RISET KEPERAWATAN
Oleh:
Era Avicka Maharani
117036
RISET KEPERAWATAN
Oleh:
Era Avicka Maharani
117036
i
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 117036
Kabupaten Pati
Semarang.
DEWAN PENGUJI
.....................................
......................................
......................................
Ditetapkan di : Semarang
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Riset keperawatan ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang
NIM : 117036
Tanda Tangan :
iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
di bawah ini :
NIM : 117036
Royalty-Free Right) atas Riset Keperawatan saya yang berjudul: Deskripsi Faktor
Kayen Kabupaten Pati beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak
Bebas Royalti Non eksklusif ini STIKES Telogorejo Semarang berhak menyimpan,
merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik
Hak Cipta.
Yang menyatakan
iv
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN
STIKES TELOGOREJO SEMARANG
ABSTRAK
Di Indonesia, angka kejadian kecelakaan kerja pada tahun 2017 sebanyak 123.000
orang. Masalah yang sering terjadi kecelakan kerja yang terjadi secara umum 60-
80% disebabkan faktor faktor resiko kesehatan kerja seperti faktor biologi, faktor
kimia, faktor ergonomi, faktor fisik dan faktor psikososial. Pencegahan kecelakaan
kerja dapat dilakukan dengan pegamatan resiko bahaya tempat kerja dengan basis
informasi yang berhubungan dengan banyaknya dan tingkat jenis kecelakaan kerja
yang terjadi di tempat kerja dan dengan kuesioner. Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan faktor faktor resiko kesehatan kerja terhadap pekerja konveksi di
Kelurahan Kayen Kabupaten Pati. Rancangan penelitian ini menggunakan
observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah sampel pada
penelitian ini sebanyak 50 responden dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa
faktor resiko kesehatan kerja dengan hasil presentasi cukup baik seperti faktor fisik
20 responden dengan hasil cukup baik dan ada beberapa faktor didalamnnya yang
mempengaruhi seperti pencahayan dan suhu ruangan, untuk faktor ergonomi 26
responden hasil cukup baik dengan faktor yang mempengaruhi dalam bekerja yaitu
posisi duduk. dan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja yaitu
faktor psikososial, faktor kimia dan faktor biologi mendapatkan hasil persentasi baik.
Rekomendasi hasil penelitian ini adalah agar pekerja selalu menerapkan dan
mementingkan keselamatan dan kesehatan kerja
v
S-1 NURSING STUDY IN STIKES TELOGOREJO
SEMARANG
ABSTRACT
The results showed that there were several occupational health risk factors with fairly
good presentation results, such as related to physical factors from 20 respondents
with fairly good results in which there were several factors influenced such as
lighting and room temperature. Meanwhile, ergonomics factors from 26 respondents
the results were fairly good with sitting position as the influenced factors in a work.
In addition, there were several factors that affect occupational health, namely
psychosocial factors, chemical factors and biological factors witht good percentage
results. It is recommended that workers should always apply and pay attention to
occupational safety and health at all times during work.
vi
PRAKATA
Syukur Puji Tuhan peneliti panjatkan kepada Tuhan YME atas segala rahmat dan
Kerja pada Pekerja Konveksi di Kelurahan Kayen Kabupaten Pati” dengan baik dan
lancar. Riset keperawatan ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan
dukungan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan
ini dengan segala kerendahan hati dan tulus ikhlas perkenankan peneliti
2. Ns. Ismonah, M.Kep, Sp.M.B. selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik STIKES
Telogorejo Semarang.
3. Ns. Sri Puguh Kristiyawati, M.Kep, Sp.M.B. selaku Ketua Program Studi S-1
4. Ns. Arlies Zenitha Victoria, M.Kep selaku Pembimbing Akademik yang selalu
5. Ns. Prita Adisty Handayani, M.Kep selaku Pembimbing Utama yang selalu
memberikan arahan dengan penuh sabar dan mendidik peneliti sampai dengan
vii
6. Mamat Supriyono, SKM, M.Kes selaku Pembimbing Pendamping yang dengan
sabar dan selalu meluangkan waktunya untuk membimbing peneliti dengan baik.
7. Ns. Siti Juwariyah, S.Kep, M.Kep selaku ketua penguji yang dengan sabar
8. Terimakasih kepada Bapak Marno Selaku bapak Lurah yang telah memberikan
Kabupaten Pati.
9. Bapak Suharto dan Ibu Sumiyati selaku orang tua yang sangat peneliti cintai dan
sayangi terimakasih atas segala dukungan yang diberikan selama ini dan sampai
11. Briptu Wawang Fatmala terimakasih sudah selalu mendukung dan memberi
peneliti motivasi sampai bisa menyusun riset keperawatan ini dengan lancar dan
semangat.
12. Teman saya Trio Plongoh (Ida Riyana dan Windia Lestari), Della wahyu, dan
semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu selalu merangkul
ini.
13. Terimakasih kepada teman satu kelompok peminatan komunitas (Juanda Rizky
Damayanti, Hayu Parashati, dan Ika Dewi Krisnawati) yang selalu saling
14. Terimakasih kepada teman-teman S-1 Keperawatan Angkatan 2017 yang sudah
saling memberikan semangat satu sama lain dan motivasi untuk bisa selalu
melanjutkan riset keperawatan ini dengan baik dan sampai selesainya riset
keperawatan ini.
viii
Peneliti menyadari bahwa riset keperawatan ini masih jauh dari kata sempurna
karena keterbatasan peneliti. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan saran
dan kritik untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga riset Keperawatan ini dapat
terimakasih.
Peneliti
ix
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .......................................................................................................... v
ABSTRACT .......................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
E. Keaslian Penelitian...................................................................... 14
A. Komunitas ................................................................................... 17
x
C. Kerangka Teori ........................................................................... 31
B. Hipotesis ..................................................................................... 33
B. Pembahasan................................................................................. 49
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................... 62
B. Saran ........................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
(n=40) .............................................................................................. 48
(n=40) .............................................................................................. 48
(n=40) .............................................................................................. 48
(n=40) .............................................................................................. 49
(n=40) .............................................................................................. 49
xii
DAFTAR SKEMA
Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 6 Kuesioner
Lampiran 9 Dokumentasi
Lampiran 12 Surat Translate Abstract dari CLT (Centre for Language Training)
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunitas adalah sekumpulan individu yang berada pada lokasi atau batas
geografis tertentu yang memiliki nilai-nilai, keyakinan, dan minat yang relatif
sama, serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan (Syafrudin &
dari dua komponen kelompok yaitu kelompok perawat dan kelompok komunitas
(masyarakat).
Dinamika kelompok yang terjadi tidak hanya di dalam kelompoknya saja tetapi
1
2
Santoso, 2014, hlm. 5). Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah
individu, keluarga, kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit
yang mempunyai masalah kesehatan atau perawatan, sasaran ini terdiri dari
individu (anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,
ciri ciri dan permasalahan kesehatan yang relatif sama antara individu yang satu
dengan individu yang lainnya (Kasmir 2016). Pekerja adalah setiap orang yang
berkerja pada orang lain dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk uang
atau lain. Imbalan yang dimaksud itu adalah berupa barang atau benda yang
Pengertian pekerja dapat diketahui dalam pasal 1 angka 3 UUK yaitu setiap
orang yang berkeja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain
(Santoso, 2012). Pekerja informal adalah yang bekerja secara pribadi dan banyak
berbagai aktivitas ekonomi yang antara lain: mudah dimasuki berdasar pada
sumber daya local, usaha milik sendiri, operasi dalam skala kecil (T, Gilarso,
2009). Pekerja formal ialah tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan sebagai
yang lebih kuat, kontrak kerja yang resmi dan berada didalam organisasi yang
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah cabang ilmu pengetahuan dan
kapasitas beban, lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat berkerja secara sehat
1992). Konsep dasar dari upaya kesehatan kerja ini adalah mengidentifikasi
(Efendi, 2009).
4
Kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu kesehatan dalam upaya penyerasian
antara kapasitas kerja, bebas kerja dan lingkungan beserta praktiknya dalam
agar masyarakat tenaga kerja dan masyarakat umum terhindari dari bahaya akibat
Pekerjaan menjahit dilakukan dalam posisi duduk dengan cukup lama, kurang
lebih 4-8 jam per hari dan dilakukan terus menerus dengan posisi membungkuk.
Duduk lama pada penjahit dengan posisi yang salah dapat mengakibatkan
Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di kelurahan Kayen, dengan
metode kuesioner Deskripsi faktor faktor keselamatn dan kesehatan kerja pada
ergonomi yaitu 9 pekerja mengalami pegal pada punggung setelah lama bekerja
akibat posisi yang sering membungkuk dan sering kesemutan setelah duduk.
terganggu dengan suara bising yang ditimbulkan ditempat kerja, 4 pekerja merasa
suhu panas. Faktor kimia didapatkan 2 pekerja merasa pusing saat mencium bau
bahan kimia. Faktor biologi didapatkan 4 pekerja mengalami perih pada mata
setelah terkena asap saat bekerja. Faktor psikososial didapatkan 3 pekerja merasa
rekan kerja tidak mendukung dalam bekerja, 5 pekerja merasa kurang jelas
5
mengenai informasi informasi yang ada dalam kelompok atau program home
Penelitian mengenai faktor resiko bahaya tempat kerja yang dilakukan pada
tahun 2018 bahwa masih banyak sekali kondisi lingkungan rumah pekerja yang
timbulnya batuk dan sesak nafas (p-value = 0,0001) dan kondisi ventilasi rumah
terhadap pusing dan sakit kepala (p-value = 0,016) (Nikie, Sulistiyani, 2018).
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan yang dilakukan pada tahun 2018
bahwa variabel keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan lingkungan kerja
kepuasan kerja karyawan dimana sebesar 68,4% variasi variabel kinerja dapat
31,6% divariasi oleh faktor-faktor keselamatan dan kesehatan kerja yang tidak
Faktor resiko bahaya kerja terdiri dari Bahaya fisik mencakup kebisingan, suhu
lingkungan kerja yang terlalu ekstrem, radiasi dan tekanan udara. Bahaya
biologis meliputi jamur, bakteri, virus (Darmiatun dan Tasrial, 2015). Bahaya
ergonomic biasanya meliputi desaian peralatan kerja, mesin, tempat kerja yang
tidak adekuat, konflik antar personal, beban kerja yang terlalu padat, kerja
lembur, lingkungan kerja yang kurang memadai dapat menjadi bahaya psikolog
listrik, suhu yang ekstrem, dan kebisingan (Harrianto, 2015). Kebisingan akan
(Odenward, 2014).
bakteri, virus, jamur, dan parasit (Ramli, 2010, hlm.66). Mikroorganisme tersebut
ditularkan oleh kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau kontaminasi
cairan dan sekret tubuh orang lain yang telah terinfeksi (Irzal, 2016).
Faktor kimia adalah berbagai macam seperti obat-obatan, gas, asap pada ruangan
yang tertutup, cairan yang panas, partikel-partikel yang berpotensi sebagai racun
bagi sistem tubuh. Bahan kimia menjadi berbahaya bagi manusia karena potensi
prinsip tentang kinerja manusia yang berhubungan dengan desain sistem kerja
sering dialami oleh pekerja yang berkaitan dengan ergonomis adalah gangguan
Faktor psikososial adalah faktor-faktor yang situasi di tempat kerja yang tidak
Bahaya psikososial kerja dapat didefinisikan sebagai aspek aspek dari desain
kerja, organisasi kerja dan manajement kerja serta aspek yang berhubungan
psikologis pekerja. Bahaya psikososial ini secara langsung atau tidak akan
berpengaruh terhadap konflik fisik dan karyawan sehari hari, jika serang
karyawan tidak dapat mengatasi beban bahaya ini dengan baik maka karyawan
tersebut akan jatuh dalam kondisi bosan, jenuh, setres dan akan mengalami
(Andarini, 2019).
kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat
kerja, dan pulang kerumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui (Adisu,
2008). Pengertian kecelakaan kerja yang dijabarkan para ahli keselamatan kerja
aspek utama yaitu: pertama kecelakaan kerja asalah keadaan apapun yang
membahayakan pada tempat kerja maupun lingkungan kerja. Hazard ini untuk
manusia menimbulkan cedera (injury) dan sakit (illness). Kedua cedera dan sakit
adalah hasil dari kecelakaan akan tetapi kecelakaan tidak terbatas pada cedera
atau sakit saja. Ketiga, jika dalam suatu kejadian menyebabkan kerusakan atau
kerugian (lose) tetapi tidak ada cedera pada manusia, hal ini termasuk juga
kecelakaan yang menyebabkan hazard pada orang, kerusakan pada peralatan atau
Jumlah kecelakan kerja yang terjadi secara umum 60-80% disebabkan faktor
manusia, yaitu unsafe action. Unsafe action yaitu tindakan yang salah dalam
berkerja dan tidak sesuai dengan yang telah ditentukan (human eror), biasanya
yang tidak baik atau kondisi peralatan kerja yang berbahaya (unsafe condision),
biasanya dipengaruhi oleh hal-hal seperti peralatan yang tidak layak pakai, alat
pengamanan yang kurang memenuhi standar (Djatmiko, 2016). Kedua hal yang
terjadinya kecelakaan ditempat kerja. Manusia sebagai salah satu faktor utama
dalam masalah kecelakaan kerja, ada juga sering kurang membantu masalah
pekerja untuk mengoptimalkan proses produksi dan presetasi kerja. Suhu ruangan
yang harus disesuaikan seperti tingkat kelembaban dan kondisi udara (ventilasi),
Industry konveksi yaitu Permata, Kalisegoro, dan Fanny oleh peneliti terdapat
berbagai potensi bahaya pada tahap proses produksi sampai dengan finishing dan
lingkungan kerja terdiri dari fisik, kimia, psikologis, ergonomi, mekanis, listrik,
dan biologi. Pada proses menjahit terdapat beberapa potensi bahaya, yaitu bahaya
mekanis terbentur mesin jahit, teriris benda tajam, terjepit,terpleset, bahaya listrik
tersengat arus listrik, bahaya fisik seperti terpapar kebisingan, terpapar suhu
panas, terpapar getaran, kelelahan, bahaya ergonomi nyeri tangan, kepala, leher,
kaki, punggung dan pinggang. Pada proses pemotongan terdapat bahaya mekanis
yaitu tangan dapat terpotong oleh gunting bahaya ergonomi kelelahan, pegal-
pegal pada kaki, tangan, leher, punggung dan pinggang. Pada proses finishing
packing terdapat potensi bahaya yaitu ergonomi pegal –pegal pada bagian tangan,
punggung, pinggang dan leher, bahaya mekanis kejatuhan barang yang sudah di
packing.
