Anda di halaman 1dari 6

NOTA KESEPAHAMAN

ANTARA
PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO)
DENGAN
PERSATUAN PURNAWIRAWAN TNI AD
TENTANG
PEMANFAATAN LAHAN INALUM
DI SUMATERA UTARA

Nomor : ……………………………………
Nomor : ………………………………….

Nota Kesepahaman tentang Pemanfaatan Lahan NALUM (selanjutnya disebut “Nota


Kesepahaman”) ini ditandatangani di Medan pada hari Kamis, Satu Desember tahun Dua ribu Dua
puluh Dua (01-12-2022), oleh dan antara:

1. PT INDONESIA : Suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum


ASAHAN Republik Indonesia, berkedudukan di Kuala Tanjung, Kecamatan
ALUMINIUM Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, Indonesia,
(PERSERO) dalam hal ini diwakili oleh Danny Praditya dalam jabatannya
sebagai Direktur Operasi dan Portofolio PT Indonesia Asahan
Aluminium (Persero) yang diangkat berdasarkan berdasarkan
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Indonesia Asahan
Aluminium (Persero) yang tercantum pada Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Indonesia Asahan Aluminium Nomor: 14, tanggal 4 November
2021, oleh karenanya sah bertindak untuk dan atas nama PT
Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (selanjutnya disebut
INALUM) ; dan

2. PERSATUAN : Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD), suatu organisasi


PURNAWIRAWAN berbadan hukum yang berkedudukan di Jakarta yang
TNI AD pendiriannya berdasarkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga benersta perubahan-perubahannya, terakhir sebagaimana
telah termaktub dalam Akta Nomor 02 tanggal 10 Maret 2022,
yang dibuat di hadapan Arif Syafriyansyah, S.H., M.KN., Notaris
di Kabupaten Majalengka, yang disahkan dengan keputusan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor AHU-0000523.AH.01.08. Tahun 2022 tanggal 21 Maret
2022, dalam hal ini diwakili oleh Mayor Jenderal TNI
Purnawirawan Komaruddin Simanjuntak selaku Sekretaris
Jenderal Persatuan Purnawirawan TNI AD, oleh karenanya
sah bertindak untuk dan atas nama Persatuan Purnawirawan TNI
AD (selanjutnya disebut PPAD)

INALUM dan PPAD secara bersama-sama disebut “PARA PIHAK” dan masing-masing dapat
disebut sebagai “PIHAK”.
PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
a. Bahwa, INALUM adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri
peleburan aluminium terpadu yang memperoleh Penyertaan Modal Negara berupa lahan eks
Otorita Asahan seluas 1.211,10 ha di wilayah Kabupaten Toba, Kabupaten Asahan, Kabupaten
Simalungun, dan Kabupaten Batu Bara (“Lahan“);
b. Bahwa, PPAD adalah Perkumpulan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD) yang didirikan
pada tanggal 6 Agustus 2003 di Jakarta. PPAD bertugas membina persatuan dan kesatuan,
integritas anggota sebagai enterpreneurship, meningkatkan kesetiakawanan sosial dan
kesejahteraan keluarganya serta bersama TNI Angkatan Darat berpartisipasi secara aktif mengisi
kemerdekaan melalui pembangunan bangsa dalam rangka mempertahankan tetap tegaknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
c. Bahwa, PARA PIHAK bermaksud untuk melakukan kerja sama pemanfaatan Lahan INALUM
dengan melibatkan unsur pemberdayaan masyarakat sekitar (“Kerjasama”);
d. Bahwa, PARA PIHAK sepakat Kerjasama yang dimaksud bersifat sementara dan INALUM
sewaktu-waktu dapat mengakhiri Kerjasama tersebut.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PARA PIHAK sepakat untuk melakukan kerja sama dalam
rangka pemanfaatan lahan INALUM yang masih menunggu pemanfaatan dengan melibatkan
masyarakat sekitar dan dengan memperhatikan ketentuan hukum yang berlaku dan prinsip-prinsip tata
kelola pemerintahan yang baik (good corporate governance), dengan ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Nota Kesepahaman ini dimaksudkan sebagai pedoman dan landasan dalam pelaksanaan kerja
sama PARA PIHAK dalam rangka pemanfaatan lahan INALUM yang masih menunggu
pemanfaatan selanjutnya di Provinsi Sumatera Utara meliputi wilayah Kabupaten Toba,
Kabupaten Asahan, Kabupaten Simalungun, dan Kabupaten Batu Bara dengan
mempertimbangkan:
a. Potensi masing-masing PIHAK yang dapat disinergikan atau dikerjasamakan;
b. Kebutuhan masing-masing PIHAK; dan
c. Peraturan dan ketentuan yang berlaku serta prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
(2) Nota Kesepahaman ini bertujuan untuk menciptakan sinergi antara PARA PIHAK di antaranya
melalui pemberdayaan lahan INALUM dan pemberdayaan petani/masyarakat sekitar INALUM
serta memberikan manfaat yang optimal bagi PARA PIHAK.

