Anda di halaman 1dari 23

Identifikasi Potensi dan Masalah

Kota/Perkotaan
Hari 1 Sesi 4

Disampaikan oleh: Agam Marsoyo, Ph.D

Program Pelatihan CITY PLANNING


PUSBINDIKLATREN BAPPENAS – MPWK UGM
23 Agustus – 3 September 2021

1
Pokok Bahasan Hari 1 Sesi 4:

1. Pengantar
2. Definisi Potensi
3. Definisi Masalah
4. Identifikasi Potensi dan Masalah

2
1. Pengantar

Mengapa ruang perlu ditata? Ada Masalah?


• Ketika sumber daya yang tersedia dalam ruang terlalu sempit dari
yang dibutuhkan untuk kehidupan, maka penataan ruang perlu.

• Makin terbatas sumber daya, makin


diperlukan penataan; bila tidak ditata
dengan baik, sumber daya akan habis dan
kehidupan tidak dapat ditopang → terjadi
kepunahan mahluk, dan dapat menuju
pada kepunahan umat!
Sumber: Doxiadis, C.A.,1971. Ekistics: An Introduction to the Science of
Human Settlements, London: Hutchinson & Co.

3
Penataan ruang: rencana tata ruang

• Gambaran susunan struktur ruang dan pola pemanfaatan ruang yang


ditujukan untuk mencapai tujuan kesejahteraan rakyat banyak.

• Rencana pola pemanfaatan ruang yang dikehendaki diwujudkan


dalam kegiatan dan perilaku para pemilik hak atas ruang terhadap
ruang yang dimilikinya→ obyek perencanaan tata ruang adalah
perilaku para pemilik hak atas ruang

4
Siklus Perencanaan #1: POAC

P lanning/
Perencanaan

“penyesuaian” pemrograman

penganggaran
C ontrolling
Pengendalian Organising
Pengorganisasian

Evaluasi
Actuating
Pelaksanaan/Implementasi

5
Siklus Perencanaan #2

A Planning or Plan-Making
Process Cycle
(sumber: American Planning Association, 1995)

6
2. Definisi Potensi

Potensi?
• potent adj 1. powerful; strong. 2 (of a reason) cogent; forceful. 3 (of a male) capable of sexual
erection or orgasm. – potency n [Latin potens – ent-: related to *posse].

Cogent; ks, yang meyakinkan, kuat. To present c. Arguments in favor of plan memberikan
alasan-alasan yang meyakinkan untuk kepentingan suatu rencana.

• Potential – adj. Capable of coming into being or action; latent . – n 1.capacity for use or
development. 2. usable resources. 3. Physics quantity determining the energy of mass in a
gravitational field or of charge in an electric field. – potentiality n. Potentially adv. [Latin: related
to *potent]

POTENSI ----- POTENSIAL

7
Potensi dan Potensial: wilayah

• Keseluruhan sumber daya yang dimiliki, dikuasai


Potensi (yang ada)
maupun digunakan oleh daerah untuk
mengembangkan daerahnya, baik dalam bentuk
SDA, SDM, Sarana dan prasarana dan Institusinya.

• Terminologi potensi dapat bermakna SDM yang


Potensial (yang akan belum dimanfaatkan (deposit), SDM yang masih
dikembangkan) dapat dikembangkan, kapasitas prasarana yang
belum dimanfaatkan, kemampuan/kapasitas
institusi lokal.

KATA KUNCI POTENSI:


Sesuatu yang dimiliki yang memberikan energi atau kekuatan untuk menggerakkan wilayah, yang
apabila sesuatu itu diambil atau musnah, maka lumpuhlah wilayah itu.

8
Mari diskusikan:
a. Apa potensi Kota Yogyakarta?

b. Apa potensi Kota Denpasar Bali?

c. Apa potensi Kota Bontang?

9
3. Definisi Masalah

• Problem n
• 1- a doubtful or difficult matter requiring a solution (how to prevent it
is a problem; the problem of ventilation)
• 2-something hard to understand or accomplish or deal with...

