Visi Program Studi Farmasi : pada tahun 2028 menjadi prophetic teaching program studi yang menghasilkan sarjana farmasi dengan memiliki
kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial berkemajuan
CPMK
• Mampu berkontribusi dalam menetapkan uji
ketersediaan hayati obat, khususnya pengolahan data
dan analisis parameter ketersediaan hayati
Sub CPMK
latar belakang
Obat cmaks
dalam MTC
plasma
cmaks
MEC
cmaks
t maks waktu
Gambar1 . Pengaruh intensitas penyerapan terhadap perubahan
konsentrasi obat dalam darah
Perbedaan intensitas absorbsi akan memberikan konsentrasi tertinggi (kadar
puncak = C maks) berbeda, meskipun t maks sama
Obat
dalam MTC
darah
MEC
Teknik pembuatan
Perbedaan – perbedaan tersebut menyebabkan
perbedaan kecepatan pelepasan & kecepatan melarut
zat aktif dari sediaan (untuk sediaan padat)
Waktu (jam)
PERTIMBANGAN PERCOBAAN
1. pemilihan subjek; jenis dan kriteria
2. pemilihan cara pemberian; mempengaruhi
data dan penilaian
3. pemilihan cuplikan analisa; seksama dan
sesuai hipotesa, metode tepat
1. Pemilihan subjek
• manusia → paling tepat,
kriteria :
✓ sehat (jasmani/rohani), usia produktif (± 20-50
thn), pria/wanita, BB normal, sedapat mungkin
tdk merokok/alkohol/narkotika, pemeriksaan
klinis baik
✓ catatan: tdk menanggung resiko khusus saat
penelitian dan tdk memberikan keragaman hasil
penelitian
✓ perhatian :
❖- interaksi obat; kekacauan data
farmakokinetika → perub.kriteria KH
❖ perub.molekul obat sec.in vivo akibat interaksi
✓ jumlah: sesuai metode analisa
• hewan;
- jika penelitian pd manusia menyebabkan
efek/ketergantungan yg tdk sesuai dgn tujuan terapi
- utk penelitian pendahuluan pengembangan obat
baru
- kriteria yg mendekati kesamaan relatif pd cara
pemberian obat dan mekanisme abs. pd manusia
2. Pemilihan cara pemberian
• Dosis tunggal atau ganda; tergantung dosis lazim,
kemungkinan pelaksanaan, keuntungan dan
kerugian
• Posologi; dosis lazim berbeda maka hs mendekati
posolosi pemberian tunggal/ganda, rentang waktu
pemberian sama
• Aturan pemberian
- jadwal; waktu relatif sama utk setiap subjek
dgn jenis obat yg sama
- rentang waktu (obat pertama hrs tlh habis dari
tubuh sblm pemberian berikutnya)
- aturan pemakaian; secara acak
- waktu pemberian; subjek dlm keadaan puasa ±
12 jam sblm pemberian obat (menghindari
pengaruh makanan)
- keadaan subjek; jika sdg mengalami masa
penyembuhan maka hrs diperhatikan bahwa
pengobatan berjalan normal selama percobaan
3. Pemilihan cuplikan analisa
• seksama dgn pertimbangan etika
• unsur yg dianalisa; zat aktif atau metabolit
• analisis cairan biologis; darah (total atau plasma),
urin (ekskresi ginjal)
• tahapan analisis; pengambilan cupilkan
dipengaruhi dosis
- dosis ganda : periode pengamatan antara dua
pemberian berurutan
- dosis tunggal : sedini mungkin (t0), sering dan
lama/panjang ( 5 x sblm Cmaks, 5 x diantara
Cmaks, 5 x selama penurunan Cmaks atau 4-5 x
t½ biologis
Parameter ketersediaan hayati
a. data darah
Absolut Relatif
Kerugiannya : karena kadar obat dalam darah jauh lebih besar kemungkinan toksik
✓Generik
Obat yang digunakan
✓Pembanding
Rute pemberian
Rute pemberian
Absolute Bioavailability of Nimodipine for
different routes:
Oral : 1.17 %
Nasal : 67.4 %
Intravenous: 100%
Satu sediaan baru diuji bioavailabilitasnya terhadap 12 orang sukarelawan
sehat. Masing2 sukwan menerima tablet dengan dosis 200 mg, 5 mL larutan
Contoh soal dengan dosis 200 mg, dan injeksi i.v dengan dosis 50 mg. Plasma sukwan
diambil secara periodik hingga jam ke 48 dan nilai AUC dari waktu 0-48jam
seperti terlihat pada Tabel.
a. Tentukan nilai bioavailabilitas absolut sediaan tablet
b. Tentukan nilai bioavailabilitas relative tablet terhadap larutan.
• Lanjutan……perhitungan nilai KH….