Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM SEKOLAH SEHAT

BAB 1PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saat ini sed
angmengembangkan Gerakan Sekolah Sehat, Aman, Ramah 
A n a k ,   d a n Menyenangkan. Sekolah Sehat, Aman, Ramah Anak, dan Me
nyenangkans e s u n g g u h n y a   b u k a n l a h   h a l   y a n g   b a r u   d a l a m   d u n i a   p e n
d i d i k a n   k a r e n a  beberapa sekolah sudah melaksanakan gerakan ini baik
secara parsial maupunkomprehensif dalam aktivitas kesehariannya.
Guna menyamakan persepsi tentang Sekolah Sehat, Aman, RamahAnak,
dan Menyenangkan, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan telahm e n e r b i t k a n   P e d o m a n   G e r a k a n   S e k o l a h   S e h a t ,   A m a n
,   R a m a h   A n a k ,   d a n Menyenangkan yang di
dalamnya   b e r i s i   S t a n d a r   S e k o l a h   S e h a t ,   A m a n ,   R a m a h   A n
a k ,   d a n MenyenangkanP A N D E M I   C o v i d   1 9   y a n g   t e l a h   m e n j a d i   p a n d e m i   g
lobal saat
inimenuntut pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudaya
a n (Kemendikbud) dengan adanya Surat Edaran nomor 36962/MPK.A/HK?
2020P e r i h a l   p e m b e l a j a r a n   s e c a r a   d a r i n g   d a n   b e k e r j a   d a r i   r u m a h   d a l a m   r a
n g k a  pencegahan COVID 19 bagi guru dan bagi siswa untuk semua jenjang dis e l u r u h   I n d
onesia. Sehingga secara tidak langsung sekolah dalam waktusingkat har
u s   m e m i k i r k a n   s t r a t e g i   p e m b e l a j a r a n   j a r a k   j a u h   s e s u a i   d e n g a n kompetensi
yang dimiliki setiap sekolah baik unsur kompetensi guru, siswa, orangtua, maupun
dari sarana yang dimiliki
2
 
2 . T u j u a n
Program Sekolah Sehat SMPIT AT TAUFIQ memiliki dua tujuan
yaitu:a . T u j u a n   U m u m Mengembangkan sekolah sehat agar visi
sekolah “Terwujudnya PesertaD i d i k   B e r a k h l a k u l   K a r i m a h ,   S e h a t ,   C e r d a s ,  
M a m p u   B e r k a r y a   M e l a l u i OLah Pikir, Olah Rasa, dan Olah Raga” dapat
tercapai. b.Tujuan KhususMelalui program sekolah sehatdengan Usaha Kesehatan
Sekolah
(UKS)s e b a g a i   s a r a n a   y a n g   m e w a d a h i n y a ,   d i h a r a p k a n   s e l u r u h   w a r g a   s e k o
l a h terutama peserta didik
dapat:1 ) M e m i l i k i   k e m a m p u a n   d a s a r   t e n t a n g   i l m u   k e s e h a t
a n ,   t e r m a s u k    berperilaku hidup bersih dan sehat teratur sesuai dengan
perkembangandan karakter peserta didik,2)Memiliki nilai dan sikap positif terhadap
prinsip hidup bersih dan
sehat,3 ) M e m i l i k i   k e t e r a m p i l a n   d a l a m   m e l a k s a n a k a n   h a l - h a l   y a n g  
b e r k a i t a n dengan pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan
kesehatan,4 ) M e m i l i k i   k e b i a s a a n   d a l a m   h i d u p   s e h a r i - h a r i   s e s u a i  
d e n g a n   s y a r a t kesehatan,5 ) M e m i l i k i k e m a m p u a n   m e n u l a r k a n   p
e r i l a k u   h i d u p   s e h a t   d a l a m kehidupan sehari-hari,6 ) M e n g a l a m i
p e r t u m b u h a n   y a n g   s e i m b a n g   a n t a r a   b e r t a m b a h n y a t i n g g i dan berat
badan,7)Mengerti dan mampu menerapkan prinsip-prinsip pencegahan
penyakitdalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam
kehidupansehari-hari,8)Memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk
dari luar,9)Memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang
optimalserta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.
3

3 . S a s a r a n
Adapun yang menjadi sasaran dalam program sekolah sehat di SMPIT
ATTAUFIQ, adalah:a . P e s e r t a D i d i k   Sasaran utama dalam pelaksanaan
program sekolah sehat ini, yaitu semua peserta didik SMPIT AT TAUFIQ. b.Pendidik dan
Tenaga KependidikanSeluruh warga SMPIT AT TAUFIQmulai dari Kepala Sekolah
sampaikepada penjaga sekolah, wajib sifatnya untuk dapat memberi
keteladanan, pendampingan, dan bimbingan kepada peserta didik dalam pelaksanaanProgram
Sekolah Sehat.c . W a r g a S e k o l a h l a i n n y a Yang dimaksud warga sekolah lainnya,
adalah Komite Sekolah, Orang tuaPeserta Didik, Penjaga kantin, penjaja dagangan di
sekitar sekolah serta penduduk yang tinggal dekat dengan
sekolah, diharapkan dapat memberidukungan dan penciptaan suasana kondisi sekolah sehat.
4

BAB 2
GAMBARAN UMUM1.Kondisi Sekolah Pelaksanaan Program Sekolah Sehat
 Kondisi Umum Sekolah Ditinjau Dari Sudut Pandang Sekolah Sehat.Sekolah sebagai tempat
belajar tidak saja memerlukan lingkungan bersih dansehat yang bisa mendukung
berlangsungnya proses KBM, tapi diharapkan mampu membentuk peserta didik yang
memiliki derajat nilai kesehatan yangnaik. Ungkapan bijak mengatakan “Lingkungan
Sekolah Sehat MendukungTercapainya Tujuan Pendidikan”.Sekolah sehat adalah
sekolah yang berhasil membantu peserta didik   berprestasi optimal dengan
mengedepankan aspek kesehatan. Bercermin
padar e a l i t a   y a n g   a d a ,   k a m i   b e r u s a h a   u n t u k   m e l a k u k a n   s e b u a h   p e r u b a h a n  
d a n  pembaharuan kea rah yang lebih baik dan bermartabat, walau disadarik e t e r b a t a s a n k
e m a m p u a n   d e n g a n   m e m b e r i   k e b a i k a n   y a n g   t e r b a i k .   A m i n . Dengan
dilaksankannya Program Sekolah Sehat di SMPIT AT TAUFIQ
kami berharap keunggulan sekolah dalam konteks yang bermakna (bernilai dan bermartabat)
dapat diwujudkan.
2.Kegiatan-Kegiatan Sekolah Dalam Pelaksanaan Program Sekolah Sehat
a . B e n t u k - b e n t u k   k e g i a t a n Sekolah sehat adalah sekolah yang berhasil
membantu pesertadidik unggul secara optimal denagn mengedepankan aspek
kesehatan.Sekolah sehat selalu berusaha membangun kesehatan peserta didk
baik  jasmanilebih-lebih rohaninya, melalui pemahaman, kemampuan, dant i n g k a h   l a k u  
s e h i n g g a   p e s e r a t   d i d i k   d a p a t   m e n g a m b i l   k e p u t u s a n terbaik untuk
kesehatanmereka sendiri secara mandiri. Sekolah sehat menyadari betapa pentingnya
kesehatan peserta didik dalam
membantus u a t u   k e u n g g u l a n   y a n g   o p t i m a l   d i   s a m p i n g   m e n i n g k a t n y a   s t a n d a

5
KANTIN SEHAT
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN
KANTIN SEHAT SMPN 1 RANGKASBITUNG
YANG RAMAH LINGKUNGAN
I. PENDAHULUAN
SMP Negeri 1 Rangkasbitung, sebagai sekolah yang
senantiasa menjunjung tinggi nilai kebersihan, estetika, dan
kenyamanan akan terus berbenah melalui berbagai kegiatan yang
mendorong lahirnya karakter cinta akan kebersihan, pembiasaan
hidup bersih dan sehat, pembiasaan santun terhadap sesama dan
alam, seehingga warga SMP Negeri 1 Rangkasbitung dapat menjadi
pelopor suriteladan dalam menjaga dan memelihara kebersihan
serta peduli terhadap lingkungan.
Kami menyadari bahwa menciptakan pembiasaan atau merubah
perilaku, tidak semudah membalikan tangan. Akan tetapi karena
perilaku manusia itu diperoleh dari hasil belajar, maka kami
merasa yakin bahwa dengan memperluas pengetahuan tentang
pentingya kebersihan, dengan pembiasaan hidup bersih serta
peduli akan lingkungan hidup sekitar.
Maka kami akan mperbanyak kegiatan/aksi-aksi kebersihan,
sedikit demi sedikit dapat terbangun lahirnya perilaku cinta
kebersihan, cinta hidup sehat dalam diri peserta didik serta
warga sekolah lainnya dan juga cinta akan lingkungan, sehingga
tercermin suasan lingkungan sekolah yang bersih, alami, asri,
tertib dan nyaman sejalan dengan tujuan Program Sekolah
Adiwiyata yang tengah dicanangkan di SMP Negeri 1
Rangkasbitung.
Dalam upaya merealisasikan hal-hal yang kami uraikan di
atas tersebut, maka kami akan meramu aneka kegiatan baik yang
sudah dan akan dilakukan oleh SMP Negeri 1 Rangkasbitung
ditambah dengan arahan-arahanhasil kerjasama dengan instansi
terkait diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup
terkait Program Adiwiyata, baik yang berhubungan dengan
kebersihan dan kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan
kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis
partisipatif, maupun pengelolaan sarana ramah lingkungan.
Untuk merealisasikan program tersebut, kami mohon
kerjasamanya dengan Instansi terkait kebersihan dan lingkungan
hidup, baik yang berkaitan dengan tata kelola, kebijakan akan
lingkungan hidup, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan,
kegiatan lingkungan berbasis partisipatif, maupun pengelolaan
sarana ramah lingkungan di kawasan Kantin Sehat SMPN 1
Rangkasbitung.
Sekolah sebagai komponen masyarakat yang di huni oleh
kader-kader bangsa masa depan perlu sejak dini menanamkan
kesadaran dan tanggung jawab akan kebersihan serta turut
berperan dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup itu.
II. UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KANTIN SEHAT
SMPN 1 RANGKASBITUNG YANG RAMAH LINGKUNGAN
Kantin Sehat sebagai salah satu komponen penunjang
dalam mewujudkan sekolah yang berwawasan lingkungan, telah
melakukan beberapa upaya, diantaranya:
1.Sosialisasi makanan sehat kepada para pedagang, sebagai upaya
konkrit.
Usaha kesehatan sekolah dengan Dinas Kesehatan melakukan penyuluhan,
bagi para pedagang di sekitar lingkungan SMPN 1

Rangkasbitung.
DAFTAR PESERTA PENYULUHAN PEDAGANG DILINGKUNGAN
SMPN 1 RANGKASBITUNG
NO N A M A JENIS MAKANAN TANDA
TANGAN
1. Desi Amelia Minuman, Kue basah
2. Ibu Supendi Minuman, Kue basah
3. Ibu Ujang Nasi Uduk
4. Bp. Endo Minuman
5. Bp. Sarno Baso
6. Bp. Mawi Fried Chiken
7. Ibu Eneng Jus, Mie Gaul
8. Ibu Atifa Nasi Uduk
9. Bp. Ogi Cireng
10
.
Bp. Emed Cimol
2.Sosialisasi Kebersihan kepada para pedagang, disekitar
lingkungan SMPN 1 Rangkasbitung.
Selain memberikan penyuluhan tentang makanan sehat, pedagang
dihimbau untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta
cara penyajian, seperti memakai masker, sarung tangan serta
celemek.\
Setelah berjualan pedagang menyapu, mengepel daerah sekitarnya.
3.Sosialisasi tentang cara memilih makanan sehat, yaitu:
makanan yang tidak menggunakan bahan penambah lain, baik
penambah rasa yang berlebih, zat pewarna makanan yang mencolok,
dan bahan pengawet.
4.Sosialisasi pada siswa tentang perilaku saat makan, setelah
makan dan adab sopan santun.

