MAKALAH
Dosen Pengampu :
Ustad. DR. H. Nurhasan, S.Ag, M.Ag.
Disusun Oleh :
ALDILA ATELA
NIM. 04031382126069
FKG B
Bismillahirrahmanirrahim.
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karuniaNya
Penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah berjudul “TRADISI
TABOT DI BENGKULU”, dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Agama Islam. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ustad. DR. H.
Nurhasan, S.Ag, M.Ag. selaku dosen pengampu mata kuliah Agama Islam yang
telah membimbing dalam pengerjaan tugas makalah ini.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu dalam ketidaksempurnaan ini, penyusun berharap demi perbaikan
kedepannya untuk menerima kritikan dan saran yang tidak lain untuk
kemanfaatannya, baik bagi penyusun maupun para pembaca dalam memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan.
ALDILA ATELA
NIM. 04031382126069
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tradisi Tabot ?
2. Bagaimana sejarah tradisi Tabot ?
3. Apa saja peralatan yang dibutuhkan saat upacara Tabot ?
4. Apa saja nilai-nilai upacara Tabot ?
5. Apa saja rangkaian Upacara Tabot ?
6. Bagaimana hubungan tradisi Tabot, masyarakat pesisir, dan agama Islam?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian tradisi Tabot
2. Mengetahui sejarah tradisi Tabot
3. Mengetahui rangkaian dan peralatan saat upacara Tabot
4. Mengetahui nilai-nilai upacara Tabot
5. Mengetahui hubungan upacara Tabot, masyarakat pesisir dan agama Islam
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pada awalnya upacara Tabot dilakukan oleh orang-orang Syiah. Namun
orang-orang sipai lepas dari penagruh ajaran syi’ah, maka upacara ini dilakukan
untuk melaksanakan wasiat leluhur oleh keluarga. Selain itu upacara ini juga
untuk pembinaan dan pengembangan budaya daerah Bengkulu.
Kini tradisi Tabot di Bengkulu memiliki nilai-nilai yang telah bergeser dari
yang awalnya bersifat skakral sekarang berubah hanya sebagai huburan rakyat.
Ada dua nilai yang terkandung dalam pelaksanaan upacara Tabot. Pertama
nilai agama (sakral) dalam upacara Tabot meliputi sebagai berikut:
4
Kedua berupa Nilai sejarah yang bermakna manifestasi kecintaan dan untuk
mengenang wafatnya cucu nabi Muhammad SAW. yang terbunuh di Padang
Karbela. Sedangkan nilai sosial yaitu untuk mengikatkan manusia tentang
praktik penghalalan segala cara utnuk menuju puncak kekuasaan dan simbolisasi
keprihatinan sosial.
5
Bengkulu. Tabot merupakan suatu upacara yang bernafaskan Islam. Agama
Islam merupakan salah satu agama yang masuk dan berkembang di Indonesia
dan masuk pengenut agami Islam terbesar di dunia.
Upacara Tabot mengandung dua Aspek, yaitu aspek ritual (hanya boleh
dilakuakan oleh keluarga Tabot dan dipimpim oleh dukun Tabot atau orang yang
dipercaya dengan ketentuan khusus) dan aspek non ritual (dilakukan oleh siapa
saja,). Masyarakat Bengkulu sejauh ini mengenal ada tujuh belas kelompok
Tabot. Mereka hidup di daerah pesisir Bengkulu dan melaksanakan tradisi ini
secara turun-temurun.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perayaan Tabot oleh masyarakat di Bengkulu pertama kali dilaksanakan
oleh Syeh Burhanuddin yang lebih dikenal sebagai Imam Senggolo tahun 1685.
Syeh Burhanuuddin menikahi wanita Bengkulu dan memiliki keturunuan.
Keturunan itu biasa di sebut Tabot. Keluarga Tabot tersebar di seluruh wilayah
pesisir kota bengkulu dimana mereka yang wajib melakukan upacara Tabot
setiap tahunnya dan masyarakat lainnya boleh menonton. Perayaan Tabot
biasanya dilaksanakan dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 10 Muharram setiap
tahun. Tradisi Tabot ini dilakukan untuk mengenang pemimpin syi’ah dan
kaumnya dalam upaya mengumpulkan potongan tubuh Hussain, mengarak dan
memakamkannya di Padang Karbala.
3.2 Saran
7
DAFTAR PUSTAKA