Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“ BUDAYA DI KOTA TUBAN ”

Disusun oleh:
Vania Ayu Safira
8D/32

JL. RM. Suryo No 1 Tuban Telp. (0356) 321322 Fax. (0356) 325699
Website : www.smpn1tuban.sch.id Email : smpn1tuban@yahoo.co.id
Kode Pos 62319

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadiratAllah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Budaya yang ada di Kota Tuban"
dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Saya mengucapkan syukur
kepada Allah SWT atas limpah nikmat sehat-Nya baik itu berupa kesehtan fisi
maupun akal pikiran, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas tentang situs – situs budaya yang ada di
Tuban. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang kota Tuban
bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Saya tentunya menyadari bahwa maklah
ini masih jauh dari kata sempurna dan masih bnayak terdapat kesalahan serta
kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Saya juga mengucapkan terimkasih kepada semua pihak khususnya kepada Guru
Pembimbing kami Pak Althof yang telah membing saya dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.

Tuban, 23 Mei 2022

Penulis

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tuban disebut sebagai Kota Wali karena Tuban adalah salah satu kota di Jawa yang menjadi
pusat penyebaran ajaran Agama Islam namun beberapa kalangan ada yang memberikan
julukan sebagai kota Tuak karena daerah Tuban sangat terkenal akan penghasil minuman
(tuak & legen) yang berasal dari sari bunga siwalan (ental). Kota Tuban memiliki asal usul
dalam beberapa versi yaitu yang pertama disebut sebagai TU BAN yang berarti waTU tiBAN
(batu yang jatuh dari langit) yaitu batu pusaka yang dibawa oleh
sepasang barung dari Majapahit menuju Demak, dan ketika batu tersebut sampai di atas Kota
Tuban, batu tersebut jatuh dan dinamakan Tuban.

Adapun versi yang kedua yaitu berarti meTU BANyu berarti keluar air, yaitu peristiwa ketika
Raden Dandang Wacana (Kyai Gede Papringan) atau Bupati Pertama Tuban yang membuka
Hutan Papringan dan anehnya, ketika pembukaan hutan tersebut keluar air yang sangat deras.

1.2 Pembatasan Masalah

Kesempatan ini saya hanya akan membatasi tentang mengenal budaya - budaya yang ada
pada kota Tuban. Banyak hal menarik yang dapat kita dapatakan jika kita mempelajari
budaya yang ada pada kota Tuban, contohnya seperti sandur, dan lain lain.

1.3 Tujuan

iii
Makalah ini saya buat dengan tujuan agar para pembaca dapat mengenal budaya kota Tuban
lebih dalam. Dengan demikian kita dapat mengetahui lebih luas lagi tentang betapa besarnya
kebudayaan dari Kota Tuban.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tujuan

Budaya daerah, tradisi dan gaya hidup yang berbeda di setiap daerah merupakan daya tarik
tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung. Banyak budaya daerah yang dapat kita pelajari
di kota Tuban, adapun beberapa obyek wisata yang di Tuban yang banyak dikunjungi oleh
wisatawan, seperti Makam Wali, contohnya Sunan Bonang, Makam Syeh Maulana Ibrahim
Asmaraqandi (Palang), Sunan Bejagung dll

2.2 Budaya Di Kota Tuban

1. Sandur, merupakan pertunjukan rakyat yang digelar di tanah lapang atau di


halaman yang bersifat komunal. Penonton duduk di sekeliling pementasan.
Tempat pertunjukan, untuk membatasai dengan penonton dipasang tali berbentuk
bujur sangkar dengan sisi-sisi sekitar 4 meter, tinggi sekitar 1,5 meter. Masing-
masing sisi diberi janur kuning sehingga batas itu lebih jelas. Di tengah-tengah
sisi sebelah timur dan barat dipancangkan sebatang bambu menjulang ke atas
dengan ketinggian sekitar 15 meter. Dari ujung kedua bambu dihubungkan
dengan tali yang cukup besar dan kuat. Di tengah-tengah tali diikatkan tali yang
menjulur samapi ke tanah tepat ditengah arena. Pada tali baik yang di sisi
maupun di atas bambu diikatkan beberapa kupat dan lepet bagian dari sesaji. Di
tengah-tengah atau titik pusat arena ditancapkan gagar mayang (rontek) dengan

iv
bendera kertas meliputi empat warna hijau (pengganti warna hitam), kuning,
merah dan putih , namun sayangnya kebudayaan ini sudah jarang kita temui
didaerah tuban

2. Sedekah Bumi, merupakan serangkaian acara yang dilakukan sebagai


bentuk rasa syukur atas nikmat yang didapat dari hasil pertanian, acara ini
biasanya sering dilakukan di desa-desa. Karena di daerah desa banyak
pertanian, sementara di kota sudah jangan dengan pertanian. sedekah bumi
biasanya digelar acara Tayub. Tayub merupakan salah satu kesenian Jawa
yang mengandung unsur keindahan dan keserasian gerak. Tarian ini mirip
dengan tari Jaipong dari Jawa Barat ataupun Gambyong dari Jawa Tengah.

3. Sedekah Laut, Sedekah laut dengan melarung sesaji itu merupakan


ungkapan rasa syukur para nelayan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
karena tangkapan ikan yang melimpah. Selain sebagai ekspresi rasa
syukur, tradisi tahunan itu juga bertujuan untuk menolak bala dan
menghormati para leluhur.

4. Haul Sunan Bonang, Kegiatan Haul Sonan Bonang dilaksanakan setiap


hari kamis Pon Malam Jum`at Wage bulan Muharram atau Sura. Berbagai
kegiatan islami digelar dalam rangka memperingati wafatnya Aulia Sunan
Bonang atau lebih dikenal dengan Haul Sunan Bonang. Kegiatan tersebut
diantaranya : Pagelaran Kesenian Hadrah se-Jawa Timur, Khitanan
Massal, Khotamul Qur`an Bil Ghoib Wan Bin Nadhor, dan puncak acara
adalah pengajian Akbar di depan masjid Agung Tuban.

5. Pagelaran Wayang Krucil, Wayang Krucil yang semakin langka


pementasannya dapat di nikmati di Balai Kelurahan Baturetno Kecamatan

v
Tuban dalam rangka Sedekah Bumi Mbah Buyut Khadut setiap hari
Kamis Pahing Bulan Ruwah.

6. HUT kemerdekaan, Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang tahun


Kemerdakaan republic Indonesia, selama bulan Agustus Pemerintah
Kabupaten tuban menggelar berbagai pertunjukan kesenian tradisional di
Alon-alon Tuban untuk menghibur masyarakat.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manfaat belajar budaya yang tidak kalah penting yaitu dapat membentuk
warga negara yang terinformasi. Budaya dapat membantu masyarakat menjadi
warga negara yang lebih terinformasi dengan kemudahan akses yang bisa
didapatkan saat ini. Dengan begitu, generasi muda akan mengetahui
bagaimana peristiwa penting dan bersejarah di daerahnya.

vi
3.2 Saran & Kritik
A. Saran
Perlu kiranya remaja saat ini lebih sering membaca dan menggali informasi
tentang budaya mereka, karena dengan itu kita dapat mengenal lebih dalam
tentang budaya yang ada pada daerah kita dan dapat mencegah punahnya pada
suatu budaya tertentu.

B. Kritik
Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini masih kurang baik oleh Karena
itu kami sangat membutuhkan kritik yang membangun dari para pembaca.

vii

Anda mungkin juga menyukai