Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Gambaran umum dan objek penelitian
a. Gambaran umum
Penelitian dilakukan di kediaman peneliti di Desa Kalirahayu
Kecamatan Losari Kabupaten Cirebon Provinsi Jawa Barat yang
berlangsung pada tanggal 1 Juli sampai dengan 25 Agustus 2020
dengan rentan waktu pagi, siang, sore dan malam. Artinya hal ini
dilakukan secara berkelanjutan dan tidak ada waktu jeda dalam
pelaksanaanya, hal ini dilakukan dengan harapan agar penelitian ini
selesai tepat pada waktunya, penelitian dilakukan dengan mengunakan
teknik simak bebas catat dan tranksrip percakapan pada putaran video
Mata Najwa yang berjudul “Menguji Ujian Nasional” Adapun
penjelasan lebih mengenai objek penelitian dan gambaran teknik
pengumpulan data akan di paparkan sebagai berikut.
b. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah putaran video Mata Najwa yang
berjudul “Menguji Ujian Nasional” peneliti lebih mengambil acara
Mata Najwa dibanding dengan acara lainnya adalah dikarenakan
bahwa acara Mata Najwa mulai tayang setiap minggunya pada pukul
20:00 WIB. Ini yang kemudian dianggap penting oleh peneliti karena
waktu tersebut adalah waktu yang ideal untuk konsumsi masyarakat
pada umumnya terlebih untuk siswa SMA, SMK, MA berbeda dengan
acara diskusi seperti Indonesia Lawyers Club yang tayang pada pukul
23:00 WIB artinya pada rentan waktu tersebut sangat tidak baik untuk
dijadikan konsumsi pada siswa SMA, SMK, MA karena kemudian
siswa harus berangkat ke sekolah pada pukul 07:00 WIB.
Selanjutnya dari segi

36
37

pembahasan, Mata Najwa mengupas persoalan-persoalan yang tidak


melulu terkait perpolotikan, artinya dalam pembahasannya Mata
Najwa lebih terfokus pada isu-isu yang dianggap urgent berdasarkan
semua kalangan baik yang tua ataupun yang muda itu terbukti dengan
tema- tema yang disajikan seperti isu pendidikan, isu kemanusiaan dan
lain sebagainya.
Dalam video yang berdurasi 75 menit peneliti menemukan
keselarasan berdasarkan kajian teori yang tercantum di kajian pustaka
artinya apa yang selama ini di susun terjawab berdasarkan temuan
pada putaran video tersebut, teknik simak catat bebas dilakukan agar
data yang diambil benar-benar terdapat korelasi pada kerangka berpikir
dan rumusan masalah.
Dalam video tersebut ditemukan bahwa adanya metode dan
gaya bahasa retorika Najwa Shihab yang mencakup tujuan komunikatif
dan pemilihan diksinya (Gaya Bahasa) serta metode retorika Najwa
Shihab yang mencakup Exordium (Pendahuluan), Protesis (Latar
Belakang), Argumentasi (Isi) dan Conclusion (Kesimpulan) hal ini
yang kemudian menjadi pusat dari penelitian yang sedang dilakukan,
artinya apa yang menjadi rumusan masalah, kerangka berpikir, kajian
pustaka akan di uraikan dan dianalisis berdasarkaan temuan-temuan
data.
38

B. Pembahasan
1. Analisis Metode dan Gaya Bahasa Retorika Najwa Shihab
a. Analisis Metode Retorika Najwa Shihab
Berdasarkan hasil penelitian, metode retorika Najwa Shihab
dalam acara Mata Najwa yang berjudul “Menguji Ujian Nasional”
pada tanggal 29 Desember 2019 berjumlah empat metode. Empat
metode tersebut mengacu pada teori Yusuf Zaenal Abidin dalam buku
pengantar retorika, empat metode tersebut meliputi exordium, protesis,
argumentasi, dan conclusion. Video yang berdurasi 75 menit tersebut
telah diklasifikasikan setiap percakapan dan waktunya kemudian
dianalisis berdasarkan tiap-tiap metode. Adapun tiap-tiap pembahasan
mengenai metode tersebut dan klasifikasinya berdasarkan tiap-tiap
percakapan yaitu sebagai berikut.
1) Exordium (Pendahuluan)
 Tabel : 4.1
 Percakapan 1
 Menit : ke 1

