TUGAS AKHIR
Disusun Oleh :
KHAIRUL HAZHAR
NIM 16130057/2016
FAKULTAS TEKNIK
2020
ABSTRAK
penting dalam menentukan mutu gabah. Salah satu permasalahan yang dihadapi
oleh petani saat ini adalah mengalami kesulitan dalam proses pengeringan gabah
karena proses penjemuran gabah petani masih mengunakan sinar matahari dan
terdiri dari pembuatan perangkat keras (hardware) yang meliputi Arduino Uno,
Heater, Sensor DHT22, Fan, Relay, Buzzer, dan LCD dan perangkat lunak
(software) Arduino Uno digunakan sebagai pusat kontroller dari alat ini.
mampu bekerja sesuai dengan tujuan penelitian. Alat ini bisa menjadi salah satu
alternatif yang bisa diterapkan oleh petani dalam menurunkan kadar air pada
gabah.
i
KATA PENGANTAR
SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
Microcontroller Dengan Sensor DHT22 ” Tugas Akhir ini dibuat sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Teknik Elektro Industri Jurusan
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis tidak terlepas dari bantuan
oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan
2. Ibu Hastuti S.T, M.T selaku Dosen Penguji 1 pada Tugas Akhir ini.
3. Bapak Elfizon, S.Pd, M.Pd.T selaku Dosen Penguji 2 pada Tugas Akhir
ini.
4. Bapak dan Ibuk serta keluarga yang telah banyak berjasa dalam
kemampuan baik moral ataupun materil dan doa sehingga penulis dapat
ii
5. Bapak dan Ibu Dewan Dosen serta seluruh staf Jurusan Teknik Elektro
Semoga bantuan dan bimbingan serta arahan yang diberikan menjadi amal
sholeh dan mendapatkan pahala dari Allah SWT, Amiin. Tugas Akhir ini tidak
terlepas dari kesalahan dan kekeliruan, oleh sebab itu penulis mengharapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun. Akhirnya besar harapan agar Tugas Akhir
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK.......................................................................................................I
KATA PENGANTAR....................................................................................II
DAFTAR ISI...................................................................................................IV
DAFTAR GAMBAR......................................................................................VII
DAFTAR TABEL...........................................................................................IX
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................10
A. Latar Belakang......................................................................................10
B. Identifikasi Masalah..............................................................................13
C. Batasan Masalah...................................................................................13
D. Rumusan Masalah.................................................................................14
E. Tujuan...................................................................................................14
F. Manfaat Penelitian................................................................................14
B. Sensor DHT22......................................................................................16
C. Arduino Uno.........................................................................................18
D. Motor DC..............................................................................................25
F. Elemen Pemanas(Heater).....................................................................32
G. Fan (Kipas)............................................................................................34
I. Flowchart..............................................................................................36
iv
BAB III PERANCANGAN SISTEM............................................................39
A. Blok Diagram........................................................................................39
C. Perancangan Alat..................................................................................44
1. Perancangan Hardware.....................................................................44
g. Rangkain Keseluruhan..............................................................52
v
1. Pengukuran Lama Waktu Proses Pengeringan Gabah 1 Kg............67
A. Kesimpulan...........................................................................................70
B. Saran.....................................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................72
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
vii
Gambar 22. Rangkaian Driver Fan DC............................................................50
viii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris dimana sebagian besar lahan
penting yang telah menjadi makanan pokok lebih dari setengah penduduk
Oleh karena itu, kebijakan ketahanan pangan menjadi fokus utama dalam
permasalahan yang ditemui oleh para petani. Salah satunya adalah pada
konvensional dalam memanfaatkan hasil paska panen, hal ini dapat dilihat
pada kondisi cuaca padahal suhu panas dari sinar matahari tidak selalu
11
mengefisienkan proses pengeringan dengan cara yang modern (Heriyanto
et al., 2014). Oleh karena itu dalam keadaan ini dibutuhkan proses
pengeringan dengan waktu yang relatif lebih cepat dengan kadar air yang
digunakan sebagai mesin pengering padi yang dapat dikontrol. Dan diatur
Tanaman padi pasca panen secara umum memiliki kadar air yang
cukup tinggi yaitu sekitar 20-23% basis basah pada saat musim kering dan
24-27% basis basah pada saat musim hujan. Padi yang akan digiling sesuai
air yang berada dalam bahan, sehingga mencapai kadar air tertentu agar
12
pengeringan terlalu panas maka akan menyebabkan kerusakan pada gabah
penelitian ini dimana penulis tidak dapat mengukur suhu dan kelembaban
yang dimana dapat mengatur suhu panas dan kelembaban pada gabah
13
proses pengeringan gabah seperti suhu dan kadar air serta mampu
B. Identifikasi Masalah
Mengacu pada latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat
2. Kadar air pada gabah tidak dapat diidentifikasi atau diukur dimana
C. Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya pembahasan topik penelitian, maka
14
3. Fan difungsikan sebagai pengatur sirkulasi udara pada alat
pengering
gabah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang telah di paparkan, maka bisa
membuat sebuah alat pengering gabah yang dapat membantu petani dalam
segi proses pengeringan gabah, tanpa harus takut akan masalah waktu
E. Tujuan
Sejalan dengan permasalahan yang dipaparkan diatas, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk membuat sebuah alat pengering gabah padi
F. Manfaat Penelitian
dimana gabah dimakan oleh hewan peliharaan dan cuaca yang tidak
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Proses Pengeringan
memberikan kerugian yaitu waktu pengeringan yang relatif lama yaitu (3-
binatang sekitar dan mutu beras yang diperoleh relatif kurang baik.
