Bahaya biologis mengacu pada zat biologis yang mengancam
Kesehatan manusia dan organisme hidup lainnya. Jenis bahaya ini dapat termasuk sampel racun dari sumber biologis, virus, atau mikroorganisme. c. Resiko/bahaya fisik Bahaya fisik dapat menjadi factor penyebab terjadinya resiko kerja tanpa atau dengan adanya kontak. Biasanya bahaya fisik diklasifikasikan sebagai bahaya lingkungan. Misalnya radiasi, tekanan panas dan dingin, getaran, dan kebisingan. Bahaya fisik menyebabkan cedera dan penyakit. Di beberapa industri, seperti industri pertambangan dan konstruksi, bahaya fisik tidak dapat dihindari. Namun dengan penerapan prosedur dan metode keselamatan kerja yang baik, bahaya fisik dapat diminimalkan potensi resiko pekerjaannya. d. Resiko/bahaya psiko-sosial Bahaya psikososial adalah bahaya pekerjaan yang dapat mempengaruhi Kesehatan psikologis pekerja. Bahaya ini mempengaruhi kemampuan mereka untuk bersosialisasi dalam lingkungan kerja dengan rekan kerja lainnya. Bahaya psikososial terkait dengan bagaimana pekerjaan itu dirancang, diorganisir, dan dikelola. Bahaya ini juga terkait dengan konteks sosial dan ekonomi pekerjaan. Kekerasan di tempat kerja dan tekanan kerja merupakan contoh bahaya psikososial. 3. Risiko pekerjaan bidang pengelasan dan fabrikasi logam Proses produksi pada perusahaan fabrikasi baja terdiri dari drawing, marking-cutting, drilling, perakitan, pengelasan finishing (terdiri dari grinding, stamp, dan sandblasting), pengecatan, control kualitas, dan pembungkusan. Berdasarkan uraian di atas, pengelasan adalah pekerjaan yang mempunyai risiko tinggi, seperti; menghasilkan suara yang keras, dehidrasi karena lignkungan yang panas, sengatan listrik, cedera pada mata, posisi kerja yang tidak nyaman, kebakaran dan ledakan. Pengelasan menghasilkan efek yang dapat mencemari lingkungan seperti debu, asap, dan polutan gas. Pengelasan memiliki tujuan untuk menggabungkan logam sesuai dengan rancangan yang diinginkan. Pekerjaan pengelasan dibutuhkan