Selamat malam, selamat datang di Mata


Najwa. Saya Najwa Shihab tuan rumah Mata
Najwa
Ujian nasional tak pernah berhenti diperdebatkan banyak opsi
telah dicoba di berbagai kesempatan
Resiko telah diambil Kementerian Pendidikan, Menteri
Nadiem hendak merombak perkara ujian
Wajar jika ide-ide baru didiskusikan terbuka agar matang
saat dilaksanakan secara nyata
Tentu saja penolakan tak bisa dihindarkan tiap langkah progresif
niscaya memantik keriuhan
Sejauh mana kebijakan UN serius dikaji kini saatnya dalil-dalil
Kemendikbud diuji
Inilah Mata Najwa Menguji Ujian Nasional
39

Pada tabel 4.1 percakapan ke 1 menit ke 1 jelas


menunjukkan bahwa metode retorika Najwa Shihab adalah bentuk
exordium atau pendahuluan yaitu berfungsi untuk membangkitkan
mental dan perhatian hadirin agar fokus kearah pokok-pokok
pembahasan. Berdasarkan data-data yang telah disajikan dan
relevansinya pada bagian landasan teori maka exordium sengaja dan
jelas dipaparkan oleh Najwa Shihab sebagai bentuk agar para
pendengar memahami arah pembahasan setelahnya, setelah sedikit
memahami pembahasan pada pembicaraan selanjutnya maka para
pendengar akan lebih fokus dan menyimak dengan seksama.
Metode retorika yang pertama adalah exordium, exordium
merupakan pengantar dari pokok-pokok pembahasan yang akan
dibahas pada sebuah persoalan. Letak exordium dalam metode
retorika berada pada posisi awal hal ini karena exordium bertujuan
untuk membangkitkan keseriusan para penyimak terkait
pembahasan yang akan dibahas, selain membangkitkan keseriusan
para penyimak exordium juga berfungsi sebagai sarana pembangkit
mental para penyimak sebab bahasa yang disajikan syarat akan isi
atau subtansi dengan tempo yang cenderung pelan dan pembawaan
yang cukup menguras emosional. Metode retorika yang kedua
adalah protesis atau latar belakang, dalam video Mata Najwa
terdapat metode protesis yang digunakan Najwa Shihab dalam
retorikanya yaitu sebagai berikut.

2) Protesis (Latar Belakang)


 Tabel : 4.3
 Percakapan :3
 Menit : ke 13, 50 detik
40

Menguji Ujian Nasional itu topik Mata Najwa malam ini tadi
saya sudah membuka dengan mendengarkan curhatan adik-adik
kita yang saat ini duduk di kelas 12 SMA dan SMK ada juga
yang di Madrasah soal bagaimana stresnya mereka menghadapi
UN.

Pada tabel 4.3 percakapan ke 3 menit ke 13, 50 detik


jelas menunjukkan bahwa metode retorika Najwa Shihab adalah
bentuk protesis atau latar belakang yaitu mengemukakan pokok
pembahasan secara faktual atau secara kesejahteraan nilai dan
fungsinya dalam kehidupan sehari-hari, secara faktual berarti
menyajikan data-data sebagai legitimasi bahwa metode retorika
Najwa Shihab ini merupakan bentuk protesis yang relevansinya
mengacu pada bagian landasan teori. Berdasarkan data-data yang
telah disajikan dapat dipahami bahwa tujuan Najwa Shihab
menggunakan protesis ini untuk memberikan pemahaman pada
para pendengar agar memahami persoalan yang sedang dan akan
dibahas yaitu terkait pro dan kontra penghapusan Ujian Nasional
yang memicu banyak perdebatan sehingga hasilnya para
pendengar akan mengetahui seluk-beluk permasalahan yang akan
dibahas.
Metode retorika yang kedua adalah protesis atau latar
belakang, protesis merupakan fakta dalam pembahasan yang
akan dibahas pada sebuah persoalan. Letak protesis dalam
metode retorika berada pada posisi kedua hal ini karena protesis
bertujuan untuk data dan fakta mengenai pembahasan yang
dibahas sehingga persoalan yang terlihat tampak jelas dan
mengetahui tokoh-tokoh dalam persoalan tersebut untuk
kemudian diketahui kepentingan-kepintang pada makna-makna
tersirat, selain memuat fakta dalam sebuah persoalan protesis
juga bertujuan
41

membuat penyimak fokus pada pembahasan yang akan disajikan.


