Meling Indawarti
BIODATA RASUL
YAKOBUS
Penulis : Yakobus saudara Tuhan Yesus
Tema : Iman yang Berhasil
Tanggal Penulisan: Tahun 45-49 M
BAHASA IBRANI: YA’AKOV
BAHASA YUNANI: IAKOBOS
TERJEMAHAN KUNO DAN MODERN
MENGUBAH NAMANYA MENJADI YAKOBUS
PENGANTAR SURAT YAKOBUS
Yakobus menulis kepada kedua belas suku Yahudi di perantauan, yaitu orang-orang Yahudi yang sudah menjadi
pengikut Yesus, yang terserak di seluruh daerah sekeliling Israel, yaitu dunia yang dikenal pada waktu itu, dunia
Yunani-Romawi. Gereja bermula dengan orang-orang seperti ini (Kis. 2:5-11). Rupanya ada di antara mereka ada
yang masih bertemu dalam rumah ibadah orang Yahudi (Yak 2:2), dimana orang itu juga adalah anggota jemaat
Kristus karena Yakobus menyuruh mereka memanggil para penatua jemaat (Yak. 5:14). Walaupun Yesus hanya
disebut beberapa kali di dalamnya, surat itu penuh dengan pengajaran Yesus, termasuk setidak-tidaknya ada
beberapa petunjuk kepada kotbah di bukit. Yesus disebut dalam surat ini sebagai Yesus Kristus, Tuhan kita yang
mulia (Yak. 2:1). Dia disebut sebagai Allah yang murni (Yak 3:17a) dan “Dialah Tuhan” (Yak. 5:14). Surat itu juga
mengajar hal yang mendasar tentang Allah, yaitu bahwa Ia adalah Hakim (Yak. 5:9), Allah kita yang Esa (Yak. 2:19),
Pencipta (Yak. 1:18), tidak berubah (Yak. 1:17), serta Tuhan yang maha penyayang dan penuh belas kasihan (Yak.
3:17b).
Yakobus menulis tentang ibadah yang penuh perbuatan baik sebagai bukti dari iman sejati. Surat itu penuh
dengan nasihat yang disertai dengan gambaran yang hidup dan contoh-contoh dari Perjanjian Lama. Ada 108 ayat
di dalam Surat Yakobus, dan lebih daripada separuhnya adalah perintah, mirip dengan Kitab Amsal dalam
Perjanjian Lama. Juga di dalam hal menegaskan keadilan sosial dan ketidaksetaraan sosial, surat itu mirip dengan
Kitab Amos.
TUJUAN SURAT YAKOBUS
01 02
Untuk membangun semangat
orang percaya yahudi yang Untuk memperbaiki
sedang menderita berbagai berbagai pengertian yang
pencobaan yang menguji iman salah mengenai sifat iman
mereka, yang menyelamatkan
03
Untuk menasihatkan dan membina pembacanya
mengenai hasil-hasil praktis iman mereka dalam
hidup yang benar dan perbuatan yang baik.
LATAR BELAKANG SURAT YAKOBUS
Surat ini tergolong “surat-surat umum” karena pada
mulanya dialamatkan kepada suatu sidang pembaca yang
lebih luas dari jemaat lokal.
2) Pengetahuan pribadi Yakobus tentang orang percaya yang “terserak” itu (Yak 1:1)
3) Nada yang berwibawa dari surat ini. Sebagai pemimpin gereja di Yerusalem, Yakobus
sedang menulis surat kepada domba-dombanya yang berserakan.
ISI SURAT YAKOBUS
Surat ini membahas serangkaian pokok yang cukup beragam berkaitan dengan menjalankan kehidupan Kristen yang
sejati.
A. YAKOBUS 1 C. YAKOBUS 3
-Yakobus mendorong orang -Yakobus dengan sungguh-sungguh
percaya untuk menanggung mengingatkan tentang berdosanya
pencobaan dengan sukacita (Yak lidah yang sukar dikendalikan (Yak
1:2-11). 3:1-12).
-Melawan godaan dan tahan uji -Menasehati tentang hikmat duniawi
(Yak 1:12-18). (Yak 3:13-18)
-Menjadi pelaku Firman dan
bukan hanya pendengar (Yak
1:19-27).
D. YAKOBUS 4
-Hawa nafsu dunia (Yak
4:1-10).
B. YAKOBUS 2
-TIdak memfitnah dan
-Berbelas kasih kepada orang- menghakimi orang (Yak
orang lemah tanpa memandang 4:11-12).
status (Yak 2:1-13). -Selalu ingat Tuhan
-Menunjukkan iman yang aktif dalam rencana (Yak
dan bukan pengakuan yang 4:13-17).
kosong (Yak 2:14-26).
E. YAKOBUS 5
-Kekayaan yang mementingkan diri sendiri (Yak 5:1-6).
-Yakobus menutup dengan menekankan kesabaran, doa, dan
memulihkan mereka yang sudah mundur/berdosa (Yak 5:7-20).
