BAHASA INDONESIA
Disusun Oleh :
Alfa Auza Yanti 221360081
Kelas C
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kesehatan dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Makalah tentang Ejaan Bahasa Indonesia kepada sehingga
ini disusun sebagai tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam. Demikian pula kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih banyak kekurangan
dan kesalahan baik dalam segi substansi maupun tata bahasa. Namun, kami tetap
berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Oleh karena itu,
kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat kami harapkan dengan harapan
sebagai masukan dalam perbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami
berikutnya. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Penyusun
Contoh:
Tulang manusia yang rapuh (dipaparkan dalam bab IV [lihat sub bab "Kerangka
Manusia"]) rawan retak.
a. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa
satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh:
No. 06/PAN/III/2017
Jalan Sudirman D/179
Tahun ajaran 2016/2017
b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap, dan ataupun Contoh:
a. Tanda hubung menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris. Suku kata
yang berupa satu vokal tidak ditempatkan pada ujung baris atau pangkal baris.
Contoh:
Klorofil yang terdapat dalam tumbuh- an disebut juga zat hijau daun. (benar)
Semua pendapat mengenai masalah itu telah disampaikan. (salah)
Semua pendapat mengenai masalah itu telah disampaikan. (benar)
b. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata dibelakangnya atau akhiran dengan
bagian kata di depannya pada pergantian bans Akhiran tidak dipenggal agar tidak terdapat satu
huruf saja pada pangkal baris.
Contoh:
Contoh:
d. Tanda hubung menyambung kata yang dieja satu-satu dan bagian bagian tanggal Contoh:
P-a-h-l-a-w-a-n
06-03-1987
e. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian kata atau
ungkapan dan penghilangan kelompok kata. Contoh:
Ber-uang
Be-ruang
Dua puluh lima ribuan (20 X 5.000)
Dua-puluh-lima ribuan (1 X 25.000)
f. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan dengan kata berikutnya yang dimulai dengan
huruf kapital; ke- dengan angka, angka dengan-an; singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan
atau kata; nama jabatan rangkap; kata ganti yang berbentuk imbuhan, gabungan kata yang
merupakan kesatuan.
Contoh:
se Jakarta
Sri Sultan Hamengkubuwono ke-9
Tahun 1990-an
Ber-KTP
Menteri-Sekretaris Negara
Ciptaan-Nya
Bandara Soekarno-Hatta
a. Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar
bangun kalimat.
Contoh:
b. Tanda pisah menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga
kalimat lebih jelas.
Contoh:
Seluruh yang ada di langit dan bumi_. tumbuhan, hewan, dan manusia adalah ciptaan
Tuhan.
c. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang memiliki arti sampai ke atau
sampai dengan.
Contoh:
2017-2020
Yogyakarta Jakarta
Contoh:
Kalau begitu ... ya, mari kita perjuangkan
kemerdekaan Indonesia.
Jika kau tidak keberatan untuk ... ah, tidak jadi.
b. Tanda elipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang
dihilangkan. Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, gunakan empat titik; tiga
titik untuk menandai penghilangan teks dan satu titik untuk mengakhiri kalimat.
Contoh:
Tanda penyingkat atau apostrof menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka
tahun.
Contoh: