Anda di halaman 1dari 2

Langkah-Langkah Menyusun Karya Ilmiah

Berikut ini langkah-langkah yang dapat Anda lakukan ketika menyusun karya ilmiah.
1. Menentukan tema atau topik karya ilmiah.
Contoh:
Pemanfaatan sampah sebagai pupuk kompos.
2. Membatasi topik karya ilmiah.
Contoh:
Pemanfaatan sampah organik sebagai pupuk kompos di Desa Tunjungsari.
3. Menentukan masalah dan tujuan penelitian.
Contoh:
Masalah yang akan disajikan dalam karya ilmiah sebagai berikut.
a. Sampah organik di Desa Tunjungsari tidak diolah, akibatnya sampah menumpuk dan membuat polusi
udara.
b. Cara pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos.
c. Pemanfaatan pupuk organik yang berasal dari sampah organik di Desa Tunjungsari.
Tujuan karya ilmiah tersebut sebagai berikut.
a. Mengetahui penyebab sampah organik di Desa Tunjungsari menumpuk dan tidak diolah.
b. Mengetahui cara mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos di Desa Tunjungsari.
c. Mengetahui pemanfaatan pupuk organik yang berasal dari sampah organik di Desa Tunjungsari.
4. Mendaftar gagasan yang akan dikembangkan dalam karya ilmiah berdasarkan tema atau topik yang harus
dipilih.
Contoh:
a. Kondisi lingkungan atau sampah organik di Desa Tunjungsari.
b. Alasan penulis meneliti pemanfaatan sampah organik menjadi pupuk kompos di Desa Tunjungsari.
c. Pengertian sampah organik.
d. Pengertian pupuk kompos.
e. Cara pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos.
f. Manfaat atau kegunaan pupuk kompos.
g. Dampak setelah sampah organik diolah menjadi pupuk kompos.
5. Menyusun kerangka karya ilmiah.
Penyusunan kerangka karya ilmiah bertujuan agar susunan karya ilmiah sistematis. Langkah ini sangat
membantu dalam penelusuran sumber-sumber yang diperlukan di dalam pengembangannya.
Perhatikan contoh kerangka karya ilmiah berikut!
a. Pendahuluan
1) Kondisi lingkungan Desa Tunjungsari.
2) Kondisi pengolahan sampah di Desa Tunjungsari.
b. Pembahasan
1) Jenis-jenis sampah.
2) Jenis-jenis pupuk.
3) Pengertian sampah organik.
4) Pengertian pupuk kompos.
5) Cara mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos.
6) Pemanfaatan pupuk kompos di Desa Tunjungsari.
c. Penutup
6. Mengumpulkan bahan.
Pengumpulan bahan sangat penting dalam menyusun karya ilmiah. Langkah ini berbeda saat kita
menyusun karya fiksi yang dapat berupa imajinasi. Agar karya ilmiah lebih akurat, penulis memerlukan
sejumlah teori dan data yang mendukung terhadap topik yang dipilih. Bahan-bahan yang dapat
dikumpulkan penulis dapat bersumber dari buku, jurnal ilmiah, surat kabar, internet, dan sumber lainnya.
Data dapat diperoleh melalui kegiatan observasi, wawancara, atau angket.
7. Mengembangkan kerangka karangan menjadi karya ilmiah utuh dan lengkap.
Kerangka yang telah dibuat dapat dikembangkan penulis berdasarkan teori dan data yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Langkah pengembangan kerangka karangan harus memperhatikan kaidah-
kaidah kebahasaan yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai