Anda di halaman 1dari 7

MODUL PERKULIAHAN

Teori Akuntansi

Agency Theory, Efficiency


Market Hypothesis dan
Signaling Theory

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

12
Ekonomi dan Bisnis Akuntansi W321700016 Deni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt

Abstract Kompetensi

Dalam teori akuntansi positif Mahasiswa mampu menjelaskan


terdapat teori teori yang Mengenaiteori agency, teori
diungkapkan diantaranya teori hipotesis pasar efisien dan teori
agency, teori hipotsis pasar efisien signaling dalam permasalahan
dan teori signaling. akuntansi
Teori-teori dalam Akuntansi

Agency Theory

Agency Theory atau teori keagenan mendasari praktek pengungkapan laporan


tahunan oleh perusahaan terhadap para pemegang saham. Teori keagenen Jensen and
Meckling (1976) memiliki asumsi bahwa para pemegang saham tidak memiliki cukup
informasi tentang kinerja dan kondisi perusahaan. Agen memiliki lebih banyak informasi
mengenai kapasitas diri, lingkungan kerja, dan prospek perusahaan secara keseluruhan
dimasa yang akan datang dibandingkan dengan principal (Hidayat, 2017).

Inilah yang menyebabkan adanya ketidakseimbangan informasi yang dimiliki antara


prinsipal dan agen, sehingga mengakibatkan asimetri infomrasi. Munculnya masalah
keagenan terjadi karena ada pihak-pihak yang memiliki perbedaan kepentingan pribadi
namun saling bekerja sama dalam pembagian wewenang yang berbeda. Masalah keagenan
ini dapat merugikan prinsipal karena pihak prinsipal tidak mendapatkan informasi yang
memadai dan tidak memiliki cukup akses dalam mengelola perusahaan.

Meisser et al, (2006:7) mengemukakan bahwa hubungan keagenan ini dapat


mengakibatkan munculnya permasalahan yaitu sebagai berikut:

1. Adanya asimetri informasi (information asymmetry), yaitu kondisi dimana


manajemen memiliki lebih banyak informasi mengenai keadaan kondisi
perusahaan serta posisi keuangan yang sebenarnya terjadi disbanding principal
2. Munculnya konflik kepentingan (conflict of interest). Hal ini diakibatkan karena
adanya perbedaan kepentingan, dimana manajemen bertindak tidak selalu sejalan
dengan kepentingan principal. Kepentingan tersebut salah satunya adaalah
kepentingan ekonomis yang saling berbeda, sehinga dimungkinkan manajemen
mengambil keputusan yang tidak sesuai dengan keinginan pemilik modal.

Untuk mengatasi atau mengurangi masalah keagenan ini akan timbul biaya keagenan
yang ditanggung oleh principal dan agen. Jensen dan Meckling (1976) membagi biaya
keagenan menjadi 3, yaitu sebagai berikut:

1. Monitoring cost, yaitu biaya yang timbul dan ditanggung oleh principal. Biaya ini
dikeluarkan untuk melakukan monitoring perilaku agen, yaitu untuk mengukur serta
mengamati dan mengontrol perilaku agen.

2018 Teori Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Deni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
2. Bonding cost, yaitu biaya yang timbul dan ditanggung oleh agen. Biaya ini
dikeluarkan untuk jaminan agen bahwa agen bertindak sesuai dengan kepentingan
principal.
3. Residual loss, yaitu berkurangnya kemakmuran principal sebagai pengorbanan
akibat dari perbedaan keputusan antara agen dan principal.

Untuk mengurangi biaya agensi, maka diperlukan alat kontrol yang dapat mengurangi
risiko terjadinya asimetri informasi dan konflik kepentingan, yaitu laporan keuangan. Para
pemilik modal menggunakan informasi yang ada pada laporan keuangan sebagai sarana
transparansi dari akuntabilitas manajer. Diharapkan dengan adanya pengungkapan yang
luas dapat mengurangi asimetri informasi antara pihak agen dan principal.

Efficient Market Hypothesis (EMH)

Konsep Efficient Market Hypothesis (EMH) pertama kali dikemukakan oleh Fama
(1970) yang pada intinya menyatakan bahwa di pasar yang efisien, surat berharga berupa
obligasi konversi akan selalu diperdagangkan pada nilai wajarnya (fair value) sehingga tidak
seorang pun mampu memperoleh imbal hasil yang tidak normal (abnormal return), setelah
disesuaikan dengan risiko, dengan menggunakan strategi perdagangan yang ada. Dengan
kata lain, harga yang terbentuk di pasar merupakan hasil refleksi dari seluruh informasi yang
tersedia.

Fama (1970) melakukan penyesuian atas konsep EMH dengan didukung oleh bukti
empiris dan mengelompokan efisiensi pasar kedalam tiga bentuk, yaitu:

a. The Weak Efficient Market Hypothesis


Efisiensi pasar dikatakan lemah (weak-form) karena dalam proses pengambilan
keputusan jual-beli saham investor menggunakan data harga dan volume masa
lalu. Berdasarkan harga dan volume masa lalu itu berbagai model analisis teknis
digunakan untuk menentukan arah harga apakah akan naik atau akan turun.
Asumsi yang ada pada hipotesis ini adalah, bahwa harga pasar telah
mencerminkan keuangan yang lalu dan dan data-data berupa harga dan volume
perdangan dimasa lalu, seharusnya tidak berhubungan dengan keuangan yang
akan datang. Jadi investor tidak bisa memperoleh sedikit keuntungan dengan
menggunakan trading rules berdasarkan pada informasi masalalu yang terdapat di
pasar modal.
b. The Semistrong Efficient Market Hypothesis

2018 Teori Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Deni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
Efisiensi pasar dikatakan setengah kuat (semistrong-form) dalam proses
pengambilan keputusan jual-beli saham investor menggunakan data harga masa
lalu, volume masa lalu, dan semua informasi yang dipublikasikan seperti laporan
keuangan, laporan tahunan, pengumuman bursa, informasi keuangan internasional,
peraturan perundang-undangan, peristiwa politik, peristiwa hukum, peristiwa sosial,
dan lain-lain yang dapat memengaruhi perekonomian nasional. Asumsi yang ada
pada hipotesis ini adalah, bahwa pada saat investor mengambil keputusan setelah
informasi baru dipublikasikan seharusnya tidak memperoleh keuntungan abnormal
karena harga saham telah mencerminkan seluruh informasi yang telah
dipublikasikan. Harga saham akan bereaksi dengan cepat dan akurat
menyesuaikan ketingkat harga yang baru ketika informasi publik diumumkan.
c. The Strong Efficient Market Hypothesis
Efisiensi dikatakan kuat (strong-form) karena investor menggunakan data yang lebih
lengkap, yaitu harga masa lalu, volume masa lalu, informasi yang dipublikasikan,
dan informasi privat yang tidak dipublikasikan secara umum. Kondisi dimana harga
saham tidak hanya mencerminkan informasi yang dipublikasikan saja, tetapi juga
mencerminkan informasi yang tidak dipublikasikan yang dikenal dengan insider
information karena yang mempunyai informasi tersebut adalah pihak yang berada
dalam perusahaan. Sehingga tidak ada investor yang memperoleh abnormal karena
antara investor dan pihak perusahaan memiliki informasi yang sama.

Ada beberapa kondisi yang harus terpenuhi untuk tercapainya pasar yang efisien yaitu
(Hasanuddin, 2015):

a. Ada banyak investor yang rasional dan berusaha untuk memaksimalkan profit.
Investor˗ investor tersebut secara aktif berpartisipasi di pasar dengan menganalisis,
menilai, dan melakukan perdagangan di pasar.
b. Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada saat yang sama dengan
cara yang murah dan mudah.
c. Informasi yang terjadi bersifat acak, artinya setiap pengumuman yang terjadi bersifat
bebas dan tidak dipengaruhi oleh pengumuman lain
d. Investor bereaksi secara cepat terhadap infomasi baru sehingga harga sekuritas
akan berubah sesuai dengan perubahan nilai sebenarnya akibat informasi tersebut.

Perubahan harga dalam suatu pasar yang kompetitif ditentukan oleh besar kecilnya
permintaan serta penawaran. Apabila suatu informasi terbaru masuk ke pasar yang
berhubungan dengan suatu aktiva, informasi ini akan digunakan untuk menganalisis dan
menginterpretasikan nilai dari aktiva bersangkutan. Harga merupakan cerminan dari adanya

2018 Teori Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Deni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
informasi yang diperoleh pelaku pasar secara menyeluruh, sehingga apabila harga memiliki
kandungan informasi maka dapat dikatakan harga yang terbentuk sepenuhnya
mencerminkan sistem informasi.