protesis memiliki tempo yang cenderung sangat pelan dan tegas
sebab menampilkan sebuah fakta, fakta inilah yang kemudian
akan dijadikan sebuah sarana diskusi dan diperdebatkan selama
pembahasan berlangsung. Metode retorika yang ketiga adalah
argumentasi, dalam video Mata Najwa terdapat metode
argumentasi yang digunakan Najwa Shihab dalam retorikanya
yaitu sebagai berikut.

3) Argumentasi (Isi)
 Tabel : 4.2
 Percakapan :2
 Menit : 2, 35 detik

Najwa :
“Ya, menguji Ujian Nasional itu topik Mata Najwa malam ini,
saya ingin memulai Mata Najwa dengan bertanya langsung
pada yang paling berkepentingan kalo kita berbicara soal UN,
ada perwakilan tiga murid SMA yang hadir di Mata Najwa,
mereka mengirimkan komentar lewat Instagram Mata Najwa
ketika saya bertanya siapa yang mau curhat soal UN dan ada 3
anak siap curhat. kita kasih tepuk tangan dong untuk adek-
adek yang mau curhat Josefina Kawilarang Murid SMA
Regina Pacis Solo panggilnya Jose. Selamat sore Jose”
Jose : “Malam Mbak Nana “
Najwa : “Oke jadi kamu kelas 12, kelas 12 ya gimana
rasanya mau menghadapi UN”
Jose :
“Kalau di luar si mungkin, keliatannya santai-santai aja
mungkin kalau ditanya ya udah kayak gitu-gitu aja tapi
sebenarnya stres banget sih Mbak, gimana enggak stres begitu
ketemu orang pertama kali disapa tuh bukan ditanya kabarnya
tapi ditanya gimana ujiannya, nggak pernah ditanya kabarnya
dulu ditanya UN nya dulu gimana tuntutan dari sekolah sama
orang tua Meskipun mereka nggak bilang dengan gamblang
juga ya mereka menonton nilai berapa tapi mereka udah
tentunya
42

menilai pengennya itu bagus gitu loh jadi sepi banget sempet
daun gitu waktu matematika aku kan udah sempat latihan UN
Mbak, latihan UN itu nilai matematika jelek banget Mbak gak
tuntas nah di situ aku sempat bingung udah belajar kok sampai
kayak gini masa bodoh banget gitu loh mbak sampai akhirnya
kayak gitu lah Mbak Ujian Nasional persiapannya apa aja
belajar karena aku ambilnya jurusan bahasa tentunya berbeda
dengan teman-teman yang di IPA dan IPS maka bisa ikut
bimbel dibahasa itu kita harus belajar sendiri gitu jadi ya udah
baca baca atau di sekolah kalau dikasih soal sama Guru kayak
kemarin sudah keluar kisi-kisi juga kayak gitu”
Najwa :
“Jadi sekarang kamu menghabiskan waktu sebagian besar itu
latihan soal latihan soal les juga ya setiap hari belajar berapa
jam?”
Jose :
“Kalau ditanya sih ya karena aku udah sakit ini Mbak aku
udah nggak bisa lagi belajar ya udahlah udah kehilangan
semangat gitu juga sih”
Najwa :
“Saking stresnya mau UN? Aduh kasian banget hidupmu nak.
Saya ma uke Muhammad Ali Souqy dari Man 4 Jakarta,
gimana ceritanya mau UN?
Syaugi :
“Jadi dah kan mbak nana tadi nanya tentang waktu yang
digunakan kalau saya menggunakan waktu saya akan ujian nih
sekitar 1 bulan yang lalu saya udah ujan naik level dan 6 bulan
sebelumnya itu saya udah belajar juga dan waktu saya itu
bener- bener kepakai buat belajar juga jam 1 karena saya
bahasa dari bahasa Inggris dan kaya pelajaran eksak kayak
kimia biologi dan fisika segala macam itu dibolehkan buat
menggunakan alat bantu seperti kalkulator dan juga rumusnya
itu kita dikasih. Oke jadi saya harus mengejar yang itunya lagi
dan saya harus ngebiasain lagi kalau saya ini nggak ngitung
pakai kalkulator segala macam”
43

Najwa : Jadi pola belajarnya berubah sama sekali?