• Masalah n sesuatu yg harus diselesaikan atau harus dicarikan jalan


keluarnya; persoalan

10
Masalah Wilayah
• Masalah wilayah didefinisikan sebagai suatu kondisi yang tidak sesuai (gap) jika dibandingkan dengan
standar (benchmark tertentu) atau keinginan yang ingin dicapai.

• Permasalahan didefinisikan sebagai kesenjangan antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini
dengan yang direncanakan dan kesenjangan antara yang ingin dicapai di masa datang dengan kondisi
riil saat perencanaan dibuat (Permendagri Nomor 86 tahun 2017)

Masalah adalah causa (penyebab), bukan symtom (gejala).


• Contoh symtom: Suhu badan tinggi, wabah malaria.
• Contoh masalah: Kesenjangan pendapatan, rendahnya kualitas SDM.

Kata kunci Masalah:


• Keterbatasan, hambatan, konflik, ketidaksesuaian yang dihadapi oleh daerah dalam pengembangan daerahnya.
• Gap antara yang terjadi dengan yang seharusnya/standar
• Gap antara yang terjadi dengan keinginan

11
Penanda masalah wilayah
Ketidaksesuaian Penggunaan

Konflik Ketidakcukupan Kebutuhan

Ketidakmampuan Layanan

Daya tarik Investasi

Penurunan Daya layan Prasarana

Kualitas layanan Prasarana

Masalah adalah causa (penyebab), bukan symtom (gejala).


Contoh symtom: Suhu badan tinggi, wabah malaria.
Contoh masalah: Kesenjangan pendapatan, rendahnya kualitas SDM.

12
contoh
Kondisi Contoh
Masalah sebagai keadaan yang dibandingkan dengan — Masih tingginya angka kemiskinan
standar absolut/norma dasar kemanusiaan — Masih banyak KK yang tinggal di permukiman kumuh
— Belum tersedianya sarana permukiman penduduk yang
memadai
— Belum meratanya cakupan layanan air bersih
Masalah sebagai keadaan yang dibandingkan dengan — Masih rendahnya kualitas lingkungan dan cakupan
keinginan sanitasi dasar
— Belum meratanya cakupan layanan listrik
— Belum meratanya sarana dan prasarana komunikasi
dan informasi
Masalah sebagai kendala/hambatan yang muncul atau akan — Menurunnya kualitas layanan irigasi untuk mengairi
muncul dalam rangka proses mencapai tujuan tertentu lahan potensial untuk budidaya
— Belum adanya relasi pemasaran bagi produksi yang
melimpah
— Terbatasnya ketersediaan, ketercukupan, dan akses
pangan untuk mendukung ketahanan pangan

Banyak cara mengidentifikasi MASALAH: Tiga hal yang sering gunakan adalah:
a) diagram pohon masalah
b) diagram tulang ikan (fishbone)
c) diagram casual map (analysis)

13
a. Diagram Pohon Masalah

AKIBAT
AKIBAT

SEBAB
Masalah
Utama
Masalah Pokok /
Penyebab

Masalah Spesifik/
Penyebab

14
b. Diagram Tulang Ikan (fishbone)

Penyebab Penyebab Penyebab

MASALAH

Penyebab

15
c. Diagram Casual Map

penyebab

penyebab MASALAH penyebab penyebab

penyebab

16
Mari diskusikan:
a. Apa masalah (utama) Kota Bukittinggi?

b. Apa masalah (utama) Kota Payakumuh?

c. Apa masalah (utama) Kota Tanjungpinang?

d. Apa masalah (utama) Kota Madiun?

17
4. Identifikasi Potensi dan Masalah
Identifikasi potensi dan masalah adalah penting karena menentukan tindakan yang
akan diambil (misal do nothing, minor treatment, etc) (Patton & Sawicki, 1993).

