Regulator,
Indonesia Octopus, Console) merk
(TIRAI) Scubapro 3 set, tabung
selam Merk Seapro 3 buah ,
wet suit merk Scubapro 3
buah, masker merk
Scubapro 3 buah, snorkel
merk Scubapro 3 buah, fin
merk Scubapro 3 buah,
sabuk Merk Seapro 3 buah,
Dive Comp Merk Mares 1
unit, Mesh Bag merk Zee
Pro 1 unit, Pemberat Merk
Amscud 1 Kg sebanyak 20
buah
6 Asosiasi Speedboat dan Lengkap, baik dan berfungsi
Guide perlengkapan penunjang normal
Snorkeling dengan spesifikasi :
Derawan Speedboat panjang 5 meter,
(AGSD) lebar 2 meter sebanyak 1
buah, Mesin Speed 40 PK
sebanyak 1 buah,
perlengkapan snorkeling
sebanyak 8 set terdiri dari
fin, snorkel dan masker, life
vest sebanyak 6 buah
Nama
No Manfaat Bantuan
Kelompok
1 Pokmaswas Sejak diberikan bantuan bulan Agustus 2019, kelompok
Padaidi telah memanfaatkan bantuan sebanyak 27 kali (2-4
kali/bulan) untuk kegiatan monitoring terumbu karang,
survey/penelitian oleh instansi/perguruan tinggi dan
penyewaan alat selam kepada wisatawan yang berkunjung.
Nama
No Manfaat Bantuan
Kelompok
1 Pokmaswas - Dengan adanya bantuan pemerintah KOMPAK 2019
Padaidi kepada Kelompok Pokmaswas Padaidi telah
menghimpun pemasukkan kelompok sekitar Rp
5.700.000,- dari mengumpulkan biaya sewa alat selam,
masker, snorkling, life jacket selama tahun 2019-2021.
- Pokmaswas padaidi membantu kegiatan untuk
pemantauan terumbu karang dari Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan, PSDKP Tarakan
(satwas Kotabaru), kegiatan mahasiswa Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung
mangkurat. Bantuan kelompok pokmaswas Padaidi
berupa membebaskan biaya sewa untuk mahasiswa/i
sedangkan untuk kegiatan kedinasan hanya untuk biaya
perawatan saja.
- Pokmaswas Padaidi sering mengadakan diskusi dan
musyawarah perkembangan kelompok sehingga
semakin solid dalam mengawasi menjaga, dan
menginformasikan pentingnya terumbu karang untuk
usaha perikanan tangkap dan Masyarakat sekitar Desa
Teluk Tamiang makin meningkat pemahaman tentang
pentingnya menjaga terumbu karang di perairannya.
2 Pokmaswas - Per bulan September 2020 ada mekanisme bagi hasil
Karang Kima antara Bumdes (60%) dengan Pokmaswas (40%),
dengan Bumdes menanggung biaya operasional
pemeliharaan alat
- Total pendapatan sebelum bagi hasil Bulan
September 2020 Rp 950.000,-
- Total pendapatan sebelum bagi hasil Bulan Oktober
2020 Rp 2.600.000,-
- Total pendapatan sebelum bagi hasil Bulan
November 2020 Rp 2.400.000,-
- Total pendapatan sebelum bagi hasil Bulan
Desember 2020 Rp 4.350.000,-
- Total pendapatan sebelum bagi hasil Bulan Januari
2021 Rp 3.940.000,-
- Hasil dari penyewaan alat bantuan digunakan untuk
mendukung pembangunan desa, seperti pembelanjaan
lampu penerangan untuk event-event di Pantai Angsana
atau hajatan
- Pembelian radio HT 5 buah dan 32 seragam
POKMASWAS serta pembuatan 10 papan himbauan
“Larangan Membuang Sampah & Limbah ke Perairan
Pantai”. Pengadaan ini merupakan hasil penyewaan alat
bantuan untuk mendukung pengawasan aktivitas wisata
serta upaya perlindungan kawasan di sekitar Pantai
Angsana
3 Pokmaswas - Pendampingan untuk monitoring transplantasi karang di
Karang Indah sekitar perairan Sungai Dua Laut dengan DKP Provinsi;
Lestari - Penyewaan bantuan alat selam untuk wisatawan yang
berkunjung dengan peningkatan nilai kas kelompok dari
Rp 1.130.000,- di tahun 2019, Rp 2.820.000,- di tahun
2020, dan Rp 2.536.000,- di tahun 2021 (Bulan Mei).
Selain itu, kelompok berhasil menambah inventory
berupa lemari dan pemeliharaan alat bantuan (minyak
nabati) dari hasil penyewaan alat bantuan di tahun 2020.
- Mendukung upaya pengawasan di kawasan konservasi
KKPD Angsana oleh kelompok
- Menjadi tempat pengisian tabung oksigen bagi DKP
Provinsi dan Universitas yang melaksanakan
penyelaman di sekitar perairan Sungai Dua Laut
4 Kelompok Kapal bantuan disewakan kepada pemancing dengan tarif
Masyarakat rerata Rp. 1.500.000/trip. Sesuai laporan pemanfaatan
Pesisir (KMP) bantuan kelompok, telah dilakukan 43 kali penyewaan kapal
Camar Laut yang dibarengi dengan kegiatan patroli/monitoring biota oleh
kelompok, maka pendapatan yang telah diperoleh oleh
kelompok yaitu 43 x Rp. 1.500.000 = Rp. 64.500.000. Hasil
pendapatan tersebut sebagian digunakan untuk
penambahan pendapatan kelompok dan sebagiannya lagi
untuk perawatan barang bantuan antara lain; perawatan dan
perbaikan mesin (sampai dengan sekarang telah dilakukan
pergantian/perbaikan mesin sebanyak 2 kali dikarenakan
aus pemakaian, dan penambahan kemudi kapal), perawatan
body kapal (pengecatan body kapal setiap tahun namun
tahun 2021 belum dilakukan dan penambahan atap
pelindung), pembelian sapras pendukung diatas kapal
(panel surya untuk penerangan, accu, kompor gas+tabung
gas, pompa air, Sound system)
5 Mutiara Memberikan edukasi kepada masyarakat untuk dapat
Terumbu menjaga kelestarian terumbu karang dengan tidak
Karang melakukan penangkapan ikan dengan alat yang merusak
Indonesia lingkungan seperti; tidak membuang sampah ke laut, tidak
(TIRAI) menginjak karang, dan tidak membuang jangkar di areal
terumbu karang.
6 Asosiasi Penyewaan alat snorkling dan speedboat unutk membawa
Guide wisatawan yang berkunjung ke Pulau Derawan. Sejak
Snorkeling diberikan bantuan tahun 2019 tercatat pemasukan dari hasil
Derawan penyewaan alat dan speedboat yaitu sebanyak Rp.
(AGSD) 2.000.000;
4. Pemenuhan kewajiban
Nama
No Checklist (YA/TIDAK)
Kelompok
Pembuatan Pembuatan berita
Menjaga, mengelola
Nama laporan acara kehilangan
No dan memelihara
Kelompok pemanfaatan jika barang
bantuan
bantuan rusak/hilang
1 Pokmaswas
YA YA YA
Padaidi
2 Pokmaswas
YA YA YA
Karang Kima
3 Pokmaswas
Karang Indah YA YA YA
Lestari
4 Kelompok
Masyarakat
YA YA YA
Pesisir (KMP)
Camar Laut
5 Mutiara
Terumbu
Karang YA YA YA
Indonesia
(TIRAI)
6 Asosiasi Guide
Snorkeling
YA YA YA
Derawan
(AGSD)
Nama
No Permasalahan Rekomendasi
Kelompok
1 Pokmaswas - Penutupan Kawasan wisata - Kelompok telah
Padaidi pasir putih dan terumbu menjalankan fungsi
karang karena bantuan pemerintah
pengendalian penyebaran kompak 2019 dengan
covid 19 maka jumlah baik sesuai dengan
pengunjung secara drastis tujuan proposal yang
berkurang jika pun ada dari diajukan sehingga
wisatawan dari masyarakat kedepannya perlu
sekitar dan kegiatan penambahan bantuan
survey. Hal tersebut kompak setelah 2
terdampak terhadap tahun penerimaan
berkurangnya pendapatan (usulan tahun 2022)
dari biaya sewa alat - Alat bantuan disimpan
bantuan. di sekretariat
- Hasil musyawarah Pokmaswas Padaidi.
kelompok yang disepakati saat ini barang dan
untuk menjaga, mengelola alat bantuan kompak
dan memelihara bantuan kondisinya baik
kompak tahun 2019 maka kedepannya
diperlukan 2 buah lemari diperlukan tambahan
kaca penyimpan agar tempat penyimpanan
terawat dari kelembaban yang baik dan kering
dan jamur dan kamera BE agar jangka waktu
Pro. pemanfaatan barang
- Karena sarana computer bantuan lebih lama
belum ada maka lagi.
pembuatan laporan - Kelompok
pengelolaan bantuan masih Pokmaswas padaidi
bersifat manual sehingga mengusulkan untuk
BPSPL Pontianak selalu penambahan alat
mendampingi dan yaitu 1 set alat selam,
merapihkan laporan 1 buah compressor
perkembangan pengelolaan dan 1 unit kapal kayu
alat secara berkala melalui yang layak untuk
media WA maupun telepon. mengangkut
- Pemberian bantuan wisatawan ke lokasi
kompak 2019, sebagai spot terumbu karang
bentuk apresiasi dan di Perairan Teluk
dukungan yang diberikan Tamiang dan Tanjung
Pemerintah kepada Kunyit yang
Pokmaswas Padaidi merupakan Kawasan
sehingga kelompok saat ini KKPD Kalimantan
mampu pengelolaan selatan.
barang bantuan dengan - Perlu pembinaan dari
baik dan dilaporkan belum Direktorat Konservasi
ada kehilangan barang dan Keanekaragaman
rusak/hilang barang Hayati Laut, Ditjen
bantuan Kompak. Pengelolaan Ruang
- Terkait pengisian oksigen Laut, BPSPL
tabung selam selama ini Pontianak secara
mengandalkan alat berkala terhadap
compressor dari balai benih Kelompok Penggerak
ikan pantai teluk tamiang Konservasi
dengn biaya operasional Pokmaswas Padaidi
lebih tinggi dari dive shop terkait rencana
Banjarmasin sehingga pengembangan
kedepannya diperlukan kelompok dalam
penggadaan alat usaha
compressor (usulan mengembangkan
bantuan kompak tahun wisata berbasis
2022) terumbu karang.
- Kurangnya SDM Kelompok
yang memiliki sertifikasi
selam
2 Pokmaswas - Alat bantuan Fin belum - Kapal yang membawa
Karang termanfaatkan secara wisatawan diwajibkan
Kima optimal, dikarenakan menyediakan
penyewaan Fin kepada Guide/petugas untuk
wisatawan dikhawatirkan mengawasi untuk
bisa merusak terumbu penggunaan alat oleh
karang. Sehingga, Fin wisatawan agar tertib
belum disewakan ke serta tidak merusaka
wisatawan; kawasan terumbu
- Beberapa barang bantuan karang;
mengalami kerusakan dan - Barang yang hilang
kehilangan dan rusak telah
- Laporan Pemasukan dari ditindak lanjuti dengan
peminjaman alat Bulan BA kerusakan barang
Februari s.d. Mei 2021 dan Surat kehilangan
masih belum tersedia. dari kepolisian disertai
dokumentasi barang,
dan menyarankan
agar alat bantuan
yang sudah rusak
disimpan tersendiri
agar keselamatan
pengguna terjamin;
- Kelompok akan
segera mengirimkan
laporan penggunaan
dan pemasukan alat
bantuan periode
Bulan Februari s.d.