(ILO), 2,78 juta pekerja meninggal setiap tahun karena kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja. Sekitar 2,4 juta (86,3 persen) dari kematian ini dikarenakan
penyakit akibat kerja, sementara lebih dari 380.000 (13,7 persen) dikarenakan
kecelakaan kerja. Setiap tahun, ada hampir seribu kali lebih banyak kecelakaan
diperkirakan dialami 374 juta pekerja setiap tahun, dan banyak dari kecelakaan
ini memiliki konsekuensi yang serius terhadap kapasitas penghasilan para pekerja
Data angka kecelakaan di Indonesia masih tinggi terjadi kecelakaan akibat kerja
tahun 2013 sampai Tahun 2017, pada Tahun 2013 ada 97.144 orang; Tahun 2014
2014). Sedangkan data kecelakaan kerja pada Tahun 2015 ada 110.285 orang;
Tahun 2016 ada 105.182 orang; 2017 ada 123.000 orang (Data BPJS
kecelakaan kerja di Indonesia dari tahun 2013 hingga 2017 yaitu sebesar 25.856
orang. Dampak dari kecelakaan kerja tersebut tidak hanya dihadapi oleh korban
kecelakaan namun juga kepada pihak perusahaan akibat hilangnya hari kerja
Angka kecelakaan di Provinsi Jawa Tengah cenderung tidak stabil. Tahun 2012
terdapat 5.029 kasus kecelakaan dan tahun 2013 kasus kecelakaan mengalami
penurunan sebesar 8,5% yaitu menjadi 4.601 kasus kecelakaan kerja. Tahun 2014
kasus kecelakaan kerja dan pada tahun 2015 angka kecelakaan kerja kembali
menurun menjadi 3.083 kasus kecelakaan kerja di Provinsi Jawa Tengah. Tahun
2016 naik menjadi 3.665 kasus kecelakaan kerja. Tahun 2017 menurun menjadi
Agustus 2012, jumlah kecelakaan kerja yang terjadi 31 kasus per hari (Suara
2013).
Berdasarkan dari 5 faktor bahaya lingkungan kerja yang terdiri dari faktor fisik,
B. Rumusan Masalah
yang ada dikawasan tersebut membuka usaha konveksi. Jumlah pekerja pada
setiap rumah berbeda-beda tergantung dari besar kecilnya rumah dan pesanan
kerja yang sering terjadi pada Konveksi adalah faktor fisik, faktor biologi, faktor
kimia, faktor ergonomi dan faktor psikososial. Faktor fisik adalah yang
menimbulkan masalah seperti radiasi, listrik, suhu yang ekstrem dan kebisingan
suatu penyakit, seperti bakteri, virus, jamur dan parasite. Faktor kimia adalah
berbagai macam seperti obat-obatan, gas, asap pada ruangan yang tertutup, cairan
yang panas, partikel-partikel yang berpotensi sebagai racun bagi sistem tubuh.
Faktor ergonomi adalah bentuk faktor yang terdapat dilingkungan pekerja yang
pada pekerja. Faktor psikososial adalah faktor-faktor dan situasi di tempat kerja
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
diterapkan dengan baik karena keselamatan dan kesehatan kerja tidak hanya
dari faktor manusia itu sendiri tapi dari lingkungan yang nyaman dan fisik
2. Bagi Pekerja
3. Bagi Pendidik
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu sumber ilmu
Hasil penelitian yang telah ada ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk
konveksi.
14
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Keasliaan Penelitian
Tabel 1.2
Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian Peneliti
Perbedaan:
Subjek atau responden Penelitian dilakukan di PT, jumlah Penelitian dilakukan di
populasi,pekerja C-Maxi home industry konveksi.
Alloycasting,mengetahui faktor Variable yang diteliti 5
yang mempengaruhi kecelakaan faktor resiko kesehatan,
kerja, variabel yang diteliti bahaya dilakukan di home
tempat kerja dan kondisi industri konveksi,
lingkungan, mengetahui tingkat mengetahui
hiegene dan sanitasi lingkungan
kerja, mengetahui hubungan antara
pencegahan K3, kinerja
keselamatan, kepuasan karyawan
dan kecelakaan sectional (Manda,
Kusri, 2018, Dea, Widodo
Brotowijoyo & Azham 2018, Nikie
Sulistyani,Yuliani Setyaningsih
2018, Qoni Mulia Sagita, Sulistyani
Yuliani Setyaningsih 2017,Metin
Bayram, Mustofa & Kadir Ardie
2016)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunitas
1. Definisi
yang jelas, dengan norma dan nilai yang melembaga (Kusumawati, 2019).
derajat kesehatan yang optimal (Stanhope & Lancaster, 2012, hlm. 11;
2. Sasaran Komunitas
a. Kelompok
17
18
kelompok ibu hamil dengan risiko tinggi, kelompok usia lansia, kelompok
b. Keluarga
kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk group) dengan
ke layanan kesehatan.
c. Individu
Sasaran prioritas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil dengan
degenerate.
dan sesuai.
19
dan perlindungan kepada klien untuk mendapat hak dan kewajiban yang
kebutuhan klien.
e. Kolaborator yaitu peran ini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim
kesehatan yang terdiri atas dokter, fisioterapi, laboratorium dan ahli gizi.
1. Definisi
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk
lingkungan, sehingga dapat melindungi dan bebas dari kecelakaan kerja pada
kerja adalah keselamatan yang bertalian mesin, alat kerja, bahan dan proses
kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya merugikan karyawan, tetapi juga
beberapa ahli, dan pada dasarnya definisi tersebut mengarah pada interaksi
dengan lingkungan kerja, dan interaksi pekerja dengan mesin dan lingkungan
a. Faktor Biologi
kontaminasi cairan dan sekret tubuh orang lain yang telah terinfeksi
digolongkan menjadi:
atau kontak dengan sekresi, eksresi, atau jaringan tubuh mansuia yang
laboratorium.
