PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka peningkatan efektifitas dan efesiensi kerja pada madrasah, maka sangatlah
penting untuk menyediakan sebuah dokumen yang akan digunakan sebagai dasar dalam menentukan
program kerja. Salah satu indikator penyelenggaran madrasah yang baik adalah tersedianya Rencana
Kerja Jangaka Menengah (RKJM),Rencana Kerja Tahunan (RKT) dan Rencana Kerja Aanggaran
Madrasah (RKAM), yang disusun dengan baik dan benar. Penyusunan program kerja madarash
dibuat untuk mencapai visi misi madrasah. Olehnya itu sangatlah penting untuk melakukan
penyusunan sesuai dengan kondisi madarasah yang dituangkan dalam Evaluasi Diri Madrasah (EDM).,
dan program kerja yang mengacu pada cita-cita madarasah 4 tahun kedepan.
Sekaitan dengan itu MA Al-Ittihad Wattaqaddum Arango dalam rangka mempersiapkan
perkembangan dalam jangka waktu menengah maka disusunlah rencana strategis sebagai pedoman
pelaksanaan program 4 tahun kedepan yang yang dilaksanakan oleh Tim Pengembang Madarasah
(TPM). TPM bekerja dalam merumuskan program kerja merujuk pada 8 Standar Nasional
Pendidikan
B. Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan RKM dan RKAM adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.21 tahun 2016 tentang
Standar Isi untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah
4. Peraturan Mendteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 20 tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk satuan Pendidikan Dasar dan menengah.
5. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar Penilaian sekolah
6. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2016 tentang standar Proses
7. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang standar Sarana dan Prasarana
8. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar Pengelolaan.
9. Program Kegiatan MI Nurul Haq Ambi tahun 2021/2022
1
C. Tujuann
1. Sebagai acuan dalam menyusun rencana kerja tahunan, agar program yang direncanakan
sesuai dengan arah dan tujuan madrasah yang mengacu pada visi misi madrasah.
2. Melakukan kegiatan Untuk memberikan gambaran keadaan madrasah secara menyeluruh
dimasa sekarang dan masa 4 tahun yang akan datang.
3. Untuk memberikan masukan kepada instansi terkait agar dapat memberikan pembinaan
maupun kerjasama dalam pengembangan madrasah
4. Sebagai dasar bagi yayasan, Kantor Kementerian Agama Kabupaten,Provinsi dan pusat
untuk melakukan supervisi dan monitoring keterlaksanaan program dan pembinaan untuk
pengembangan madrasah selanjutnya.
D. Manfaat
E. Karakteristik RKM
1. Terintegrasi
2. Multi-Tahun
3. Setiap tahun diperbaharui
4. Multi-Sumber
5. Partisipatif
6. Dimonitor
2
F. Tahap Penyusunan
Proses penyusunan RKM melalui tiga jenjang, yaitu: Persiapan, Penyusunan RKM,
dan Pengesahan RKM. Alur proses penyusunan RKM tersebut dapat dilukiskan sebagai
berikut:
1. Persiapan
Sebelum perumusan RKM dilakukan, kepala Madrasah dan Guru bersama komite
madrasah membentuk tim perumus RKM yang disebut Tim Penyusun Rencana Kerja
Madrasah (TPRKM). TPRKM dipersyaratkan terdiri dari orang-orang yang memiliki
komitmen dan kemampuan untuk mengkonsep ide-ide besar pertumbuhan dan perkembangan
madrasah ke depan. Tim ini disebut sebagai tim inti yang beranggotakan minimal 6 orang,
terdiri dari unsur kepala madrasah, wakil kepala madrasah, guru, wakil dari TU/administrasi,
dan wakil dari komite madrasah. Setelah TPKRM terbentuk, tim ini melakukan kegiatan
antara lain mengikuti orientasi mengenai kebijakan-kebijakan pendidikan, wawasan
pengembangan pendidikan, dan perumusan RKM.