Syaugi :
“Sedikit berubah juga dan secara relevan juga kayaknya
Profesor-Profesor juga kayak orang-orang kita di dunia kerja
kita pasti bakal kalkulator juga”
Najwa :
“Kenapa pas ujian gak pake kalkulator yah di kehidupan nyata
kita pake kalkulator yah, jadi kamu sempet sebel karena itu?”
Syaugi :
“Saya dari dulu emang gak suka bimbel tes saya belajar sendiri
dan saya itu selalu mencari soal-soal d internet atau saya
minta lagi ke guru saya mungkin kalau mereka punya dan saya
nanyain langsung ke guru yang ngajar saya, menurut saya
yang harus kayak gitu lebih efektif daripada saya harus ikut
bimbel bayar sana biar sini bolak balik sana sini”
Najwa : “Oke jadi cara belajar kamu seperti itu, oke”
Najwa :
“Oke saya sekarang mau ke Aprin Dajugoja Nur Utomo SMKN
1 kabupaten Tangerang. Kamu jadi anak SMK? Oke gimana
persiapannya?”
Aprin :
“Ya mungkin sekarang saya belajar hanya mengulang-ulang
materi dari pelajaran Kelas 1 SMK kelas 2 sampai sekarang
mungkin hanya mengulang-ulang baca lagi baca lagi dan nanti
banyak juga kita itu setiap seminggu ada dua kali bahkan tiga
kali ujian praktek, sehari itu nggak mungkin dalam satu kelas
itu itu sehari selesai bisa banyak bisa mencapai 3 hari baru 1
kelas itu selesai ujian praktek saya ngambil jurusan listrik
dilistrik itu ada 3 kelas dan itu memakan waktu banyak
sehingga kita itu juga sulit untuk mengejar materi apalagi UN
nah makanya kalau saya berpikir UN itu setidaknya itu
menjadi beban apalagi khususnya anak SMK yang kejuruan,
itu sangat menjadi beban”
44

Pada tabel 4.3 percakapan ke 3 menit ke 13, 50 detik


jelas menunjukkan bahwa metode retorika Najwa Shihab
adalah bentuk argumentasi yaitu mengemukakan pembahasan
yang akan disajikan secara teoretis kemudian mengemukakan
oposisinya. Pada bagian ini mengupas sebuah persoalan
berdasarkan argumen dan rasionalisasi yang kemudian biasanya
diadu secara gagasan, sesi ini merupakan sesi debat dimana
argumen akan diadu dan mencari kedudukan berdasarkan posisi
atau tempatnya artinya ada yang menjadi pro dan kontra dan
ada yang menjadi pengamat dan oposisi.
Pada bagian ini Najwa Shihab jelas memposisikan
dirinya sebagai lawan bicara siswa SMA, SMK bahwa
sebenarnya yang tampak dari Ujian Nasional adalah level stres
dimulai dari proses belajar yang berlebihan dalam alokasi
waktu kemudian hal itu dibenarkan oleh siswa sendiri dimana
yang tampak hanyalah rasa lelah sehingga mebuat pikologi
siswa terganggu. Pada bagian ini merujuk data diatas
sangatlaah jelas bahwa segala argumentasi yang dilontarkan
didukung dengan raasionalisasi seperti dampak-dampak dari
Ujian Nasional yang bersifat negatif beserta pro dan kontranya.
Metode retorika yang ketiga adalah argumentasi,
argumenatsi merupakan pokok-pokok pembahasan yang berisi
wilayah teoretis artinya pembahasan pada bagian ini bernar-
benar terhubung pada metode retorika sebelumnya yaitu latar
belakang. Jika latar belakang mengemukakan data dan fakta
maka pada bagian argumentasi ini berisikan kajian terkait
kebenaran dari data dan fakta tersebut yang tentunya akan lebih
cenderung ilmiah dan bersifat teori. Tempo pada bagian ini
cenderung tidak terlalu pelan dan bahkan terkesan cepat karena
45

perdebatan seringkali muncul mengenai data dan fakta pada


pembahasan tersebut. Metode retorika yang keempat adalah
conclusion atau penutup, dalam video Mata Najwa terdapat
metode conclusion yang digunakan Najwa Shihab dalam
retorikanya yaitu sebagai berikut.

4) Conclusion (Kesimpulan)
 Tabel : 4.6
 Percakapan : 6
 Menit : 76, 15 detik

Najwa :
Mencerdaskan kehidupan bangsa wajib
dipenuhi Itu salah satu mandat terpenting dari
konstitusi
Segala cara dan upaya pantas untuk dikerahkan untuk
melipatgandakan kualitas pendidikan
Kreativitas harus jadi panglima disetiap sekolah daya cipta
para siswa harus didorong terus merekah
Pendidikan bukan untuk menghafal hingga jemu setiap kelas
harus melatih mental para penemu
Melahirkan generasi baru yang mahir mencipta itulah
tantangan dunia pendidikan Indonesia
Kita kandung tertinggal jauh dibanyak urusan bangsa yang
betah dengan memamah produk luaran
Tanpa pendidikan yang adaptif dengan perkembangan
zaman masa depan Indonesia niscaya akan sangat rentan
Dunia berkembang dengan cara-cara yang tidak terduga
saatnya berani berkata tidak pada paradigma lama

Pada tabel 4.6 percakapan ke 6 menit ke 76, 15 detik


jelas menunjukkan bahwa metode retorika Najwa Shihab adalah
bentuk conclusion yaitu penegasan hasil pertimbangan yang
mengandung pembenaran, pada bagian ini segala persoalan yang
disajikan dari awal dan akhir disimpulkan berdasarkan
keputusan terbaik yang mengacu pada data dan fakta. Secara
struktur
46

kesimpulan memuat beberapa pendapat pada bagian


argumentasi atau isi untuk kemudian dibuatkan sebuah sintesis
dan menjadikan sebuah hasil yaitu kesimpulan. Kesimpulan
biasanya menggunakan bahasa yang halus dan bernuansa positif
sebab pada bagian ini persoalan dalam pembahasan sudah
menemukan titik terang atau sudah terjawab oleh beberapa
argumentasi.
Jadi, dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa metode
retorika pada bagian conclusion yaitu mengupas secara teknis
dilihat dari pembagian dan perbedaan dari isi masing-masing
bagian tersebut, hal ini dilakukan untuk mengetahui bagian awal,
tengah dan akhir sehingga dalam menentukan bahasa atau
pemilihan diksi dan tempo dapat dipelajari dengan mudah.
Metode retorika yang keempat adalah conclusion atau
kesimpulan, conclusion merupakan isi dari keseluruhan
pembahasan yang mengandung pembenaran dari data dan fakta
yang dianggap final pada pembahasan sebelumnya. Segala
persoalan yang terjadi pada bagian-bagian sebelumnya akan
disintesis sehingga membuat hasil baru yang dapat diterima oleh
khalayak terkait pembahasan tersebut, secara tempo pada bagian
ini cenderung pelan dan terdengan sangat jelas serta pemilihan
diksi yang positif agar para penyimak memahami bahwa
persoalan yang sedang terjadi sudah selesai dan menemui titik
terang.
47

b. Analisis Gaya Bahasa Retorika Najwa Shihab


Berdasarkan hasil penelitian, gaya bahasa Najwa Shihab dalam
acara Mata Najwa yang berjudul “Menguji Ujian Nasional” pada
tanggal 29 Desember 2019 menggunakan pemajasan, pemajasan
berjumlah tiga yang meliputi satire, sinisme, sarkasme. Tiga
pemajasan tersebut mengacu pada teori Yusuf Zaenal Abidin dalam
buku pengantar retorika. Video yang berdurasi 75 menit tersebut telah
diklasifikasikan setiap percakapan dan waktunya kemudian dianalisis
berdasarkan tiap- tiap pemajasannya. Adapun pembahasan mengenai
pemajasan dan klasifikasinya berdasarkan tiap-tiap percakapan yaitu
sebagai berikut.
1) Satire (Sindiran secara Halus)
 Tabel : 4.2
 Percakapan 2
 Menit : ke 4, 30 detik

Saking stresnya mau UN? Aduh kasian banget hidupmu nak.