PROGRAM KERJA PERPUSTAKAAN SEKOLAH


SDIT AL-HUJJAJ TAHUN PELAJARAN 2022/2023

A. PENDAHULUAN
Perpustakaan sebagai jantung sebuah lembaga pendidikan, sudah selayaknya mendapatkan
porsi dan posisi yang strategis guna merealisasikan visi dan misi sekolah. Semua pihak,
khususnya kepala sekolah harus memberi perhatian lebih akan eksistensi perpustakaan di
sekolah, dan tidak lagi dianggap sebagai tempat menyimpan buku bekas, barang-barang
tidak terpakai, bahkan tempat bermain saat tidak ada KBM. Hal ini tentu sangat ironis dan
tidak mendidik. Dari berbagai sudut pemikiran diatas, Perpustakaan SDIT AL-HUJJAJ
berupaya melakukan terobosan dan revitalisasi peran dan fungsi perpustakaan sekolah
untuk mendukung program dan visi-misi sekolah. Berbagai program dan terobosan yang
direncanakan, diharapkan dapat memberi ruang yang lebih besar agar perpustakaan sekolah
sebagai center of knowledge dapat terealisasi secara optimal

B. DASAR HUKUM
Terwujudnya perpustakaaan sekolah yang berdaya guna dan berhasil guna di sekolah,
menjadi pusat kegiatan belajar mengajar, dan terbinanya anak didik menjadi gemar
membaca, bisa membaca. Untuk pembinaan dan pengembangan tersebut dapat dipetik
beberapa langkah sebagai landasan antara lain : 1. Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No.0103/0/1981 tanggal 11 Maret 1981. Mengenai pokok-pokok kebijakan
Pembinaan dan pengembangan perpustakaan sekolah di Indonesia 2. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Nasional 3. Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum Menjadi perpustakaan sekolah berbasis ICT (Information and
Communication Technology) terdepan di Kabupaten Pekalongan serta pusat IPTEK dan
sumber belajar warga sekolah guna mendukung kegitan belajar mengajar di sekolah dan
merealisasikan visi misi serta suksesnya program KEMILAU
2. Tujuan Khusus
a. Mengembangkan minat, kemampuan, dan kebiasaan membaca khususnya serta
mendayagunakan budaya tulisan, dalam berbagai sektor kehidupan;
b. Mengembangkan kemampuan mencari dan mengolah serta memanfaatkan informasi;
c. Mendidik siswa agar memelihara dan memanfaatkan bahan perpustakaan secara tepat
guna dan berhasil guna;
d. Meletakkan dasar kearah proses pembelajaran mandiri;
e. Memupuk dan mengembangkan minat dan bakat siswa;
f. Menumbukan penghargaan siswa terhadap pengalaman imajinatif;
g. Mengembangkan kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi atas
tanggungjawab dan usaha sendiri

D. VISI MISI
1. Visi a. Menjadikan perpustakaan SDIT AL-HUJJAJ sebagai Jantung Pemebelajaran, pusat
layanan informasi dan ilmu pengetahuan dengan standar pengelolaan yang berlaku.
b. Sebagai sumber belajar warga sekolah guna mendukung kegiatan belajar mengajar yang
terdepan sebagai investasi sumber daya pengetahuan yang cukup lengkap.
c. Memberikan layanan kepada seluruh siswa dan pengguna perpustakaan secara luas, dan
ikut merealisasikan visi misi serta suksesnya program utama perpustakaan sekolah yaitu
sebagai jantung Pembelajaran ilmu pengetahuan seluruh warga sekolah
2. Misi
a. Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia b. Pengembangan Sumber Daya
Informasi Tercetak dan Elektronik c. Pengembangan Layanan layanan prima berbasis
komputer d. Melaksanakan layanan perpustakaan terautomasi e. Mengelola informasi serta
menyebarluaskan informasi f. Mewujudkan kualitas dan kuanitas buku bacaan dan referensi
g. Melayani semua warga sekolah dengan layanan prima h. Menerapkan administrasi
pustaka yang professional dan akuntabel.

E. SASARAN
1. Para siswa MTs Negeri 1 Pekalongan
2. Kepala sekolah dan guru MTs Negeri 1 Pekalongan
3. Staf administrasi dan tatalaksana MTs Negeri 1 Pekalongan
F. PROGRAM KERJA
1. Program Kerja Jangka Pendek
a. Kondisi Normal: 1) Menyediakan dan menghimpun bahan pustaka, informasi, sesuai kurikulum
sekolah;
2) Menyediakan dan melengkapi fasilitas perpustakaan sesuai kebutuhan;
3) Mengolah dan mengorganisasikan bahan pustaka dengan system tertentu sehingga memudahkan
penggunaannya;
4) Melaksanakan layanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan menarik;
5) Melaksanakan kegiatan literasi di taman baca
6) Meningkatkan minat baca murid, guru, dan staf tata laksana;
7) Menambahkan koleksi bahan pustaka secara berkala untuk memenuhi kebutuhan pengguna
layanan perpustakaan;
8) Pembuatan proposal permintaan buku/majalah/jurnal pada beberapa lembaga/instansi/penerbit
tertentu;
9) Memelihara bahan pustaka agar tahan lama dan tidak cepat rusak.
10) Menerbitkan kartu perpustakaan bagi siswa, guru dan staf tata laksana;
11) Menerbitkan berbagai administrasi perpustakaan (kartu buku, kantong, lebeling, catalog buku,
dll;
12) Inventarisasi, klasifikasi dan katalogisasi bahan pustaka;
13) Entry data anggota perpustakaan pada Sistim Informasi Perpustakaan (SIP);
14) Pelayanan peminjaman buku perpustakaan melalui aplikasi Slims 8;
15) Penerbitan Surat Tanda Bebas Perpustakaan (STBP) bagi siswa kelas XII sebagai syarat
pengambilan Ijazah;
16) Menciptakan pojok-pojok baca, di sekitar tempat anak-anak senang berkumpul saat istirahat.
17) Menyusun program literasi perpustakaan sekolah:
a) lomba Menulis puisi dalam rangka memperingati hari Literasi Dunia
b) pemberian penghargaan “Pejuang Pustaka” (Kuantitas Kunjungan Perpustakaan)
c) lomba membuat ringkasan buku materi pelajaran
d) lomba membuat ringkasan buku referensi perpustakaan
e) lomba karya siswa terbaik (membuat poster)
f) story telling g) wakaf buku dari siswa kelas IX
b. Kondisi New Normal
1) Menyediakan dan menghimpun bahan pustaka, informasi, sesuai kurikulum sekolah;
2) Menyediakan dan melengkapi fasilitas perpustakaan sesuai kebutuhan;
3) Mengolah dan mengorganisasikan bahan pustaka dengan system tertentu sehingga memudahkan
penggunaannya;
4) Melaksanakan layanan perpustakaan yang sederhana, mudah dan menarik;
5) Melaksanakan kegiatan literasi dengan memanfaatkan media WhatsApp Web atau dalam
jaringan internet.
6) Meningkatkan minat baca murid, guru, dan staf tata laksana;
7) Menambahkan koleksi bahan pustaka secara berkala untuk memenuhi kebutuhan pengguna
layanan perpustakaan;
8) Memelihara bahan pustaka agar tahan lama dan tidak cepat rusak.
9) Menerbitkan kartu perpustakaan bagi siswa, guru dan staf tata laksana;
10) Menerbitkan berbagai administrasi perpustakaan (kartu buku, kantong, lebeling, catalog buku,
dll;
11) Inventarisasi, klasifikasi dan katalogisasi bahan pustaka;
12) Entry data anggota perpustakaan pada Sistim Informasi Perpustakaan (SIP di Program Slims 8);
13) Pelayanan peminjaman buku perpustakaan;
14) Penerbitan Surat Tanda Bebas Perpustakaan (STBP) bagi siswa kelas IX sebagai syarat
pengambilan Ijazah;
15) Menyusun program literasi perpustakaan sekolah: a) lomba Menulis puisi dalam rangka
memperingati hari Literasi Dunia b) lomba membuat ringkasan buku materi pelajaran c) lomba
membuat ringkasan buku referensi perpustakaan d) lomba karya siswa terbaik (membuat poster) e)
Lomba menulis cerpen f) wakaf buku dari siswa kelas IX