2. Perumusan RKM
3
Tahap kesatu: Identifikasi Tantangan
Tujuan tahap I ini adalah untuk mengidentifikasi tantangan madrasah, yaitu dengan
cara melihat kondisi lingkungan yang melingkupi madrasah, membandingkan antara “apa
yang diinginkan (harapan)” dengan “apa yang ada saat ini” di madrasah tersebut atau upaya
dalam mempertahankan suatu keberhasilan yang telah dicapai madrasah. Identifikasi
tantangan dilakukan melalui langkah-langkah berikut:
a. Menyusun program
b. Menetapkan sasaran program
c. Menetapkan penanggungjawab program
d. Menentukan indikator keberhasilan program
e. Menyusun kegiatan dan jadwal kegiatan
Tahap keempat: Penyusunan Rencana Biaya dan Pendanaan
4
butuhkan, perkiraan jenis dan jumlah sumber pendanaan, aturan-aturan dari sumber
pendanaan dan alokasi jenis dan sumber pendanaan untuk setiap jenis kebutuhan dana.
3. Pengesahan RKM
Setelah RKM selesai disusun oleh TPRKM (TIM Penyusun Rencana Kerja
Madrasah), RKM dibahas bersama oleh kepala madrasah, semua waka madrasah, semua
guru, perwakilan TU/tenaga admnistrasi dan siswa, yayasan (jika ada) dan komite Madrasah
untuk dikaji ulang agar RKM yang telah disusun menjadi milik bersama dan sesuai dengan
yang diharapkan. Selanjutnya RKM yang telah dikaji ulang dan diperbaiki disahkan oleh
kepala madrasah, komite madrasah dan Kepala Kantor Kementerian Agama c.q Kepala
Mapenda Kab/Kota. Akhirnya RKM yang telah disahkan disosialisasikan kepada para
pemangku kepentingan di Madrasah.
5
BAB II
Kondisi eksternal organisasi yang sangat cepat berubah merupakan sebuah tantangan
utama dari organisasi untuk dapat hidup terus. Sebagaimana makluk hidup, organisasi juga
harus pandai menyesuaikan diri dengan lingkungannya jika menginginkan untuk hidup dalam
usia yang lebih panjang. Ketidakmampuan organsisasi menyesuaikan diri dengan
lingkungannya akan dapat menyebabkan organisasi tersebut mengalami masalah serius
bahkan dapat berakhir dengan kematian (kebangkrutan).
6
mengetahui potensi yang ada di sekitar madrasah yang dapat dimafaatkan untuk
mengembangkan madrasah.
Dalam analisis kondisi strategis Madrasah, hal-hal yang perlu diperhatikan oleh
penyusun Rencana Kerja Madrasah (RKM) adalah: (1) tantangan dunia pendidikan di
Indonesia, sehingga penyusunan RKM merupakan salah satu upaya untuk ikut serta
menjawab berbagai tantangan tersebut; (2) analisis strategis lingkungan madrasah, yang
meliputi analisis lingkungan geografis, lingkungan demografis, lingkungan sosial ekonomi,
lingkungan budaya dan apresiasi masyarakat terhadap pendidikan, serta regulasi pemerintah
daerah.
Hingga saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi berbagai tantangan yang berat
di bidang pendidikan. Di antara tantangan itu adalah sebagai berikut:
a. Globalisasi di bidang budaya, etika dan moral sebagai akibat dari kemajuan teknologi
di bidang transportasi dan informasi. Para siswa/mahasiswa saat ini telah mengenal
berbagai sumber pesan pembelajaran, baik yang bersifat pedagogis-terkontrol maupun
non pedagogis yang sulit terkontrol, seperti Film atau CD film porno, Televisi dengan
antena parabola, komputer dengan internetnya, dan handphone dengan berbagai
kecanggihannya. Sumber-sumber pesan pembelajaran yang sulit terkontrol akan dapat
mempengaruhi perubahan budaya, etika, dan moral para siswa atau masyarakat.