PASAL 2
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Nota Kesepahaman ini meliputi, namun tidak terbatas pada hal – hal sebagai berikut:
(1) Pemanfaatan lahan untuk peningkatan perekonomian masyarakat di sekitar INALUM;
(2) Pemberdayaan dan pendidikan masyarakat di sekitar INALUM;
(3) Pembuatan program kelestarian lingkungan;
(4) Kegiatan lain yang disepakati secara tertulis oleh PARA PIHAK
PASAL 3
PELAKSANAAN

(1) Pelaksanaan Nota Kesepahaman ini akan diatur lebih lanjut dalam suatu perjanjian kerja sama
yang mengatur rincian kegiatan, mekanisme kegiatan, hak dan kewajiban PARA PIHAK,
pembiayaan dan hal-hal yang dipandang perlu.
(2) Untuk melaksanakan perjanjian kerja sama sebagaimana tersebut pada ayat (1), PARA PIHAK
akan menunjuk wakil-wakilnya sesuai dengan kebutuhan, tugas, dan fungsinya.
(3) Setiap kegiatan sebagai pelaksanaan dari Nota Kesepahaman ini harus didasarkan pada
kerangka acuan yang disepakati PARA PIHAK.

PASAL 4
KERAHASIAAN INFORMASI

(1) PARA PIHAK wajib menjaga kerahasiaan dokumen, informasi, catatan dan data lain yang
diterima atau diberikan kepada PIHAK lainnya selama periode pelaksanaan Nota
Kesepahaman ini.
(2) Jika salah satu PIHAK ingin mengungkapkan data dan/atau informasi rahasia yang diakibatkan
oleh kegiatan-kegiatan kerja sama berdasarkan Nota Kesepahaman ini kepada pihak ketiga
manapun, PIHAK pengungkap harus mendapatkan persetujuan tertulis dari PIHAK lainnya
sebelum pengungkapan dilakukan.
(3) Masing-masing PIHAK berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
menyimpan, melindungi dan mengamankan semua informasi rahasia dari PIHAK lainnya,
termasuk mewajibkan tenaga kerjanya masing-masing untuk melaksanakan dan mentaati
ketentuan-ketentuan kerahasiaan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Nota Kesepahaman ini.
(4) Ketentuan pada ayat (2) diatas ini tidak berlaku untuk informasi yang:
a. Sudah menjadi milik umum (public domain) tanpa lebih dulu terjadi pelanggaran ketentuan
kerahasiaan dalam Nota Kesepahaman ini;
b. Merupakan milik salah satu PIHAK yang dapat dibuktikan dengan dokumen kepemilikan
yang sah yang sudah ada sebelum Nota Kesepahaman ini dan informasi tersebut tidak
termasuk yang harus dijaga kerahasiaannya menurut Nota Kesepahaman ini;
c. Harus diungkapkan karena disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku
(termasuk anggaran dasar PARA PIHAK) atau perintah/permintaan tertulis resmi dari
otoritas atau instansi pemerintah yang berwenang (termasuk namun tidak terbatas dari Badan
Pemeriksa Keuangan, Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan, dan
Kementerian/Lembaga terkait); dan/atau
d. Harus diungkapkan berdasarkan penetapan peradilan.
(5) PARA PIHAK setuju bahwa ketentuan Pasal 4 ini tetap mengikat PARA PIHAK selama 3
(tiga) tahun sejak berakhirnya Nota Kesepahaman ini.
(6) Ketentuan Pasal ini tidak mengurangi peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi PARA
PIHAK.