2. Program Kerja Jangka Panjang a. Menerapkan system layanan perpustakaan berbasis ICT dengan
pengadaan komputer lebih dari 3
b. Menerapkan E-Library learning
c. Merealisasikan kualitas dan kuantitas buku minimal 5000 Judul buku
d. Terciptanya ruangan perpustakaan yang memadai, kondusif dan menyenangkan
e. Menciptakan pojok baca atau taman baca di tempat-tempat yang sering di kunjungi siswa

3. Program Kerja Bulanan Rencana kerja perpustakaan sekolah yang tertuang dalam program kerja
perpustakaan secara umum akan mengacu pada tugas pokok perpustakaan sekolah, tujuan institusi,
visi dan misi sekolah. Hal ini didasari oleh kepentingan bersama untuk menciptakan suasana
kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien.
a. Program Kerja Bulanan BULAN PROGRAM KERJA
Juli = Mendata Ulang fasilitas penunjang perpustakaan Pengolahan bahan pustaka yang baru
Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap, Nomor punggung buku baru, Sampul melalui
program Slims 8 Mendata ulang koleksi buku perpustakaan dan buku paket Mendata buku yang
rusak dan hilang Memperbaiki buku yang rusak Melayani pendaftaran anggota baru Melayani
peminjaman dan pengembalian Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku
pinjaman Melayani peminjaman dan pengembalian buku paket Membuat laporan bulanan
Agustus = Pengolahan bahan pustaka yang baru Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap,
Nomor punggung buku baru, Sampul melalui program Slims 8 (Jika ada koleksi buku baru di
perpustakaan) Memperbaiki buku yang rusak Melayani pendaftaran anggota baru Melayani
peminjaman dan pengembalian Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku
pinjaman Membuat laporan bulanan

September = Pengolahan bahan pustaka yang baru Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog,
Cap, Nomor punggung buku baru, Sampul melalui program Slims 8 (Jika ada koleksi buku baru di
perpustakaan) Memperbaiki buku yang rusak Melayani peminjaman dan pengembalian Memanggil
siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman Melaksanakan lomba (Menulis Puisi)
dalam rangka hari Literasi Dunia secara on line Membuat laporan bulanan

Oktober = Pengolahan bahan pustaka yang baru Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap,
Nomor punggung buku baru, Sampul melalui program Slims 8 (Jika ada koleksi buku baru di
perpustakaan) Memperbaiki buku yang rusak Melayani peminjaman dan pengembalian Memanggil
siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman Mengadakan lomba membuat
ringkasan buku materi pelajaran Membuat laporan bulanan

Nopember = Pengolahan bahan pustaka yang baru Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog,
Cap, Nomor punggung buku baru, Sampul melalui program Slims 8 (Jika ada koleksi buku baru di
perpustakaan) Memperbaiki buku yang rusak Melayani peminjaman dan pengembalian Memanggil
siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman lomba membuat ringkasan buku
referensi perpustakaan secara on line Membuat laporan bulanan

Desember = Pengolahan bahan pustaka yang baru Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog,
Cap, Nomor punggung buku baru, Sampul melalui program Slims 8 (Jika ada koleksi buku baru di
perpustakaan) Memperbaiki buku yang rusak Melayani peminjaman dan pengembalian Memanggil
siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman Mengadakan lomba menulis cerpen

Januari = Membuat laporan bulanan dan semester pertama Januari Pengolahan bahan pustaka yang
baru Memperbaiki buku yang rusak Melayani pendaftaran anggota baru Melayani peminjaman dan
pengembalian Memanggil siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman Membuat
laporan bulanan

Februari = Pengolahan bahan pustaka yang baru Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap,
Nomor punggung buku baru, Sampul melalui program Slims 8 (Jika ada koleksi buku baru di
perpustakaan) Memperbaiki buku yang rusak Melayani peminjaman dan pengembalian Memanggil
siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman lomba karya siswa terbaik (membuat
poster) Dikirim secara on line Membuat laporan bulanan

Maret = Pengolahan bahan pustaka yang baru Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap,
Nomor punggung buku baru, Sampul melalui program Slims 8 (Jika ada koleksi buku baru di
perpustakaan) Memperbaiki buku yang rusak Melayani peminjaman dan pengembalian Memanggil
siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman Membuat laporan bulanan

April = Pengolahan bahan pustaka yang baru Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap,
Nomor punggung buku baru, Sampul melalui program Slims 8 (Jika ada koleksi buku baru di
perpustakaan) Memperbaiki buku yang rusak Melayani peminjaman dan pengembalian Memanggil
siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman Membuat laporan bulanan

Mei = Pengolahan bahan pustaka yang baru Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap,
Nomor punggung buku baru, Sampul melalui program Slims 8 (Jika ada koleksi buku baru di
perpustakaan) Memperbaiki buku yang rusak Melayani peminjaman dan pengembalian Memanggil
siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman Membuat laporan bulanan

