Anda di halaman 1dari 10

ABSTRACT

Makalah ini berisi tentang Latar belakang dari lagu


Que Reste T-Il De Nos Amours karya Stacey Kent yang
merupakan lagu berlirik Bahasa Prancis. Di dalamnya
dijelaskan tentang biography dari penyanyi dan
history dari lirik lagu tersebut.

User
Nama :_________________________
ANALISIS METAFORA LAGU
QUE RESTE-T-IL DE NOS
AMOURS KARYA STACEY
KENT
Mata kuliah : ________________
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan anugerah-Nya, memberikan kecerdasan ilmu dan wawasan sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah berjudul “Analisis Metafora Lagu
Que Reste-T-Il De Nos Amours Karya Stacey Kent” yang merupakan salah satu
tugas makalah pada mata kuliah Bahasa Prancis. Shalawat serta salam semoga
tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, kepada
keluarganya, para sahabatnya, serta mudah-mudahan sampai kepada kita selaku
umatnya.

Penulis menyampaikan terima kasih atas saran, bantuan, dan bimbingan yang
telah diberikan selama proses penyusunan makalah ini baik secara langsung
maupun tidak langsung. Karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan
maupun pengalaman, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.

Jakarta, 18 Desember 2022

Penulis

i
PENDAHULUAN

ANALISIS METAFORA LAGU


QUE RESTE-T-IL DE NOS AMOURS KARYA STACEY KENT

A. Latar Belakang
Musik merupakan salah satu wujud dari sebuah seni yang dapat digunakan untuk
melengkapi kebutuhan manusia dari nilai estetika dan keindahan. Menurut Linton, musik
diartikan sebagai pengorganisasian bentuk dari suara, baik berupa kebisingan (noise)
atau nada-nada yang harmonis. Selain fungsi pemenuhan kebutuhan akan nilai estetika
dan keindahan, musik juga memiliki banyak kegunaan lain bagi setiap insan yang
menikmatinya. Musik juga menjadi sebuah bahasa yang dapat berlaku secara universal,
tanpa mengenal pembagianpembagian seperti halnya; batas wilayah, usia, kelas,
gender maupun strata sosial (dalam Arved 2004: 5)
Dalam membuat suatu karya musik, orang akan mengetahui apa pesan yang
terdapat dalam musik itu. Marah, sedih, senang, semuanya tergambar dalam musik.
Tanpa banyak berbicara, hanya berupa untaian nada yang sendu, maka orang akan
mengetahui pesan dari musik yang dibawakan. Sebagai sebuah media untuk
berkomunikasi, musik jazz adalah adalah merupakan salah satu bentuk aliran musik
yang menjadi ciri khas musik Amerika.
Musik jazz ini kemudian mulai dikenal hampir ke seluruh dunia. Akar dari musik jazz
ini sendiri adalah berasal dari musik blues. Musik blues menghasilkan musik yang
nantinya bernama ragtime, dan ragtime inilah yang akhirnya menjadi sebuah akar dari
musik Jazz. Banyak yang menginterpretasikan asal musik jazz ini berasal. Salah
satunya adalah, bahwa jazz itu berasal dari musik-musik mars tentara amerika. Yang
lalu, diimprovisasi sedemikian rupa, yang akhirnya menjadi musik jazz.
Berendt berpendapat bahwa musik jazz itu berbeda dengan musik eropa. Musik
jazz memiliki “hubungan” yang sangat erat dengan time (waktu/birama), yang disebut
dengan swing. Lalu, Berendt menambah kan bahwa musik jazz itu menekankan unsur
spontanitas dalam menciptakan sebuah musik. Dalam spontanitas itu, improvisasi
menjadi hal yang sangat penting. Setiap halhal yang dimainkan oleh musisi jazz dalam
setiap pertunjukkannya mencerminkan attitude sang musisi tersebut.

1
B. Rumusan Masalah
Rumusan Masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana history dari lagu que reste-t-il de nos amours ?
2. Apakah ada penelitian linguistik terdahulu dari lagu tersebut?
3. Apakah pesan yang ingin disampaikan penyanyi pada lagu tersebut?

C. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kandungan dan history
dari lagu que reste-t-il de nos amours hasil karya dari penyanyi jazz bernama
Stacey Kent.

D. Metodologi dan Teori Penelitian


Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah sebuah cara atau metode
penelitian yang lebih menekankan analisa atau deskriptif. Dalam sebuah proses
penelitian kualitatif hal hal yang bersifat perspektif subjek lebih ditonjolkan dan
andasan teori dimanfaatkan oleh peneliti sebagai pemandu, agar proses
penelitian sesuai dengan fakta yang ditemui di lapangan ketika melakukan
penelitian. Metode penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan suatu
fenomena dengan mendalam dan dilakukan dengan mengumpulkan data
sedalam-dalamnya.
Pada penelitian ini, penulis akan menganalisis sejarah dari penyanyi Jazz
beranama Stancey Kent , setelah itu penulis akan menganalisis lagu yang
berjudul que reste-t-il de nos amours karya dari Stancey Kent. Dimana dari lagu
ini akan dianalisi alasan penyanyi tersebut membuat sebuah lagu berbahasa
Prancis, kandungan makna dari lagu tersebut, dan pesan yang disampaikan
pada lagu tersebut oleh penyanyi dan penciptanya.Gaya Bahasa dalam lagu ini
akan dianalisis dengan menggunakan majas metafora. Secara definisi, majas
metafora adalah sebuah gaya bahasa yang menyatakan perbandingan secara
langsung antara dua hal untuk menciptakan kesan mental yang hidup.Lagu

2
tersebut akan dilihat apakah liriknya memakai majas tersebut dan memiliki jenis
makna seperti apa.
Pembahasan

A. Peneliti Terdahulu
Linguistik adalah ilmu tentang bahasa dan terbagi dalam dua jenis yaitu
linguistik internal dan linguistik eksternal. Linguistik internal terdiri dari fonologi,
morfologi, sintaksis dan semantik. Sedangkan linguistik eksternal terdiri dari
sosiolinguistik, psikolinguistik, etnolinguistik (Alwasilah, 1987). Pada penelitian
yang menganalisa lagu biasanya peneliti menggunakan linguistik semantik.
Semantik merupakan ilmu yang mempelajari tentang makna dalam bahasa.
Lirik lagu merupakan ekspresi seseorang tentang suatu hal yang pernah
dilihat, dirasakan, didengar ataupun dialaminya. Biasanya, dalam sebuah lagu
dan lirik, penyair banyak memainkan kata – kata untuk menciptakan daya tarik
dari lirik tersebut. Teks dalam lagu biasanya bersifat monolog, artinya hanya ada
satu subjek lirik (awe, 2003). Lirik lagu juga mengandung majas metafora.
Penelitian linguistik pada sebuah lagu genre Prancis yang berjudul Que reste-
t-il de nnos amours yang dinyanyikan penyanyi jazz ternama Stacey Kent ini
kenyataannya belum tersedia. Artinya belum ada orang yang meneliti
sebelumnya dari judul lagu tersebut. Hal ini dikarenakan ada beberapa faktor
yang mungkin menghambat untuk menganalisis lagu tersebut seperti, bahasa
yang digunakan merupakan bahasa Prancis, lagu jazz bukanlah lagu yang
umum diminati terutama pada kalangan anak muda, informasi – informasi terkait
lagu tersebut juga sulit di dapatkan sehingga memang bisa menjadi alasan
mengapa belum ada penelitian terdahulu terhadap lagu tersebut.

3
BIOGRAPHY

B. Biography Stacey Kent


Stacey Kent merupakan penyanyi
jazz ternama. Ia lahir pada tanggal 27
Maret 1965 di South Orange, New Jersey.
Kakek dari ayahnya adalah orang Rusia
dan dibesarkan di Prancis.
Stacey Kent sekolah di Sarah
Lawrence College, setelah lulus dia pergi
ke Inggris untuk belajar musik di Sekolah
Musik dan Drama Guildhall di London, di
mana dia bertemu pemain saxophone Jim
Tomlinson, yang dinikahinya pada 9
Agustus 1991.
Pada 1990-an, Stacey Kent memulai
karir profesionalnya sebagai penyanyi di
Café Bohème di Soho London. Setelah
dua atau tiga tahun, dia memulai karir yang lebih serius di Ronnie Scott's Jazz Club
di London. Pada tahun 1995, Stacey Kent muncul dalam film Richard Loncraine
Richard III (dibintangi oleh Ian McKellen), menyanyikan lagu "Come Live with Me
and Be My Love". Album pertamanya, Close Your Eyes, dirilis pada 1997. (Rilis
kaset berisi 11 lagu berjudul Stacey Kent Sings direkam pada Juli 1995)
Kent dinominasikan untuk Grammy Award dan dianugerahi Chevalier de l'Ordre
des Arts et des Lettres (Order of Arts and Letters) oleh Menteri Kebudayaan Prancis
pada tahun 2009. Ia menikah dengan pemain saxophone, komposer Jim Tomlinson,
yang memproduksi album Kent dan menulis lagu untuknya dengan rekan penulis
liriknya, novelis Kazuo Ishiguro.
Novelis Kazuo Ishiguro menulis catatan liner untuk album Kent tahun 2003, In
Love Again. Ishiguro bertemu Kent setelah dia memilih rekamannya tentang "Mereka
Tidak Bisa Mengambil Itu dari Saya" sebagai salah satu Disc Pulau Gurunnya pada
tahun 2002. Pada tahun 2006, Tomlinson dan Ishiguro mulai menulis lagu untuknya.
Ishiguro mengatakan tentang penulisan liriknya bahwa "dengan lagu orang pertama
yang intim, penuh rahasia, maknanya tidak boleh berdiri sendiri di halaman. Itu
harus miring, kadang-kadang Anda harus membaca yang tersirat" dan bahwa ini
realisasi telah memiliki "pengaruh besar" pada penulisan fiksinya.

4
Tomlinson dan Ishiguro ikut menulis empat lagu di album Breakfast on the
Morning Tram. Lagu pertama mereka, "The Ice Hotel", memenangkan hadiah
pertama dalam Kompetisi Penulisan Lagu Internasional pada April 2008. Kent
merekam beberapa lagu Tomlinson/Ishiguro lagi di Dreamer In Concert, The
Changing Lights, dan I Know I Dream: The Orchestral Sessions. Tomlinson dan
Ishiguro kemudian menulis lagu untuk tiga albumnya lagi (Dreamer, The Changing
Lights dan I Know I Dream) dan terus menulis untuknya hari ini.
Album Kent The Boy Next Door meraih status album Emas di Prancis pada
September 2006. Breakfast on the Morning Tram (2007) meraih status album
Platinum di Prancis pada November 2007 dan status Double Gold di Jerman pada
Februari 2008. Raconte-moi. dulu direkam dalam bahasa Prancis dan meraih status
Emas di Prancis dan Jerman dan menjadi album berbahasa Prancis terlaris kedua di
seluruh dunia pada tahun 2010. Dreamer In Concert (2011) direkam pada Mei 2011,
di La Cigale di Paris. Album ini berisi tiga lagu yang sebelumnya tidak direkam oleh
Kent: "Waters of March" oleh Antonio Carlos Jobim, "Postcard Lovers" oleh Jim
Tomlinson dengan lirik oleh Kazuo Ishiguro, dan "O Comboio" oleh penyair Portugis
António Ladeira.
Pada 2013, Kent merilis The Changing Lights, sebuah album bernuansa Brasil,
meng-cover lagu klasik bossa nova seperti "How Insensitive" milik Jobim dan
berkolaborasi lagi dengan Tomlinson dan Ishiguro. Pada 2014, dia meninggalkan
Warner Bros. dan menandatangani kontrak dengan Sony. Sony merilis Tenderly,
album standar bersama Roberto Menescal, salah satu pendiri bossa nova. Dia
bertemu Menescal di Brasil pada tahun 2011 pada perayaan ulang tahun ke-80
patung Kristus Penebus. Mereka menemukan bahwa mereka adalah penggemar
karya satu sama lain dan berkolaborasi dalam album standar yang terinspirasi oleh
kekaguman Menescal terhadap duo Julie London dan Barney Kessel.
Pada tahun 2014, Marcos Valle mengundangnya tur untuk merayakan ulang
tahun kelima puluh karirnya. Mereka merekam album Ao Vivo dan sebuah DVD
yang direkam secara live di klub Birdland di New York City dan Blue Note di Tokyo.
Pada 2017, Kent merekam album berikutnya untuk Sony, I Know I Dream: The
Orchestral Sessions, album pertamanya dengan orkestra, terdiri dari 58 musisi
dengan aransemen oleh Tommy Laurence, dengan musik dari Great American
Songbook, chanson Prancis, lagu oleh Edu Lobo, Jobim, Tomlinson, Ishiguro,
Ladeira dan rekan penulis lagunya, Cliff Goldmacher dari Nashville. Tomlinson dan
Goldmacher menulis lagu utama. Pada tahun 2020, album tersebut telah mencapai
40 juta streaming dan
Pada tahun 2020, Kent merilis serangkaian single dan EP, termasuk "Christmas
in the Rockies", "Three Little Birds", "Lovely Day", "Landslide", "I Wish I Could Go
Traveling Again", "Bonita" dan " Craigie Burn" sebagai duet dengan pianis lamanya,
Art Hirahara.

HISTORY LAGU

5
C. Latar Belakang Lagu
Lagu Prancis bergenre Jazz yang berjudul Que reste-t-il de nnos amours
yang dinyanyikan oleh Stacey Kent ini merupakan lagu yang dirilis di Prancis
yang masuk dalam album berjudul Raconte-moi. Lagu ini direkam di La Cigale,
Paris pada tahun 2010 dan di release pada bulan Maret 2010.
mendapatkan status Emas di Prancis dan Jerman karena menjadi album
berbahasa Prancis terlaris kedua di seluruh dunia.
Lagu ini memiliki lirik berbahasa Prancis karena penyanyinya bernama
Stacey Kent dibesarkan di Prancis karena kakeknya yang tinggal di daerah
tersebut. Sehingga Stacey sangat fasih dalam Bahasa Prancis dan kini tinggal di
Paris bersama suaminya dan menjadi musisi jazz terkenal. Berbagai
penghargaan nominasi music awards di Prancis ia dapatkan dari hasil karya –
karya lagunya, salah satunya adalah pada album Raconte-moi. Salah satu
alasan Stacey dan suaminya membuat karya lagu – lagu berbahasa Prancis
adalah karena ia dan sang suami kini tinggal di negara tersebut. Menurutnya
Prancis merupakan negara yang memiliki daya Tarik dan keunggulan tersendiri,
terutama untuk seniman jazz seperti dirinya.
Raconte Moi yang di dalamnya memiliki lagu Que reste-t-il de nnos amours
ini merupakan album ke 8 dari karyanya yang berjumlah 9 album. Album ini
merupakan yang pertama yang ia rilis dalam Bahasa Prancis.Album ini bergaya
Boosa Nova.

D. Korpus
Lagu Que reste-t-il de nnos amours ini mengkisahkan tentang seseorang
yang mempertanyakan tentang kisah percintaannya dengan pasangannya. Pada
lirik pertama tertulis “Que reste t-il de nos amours?” yang berarti “Apa yang
tersisa dari cinta kita ?”. Pada lagu ini, ia mempertanyakan apalagi yang tersisa
dari cinta mereka karena kenangan – kenangan indah di masa lalu pada
akhirnya hilang seolah pasangannya lupa akan kejadian – kejadian yang telah
mereka lalui bersama di masa lalu. Hal ini terlihat dari liriknya yang berbunyi
“Des mois d’avril, des rendez-vous?” memiliki arti “Bagaimana dengan hari – hari
indah di masa lalu?”. Lirik ini menjelaskan betapa indahnya kenangan –
kenangan yang telah mereka lakukan di masa lalu dan terlihat begitu berbeda

6
dengan sekarang. Pada saat ini, perasaan diantara keduanya terasa begitu
membeku, tidak ada lagi saling cinta diantara mereka.

7
DAFTAR PUSTAKA

Awe, L. 2003. Lirik Lagu. Available http://www.daemoo.blogspot.com


Alwasilah, 1987. Pengantar Linguistik Umum. Banung: Ganefo
Stacey Kents. 2020. Available : https://staceykent.com/
Sumolang Olga Grace. Metafora Dalam Lirik Lagu Karya Adele. (Skripsi).
Universitas Sam Ratulangi. 2021

Anda mungkin juga menyukai