19
* Wajib
Nama lengkap/NIM *
Yori Feriyandi/2140501233
FILSAFAT HUKUM: Menjadi Bagian, Mengikuti Kaidah. (1) Filsafat Hukum lebih dipahami
sebagai bagian dari Filsafat, daripada bagian dari Ilmu Hukum. (2) Filsafat Hukum
diposisikan sebagai bagian dari Filsafat Tingkah Laku, Etika, atau Moral; (3) Filsafat Hukum
juga Filsafat mengenai keadilan sekaligus mengenai ketidak-adilan; (4) Kajian ilmiah di
bidang Filsafat Hukum karenanya mengikuti kaidah yang berlaku di lingkungan Filsafat.
FILSAFAT HUKUM tentang Hukum Seluruhnya. Ciri/Kegunaan Filsafat Hukum: (1) Hanya
membahas permasalahan yang sifatnya umum, sehingga objek pembahasan Filsafat
Hukum adalah bagian yang umum dari hukum; (2) Kesimpulan-kesimpulan Filsafat Hukum
berlaku umum bagi setiap hukum; (3) Filsafat Hukum Bukan semaha-mata Mengenai
Hukum Belanda atau Hukum Romawi, Bukan pula tentang Hukum Pidana atau Hukum
Perdata sana, melainkan berkenaan dengan hukum seluruhnya. Sedangkan, FILSAFAT ILMU
dalam makna sempit menghasilkan teori, teori yang ada menghasilkan ilmu, dan ilmu
menghasilkan praktik. Ciri/Kegunaan: (1) Membantu membedakan ilmu dengan saintisme
(yang memutlakan berlakunya ilmu dan tidak menerima cara pengenalan lain selain cara
pengenalan yang dijalankan ilmu); (2). Memberi jawaban atas pertanyaan “makna” dan
“nilai”, dalam hal mana ilmu membatasi diri pada penjelasan mekanisme saja; (3).
Mere_eksi, menguji, mengkritik asumsi dan metode keilmuan, sebab ada kecenderungan
penerapan metode ilmiah tanpa memperhatikan struktur ilmu itu sendiri; dan (4). Dari
hubungan historisnya dengan ilmu, `lsafat menginspirasikan masalah-masalah yang akan
dikaji oleh ilmu.
3. Jelaskan perbedaan dan cara membedakan antara "lsafat hukum dengan teori
hukum! *
Filsafat hukum memiliki ruang lingkup lebih luas karena di dalam `lsafat hukum memuat
teori hukum, metode penelitian hukum, tujuan hukum, dan manfaat hukum. Filsafat hukum
memberikan penjelasan tentang hukum yang sangat mendasar dan holistik. Teori hukum
hanya bersifat memberikan penjelasan tentang sebuah fenomena hukum atau fakta hukum,
ruang lingkupnya lebih sempit dan tidak terlalu mendasar.
FILSAFAT HUKUM (MAKNA SEMPIT-LEGAL PHILOSOPHY): Menelaah hakikat hukum,
termasuk nilai, asas, dan norma hukum.
TEORI HUKUM: Menjelaskan atau memahami hukum.
CARA MEMBEDAKAN: melalui Telaah Paradigmatik. Mengelompokkan Paradigma
(Positivisme, Pos-Positivisme, Participatory, Critical Theory, dan Konstruktivisme)
dibandingkan dengan Ranah (Ontologi/Filsafat dalam makna sempit, Epistemologi/Teori,
Metodologi/Ilmu, Metode/Pratik).
DASAR-DASAR FILSAFAT HUKUM: (1) Adanya kebimbangan tentang kebenaran dan keadilan
dari hukum yg berlaku, dan adanya ketidakpuasan terhadap aturan hukum yg berlaku, karena
tidak sesuai dengan keadaan masyarakat yang diatur hukum tersebut; (2) Adanya
kesangsian terhadap nilai peraturan hukum yang berlaku; (3) Adanya aliran yang
berpendapat bahwa satu-satunya sumber hukum adalah hukum positif (hukum yg berlaku
saat itu); (4) Adanya pendirian bahwa hukum adalah suatu gejala masyarakat yang harus
meladeni kepentingan masyarakat, sehingga landasan hukum adalah penghidupan sendiri.
PERAN FILSAFAT HUKUM DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN
BERNEGARA: (1) Menumbuhkan kesadaran akan pentingnya hukum dalam hidup bersama;
(2) Menumbuhkan ketaatan pada hukum; (3) Menemukan ruhnya hukum; (4) Menghidupkan
hukum dalam masyarakat; (5) Memacu penemuan hukum baru.
Konten ini tidak dibuat atau didukung oleh Google. Laporkan Penyalahgunaan - Persyaratan Layanan - Kebijakan
Privasi
Formulir