Contoh Penggunaan Indikator untuk Identifikasi Potensi dan Masalah


Fisik/keruangan Ekonomi Sosial
Tinggi Tinggi Tinggi
Connectivity Sedang Sedang Sedang
Rendah Rendah Rendah
Tinggi Tinggi Tinggi
Complementarity Sedang Sedang Sedang
Rendah Rendah Rendah
Tinggi Tinggi Tinggi
Suitability Sedang Sedang Sedang
Rendah Rendah Rendah

18
Fisik/keruangan Ekonomi Sosial
Keterkaitan dengan wilayah lain Keterkaitan secara ekonomi Ada hubungan yang terjalin antara
(kemudahan akses, jangkauan) dengan wilayah lain (aliran barang kelompok masyarakat yang tinggal di
Connectivity dan jasa, backward & forward kota/perkotaan dengan masyarakat
linkage), interaksi antar lembaga yang tinggal di kawasan di luar kota
(hubungan sentra produksi yang (berpotensi) menumbuhkan/
dengan sentra pengolahan, sentra memperkuat jalinan ekonomi antar
pengolahan dengan sentra wilayah
pemasaran)
Adanya dukungan dalam bentuk Adanya kawasan lain di dalam Kawasan-kawasan lain di dalam wilayah
sumberdaya dan prasarana di wilayah yang lebih luas yang lebih luas memiliki struktur
tingkat regional yang mampu (kabupaten, antar kabupaten) demografi yang mendukung
mendorong tumbuh- kembang dan yang mampu memberikan kota/perkotaan berkembang (baik dari
Complemen- daya saing kota/perkotaan dukungan (bisa berupa bahan sisi jumlah penduduk beserta
tarity baku, pengolahan output, keragaman latar belakang pengetahuan
finansial) kepada kota/perkotaan dan keterampilan ataupun jenis-jenis
agar bisa berkembang dan kegiatan ekonomi yang diwadahi)
memiliki daya-saing
Kesesuaian peran kota/perkotaan Kesesuaian peran yang disandang Adanya kelompok masyarakat di
dalam konteks wilayah yang lebih kota di dalam wilayah yang lebih wilayah yang lebih luas yang mampu
luas, adanya dukungan prasarana luas, fungsi kawasan untuk menumbuhkan jalinan ekonomi
Suitability untuk memperkuat peran mendukung kegiatan produksi (backward & forward linkage) dengan
kota/perkotaan, sumberdaya yang wilayah, pranata ekonomi di kota/perkotaan karena kesamaan latar
tersedia di luar kota/perkotaan tingkat wilayah yang mampu belakang budaya, latar belakang
dapat digunakan untuk meningkatkan daya saing kota pengetahuan dan (terutama)
mendukung kegiatan kota (bank/institusi keuangan, lembaga keterampilan, serta kemampuan untuk
simpan pinjam, koperasi, lembaga menghasilkan kegiatan ekonomi
keuangan masyarakat) produktif dan budaya lintas kota

19
FISIK LAHAN
KL Lahan budidaya: 64%
KL. Pertanian: 13% S1
POTENSI KOTA PEKALONGAN
KEPENDUDUKAN: Daya serap TK

Industri Pengolahan 64%

Pertanian 16%

EKONOMI PERTANIAN 1
Kontribusi PDRB:
1. Ind.pengolahan : 26,43%,
2. Pertanian : 20,65%
LQ: sektor unggulan: Perdagangan (LQ=1,13 →
Kwadran I)
Shift-Share EM: keunggulan kompetitif dan
spesialisasi: TEKSTIL INDUSTRI
PENGOLAHAN 2
Tipologi Klassen: unggulan industry pengolahan

SARPRAS
EKOWISATA
irigasi: 25,99%
usaha industri: 26.129 → unit terbesar TEKSTIL

sentra2 batik
ruas jalur Pantura

Lain2:
Ekowisata: Pantai

20
MASALAH KOTA PEKALONGAN
KEPENDUDUKAN

Pendidikan rendah

Tk. Kesejahteraan rendah

Kepadatan tidak merata


Kualitas
IPM rendah penduduk
rendah

EKONOMI
Pelayanan KEMISKINAN

Pertumbuhan eko rendah Publik kurang


optimal
Struktur pekerjaan rendah Kondisi
pembangunan
kurang kondusif
Pendapatan di bawah UMR
Ekonomi belum
PDRB per kapita rendah optimal

Kontribusi Eko. ke Jateng rendah

SARPRAS

Sarpras Pendidikan dan


kesehatan kurang

21
22
Terimakasih,
berfikirlah tidak parsial, tetapi holistic-
comprehensive

23

Anda mungkin juga menyukai