Inti dari teori EMH adalah jika informasi tidak terhambat dan tercermin dalam harga saham
di pasar, maka harga saham esok hari akan mencerminkan informasi dan berita esok hari
dan tidak berhubungan (independen) dengan harga saham hari ini. Implikasi dari teori EMH
adalah tidak ada seorang investor pun yang dapat memperoleh imbal hasil yang abnormal
(abnormal return) kecuali terdapat gap antara informasi yang ada dan efisiensi di pasar
saham. Pada akhirnya, jika suatu pasar tidak efisien, mekanisme harga yang ada tidak
dapat menjamin alokasi modal yang efisien di dalam perekonomian yang dapat berdampak
negatif terhadap ekonomi secara agregat (Hamid dan Akash, 2010 dalam Rahman dan
Ervina (2017).

signaling theory

Menurut Morris (1987), teori sinyal menunjukkan bagaimana masalah asimetris


informasi dalam pasar dapat dikurangi dengan memberikan sinyal informasi yang lebih
banyak kepada pihak lain. Asimetris informasi dalam pasar modal terjadi karena pihak
perusahaan (manajemen) memiliki informasi yang lebih banyak dibandingkan dengan pihak
luar perusahaan (investor).

Godfrey et al. (2006) juga berpendapat bahwa teori sinyal berbicara mengenai manajer
yang menggunakan akun-akun dalam laporan keuangan untuk memberikan sinyal harapan
dan tujuan masa depan perusahaan. Jadi, teori sinyal merupakan teori tentang bagaimana
seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada para pengguna laporan
keuangan berupa informasi mengenai apa saja yang telah dilakukan manajemen
perusahaan untuk merealisasikan keinginan para pemilik perusahaan serta informasi-
informasi lain yang menunjukkan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari perusahaan
lain.

Menurut Brigham dan Hauston isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang diambil
perusahaan untuk memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen
memandang prospek perusahaan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah
dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Informasi yang
dikeluarkan oleh perusahaan merupakan hal yang penting, karena pengaruhnya terhadap
keputusan investasi pihak diluar perusahaan. Informasi tersebut penting bagi investor dan

2018 Teori Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Deni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
pelaku bisnis karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau
gambaran, baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun masa yang akan datang bagi
kelangsungan hidup perusahaan dan bagaimana efeknya pada perusahaan.

Berikut ini adalah beberapa definisi Teori Sinyal menurut para ahli:

1. Graham, Scott B. Smart, dan William L. Megginson


Model sinyal dividen membahas ketidak sempurnaan pasar yang membuat
kebijakan pembayaran yang relevan: asymmetric information. Jika manajer
mengetahui bahwa perusahaan mereka “kuat” sementara investor untuk beberapa
alasan tidak mengetahui hal ini, maka manajer dapat membayar dividen (atau
secara agresif membeli kembali saham) dengan harapan kualitas sinyal
perusahaan mereka ke pasar. Sinyal secara efektif memisahkan perusahaan yang
kuat dengan perusahaan-perusahaan yang lemah (sehingga perusahaan yang
kuat dapat memberikan sinyal jenisnya ke pasar), itu menjadi mahal untuk sebuah
perusahaan yang lemah untuk meniru tindakan yang dilakukan oleh perusahaan
yang kuat
2. Melewar Menyatakan Teori Sinyal menunjukkan bahwa perusahaan akan
memberikan sinyal melalui tindakan dan komunikasi. Perusahaan ini mengadopsi
sinyal-sinyal ini untuk mengungkapkan atribut yang tersembunyi untuk para
pemangku kepentingan.
3. Gallagher and Andrew Teori signaling dividen didasarkan pada premis bahwa
manajemen tahu lebih banyak tentang keuangan masa depan perusahaan
dibandingkan pemegang saham, sehingga dividen memberi sinyal prospek
perusahaan di masa depan. Penurunan dividen merupakan sinyal yang
diharapkan. Manajer yang percaya teori sinyal akan sadar keputusan dividen dapat
mengirimkan pesan kepada investor.
4. Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston Teori sinyal adalah teori yang
mengatakan bahwa investor menganggap perubahan dividen sebagai sinyal dari
perkiraan pendapatan manajemen.
5. Scott Besley dan Eugene F. Brigham Sinyal adalah sebuah tindakan yang diambil
oleh manajemen perusahaan yang memberikan petunjuk kepada investor tentang
bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan

2018 Teori Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Deni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

Hendriksen, Eldon S. dan Michael F. Van Breeda. Teori Akunting. Edisi ke-5. Buku
satuBatam : Interaksara, 2000.
Godfrey J, A. Hodgson, A. Tarca, J. Halminton, S Holmes,2010. Accounting Theory, 7 Ed,
John Wiley & Sons Australia, Ltd
Riahi-Belkoui, Ahmed. Teori Akuntansi. Jilid ke-1. Jakarta: Penerbit: Salemba Empat, 2000.
Soewarjono. 2005. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, BPFE ,
Yogyakarta.

2018 Teori Akuntansi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Deni Syachrudin, SE., MS.Ak., Akt http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai