Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“Fungsi dan Peran Kader HMI Dalam Menghadapi Segala


Dampak MEA Bagi Indonesia”
Disusun:

Untuk Memenuhi Persyaratan Intermediate Training (LK 2)


HimpunanMahasiswa Islam (HMI)
CABANG TANGERANG

Oleh :

NADIA NAPOLEON

Himpunan Mahasiswa
Islam Cabang Bandar
Lampung
Komisariat Tarbiyah UIN Raden Intan
Lampung 2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puja dan Puji syukur tercurahkan kepada Allah SWT,


karena atas limpahan dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW. Manusia istimewa yang
seluruh perilakunya layak untuk diteladani, yang seluruh ucapannya adalah
kebenaran, yang seluruh getar hatinya kebaikan. Sehingga Penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Saya sangat tertarik untuk
mengajukan Judul” “Fungsi dan Peran Kader HMI Dalam Menghadapi
Segala Dampak MEA Bagi Indonesia”.

Banyak kesulitan dan hambatan yang saya hadapi dalam membuat


makalah ini tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan
dari berbagai pihak sehingga Penulis mampu menyelesaikan makalah ini
dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan
terima kasih kepada : ALLAH SWT karena berkat rahmatnya saya dapat
menyelesaikan makalah ini.

saya menyimpulkan bahwa makalah ini masih belum sempurna, oleh


karena itu saya menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas
mandiri ini dan bermanfaat bagi saya dan pembaca pada umumnya.

Bandarlampung, 03 Oktober 2022

2
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang.......................................................................1
b. Rumusan Masalah..................................................................3
c. TujuanPenulisan.....................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1. LandasanTeori.........................................................................................5

2.2. Peluang dan Tantangan Indonesia Dalam Kegiatan MEA.....................8

2.3. Resiko Yang Dihadapi Indonesia Saat MEA.......................................10

2.4. Dampak Masyarakat Ekonomi Asean......................................................13

2.5. Cara Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean....................................15

2.6. Peran Kader HMI....................................................................................16

2.7. Pendekatan Yang DapatDiusahakan HMI..............................................18

BAB III PENUTUP

Kesimpulan......................................................................................................20

saran.................................................................................................................20

DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................21

3
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Permasalahan

Sudah seharusnya kita bersiap menghadapi ketatnya persaingan di


masyarakat ekonomi asean yang telad di mulai 2015 lalu. Indonesia dan
industri-negara di wilayah Asia Tenggara akan membentuk sebuah kawasan
yang terintegrasi yang dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA). MEA merupakan bentuk realisasi dari tujuan akhir industry
ekonomi di kawasan Asia Tenggara.1

Terdapat empat hal yang akan menjadi industry2 MEA pada tahun
2015 yang dapat dijadikan suatu momentum yang baik untuk Indonesia,
yakni:

Pertama, ndustri-negara di kawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan


sebuah wilayah kesatuan pasar dan basis produksi. Dengan terciptanya
kesatuan pasar dan basis produksi maka akan membuat arus barang, jasa,
investasi, modal dalam jumlah yang besar, dan skilled labour menjadi tidak
ada hambatan dari satu ndust ke ndust lainnya di kawasan Asia Tenggara.

Kedua, MEA akan dibentuk sebagai kawasan ekonomi dengan tingkat


kompetisi yang tinggi, yang memerlukan suatu kebijakan yang meliputi
competition policy, consumer protection, Intellectual Property Rights (IPR),
taxation, dan E-Commerce. Dengan demikian, dapat tercipta iklim
persaingan yang adil; terdapat perlindungan berupa ndust jaringan dari agen-
agen perlindungan konsumen; mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta;
menciptakan jaringan transportasi yang efisien, aman, dan

1
T. Diana dan Rakhmat sumanjaya. Pengantar eknomi makro; USU press, hlm. 144
2
Arifin, Syamsul, Rizal A Djafaara. Masyarakat Ekonomi Asean(MEA). Memperkuat
Sinergi ASEAN Ditengah Kompetisi Global. Gramedia, hlm. 225

4
terintegrasi; menghilangkan ndust Double Taxation, dan; meningkatkan
perdagangan dengan media elektronik berbasis online.

Ketiga, MEA pun akan dijadikan sebagai kawasan yang memiliki


perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan pada Usaha
Kecil Menengah (UKM). Kemampuan daya saing dan dinamisme ukmakan
ditingkatkan dengan memfasilitasi akses mereka terhadap informasi terkini,
kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia dalam hal peningkatan
kemampuan, keuangan, serta teknologi.