Masyarakat yang semula merasa asing dan bahkan tabu terhadap model-model
pakaian (fashion) porno dan hiburan-hiburan (fun) atau film-film porno dan sadisme
yang ditayangkan di TV, atau tabu dengan bacaan dan gambar porno yang dimuat di
berbagai media massa, kemudian menjadi biasa-biasa saja (permissive), bahkan ikut
menjadi bagian dari itu. Sebagai eksesnya adalah munculnya sikap sadisme,
kekerasan, pemerkosaan, bunuh-membunuh dan sebagainya di kalangan masyarakat
kita. Bahkan tidak heran jika pada saat ini kita sering menghadapi model kehidupan
yang paling kontroversial dapat dialami dalam waktu yang sama serta dapat bertemu
dalam pribadi yang sama, yaitu: antara kesalehan dan keseronohan, antara kelembutan
dan kekerasan, antara koruptor dan dermawan, antara koruptor dan keaktifan
7
beribadah (shalat, haji atau umrah), serta antara Masjid dan Mall, yang keduanya terus
menerus berdampingan satu sama lain.
b. Rendahnya tingkat social-capital, inti dari social capital adalah trust (sikap amanah).
Menurut pengamatan sementara ahli, bahwa dalam bidang social capital bangsa
Indonesia ini hampir mencapai titik “zero trust society”, atau masyarakat yang sulit
dipercaya, yang berarti sikap amanah (trust) sangat lemah. Di antara indikatornya
adalah hasil survey the Political and Economic Risk Consultancy (PERC) tahun 2004
bahwa indeks korupsi di Indonesia sudah mencapai 9,25 atau ranking pertama se
Asia, bahkan pada tahun 2005 indeknya meningkat sampai 9,4.
c. Eskalasi konflik, yang di satu sisi merupakan unsur dinamika sosial, tetapi di sisi lain
justeru mengancam harmoni bahkan integrasi sosial baik lokal, nasional, regional
maupun internasional.
d. Permasalahan makro nasional, yang menyangkut krisis multidimensional baik di
bidang ekonomi, politik, moral, budaya, dan sebagainya.
e. Diberlakukannya globalisasi dan perdagangan bebas, yang berarti persaingan alumni
dalam pekerjaan semakin ketat;
f. Hasil-hasil survey internasional menunjukkan bahwa mutu pendidikan di Indonesia
masih rendah jika dibandingkan dengan negara tetangga.
g. Disparitas kualitas pendidikan antar daerah di Indonesia masih tinggi
h. Angka pengangguran lulusan Sekolah/Madrasah & Perguruan Tinggi semakin
meningkat;
i. Tenaga asing meningkat, sedangkan tenaga Indonesia yang dikirim ke luar negeri
pada umumnya non-profesional;
j. Orang-orang lebih senang sekolah/studi atau menyekolahkkan anaknya di luar negeri;
k. Peran sekolah/madrasah dan perguruan tinggi dalam membentuk masyarakat madani
(civil society).
2. Tantangan Madrasah Pada Umumnya
8
b. Pendidik; sebagian besar tenaga pendidik dan kependidikan di madrasah belum
berkualifikasi sesuai dengan tuntutan perundang-undangan.
c. Kurikulum; sebagian besar madrasah belum dapat mengimplementasikan standar isi dan
belum sepenuhnya dapat mencapai standar kompetensi lulusan minimal. Persentase lulus
Ujian Nasional cukup menggembirakan, kurang lebih 92%, tetapi perolehan nilai rata-rata
masih rendah.
d. Manajemen; penyelenggaraan dan pengelolaan madrasah, yang 91,4 % swasta, umumnya
belum dikelola dengan manajemen yang profesional.
e. Sarana prasarana; belum memadainya sarana dan prasarana pada sebagian besar
madrasah.
f. Status; belum sepenuhnya percaya diri dalam pengelolaan dan penyelenggaraan dan
terbatasnya peluang penegerian sehingga madrasah negeri, yang umumnya telah
memenuhi standar minimal, hanya berjumlah 8,6%.
9
dari segala aspek di bawah madrasah negeri dan sekaligus di bawah standar nasional
minimal.
c. Mengutamakan keberpihakan pada yang lemah; mengingat bahwa input calon siswa
madrasah rata-rata dari keluarga kurang mampu.
d. Mengutamakan keberpihakan pada pelaku utama pendidikan; dalam hal ini adalah
peningkatan mutu guru, kepala madrasah, dan pengawas serta terpenuhinya sarana dan
prasarana pendukung lainnya.