(Suharto, 1991).
standar gizi maka pemanasan dengan mesin dianjurkan tidak lebih dari
85°C.
16
Kadar air yang optimal untuk melakukan penggilingan adalah 13-
15%. Pada kadar air yang lebih tinggi gabah sulit dikupas, sedangkan
kadar air yang lebih rendah butiran gabah menjadi mudah patah. Proses
Gabah yang baru dipanen (GKP), memiliki kadar air antara 22-29%.
diturunkan maksimum kadar air 18%. Pada kadar air ini gabah disebut
hingga kadar air sekitar 13-15% pada kadar air ini gabah disebut gabah
sekeliling bahan sehingga kandungan uap air bahan lebih besar dari pada
tekanan uap air udara. Perbedaan tekanan ini menyebabkan terjadinya uap
air dari bahan ke udara (terjadi proses penguapan yaitu dari air menjadi
B. Sensor DHT22
Sensor DHT22 atau AM2302 merupakan sensor digital yang dapat
yang sangat baik serta fitur kalibrasi yang sangat akurat. Koefisien
17
kalibrasi disimpan dalam OTP program memory, sehingga ketika internal
________________________________________
5 ms/operasi
C. Arduino Uno
Arduino Uno adalah salah satu produk berlabel Arduino yang
Arduino adalah sebuah 8 bit dengan merk ATmega yang dibuat oleh
19
Gambar 2. Mikrokontroler ATMega328P dan Board Arduino Uno.
digunakan untuk isyarat digital yang hanya bernilai 1 dan 0. Pin A0 hingga
1. Arduino Uno
20
menggunakan diatas 12 V, regulator voltage panas dan
merusak board.
2. Memori
pinMode (), digitalWrite (), dan digitalRead (). Setiap pin dapat
4. Komponen
ATmega328.
21
Gambar 3. Blok diagram ATmega328
program.
dieksekusi
22
d) 1KB EEPROM bersifat non-volatile, digunakan untuk
analog.
23
diprogram antara 0 – 255, dimana hal itu mewakili nilai
b. Sambungan SV1
d. T0 Tombol Reset
24
e. In-Circuit Serial Programming (ICSP)
f. IC 1 – Mikrokontroler Atmega
________________________________________
D. Motor DC
Motor listrik DC berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi
Mesin arus searah dapat berupa generator DC atau motor DC. Generator
DC alat yang mengubah energi mekanik menjadi energi listrik DC. Motor
26
DC alat yang mengubah energi listrik DC menjadi energi mekanik
berputar) dan kumparan jangkar disebut rotor (bagian yang berputar). Jika
tejadi putaran pada kumparan jangkar dalam pada medan magnet, maka
akan timbul tagangan (GGL) yang berubah-ubah arah pada setiap setengah
Gambar 5. Motor DC
27
1. Prinsip Kerja Motor DC
yang keluar dari kutub Utara menembus telapak tangan kiri dan
kawat itu akan mendapat gaya yang arahnya sesuai dengan arah
ibu jari.
Dimana :
kecepatan motor.
29
semakin cepat putaran motor, dan sebaliknya semakin kecil
akan berubah sesuai dengan duty cycle atau waktu motor untuk
E. Driver Motor DC
Driver motor DC adalah driver motor DC tipe H-Bridge
maksimum.
30
Rangkaian driver motor DC H-Bridge ini menggunakan
berikut :
31
dengan memberikan input berupa logika TTL ke jalur input A
dan B.
sebagai berikut.
32
Kecepatan putaran motor DC dikendalikan oleh persentasi ton-
duty cycle pulsa PWM yang diberikan ke jalur input rangkaian driver
yang mengubah energi listrik menjadi energi panas melalui proses Joule
Heating. Prinsip kerja elemen pemanas adalah adanya arus listrik yang
rumah tangga ataupun peralatan dan mesin industri. Heater merupakan alat
yang berfungsi untuk mendapatkan suhu panas tertentu dari suatu ruangan
pemanas listrik ini bersumber dari kawat ataupun pita bertahanan listrik
kedua ujungnya dan dilapisi oleh isolator listrik yang mampu menahan
panas dengan baik hingga aman jika digunakan. Bentuk dan tipe dari
dan media yang akan di panaskan. Adapun jenis dan bentuk dari elemen
33
1. Elemen Pemanas Listrik Bentuk Dasar
dan kuningan. Heater yang termasuk dalam jenis dan ini adalah
34
Gambar 9. Tubular heater model standar.
G. Fan (Kipas)
Menurut Andriawan fan merupakan peralatan yang digunakan
35
H. Liquid Crystal Display ( LCD )
Modul LCD (Liquid Crystal Display) adalah salah satu alat yang
modul dot-matrix tampilan kristal cair (LCD) dengan tampilan 16x2 baris
dengan konsumsi daya rendah. Modul LCD ini telah dilengkapi dengan
chip controller yang telah didesain khusus untuk mengendalikan LCD ini,
(Sumardi, 2013).
backlighting memiliki 16 pin yang terdiri dari 8 jalur data, 3 jalur kontrol
dan jalur-jalur catu daya, dengan fasilitas pin yang tersedia maka lcd 16 x
36
Tabel 3. Fungsi pin LCD 16x
Nama Fungsi
1 = Disable
menjadi 4 pin. Dimana I2C akan mengkonversi 8 pin pada LCD yang
I. Flowchart
Pedoman yang sering digunakan dalam merancang sebuah program
37
masingmasingnya terhubung dengan garis. Simbol berperan sebagai
program yang telah selesai dan dapat ditampilkan dalam bentuk dokumen
standard ANSI.
38
3 inisialisasi/pemberian nilai
Preparation
awal
8 Penghubung bagian-bagian
On page connector flowchart pada halaman
yang sama
9 Penghubung bagian-bagian
Off page connector flowchart pada halaman
yang berbeda
(Rachmat C, 2010 : 15-16)
39
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
rancangan yang di buat sehingga alat yang di buat dapat berfungsi menurut
semestinya.
Pada pembuatan proyek akhir ini, tahapan pertama yang harus disiapkan
lunak (software).
A. Blok Diagram
Sebelum membuat alat, maka terlebih dahulu dilakukan
tentunya telah telihat dengan jelas apa-apa yang termasuk kontrol input
40
: Arus PLN 220 V
: Power Supply 12 V
: Power Supply 5 V
1. Power Supply
41
2. Arduino Uno
dc dan fan.
4. Tombol
5. LCD 2x16
gabah.
6. Motor DC
7. Fan
42
8. Buzzer
9. Heater
besar.
43
dengan melakukan penekanan tombol start untuk memulai proses
pengeringan gabah.
sampai suhu 75°C dalam memulai proses pengeringan gabah, jika kondisi
suhu dalam wadah lebih dari suhu yang ditentukan maka sistem akan
dalam mengurangi panas dalam wadah, maka sistem akan secara terus
menerus akan berjalan dari batasan suhu yang telah diatur (75°C), pada
pengeringan.
44
C. Perancangan Alat
Perancangan Sistem Pengering Gabah Berbasis Arduino Uno
rangkaian elektronik.
1. Perancangan Hardware
pembuatan tugas akhir ini. Karena dengan adanya hardware barulah sistem
dapat diuji secara nyata apakah alat ini dapat bekerja dengan baik atau
46
2. Perancangan Rangkaian Elektronik
komponen elektronik.
kebagian ground dan pada bagian output sensor pada pin 2 dan
hubungkan ke +5 Volt.
resistor 1K.
port Pin A0
48
e. Pin RS berfungsi untuk seleksi data bus sebagai ‘data’
mikrokontrolerPin A1.
49
relay yang di fungsikan sebagai saklar dan dihubungkan kebeban
50
Gambar 22. Rangkaian Driver Fan Dc
dengan memberikan logika high pada input driver heater ini yang
danTriac BT 136.
51
Gambar 23. Rangkaian Driver Heater
f. Rangkaian Driver Buzzer
berbunyi
52
g. Rangkaian Keseluruhann
ekstraks file yang sudah didownload. Dan install software arduino IDE
yang digunakan bukan bahasa assembler yang sulit, tetapi bahasa C yang
53
a. Hubungkan Board
b. Instalasi Drivers
terbaik.
Uno (COMxx)”
54
5. Klik kanan pada port “Arduino Uno (COMxx)” dan
software”.
c. Buatlah Sketch
d. Pilih Board
55
e. Upload program
done.
dalam suatu diagram. Diagram alur dapat menunjukan secara jelas arus
jelas.
56
Gambar 26. Diagram Alur Sistem Arduino
57
BAB IV
dikatakan bekerja serta berfungsi dengan baik jika telah melakukan pengujian
dengan hasil yang sesuai terhadap fungsi kerja dari peralatan tersebut. Pengujian
telah dikerjakan agar mendapatkan kinerja yang lebih baik dengan melakukan
pengujian.
Maka pada bab ini akan dipaparkan bagaimana cara pengujian dari
pengujian ini akan didapatkan data-data maupun bukti-bukti hasil akhir dari
perangkat keras yang telah dibuat apakah sudah bekerja dengan baik dan dapat
didapat tersebut, dapat dilakukan analisia terhadap proses kerja yang nantinya
dapat digunakan untuk menarik kesimpulan dari apa yang telah dibuat dari Tugas
Akhir ini.
58
Pengadukan
Spiral
Motor DC DHT22
Rangkain Regulator DC
Relay
Power
tombol
Arduino Uno
Power Supply
LCD
Buzzer
dan hasil kinerja pada masing-masing blok rangkaian yang telah dirancang
59
perancangan pada bab 3 dengan hasil jadi pada pembuatan alat. Pada
Adapaun yang akan dikontrol yaitu Motor Dc, Sensor DHT22, Buzzer dan
Hasil Pengujian
No Waktu DHT22 Termometer Selisih Error Error %
60
2 11.51 58°C 55.4°C 2,6 0,046
DHT22 pada proyek akhir ini. Adapun rumus dari perhitungan nilai
(%) Error =
Dari hasil pengujian sensor suhu DHT22 dapat dilihat pada tabel 5.
Hasil pembacaan suhu kurang lebih sama dengan alat ukur Termometer
61
Hasil pengujian kelembaban pada sensor dht22
berikut :
Hasil Pengujian
perhitungan nilai presentase error dan rata-rata error dari pengukuran suhu
(%) Error =
62
Dari hasil pengujian sensor DHT22 dapat dilihat pada tabel 6 Hasil
2. Pengujian Motor DC
ON OFF
1 5 detik -
2 9 detik -
IDE.
ditekan stt=1
delay(100);
delay(1000);
}digitalWrite(motor, HIGH);
Pada list pogram ini jika tombol ditekan maka nilai stt=1 lalu
buzzer hidup selama 100ms dan kemudian mati. Setelah buzzer mati
Motor akan hidup selama 1000ms, setelah 1000ms maka motor akan mati.
kelembaban
lcd.setCursor(0,0);
delay(1000);
sensor dht membaca kelembaban. Lalu pada LCD akan ditampilkan nilai-
nilainya.
// logika fan
64
if ( h <= 14 ) {
=14 maka fan akan hidup yang dimana fungsi fan disini untuk mengurangi
panas berlebih.
// logika heater
if ( t >= 75 ) {
Pada list program diatas jika nilai t yang menunjukan suhu diatas
dan sama dengan 75 maka heater akan mati dan jika suhu dibawah nilai 75
if ( h < 35 ) {
Pada list program diatas jika kelembaban kurang dari 35 maka fan
yang terletak di atas akan hidup dan jika nilai kelembaban diatas 35 maka
fan atas akan mati, fan di atas berfungsi untuk mengatur sirkulasi udara di
if (h < 15) {
delay(1000);
//delay(1000);
Pada list program diatas jika nilai kelembaban kurang atau sama
dengan 14 maka motor akan mati diikuti dengan fan diatas akan mati
setelah delay 1000ms. Setelah fan atas mati, heater akan mati diikuti oleh
selesai.
to zero?
putarmotor();
void putarmotor(){
(pengaduk)
66
}
Pada list program diatas jika setingan waktu motor pada nilai
yang berarti 9 detik maka motor akan hidup selama 1 detik dimana jeda
hasil dari kerja alat tersebut apakah bekerja secara baik atau tidak, baik
pada dinding pengering gabah dapat memberikan hasil yang stabil dan
akan menunjukkan kinerja dari alat saat beroperasi. Pada tahap ini, alat
membaca suhu dan kelembaban yang ada pada gabah. Suhu dan
berikut.
