Anda di halaman 1dari 5

KLIPING

TENTANG PENGOLAHAN BAHAN PANGAN SETENGAH JADI

Disusun Oleh :

Larasati Ajeng Pradifta (13)


Narum Safitri (20)
Vivi Septi Pratiwi (29)

Kelas 8C

SMP N 3 PANDAK
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
A. PENGERTIAN BAHAN PANGAN SETENGAH JADI
Bahan pangan setengah jadi adalah suatu kegiatan merubah bahan mentah
menjadi bahan setengah siap saji. Bahan mentah pasca panen yang dibiarkan dalam waktu
yang lama akan mengalami kerusakan akibat pengaruh-pengaruh fisiologik,mekanik,
fisik, kimiawi, parasitik atau mikrobiologik. Perubahan-perubahan tersebutada yang
menguntungkan, ada pula yang merugikan. Karena itu diperlukan suatu kegiatan
pengolahan bahan pangan yang bisa memastikan agar bahan pangan tersebut dapat
digunakan seefisien mungkin. Dan segala sesuatu yeng menyangkut perlakuan yang
terjadi dalam rangkah mengolah bahan pangan dikenal dengan istilah Teknologi
makanan.

B. JENIS OLAHAN PANGAN SETENGAH JADI


1. Jenis
Jenis-jenis bahan setengah jadi dari hasil perikanan dan peternakan sebagai bahan baku dalam
membuat makanan siap konsumsi, antara lain sebagai berikut.

a) Baso ikan

Baso ikan adalah olahan ikan yang terdiri dari beberapa


pilihan bahan pokok seperti ikan Tuna, surimi, udang,
kakap dan marlin.
Diramu dengan tepung tapioka dan racikan bumbu
istimewa masingmasing mempunyai rasa khas yang
menggugah selera.
Sangat berbeda dengan baso daging, baso ikan memiliki
tekstur yang lebih lembut dan gurih. Baso ikan sangat
nikmat dimasak dengan cara direbus atau digoreng dan
disajikan saat masih hangat. Di musim hujan atau cuaca
dingin baso ikan adalah teman setia yang menghangatkan
tubuh.

b) Dendeng cumi

Dendeng adalah makanan kering sebagai salah satu produk awetan yang diolah secara tradisional
hingga modern dan sangat populer di masyarakat Indonesia. Lembaran daging cumi-cumi diberi
campuran gula, garam, dan bumbu-bumbu lain kemudian dikeringkan. Selain rasa nya yang
gurih dan lezat, dendeng cumi-cumi juga merupakan makanan tradisional yang kaya akan
kandungan gizi seperti protein, mineral, kalsium, fosfor
dan besi serta memiliki kelebihan yaitu masa simpannya lebih lama.
Dendeng cumi merupakan hasil olahan laut yang cukup banyak memiliki penggemar sehingga
mudah diperjualbelikan di pasar tradisional, supermarket atau penjualan dengan sistem online.
c) Kornet

erbentuk gilingan daging halus yang berbumbu, produk ini tersedia dalam kema san kaleng atau sachet.
diproses menjadi kornet, masalah penyimpanan daging sapi segar dapat diatasi.
Agar awet, daging sapi segar memang harus disimpan pada suhu dingin atau suhu beku,
akibatnya menjadi tidak praktis apabila akan digunakan. Sedangkan daging sapi segar yang telah
diproses menjadi kornet kemudian dikalengkan, dapat
disimpan pada suhu kamar sekitar dua tahun.
Daging kornet dapat dihidangkan sebagai campuran perkedel, telur dadar, mi rebus, pengisi roti,
serta makanan lain.

d) Terasi udang

u disebut juga belacan termasuk hasil olahan setengah jadi dari bahan udang. Jenis udang yang
untuk membuat terasi adalah udang rebon atau udang yang berukuran kecil. Terasi berbentuk seperti pasta atau
warna hitam kecoklatan, kadang diberi bahan pewarna merah sehingga ada yang berwarna kemerahan.
Udang rebon yang telah direbus lalu digiling dan
ditambahkan garam kemudian difermentasi/diragikan, lalu dijemur agar kadar air menjadi
rendah, kemudian digiling kembali hingga dapat dibentuk menjadi bentukbentuk umum terasi.
Produk ini memiliki bau yang sangat tajam, biasanya terasi digunakan untuk membuat sambal.
Dapat juga digunakan untuk membuat kerupuk terasi atau sebagai bumbu/bahan penyedap
masakan dalam beberapa resep masakan di Indonesia.

e) Telur asin

Telur Asin adalah masakan yang berbahan dasar telur


dengan cara diawetkan melalui cara diasinkan (diberikan
garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak).
Kebanyakan Telur yang diasinkan adalah telur itik, meski
tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain
seperti telur bebek. Di Indonesia, terutama di Pulau Jawa
Telur Asin biasanya memiliki ciri khas cangkang telur
berwarna hijau-kebiruan.
Telur Asin yang dinilai berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri
bagian kuning telur berwarna agak kemerahan, kering (jika
digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak menimbulkan bau amis, dan rasa asin tidak menyengat,
tekstur berminyak.
f) Keju