Dalam analisis strategis lingkungan Madrasah, hal-hal yang perlu dicermati dan
ditelaah oleh penyusun Rencana Kerja Madrasah adalah lingkungan strategis madrasah, yang
meliputi lingkungan geografis, lingkungan demografis, lingkungan sosial ekonomi baik
masyarakat sekitar madrasah maupun orang tua siswa di Madrasah tersebut, budaya
masyarakat, regulasi pemerintah daerah yang memiliki dampak secara langsung maupun
tidak langsung dalam mempengaruhi perkembangan dan peningkatan mutu madrasah. Karena
itu setelah menelaah analisis kondisi lingkungan pada masing-masing madrasah perlu
dijabarkan hal-hal dan implikasinya bagi perkembangan madrasah.
1. Lingkungan Geografis
Dalam analisis ke depan berdasarkan letak geografisnya madrasah ini akan menjadi
madrasah tujuan dari bebeberpa desa. Apalagi seiring dengan perkembangan geografis dan
demografis yang akan berkembang secara cepat pada periode mendatang, maka madrasah ini
menjadi sangat ideal.
10
2. Lingkungan Demografis
Jumlah penduduk di Desa Arabika ………. orang, yang terdiri atas ……. kepala
keluarga. Dari sejumlah kepala keluarga tersebut, 100 % . Demikian pula desa yang ada
disekitar madrasah memiliki jumlah penduduk yang tidak jauh berbeda dengan jumlah
penduduk Desa Arabika antara lain Desa Boto Lempangan, Desa Barania, Desa Kompang,
dimana penduduknya 100 % beragama Islam, sehingga hal ini merupakan modal dasar bagi
pengembangan madrasah ini di masa mendatang.
Dalam kaitannya dengan pendidikan, pertumbuhan penduduk yang sangat cepat dan
cenderung tak terkendali, menjadikan masalah tersendiri dalam pengembangan proses
pendidikan baik menyangkut angka partisipasi kotor maupun angka partisipasi murni. Jumlah
anak usia sekolah/Madrasah yang tamat pada jenjang MA/SMA rata-rata sebanyak 100
sampai 130 siswa pertahun. Penuntasan wajib belajar 9 tahun atau peningkatan mutu
pendidikan masih menjadi sesuatu hal yang harus dicapai. Data tersebut menjadikan kita
lebih memiliki perhatian yang khusus dalam menangani masalah–masalah pendidikan di
wilayah tersebut.
Berdasarkan kondisi sosial ekonomi sebagaimana terungkap diatas, maka dampak dan
pengaruhnya terhadap pengembangan madrasah adalah masyarakat dapat berpartisipasi aktif
dalam pengembangan madrasah terutama partisipasi tenaga , sedangkan dari segi bantuan
berupa dana masih terbilang rendah.
11
Di sisi lain, di sekitar madrasah tersebut terdapat beberapa varian masyarakat dalam
hal apresiasi terhadap pendidikan, yaitu:
12
d. Kelompok masyarakat yang memandang pendidikan anak-anak mereka sebagai salah satu
kebutuhan pokok dalam hidupnya. Mereka memperhatikan pendidikan anaknya
sebagaimana perhatian mereka terhadap kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya seperti
sandang, pangan dan papan. Bahkan pengeluaran biaya pendidikan memperoleh perhatian
yang lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan pokok lainnya. Kelompok masyarakat
semacam ini biasanya bersikap selektif dan berusaha memasukkan anak-anak mereka ke
madrasah yang unggul meskipun harus mengeluarkan biaya yang mahal, karena mereka
merasa bahagia apabila anak-anak mereka dapat memperoleh layanan pendidikan yang
excellent (unggul). madrasah yang menjadi pilihan kelompok masyarakat semacam ini
pada umumnya tidak merasa kesulitan untuk memperoleh biaya guna meningkatkan
kualitas layanan pendidikan dan melengkapi berbagai sarana/prasarana pendidikannya.