Mei 2021.
3 Pokmaswas - Kesulitan untuk mencari - Menyarankan kepada
Karang spare part berupa cartridge kelompok untuk
Indah compressor karena mengupayakan
Lestari terkendala merk LuXon mencari cartridge
belum bisa ditemukan di kompressor dengan
pasaran. Cartridge tipe yang
compressor belum pernah sama/sesuai;
diganti; - Pipa compressor yang
- Ada pipa compressor yang bocor sudah ditambal;
bocor sehingga pengisian - Menyarankan kepada
tabung kurang maksimal; kelompok untuk dapat
- Beberapa alat yang sudah mengajukan
dimiliki kelompok di luar permohonan bantuan
bantuan sudah usang kembali di tahun 2022
sehingga harapannya bisa untuk kebutuhan GPS
diajukan di tahun dan kamera.
selanjutnya, misalnya jaket
pelampung;
- Selain itu, kelompok
berharap agar bisa memiliki
GPS dan kamera untuk
mendukung kegiatan
pengawasan.
4 Kelompok - Minimnya dokumentasi - Menyarankan kepada
Masyarakat pada saat patroli/monitoring kelompok untuk
Pesisir biota yang dilaksanakan mendokumentasikan
(KMP) oleh kelompok; setiap kegiatan yang
Camar Laut - Belum dilakukan dilakukan;
pengecatan ulang - Menyarankan kepada
keseluruhan bodi kapal. kelompok untuk
Tahun 2020 telah dilakukan melakukan
pengecatan kapal namun pengecatan
hanya pada bagian keseluruhan bagian
lambung; kapal tidak hanya
- Belum tersedianya pada lambung kapal;
dokumentasi kemunculan - Menyarankan kepada
biota dilindungi dikarenakan kelompok terkait
sulitnya merekam melalui kurangnya sapras
ponsel serta kualitas pendukung monitoring
gambar yang kurang baik biota/patroli yaitu
maka dari itu untuk kamera digital, fish-
memperoleh dokumentasi finder, dan GPS dapat
yang lebih baik dibutuhkan dipenuhi dengan
kamera digital; mengalokasikan
- Rusaknya fish-finder milik sebagian pendapatan
kelompok sehingga kelompok untuk
kelompok sulit dalam membeli peralatan
menentukan rute yang yang dibutuhkan atau
tepat agar tidak membuat proposal
kandas/menabrak karang, pengajuan bantuan ke
sehingga diperlukan fish instansi terkait (DKP
finder yang baru; Kab/Prov, K/L)
- GPS diperlukan dalam
kegiatan pengawasan.
5 Mutiara - Tidak semua kegiatan - Menyarankan kepada
Terumbu terdokumentasikan/dilapork kelompok untuk
Karang an oleh kelompok; mendokumentasikan/
Indonesia - Belum ada anggota melaporkan setiap
(TIRAI) kelompok yang memiliki kegiatan yang
sertifikasi selam dilakukan oleh
kelompok;
- BPSPL Pontianak
dapat mengusulkan
kegiatan sertifikasi
selam kepada
kelompok yang
diberikan bantuan
peralatan selam ke
pusat
6 Asosiasi - Kurangnya SDM Kelompok - Perlunya Pelatihan
Guide AGSD dibidang Guide SDM Kelompok
Snorkeling Lokal AGSD dibidang Guide
Derawan - Speed Boat tidak bisa Lokal
(AGSD) digunakan untuk antar - Kelompok dapat
jemput tamu regular mengubah label
dikarenakan label “BANTUAN” pada
“BANTUAN” pada lambung speedboat
Speedboat sehingga yang dilengkapi
pengunjung enggan untuk dengan BA
menggunakan/ perubahan label
menyewanya bantuan
2. Kondisi terkini bantuan KOMPAK dalam kondisi lengkap, baik dan berfungsi dengan
normal. Ada beberapa bantuan yang rusak dan hilang namun telah diperbaiki yaitu
Kompressor pada Pokmaswas Karang Indah Lestari, dan telah dilengkapi dengan BA
kerusakan dan surat keterangan kehilangan dari kepolisian yaitu peralatan selam pada
Pokmaswas Karang Kima;
3. Bantuan KOMPAK telah digunakan sesuai peruntukkannya dan secara umum telah
memberikan manfaat terhadap lingkungan, sosial ekonomi masyarakat dan bagi
Pemerintah Daerah serta pendapatan kelompok;
4. Dalam hal pemenuhan kewajiban kelompok yaitu; 1) Menjaga, mengelola dan
memelihara bantuan; 2) Pembuatan laporan pemanfaatan bantuan; 3) Pembuatan
berita acara kehilangan jika barang rusak/hilang, telah dilaksanakan oleh keompok;
5. Terdapat permasalahan pada kelompok namun tidak signifikan dan telah dapat ditindak
lanjuti;
6. Belum semua anggota kelompok yang mendapatkan bantuan peralatan selam tersebut
mempunyai seritikasi selam.