Keju terbuat dari susu sapi, susu kerbau maupun susu kambing.
Teksturnya lembut dan rasanya creamy. Keju dibuat dengan
memisahkan zat-zat padat dalam susu melalui proses
pengentalan dengan bantuan bakteri atau enzim tertentu.
Hasilnya kemudian dikeringkan, diproses dan diawetkan dengan
berbagai cara. Produk keju banyak variasinya
tergantung dari jenis susu, metode pengentalan, dan proses
pembuatannya.
Produk bahan pangan setengah jadi dari susu lainnya adalah susu bubuk dan yogurt (plain
youghurt)

C. TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN SETENGAH JADI


Teknik pengolahan dari bahan pangan setengah jadi hasil perikanan Dan peternakan yaitu :

a. Pembekuan
Pengolahan makanan setengah jadi dari ikan dan daging biasanya dilakukan
proses pembekuan. Pada dasarnya, menyimpan makanan dengan cara dibekukan
merupakan salah satu cara untuk mengawetkan makanan. Inti dari mengawet kan
makanan adalah untuk mempertahan kan masa simpan makanan agar layak dikonsumsi
dan untuk mempertahan kan mutu makanan dari kerusakan.
b. Pengeringan
Pengeringan bertujuan untuk mengurangi kandungan air pada ikan dan daging
sampai batas yang aman untuk disimpan. Proses pengeringan yang paling sederhana
dilakukan dengan menggunakan panas matahari. Setelah bahan baku pangan dipotong-
potong dan dibersihkan, kemudian bahan baku tersebut dikeringkan dengan cara dijemur
di bawah sinar matahari hingga kering. 

D. TAHAP PENGOLAHAN PANGAN SETENGAH JADI


Proses Pengolahan Ikan Setengah Jadi
1. Perencanaan
Fillet ikan merupakan daging ikan yang terpisah dari sisik, sirip, duri dan kepala. Berikut
ini tahapan pengolahannya.
 Ide : Membuat ikan menjadi makanan favorit bagi anak pada usia pertumbuhan.
 Identifikasi Kebutuhan : Kandungan protein hewani yang baik pada ikan sangat
dibutuhkan oleh setiap orang khususnya bagi anak-anak usia pertumbuhan. Ada
nya sisik dan duri pada ikan membuat orang menjadi malas mengonsumsi ikan.
Pengolahan fi llet ikan salah satu cara menyelesaikan permasalahan ini.
2. Pelaksanaan
Alat dan bahan :
- Talenan
- Pisau
- Ikan

3. Proses Pembuatan
- Potongan bagian ikan
- Buatlah sayatan dibelakang kepala dan insang, potong miring
- Potong bagian ikan sehingga pisau berhenti pada bagian tulang ikan sampai bagian
ekor.
- Setelah Fillet selesai, lakukan di bagian sisi sebelahnya

E. PENYAJIAN DAN PENGEMASAN BAHAN PANGAN SETENGAH JADI


Setelah di fillet, ikan dicuci berulang-ulang sampai ikan benar-benar bersih. Kemudian
ikan dikemas menggunakan bahan yang bersih dan terbuat dari bahan yang baik sehingga
tidak mencemari produk yang dikemas. Pengemasan ikan beku biasanya menggunakan
plastik. Sebaiknya, kemas bahan makanan dengan cara divakum.
Adapun ciri-ciri pengemasan makanan yang baik adalah sebagai berikut :
 Tahan air dan penguapan
 Tidak mudah retak atau pecah dalam suhu dingin, misalnya botol yang mudah pecah
dalam
 kemasan untuk makanan haruslah kemasan yang tidak meninggalkan bau dan tidak
berasa
 mudah digunakan, dapat diberi label dan ditutup (sealing/vacumm)
 Tidak memakan tempat dan murah

Penyajian dan kemasan produk setengah jadi dari peternakan dan perikanan selain
menggunakan plastik yang di vacuum, juga dapat dikemas dengan menggunakan kaleng.
Pengelengan ialah metode pengawetan makanan dengan memanaskannya dalam suhu yang
akan membunuh mikroorganisme, dan kemudian menutupinya dengan rapat. Pengemasan
secara hermetis dapat diartikan bahwa penutupannya sangat rapat sehingga tidak dapat
ditembus oleh udara, air kerusakan akibat oksidasi, ataupun perubahan cita rasa. Kaleng
yang tidak rapat dapat merusak makanan dalam kaleng. Suhu yang digunakan untuk proses
pengalengan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) tidak boleh kurang dari 70
derajat celcius.

Anda mungkin juga menyukai