13
BAB III
A. VISI MADRASAH
“Terciptanya pribadi muslim yang memiliki kualitas berdasarkan iman dan
taqwa serta berakhlakul karimah”.
B. MISI MADRASAH :
1. Melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien sehingga tujuan kurikulum
dapat tercapai dan potensi yang dimiliki siswa dapat berkembang secara optimal.
2. Menanamkan kedisiplinan kepada seluruh komunitas sekolah dan tata kelola
madrasah.
3. Menumbuhkan ajaran agama sesuai ketentuan agama Islam serta mewujudkan
pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari Al-Qur’an.
4. Mewujudkan pembentukan karakter Islami yang mampu mengaktualisasikan diri
dalam masyarakat.
14
2. Menumbuhkan semangat belajar ilmu keagamaan Islam dan meningkatkan belajar
yang modern, unggul dalam Imtaq dan Iptek.
a. Tahun 2022 dan seterusnya peserta didik aktif dalam kegiatan intrakurikuler dan
ekstrakurikuler
b. Setiap siswa memiliki keunggulan dalam bidang ilmu agama Islam.
c. Tahun 2022 dan seterusnya ada siswa yang unggul dalam imtaq dan iptek pada
tingkat kabupaten.
3. Melaksanakan bimbingan dan pembelajaran secara aktif, inofatif,kreatif, efektif, dan
menyenangkan, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal, sesuai
dengan potensi yang dimiliki
a. Pada tahun 2022 semua guru sudah profesional dibuktikan dengan kepemilikan
sertifikat profesi guru.
b. Pada tahun 2022 guru sudah memiliki karya tulis ilmiah (PTK)
4. Terampil dalam menyerap perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi.
a. Tahun 2022 dan tahun berikutnya keterampilan siswa dalam menyerap setiap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin meningkat.
b. Kreativitas siswa dalam berbagai bidang dapat berkembang melalui even ajang
kreativitas siswa yang terprogram.
5. Unggul dalam prestasi akademik, non akademik, olah raga dan seni.
a. Pada tahun 2022 dan tahun berikutnya diupayakan peningkatan hasil ujian akhir
minimal rata-rata bertambah 1,00dari standart yang ada.
b. Tahun 2022 ada peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pendukung
peningkatan prestasi akademik dan non akademik
c. Tahun 2022 dan berikutnya para siswa yang memiliki prestasi bidang akademik
mampu menjadi juara siswa teladan tingkat kecamatan dan kota sebagaimana
tahun sebelumnya.
d. Tahun 2022 para siswa yang telah berhasil meraih juara bidang olah raga, seni
tingkat Gugus dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan ke tingkat Kecamatan.
e. Tahun 2022 dan berikutnya mampu memiliki tim olah raga dan tim kesenian
yang dapat diandalkan Madrasah.
f. Tahun 2022 terjadi peningkatan dan pengembangan silabus mata pelajaran yang
disusun guru, kemudian juga terjadi pengembangan strategi pembelajaran serta
memiliki standar perangkat model penilaian.
15
g. Tahun 2022 dalam akreditasi Madrasah dapat memperoleh predikat nilai "A"
(Unggul)
h. Tahun 2022 MA Arango memiliki ciri khusus dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar.
16
BAB IV
A. Profil Madrasah
MA Al-Ittihad Wattaqaddum Arango berupaya mengikuti perkembangan pendidikan,
dalam rangka memenuhi Standar Nasional Pendidikan. Upaya pembenahan dilakukan pada
pemenuhan setiap standar yang meliputi: (1) standar isi; (2) standar proses; (3) standar
kompetensi lulusan; (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan; (5) standar sarana dan
prasarana; (6) standar pengelolaan; (7) standar pembiayaan; dan (8) standar penilaian
pendidikan.
No Kondisi yang
Kondisi saat ini Kesenjangan
diharapkan
A
Standar Isi
1. Ketersediaan Perangkat pembelajaran
90 % 100 % 10 %
guru
2 Tersedianya dokumen KTSP yang disusun
90% 100% 10%
secara bersama-sama
3.