Pasal 5
PEMBIAYAAN

Biaya yang timbul akibat pelaksanaan kegiatan dari Nota Kesepahaman ini akan diatur lebih lanjut
dalam Perjanjian Kerjasama sesuai peraturan yang berlaku.
PASAI 6
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Apabila dikemudian hari terjadi perbedaan pendapat, baik dalam hal penafsiran maupun dalam
pelaksaanaan perjanjian kerjasama ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikan
secara kekeluargaan dan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan tetap memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Apabila tidak mencapai kata mufakat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka PARA
PIHAK sepakat bahwa Nota Kesepahaman ini.

PASAL 7
JANGKA WAKTU

(1) Nota Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal
ditandatanganinya Nota Kesepahaman ini, atau sampai disepakatinya suatu perjanjian kerja
sama sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Nota Kesepahaman ini, yang mana terjadi lebih
dahulu.
(2) Nota Kesepahaman ini dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan tertulis
PARA PIHAK dengan terlebih dahulu dilakukan koordinasi paling lambat 90 (sembilan puluh)
hari kalender sebelum berakhirnya masa berlaku Nota Kesepahaman ini.
(3) Dalam hal salah satu PIHAK akan mengakhiri Nota Kesepahaman ini sebelum jangka waktu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berakhir, maka PIHAK tersebut wajib terlebih dahulu
memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya paling lambat 90 (sembilan puluh) hari
kalender sebelum diakhirinya Nota Kesepahaman ini.
(4) Nota Kesepahaman ini dapat dibatalkan apabila ada ketentuan peraturan perundang-undangan
atau kebijakan pemerintah yang tidak memungkinkan berlangsungnya Nota Kesepahaman ini
setelah salah satu PIHAK menyampaikan pemberitahuan tertulis pada PIHAK lainnya.

PASAL 8
KEADAAN KAHAR (FORCE MAJEURE)

(1) Apabila terjadi hal-hal yang di luar kekuasaan PARA PIHAK atau keadaan kahar (force
majeure), dapat dipertimbangkan kemungkinan adanya perubahan lokasi kegiatan dan waktu
pelaksanaan kerja sama dengan persetujuan tertulis PARA PIHAK.
(2) Keadaan kahar (force majeure) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi keadaan:
a. Kerusakan dan keadaan darurat meliputi bencana alam dan bencana non alam yang
diumumkan secara resmi oleh Pemerintah;
b. Pandemi;
c. Sabotase;
d. Huru-hara dan pemogokan umum;
e. Tindakan pemerintah di bidang fiskal dan moneter;
f. Perubahan kebijakan Pemerintah, yang secara langsung ataupun tidak langsung
mempengaruhi pelaksanaan kerja sama;
g. Keadaan keamanan yang tidak mengizinkan.
(3) Dalam hal terjadi keadaan kahar (force majeure) sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pihak
yang terkena keadaan kahar (force majeure) harus memberitahukan kepada pihak lainnya secara
tertulis dengan menyertakan bukti atau dokumen pendukung paling lambat dalam waktu 14
(empat belas) hari kalender sejak terjadinya keadaan kahar (force majeure).
(4) Apabila dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender setelah terjadi keadaan kahar (force
majeure), PIHAK yang terkena tidak memberitahukan kepada PIHAK lainnya, maka keadaan
kahar (force majeure) dianggap tidak pernah ada, begitu pula apabila PIHAK yang diberitahu
dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender tidak memberikan jawaban, maka keadaan kahar
(force majeure) telah disetujui;
(5) Dalam hal keadaan kahar (force majeure) terjadi terus menerus melebihi 30 (tiga puluh) hari
kalender yang berdampak pada kemampuan salah satu pihak dalam melaksanakan kewajiban
berdasarkan Nota Kesepahaman ini, maka pihak yang terkena dampak keadaan kahar (force
majeure) tersebut dapat mengajukan pengakhiran Nota Kesepahaman secara tertulis dengan
menyertakan bukti atau dokumen pendukung.