Pada tabel 4.2 percakapan ke 2 menit ke 4, 30 detik


menunjukkan bahwa gaya bahasa Najwa Shihab adalah bentuk
pemajasan satire yaitu pemajasan yang memiliki sindiran secara
halus. Pada percakapan video tersebut Najwa Shihab menggunakan
diksi Saking stres nya mau UN? Aduh kasian banget hidupmu nak,
satire tersebut dilontarkan oleh Najwa Shihab untuk pemerintah
yang menyusun Ujian Nasional.
48

2) Sinisme (Sindiran secara Langsung)


49

 Tabel : 4.3
 Percakapan 3
 Menit : ke 16, 50 detik

Jadi yang jelas tampak dari UN ini selain level stres dari siswa
ini apa lagi bu Retno?

Pada tabel 4.3 percakapan ke 3 menit ke 16, 50 detik


menunjukkan bahwa gaya bahasa retorika Najwa Shihab adalah
bentuk pemajasan sinisme yaitu pemajasan yang memiliki
sindiran secara langsung.
Pada percakapan video tersebut Najwa Shihab
menggunakan diksi Jadi yang jelas tampak dari UN ini selain
level stres dari siswa ini apa lagi bu Retno? sinisme tersebut
dilontarkan oleh Najwa Shihab untuk pmerintah yang menyusun
Ujian Nasional.

3) Satire (Sindiran secara Halus)


 Tabel : 4.4
 Percakapan 4
 Menit : ke 25, 3 detik

Tapi tadi pada stres tuh pak? Nilai juang apa stres ini?

Pada tabel 4.4 percakapan ke 4 menit ke 25, 3 detik


menunjukkan bahwa gaya bahasa Najwa Shihab adalah bentuk
pemajasan satire yaitu pemajasan yang memiliki sindiran secara
halus.
50

Pada percakapan video tersebut Najwa Shihab


menggunakan diksi Tapi tadi pada stres tuh pak? Nilai juang
apa stres ini? sinisme tersebut dilontarkan oleh Najwa Shihab
untuk bintang tamu yang mewakili pemerintah dalam menyusun
Ujian Nasional.

4) Satire (Sindiran secara Halus)


 Tabel : 4.4
 Percakapan 4
 Menit : ke 31, 55 detik

Betul seperti itu temen-temen, akhirnya hanya menghafal-


menghafal saja?

Pada tabel 4.4 percakapan ke 4 menit ke 31, 55 detik


menunjukkan bahwa gaya bahasa Najwa Shihab adalah bentuk
pemajasan satire yaitu pemajasan yang memiliki sindiran secara
halus.
Pada percakapan video tersebut Najwa Shihab
menggunakan diksi Betul seperti itu temen-temen, akhirnya
hanya menghafal-menghafal saja?sinisme tersebut dilontarkan
oleh Najwa Shihab untuk bintang tamu yang mewakili pmerintah
dalam menyusun Ujian Nasional dengan memanfaatkan siswa
SMA yang menjadi objek utama dari Ujian Nasional.

5) Sarkasme (Sindiran secara Kasar)


 Tabel : 4.5
 Percakapan :5
 Menit : ke 40
51

Bukan negara yah, negara gak usah ikut ikutan ke sekolah

Pada tabel 4.5 percakapan ke 5 menit ke 40 detik


menunjukkan bahwa metode gaya bahasa retorika Najwa Shihab
menggunaakan bentuk pemajasan sarkasme yaitu pemajasan yang
memiliki arti sindiran yang kasar.
Pada percakapan video tersebut Najwa Shihab
menggunakan diksi atau kalimat sarkasme tersebut dilontarkan
oleh Najwa Shihab untuk negara dengan makna yang sebenarnya
adalah negara tidak perlu mengurs Ujian Naional.