B Standar Proses
17
per (1:1)
7 Kompetensi Pengelolaan kelas oleh guru 80% 100% 20%
8 Kemampuan guru dalam menggunakan
metode, media, sumber belajar,pendekatan 80% 100% 20%
dalam proses pembelajaran
9 Pelaksanaan supervisi oleh kepala
75% 100% 25%
madrasah
10 Tindak lanjut hasil supervisi kepala
75% 100% 25%
madrasah
C Standar Kelulusan
18
Tenaga perpustakaan 50% 100% 50%
Petugas layanan khusus (penjaga, Tukang
80% 100% 20%
kebun, tenaga kebersihan, bujang)
E Standar Sarana dan Prasarana
Luas lahan 85% 100% 15%
Bangunan madrasah 75% 100% 25%
Kelengkapan prasarana madrasah 50% 100% 50%
Ruang kelas 75% 100% 25%
Perpustakaan 50% 100% 50%
Alat peraga pembelajaran 75% 100% 50%
Ruang pimpinan 50% 100% 50%
Ruang Guru 50% 100% 50%
Tempat beribadah 100% 100% 0
UKS 50% 100% 50%
WC 85% 100% 15%
Gudang 75% 100% 25%
Tempat bermain,Olah raga, Kesenian, 100%
50% 50%
Keterampilan
Ruang sirkulasi 25% 100% 75%
Kantin 25% 100% 75%
Tempat Parkir 25% 100% 75%
F Standar Pengelolaan
Perumusan Visi Misi dan Tujuan
100% 100% 0%
Madrasah
Perumusan RKJM,RKT 100% 100% 0%
Ketersediaan pedoman pengelolaan
75% 100% 25%
madrasah
Struktur Organisasi madrasah 100% 100% 0%
Penilaian Kinerja pendidik dan tenaga
75% 100% 25%
kependidikan
Peran serta masyarakat 75% 100% 25%
Kemitraan dengan lembaga lain 50% 100% 50%
Pelaksanaan EDS 75% 100% 25%
19
G Standar Pembiayaan
Kepemilikan RKAM 100% 100% 0%
Penganggaran sarana prasarana 75% 100% 25%
Penganggaran pengembangan PTK 75% 100% 25%
Penganggaran Modal Kerja 75% 100% 25%
Realisasi RKA 75% 100% 25%
Sumbangan masyarakat,alumni 75% 100% 25%
Laporan penggunaan anggaran 75% 100% 25%
H Standar Penilaian
Keterlaksanaan prinsip penilaian hasil
85% 100% 15%
belajar siswa
Penentuan KKM 100% 100% 0%
Pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa 100% 100% 0
Pelaksanaan penilaian kompetensi
75% 100% 25%
pengetahuan, sikap, keteramppilan
Pemanfaatan hasil penilaian kompetensi
75% 100% 25%
pengetajuan, sikap, keteramppilan
Penentuan kriteria kenaikan kelas dan
85% 100% 15%
kelulusan siswa
Penerapan kriteria kenaikan kelas dan
75% 100% 25%
kelulusan siswa
20
BAB V
Adapun program kerja berdasarkan Standar Nasional Pendidikan dengan sasaran yang
direncanakan adalah sebagai berikut:
