MAKALAH PRAKARYA
DI
S
U
S
U
N
Oleh :
Rasya Asifa
Kelas : IX 2
Pengertian Bahan Makanan Setengah Jadi Secara definitif, bahan makanan setengah jadi
adalah bahan baku makanan yang diproses dengan cara pengawetan, baik itu pengawetan
secara kimia atau mikrobiologi menjadi aneka ragam olahan makanan setengah jadi,
dikutip dari buku Cabut Duri Cahaya Surimi (2020) yang ditulis Siti Nurazizah.
Bahan makanan setengah jadi umumnya memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dibandingkan
dengan bahan segar atau mentah, maupun bahan makanan jadi. Sebab, ia memiliki umur
simpan yang lebih panjang. Untuk mengolah bahan makanan segar menjadi bahan
makanan setengah jadi diperlukan teknologi pengolahan dan alat yang tepat.
Penjelasan mengenai jenis-jenis bahan makanan setengah jadi adalah sebagai berikut.
Baso Ikan
Baso ikan lazimnya merupakan olahan dari bahan pokok ikan tuna, surimi, udang, kakap,
dan ikan marlin.
Baso ikan diramu dengan tepung tapioka dengan racikan khas masing-masing. Berbeda
dari baso daging, baso ikan bertekstur lebih lembut dan gurih.
Lumrahnya, baso ikan dimasak dengan cara direbus atau digoreng, serta disajikan saat
masih hangat.
Dendeng Cumi
Dendeng cumi adalah makanan kering dari awetan ikan cumi. Lembaran daging cumi-
cumi dibumbui dengan gula, garam, dan bumbu-bumbu lainnya, kemudian dikeringkan.
Kelebihan dendeng cumi adalah masa simpannya yang cukup lama. Ketika dimasak,
rasanya gurih dan lezat, serta mengandung banyak gizi baik, mulai dari protein, mineral,
kalsium, fosfor, zat besi, dan sebagainya.
Terasi Udang
Terasi merupakan olahan setengah jadi dari bahan udang. Lazimnya, udang yang dijadikan
terasi adalah udang rebon atau udang yang berukuran kecil.
Terasi umumnya berbentuk seperti pasta atau adonan padat berwarna hitam kecoklatan.
Cara membuatnya adalah dengan merebus udang rebon, digiling, diberi bumbu, kemudian
difermentasi atau diragikan. Jika sudah, hasil fermentasi itu dijemur untuk menurunkan
kadar airnya, kemudian digiling kembali hingga menjadi bentuk umum terasi di pasaran.
Terasi memiliki bau yang sangat tajam. Biasanya, ia digunakan untuk membuat sambal
atau bumbu penyedap masakan Indonesia lainnya.
2. Bahan Makanan Setengah Jadi dari Hasil Peternakan
Bahan makanan setengah jadi dari hasil peternakan terdiri dari telur asin, dendeng daging,
kornet, hingga keju.
Telur Asin
Kebanyak telur asin di Indonesia adalah telur itik dan telur bebek. Cara memasaknya
adalah denga mengawetkan telur dengan cara diasinkan. Telur tersebut diberi garam
berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak.
Lazimnya, telur asin memiliki ciri khas cangkang telur yang berwarna kebiru-biruan. Telur
asin yang kualitasnya bagus umumnya memiliki kuning telur berwarna agak kemerahan,
kering, jika digigit tidak mengeluarkan cairan, tidak amis, rasa asin tidak menyengat, dan
teksturnya agak berminyak.
Dendeng Daging
Salah satu jenis makanan setengah jadi adalah dendeng daging. Ia adalah daging yang
dipotong tipis menjadi serpihan yang lemaknya dipangkas, dibumbui dengan saus asam,
asin atau manis, kemudian dikeringkan dengan api kecil atau diasinkan dan dijemur.
Dendeng daging umumnya memiliki rasa asin dan setengah manis. Dendeng daging tidak
perlu disimpan di lemari es.
Kornet
Produk kornet kerap dijual di pasaran dalam bentuk kemasan kaleng atau saset. Ia
berbentuk gilingan daging halus yang berbumbu. Masa penyimpanan kornet dapat
bertahan lama hingga 2 tahun.
Daging kornet lazimnya dihidangkan sebagai campuran perkedel, telur dadar, mie rebus,
pengisi roti, dan makanan lainnya.
Keju
Salah satu bahan makanan setengah jadi yang berasal dari susu hewan adalah susu bubuk,
yoghurt, dan keju. Keju terbuat dari susu sapi, susu kerbau, atau susu kambing.
Cara membuat keju adalah dengan memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses
pengentalan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu. Kemudian, hasilnya dikeringkan,
diproses, dan diawetkan dengan berbagai cara.