SARAN:
1. Mengagendakan monev bantuan KOMPAK tahun 2021 pada bulan November untuk 4
(empat) kelompok yang akan diberikan bantuan KOMPAK 2021;
Hanizam, S.St.Pi
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN RUANG LAUT
NOTA DINAS
Nomor: 2053/DJPRL.1/IV/2021
Tembusan:
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (sebagai laporan)
NOTA KESEPAKATAN
ANTARA
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT
DENGAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
TENTANG
SINERGI SEKTOR KELAUTAN, PESISIR, PULAU-PULAU KECIL DAN
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
PROVINSI KALIMANTAN BARAT
NOMOR :
NOMOR :
1
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA selanjutnya secara bersama-sama
dalam Nota Kesepakatan ini disebut PARA PIHAK, dan secara sendiri-
sendiri disebut PIHAK.
Pasal 2
OBJEK
Objek Nota Kesepakatan ini adalah meningkatkan koordinasi dan
sinergitas kegiatan yang diselenggarakan oleh PARA PIHAK dalam
2
Peningkatan Sinergi Sektor Kelautan, Pesisir, Pulau-Pulau Kecil dan
Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan.
Pasal 3
RUANG LINGKUP
Sesuai dengan tugas dan kewenangannya, PARA PIHAK akan
melaksanakan Kerjasama dalam ruang lingkup :
a. Perencanaa Pemanfaatan Ruang Laut dan Konservasi;
b. Pengawasan Pemanfaatan Ruang Laut dan wilayah pesisir dan Pulau-
Pulau Kecil;
c. Penigkatan Sumber Daya Manusia dan kompetensi Aparatur;
Pasal 4
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
(1) PIHAK KESATU mempunyai tugas dan tanggungjawab:
a. Menyusun data obyek yang perlu dilakukan pengawasan;
b. Menyusun rencana program/kegiatan sesuai ketentuan;
c. Mengadakan rapat koordinasi kegiatan, monitoring dan evaluasi.
3
dilaksanakan oleh perangkat daerah di lingkungan PIHAK KESATU dan
unit kerja di lingkungan PIHAK KEDUA;
(3) PARA PIHAK akan melaksanakan evaluasi atas pelaksanaan kerjasama
ini sesuai kebutuhan.
Pasal 6
JANGKA WAKTU
(1) Nota Kesepakatan ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun,
terhitung sejak tanggal ditandatanganinya Nota Kesepakatan ini.
(2) Nota Kesepakatan ini dapat diakhiri sebelum jangka waktu berakhir
sebagaimana maksud pada ayat (1) dan dapat diperpanjang dengan
kesepakatan PARA PIHAK dengan ketentuan pihak yang ingin
mengakhiri atau memperpanjang, harus memberitahukan secara
tertulis kepada pihak lainnya, paling lambat 3 (tiga) bulan sebelumnya.