PASAL 9
KORESPONDENSI

(1) Korespondensi dalam rangka pelaksanaan kegiatan Nota Kesepahaman ini, akan menggunakan
alamat sebagai berikut:
1. PERSATUAN PURNAWIRAWAN TNI AD
Alamat : Jalan Matraman Raya Nomor 114 Jakarta Timur, 13150
Koordinator : Mayjen TNI Purn. Wiyarto, S.Sos
Telepon : 021-8580236
Email : ppad_purnawira@yahoo.co.id

2. PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO)


Alamat : Kuala Tanjung, Kec. Sei Suka 21657.
Kab. Batubara, Sumatera Utara, Indonesia
P.O. BOX 1 Kuala Tanjung
Telepon : (+62622) 31311
Email : spr@inalum.id

(2) PARA PIHAK dapat mengubah alamat korespondensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dengan wajib memberitahukan perubahan alamat korespondensi paling lambat 30 (tiga puluh)
hari kalender sebelum terjadi perubahan.
(3) Apabila perubahan alamat tersebut tidak diberitahukan, maka surat menyurat atau pemberitahuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dianggap telah diberikan sebagaimana mestinya dengan
pengiriman yang ditujukan ke alamat di atas atau alamat terakhir yang diketahui/tercatat pada
masing – masing PIHAK.

PASAL 10
KETENTUAN LAIN-LAIN

(1) PARA PIHAK sepakat bahwa masing-masing PIHAK tidak berhak untuk mengalihkan atau
mentransfer seluruh hak, manfaat atau kewajibannya berdasarkan Nota Kesepahaman ini
kepada pihak lain tanpa persetujuan terlebih dahulu dari masing-masing PIHAK.
(2) Hal-hal yang belum diatur dan perubahan ketentuan dalam Nota Kesepahaman ini wajib
dituangkan secara tertulis dalam bentuk addendum/amandemen dan ditandatangani oleh PARA
PIHAK yang tidak dapat dipisahkan dengan Nota Kesepahaman ini.
(3) Jika ada syarat, pasal atau ketentuan dalam Nota Kesepahaman ini yang tidak berlaku,
melanggar hukum atau tidak mengikat menurut peraturan perundang-undangan atau ketentuan
hukum yang berlaku, maka Nota Kesepahaman ini tidak menjadi batal, hanya syarat, pasal atau
ketentuan tersebut yang dianggap tidak berlaku, sedangkan syarat, pasal atau ketentuan lain dari
Nota Kesepahaman ini tetap berlaku dan mengikat PARA PIHAK;
(4) Kecuali ditentukan lain dalam Nota Kesepahaman ini, bersifat tidak eksklusif, dan tidak akan
menghalangi masing-masing PIHAK untuk melakukan diskusi mengenai atau melaksanakan
kerjasama yang sejenis dengan pihak lain.
PASAL 11
PENUTUP

Nota Kesepahaman ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK dalam rangkap 2 (dua) asli
dan bermeterai cukup, masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

Persatuan Purnawirawan TNI AD PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)

Mayjen TNI Purn. Dr. (C). Komarduddin S, Danny Praditya


S.IP., M.Sc.
Sekretaris Jenderal Direktur Operasi dan Portofolio

Anda mungkin juga menyukai