Anda di halaman 1dari 6

GANGGUAN IKAN KARENA

MALNUTRISI

BALAI BUDIDAYA AIR TAWAR SUKABUMI


2004
1. Pendahuluan
Beberapa persoalan yang kurang dipahami dalam kesehatan ikan adalah
keterkaitan nutrisi dengan kesehatan ikan. Seolah-olah penyebab kematian ikan hanya
dikarenakan oleh penyakit, seperti serangan bakterial, virus, jamur, dan parasit. Padahal
semuanya itu merupakan ekses karena kondisi lingkungan perairan dan mismanagmen
dalam sistem pembudidayaan.
Salah satu mismanagmen adalah pemberian pakan yang tidak akurat dari segi
jumlah dan kualitas. Pemberian pakan yang berlebih atau berkurang akan bermasalah
terhadap ikan. Kelebihan pakan berakibat tertimbunnya feses dan sisa pakan yang akan
membawa konsekuensi terhadap menurunnya kualitas air. Salah satu kasus yang sering
memakan korban adalah pengelolaan budidaya ikan di waduk Cirata, Saguling dan
Jatiluhur yang hampir setiap tahun terjadi kematian massal. Adapun ketika pakan
berkurang akan menjadi tidak efisien dan tidak ekonomis. Ikan lambat tumbuh,
berukuran kerdil, kurus dan akan berakhir dengan tingkat kematian tinggi. Adapun
konsekuensi pemberian pakan yang tidak berkulitas adalah tingkat kecernaan rendah,
pertumbuhan rendah, peningkatan pencemaran perairan, ikan menunjukkan abnormalitas
seperti lordosis, mata buta dan tingkat kematian tinggi.
Dalam tulisan ini akan dibahas peranan pakan dalam menunjang kesehatan ikan,
beberapa penyakit karena malnutrisi dan cara penanggulangan ikan yang mengalami
malnutrisi.

2. Beberapa Penyakit karena Malnutrisi

Beberapa penyakit yang tergolong dalam malnutrisi adalah sebagai berikut :

2.1. Tanda-tanda kekurangan tiamin (vitamin B1)

- Pada ikan salmon : napsu makan berkurang, pertumbuhan lambat, sangat sensitif
karena pengaruh cahaya atau gangguan lain.
- Pada ikan mas : pendarahan pada sirip, ikan gemetaran, warna memucat, nafsu
makan berkurang, pertumbuhan lambat.
- Pada ikan channel catfish : napsu makan berkurang, pertumbuhan lambat, warna
kulit menjadi gelap, kematian tinggi.
- Pada red sea bream : Napsu makan berkurang, pertumbuhan lambat.
- Pada tilapia : Napsu makan berkurang, warna kulit menjadi muda, gangguan
syaraf, efisiensi pakan dan pertumbuhan rendah, hematocrit rendah.
- Pada sidat : napsu makan berkurang, gerakan berputar-putar, pendarahan pada
sirip.
- Pada kakap putih : napsu makan berkurang, warna kulit gelap, pertumbuhan
lambat, banyak kematian setelah penanganan.
- Pada udang : pertumbuhan dan kelangsungan hidup rendah.

2.2. Tanda-tanda kekurangan riboflavin (vitamin B2)


- Pada ikan sidat : Napsu makan berkurang, pertumbuhan lambat, ada paskularisasi
pada kornea, lensa mata kabur, erosi pada moncong mulut, erosi sirip yang parah,
tingkat kematian tinggi, pendarahan pada sirip, otot melemah, bagian dinding
perut mengalami pencekungan, takut pada cahaya, tulang punggung tidak normal,
tidak ada koordinasi, malas bergerak, kurang darah, warna pucat atau menghitam.
- Pada ikan mas : napsu makan berkurang, pertumbuhan lambat, kematian tinggi,
ada perdarahan pada kulit dan sirip, gugup, takut sinar.
- Channel catfish : kekerdilan badan pendek, hilang napsu makan, pertumbuhan
lambat, katarak.
- Kakap merah : pertumbuhan lambat
- Lele : napsu makan berkurang, pertumbuhan lambat, perdarahan pada kulit dan
sirip, kematian tinggi.
- Kakap : pergerakan lambat, takut cahaya, katarak, tubuh pendek, pertumbuhan
dan efisiensi pakan rendah, kematian tinggi, warna gelap.
- Nila : napsu makan rendah, pertumbuhan menurun, kaget terhadap sinar,
kematian tinggi, katarak.
- Udang : pertumbuhan dan kelangsungan hidup menurun.

2.3. Tanda-tanda kekurangan pyridoxin (vitamin B6)


- Ikan mas : napsu makan menurun, pertumbuhan lambat, mudah stres.
- Kakap merah : napsu makan menurun, pertumbuhan lambat, berenang tidak
teratur, kejang.
- Sidat : napsu makan menurun, pertumbuhan lambat, sangat mudah terganggu.
- Ikan gabus : pertumbuhan menurun, ataxia, pewarnaan tidak normal, kebutaan,
lensa kabur, berenang tidak teratur.
- Lele : pertumbuhan lambat, kematian tinggi, erosi pada mulut, kehilangan
keseimbangan, awal rigormortis lebih cepat, berenang tidak teratur, napas cepat.
- Udang : pertumbuhan dan kelangsungan hidup menurun.

2.4. Tanda-tanda kekurangan cyanocobalamin (vitamin B12)


- Channel catfish : penurunan pertumbuhan, hematocrit rendah.
- Sidat : pertumbuhan lambat
- Kakap merah : pertumbuhan lambat
- Udang : kelangsungan hidup menurun.

2.5. Tanda-tanda kekurangan niasin (asam nikotinat)


- Ikan mas : pendarahan pada kulit, kematian tinggi
- Sidat : perdarahan dan luka pada kulit, penurunan pertumbuhan, ataxia, warna
menjadi gelap
- Lele : napsu makan menurun, pertumbuhan menurun, kehilangan keseimbangan,
perdarahan dibawah kulit dan sirip, exopthalmia, kematian tinggi.
2.6. Tanda-tanda kekurangan inositol
- Ikan mas : pertumbuhan menurun, kulit dan sirip perdarahan, kehilangan mucosa
kulit
- Sidat : napsu makan dan pertumbuhan menurun.
- Udang : pertumbuhan dan kelangsungan hidup menurun.

2.7. Tanda-tanda kekurangan vitamin kolin

- Ikan mas : pertumbuhan menurun, hati banyak lemak.


- Channel catfish : pertumbuhan menurun, perdarahan pada ginjal dan usus.
- Sidat : Pertumbuhan menurun, kematian meningkat.
- Udang : pertumbuhan dan kelangsungan hidup menurun.

2.8. Tanda-tanda kekurangan vitamin C

- Sidat : pertumbuhan menurun, erosi pada sirip, erosi pada rahang bawah.
- Gabus : scoliosis lordosis, pertumbuhan menurun, perdarahan pada bagian dalam
dan luar, erosi pada sirip ekor, exopthalmia, kurang darah, dayat tetas telur
menurun.
- Lele : Scoliosis, perdarahan pada bagian luar, erosi pada bagian sirip, warna kulit
gelap
- Udang galah : pertumbuhan dan kelangsungan hidup menurun.

2.9. Tanda-tanda kekurangan vitamin A


- Salmon : pertumbuhan lambat, exopthalmia, kerusakan pada retina, warna pucat.
- Ikan mas : anorexia, warna tubuh memudar, perdarahan pada sirip dan
sisik,exopthalmia, abnormal.
- Guppy : pertumbuhan lambat, efisiensi pakan rendah, kematian tinggi.

2.10. Tanda-tanda kekurangan vitamin D


- Udang : SR rendah
- Salamon : pertumbuhan dan efisiensi pakan rendah, kandungan lipid di hati
meningkat.

2.11. Tanda-tanda kekurangan vitamin E


- Ikan mas : dystrofy, kematian tinggi, exopthalmia
- Tilapia : anorexia, pertumbuhan lambat, efisiensi pakan rendah, perdarahan pada
sirip dan sisik, warna memudar, kematian meningkat.
- Udang : pertumbuhan dan SR menurun.

2.12. Tanda-tanda kekurangan vitamin K


- Salmon : waktu penggumalan darah meningkat, anaemia, perdarahan pada insang,
mata dan jaringan vascular.
- Udang : SR larva menurun.
2.13. Tanda-tanda kekurangan makromineral
- proses metabolisme dan osmoregulasi terganggu, pertumbuhan lambat, mortalitas
tinggi.
2.14. Tanda-tanda kekurangan mikromineral
- pertumbuhan lambat, pakan tidak efisien, metabolisme terganggu, reproduksi
abnormal, abnormalitas tinggi, kematian embryo tinggi.

3. Cara Penanggulangan

Untuk menaggulangi permasalahan tersebut maka dalam pakan kandungan nutrien


harus lengkap dan berimbang. Adapun dalam formulasi pakan harus ditambahkan
vitamin mix dan mineral mix dengan komposisi sebagai berikut :

Tabel 1. Komposisi Mineral Premix


Bahan g/1000 g premix
Udang Ikan
Calcium phosphate monobasic 500,00 136,00
Calcium lactate 100,00 348,49
Magnesium sulfate hepthdrate 80.00 132,00
Potassium citrate 100.00
Potassium phosphate monobasic 100.00 240.00
Sodium chloride 74.00 45.00
Aluminum chloride 0,15
Chromic potassium sulfate 0,55
Cobalt chloride 1,00
Cupric sufate penthydrate 1,40 0,50
Ferrous sulfate hepthdrate 2,00 5,00
Manganous sulfate monohydrate 2,00 0,70
Potassium iodide 0,045 0,15
Sodium selenate 0,018 0,011
Zinc sulfate heptahydrate 22,00 3,00
Filler 17,987 87,999
Tabel 2. Komposisi Vitmin mixture
Jenis vitamin Jumlah
(mg bahan aktif per 100 gram pakan)
Tiamin 6,00
Riboflavin 10,00
Piridoksin 4,00
Asam folat 0,01
Asam askorbat 500,00
Niasin 40,00
Ca-pantotenate 10,00
Inositol 200,00
Biotin 0,60
0-Amino benzoic acid 5,00
Vitamin K 5,00
Vitamin AD3 4000,00 IU

Anda mungkin juga menyukai