Kelompok 1:
Aditya Panca
Aditya Rafi M
Ahmad Harits R
M. Raihan M
M. Panji G
Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa nabi dan rasul itu benar-
benar utusan Allah Swt. yang ditugaskan untuk membimbing umatnya
ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat.
Rasul adalah manusia pilihan Allah Swt. yang diangkat sebagai utusan
untuk menyampaikan fiman-fiman Nya kepada umat manusia agar
dijadikan pedoman hidup. Adapun nabi adalah manusia pilihan yang
diberi wahyu oleh Allah Swt. untuk dirinya sendiri dan tidak mempunyai
kewajiban untuk menyampaikan pada umatnya.
Keimanan seseorang itu tidak sah sampai ia mengimani semua nabi dan
rasul Allah Swt. dan membenarkan bahwa Allah Swt. telah mengutus
mereka untuk membimbing dan mengeluarkan manusia dari kegelapan
kepada cahaya kebenaran.
Rasul sebagai utusan Allah Swt. memiliki sifat-sifat yang melekat pada
dirinya. Sifat-sifat ini sebagai bentuk kebenaran seorang rasul. Sifat-
sifat tersebut antara lain:
1. Sifat Wajib Rasul
Sifat wajib artinya sifat yang pasti ada pada rasul. Tidak bisa disebut
seorang rasul jika tidak memiliki sifat-sifat ini. Sifat wajib ini ada 4, yaitu
seperti berikut:
2. Sifat Mustahil
Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada rasul. Sifat
mustahil ini adalah lawan dari sifat wajib, yaitu seperti berikut:
3. Sifat Jāiz
Sifat jāiz bagi rasul adalah sifat kemanusiaan, yaitu al-ardul basyariyah,
artinya rasul memiliki sifat-sifat sebagaimana manusia biasa seperti
rasa lapar, haus, sakit, tidur, sedih, senang, berkeluarga dan lain
sebagainya. Bahkan seorang rasul tetap meninggal sebagai mana
makhluk lainnya.
Selain tiga sifat di atas, rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak
terdapat pada selain rasul, yaitu seperti berikut:
Tentu saja kita bisa meneladani Rasul Saw meski tak mungkin
menyamainya dalam keseharian. Berikut contoh penerapannya:
Giat dan rajin bekerja mencari rezeki yang halal, sesuai dengan
keahliannya.
Terus berdakwah agar ajaran yang dibawa rasul tidak sirna.