POKOK TEOLOGIS SURAT YAKOBUS SECARA DETAIL
IMAN SEJATI ADALAH IMAN YANG TAHAN DALAM PENCOBAAN – YAKOBUS 1
Iman sejati tekun dalam pencobaan dan menganggap pencobaan itu sebagai kebahagiaan. Saat meminta hikmat
dengan iman teguh tanpa mendua hati, orang yang percaya akan hidup tenang. Entah dalam kemiskinan dan
kedudukan rendah ataupun dalam kekayaan dan kedudukan tinggi, orang yang percaya akan tetap tenang. Dalam
segala pencobaan kita akan tahan uji dan pada akhirnya akan disempurnakan dan menerima mahkota kehidupan.
Iman sejati sabar dan tidak cepat marah. Iman itu didasarkan pada Firman. Kita dijadikan anak-anakNya oleh Firman
kebenaran. Firman itu berkuasa menyelamatkan jiwa kita. Dan kita harus menjadi pelaku Firman, bukan pendengar
saja. Inilah tanda bahwa orang berbahagia dan beribadah kepada Allah.
Sanggup mengendalikan lidah berarti sanggup mengendalikan seluruh tubuh. Mulut kita dibandingkan dengan
kekang, kemudi, atau api, benda yang kecil yang dapat mengendalikan sesuatu yang besar. Lidah merupakan api yang
dapat membawa kita kepada neraka. Lidah adalah seperti dunia kejahatan yang bernoda, buas dan beracun, sulit
dijinakkan. Lidah kita tidak boleh mengeluarkan baik dan jahat sekaligus. Orang yang percaya akan memiliki lidah
yang kudus dan kehidupan penuh hikmat yang akan menghasilkan damai.
Iman sejati berdoa mencari kebenaran, namun bukan untuk memuaskan hawa nafsu. Iman sejati tidak bersahabat
dengan dunia dan tidak congkak. Iman sejati tunduk kepada Allah dan melawan Iblis dengan mendekat kepada Allah
dan menjadi suci. Dengan merendahkan diri di hadapan Allah, kita akan ditinggikan. Di sini ditegaskan bahwa lidah
kita jangan dipakai untuk berfitnah, menghakimi sesama atau menyombongkan diri. Iman sejati tunduk dan mencari
kehendak Allah, mengenal yang baik dan melakukan yang baik.
Orang percaya hidup dengan memikirkan akhir zaman. Mereka tahu bahwa kekayaan hanya sementara, akan
busuk, dimakan ngengat dan berkarat. Orang kaya yang menahan upah dari buruh, hidup mewah, berfoya-foya
dan memuaskan hawa nafsu sebenarnya mengalami hidup yang sia-sia. Justru dengan iman, kita menantikan
dengan sabar kedatangan Tuhan. Ia akan datang sebagai Hakim, karena itu kita perlu tahan penderitaan dan
bersabar. Kita perlu sabar seperti petani menantikan panen. Kita perlu sabar seperti nabi-nabi. Kita perlu sabar
seperti Ayub. Yakobus memberi nasehat:
Menderita? Berdoalah!
Bergembira? Bernyanyilah!
Sakit? Panggil para penatua!
Saling mengaku dosa! Saling mendoakan!
AYAT PENTING
Yakobus 1:2-3 Saudara-
saudaraku, anggaplah Yakobus 2:17 Demikian
sebagai suatu juga halnya dengan iman:
kebahagiaan, apabila Jika iman itu tidak disertai
kamu jatuh ke dalam perbuatan, maka iman itu
berbagai-bagai pada hakekatnya adalah
pencobaan, sebab kamu mati.
tahu, bahwa ujian
terhadap imanmu itu Yakobus 3:9 Dengan lidah
menghasilkan ketekunan. kita memuji Tuhan, Bapa
kita, dan dengan lidah kita
Yakobus 1:19 Hai mengutuk manusia yang
saudara-saudara yang diciptakan menurut rupa
kukasihi, ingatlah hal ini: Allah
setiap orang hendaklah
cepat untuk mendengar,
tetapi lambat untuk
berkata-kata, dan juga
lambat untuk marah;
Yakobus 5:16b Doa orang yang benar, bila
dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
KATA KUNCI DALAM SURAT YAKOBUS
YAKOBUS 1: 2-4
Yakobus mengatakan bahwa dari pengalaman pribadinya dia tahu hidup itu sulit. Tetapi dia
percaya bahwa pencobaan dan kesulitan hidup sebenarnya dapat menghasilkan ketekunan
dan membentuk karakter kita. Allah dapat melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam diri
kita ditengah-tengah penderitaan. Dan dapat membantu kita menjadi
SEMPURNA/KESEMPURNAAN dan lengkap.
Nah, kata SEMPURNA itu sangat penting bagi
Yakobus,dia mengulangi 9 kali dalam kitab ini.
Dalam kitab bahasa Yunani dan Ibrani kata ini
merujuk kepada keutuhan.
Ibrani: TAMIM
Yunani: TELEIOS
Yang artinya: keutuhan/integritas
Ini berarti kesempurnaan menghidupi hidup yg
sepenuhnya terintegrasi.
Dimana kita belajar untuk sempurna dengan
konsisten dan nilai keyakinan kita yang kita teladani
dari Yesus.
KESIMPULAN SURAT YAKOBUS
-
DAFTAR PUSTAKA: