Anda di halaman 1dari 5

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

CABANG IMAN : ZUHUD

KELOMPOK 4

 AZIZAH NURROHMAH

 FARID RAMADHAN

 IZZATUN NAFSIAH

 MAGHFIRA

 MUHAMMAD HUTRA MERDIKO

 RANDI RADITYA

 SITI YUNILAM
1. Pengertian Zuhud
Zuhud adalah berpaling dan meninggalkan sesuatu yang disayangi yang bersifat materiil atau
kemewahan duniawi dengan mengharap suatu wujud yang lebih baik dan bersifat spiritual atau
kebahagiaan akhirat. Zuhud dalam tasawuf adalah satu tingkatan yang harus ditempuh oleh
seorang sufi dalam mendekatkan diri kepada Allah.

Arti Zuhud Secara Bahasa dan Istilah

 Zuhud secara bahasa artinya meninggalkan sesuatu.


 Secara istilah ialah meninggalkan kelezatan hidup duniawi yang sementara dan fana
karena menginginkan kelezatan ukhrawi yang lebih baik dan kekal, jika yang
ditinggalkan itu adalah sesuatu yang tidak disukai sama sekali karena tidak ada
harganya.

Zuhud mengandung arti melepaskan diri dari keterikatan kepada dunia atau melepaskan diri dari
diperbudak oleh dunia. Dengan demikian zuhud bukan berarti melepaskan diri terhadap
kebutuhan dunia, karena hidup tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan. Namun, janganlah
menganggap bahwa dunia adalah segala-galanya, sehingga lupa akhirat. Seorang zuhud
menganggap sama antara pujian dan celaan.
Perilaku zuhud tidak semata-mata tidak mau memiliki harta dan tidak memikirkan urusan
duniawi, tetapi zuhud dalam arti yang sebenarnya merupakan kondisi mental seseorang yang
tidak terpengaruh oleh harta dan benda dalam mengabdikan diri kepada Allah swt.
Dengan demikian, betapapun kayanya seseorang mereka tetap hidup dalam keadaan zuhud.
Mereka tidak terpengaruh oleh kekayaan tersebut dalam mengabdikan diri kepada Allah swt,
mereka juga menggunakan harta tersebut untuk mendekatkan diri dan beribadah kepada Allah
swt.

2. Keutamaan Zuhud
1. Dicintai Allah dan Manusia
Sikap zuhud seseorang akan membuahkan kecintaan dari Allah dan dari manusia.
2. Dimudahkan Urusannya
Perhatian terhadap akhirat justru akan membuat Allah memudahkan urusan dalam
kehidupan. Bahkan, Allah akan membuat dunia datang padanya dengan mudah. Allah juga
akan membuat hatinya merasa cukup, sehingga kehidupannya terasa lebih tenang.
3. Memperoleh Rezeki Tanpa Bersusah Payah
Rizki yang diinginkan oleh seorang manusia akan dibuat mudah, jika seseorang memiliki
sikap zuhud dalam dirinya. Tidak ada yang sulit bagi Allah, termasuk mendatangkan rizki
dengan mudah dan dari arah yang tidak disangka-sangka.
4. Terlepas dari Penderitaan
Orang yang zuhud adalah mereka yang tidak lagi memiliki hasrat terhadap dunia. Sikap
zuhud akan membuatnya bebas dari penderitaan yang akan menimpa orang yang terlalu
cinta dunia.
5. Mendapatkan Kekayaan yang Sejati
Keutamaan zuhud selanjutnya adalah menjadikan seseorang mendapatkan kekayaan yang
sesungguhnya. Sejatinya, bukan harta benda yang membuat seseorang merasa tenang dan
merasa kaya, melainkan hati yang kaya.
Sebagaimana sabda Rasulullah, “Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta benda,
tetapi kekayaan (yang hakiki) adalah kekayaan (dalam) jiwa“ (HR.Bukhari dan Muslim).
Kekayaan harta tidak serta merta membuat seseorang bahagia dan tenang, jika tidak disertai
dengan kekayaan hati. Orang yang hatinya kaya adalah yang merasa cukup dengan rizki
yang Allah berikan. Hatinya merasa tenang, karena ia lebih percaya dengan rizki yang ada
di genggaman Allah, dibanding harta yang ada di genggamannya.
6. Meraih Kebahagiaan Hidup di Dunia dan Akhirat
Orang akan memperoleh keutamaan zuhud berupa kebahagiaan di dunia dan akhirat,
karena di dalam hatinya ada iman yang sangat kuat kepada Allah. Orang yang beriman dan
mencintai Allah akan mendapat kebahagiaan baik di dunia maupun di akhirat. Ada banyak
janji Allah kepada orang yang beriman, seperti doa yang akan dikabulkan, dipenuhi
kebutuhannya, dilindungi dalam kehidupan di dunia dan akhirat, dan sebagainya.
3. Manfaat Zuhud
1. Hatinya tidak mudah gelisah dan sedih
2. Hidupnya tentram, dan damai
3. Tidak terlena dengan kemewahan dunia
4. Tidak sombong
5. Di sukai banyak orang, karena sederhana
6. Sabar dalam menghadapi cobaan
7. Bahagia dunia dan akhirat

4. Ayat dan Hadist tentang Zuhud


Ayat Al Qur‟an tentang Zuhud

Q.S Al A’la:16 17

﴾٦١ ﴿ َّ‫﴾ ََ ْاْل ِخ َشةُ َخ ْي ٌش ََأَ ْبق‬٦١ ﴿ ‫َن ا ْى َحيَاةَ اى ُّذ ْو َيا‬
َ ‫بَ ْو ت ُ ْؤثِ ُش‬
Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi(16). Sedang kehidupan akhirat
adalah lebih baik dan lebih kekal(17).

Q.S Al Hadid:23

‫ب ُم َّو ُم ْختَا ٍه‬


ُّ ‫ّٰللاُ ََل يُ ِح‬ َ ْ ‫ِىّ َن ْي ََل تَأ‬
‫س ُْا عَيّ َما َفاتَ ُن ْم ََ ََل تَ ْف َش ُح ُْا ِب َما ٓ اتى ُن ْم ََۗ ه‬
)32(‫فَ ُخ ُْ ٍٍۙس‬
Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan jangan pula terlalu
gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang
yang sombong dan membanggakan diri (23).
Q.S Al Ankabut:64

ُ ُۘ َُ َ‫َّاس ْاَل ِخ َشةَ ىَ ٍِ َي ا ْى َحي‬


‫ان ىَ ُْ مَاوُ ُْا‬ ٌ ۗ ‫ََ َما ٌ ِز ِي ا ْى َحيُةُ اى ُّذ ْو َيا ٓ ا ََِّل ىَ ٍْ ٌُ ََّ َى ِع‬
َ ‫ب ََا َِّن اىذ‬
)١6(‫َي ْعيَ ُم ُْ َن‬
Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnya negeri akhirat
itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui(64).

Hadist tentang Zuhud :

ِ‫ّٰللا‬
َّ ‫سُ َه‬ ُ ‫ َس ُج ٌو فَ َقا َه َيا َس‬-‫ملسو هيلع هللا ىلص‬- َّّ ‫ِِ َقا َه أَتَّ اىىَّ ِب‬ ِّ ‫سا ِعذ‬ َّ ‫س ْع ٍذ اى‬ َ ‫س ٍْ ِو ْب ِه‬ َ ‫ع َْه‬
-‫ملسو هيلع هللا ىلص‬- ِ‫ّٰللا‬
َّ ‫سُ ُه‬ ُ َّ‫ّٰللاُ ََأَ َحبَّ ِى َّ اىى‬
ُ ‫اس فَ َقا َه َس‬ َّ َّ ِ‫ع َم ٍو إِرَا أَوَا ع َِم ْيتًُُ أَ َح َّبى‬ َ َّ‫عي‬ َ ِّ‫ُدىَّى‬
.» ‫ُك‬َ ‫اس يُ ِح ُّب‬ ِ َّ‫اص ٌَ ْذ ِفي َما ِفّ أ َ ْيذِِ اىى‬ َّ ‫اص ٌَ ْذ ِفّ اى ُّذ ْو َيا ُي ِح َّب َل‬
ْ ََ ُ‫ّٰللا‬ ْ «

“Dari Sahl bin Sa‟ad As-Sa‟idiy, ia berkata ada seseorang yang mendatangi Nabi Shallallahu
‘alaihi wasallam lantas berkata, „Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku suatu amalan yang
apabila aku melakukannya, maka Allah akan mencintaiku dan begitu pula manusia.‟
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, „Zuhudlah pada dunia, Allah akan
mencintaimu. Zuhudlah pada apa yang ada di sisi manusia, manusia pun akan mencintaimu'”
(HR. Ibnu Majah no. 4102. Syekh Al Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih)

Anda mungkin juga menyukai