Anda di halaman 1dari 3

Tugas awal

Mata kuliah : Teologi Perjanjian Baru 2


Nama : Marta Ida Setyowati
NIM : 201801231

Analisis teks.
Masalah yang dihadapi jemaat dalam Kitab Yakobus:
a. Hidup dalam pencobaan.
Surat Yakobus merupakan surat yang ditujukan kepada orang Kristen Yahudi yang tersebar
di daerah-daerah perantauan. Mereka adalah petobat baru yang terpaksa harus meninggalkan
Yerusalem karena ancaman dan tekanan dari masyarakat Yahudi yang tidak setuju dengan
kekristenan pada waktu itu. Jemaat sedang mengalami kesulitan, secara berurutan
digambarkan kesulitan yang dihadapi jemaat yaitu
Yakobus 1:2-4 TB
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam
berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu
menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang,
supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun
Ada indikasi Jemaat sedang mengalami pencobaan yang berat berkaitan dengan iman kepada
Yesus Kristus. Yakobus ingin memberikan semangat kepada orang Kristen Yahudi yang
mengalami penderitaan karena iman kepercayaannya kepada Kristus.
b. Hidup dalam dosa
Yakobus menggunakan kata hamartia untuk menjelaskan dosa, arti kata hamartia adalah
“meleset dari sasaran”. Yakobus menyebut sebanayak 6 kali tentang dosa; dosa berasal dari
hawa nafsu yang ada di dalam diri manusia (Yak. 1:15); akibat dosa dalam kerohanian adalah
kematian yang kekal (Yak. 1:15); dosa memperlihatkan kasih yang pilih-pilih dan tidak
mengasihi (Yak. 2:8-9); seseorang gagal untuk berbuat baik berdosa (Yak. 4:17); dosa dapat
diampuni (Yak. 5:15, 20).54 Yakobus juga menggunakan kata parabates untuk merujuk pada
dosa, yang artinya adalah suatu pelanggaran pada standar Allah (Yak. 2:9, 11).
1. Dosa mendua hati
Yakobus 1:5-8
5Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya
kepada Allah, – yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak
membangkit-bangkit –, maka hal itu akan diberikan kepadanya. 6Hendaklah ia memintanya
dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan
gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. 7Orang yang demikian
janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. 8Sebab orang yang mendua
hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
2. Dosa keinginan jahat
Yakobus 1:13-15
13
Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: ”Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab
Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.  14Tetapi
tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat
olehnya.  15Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu
sudah matang, ia melahirkan maut.

Kata ‘keinginan’ dari kata epithumia artinya tidak mengandung konotasi jahat. Jadi
‘keinginan’ dalam teks ini mengarah pada keinginan untuk perkara-perkara yang pada
hakikatnya tidak jahat, atau dengan arti lain suatu dorongan manusiawi yang ada dalam setiap
orang. Keinginan seperti ini tidaklah suatu yang salah, sampai “orang itu terseret dan terpikat
oleh keinginannya sendiri”.
3. Iman
Yakobus 3:14-17
14
Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai
iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan
dia?  15Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan
makanan sehari-hari,  16dan seorang dari antara kamu berkata: ”Selamat jalan, kenakanlah
kain panas dan makanlah sampai kenyang!”, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa
yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?  17Demikian juga halnya dengan iman: Jika
iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.

Bagi Yakobus, seorang Kristen bukan hanya dituntut untuk beriman dengan benar, yaitu iman
kepada Yesus Kristus, dan juga harus mampu mengimplementasikan iman yang dimaksudkan
tersebut dalam kehidupan yang nyata.

4. Doa
Yakobus mendorong orang percaya untuk berdoa dalam segala situasi, baik dalam
pencobaan, kesulitan, sakit, atau bersukacita (Yak. 1:5; 5:13-14). Umat Allah bisa datang
kepadaNya dalam doa, bahkan ketika merasa bingung dan kacau karena pencobaan atau
penderitaan, karena dia memberikan hikmat dan anugerah, apapun situasi atau kerangka
berpikir mereka (Yak. 1:5)
Kadang-kadang orang percaya gagal mengalami berkat-berkat yang Allah siap berikan
kepada mereka karena mereka tidak memintanya di dalam doa (Yak. 4:2d). Masalah lain
yang dialami orang percaya dalam doa adalah meminta hal-hal yang keliru atau meminta
karena motif-motif yang mementingkan diri sendiri (Yak. 4:3).
5. Kehidupan baru
Seseorang memasuki kehidupan baru, jika Allah melalui Firman-Nya “menjadikannya” (Yak.
1:18). Jika Firman diterima dan tertanam di dalam hati (Yak. 1:21), maka manusia memasuki
kehidupan Kristen. Kata ‘menjadikan’ dari kata apekuesen yang berarti melahirkan. Yakobus
menunjukkan bahwa harus terjadi terlebih dahulu perubahan batin yang dikerjakan oleh Roh
Kudus melalui FirmanNya, barulah kemudian seseorang memasuki kehidupan baru
6. Eskatologis
Kedatangan Tuhan (parusia) yang sudah dekat adalah pengharapan yang senantiasa hidup
(Yak. 5:7,8); hakim telah berdiri diambang pintu (5:9). Pada saat kedatangan Tuhan (parusia)
itu nanti, pengalaman keselamatan menjadi lengkap karena dilukiskan menerima “mahkota
kehidupan” (Yak. 1:12), keselamatan jiwa dari maut (Yak. 5:20), atau mewarisi Kerajaan
Allah (Yak. 2:5).

Anda mungkin juga menyukai