(3) Nota Kesepakatan ini dapat berakhir atau batal dengan sendirinya
apabila ada ketentuan peraturan perundang-undangan yang tidak
memungkinkan Nota Kesepakatan ini dilaksanakan.
Pasal 7
PEMBIAYAAN
Biaya yang timbul dalam pelaksanaan Nota Kesepakatan ini dibebankan
dan menjadi tanggungjawab pada anggaran PARA PIHAK dan sumber lain
yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 8
PENUTUP
Apa bila dalam Nota Kesepakatan ini terdapat hal-hal yang belum diatur
atau memerlukan perubahan yang diperlukan, akan diatur dan ditetapkan
dalam Addendum yang disepakati oleh PARA PIHAK serta merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Kesepakatan ini.
4
5
LAMPIRAN NOTA KESEPAKATAN TENTANG SINERGI SEKTOR
KELAUTAN, PESISIR, PULAU-PULAU KECIL DAN PENGAWASAN SUMBER
DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT
NOMOR :
NOMOR :
TANGGAL : MARET 2021
RENCANA KEGIATAN
SINERGI SEKTOR KELAUTAN, PESISIR, PULAU-PULAU KECIL DAN
PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT
6
2. Pengawasan Meningkatkan Meningkatnya 5 √ √ Melaksanakan Mendukung gelar
Sumberdaya Pengawasan dan intensitas unit gelar operasi operasi
Perikanan di pemeriksaan Pengawasan pengawasan pengawasan lintas
wilayah Sungai, Sumberdaya Perikanan SDKP di lintas kab/kota kab/kota wilayah
Danau, Waduk, di wilayah Sungai, wilayah wilayah perairan perairan umum
Rawa dan Danau, Waduk, Rawa perairan umum umum Provinsi Provinsi
Genangan Air dan Genangan Air Kalimantan Kalimantan Barat
Lainnya Lainnya Barat
7
PENGELOLAAN RUANG LAUT SAMPAI DENGAN 12 MIL DILUAR GAS DAN MINYAK BUMI
PROGRAM/ TAHUN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
NO. SASARAN OUTPUT
KEGIATAN 2021 2022 2023 PIHAK KESATU PIHAK KEDUA
1. Pengelolaan Meningkatnya Mendukung
Jumlah Kawasan Mengelola
Kawasan Pengelolaan pelaksanaan
Konservasi di kawasan
Konservasi di Kawasan Konservasi pengelolaan
wilayah Pesisir konservasi di
wilayah Pesisir di wilayah Pesisir kawasan konservasi
dan Pulau-Pulau 3 wilayah pesisir
dan Pulau-Pulau dan Pulau-Pulau √ √ di wilayah pesisir
Kecil berdasarkan kawasan dan pulau-pulau
Kecil berdasarkan Kecil berdasarkan dan pulau-pulau
Penetapan dari kecil berdasarkan
Penetapan dari Penetapan dari kecil berdasarkan
Pemerintah Pusat penetapan dari
Pemerintah Pusat Pemerintah Pusat penetapan dari
yang dikelola pemerintah pusat
pemerintah pusat
2. Rehabilitasi Meningkatnya Jumlah kawasan Mendukung
Merehabilitasi
Wilayah Perairan Rehabilitasi Wilayah perairan pesisir pelaksanaan
2 wilayah perairan
Pesisir dan Pulau- Perairan Pesisir dan dan pulau-pulau √ √ rehabilitasi wilayah
kawasan pesisir dan pulau-
Pulau Kecil Pulau- Pulau Kecil kecil yang perairan pesisir dan
pulau kecil
direhabilitasi pulau-pulau kecil
3. Mitigasi Bencana Meningkatnya Jumlah kawasan Melaksanakan Mendukung
Wilayah Pesisir Mitigasi Bencana perairan pesisir mitigasi bencana pelaksanaan
3
