Anda di halaman 1dari 1

BIDANG PENDIDIKAN

1. Mendirikan Sekolah Dasar untuk semua warga masyarakat tanpa membedakan status sosialnya.
Belajar di SD selama enam tahun.
2. Mendiriksn Sekolah menengah terdiri dari : Shoto Chu Gakko (SMP) dan Chu Gakko (SMA),
dibangun  Sekolah Pertukangan (Kogyo Gakko), Sekolah Teknik Menengah (Kogyo Sermon
Gakko), dan Sekolah Guru yang dibedakan menjadi tiga tingkatan. Sekolah Guru dua tahun
(Syoto Sihan Gakko), Sekolah Guru empat tahun (Guto Sihan Gakko), dan Sekolah Guru dua
tahun (Koto Sihan Gakko).
3. Tidak ada pendidikan universitas. Akan tetapi Jepang membangun Sekolah Tinggi Kedokteran
(Ika Dai Gakko) di Jakarta, Sekolah Tinggi Teknik (Kagyo Dai Gakko) di Bandung.

BIDANG SOSIAL
1. Membentuk Rukun Tetangga (RT).
Tanarigumi (RT) yang dibentuk dengan tujuan supaya menggalang dan memobilisasi tenaga yang
sangat besar dari kalangan masyarakat. Tugas mereka yaitu membuat benteng-benteng pertahanan,
lapangan pesawat terbang darurat, jalan, dan jembatan.
2. Pembentukan tenaga Romusha.
Sistem tenaga kerja paksa mempunyai tugas membantu Jepang. Tenaga romusha juga dikirim
sampai ke luar negeri, seperti Malaysia, Myanmar, Serawak, Thailand, dan Vietnam.

BIDANG BAHASA
Jepang tidak mengizinkan Bahasa Belanda digunakan dan menggantinya dengan Bahasa Indonesia.
Tahun 1943 semua tulisan yang berbahasa Belanda diganti tulisan berbahasa Indonesia pada tahun
1942. Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi pada instansi pemerintah dan lembaga pendidikan.
Pada masa 1943 lahir sejumlah  tokoh-tokoh sastra Indonesia antara lain:
a.Armin Pane,
b.Abu Hanifah (El Hakim)
c.Chairil Anwar yang disebut sebagai tokoh Angkatan ‘45, dengan karyanya: Aku, Kerawang Bekasi,
dan sebagainya. (Lt)

Anda mungkin juga menyukai