Sensor DHT22
NO Waktu
Suhu Kelembaban
menurunkan kadar air gabah pada kisaran 13% - 14% RH. Dari data
68
2. Pengukuran Lama Waktu Prose Pengeringan Gabah 2 Kg
Sensor DHT22
Waktu
NO Suhu Kelembaban
menurunkan kadar air gabah pada kisaran 13% - 14% RH. Dari data
tabel percobaan 2kg diketahui bahwa kadar air awal 62% untuk
69
setpoint suhu 69°C. dengan demikian sensor DHT22 bekerja dengan
Sensor DHT22
NO Waktu
Suhu Kelembaban
menurunkan kadar air gabah pada kisaran 13% - 14% RH. Dari data
tabel percobaan 3kg diketahui bahwa kadar air awal 38% untuk
70
BAB V
A. Kesimpulan
1. Semua komponen yang digunakan pada alat ini dapat bekerja dengan
baik dan sesuai dengan tujuan dari penelitian ini. Sensor suhu dan
kadar air pada sampel percobaan tersebut yang sebelumnya kadar air
B. Saran
Dalam proses pembuatan proyek akhir ini tentunya tidak lepas dari
kesempurnaan proyek akhir ini, saran yang dapat penulis anjurkan untuk
71
2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menampung
72
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, F., Suryanto, A., & Aini, N. (2013). Sistem tanam dan umur bibit pada
tanaman padi sawah (Oryza sativa L.) varietas Inpari 13. Jurnal Produksi
Tanaman, 1(2).
Makassar).
73
Rahmadwati, S. T. Pengendalian Temperatur Pada Proses Pengeringan Gabah
Ilmu.
Ilmu, Surabaya.
74
LAMPIRAN
75
#include "DHT.h"
#include <LiquidCrystal.h>
//========================================
LiquidCrystal lcd(8, 9, 10, 11, 12, 13); // Pin LCD to Arduino
//Register
int jam;
int menit;
int detik;
int ofset = 7;
int tombolState=0, stt=0, stat=0, stut=0,count=0;
unsigned long previousMillis = 0;
const long interval = 1000;
unsigned long PreviousMillis = 0,intervalTime,CurrentMillis;
unsigned long interval2 = (9 * 1000);
//Inisialisasi DHT22
#define DHTPIN A0
#define DHTTYPE DHT22
DHT dht(DHTPIN, DHTTYPE);
//==============================================
// Program Awal
void setup() {
Serial.begin(9600); // Serial Com Arduino Ide Baudrate 9600
lcd.begin(16,2); // Insialisasi LCD 2x16
dht.begin(); // Aktifasi DHT22
76
void loop() {
// Baca Tombol
tombolState = digitalRead(tombol);
if (tombolState == LOW) { // Jika tombol ditekan
stt=1; // Register status, jika tombol ditekan stt=1
digitalWrite(buzzer, HIGH); // Aktifasi Buzzer
delay(100);
digitalWrite(buzzer, LOW); // Buzzer OFF
digitalWrite(motor, LOW); // Motor ON (pengaduk)
delay(1000);
}digitalWrite(motor, HIGH);
if (stt==1) { // Jika stt=1, Proses Pengeringan Aktif
unsigned long currentMillis = millis();
// Timer Internal ON
if (currentMillis - previousMillis >= interval) { // Timer 1 detik
previousMillis = currentMillis;
detik++; // detik = detik +1
if (detik > 59) { // jika detik > 59, detik = 0
detik = 0;
menit++; // menit = menit +1
if (menit > 59) { // jika menit > 59, menit = 0
menit = 0;
jam++; // jam = jam +1
if (jam > 23) { // jika jam > 23, jam = 0
jam = 0;
}
}
}
}
CurrentMillis = millis(); //setingan waktu aktif motor
if ( CurrentMillis < PreviousMillis ) // millis reset to zero?
{
intervalTime = CurrentMillis + interval2;
}
putarmotor();
77
} else {
// Tampilan Detik pada LCD
lcd.setCursor(12,1);
lcd.print(detik);lcd.print(" ");
}
// logika fan
if ( h <= 14 ) {
digitalWrite(fan, HIGH); // fan ON
} else { // jika tidak
digitalWrite(fan, LOW); // Fan OFF
}
// logika heater
if ( t >= 75 ) {
digitalWrite(heater, HIGH); // Heter OFF
} else { // jika tidak
digitalWrite(heater, LOW); // Heter ON
}
78
//pemutar padi setiap 9 detik
void putarmotor(){
if ( CurrentMillis > intervalTime ) {
intervalTime = CurrentMillis + interval2;
digitalWrite(motor, LOW); // Motor ON (pengaduk)
}
}
79