Juni = Pengolahan bahan pustaka yang baru Membuat NIB, Pengklasifikasian buku, katalog, Cap,
Nomor punggung buku baru, Sampul melalui program Slims 8 (Jika ada koleksi buku baru di
perpustakaan) Memperbaiki buku yang rusak Melayani peminjaman dan pengembalian Memanggil
siswa / siswi yang terlambat mengembalikan buku pinjaman Mengumumkan siswa yang menjadi
sebutan Pejuang Pustaka Melayani peminjaman dan pengembalian buku paket Membuat laporan
bulanan, semester kedua dan tahunan

G. SUMBER DANA
Untuk mengembangkan perpustakaan perlu adanya sumber dana. Adapun sumber dana untuk
pengembangan perpustakaan MTs Negeri 1 Pekalongan antara lain : 1. RAPBS tahun 2020-2021 2.
Dana BOS/DIPA 3. Kartu Anggota Perpustakaan 4. Denda Anggota Perpustakaan 5. Pemerintah,
penerbit dll. yang tidak mengikat

H. STRUKTUR PENGELOLA PERPUSTAKAAN


1. Penanggungjawab : Drs. H. Mukhlisin, Dip. Ed 2. Kepala Perpustakaan : Fitri Ariyani, S.Pd 3. Bag.
Layanan/Sirkulasi : Pelayanan Tenis 1) Nurul Ambarwati Pelayanan Baca/Peminjaman 2) Luthfiyanti I.

PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dari uraian program kegiatan perpustakaan tersebut antara lain
adalah sebagai berikut :

1. Koleksi perpustakaan masih perlu di tambah,


2. Ruang perpustakaan masih kurang memadai ( kurang memenuhi standar),
3. Ruang audio visual (multimedia) belum berfungsi maksimal,
4. Perlu peningkatan kemampuan Pustakawan,
5. Masih kurangnya kesadaran guru, siswa dalam hal fungsi dan manfaat
perpustakaan.

Program kerja perpustakaan ini merupakan acuan, pedoman dan rencana untuk 1 tahun. Program
kerja ini diharapkan dapat menjadi titik awal kemajuan perpustakaan MTs Negeri 1 Pekalongan.
Peran serta semua pihak sangat berpengaruh pada realisasi program ini. Karenanya, diharapkan
semua pihak dapat terlibat baik secara langsung maupun tidak lagsung dalam rangka merealisasikan
berbagai program yang telah dibuat.

sekolah hijau
LATAR BELAKANG
Lingkungan merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat besar artinya bagi
makhluk hidup. Lingkungan merupakan karunia Allah yang tidak ternilai. Tanpa adanya
lingkungan maka tidak akan ada kehidupan. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk
melestarikan lingkungan sekitar dengan sebaik-baiknya. Salah satu cara pelestarian tersebut
adalah dengan pelaksanaan program penghijauan (reboisasi) secara terencana.

Sebagai lembaga pendidikan yang berwawasan lingkungan, dalam beberapa tahun ini
SMKS LPMD KABUN telah menjalankan beberapa program pengelolaan lingkungan hidup
di sekolah. Namun, karena kondisi geografis sekolah yang tanahnya labil, kurang tanaman
serta rawan longsor maka diperlukan upaya yang lebih ekstra. Upaya tersebut terutama
perihal peningkatan kerjasama dengan masyarakat agar permasalahan dapat ditindaklanjuti
secara gotong royong.

Berkaitan hal tersebut di atas, SMKS LPMD KABUN bermaksud menyelenggarakan


proyek penghijauan di lingkungan sekolah sebagai upaya pelestarian lingkungan dan
penanggulangan bencana longsor. Dengan terlaksananya program ini, semoga dampak
positifnya dapat dinikmati dalam jangka panjang pada beberapa tahun ke depan.

B. TUJUAN
         Menjadikan lingkungan SMKS LPMD KABUN sebagai kawasan hijau.
         Memberikan rasa aman, nyaman, dan tentram di lingkungan SMKS LPMD KABUN.
         Menjadi media pembelajaran untuk siswa, terutama untuk mata pelajaran Agribisnis
Tanaman Perkebunan, IPA dan Pendidikan Lingkungan Hidup.

C.  DASAR PENYELENGGARAAN 

•      Pasal 33 UUD 1945 ayat (3) yang berbunyi : Bumi, air, dan kekayaan yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran
rakyat.
•      Undang-undang No. 5 Tahun 1967 tentang ketentuan-ketentuan pokok kehutanan (Bab V,
tentang perlindungan hutan).
•      Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya.
•      Pasal 19 Undang-undang No. 04 Tahun 1982 yang berbunyi : Lembaga swadaya masyarakat
berperan sebagai penunjang bagi pengelolaan lingkungan hidup.

D. KERJASAMA PENYELENGGARAAN 
Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama SMKS LPMD KABUN dengan berbagai pihak
tanpa mengikat. 

E. TEMA KEGIATAN 
“PROYEK PENGHIJAUAN LINGKUNGAN SMKS LPMD KABUN, HIJAU
SEKOLAHKU, HIJAU BUMIKU”

F. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Pelaksanaan kegiatan ini insya Allah berlangsung pada
Waktu             : April s/d Mei 2018
Tempat            : SMKS LPMD KABUN

SUSUNAN JADWAL KEGIATAN NO JENIS KEGIATAN WAKTU PELAKSANA

1.  Persiapan
•      Pembentukan Panitia
•      Rapat Panitia
•      Menyiapkan proposal
•      Survey April 2018 Ketua Pelaksana Sekretaris Pelaksanaan
•      Sosialisasi program / penyebaran proposal
•      Pembelian bibit
•      Penanaman
•      Monitoring
•      Evaluasi
•      Penyusunan laporan April-Mei 2018 Ketua Pelaksana Sekretaris Bendahara Staf

2. Rencana Kegiatan
•      Pembuatan proposal
•      Pengajuan proposal
•      Survey bibit tanaman
•      Buah-buahan : Duren, mangga aromanis, cengkir, gedong, alpukat, jambu biji, jambu
•      air, rambutan,  belimbing, dan sawo.
•      Tanaman Keras : Ki hujan, kiara, mahoni, alba, santigi, dan petai.
•      Tanaman Hias : Kembang kertas (bougenville), hibiscus, soka, nusa indah, lidah buaya, pakis,
palm botol, dan haur kuning.
•      Tanaman Penutup : Sinyo nakal dan rumput Jepang.
•      Apotek Hidup : Jahe, koneng, cikur, laja, dll.
•      Pembelian bahan-bahan dan pupuk.
•      Penanaman.
•      Pemeliharaan.
•      Evaluasi dan monitoring

SUSUNAN KEPANITIAAN

1. Organisasi
Penanggung Jawab       : Kepala SMKS LPMD KABUN
Ketua Pelaksana          : Yundri Qamaruddin, SP
Sekretaris                    : Boimin, SP
Bendahara                   : Siti Azizah, SP
Anggota                       : M. Sanusi, S.H
                                      Handayani, S.Pd
                                      Endang Susanti S.Pd.K
                                      Nova Ariyadi, S.Pd
                                      Hanafi, S.Pd
                                   Yesrizal, S.Hum
                                     

2. Tugas dan Fungsi Panitia


Penanggung Jawab :
Bertanggung jawab ke luar dan ke dalam mengenai penyelenggaraan kegiatan penghijauan.
Ketua Pelaksana   :
Menggerakan seluruh personil dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang
telah diprogramkan sebelumnya agar dapat berjalan lancar serta tercapai tujuan
yang diharapkan.
Sekretaris  :
•      Menyusun segala kelengkapan administrasi yang diperlukan.
•      Menyusun dan merumuskan program kegiatan penghijauan.
•      Menerima dan mengeluarkan dana / biaya kegiatan yang sudah    diterima sesuai dengan
anggaran yang telah ditetapkan sekaligus mebuat laporan keuangan.
Anggota  :
Membantu semua kegiatan yang sudah diprogramkan.

G. ANGGARAN BIAYA
(Terlampir)

F. PENUTUP

Demikian kerangka acuan kegiatan ini kami sampaikan. Partisipasi dari berbagai
pihak sangat kami harapkan untuk terselenggaranya kegiatan ini dengan baik dan lancar. Hal-
hal yang dianggap perlu dan belum tercantum dalam proposal akan diatur kemudian. Semoga
Allah SWT senantiasa berkenan meridhoi kita semua.

Kabun,        Maret 2018
Ketua Sekretaris

YUNDRI QAMARUDDIN, SP BOIMIN, SP

Mengetahui,
Kepala SMKS LPMD Kabun
D E P I, S.Pd.I

Lampiran
ANGGARAN BIAYA

PEMASUKAN
Sumber Dana :
    • BOS Pusat                                                                        
    • Masyarakat                                                                        
    • Donatur                                                                            

PENGELUARAN
   • Pembelian bibit, alat, dan bahan.                                               Rp 5.000.000,-
   • Pembelian pupuk.                                                                    Rp    500.000,-
   • Survey.                                                                                   Rp    100.000,-
    • Upah tenaga kerja. Rp 100.000,- + Jumlah                                     Rp 5.700.000,

budaya sekolah
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Persoalan budaya dan karakter bangsa kini menjadi sorotan tajam masyarakat.
Sorotan itu mengenai berbagai aspek kehidupan, tertuang dalam berbagai tulisan di media
cetak, wawancara, dialog, dan gelar wicara di media elektronik. Selain di media massa, para
pemuka masyarakat, para ahli, dan para pengamat pendidikan, dan pengamat sosial berbicara
mengenai persoalan budaya dan karakter bangsa di berbagai forum seminar, baik pada tingkat
lokal, nasional, maupun internasional. Persoalan yang muncul di masyarakat seperti korupsi,
kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang
konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif, dan sebagainya menjadi topik pembahasan
hangat di media massa, seminar, dan di berbagai kesempatan. Berbagai alternatif penyelesaian
diajukan seperti peraturan, undang-undang, peningkatan upaya pelaksanaan dan penerapan
hukum yang lebih kuat. Alternatif lain yang banyak dikemukakan untuk mengatasi, paling tidak
mengurangi, masalah budaya dan karakter bangsa yang dibicarakan itu adalah pendidikan.
Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif karena pendidikan membangun
generasi baru bangsa yang lebih baik. Sebagai alternatif yang bersifat preventif, pendidikan
diharapkan dapat mengembangkan kualitas generasi muda bangsa dalam berbagai aspek yang
dapat memperkecil dan mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa.
Memang diakui bahwa hasil dari pendidikan akan terlihat dampaknya dalam waktu yang tidak
segera, tetapi memiliki daya tahan dan dampak yang kuat di masyarakat. Kualitas pendidikan di
Indonesia saat ini telah menjadi perhatian dari berbagai kalangan, tidak hanya pada kalangan
pendidikan, tetapi juga masyarakat. Mereka menginginkan munculnya perubahan dalam hal
usaha meningkatkan kualitas pendidikan. Fakta menunjukkan bahwa kualitas pendidikan kita
belum sebagaimana diharapkan. Tuntutan terhadap peningkatan kualitas pendidikan semakin
meningkat. Hal ini dikarenakan adanya (1) kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (2)
persaingan global yang semakin ketat, dan (3) kesadaran masyarakat (orang tua siswa) akan
Pengembangan Budaya Mutu Sekolah Unggul,Berakhlak dan Berprestasi Dalam Mewujudkan
Karakter Bangsa melalui Pendidikan 2 pendidikan yang berkualitas semakin tinggi. Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi pada akhir-akhir ini telah membawa dampak
perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia, sehingga permasalahan dapat
dipecahkan dengan mengupayakan penguasaan serta peningkatan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Tanpa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, seseorang kurang bisa
mengantisipasi perubahan-perubahan dalam kehidupan sehari-hari dan tidak mampu mengatasi
persoalan-persoalan hidup yang selalu berkembang dengan pesat. Persaingan global dalam era
pasar bebas, menyebabkan adanya kompetisi yang sangat ketat. Untuk dapat berpartisipasi
dalam persaingan global tersebut, seseorang dituntut memiliki kemampuan yang
lebih/berkualitas, yaitu memiliki kecakapan berkomunikasi, memiliki kemampuan menjalin
kerjasama, memiliki keterampilan atau skill tertentu, individu yang ulet, disiplin, beretos kerja
yang tinggi, pandai menangkap peluang, dan memiliki semangat untuk maju. Budaya sekolah
merupakan faktor yang paling penting dalam membentuk siswa menjadi manusia yang penuh
optimis, berani, tampil, berperilaku kooperatif, dan kecakapan personal dan akademik. Sekolah-
sekolah yang memiliki keunggulan atau keberhasilan pendidikan tertentu biasanya dapat dilihat
dari beberapa variabel yang mempengaruhinya seperti perolehan nilai dan kondisi fisik, akan
tetapi kurang memperhatikan hal lain yang tidak tampak yang justru lebih berpengaruh
terhadap kinerja individu dan organisasi itu sendiri yang mencakup nilai-nilai (values), keyakinan
(beliefs), budaya, dan norma perilaku yang disebut sebagai the human side of organization
(sisi/aspek manusia dan organisasi). Para kepala sekolah, guru, warga sekolah, stakeholder
sekolah atau yang terkait termasuk pengawas, dan pengelola/pembina pendidikan perlu
dibekali pemahaman konsep yang benar tentang budaya organisasi, budaya mutu sekolah dan
pengembangannya, serta konsep sekolah yang baik atau unggul. Dengan memiliki pemahaman
konsep yang baik para kepala sekolah dan guru selaku pelaksana penyelenggara pendidikan
yang didukung oleh warga sekolah, stakeholder sekolah atau yang terkait lainnya akan dapat
mengembangkan budaya mutu sekolah dalam rangka pengembangan sekolah yang unggul,
termasuk pengawas, dan pengelola/pembina pendidikan akan dapat membinanya dengan
efektif dan efisien. Oleh karena itu, pengembangan budaya mutu sekolah merupakan hal yang
sangat penting dan berpengaruh dalam membentuk profesionalitas insan pendidikan yang
berkarakter dan berbasis budaya.
B. BAB II PEMBAHASAN A. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Dalam organisasi pendidikan yang
menjadi pemimpin pendidikan adalah kepala sekolah. Sebagai pemimpin pendidikan, kepala
sekolah memiliki sejumlah tugas dan tanggung jawab yang cukup berat. Untuk bisa menjalankan
fungsinya secara optimal, kepala sekolah perlu menerapkan gaya kepemimpinan yang tepat.
Kepala Sekolah dalam melaksanakan tugasnya ,dibantu dan bekerjasama dengan PKS
( Pembantu Kepala Sekolah), Guru dan karyawan di sekolah seperti Tata Usaha dan petugas K3.
Peranan utama kepemimpinan kepala sekolah tersebut, nampak pada pernyataan-pernyataan
yang dikemukakan para ahli kepemimpinan. Knezevich yang dikutip Indrafachrudi (1983)
mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah sumber energi utama ketercapaian tujuan suatu
organisasi. Di sisi lain, Owens (1991) juga menegaskan bahwa kualitas kepemimpinan
merupakan sarana utama untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk itu, agar kepala sekolah bisa
melaksanakan tugasnya secara efektif, mutlak harus bisa menerapkan kepemimpinan yang baik.
Sekolah-sekolah yang memiliki keunggulan atau keberhasilan pendidikan oleh Owens, (1995:
81) lebih dipengaruhi dari kinerja individu dan organisasi itu sendiri yang mencakup nilai-nilai
(values), keyakinan (beliefs), budaya, dan norma perilaku yang disebut sebagai the human side
of organization (sisi/aspek manusia dan organisasi). Hal tersebut sesuai apa yang telah dilakukan
oleh Frymier dan kawankawan (1984) dalam melakukan penelitian One Hundred Good Schools,
yang dalam penelitiannya mereka menyimpulkan bahwa iklim atau atmosphere sekolah, seperti
hubungan interpersonal, lingkungan belajar yang kondusif, lingkungan yang menyenangkan,
moral dan spirit sekolah berkorelasi secara positif dan signifikan dengan kepribadian dan
prestasi akademik lulusan. Dengan demikian, budaya sekolah dapat dikatakan bermutu
bilamana memungkinkan bertumbuhkembangnya sekolah dalam mencapai suatu keberhasilan
pendidikan. Budaya mutu sekolah adalah keseluruhan latar fisik, lingkungan, suasana, rasa, sifat,
dan iklim sekolah secara produktif mampu memeberikan pengalaman dan
bertumbuhkembangnya sekolah untuk mencapai keberhasilan pendidikan berdasarkan
Pengembangan Budaya Mutu Sekolah Unggul,Berakhlak dan Berprestasi Dalam Mewujudkan
Karakter Bangsa melalui Pendidikan 5 spirit dan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah. Dalam hal
