Dosen Pengampu:
Drs. Putu Yasa, M. Si.
I Gede Arjana, S. Pd., M. Sc.,RWTH
Oleh:
Agnes Cesarina Dwilestari (1913021016)
Dinauli Br Sianturi (1913021020)
7B Pendidikan Fisika
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang
Hyang Widhi Wasa karena atas berkat rahmat-Nya, makalah ini yang berjudul
“Konduktivitas Thermal Logam, Efek Hall, dan Superkonduktor” ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Dalam penulisan makalah ini, penulis mendapat bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Putu Yasa, M. Si dan I Gede Arjana, S.Pd., M. Sc., RWTH, sebagai
dosen pengampu mata kuliah Pengantar Fisika Zat Padat.
2. Rekan – rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah banyak membantu
dalam pembuatan makalah ini.
Penulis sadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan karya tulis ini. Tidak lupa penulis memohon maaf apabila dalam
penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang
konduktivitas thermal logam, efek hall, dan superkonduktor Semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua pihak dan keberhasilan selalu berpihak pada kita semua.
Penulis,
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
konduktivitas thermal logam, efek hall, dan superkonduktor akan dibahas pada
makalah ini.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah
yang akan dibahas yaitu sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimanakah konduktivitas termal logam?
1.2.2 Bagaimanakah efek hall tersebut?
1.2.3 Bagaimanakah superkonduktor tersebut?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penulisan makalah ini
yaitu:
1.3.1 Untuk menganalisis konduktivitas termal logam.
1.3.2 Untuk menganalisis efek hall.
1.3.3 Untuk menganalisis superkonduktor.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari penulis makalah ini yaitu sebagai
berikut:
1.4.1 Bagi Penulis
Pembuatan makalah ini telah memberikan berbagai pengalaman bagi
penulis yaitu pengalaman mengumpulkan bahan. Penulis juga mendapat ilmu
untuk memahami dan menganalisis materi yang ditulis dalam makalah ini serta
mendapatkan berbagai pengalaman mengenai teknik penulisan makalah, teknik
pengutipan dan penggabungan materi dari beberapa sumber.
1.4.2 Bagi Pembaca
Penulis berharap agar mahasiswa dan berbagai pihak yang membaca
makalah ini, akan mendapatkan pengetahuan mengenai konduktivitas termal
logam, efek hall, dan superkonduktor.
2
BAB II
PEMBAHASAN
K = Ke + Kf (2.2)
𝑇2 𝑇2 > 𝑇1 𝑇1
𝐸𝐹
3
Gambar 1. Proses Konduksi termal panas
Elektron dari ujung yang panas ( sebelah kiri) bergerak kesegala arah tapi
sebagian tertentu bergerak ke kanan dengan membawa energi ke ujung yang lebih
dingin. Keadaan yang sama sebagain tertentu dari elektron-elektron diujung yang
lebih dingin (sebelah kanan) bergerak ke ke kiri menuju ujung yang lebih panas
juga dengan membawa energi. Arus gerak elektron dalam arah yang saling
berlawanan adalah sama, tapi karena elektron-elektron dari ujung yang lebih
panas lebih energik maka sejumlah energi dipindahkan ke kanan menghasilkan
arus panas. Perlu dicatat bahwa panas hanya dipindahkan oleh elektron-elektron
yang memiliki keadaan tataran energi dekat dengan tataran energi Fermi.
Fermi dan l lintasan bebas rata-rata elektron Fermi. Karena hanya elektron-
elektron dengan tataran energi yang mendekati tataran energi Fermi yang efektif
melakukan perpindahan kalor maka konduktivitas panas dapat dinyatakan
dengan;
2 Nk 2T
K = 1 v F .lF (2.3)
3 2 E
F
2 N k 2T F
K= (2.4)
3m
4
Tabel 2.1 Konduktivitas termal dan bilangan Lorentz beberapa logam
Unsur logam Na Cu Ag Au Al Cd Ni Fe
K (kal/m K s) 33 94 100 71 50 24 14 16
L (kal Ohm /s K) 5,2 5,4 5,6 5,9 4,7 6,3 3,7 5,5
10-9
Beberapa dari parameter zat padat muncul dalam konduktivitas termal K dan
n e 2
konduktivitas listrik . Dengan menyatakan seperti persamaan : =
m
K k
L= = 1 (2.5)
T 3 e
d 1
+ k = F (2.6)
dt
5
suku pertama menyatakan suku percepatan partikel bebas dan suku kedua
menyatakan efek dari tumbukan-tumbukan .
Sekarang tinjaulah gerak suatu sistem dalam medan magnet serba sama B.
Gaya Lorentz pada sebuah elektron akibat dari bekerjanya medan listrik E dan medan
magnet B adalah dinyatakan oleh persamaan
F = −e(E + v x B ) (2.7)
d 1
m + v = - e(E + v x B ) (2.8)
dt
z
elektron
x Gambar. 3 Siklotron
d 1
(
m + v x = - e E x + Bv y ) (2.9)
dt
d 1
(
m + v y = - e E y + Bv x )
dt
d 1
m + vz = - e.E z
dt
untuk kasus medan listrik dalam keadaan mantap, maka turunan terhadap t adalah nol
sehingga diperoleh kecepatan aliran yaitu;
6
e
vx = − Ex − vy (2.10)
m
e
vy = − E y − vx
m
e
vz = − Ez
m
Gambar 4. Medan Hall pada balok logam berarus listrik dalam medan magnet
Medan Hall adalah medan listrik yang muncul antara dua permukaan konduktor
dalam arah j x B bila arus listrik j melewati medan magnet B. Tinjaulah balok logam
yang berarus listrik jx dan medan magnet B yang saling tegak lurus . Jika arus listrik
mengalir dalam arah x dan medan magnet dikerjakan pada kawat searah sumbu z.
Karena arus listrik dianggap mengalir dalam arah x positip maka terjadi gerakan
elektron dengan kecepatan aliran dalam arah x negatip dengan kecepatan vd (drift
velocity). Karena ada medan magnet B yang bekerja pada sistem tersebut maka
elektron dalam geraknya akan mengalami gaya magnet FB = -ev x B. Gaya magnet
tersebut akan menyebabkan arah gerak elektron mengalami defleksi ke arah y negatif,
akibatnya pada arah y negatip akan terjadi pengumpulan muatan negatif dari elektron
dan pada arah y positip terjadi pengumpulan muatan positip, sehingga menhasilkan
medan listrik yang arahnya ke sumbu y negatif. Medan tersebut disebut medan Hall.
7
Besarnya medan Hall dapat ditentukan sebagai berikut; karena arus listrik
tidak mengalir searah sumbu y maka vy = 0, dari persamaan 2.10 kondisi ini akan
mungkin bila ada medan listrik yang tegak lurus jx dan B yaitu;
e B
E y = − E x = − Ex (2.11)
m
Ex adalah medan listrik yang dikerjakan untuk menghasilkan jx, dengan demikian
besarnya medan Hall yang dihasilkan ditentukan oleh medan jx dan B. Besaran yang
didefinisikan dari;
Ey
RH = (2.12)
jx B
disebut koefisien Hall. Untuk menghitung koefisien Hall dari model sederhana di
atas, gunakan formulasi hukum ohm untuk rapat arus jx = n e2 Ex / m, maka
diperoleh;
1
RH = − (2.13)
ne
Tabel 2.2 Konstanta Hall ( volt m3/ Ampere weber) beberapa logam
Li Na Cu Ag Au Zn Cd Al
8
2. 3 Superkonduktor
Pada suhu rendah resistansi dari sebuah logam adalah mendekati nilai tetap.
Bila suhu suatu material diturunkan maka kontribusi kisi terhadap resistansi material
tersebut akan turun, sedangkan kontribusi dari pengotor akan menjadi tetap, dan untuk
suhu mendekati 0 K maka resistansi akan mendekati nilai tetap. Logam-logam yang
memiliki perilaku demikian dikenal sebagai logam-logam normal, dengan perilaku
resistansi seperti dilukiskan pada gambar di bawah
Resistivitas
Temperatur
Terdapat sejenis logam lainnya yang memiliki perilaku agak berbeda dengan yang
dilukiskan gambar di atas, logam ini pada umumnya berperilaku normal, akan tetapi
pada suhu kritis tertentu TC (yang bergantung pada sifat-sifat logam) resistansi logam
tersebut secara tiba-tiba jatuh ke titik nol, seperti dilukiskan oleh gambar 6 di bawah.
