Anda di halaman 1dari 1

LAPORAN KASUS Seorang wanita China berusia 55 tahun dirujuk ke Departemen Periodontologi,

Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Malaya mengeluhkan tentang pembengkakan pada gingiva
selama beberapa bulan. Dia merasa sangat tidak nyaman akibat pembengkakan yang mengganggu
saat mengunyah dan terkadang ada pendarahan spontan. Dia menderita hipertensi sejak beberapa
tahun dan menjalani pengobatan yaitu amlodipine 5mg sehari, Metoprolol 100mg sehari, Lovastatin
sebagai tambahan untuk kontrol kolesterol dan Aspirin 75 mg perhari. (Arum) Umumnya pasien
terlihat sehat dan baik. Pada intraoral, terlihat adanya GO yang besar pada bagian labial / palatal gigi
bagian atas dan bawah pada kuadran kanan bawah. Papilla interdental mengalami inflamasi dan
lobulasi yang terlihat terutama pada gigi anterior bawah (Gambar 1). Kebersihan mulutnya sangat
buruk dengan plak dan kalkulus yang banyak. Pendarahan terjadi pada pemeriksaan saat probing
pada semua area yang terkena GO. Ada beberapa sisa akar yang masih tertanam di dalam jaringan
pada area yang terkena GO pada bagian anterior atas (Gambar 2). Adanya pocket periodontal
berukuran 3 sampai 9 mm yang terlihat seperti pseudopockets. Pada gigi insisivus central kiri atas
dan kaninus terdapat karies yang sangat dalam. Gigi 38 mobile grade I dengan keterlibatan furkasi
Kelas III dan terdapat beberapa gigi yang hilang. Diagnosis klinis adalah adanya pertumbuhan GO
yang disebabkan oleh obat. (Ricky) Scaling dan polishing dilakukan pada seluruh gigi dan pasien
diberikan arahan untuk menjaga kebersihan rongga mulut serta diberikan juga motivasi pada
kunjungan pertama. Observasi dilakukan setelah 1 minggu dan menunjukan adanya pengurangan
pada GO khususnya pada rahang atas. Kemudian dilakukan pencabutan pada beberapa akar gigi
dengan anastesi lokal.Pada kunjungan selanjutnya gingiva yang abnormal dihilangkan dengan cara
pembedahan dan penggunaan laser. Jaringan yang mengalami pembesaran kemudian direseksi
menggunakan scalpel dengan blade ukuran 15. Pembedahan kemudian dilakukan dengan
menggunakan CO2 (Luxar Navopulse, Boston, USA) laser dengan mode superpulsed wave 5 watts
(Gambar 3). Jaringan yang hangus akibat proses lasering digunakan sebagai lapisan pelindung
sehingga tidak dihilangkan pada akhir perawatan lasering. Empat minggu kemudian, prosedur terapi
yang sama dilakukan untuk GO pada rahang atas. Prosedur perawatan dilakukan setelah dilakukan
anastesi lokal. Beberapa bagian dari pembesaran jaringan pada bagian labial dari gigi 31, 32 dan
palatal gigi 21 dilakukan Histopathological Examination (HPE). Setelah prosedur pembedahan selesai
dilakukan, pasien kemudian diberikan Paracetamol 1g untuk 3 hari dan obat kumur Chlorhexidine
Gluconate 0.12% selama 2 minggu. Hasil dari HPE menjelaskan bahwa jaringan fibrous overgrowth
tersusun atas jaringan ikat kolagen dengan imflamasi kronis yang diffuse dan ditutup oleh jaringan
epitel hyperparakeratotic dan acanthotic stratified squamous. Follow up selesai dilakukan 1 sampai 3
bulanan (pendy). Setelah 3 bulan dilakukan pemeriksaan kembali dan poket periodontal berkurang
menjadi 3mm. Very mild gingivitis diobservasi pada permukaan labial gigi insisivus bawah. Cara
menjaga kebersihan rongga mulut dan pembersihan karang gigi sudah dilakukan. Dua tahun setelah
operasi, GO dan kondisi jaringan periodontal sudah mulai membaik (Gambar 4). Pasien kemudian
dirujuk ke prosthodontist untuk pembuatan protesa. Gigi 13 dan 22 yang berfungsi sebagai
penyangga direncananakan untuk pembuatan partial overdenture. Gigi 21 dan 38 diekstraksi karena
mempunyai prognosis buruk.Perawatan endodontik dilakukan pada gigi 13 dan 22. Kedua gigi
kemudian dilakukan penguranga mahkota sampai supragingiva dan saluran akar diiisi dengan
amalgam filling.Setelah dibuatkan overdenture dilakukan penyesuaian oklusal. Follow up pada bulan
keenam pasien masih mengkonsumsi amlodipine tampaknya kondisi jaringan periodontal telah
membaik (Gambar 5). (Git

Anda mungkin juga menyukai