21
f. Peningkatan mading dan buletin
22
5.8 Pemberian Keramik dan pembuatan tempat duduk di teras kelas.
5.9 Tamanisasi lingkungan Madrasah
6. Pemenuhan Standar Pengelolaan / manajemen
6.1 Penyempurnaan Rencana Pengembangan Madrasah (RPM)-RKAM
6.2 Peningkatan kerjasama Madrasah dengan lembaga/instansi lain.
6.3 Pemberdayaan komite Madrasah
6.4 Peningkatan frekuensi supervisi dalam pelaksanaan program Madrasah.
6.5 Peningkatan supervisi daterhadap kinerja Madrasah.
6.6 Peningkatan frekuensi dan efektifitas rapat dinas/ pembinaan staf, guru dan karyawan
6.7 Pengembangan struktur organisasi Madrasah.
23
II. SASARAN DAN RENCANA KEGIATAN
a. Peningkatan prestasi
a. Memberi pelatihan pengembangan diri
Keagamaan di tingkat
kabupaten kepada peserta didik yang sesuai
b. Peningkatan prestasi dengan kemampuan minat/ bakatnya
pramuka tingkat
Kbupaten b. Mengirimkan peserta didik mengikuti
24
PROGRAM STRATEGIS / STRATEGI PENCAPAIAN / RENCANA
NO
SASARAN KEGIATAN
di Madrasah
25
PROGRAM STRATEGIS / STRATEGI PENCAPAIAN / RENCANA
NO
SASARAN KEGIATAN
26
PROGRAM STRATEGIS / STRATEGI PENCAPAIAN / RENCANA
NO
SASARAN KEGIATAN
27
PROGRAM STRATEGIS / STRATEGI PENCAPAIAN / RENCANA
NO
SASARAN KEGIATAN
Pemerintah
28
PROGRAM STRATEGIS / STRATEGI PENCAPAIAN / RENCANA
NO
SASARAN KEGIATAN
d. Pelaksanaan kegiatan
6 Pemenuhan Standar
Pengelolaan
7 Pemenuhan Standar
Pembiayaan
29
PROGRAM STRATEGIS / STRATEGI PENCAPAIAN / RENCANA
NO
SASARAN KEGIATAN
30
Pemenuhan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL)
a. Peningkatan prestasi
Keagamaan di tingkat
kabupaten
b. Peningkatan prestasi
pramuka tingkat Kbupaten
31
2.6. Pembuatan program
pengembangan diri.
32
5.6. Mengupayakan ruang BK ,
Ruang UKS, ruang Pramuka,
dan dengan fasilitas multi media.
5.7. Pembuatan kantin yang bersih
dan sehat, penambahan ruang
kelas
5.8. Pembuatan ruang Kesenian,
Ketrampilan dan ruang komite.
5.9. Penyelesaian pagar tembok
keliling
5.10. pembuatan tempat duduk di
teras kelas.
Pemenuhan Standar Pengelolaan
6.
6.1. Peningkatan kerjasama Madrasah
dengan lembaga / instansi lain.
6.2. Pemberdayaan yayasan dan
komite Madrasah
6.3. Peningkatan supervisi terhadap
kinerja Madrasah.
6.4. Peningkatan frekuensi dan
efektifitas rapat dinas /
pembinaan staf, guru dan
karyawan
Pemenuhan Standar Pembiayaan
7.
7.1. Optimalisasi bantuan dana baik
sumber maupun jumlahnya
7.2. Peningkatan efisiensi penggunaan
dana dalam RAPBM.
7.3. Peningkatan akuntabilitas
penggunaan dana Madrasah
8. Pemenuhan Standar Penilaian
Pendidikan
33
8.9. Perencanaan dan pelaksanaan
Simulasi Ujian Nasional BK
8.10. Perencanaan dan pelaksanaan
UAMBNBK,US
Pengembangan budaya ramah dan
budaya bersih lingkungan
Madrasah
BAB VI
PENUTUP
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) MA Al-Ittihad Wattaqaddum Arango ini merupakan
dokumen perencanaan jangka menengah yang disusun berdasarkan dokumen evaluasi diri madrasah
yang disusun secara tim, sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di MA Arango.
Rencana Kerja Madrasah ini memuat semua program/ kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun
2022/2023 s/d 2025/2026, baik yang bersifat strategis maupun yang bersifat rutin.
34
RKJM ini diharapkan akan menjadi panduan bagi seluruh stake holder madrasah, dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya, agar arah pengembangan madrasah mengarah kepada visi dan
misi madrasah yang telah dibuat.
Dengan adanya RKJM ini madrasah akan lebih mudah melaksanakan pengelolaan
program/kegiatan, Implementasi, Monitoring, dan Evaluasi yang baik,terstruktur dan terukur dalam
upaya peningkatan mutu pendidikan di MA Arango. Namun demikian, keberhasilan pelaksanaan
Rencana Kerja Jangka Menengah ini tergantung dari partisipasi semua stake holder di MA Arango.
35