2. Metode dan Gaya Bahasa Retorika Najwa Shihab dan


Pengembangannya sebagai Modul Pembelajaran pada Materi Debat.
Pada bagian pengembangan dalam menjawab rumusan masalah
nomor dua dalam bab I maka penelitian ini menghasilkan produk berupa
bahan ajar modul yang mengacu pada Kompetensi Dasar yang telah
disebutkan, modul dibuat berdasarkan hasil analisis yang kemudian dikaji
melalui proses pengembangan pada bagian metodologi penelitian, setelah
data disajikan dan dianalisis maka hasil analisis akan diolah berdasarkan
beberapa tahapan pengembangan, adapun tahap pengembangan meliputi.
tujuan pengembangan, subjek pengembangan, dan langkah-langkah
pengembangan
a. Tujuan pengembangan
Tujuan dibuatnya pengembangan ini, penulis berharap dengan
adanya modul pembelajaran retorika Najwa Shihab yang mencakup
metode dan gaya bahasa akan menjadikan siswa cakap dalam berbicara
untuk kemuian diterapkan pada materi debat dalam KD. 13. 12.
(Menghubungkan permasalahan/isu, sudut pandang dan argumen
52

beberapa pihak dan simpulan dari debat untuk menemukan esensi dari
debat)
b. Subjek pengembangan
Dalam penelitian ini, hal yang akan penulis soroti yaitu metode
dan gaya bahasa retorika Najwa Shihab, metode mencakup
pendahuluan, latar belakang, isi dan kesimpulan sedang gaya bahasa
mencakup pemajasan.
c. Langkah-langkah pengembangan
Langkah pengembangan penelitian ini menggunakan metode
pengembangan model 4D. Menurut Winarni, Model 4D ialah model
yang dikembangkan oleh Thiagarajan, dalam model ini terdapat empat
langkah, yaitu Pendefinisian (Define), Perancangan (Design),
Pengembangan (Development) dan Penyebarluasan (Dissemination).
Adapun penjelasan sebagai berikut.
1) Pendefinisian
Pada tahap ini dinamakan analisis kebutuhan, atau
pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Analisis kebutuhan membutuhkan acuan sebagai analisisnya yaitu
dengan melihat pada penelitian relevan sebelumnya bahwa dalam
bentuk pengembangan modul ini sudah pernah diteliti atau justru
belum sama sekali.
Dalam hal ini, mengacu pada penelitian relevan yang
disajikan pada pembahasan sebelumnya peneliti belum menemukan
pengembangan terkait kajian retorika, oleh karena itu peneliti
menjadikan penelitian ini sebagai penelitian pengembangan
denagan alasan belum ditemukan pada lima penelitian relevan
sebelumnya.
53

2) Perancangan desain
Pada tahap ini, Thiagarajan membagi dalam empat
kegiatan, sebagai berikut.
(a) Analisis kurikulum
Pada tahap awal, peneliti mengkaji kurikulum dan
menentukan kompetensi yang akan dicapai untuk
dikembangkan menjadi bahan ajar. Pada tahap ini peneliti
juga mengkaji kurikulum dan menentukan kompetensi dasar,
hal ini sangat penting agar modul pembelajaraan sesuai
dengan kompeteni dasar dan terarah secara penyajian.
(b) Analisis karakteristik peserta didik
Pada tahap ini, peneliti harus mengenali karakteristik
peserta didik yang akan menggunakan bahan ajar. Bahan
ajar yang disajikan akan diterapkan untuk kelas X SMA oleh
karena itu dalam segi bahasa penyajian penulis menyajikan
bahasa yang tidak rumit agar mudah dipahami.
(c) Analisis materi
Analisis materi dilakukan dengan mengidentifikasi
materi utama yang perlu diajarkan dan memilih materi yang
relevan, kemudian disusun secara sistematis. Pada bagian ini
materi dalam pengembangan menggunakan hasil anaalisis
retorika Najwa Shihab yang mengacu pada landasan
pustaka, selanjutnya kemudian hasil dikembangkan
berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang mencakup analisis
kurikulum, kompetensi dasar, dan pemahaman terhadap
karakteristik peserta didik.
(d) Merumuskan tujuan pembelajaran
Merumuskan terlebih dahulu tujuan pembelajaran
dan kompetensi yang dikembangkan. Tujuan pembelajaran
dalam

pengembangan modul ini yaitu agar siswa cakap berbicara

Anda mungkin juga menyukai