2) Bahaya kerja biologi yang terjadi akibat penularan dari binatang yang
lainnya.
b. Faktor Kimia
bahaya kerja, yang berarti setiap keadaan dalam lingkungan kerja yang
22
c. Faktor Ergonomi
(ILO, 2013). Hal ini juga menciptakan lingkungan kerja yang sehat,
kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya. Cara bekerja harus diatur
d. Faktor Fisik
Faktor fisik ini bersifat abiotic atau benda mati seperti air, tanah, cuaca,
makanan, rumah, panas, sinar, radiasi listrik, suhu yang ekstrem, dan
2016). Faktor fisik adalah faktor di dalam tempat kerja yang bersifat
mikro dan sinar ultra ungu. Faktor-faktor ini mungkin bagian tertentu
yang dihasilkan dari proses produksi atau produk samping yang tidak
1) Kebisingan
bersumber dari alat-alat proses produksi dan atau alat-alat kerja yang
kesehatan, tapi itu adalah salah satu bahaya fisik utama. Batasan
2) Penerangan
3) Getaran
tersebut terjadi secara teratur dari benda atau media dengan arah bolak
4) Iklim kerja
Ketika suhu berada di atas atau di bawah batas normal, keadaan ini
berlebihan
e. Fakor Psikososial
adat istiadat, kebiasaan, kepercayaan, agama, sikap dan gaya hidup. Bola
bersifat psikis maupun fisik. Biasanya pekerja atau karyawan yang stress
berupa melawan setres (flight) atau freeze (berdiam diri) (Lantara &
Muhammad, 2019).
Pekerja adalah setiap orang yang bekerja untuk orang lain denga menerima
upah berupa uang atau imbalan dalam bentuk lain (Pitoyo, 2010). Kelompok
pekerja dapat dibagi menjadi pekerja formal dan pekerja informal. Pekerja
seseorang yang bekerja pada orang lain atau instasi maupun perusahaan
secara tetap dengan menerima upah atau gaji baik berupa uang atau barang.
Kedua berusaha dibantu buruh tetap yaitu bekerja atau berusaha atas resiko
sendiri dan memperkejakan paling sedikit satu orang pekerja tetap yang
melakukan keahlian khusus. Kedua berusaha dibantu buruh tidak tetap yaitu
27
bekerja atau beruahan atas resiko sendiri, dan menggunakan pekerja tidak
dibayar. Ketiga pekerja bebas di pertanian yaitu seseorang yang bekerja pada
orang lain yang tidak tetap usaha pertanian baik berupa usaha rumah tangga
maupun bukan usaha rumah tangga atas dasar balasan jasa dengan menerima
upaha atua imbalan baik berupa uang maupun barang, dan baik dengan sistem
dibayar adalah seseorang yang bekerja membantu orang lain yang berusaha
(Sitorus, 2015).
a. Kewajiban pekerja
b. Hak pekerja
untuk berorganisasi
(Sembiring, 2016)
5. Karakteristik Pekerja
Jatmiko, 2011).
a. Umur
muda atau produktif pekerja akan lebih mampu dan lebih banyak
b. Jenis kelamin
c. Status kawin
hubungan antara pria dan wanita dalam bentuk keluarga. Status kawin
terbagi menjadi dua. yakni kawin dan belum kawin. Status kawin dapat
istri. anak dan suami tetapi yang bersangkutan dengan orang lain yang
e. Tingkat Pendidikan
f. Lama bekerja
g. Jam kerja
Jam kerja per Hari Standar jam kerja karyawan adalah 8 jam per hari.
Standar jam kerja yang normal membuat pekerja merasa nyaman dan
betah dalam bekerja. Selain itu jam kerja yang normal memberikan
C. Kerangka Teori
Skema 2.1
Kerangka Teori
METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka konsep merupakan konsep yang dipakai sebagai landasan teori berfikir
dalam kegiatan ilmu (Nursalam, 2013). Dalam penelitian ini ingin melihat dari
berbagai faktor keselamatan dan kesehatan kerja yang terjadi pada masyarakat
yang membuka konveksi dan dari beberapa faktor mana yang tertinggi. Variabel
kerja dengan Sub Variabel faktor biologi, faktor ergonomi, faktor fisik dan faktor
32
33
Faktor Biologi
Faktor Fisik
Faktor Psikososial
Skema 3.1
Kerangka Konsep
B. Hipotesis
karena jawaban tersebut masih didasarkan pada teori yang relevan belum sampai
suatu hubungan, pengaruh, dan perbedaan antara dua atau lebih variabel.
konveksi.
34
C. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitan merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang
Cross Sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran
atau observasi data dalam satu kali pada satu waktu yang dilakukan pada variabel
terikat dan vairabel bebas. Pendekatan ini digunakan untuk melihat adanya faktor
D. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Skala
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur
Ukur
Faktor Fisik Faktor yang bersifat Kuesioner faktor Baik 100-80 Ordinal
antibiotic atau benda mati fisik Cukup 79-60
seperti, air, tanah, cuaca, Kurang ≤ 59
makanan, rumah, panas,
sinar, radiasi listri, suhu (Eni Yulianti,
yang ekstrem dan 2008)
kebisingan yang
menimbulkan kesehatan
baik secara langsung
maupun tidak langsung
pada pekerja
Faktor Bilogi Faktor yang menyebabkan Kuesioner faktor Baik 100-80 Ordinal
penyakit pada pekerja biologi Cukup 79-60
home industri seperti Kurang ≤ 59
bakteri, virus,jamur, dan
parasite. (Eni Yulianti,
2008)
Faktor Kimia Berbagai macam bentuk Kuesioner faktor Baik 100-80 Ordinal
termasuk obat- obatan, kimia Cukup 79-60
gas, asap, cairan, partikel- Kurang ≤ 59
partikel yang berpotensi
sebagai racun, bagi sistem (Eni Yulianti,
tubuh para pekerja 2008)
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang tediri dari atas objek atau subjek
2013, hlm. 61). Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah
2. Sampel
(Setiadi, 2013).
Penelitian ini menggunakan sampel yang diambi dari populasi. Sampel yang
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria Ekslusi
3. Besar Sampel
Sampel jenuh (total sampling) adalah teknik penentuan sampel bila semua
pekerja.
4. Teknik Sampling
sampling dalam penelitian dari populasi yang ada. Sehingga jumlah sampel
yang yang ada dalam anggota populasi. Cara ini dilakukan bila anggota
1. Tempat
2. Waktu
G. Etika Penelitian
institusi atau lembaga tempat penelitian. Dharma (2011, hlm. 237-239). Berikut
ini responden berhak bersedia dan tidak bersedia, bila bersedia maka harus
f. Manfaat penelitian
g. Kerahasiaan
(Hidayat, 2011)
2. Beneficience (manfaat)
2012).
responden.