Keempat, MEA akan diintegrasikan secara penuh terhadap perekonomian


global. Dengan dengan membangun sebuah industri untuk meningkatkan
koordinasi terhadap negara anggota. Selain itu, akan ditingkatkan partisipasi
negara di kawasan Asia Tenggara pada jaringan pasokan global melalui
pengembangkan paket bantuan teknis kepada negara Anggota ASEAN yang
kurang berkembang.Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan industri dan produktivitas sehingga tidak hanya terjadi
peningkatkan partisipasi mereka pada skala regional namun juga
memunculkan inisiatif untuk terintegrasi secara global.

Terlepas dari itu sema bahwasanya mahasiswa yang indentik dengan


semboyan agen perubahan, harus siap menghadapi mea. Terutama bagi
kader himpunan mahasiswa islam (HmI). Karena HmI adalah suatu
organisasi mahasiswa terbesar di indonesia dan telah melahirkan para
pemikir hebat di tanah ibu pertiwi ini oleh karen itu sangat dibutuhkan
pemikiran dan solusi dari seluruh mahasiswa terutama kader himpunan
mahasiswa islam tentang bagaimana cara dan solusi menghadapi
masyarakat ekonomi asean yang telah resmi di buka 2015 silam.

Rumusan Masalah

1. Apa saja peluang dan tantangan yang bisa kita ambil dalam program MEA?
2. Apa saja resiko yang akan ditanggung Indonesia dalam menghadapi MEA?
3. Apa peran kader Hmi dalam menghadapi MEA?

5
Tujuan Penulisan

A. Tujuan Umum

1. Agar dapat mengetahui apa saja peluang dan tantangan yang bisa
di ambil dalam berlangsungnya MEA.
2. Agar dapat mengetahui apasaja resiko yang harus di
tanggung Indonesia dalam menghadapi MEA.
3. Agar dapat mengetahui apa saja peran dan tidakan kader hmI
dalam men gahapi MEA.

B. tujuan Khusus

Sebagai syarat mengikuti intermediate training (LK2) himpunan


mahasiswa islam cabang TANGGERANG

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

Masyarakat Ekonomi Asean adalah integrasi kawasan ASEAN


dalam bidang perekonomian.Pembentukan MEA dilandaskan pada empat
pilar.Pertama, menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan pusat
produksi.Kedua, menjadi kawasan ekonomi yang kompetitif.Ketiga,
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang seimbang, dan pilar terakhir
adalah integrasi ke ekonomi global.Penyatuan ini ditujukan untuk
meningkatkan daya saing kawasan, mendorong pertumbuhan ekonomi,
menekan angka kemiskinan dan untuk meningkatkan standar hidup
masyarakat ASEAN. Integrasi ini diharapkan akan membangun
perekonomian ASEAN serta mengarahkan ASEAN sebagai tulang
punggung perekonomian Asia. Dengan dimulainya MEA maka setiap
negara anggota ASEAN harus meleburkan batas teritori dalam sebuah pasar
bebas. MEA akan menyatukan pasar setiap negara dalam kawasan menjadi
pasar tunggal. Sebagai pasar tunggal, arus barang dan jasa yang bebas
merupakan sebuah kemestian.Selain itu negara dalam kawasan juga
diharuskan membebaskan arus investasi, modal dan tenaga terampil.3

MEA memang sebuah kesepakatan yang mempunyai tujuan yang


luar biasa namun beberapa pihak juga mengkhawatirkan kesepakatan ini.
Arus bebas barang, jasa, investasi, modal dan tenaga kerja tersebut tak pelak
menghadirkan kekhawatiran tersendiri bagi beberapa pihak.Dalam hal ini
pasar potensial domestik dan lapangan pekerjaan menjadi taruhan. Sekedar
bahan renungan, indek daya saing global Indonesia tahun 2013-2014
(rangking 38) yang jauh di bawah Singapura (2), Malaysia (24), Brunai
Darussalam (26) dan satu peringkat di bawah Thailand (37).4 Di sisi lain
coba kita lihat populasi Indonesia yang hampir mencapai 40% populasi

3
A. Moh. Syahrul. Masyarakat ekonomi asean, mizan 2013, hlm. 5
4
Badan psat statistik (BPS) database. HTTP://WWW.BPS.COM. (5 November
2016,09:18 wib)

7
ASEAN. Sebuah pasar yang besar tapi tak didukung daya saing yang
maksimal.Jangan sampai Indonesia mengulang dampak perdagangan bebas
ASEAN China.Berharap peningkatan perekonomian malah kebanjiran
produk China.5

Peluang dan tantangan Indonesia dalam kegiatan Masyarakat


Ekonomi ASEAN
1. Pada Sisi Perdagangan
MEA akan menjadi kesempatan yang baik karena hambatan
perdagangan akan cenderung berkurang bahkan menjadi tidak ada. Hal
tersebut akan berdampak pada peningkatan eskpor yang pada akhirnya akan
meningkatkan GDP Indonesia. Di sisi lain, muncul tantangan baru bagi
Indonesia berupa permasalahan homogenitas komoditas yang diperjual-
belikan, contohnya untuk komoditas pertanian, karet, produk kayu, tekstil,
dan barang elektronik.6
2. Pada Sisi Investasi
kondisi ini dapat menciptakan iklim yang mendukung masuknya
Foreign Direct Investment (FDI) yang dapat menstimulus pertumbuhan
ekonomi melalui perkembangan teknologi, penciptaan lapangan kerja,
pengembangan sumber daya manusia (human capital) dan akses yang lebih
mudah kepada pasar dunia.7
3. Aspek Ketenagakerjaan
Terdapat kesempatan yang sangat besar bagi para pencari kerja
karena dapat banyak tersedia lapangan kerja dengan berbagai kebutuhan
akan keahlian yang beraneka ragam. Selain itu, akses untuk pergi keluar
negeri dalam rangka mencari pekerjaan menjadi lebih mudah bahkan bisa
jadi tanpa ada hambatan tertentu. MEA juga menjadi kesempatan yang

5
http://dhietamustofa.wordpress.com2013/11/20. (5 November 2016, jam 17:37 WIB)
6
A. Moh. Syahrul. Masyarakat ekonomi asean,mizan. 2013, hlm. 227
7
Ibid, hlm. 227

8
bagus bagi para wirausahawan untuk mencari pekerja terbaik sesuai dengan
kriteria yang diinginkan.8

Riset terbaru dari Organisasi Perburuhan Dunia (ILO) menyebutkan


pembukaan pasar tenaga kerja mendatangkan manfaat yang besar.Selain
dapat menciptakan jutaan lapangan kerja baru, skema ini juga dapat
meningkatkan kesejahteraan 600 juta orang yang hidup di Asia Tenggara.
Pada 2015 silam, ilo merinci bahwa permintaan tenaga kerja profesional
akan naik 41% atau sekitar 14 juta. Sementara permintaan akan tenaga kerja
kelas menengah akan naik 22% atau 38 juta, sementara tenaga kerja level
rendah meningkat 24% atau 12 juta. Namun laporan ini memprediksi bahwa
banyak perusahaan yang akan menemukan pegawainya kurang terampil atau
bahkan salah penempatan kerja karena kurangnya pelatihan dan pendidikan
profesi. Jadi, penulis menyimpulkan bahwa peluang dan tantangan
Indonesia dalam Mayarakat Ekonomi ASEAN sangatlah besar.Indonesia
dapat memperoleh beberapa keuntungan diantaranya meningkatkan
pertumbuhan ekonomi.Namun hal itu juga harus diikuti oleh perbaikan
kualitas sumber daya manusia, dan pemanfaatan sumber daya alam
semaksimal mungkin.

Resiko yang dihadapi Indonesia saat MEA9

1. competition risk akan muncul dengan banyaknya barang impor yang akan
mengalir dalam jumlah banyak ke Indonesia yang akan mengancam industri
lokal dalam bersaing dengan produk-produk luar negri yang jauh lebih
berkualitas. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan defisit neraca
perdagangan bagi Negara Indonesia sendiri.

2. exploitation risk dengan skala besar terhadap ketersediaan sumber daya


alam oleh perusahaan asing yang masuk ke Indonesia sebagai negara yang

8
Djafar, Zainuddin, Indonesia,Asean dan Dinamika Asia Timur, Kajian Presfektif
Ekonomi- Politik, Pustaka Jaya, 2008, hlm. 107
9
Afandi, Moch masykur, peran dan tantangan ASEAN ECONOMIC COMUNITY, 2011,
hlm. 83-85

9
memiliki jumlah sumber daya alam melimpah dibandingkan negara-negara
lainnya. Tidak tertutup kemungkinan juga eksploitasi yang dilakukan
perusahaan asing dapat merusak ekosistem di Indonesia, sedangkan regulasi
investasi yang ada di Indonesia belum cukup kuat untuk menjaga kondisi
alam termasuk ketersediaan sumber daya alam yang terkandung.

3. employment risk dilihat dari sisi pendidikan dan produktivitas Indonesia


masih kalah bersaing dengan tenaga kerja yang berasal dari Malaysia,
Singapura, dan Thailand serta fondasi industri yang bagi Indonesia sendiri
membuat Indonesia berada pada peringkat keempat di ASEAN.

Dengan adanya pasar barang dan jasa secara bebas tersebut akan
mengakibatkan tenaga kerja asing dengan mudah masuk dan bekerja di
Indonesia sehingga mengakibatkan persaingan tenaga kerja yang semakin
ketat di bidang ketenagakerjaan10.

Saat MEA berlaku, di bidang ketenagakerjaan ada 8 (delapan) profesi


yang telah disepakati untuk dibuka, yaitu insinyur, arsitek, perawat, tenaga
survei, tenaga pariwisata, praktisi medis, dokter gigi, dan akuntan Hal inilah
yang akan menjadi ujian baru bagi masalah dunia ketenagakerjaan di
Indonesia karena setiap negara pasti telah bersiap diri di bidang
ketanagakerjaannya dalam menghadapi MEA. Bagaimana dengan
Indonesia?Dalam rangka ketahanan nasional dengan tetap melihat peluang
dan menghadapi tantangan bangsa Indonesia di era MEA nantinya,
khususnya terhadap kesiapan tenaga kerja Indonesia sangat diperlukan
langkah-langkah konkrit agar bisa bersaing menghadapi tenaga kerja asing
tersebut.

Namun disisi lain, dengan adanya MEA, tentu akan memacu


pertumbuhan investasi baik dari luar maupun dalam negeri sehingga akan
membuka lapangan pekerjaan baru.Selain itu, penduduk Indonesia akan
dapatmencari pekerjaan di negara ASEAN lainnya dengan aturan yang

10
http://www.mediaindonesia.com/2014/03/24. (unduh tanggal 4 November 2016, Jm
13:33 Wib)

10
relatif akan lebih mudah dengan adanya MEA ini karenadengan
terlambatnya perekonomian nasional saat ini dan didasarkan pada data
Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran per februari 2014
dibandingkan Februari 2013 hanya berkurang 50.000 orang. Padahal bila
melihat jumlah pengguran tiga tahun terakhir, per Februari 2013
pengangguran berkurang 440.000 orang, sementara pada Februari 2012
berkurang 510.000 orang, dan per Februari 2011 berkurang sebanyak
410.000 orang11. Dengan demikian, hadirnya MEA diharapkan akan
mengurangi pengangguran karena akan membuka lapangan kerja baru dan
menyerap angkatan kerja yang ada saat ini untuk masuk ke dalam pasar
kerja.

Dampak Masyarakat Ekonomi ASEAN

1. Dampak Positif

a. Dampak positifnya adalah tenaga terampil di Indonesia akan lebih


terserap di luar negeri, tenaga terampil yang selama ini mempunyai
sedikit peluang misalnya sektor kreatif dan UKM.

b. Harga-harga kemungkinan akan lebih murah, karena ketersediaan


barang lebih besar dan proses pengadaan berbiaya murah.

c. Sektor wirausaha akan terbuka lebar, relasi bisnis dan pasar lebih
terbuka seiring luasnya jangkauan pasar dan penyebaran produk, jadi
ekspor dan impor tidaklah selalu dimainkan pemain besar (kartel).

d. Bahan baku industri lebih banyak variasi sumber dan harga dan tidak
lagi dikuasai perusahaan impor.

e. Tenaga kerja Indonesia tidak lagi menjadi pendatang haram di


Malaysia, sebuah julukan yang kedengaran merendahkan pencari
kerja. Dengan adanya MEA maka pencari kerja misal ke Malaysia

11
http://Www.Mediaindonesia.Com/2014/03/24. (unduh tanggal 4 November 2016, Jm
13:33 Wib)

11
bisa masuk jalur resmi dan bukan lagi pendatang gelap yang di kejar-
kejar polisi Malaysia.

f. Dengan mudahnya luasnya akses informasi bisnis, produk anda yang


mungkin kurang laku di Indonesia bisa saja laku di Thailand,
Malaysia. Anda bisa menjual di sana dan negara mendukung hal
tersebut.

2.Dampak Negatif

a. Pertanyaannya sudah siapkah bangsa Indonesia persaingan bebas ini,


di sisi pengangguran Indonesia harus rela memberikan porsi
lapangan kerja kepada bangsa lain, sedikit seperti hukum rimba
ekonomi dan kesempatan kerja.

b. Terjangan produk dari negara ASEAN akan membanjiri pasar


Indonesia disamping impor China yang menggurita. Industri kecil
yang masih bangkit akan mendapat tantangan persaingan barang
produksi yang berharga murah dari luar. Oleh karena itu perlu
adanya standar mutu barang yang masuk dan keluar dari Indonesia.

c. Potensi perdagangan narkoba terutama opiun bisa lebih semarak


karena kawasan segi tiga emas (Burma, utara Laos dan bagian utara
Thailand) masuk cakupan wilayah ASEAN. Bisa anda bayangkan
jika orang Indonesia mendapat barang selundupan lewat
perdagangan umum.

Cara menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN

Banyak cara sekaligus persiapan untuk menghadapi Masyarakat


Ekonomi ASEAN (MEA) pada 2015. Hal ini juga merupakan tantangan
karena sejatinya pola pikir dan semangat pemerintah serta para pelaku
ekonomi Indonesia masih seperti biasanya.

12
1. Pemerintah dan pelaku ekonomi harus lebih ofensif menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN 2015 dengan memperluas pasar barang, jasa, modal,
investasi, dan pasar tenaga kerja. Adanya MEA harus dipandang sebagai
bertambahnya pasar Indonesia menjadi lebih dari dua kali lipat, yakni dari
250 juta menjadi 600 juta," katanya.Dengan pola pikir dan semangat seperti
itu, dia berharap Indonesia dapat memetik manfaat optimal dari
MEA.Perekonomian harus didorong lebih cepat tumbuh, ekspansif, dan
berdaya saing, bukan sebaliknya.12

2. Indonesia perlu memperhatikan pertumbuhan danperkembangan sektor jasa.


"Liberalisasi pasar jasa akan menguntungkan bagi Indonesia dalam
dinamika MEA," kata Makarim dalam seminar Perhimpunan Persahabatan
Indonesia-Tiongkok di Jakarta, beberapa waktu lalu.Menurut dia,
liberalisasi pasar jasa menguntungkan karena meningkatkan kualitas serta
menentukan biaya kewajaran bagi tenaga kerja sehingga kemudian
meningkatkan daya saing di sektor industri. Pasar jasa yang efisien, menurut
Makarim, akan meningkatkan pilihan konsumen, produktivitas, kompetisi,
dan kesempatan untuk pembangunan sektor jasa baru. "Jika terjadi
inefisiensi, dampak negatifnya pada produktivitas, inovasi, distribusi
teknologi, dan menghalangi tercapainya pertumbuhan optimal," kata Duta
Besar Indonesia untuk PBB (2004--2007) ini13.

3. Menurut rektor Universitas Sebelas Maret (Solo) Ravik Karsidi salah satu
persiapan UNS adalah dengan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM)
dengan hard skill dan soft skill. Dari segi hard skill, UNS mempersiapkan
kurikulum agar mahasiswanya mampu bersaing dengan lulusan perguruan
tinggi luar negeri.Sementara itu, dari segi soft skill, UNS membekali
mahasiswanya dengan persiapan spiritual dan mental melalui pelatihan
spiritual quotient (SQ).Program ini ditindaklanjuti dengan pelatihan soft
skill di tingkat fakultas.Di antara pelatihan itu adalah tentang
kepemimpinan, komunikasi dan kemampuan bahasa. Jadi dapat penulis

12
Hady, Hamdi. Ekonomi internasional; teori dan kebijakan perdagangan internsional.
Gralia indonesia, 2013, hlm. 226
13
Jurnal ilmu politik hubungan internasional, vol 8, hlm. 86

13
simpulkan, untuk mengatasi tantangan serta resiko yang mungkin akan
muncul dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN dapat dilakukan dengan
membekali diri dengan ilmu pengetahuan, menanamkan rasa cinta terhadap
produk dalam negeri, serta mempertajam soft skill dan hard skill
masyarakat.14

Peran Kader HMI


Kader adalah sekelompok orang yang terorganisir secara terus menerus dan
akan menjadi tulang punggung bagi kelompok yang lebih besar. Hal ini
dapatdijelaskan, pertama, seorang kader bergerak dan terbentuk dalam
organisasi,mengenal aturan-aturan permainan organsasi dan tidak bermain
sendiri sesuaiselera pribadi. Bagi HMI aturan-aturan itu sendiri dari segi
nilai adalah Nilai- nilaiDasar Perjuangan (NDP) dalam pemahaman
memaknai perjuangan sebagai alat untuk mentransformasikan nilai-nilai
ke- islam- an yang membebaskan (liberationforce), dan memiliki
keberpihakan yang jelas terhadap kaum tertindas(mustadhafin).Berangkat
dari pengertian di atas, seorang kader harus mampumeningkatkan kualitas
dirinya menuju kualitas insan cita HMI. Untuk itu,diperlukan
pengembangan sikap dan mental dengan cara senantiasa
memperdalamkerohanian agar selalu bertaqwa kepada Allah SWT, selalu
tidak puas dalammencari kebenaran, teguh dalam pendirian dan bersikap
objektif rasionalmenghadapi pendirian yang berbeda, bersifat kritis dan
berpikir bebas kreatif,serta haus akan ilmu pengetahuan sesuai bakat dan
profesinya.

fungsi HMI sebagai organisasi kader seluruh aktivitas HMI


dikembangkanpada penggalian potensi kualitatif pribadi dan anggota
amggotamya dalammelahirkan anggota-anggota yang militant, memiliki
kedalaman pengetahuan dankeimanan, serta mempunyai kesetiaan dalam
organissi . Adapun penekananpengkaderan dititik beratkan pada hal hal
berikut:

14
Ibid,hlm 87
14
a. watak dan kepribadian yangdilakukan dengan cara
memberi pemahaman agama sebagai dasar kesadaran.
b. kemampuan ilmiah, yaitu membina seseorang hingga
memiliki pengetahuan,kecerdasan, dan kebijaksanaan.
c. ketempilan yakni kepandaian menerjemehkan ide dan pikiran
dalam praktek15.

Pendekatan Yang Dapat Diusahakan HMI

Dalam era globalisasi dan kembalinya liberalisme dalam bentuknya


yangbaru ini HMI harus mampu menyusun suatu platform untuk
menghadapi kekuatankapitalisme yang modern.Saat ini Indonesia sudah
tergabung di dalam satukesatuan ekonomi Asia Tenggara yang disebut
Masyarakat Ekonomi ASEAN(MEA) yang mana telah dijelaskan di atas
banyak hal- hal yang perlu dipersiapkan secara matang.Kesepakatan yang
disepakati oleh para pemimpinASEAN sekitar satu dekade lalu ini
dilakukan agar negara-negara di kawasanAsia Tenggara memiliki daya
saing dengan Cina dan India.Pembentukan pasartunggal ini memungkinkan
satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah kenegara-negara lain di
kawasan Asia Tenggara.Akibatnya tentu saja persaingansemakin ketat.

Sebagai kader HMI sudah seharusnya kita mengawal dan mengawasisecara


aktif bagaimana penyelenggaraan MEA yang telah di mulai akhir tahun lalu,
apakah sudah sesuai dengan prinsip keadilan yang diinginkan atau
telahmenjadi ladang baru untuk pemilik modal untuk menggandakan modal
“besar” nya. Jika hal demikian terulang dan pasar tunggal ini berkembang
menjadi “pasar” yang tidak terkekang untuk mengalokasi sumber daya
secara efisien danmeningkatkan pertumbuhan sehingga menggerakkan
kapitalisme baru dalambungkus globalisasi ini akan mengakibatkan
pemerintah Indonesia tidak berdayamelindungi barang dan jasa publik.
Dengan demikian fungsi negara danpemerintah sebagai penyelenggara

15
Sochilin, Candradimuka Mahasiswa, hlm.52

15
kesejateraan sosial yang berdasarkan prinsipkeadilan, kesetaraan, dan
kesetiakawanan hilang.Keadaan seperti ini akan memungkinkan kelompok
kaya pemilik modalmelipatgandakan kekayaannya sedang kelompok miskin
akan semakin miskin,atau dengan kata lain akan memperlebar kesenjangan
antara kaya dan miskin sertamemperjelas ketimpangan dan ketidakadilan di
dalam masyarakat.

Dalam Alquran cukup jelas larangan untuk tidak memakan harta


yangbukan milik kita dan menumpuk-numpuk harta.Hal tersebut sejalan
denganprinsip pemilik modal yang di dukung oleh sistem kapitalis yang
berakibat kepadakelompok yang lemah (Mustadafhin) sebagai pihak yang
dirugikan. DalamAlquran juga disebutkan bahwa “Wahai orang yang
beriman! Jadilah kamuorang-orang yang tegak untuk keadilan, sebagai
saksi bagi Allah walaupunmengenai diri kamu sendiri, atau kedua orang
tuamu dan karib- kerabat.Kalau(mengenai) orang kaya atau miskin, maka
Allah lebih mampu melindungikeduanya.Karena itu janganlah kamu
mengikuti hawa (nafsu) dalam menegakkankeadilan. Dan kalau kamu
menyimpang atau berpaling (dari keadilan), makasesungguhnya Allah
Maha Periksa akan segala sesuatu yang kamu kerjakan”.

Berangkat dari penjelasan mengenai adil dipandang melalui sudut


pandangislam diatas, sebagai organisasi yang berazaskan islam sudah
seharusnya HMImengawal dan mengawasi keberlangsungan era globalisasi
di Indonesiakhususnya sistem ekonomi pasar tunggal(MEA) dengan
mengacu kepada prinsipkeadilan menurut islam dan Alquran.Menurut
hemat penulis, ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukanuntuk
melindungi dan membantu pihak lemah(mustadhafin) dalam era (MEA).
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan HMI dalammewujudkan hal tersebut
baik secara internal maupun eksternal.

a. Meningkatkan kualitas kader dalam hal organisasi maupun disiplin


ilmu nya,terutama kader HMI terutama yang aktif di
kepengurusan.
b. Memperkuatmilitansi kader dengan memperkuat daya nalar dan skill
yang kuat agar mampumengkritisi secara intelektual isu-isu dari
16
luar.

17
c. Menjadikan HMI sebagaiLaboratorum Kajian Pembaharuan Islam
dan Tafsir Alternatif Alquran danHadist, serta mengembalikan
HMI kepada ilmu sebagai Basis PengembanganOrganisasi dan
Peningkat Kualitas Kader.

Sebagai Organisasi yang besar dengan jumlah anggota yang tersebar


diseluruh Indonesia, HMI seharusnya mampu ikut men-sosialisasikan
kesepakatanMEA ini. Informasi yang belum begitu masif membuat
masyarakat Indonesia kurang melihat hal ini sebagai kondisi yang
mendesak yang akan mengancammereka, terlebih untuk mempersiapkan
diri dengan keterampilan dan kompetensi.Selain itu, HMI harus aktif
melihat kondisi dan keadaan secaraglobal.Sehingga mampu menciptakan
kader yang berketerampilan danberwawasan global.Hal tersebut diperlukan
karena telah disepakati bahwa bahasapengantar yang digunakan dalam
MEA ini adalah Bahasa Inggris.Namunpemahaman dan keterampilan global
tidak semerta- merta membuat kitameninggalkan kearifan lokal.Dalam hal
ini HMI harus mampu memberikanpemahaman terhadap masyarakat
mengenai keadaan dan kondisi global serta tetapmenjaga kearifan
lokal.Sehingga masyarakat kita mampu memiliki wawasan danketerampilan
secara global seraya menjaga budaya lokal tetap ada dan semakinkuat serta
tidak digantikan oleh budaya asing yang masuk ke Indonesia.

18
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dengan hadirnya ajang MEA ini, Indonesia memiliki peluang untuk


memanfaatkan keunggulan skala ekonomi dalam negeri sebagai basis
memperoleh keuntungan. Namun demikian, Indonesia masih memiliki
banyak tantangan dan risiko-risiko yang akan muncul bila MEA telah
diimplementasikan. Oleh karena itu, para risk professional diharapkan dapat
lebih peka terhadap fluktuasi yang akan terjadi agar dapat mengantisipasi
risiko-risiko yang muncul dengan tepat. Selain itu, kolaborasi yang tepat
antara otoritas negara dan para pelaku usaha diperlukan, infrastrukur baik
secara fisik dan social (hukum dan kebijakan) perlu dibenahi, serta perlu
adanya peningkatan kemampuan serta daya saing tenaga kerja dan
perusahaan di Indonesia.Jangan sampai Indonesia hanya menjadi penonton
di negara sendiri di tahun 2015 silam.

Dalam hal ini pula bahwa HMI berperan bukan hanya sebagai
peserta di dalam MEA akan tetapi juga sebagai fasilitator yang dapat
memberikan ide atau pun gagasan-gagasan yang dapan memberikan
pencerahan depada seluruh masyarakat Indonesia yakni dengan berpatokan
pada agama islam dan juga pada Al-quran, serta tetap mengacu pada
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga himpunan mahasiswa islam, dan
dalam hal ini pula semua kader HMI harus mampu melakukan pendekata
secara internal ataupun eksternal kepada seluruh masyarakat Indonesia
dengan cara meningkatkan kualitaqs keilmuan yg diliki kader HMI serta
juga di tuntut memiliki jiwa militansi yang kuat, serta menjadikan HMI
sebagai laboratorium kajian ilmiah ataupun kajian keagamaan serta kajian
ekonomi karena telah kitaa ketahui bahwa MEA ini telah bergulir mulai dari
akhir tahun lalu sehingga seluruh kader HMI khususnya dan seluruh
masyarakat Indonesia umumnya di tuntut untuk siap menghadapi MEA ini.

19
Untuk itu, penulis menyimpulkan bahwa resiko yang akan muncul
dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah persaingan industri lokal
dengan industri asing, pengeksploitasian sumber daya alam oleh Negara
asing, serta persaingan tenaga kerja lokal dengan tenaga kerja asing yang
lebih berkualitas.

Saran
Kita sebagai kader HMI sudah seharusnya lebih mendalami definisi dan
makna kata adil menurut islam yang dituangkan dalam al-Quran dan
Sunah. Di samping itu sebagai kader kita harus terus berproses
meningkatkan kualitas kita baik sebagai mahasiswa ataupun organisatoris.
Hal tersebut harus dilakukan untuk menunjang pengetahuan kita dan juga
mendasari nilai-nilai yang akan diperjuangkan guna mewujudkan tujuan
HMI secara harfiah maupun maknawi. HmI tidak tabu dengan revolusi,
sedari awal pembentukannya Hmi sudah bergelut dengan berbagai
perubahan, dari agresi militer belanda, kudeta PKI di madiun, runtuhnya
orde baru hingga
Reformasi, Hmi sebagi organisasi perjuangan selalu menjadi garda terdepan.
Maka dari itu dengan adanya MEA kader kader Hmi tidak perlu cemas
apalagi pesimis, YAKUSA !!!!

20
DAFTAR PUSTAKA

- A. Moh. Syahrul. (2013). Masyarakat Ekonomi Asean.


Mizan
- Afandy. Moch, Masykur. (2013).peran dan Tantangan Asean
EconomiComunity. Jakarta: Bulan Bintang.
- Arifin, Syamsul, Rizal A Djafaara.(1014). Masyarakat
Ekonomi Asean (MEA). Memperkuat Sinergi ASEAN
Ditengah Kompetisi Global, Jakarta: Gramedia.
- Djafar, Zainuddin.(2008). Indonesia,Asean dan Dinamika
Asia Timur, Kajian Presfektif Ekonomi-Politik, Jakarta:
Pustaka Jaya.
- Hady. Hamdi.(2013). Ekonomi Internasional: Teori dan
Kebijakan Perdagangan Internasional. Jakarta: Gralia
Indonesia.
- Karim, Adiwarman.(2011). Ekonomi makro Islam. Jakarta:
Raja Grafindo Persada
- Munirudin. Said.(2014). Bintang arsy. Tafsir
Filosofis=Gnostik Tujuan Hmi. Banda Aceh: Syiah Kuala
University Press

- Solichin.(2010). Candradimuka mahasiswa.. Jakarta. Sinergi


PersadatamaFoundation.

- Sungkar, Yasmin. (2005). Strategi ASEAN Dalam Perluasan


Asean. Jakarta: LIPI
- T. Diana. Sumanjaya Rakhmat. (2011). Pengantar Ekonomi
Makro. Medan: USU Press
- NDP HmI bab 6

21

Anda mungkin juga menyukai