dan Pulau-Pulau Wilayah Pesisir dan dan pulau-pulau √ √ wilayah pesisir mitigasi bencana
kawasan
Kecil Pulau-Pulau Kecil kecil yang dan pulau-pulau wilayah pesisir dan
dimitigasi kecil pulau-pulau kecil
PENERBITAN IZIN PEMANFAATAN RUANG LAUT DI BAWAH 12 MIL DILUAR GAS DAN MINYAK BUMI
PROGRAM/ TAHUN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
NO. SASARAN OUTPUT
KEGIATAN 2021 2022 2023 PIHAK KESATU PIHAK KEDUA
1 Penerbitan Meningkatnya unit Melaksanakan Mendukung
Jumlah
Rekomendasi Izin usaha pemanfaatan penerbitan pelaksanaan
rekomendasi izin
Lokasi dan Izin ruang laut di 7 rekomendasi izin Penerbitan
lokasi dan izin
Pengelolaan fasilitasi layanan Rekome √ √ Lokasi dan Izin Rekomendasi Izin
pengelolaan
Ruang Laut di perijinannya ndasi Pengelolaan Lokasi dan Izin
ruang laut di
Bawah 12 Mil di Ruang Laut di Pengelolaan Ruang
bawah 12Mil dan
Bawah 12 Mil di Laut di Bawah 12
8
Luar Minyak dan di Luar Minyak Luar Minyak dan Mil di Luar Minyak
Gas Bumi dan Gas Bumi Gas Bumi dan Gas Bumi
2 Pelaksanaan Meningkatnya Jumlah
Melaksanakan
Fasilitasi Pelaksanaan Kabupaten / Kota Mendukung
Fasilitasi
Penerbitan Fasilitasi Penerbitan yang difasilitasi Pelaksanaan
Penerbitan
Rekomendasi Izin Rekomendasi Izin Penerbitan Fasilitasi Penerbitan
Rekomendasi Izin
Lokasi dan Izin Lokasi dan Izin Rekomendasi izin Rekomendasi Izin
Lokasi dan Izin
Pengelolaan Pengelolaan Ruang lokasi dan izin 7 Lokasi dan Izin
Pengelolaan
Ruang Laut di Laut di Bawah 12 penngelolaan Rekome √ √ Pengelolaan Ruang
Ruang Laut di
Bawah 12 Mil di Mil di Luar Minyak Ruang Laut di ndasi Laut di Bawah 12
Bawah 12 Mil di
Luar Minyak dan dan Gas Bumi bagi bawah 12 mil di Mil di Luar Minyak
Luar Minyak dan
Gas Bumi bagi Masyarakat Lokal luar minyak dan dan Gas Bumi bagi
Gas Bumi bagi
Masyarakat Lokal dan Tradisional gas bumi bagi Masyarakat Lokal
Masyarakat Lokal
dan Tradisional masyarakat lokal dan Tradisional
dan Tradisional
dan tradisonal
3 Pencatatan dan Meningkatnya Jumlah Melaksanakan Mendukung
Pengadministrasi Pencatatan dan Pencatatan dan Pencatatan dan pelaksanaan
an Izin Lokasi Pengadministrasian Pengadministrasi 7 Peta Pengadministrasi Pencatatan dan
Perairan dalam Izin Lokasi Perairan an Izin Lokasi Kadaste √ √ an Izin Lokasi Pengadministrasian
Sistem Kadaster dalam Sistem Perairan dalam r Perairan dalam Izin Lokasi Perairan
Laut Kadaster Laut Sistem Kadaster Sistem Kadaster dalam Sistem
Laut Laut Kadaster Laut
9
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Jenis Belanja
NO Kode | Nama Kegiatan Keterangan Total
Pegawai Barang Modal Beban Bunga Subsidi Hibah BanSos LainLain Transfer
0 2,237,503,000 134,750,000 0 0 0 0 0 0
2,372,253,000
PAGU
2362 | Perlindungan Dan Pemanfaatan Kawasan Konservasi Dan 1,005,830,344 15,153,900 1,020,984,244
1 REALISASI
Keanekaragaman Hayati Laut 0.00% (44.95%) (11.25%) 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% (43.04%)