5. Veracity (kejujuran)
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden. Data primer
berupa nama, jenis kelamin, usia, masa kerja, lama kerja setiap hari. Selain
itu data primer diperoleh dari kuesioner yang digunakan untuk menilai fakto
resiko kesehatan kerja dan beban kerja. Data primer tersebut diperoleh
2. Uji Validitas
2015).
di uji validitas dan reliabilitas oleh peneliti (Eni Yuliati, 2008) sebagai
berikut:
41
Tabel 3.2
Kuesioner Faktor Fisik
Tabel 3.3
Kuesioner Faktor Biologi
Tabel 3.4
Kuesioner Faktor Kimia
Tabel 3.5
Kuesioner Faktor Ergonomi
Tabel 3.6
Kuesioner Faktor Psikososial
Prosedur pengumpulan data peneitian kepada responden yang akan diteliti yang
1. Tahap Persiapan
melakukan ujian
2. Tahap Pelaksanaan
oleh peneliti.
kerahasiaannya
f. Setelah kuesioner selesai diisi oleh pekerja dan selesai wawancara kepada
pekerja.
J. Analisa Data
berikut :
a. Editing
b. Coding
berupa nomor.
Laki-laki 1
Perempuan 2
1-2 jam 1
3-5 jam 2
> 6 jam 3
Hasil alat ukur lembar Kuesioner faktor biologi, faktor kimia, faktor
1) Faktor Biologi
Baik : 1
Cukup : 2
Kurang : 3
2) Faktor Kimia
Baik : 1
Cukup : 2
Kurang : 3
45
3) Faktor Ergonomi
Baik : 1
Cukup : 2
Kurang : 3
4) Faktor Fisik
Baik : 1
Cukup : 2
Kurang : 3
5) Faktor Psikososial
Baik : 1
Cukup : 2
Kurang : 3
c. Processing
program komputer.
d. Cleaning
2. Analisa Data
a. Analisis Univariat
2011).
yaitu jenis kelamin, usia, masa kerja, lama kerja setiap hari, dengan cara
Pada bab ini peneliti menyajikan hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian
berupa karakteristik pekerja dan 5 kuesioner faktor resiko kesehatan kerja. Hasil
penelitian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Penelitian ini dilakukan
A. Hasil Penelitian
Kelurahan Kayen adalah salah satu kelurahan yang ada dikabupaten pati.
pekerja konveksi.
2. Analisis Univariat
responden. Dan hasil dari pembagian kuesioner faktor resiko kesehatan kerja.
a. Karakteristik responden
Karakteristik responden berupa jenis kelamin, usia, masa kerja, dan durasi
kerja.
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Responden
(n=40)
47
48
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden
(n=40)
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Durasi Kerja Responden
(n=40)
Tabel 4.4
Gambaran Faktor Resiko Fisik Kesehatan Kerja Responden
(n=40)
Tabel 4.5
Gambaran Faktor Resiko Psikososial Kesehatan Kerja Responden
(n=40)
Tabel 4.6
Gambaran Faktor Resiko Ergonomi Kesehatan Kerja Responden
(n=40)
Tabel 4.7
Gambaran Faktor Resiko Kimia Kesehatan Kerja Responden
(n=40)
B. Pembahasan
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
1) Usia
Usia dari tenaga kerja adalah usia produktif bagi setiap individu. Usia
individu lain. Usia bagi tenaga kerja di home industry ini berada
belum memiliki kematangan skill yang cukup selain itu juga masih
kemampuan fisik ini menjadi modal utama bagi tenaga kerja di bagian
pekerja konveksi yaitu usia dewasa tengah (67,5%) dan untuk dewasa
tengah lebih cepat dalam bekerja atau selalu melebihi target barang
yang dijahit.
Yasin & Joko (2016). Bahwa hasil tanggapan responden terhadap usia
dalam menjahit”.
51
2) Jenis kelamin
untuk laki laki dan perempuan dengan jumlah 16 responden laki laki
yang dijahit pekerja laki laki tidak sama dengan pekerja perempuan.
3) Durasi Kerja
Hasil analisa univariat durasi kerja seluruh responden lebih dari 6 jam.
Lebih dari itu, kemungkinan besar timbulnya hal yang negative bagi
(jam kerja) dalam seminggu dapat dibuat lima sampai empat hari
bekerja lima hari atau 40 jam kerja seminggu adalah peraturan yang
responden 44 orang (73,3%) dan durasi kerja dengan lebih dari 7 jam
seminggu.
dibandingkan orang yang jam kerjanya standar, yakni sekitar 7-8 jam
per hari.
53
Selain depresi, masih ada 3 dampak negatif lain dari jam kerja tak
a) Masalah kardiovaskular
dan adrenalin.
b) Demensia
labil.
c) Sakit punggung
hari.
54
1) Faktor Biologi
dapat dibagi menjadi dua yaitu yang menyebabkan infeksi dan non
bekerja pekerja tidak disapu setiap hari karena pada saat ada barang
datang, sebagian pekerja ada yang mau ikut lembur sampai larut
Hasil penelitian diatas sama dengan hasil penelitian Hasna dan Ida
bakteri dan pathogen lainnya. Hal ini biasanya sering terjadi di bagian
2. Faktor Fisik
didapatkan yaitu hasil baik dengan 19 responden (47,5%), untuk hasil cukup
didapatkan hasil pekerja membuat lingkungan kerja dengan baik dan selalu
Hasil analisis faktor fisik diatas sama dengan analisis yang dilakukan oleh
sebesar 0,9996.
3. Faktor Kimia
Hasil analisis yang dilakukan peneliti dengan kuesioner faktor kimia didapat
hasil yaitu hasil baik dengan 1 responden (2,5%) untuk hasil cukup baik 4
Pekerja kurang mengerti tentang faktor kimia dan sebagian pekerja ada yang
Hasil analisis faktor kimia sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Nikie
home industry, yaitu 27,3% potensi bahaya yang berasal dari debu dan 2,9%
dari bahan kimia yang ditimbulkan oleh bahan baku ataupun aktivitas
pekerjaan, 21,1%.
57
Potensi bahaya kimia yang terlihat di lokasi kerja penjahit antara lain berasal
dari debu, polusi, oli, dan pelumas mesin. Oli dan pelumas mesin yang
mengkontaminasi makanan, atau jika oli dan pelumas mesin itu tumpah ke
lantai dapat menyebabkan orang terpeleset, dan bila terkena api dapat terjadi
kebakaran.