Resistivitas
TC Temperatur
9
Gambar 6. Resistansi dari superkonduktor
Bahan-bahan yang berperilaku seperti digambarkan gambar 6 dikenal sebagai
superkonduktor. Resistansi dari sebuah bahan superkonduktor tidak hanya sangat
kecil pada suhu di bawah TC, bahkan resistansinya menghilang. Bahan demikain
dapat menghatarkan arus listrik bahkan dalam keadaan tanpa tegangan dan
penghantaran terjadi dengan tanpa adanya energi yang hilang sebagai sebagai panas
( I2R). Dalam keadaan bersifat superkonduktor resistivitas listrik adalah nol atau
mendekati nol yang memungkinkan untuk mengamati arus listrik yang mengalir tidak
mengalami atenuasi.
10
Gambar 7. Efek Meisser sebuah bola superkonduktor yang didinginkan dalam medan
magnet tetap
Sebuah medan magnet yang cukup kuat akan merusak sifat superkonduktor,
nilai ambang atau kritis dari medan magnet yang menyebabkan hilangnya sifat
superkonduktor dari suatu campuran dinyatakan dengan Hc(T) yang merupakan
fungsi dari temperatur. Pada temperatus kritis maka medan magnet kritis adalah nol :
Hc(Tc) = 0. Perlu dicatat bahwa nilai kritis dari medan magnet dinyatakan sebagai Bac,
akan tetapi para praktisi superkonduktor lebih sering manggunakan nilai Hc dengan
Hc = Bac/μo. Notasi Ba menyatakan medan magnet yang dikenakan pada
superkonduktor.
(SI) B = Ba + μoM = 0
11
Hasil B = 0 tidak dapat diturunkan dari karakterisasi superkonduktor sebagai medium
dengan resistivitas sama dengan nol. Dari hukum Ohm E = ρ.J , dapat ditunjukkan
bahwa jika resistivitas sama dengan nol sementara J dibuat tertentu maka E haruslah
menjadi nol. Dengan Persamaan Maxwell dB/dt bergantung pada curl E , maka
resistivitas nol berakibat dB/dt = 0. Argumentasi ini tidak seluruhnya jelas tapi
hasilnya memprediksi bahwa fluks magnet yang melalui logam tidak dapat berubah
terhadap pendinginan melalui transisi. Hasil ini berlawanan dengan efek meissner
yang menunjukkan bahwa diamagnetik sempurna merupakan sifat penting dari
keadaan superkonduktor.
12
Gambar 8 (a). Grafik medan magnetizasi terhadap medan yang dikenakan pada untuk
superkonduktor yang sesuai efek Meissner (superkonduktor tipe I)
(b). Grafik medan magnetizasi terhadap medan yang dikenakan pada
untuk superkonduktor tipe II
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
✓ Medan Hall adalah medan listrik yang muncul antara dua permukaan
konduktor dalam arah j x B bila arus listrik j melewati medan magnet B.
Tinjaulah balok logam yang berarus listrik jx dan medan magnet B yang
saling tegak lurus . Jika arus listrik mengalir dalam arah x dan medan magnet
dikerjakan pada kawat searah sumbu z.
✓ Pada suhu rendah resistansi dari sebuah logam adalah mendekati nilai tetap.
Bila suhu suatu material diturunkan maka kontribusi kisi terhadap resistasi
material tersebut akan turun, sedangkan kontribusi dari pengotor akan
menjadi tetap, dan untuk suhu mendekati 0 K maka resistansi akan
mendekati nilai tetap.
3.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan penulis kepada para pembaca yaitu melalui
makalah dengan judul “Konduktivitas Thermal Logam, Efek Hall, dan
Superkonduktor” bisa menambah wawasan pengetahuan terkait materi Pengantar
Fisika Zat Padat.
14
DAFTAR PUSTAKA
15