Anda di halaman 1dari 1

Beranda » Esais Muda Pesantren » Mengenal Seni Sastra Arab Klasik: Arudh dan Qawafi

ALWI JAMALULEL UBAB


Penulis Kolom

31 ARTIKEL TELAH DITERBITKAN

Santri Ma'had Aly Assidiqiyyah Kebon Jeruk Jakarta.

SASTRA ARAB

Mengenal Seni Sastra Arab Klasik: Arudh dan Qawafi


M I N G G U, 1 7 A P R I L 2 0 2 2

TERBARU

Meneladani Jejak Langkah


Para Sahabat Nabi
Sabtu, 08 Oktober 2022

Dalang, Kekuasaan, dan


Foto: Republika
Tuntutan Zaman
Jumat, 07 Oktober 2022

$ ! %
Amuk Massa Nasional
Jumat, 07 Oktober 2022
Ketika membahas ilmu Lughat al-arabiyyah (bahasa arab), maka yang terlintas pada
kebanyakan pikiran orang secara keumuman ialah Nahwu-Sharaf.
Menjaga Pesantren Tetap
Padahal tidaklah demikian, memang pokok dari segala pokok mengenai ilmu tata bahasa Arab ialah dua Menjadi Pesantren
fan ilmu tersebut. Tapi, kenyataannya keduanya hanyalah cabang dari sekian ilmu gramatika bahasa arab. Jumat, 07 Oktober 2022

Masih banyak cabang ilmu lanjutan dari gramatika bahasa arab (Nahwu-Sharaf ), seperti badi’, ma’ani,
bayan dan lainnya. Madani International Film
Festival 2022: Sebuah
Dan ada lagi, fan ilmu yang kurang familier, sedikit peminatnya, dan jarang diketahui kecuali oleh santri Ikhtiar Mendialogkan
yang mondoknya lawas, yakni Arudh dan Qawafi. Budaya Muslim Dunia
Kamis, 06 Oktober 2022
Arudh adalah salah satu fan ilmu cabang dari ilmu Lughat al-‘Arabiyyah (bahasa arab) yang digunakan
untuk mengidentifikasi kesahihan suatu syair arab baik klasik maupun kontemporer.
TERPOPULER SEPEKAN
Fan ilmu ini dicetuskan oleh Imam Ahmad bin Kholil Al-Farāhidi (100-170 H, 718-786 M). Sedangkan
temannya yakni ilmu qawafi (jamak;qafiyah) adalah ilmu yang digunakan untuk menimbang keselarasan Maulid Syaraf al-Anam:
Maulid yang Jarang Dibaca
akhir bait dari suatu syiir atau nadzam.
Karya Muhaddis Al-
Andalus
Kedua fan ilmu ini secara morfologi bagaikan Nahwu dan Shorof bagi Syiir Arab. Arudh membahas 1
bangunan syiir, sedangkan Qawafi membahas akhir dari tiap-tiap bagian syiir. Senin, 31 Agustus 2020

ٌ ‫ َڡ ُﻌ ْو‬- yang memiliki


Istilah‫ اﻟﻌروض‬Arudh sendiri berasal dari bahasa Arab yang mengikuti wazan fa‘ūlun ‫ل‬ Kisah-Kisah Istimewa Kiai
arti kaidah-kaidah yang menunjukan al-mizān ad-Daqīq (timbangan rinci) yang dengannya dapat diketahui Idris Marzuki Lirboyo
kesahehan dan keselarasan wazan-wazan syiir Arab dari yang rusak. 2 Jumat, 05 Februari 2021

Ulama Arab berbeda pendapat dalam memaknai kalimat Arudh dan sebab penamaan fan ilmu ini dalam 6
Inilah Nama Asli Kakek
pandangan:
Nabi Muhammad Saw

pertama, kata Arudh ‫ اﻟﻌروض‬berasal dari kata al-‘ardh ‫ اﻟﻌﺮض‬yang berarti sama, simetris, sepadan, 3 Senin, 13 Januari 2020

sebanding. Ulama yang berpendapat demikian beralasan dikarenakan setiap syiir nantinya akan
dibandingkan dan diqiyaskan dengan mizan-nya (timbangannya), sehingga menghasilkan keselarasan atau Makna Hari dalam Tradisi
tidaknya suatu syiir yang kemudian kita dapat mengetahui apakah syiir tersebut saheh atau fasid. Jawa

4 Minggu, 08 Agustus 2021


Pendapat ini juga didukung dengan ucapan yang sering didengar dari bangsa Arab ‫“ ﻫﺬه اﻟﻤﺴﺎﻟﺔ ﻋرو ﻫﺬه‬
masalah ini sebanding dengan masalah ini”. Novel Gadis Pantai: Kisah
Santri Rembang dan
Seorang Gadis
Baca juga: Fikih Lingkungan (3): Urgensi Energi Terbarukan
5 Senin, 08 Januari 2018

Kedua, Imam Kholil dikatakan menghendaki kata Arudh memiliki arti Makkah, di mana kata “Arudh”
merupakan salah satu nama dari sekian nama lain kota Makkah. Imam Kholil menghendaki demikian
dengan tujuan tabarruk (mengalap berkah) dengan kota Makkah, juga karena ilmu ini beliau cetuskan di
kota Makkah melalui ilham dari Allah.

Ketiga, ada yang mengatakan Arudh berasal dari lafadz ” “‫اﻟﺼﻌٮﺔ‬


8 ‫ اﻟﻨﺎ ;ڡﺔ‬An-naqah As-Su’bah yang memiliki
arti unta yang keras, dikarenakan sulitnya mempelajari fan ilmu ini.

Keempat, ada yang mengartikan Arudh dengan jalan di lereng gunung.

Kelima, kata Arudh merupakan majaz istiaroh dari lafadz an-Nahiyah yang memiliki arti sisi, atau bagian.
Karena syiir sendiri merupakan salah satu bagian dari ilmu bahasa Arab.

Keenam, lafadz Arudh merupakan kata yang diambil dari bagian (satar) awal suatu syiir yang juga
dinamakan dengan nama yang sama.

Dari keenam pendapat tersebut Dr. Muhammad Ali Al-Hasyimi (1925-2015 M), Dosen mata kuliah al-Adab
al-Arabi,Universitas Al-Adab lil-banat Riyadh,Arab Saudi, dalam kitabnya Al-Arudh al-Wadih wa ilm al-
Qafiyah condong pada pendapat yang pertama, yakni lafadz Arudh berasal dari lafadz Al-Ardh yang
memiliki arti simetris atau sepadan.

Arudh dan Qawafi adalah dua fan ilmu yang langka, karena sangat jarang ada seseorang yang paham
apalagi mencapai tingkatan mutabahhir (paham secara mendalam) mengenai kedua fan ilmu ini.

Baca juga: Mengenal Fikih Lingkungan

Bahkan untuk sekaliber santri yang identik dengan penguasaan kutub at-turats (kitab kuning). Dan sangat
jarang sekali ada Pondok Pesantren yang mempelajari kedua cabang ilmu ini. Apalagi sampai
menjadikannya kurikulum pesantren, mentoknya paling hanya dijadikan kitab pasaran balagh Ramadhan.
Itupun bisa saya jamin hanya kitab dasar saja yang diajarkan sebagai pengenalan. Hukum mempelajarinya
pun mubah.

Kenapa bisa sampai demikian, paling tidak ada beberapa hal.

Pertama, aksen mempelajari ilmu arudh dan qawafi begitu janggal di telinga, sebab ilmu ushul dan furu’ ad-
Din (pokok dan cabang agama) seperti kalam, tafsir, ulum al-tafsir, hadist, ulum al-hadist, fikih, ushul fikih,
kaidah fikih dan banyak yang lainnya masih banyak yang harus dipelajari dan didalami.

Bahkan, di era milenial ini, yang santrinya saja, untuk bisa dikatakan “paham secara mendalam” terhadap
dasar gramatika bahasa arab yang digunakan untuk mempelajari semua fan ilmu tersebut (Nahwu dan
Sharaf ) adalah sesuatu yang dianggap sulit.

Lantas bagaimana seseorang yang notabene masih awam dan butuh pendalaman mengenai dasar agama
hendak mempelajari ilmu yang digunakan untuk mengidentifikasi syair arab yang bahkan dasar
gramatikanya (nahwu dan sharaf ) saja masih butuh pendalaman.

Imam Al-Ghazali menyebutkan dalam karya monumentalnya “Ihya Ulum ad-Din” diantara wadzifah atau
ketentuan yang harus ada pada seorang pencari ilmu ialah mendahulukan mempelajari ilmu yang paling
penting untuk dipelajari terlebih dahulu, terlebih ilmu yang dapat mendekatkan diri kepada Allah.

Kedua, Ilmu Arudh dan Qawafi bukanlah Ilmu kaleng-kaleng atau ilmu sembarangan yang dapat dipelajari
oleh banyak orang. Butuh penguasaan secara mendalam terlebih dahulu terhadap beberapa fan ilmu
lainnya. Sebab kedua fan ilmu ini bisa dikatakan fan ilmu lanjutan bagi mereka yang memang sudah
dikatakan benar-benar mahir dan menguasai gramatika bahasa arab (Nahwu dan sharaf ).

Baca juga: Fikih Lingkungan (2): Melindungi Satwa Kewajiban Manusia dan Negara

Terlebih bahasa yang digunakan dalam syair arab biasa menggunakan lafadz-lafadz yang jarang digunakan,
yang implikasinya seseorang yang hendak mempelajari dan mendalami ilmu Arudh minimal menguasai
banyak kosakata bahasa arab.

Pengakuan akan sulitnya ilmu Arudh sendiri diakui oleh Dr. Umar Ath-Tiba’, Dosen mata kuliah Al-Adab
ARTIKEL SELANJUTNYA

al-Arabi, Universitas Al-Bannaniyah, Muhaqqiq kitab Ahda Sabil ila Ilmay al-Arudh wa al-Qawafi dalam
ARTIKEL SEBELUMYA

muqaddimah kitab karangan Syekh Mahmud Musthafa mengatakan “Mereka (para ulama) mengakui
bahwa mempelajari dan mendalami kedua fan ilmu Arudh dan Qawafi dari kitab-kitab ulama terdahulu
membutuhkan pemahaman dan pendalaman yang tidaklah mudah. Karena terkadang seorang pelajar
kesulitan menemukan ritme atau nada yang sesuai dengan wazan syiir, sehingga itu membuat mereka
meninggalkan mempelajari ilmu ini sejak dari awal masuk”.

Dan cukuplah satu riwayat untuk membuktikan Arudh adalah ilmu yang sulit untuk dipelajari , Imam Al-
Asmu’i , min- rijal-li-lughat, termasuk tokoh besar dalam ilmu bahasa arab berpaling setelah berusaha
mempelajarinya dengan berguru pada Imam Kholil sambil berkata :

‫ْﻊ‬ ْ َ ‫ﺎو ْز ُه اِﻟَﻰ َﻣﺎ ﺗ‬


ِ َ ‫ﺴﺘ‬
ُ ‫ﻄي‬
ِ ‫ﺣ‬8 ‫ٮﺌﺎ ڡﺪﻋﻪ ^ و‬N‫ﻄﻊ ﺷ‬ ْ َ ‫ا ِ َذا ﻟَ ْﻢ ﺗ‬
َ َ ُ ْ َ َ - ً ْ َ ْ ِ َ ‫ﺴﺘ‬

“Jika engkau tidak mampu untuk melakukan sesuatu maka tinggalkanlah, dan beralihlah melakukan apa
yang engkau bisa”

Referensi :

Dr. Muhammad Ali al-Hasyimi. Al-Arudh al-Wadih wa ilm al-Qafiyah.1991.(Damaskus Daar al-Qalam)

Muhammad bin Muhammad al-Ghazali.Ihya Ulum ad-Din.2011.(KSA:Daar al-Minhaj) Syekh Mahmud


Musthafa, Ahda Sabil ila Ilmay Kholil al-Arudh wa al-Qafiyah.2005. (Libanon:Muassasah Al-Kutub At-
Tsaqafiyah)Yahya bin Ali At-Thibrizi, Kitab al-Kafi fi al-Arudh wa al-Qawafi.1994. (Mesir: Maktabah al-
Khanji)

Baca Juga

Sastra Syair Arab

Imam Kholil bin Ahmad Al-Farahidi Peletak Dasar Ilmu Arudh

Mengenal Kitab Pesantren (81): Alfiyah Ibnu Malik dan Keunikan Bahar Ar-Rajaz

PILIHAN REDAKSI
by
AD AD

Mengapa Penafsiran Al- Pembunuh prostat Inilah Sufi Nusantara yang Papiloma adalah gejala
Qur'an Bisa Berbeda? - ditemukan! Minum ini saat Menjadi Guru di Yaman - kerusakan serius pada
Alif.ID perut kosong Alif.ID tubuh!
AD AD

Bagi yang mengalami sakit Gaya Berdebat Imam Syafi’i Pembunuh Prostat Strategi Sun Tzu di Perang
persendian, wajib dibaca - Alif.ID Ditemukan! Minum Ini saat Khandaq - Alif.ID
Perut Kosong
AD

Cara Menggali Hukum Penting! Wasir Kendur Dakwah Rasulullah Secara Sosok Satrio Panindito
Islam dalam Al-Qur'an - Hilang Selamanya! Minum Terang-Terangan dan Sinisihan Wahyu - Alif.ID
Alif.ID Ini Ancamannya - Alif.ID
AD

Kutil Lepas & Parasit akan Sedikit Cerita Tentang Maulid Syaraf al-Anam: Ekologi dalam Islam (4):
Keluar dari Tubuh. Baca Islam di China. - Alif.ID Maulid yang Jarang Dibaca Limbah Medis Covid-19
ini! Karya Muhaddis Al-… dan Pencemaran…
Andalus - Alif.ID Lingkungan - Alif.ID

$ ! %

APA REAKSI ANDA?

BANGGA INGIN TAHU SENANG TERHIBUR TERINSPIRASI TERKEJUT

0 0 0 0 0 0

Lihat Komentar (0)

ARTIKEL DARI KOLOM ESAIS MUDA PESANTREN LAINNYA

Menafsir Kematian (5): Menafsir Kematian (4): Menafsir Kematian (3): Menafsir Kematian (2): Menafsir Kematian (1): Fikih Lingkungan (5): Nabi
Matinya Sang Raja Bukan Cinta Dunia Benar Mengenal Sumber-sumber Mengapa Engkau Takut, Dzikr al-Maut Sebagai Muhammad Sangat
Menusuk Kalbu Ketakutan Berikut Cara Pecinta? Kritik Hedonisme Menyayangi Alam
Mengatasinya

$ ! " #

TENTANG REDAKSI PENULIS KATALOG KONTRIBUSI KONTAK © 2017-2020 Alif.ID - All Rights Reserved.

Anda mungkin juga menyukai