Tempat usaha penjahit yang berada di pinggir jalan raya tentunya tidak bisa
terbebas dari polusi atau gas buangan yang dikeluarkan oleh kendaraan. Jika
pekerja terpapar polusi setiap saat dari waktu ke waktu, maka dapat
memiliki efektivitas 245 kali lebih besar berikatan dengan hemoglobin (Hb)
pada pernafasan dan pencernaan, sampai hilang kesadaran. Zat polutan yang
efek dari pencamaran udara tersebut juga berdampak pada seluruh makhluk
4. Faktor Ergonomi
Menurut Saleh & Arjo 2019, Mengatakan bahaya faktor ergonomi adalah
potensi bahaya berasal atau yang disebabkan oleh penerapan ergonomi yang
tidak baik atau tidak sesuai dengan norma-norma ergonomi yang berlaku,
dalam melakukan pekerjaan serta peralatan kerja, termasuk sikap dan cara
kerja yang tidak sesuai, pengaturan kerja yang tidak tepat, beban kerja yang
58
didapat hasil yaitu hasil baik 14 responden (35,0%), dan untuk hasil cukup
lapangan seluruh pekerja konveksi bekerja posisi duduk dengan waktu yang
lama. Hampir semua pekerja yang melakukan posisi duduk dengan punggung
posisi tubuh seperti posisi duduk tegak, posisi duduk membungkuk dan posisi
setengah duduk. Duduk lama dan statis (duduk tegak) akan menimbulkan
Hasil analisi faktor ergonomi sama dengan peneliti yang dilakukan oleh
yang diamati, ergonomis yang dialami pekerja diakibatkan posisi kerja yang
2019).
59
tubuh yang salah saat menjahit. Durasi menjahit yang lama membuat para
penjahit berada pada posisi duduk dalam waktu berjam-jam. Saat bekerja,
sampai kaki yang bergerak dengan tempo cepat dan berulang. Posisi kerja
disorders (MSDs).
dapat berasal dari pajanan ergonomi saat bekerja seperti postur yang tidak pas
serta gerakan yang berlangsung berkali-kali. Hal ini terjadi pada penjahit di
Usaha Penjahit Y yang bekerja dengan posisi yang sama secara berulang.
Keluhan yang dirasakan penjahit juga disebabkan oleh kursi yang digunakan
saat menjahit tidak memiliki sandaran. Hal ini menyebabkan tubuh menjadi
lebih cepat lelah karena tidak ada yang menopang bagian belakang tubuh dan
kepala. Untuk itu, kursi yang digunakan sebaiknya memiliki sandaran dan
meja yang digunakan didesain sesuai dengan postur tubuh pekerja agar
pekerja dapat merasa nyaman dan aman (Amri, Fatimah, & Yusnidar, 2015).
5. Faktor Psikososial
hasil yaitu hasil baik19 responden (47,5%), hasil cukup baik dengan 20
terjadi adalah hubungan antar pekerja terjalin dengan baik, saling mendukung
60
satu sama lain. Pekerja mengalami stres kerja diakibatkan pandemi, kadang
Menurut Siagian (dalam Fatikhin, dkk, 2017) menyebutkan bahwa stres kerja
Hasil analisis diatas sama dengan analisi yang dilakukan peneliti Veny yaitu
psikososial seperti stres psikis, monoton kerja, dan tuntutan pekerjaan (Yadi,
2015).
Potensi bahaya psikososial yang ditemukan dalam usaha penjahit ini adalah
perasaan jenuh para pekerja ketika pesanan sudah melebihi kapasitas kerja
selesai dalam waktu yang cepat menjadi tantangan tersendiri bagi para
pekerja di Usaha Penjahit Y. Selain itu, jam kerja yang terlalu lama yakni
dimulai pukul 08.00 wib - 21.00 wib (lebih dari 8 jam per hari) menjadi
ini serupa dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wartono & Mochtar
61
(2015) yang menyatakan bahwa stres kerja dapat terjadi karena adanya
pekerjaan tambahan yang harus segera diselesaikan, jam kerja yang melebihi
batas waktu kerja normal, serta kejenuhan dalam bekerja. Untuk menghindari
C. Keterbatasan Penelitian
Covid-19 mengakibatkan terkadang tidak ada pasokan barang jadi pekerja pada
libur sehingga tidak dapat mengumpulkan pekerja dalam satu waktu untuk
peneliti harus menyesuaikan waktu pekerja. dalam satu hari hanya bisa 7-10
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan dibahas pada bab IV, maka
kelamin laki laki dan perempuan. Jenis kelamin lebih dominan perempuan,
usia responden rata rata lebih dominan pada dewasa tengah. Untuk durasi
didapatkan hasil yang baik dengan 4 responden (10,0%), hasil cukup baik
(52,2%).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seperti tempat bekerja pekerja tidak
disapu setiap hari karena pada saat ada barang datang, sebagian pekerja ada
yang mau ikut lembur sampai larut malam sehingga tidak sempat menyapu.
yaitu hasil baik dengan 19 responden (47,5%), untuk hasil cukup baik dengan
62
63
agar keselamatan saat bekerja aman dan nyaman, penerangan ditempat kerja
pekerjaannya.
hasil yaitu hasil baik dengan 1 responden (2,5%) untuk hasil cukup baik 4
responden (10,0%) dan untuk hasil kurang baik 35 responden (87,5%). Ada
tidak ada bahan kimia, Pekerja kurang mengerti tentang faktor kimia dan
cukup baik.
didapat hasil yaitu hasil baik 14 responden (35,0%), dan untuk hasil cukup
seperti seluruh pekerja konveksi bekerja posisi duduk dengan waktu yang
lama. Hampir semua pekerja yang melakukan posisi duduk dengan punggung
didapatkan hasil yaitu hasil baik 19 responden (47,5%), hasil cukup baik
yang terjadi adalah hubungan antar pekerja terjalin dengan baik, saling
penurunan.
B. Saran
usaha konveksi desa semakin maju dan menjadikan salah satu program kerja
untuk menjaga kesehatan para pekerja dan juga menghindari kecelakaan kerja
kantor dan industri khususnya home industri) yang sering diabaikan, hal ini
sebagai langkah promotif dan preventif terhadap suatu penyakit akibat kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad SA, Sayed M ,Khan MH, Faruquee M, Yasmin N, Hossain Z, et al. (2007).
Musculoskeletal Disorders and Ergonomic Factorsamongthe Garment
Workers. Journal of Preventive and Social Medicine. Vol. 26(2): 97-110.
Fina Herlinda Nur, Dyan Roshinta Laksmi Dewi dan Syarifah Nurul Yanti (2016).
Hubungan Lama Duduk Saat Jam Kerja Dan Aktivitas Fisik Dengan
Keluhan Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain) Pada Karyawan Kantor
Terpadu Pontianak Tahun 2014. Jurnal Mahasiswa PSPD FK Universitas
Tanjungpura. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/viewfile/
14954/13184
Harjanto. Nur Tri. Suliyanto, Endang Sukesi I. (2011). Manajemen Bahan Kimia
Berbahaya Dan Beracun Sebagai Upaya Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Serta Perlindungan Lingkungan. 4(8). 54-67.
Heri Jatmiko. (2011). „‟Pekerja Wanita Pada Industri CV. Saudara di Desa
Gergunung Kecamatan Klaten Utara Kabupaten Klaten‟‟. Skripsi S-1.
Surakarta: Fakultas Geografi, UMS.
Manda, D & Kusri. (2018). Analisis Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) danLingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan di PT. Samudra
Perdana. https://www.neliti.com/id/publications/261945/analisis-pengaruh-
keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3-dan-lingkungan-kerja-terhadap-kinerja-
karyawan
Nikie, Sulistiyani, Yuliani Setyaningsih. (2018). Faktor resiko bahaya tempat kerja
dan lingkungan rumah terhadap kesehatan Home-Based Worker di Kota
Semarang https://www.researchgate.net/publication/324162953_Faktor_
Risiko_Bahaya_Tempatkerja_dan_Lingkungan_Rumah_terhadap_Kesehatan
_Homebased_Worker_di_Kota_Semarang/fulltext/5ac274710f7e9bfc045f2f2
d/Faktor-Risiko-Bahaya-Tempat-Kerja-danLingkungan-Rumah-terhadap-
Kesehatan-Home-based-Worker-di-Kota-Semarang diperoleh 10 Oktober
2019
Ukhisia, Bella Gloria; Astuti, Retno; Hidayat, Arif. (2013). Analisis Pengaruh
Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Produktivitas Karyawan dengan
Metode Partial Least Squares, Jurnal Teknologi Pertanian, 14 (2):95-104.
67
Zammira Mutia Zatadin dan Dr. Iwan Setiawan, Sp.S., M.Kes. (2018). Hubungan
Posisi Duduk dan Lama Duduk Terhadap Kejadian Nyeri Punggung Bawah
(NPB) pada Penjahit Sektor Informal di Kecamatan Laweyan Kota
Surakarta. Skripsi thesis. http://eprints.ums.ac.id/58136
68
LAMPIRAN
66
Riset Keperawatan “Deskripsi Faktor Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerja Konveksi
Lampiran 1
Lampiran672
Lampiran683
Lampiran69
4
Kepada Yth.
Calon Responden Penelitian
Di Kelurahan Kayen, Pati
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Era Avicka Maharani
Nim : 117036
Adalah mahasiswa program studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Telogorejo Semarang, yang sedang melakukan penelitian dengan judul “Deskripsi
Faktor Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Pekerja Konveksi di
Kelurahan Kayen”.
Dengan ini saya mohon kesediaan saudara/saudari untuk turut serta menjadi
responden dalam penelitian ini. Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian bagi
saudara/saudari sebagai responden. Kerahasiaan semua informasi yang diberikan
akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Apabila saudara/saudari tidak bersedia menjadi responden maka tidak ada ancaman
apapun. Bila saudara/saudari telah menjadi responden dan ada hal-hal yang
memungkinkan untuk mengundurkan diri, maka diperbolehkan mengundurkan diri
atau tidak ikut dalam penelitian ini, maka saya mohon kesediaan untuk
menandatangani persetujuan dan menjawab semua pertanyaan sesuai petunjuk.
Atas perhatian dan kesediaan saudara/saudari untuk menjadi responden, saya
mengucapkan terima kasih.
Pekerja Konveksi
Nama :
Alamat :
Menyatakan bersedia untuk menjadi responden daam penelitian yang dilakukan oleh
judul “ Deskripsi Faktor Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerja
Konveksi di Kelurahan Kayen”. Saya memahami bahwa data yang dihasilkan akan
keilmuan dan tidak merugikan saya. Oleh karena itu saya bersedia menjadi
Responden
Lampiran716
KUESIONER
Deskripsi Faktor Faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerja Konveksi
Berikahlah jawaban pada pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda dengan
cara memberikan tanda silang (X) pada kolom yang disediakan. Setiap pertanyaan
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu Ragu
KS : Kurang Setuju
Nama :
Umur :
A. FAKTOR FISIK
No PERTANYAAN SS S RR KS STS
1 Saudara merasa aman saat berkerja di ruang
Bekerja
2 Pertukaran dan ventilasi ditempat saudara
bekerja memenuhi sehingga tidak
menganggu kelancaran kerja saudara
3 Tempat kerja saudara tidak menimbulkan
bahaya bagi saudara
4 Penerangan di tempat kerja saudara, dapat
membuat saudara bekerja dengan baik
5 Apakah pekerjaan saudara menimbulkan
Kebisingan
6 Saudara tidak merasa terlalu panas atau
terlalu dingin saat bekerja
72
No PERTANYAAN SS S RR KS STS
7 Saudara dapat bekerja leluasa di tempat
Kerja
8 Apakah kebersihan tempat kerja sauadara
Diutamakan
9 Kebersihan lingkungan tempat bekerja
saudara bekerja sudah cukup baik
10 Konsentrasi saudara dalam bekerja
terganggu dengan suara bising yang
ditimbulkan di tempat kerja saudara
B. FAKTOR BIOLOGI
No Pertanyaan SS S RR KS STS
1. Tempat bekerja selalu bersih dan
nyaman agar bekerja akan lebih Maksimal
2. Saudara sering mengalami luka pada kulit
setelah bekerja
3. Saudara pernah mengalami sesak setelah
bekerja
4. Saudara mengalami perih pada mata setelah
terkena asap saat bekerja
5. Saudara merasa perih pada sela jari setelah
bekerja
6. Terkena kontak bahan atau zat berbahaya
kulit saudara mengalami merah-merah
7. Tempat kerja saudara selalu disapu setiap
hari
8. Tempat kerja saudara dipel setelah
melakukan pekerjaan selesai
9. Tempat saudara bekerja di sapu tiap
Minggu
10. Tempat saudara bekerja di pel setiap hari
setelah melakukan pekerjaan
C. FAKTOR KIMIA
No Pertanyaan SS S RR KS STS
1. Limbah organik yang saudara
dihasilkan
dari bekerja selalu saudara buang ke sungai
2. Limbah organik yang saudara dihasilakan
dari bekerja saudara buang ke pekarangan
rumah
3. Limbah anorganik yang saudara hasilkan
dari bekerja selalu saudara buang ke sungai
73
No Pertanyaan SS S RR KS STS
4. Limbah anorganik yang saudara hasilkan
dari bekerja saudara buang ke pekarangan
Rumah
5. Akibat bahan kimia yang saudara gunakan
selalu menimbulkan rasa gatal pada saudara
6. Akibat bahan kimia yang saudara gunakan
untuk bahan makanan selalu menimbulkan
rasa panas pada saudara