ini, Depdiknas (2000) telah merumuskan beberapa elemen budaya mutu sekolah sebagai
berikut: (1) informasi kualitas untuk perbaikan, bukan untuk mengontrol, (2) kewenangan harus
sebatas tanggungjawab, (3) hasil diikuti rewards atau punishment, (4) kolaborasi, sinergi, bukan
persaingan sebagai dasar kerjasama, (5) warga sekolah merasa aman terhadap pekerjaannya,
(6) atmorfir keadilan, (7) imbal jasa sepadan dengan nilai pekerjaan, dan (8) warga sekolah
merasa memiliki sekolah. Sedangkan Peter dan Waterman (Hanson, 1996) menemukan nilai-
nilai budaya yang secara konsisten dilaksanakan di sekolah yang baik, yaitu mutu dan pelayanan
merupakan hal yang harus diutamakan, selalu berupaya menjadi yang terbaik, mem-berikan
perhatian penuh pada hal-hal yang nampak kecil, tidak membuat jarak dengan klien, melakukan
sesuatu sebaik mungkin, bekerja melalui orang (bukan sekedar bekerjasama atau
memerintahnya), memacu inovasi, dan toleransi terhadap usaha yang berhasil. Pengembangan
budaya mutu sekolah merupakan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah, selaku pemimpin
pendidikan. Namun demikian, pengembangan budaya mutu sekolah mempersyaratkan adanya
partisipasi seluruh personil sekolah dan stakeholder, termasuk orang tua siswa, dan oleh karena
itu, secara manajerial pengembangan budaya mutu sekolah menjadi tanggung jawab kepala
sekolah, sedangkan secara operasional sehari-hari menjadi tugas seluruh personil sekolah dan
stakeholder terkait. B. TAHAPAN PELAKSANAAN Proses pengembangan budaya mutu sekolah
dapat dilakukan melalui tiga tataran, yaitu (1) pengembangan pada tataran spirit dan nilai-nilai;
(2) pengembangan pada tataran teknis; dan (3) pengembangan pada tataran sosial. Pada
tataran pertama, proses pengembangan budaya mutu sekolah dapat dimulai dengan
pengembangan pada tataran spirit dan nilai-nilai, yaitu dengan cara mengidentifikasi berbagai
spirit dan nilai-nilai kualitas kehidupan sekolah yang dianut sekolah, misalnya spirit dan nilai-
nilai disiplin, spirit dan nilai-nilai tanggung jawab, spirit dan nilai-nilai kebersamaan, spirit dan
nilai-nilai keterbukaan, spirit dan nilainilai kejujuran, spirit dan nilai-nilai semangat hidup, Spirit
dan nilai-nilai sosial dan menghargai orang lain, serta persatuan dan kesatuan (Torrington &
Weightman, Pengembangan Budaya Mutu Sekolah Unggul,Berakhlak dan Berprestasi Dalam
Mewujudkan Karakter Bangsa melalui Pendidikan 6 dalam Preedy, 1993). Oleh karena itu, tidak
ada pengembangan budaya mutu sekolah secara sistematik tanpa identifikasi berbagai spirit
dan nilai-nilai yang dapat dijadikan landasan. Dalam rangka pengembangan budaya mutu
sekolah ada tiga langkah yang harus ditempuh oleh kepala sekolah, yaitu: 1. Identifikasi spirit
dan nilai-nilai sebagai sumber budaya mutu sekolah, yang dilakukan bersama dengan seluruh
stakholder, dan ditetapkan sebagai sebuah kebijakan resmi sekolah dalam bentuk surat
keputusan kepala sekolah. 2. Sosialisasi secara kontinyu spirit dan nilai-nilai kepada seluruh
stakholder, baik melalui pertemuan-pertemuan, majalah sekolah, buku penghubung sekolah,
majalah dinding sekolah, diperagakan pada dinding kelas, maupun dalam bentuk surat edaran.
3. Kepala sekolah selalu menumbuhkan komitmen seluruh stakeholder agar memegang teguh
spirit dan nilai-nilai yang telah ditetapkan bersama. Pada tataran kedua, adalah pengembangan
tataran teknis. Pengembangan pada tataran teknis tersebut dilakukan setelah kepala sekolah
bersama stakeholder telah berhasil mengidentifikasi spirit dan nilai-nilai, yaitu dengan cara
mengembangan berbagai prosedur kerja manajemen (management work procedures), sarana
manajemen (management toolkit), dan kebiasaan kerja (management work habits) berbasis
sekolah yang betul-betul merefleksikan spirit dan nilai-nilai yang akan dibudayakan di sekolah.
Dalam rangka pengembangan tataran teknis budaya mutu sekolah dapat ditempuh oleh kepala
sekolah melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1. Kepala sekolah bersama seluruh
stakeholder terkait mengevaluasi sejauh mana keseluruhan komponen sistem sekolah, seperti
struktur organisasi sekolah, deskripsi tugas sekolah, sistem dan posedur kerja sekolah, kebijakan
dan aturanaturan sekolah, tatatertib sekolah, hubungan formal maupun informal, telah
merefleksikan spirit dan nilai-nilai dasar yang sangat fungsional bagi tumbuh dan
berkembangnya sekolah. 2. Selanjutnya, kepala sekolah dengan stakeholder terkait
mengembangkan berbagai kebijakan teknis pada setiap komponen sistem yang betul-betul
merefleksikan spirit dan nilai-nilai dasar yang sangat fungsional bagi tumbuh dan
berkembangnya sekolah. Bagi komponen sistem sekolah yang telah Pengembangan Budaya
Mutu Sekolah Unggul,Berakhlak dan Berprestasi Dalam Mewujudkan Karakter Bangsa melalui
Pendidikan 7 merefleksikan spirit dan nilai-nilai yang sangat fungsional bagi tumbuh dan
berkembangnya sekolah sebaiknya tetap dipertahankan dan diimplementasikan, dan bilamana
tidak hendaknya terlebih dahulu dilakukan berbagai perubahan dan pembaharuan seperlunya,
dan setelah itu kepala sekolah selaku manajer sekolah berkewenangan untuk segera membuat
berbagai kebijakan teknis. Sedangkan pada tataran ketiga adalah pengembangan tataran sosial.
Pengembangan tataran sosial dalam konteks pengembangan kultur sekolah adalah proses
implementasi dan institusionalisasi sehingga menjadi sebagai suatu kebiasaan (work habits) di
sekolah dan di luar sekolah.
C. Tahap Pengembangan Budaya Mutu Sekolah Tahap-tahap pengembangan Kegiatan dalam
pengembangan budaya mutu sekolah Merumuskan tujuan pengembangan yang dijiwai spirit
dan nilai-nilai & Penetapan kebijakan • mencapai keefektifan pendidikan di sekolah • melalui
tim khusus • melibatkan semua warga sekolah • kebijakan yang bersifat mikro/operasional •
penetapan kebijakan-kebijakan pengembangan budaya mutu berdasarkan kesepakatan
bersama Sosialisasi & implementasi • kepada semua warga sekolah • orang tua siswa • melalui
ditempel pada papan pengumuman • surat • edaran • dilakukan komunikasi secara terbuka
(untuk dan agar dimengerti, dipahami, disetujui, diikuti dan dapat diterima sebagai kebijakan
atau aturan sekolah) • Dilaksanakan bersama-sama dengan baik Evaluasi & follow up •
dilakukan evaluasi bersama • melalui rapat rutin sekolah • pertemuan-pertemuan dengan wali
siswa, • perbaikan sebagai tindak lanjut Identifikasi Spirit Dan Nilai-Nilai Sebagai Sumberdaya
Mutu Sekolah Unggul berakhlak dan berprestasi.
D. pengembangan Kegiatan dalam pengembangan budaya mutu sekolah Merumuskan tujuan
pengembangan yang dijiwai spirit dan nilai-nilai & Penetapan kebijakan
E. • mencapai keefektifan pendidikan di sekolah • melalui tim khusus • melibatkan semua warga
sekolah • kebijakan yang bersifat mikro/operasional • penetapan kebijakan-kebijakan
pengembangan budaya mutu berdasarkan kesepakatan bersama
F. Sosialisasi & implementasi • kepada semua warga sekolah • orang tua siswa • melalui ditempel
pada papan pengumuman • surat • edaran • dilakukan komunikasi secara terbuka (untuk dan
agar dimengerti, dipahami, disetujui, diikuti dan dapat diterima sebagai kebijakan atau aturan
sekolah) • Dilaksanakan bersama-sama dengan baik
G. Evaluasi & follow up • dilakukan evaluasi bersama • melalui rapat rutin sekolah • pertemuan-
pertemuan dengan wali siswa, • perbaikan sebagai tindak lanjut (dibuat tabel)

Anda mungkin juga menyukai