7. Ventilasi diruangan sangat memadai untuk
bekerja agar saudara nyaman saat bekerja
8. Penerangna diruangan sangat memadai
untuk
melakukan pekerjaan saudara
9. Sauadara pusing saat mencium bau bahan
Kimia
10. Faktor biologi meliputi bakteri, virus, jamur
dan parasite
D. FAKTOR ERGONOMI
No Pertanyaan SS S RR KS STS
1. Saudara selalu melakukan sikap duduk dan
sikap berdiri secara bergantian
2. Saudara sering mengalami kesemutan
apabila setelah duduk dengan waktu yang
lama
3. Saudara mengalami pegal pada punggung
setelah bekerja lama
4. Saudara mengalami lemah letih lesu lunglai
setelah bekerja
5. Alat yang anda gunakan saat bekerja aman
digunakan saat bekerja
6. Saudara merasa aman saat menggunakan
alat yang disediakan untuk bekerja
7. Menggunakan masker saat bekerja untuk
mengurangi menghirup asap saat bekerja
8. Saudara selalu mengunakan masker saat
Bekerja
9. Saudara tahu sikap ergonimis itu sikap
duduk dan berdiri
10 Menggunakan pakaian khusus saat berkerja
untuk mengurangi terjadinya terkenanya
bahan berbahan kepada saudara
74
E. FAKTOR PSIKOSOSIAL
No Pertanyaan SS S RR KS STS
1. Saudara selalu diberikan pengarahan
kepada ketua kelompok home industry
2. Sauadara merasa tidak di asingkan sebagai
pekerja home industry
3. Sauadara merasa kurang jelas mengenai
informasi-informasi yang ada dalam
kelompok atau program home industry yang
harus di lakukan saudara
4. Di tempat saudara bekerja terciptanya
suasan akrab antara para pekerja
5. Saudara mengerti tentang program yang ada
pada kelompok pekerja home industry
6. Seluruh pekerja home industry ramah
kepada saudara
7. Hubungan saudara dan sesama pekerja
lainnya cukup baik
8. Dalam menyelesaikan suatu masalah yang
berkaitan dengan pekerjaan apakah anda
meminta solusi kepada ketua kelompok
9. Rekan kerja saudara tidak mendukung
saudara dalam bekerja
10. Hubungan antara pekerja lama dan pekerja
baru cukup baik
Lampiran75
7
Frequencies
Notes
Output Created 12-JUN-2021 19:55:23
Comments
Active Dataset DataSet0
Filter <none>
Input Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 40
User-defined missing values are
Definition of Missing
treated as missing.
Missing Value Handling
Statistics are based on all cases with
Cases Used
valid data.
FREQUENCIES VARIABLES=Usia1
JenisKelamin DurasiKerja1 F_Fisik1
F_Psikosos1 F_Ergonomi1 F_Kimia1
Syntax
F_Biologi1
/BARCHART PERCENT
/ORDER=ANALYSIS.
Processor Time 00:00:01,67
Resources
Elapsed Time 00:00:01,72
Statistics
Usia1 JenisKelamin DurasiKerja1 F_Fisik1 F_Psikosos1
Valid 40 40 40 40 40
N
Missing 0 0 0 0 0
Statistics
F_Ergonomi1 F_Kimia1 F_Biologi1
Valid 40 40 40
N
Missing 0 0 0
Frequency Table
Usia1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Dewasa Tengah 27 67.5 67.5 67.5
Valid Dewasa Akhir 13 32.5 32.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
JenisKelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Laki - Laki 16 40.0 40.0 40.0
Valid Perempuan 24 60.0 60.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
77
DurasiKerja1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid >6 jam 40 100.0 100.0 100.0
F_Fisik1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Baik 19 47.5 47.5 47.5
Valid Cukup 21 52.5 52.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
F_Psikosos1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Baik 19 47.5 47.5 47.5
Cukup 20 50.0 50.0 97.5
Valid Kurang 1 2.5 2.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
F_Ergonomi1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Baik 14 35.0 35.0 35.0
Valid Cukup 26 65.0 65.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
F_Kimia1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Baik 1 2.5 2.5 2.5
Cukup 4 10.0 10.0 12.5
Valid Kurang 35 87.5 87.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
F_Biologi1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Baik 4 10.0 10.0 10.0
Cukup 15 37.5 37.5 47.5
Valid Kurang 21 52.5 52.5 100.0
Total 40 100.0 100.0
Lampiran789
DOKUMENTASI
79
Lampiran 80
10
F.003/SOP/017/AKD
NIM : 117036
TANDA TANGAN
NO TANGGAL TOPIK
MAHASISWA PEMBIMBING
(Epid)
Handayani, M.Kep
2020
Handayani, M.Kep
2020 fenomena
Handayani, M.Kep
81
2020
Handayani, M.Kep
2020
Handayani, M.Kep
2020
SKM., M.Kes
(Epid)
2020
Handayani, M.Kep
2021 1
Handayani, M.Kep
82
2021
Handayani, M.Kep
2021 pendahuluan
Handayani, M.Kep
2021
SKM., M.Kes
(Epid)
2021 I & II
Handayani, M.Kep
2021
Handayani, M.Kep
83
Handayani, M.Kep
Handayani, M.Kep
2021 III
SKM., M.Kes
(Epid)
III
SKM., M.Kes
(Epid)
I, II & III
SKM., M.Kes
(Epid)
84
SKM., M.Kes
(Epid)
& III
Handayani, M.Kep
& III
Handayani, M.Kep
& III
SKM., M.Kes
(Epid)
& III
Handayani, M.Kep
85
Oktober
SKM., M.Kes
(Epid)
Oktober
2021
Era Avicka M. Ns. Siti
Juwariyah, S.Kep,
M.Kep
Oktober
Handayani, M.Kep
86
Lampiran 11
F.003/SOP/016-027/AKD
LEMBAR KONSULTASI
NIM : 117036
November keperawatan
2020
Ns. Prita Adisty
Handayani, M.Kep
Desember
2020
Ns. Prita Adisty
Handayani, M.Kep
87
- Memastikan tempat
Ns. Prita Adisty
penelitian
Handayani, M.Kep
- Karakteristik tempat kerja
Desember
Handayani, M.Kep
Desember
Handayani, M.Kep
Desember
Desember - Pravelensi
dan fenomena
- Keaslian, persamaan
Januari 2021
Handayani, M.Kep
kesehatan
kecelakaan kerja
- Karakteristik pekerja
Mamat Supriyono,
- Menambahkan jurnal yang
SKM., M.Kes (Epid)
diakibatkan 5 faktor
- Rumusan masalah
89
Januari 2021
Handayani, M.Kep
Handayani, M.Kep
Februari II
Handayani, M.Kep
Februari III
Handayani, M.Kep
Februari
- Kerangka konsep
multivariat
Mamat Supriyono,
Juni 2021
Mamat Supriyono,
- Form wawancara
- Pengarahan ujian
Oktober
2021
Mamat Supriyono,
Oktober
2021
Ns. Siti Juwariyah,
S.Kep, M.Kep
Oktober
2021
Ns. Prita Adisty
Handayani, M.Kep
92
Lampiran 12