Anda di halaman 1dari 10

2.

TEORI PENUNJANG

2.1. Magnet
Kata magnet berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti
batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu
yang kini bernama Manisa di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak
zaman dulu di wilayah tersebut.
Berdasarkan asalnya, magnet dibagi menjadi dua kelompok, yaitu magnet
alam, yakni magnet yang ditemukan di alam dan magnet buatan, yakni magnet
yang sengaja dibuat oleh manusia. Berdasarkan sifat kemagnetannya, magnet
buatan dikelompokkan menjadi magnet tetap (permanen) dan magnet sementara.
Magnet tetap adalah magnet yang sifat kemagnetannya tetap (terjadi dalam waktu
yang relatife lama). Sebaliknya, magnet sementara adalah magnet yang sifat
kemagnetannya tidak tetap atau sementara.

2.2. Sifat-Sifat Magnet


Sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet kecil yang mengarah ke arah
yang sama. Magnet-magnet kecil ini disebut magnet elementer. Pada logam yang
bukan magnet, magnet elementernya mempunyai arah sembarangan sehingga
efeknya saling meniadakan dan mengakibatkan tidak adanya kutub-kutub di ujung
logam.

Gambar 2.1. Logam yang bersifat magnet


Sumber: Prasodjo (2006, p. 124)

4
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.2. Logam bukan magnet
Sumber: Prasodjo (2006, p. 124)

Setiap magnet memiliki dua kutub magnet, yaitu kutub utara dan kutub
selatan. Kekuatan sifat kemagnetan yang paling besar berada pada kutub-kutub
magnet. Selain memiliki sifat menarik logam tertentu, magnet juga memiliki sifat-
sifat tertentu bila kutub magnet yang satu berdekatan dengan kutub magnet yang
lain.

Gambar 2.3. Percobaan menentukan sifat magnet


Sumber: Prasodjo (2006, p. 124)

Dari gambar diatas sesuai dengan teori magnet permanen, maka:


a) Kutub-kutub magnet sejenis (kutub utara dengan kutub utara atau kutub
selatan dengan kutub selatan) akan tolak-menolak.
b) Kutub-kutub magnet tidak sejenis (kutub utara dengan kutub selatan atau
kutub selatan dengan kutub utara) akan tarik-menarik.

5
Universitas Kristen Petra
Gambar 2.4. Potongan magnet
Sumber: Prasodjo (2006, p. 124)

Bagian tengah magnet yang terpotong akan membentuk kutub-kutub


magnet yang baru. Kemudian bila potongan magnet tadi dipotong lagi maka
potongan-potongan magnet tadi akan membentuk kutub-kutub magnet yang baru
lagi. Jadi, sebuah magnet terdiri atas magnet-magnet kecil yang terletak berderet
dari kutub utara menghadap kerah kutub selatan magnet. Sebaliknya, kutub
selatan menghadap ke arah kutub utara magnet. Magnet-magnet kecil tersebut
dinamakan domain atau magnet elementer.

2.3. Bahan Magnetik dan Bahan Nonmagnetik


Salah satu sifat magnet adalah memiliki gaya tarik. Artinya, apabila
magnet diletakkan berdekatan dengan jenis-jenis logam tertentu akan menarik dan
mempertahankan logam tersebut untuk tetap menempel padanya. Bahan-bahan
yang dapat ditarik oleh magnet disebut bahan magnetik, dan yang tidak dapat
ditarik oleh magnet disebut bahan nonmagnetik. Bahan magnetik dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Bahan ferromagnetik adalah bahan yang ditarik dengan kuat oleh magnet.
Contohnya adalah nikel, besi, baja, dan kobalt. Namun ada jenis baja tertentu
yang merupakan bahan nonmagnetik yaitu stainless steel yang telah
ditambahkan unsur-unsur tertentu.
b) Bahan paramagnetik adalah bahan yang ditarik lemah oleh magnet.
Contohnya adalah almunium dan platina.
c) Bahan diamagnetik adalah bahan yang sedikit menolak magnet. Contohnya
adalah seng, bismuth dan natrium klorida.

6
Universitas Kristen Petra
2.4. Jenis-Jenis Magnet
2.4.1. Magnet Alam
Dahulu kala, batu-batu berwarna gelap ditemukan di Magnesia, Asia
Kecil. Batu-batu itu disebut magnet karena ditemukan di Magnesia. Batu-batu
magnet tersebut dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi dan beberapa
bahan lainnya. Batu-batu ini juga dikenal dengan sebutan loadstones atau magnet
alam. Batu-batu ini digunakan untuk membentuk besi dan oksigen dalam bentuk
oksida yang memiliki rumus molekul Fe3O4(ferrosoferricoxide). Sifat
arah loadstone digunakan untuk membuat kompas laut pada zaman dahulu.

2.4.2. Magnet Buatan


Magnet buatan dibuat oleh manusia. Manusia memindahkan sifat
alami loadstone karena magnet dapat dibentuk dan dapat dibuat lebih kuat
berdasarkan keperluannya. Kebanyakan, magnet berbentuk batang, sepatu kuda,
dan jarum. Selain itu ada juga magnet berbentuk disk yang memberikan medan
magnet kuat pada salah satu arahnya saja.

A. Magnet Permanen
• Neodymium magnet

Gambar 2.5. Neodymium magnet


Sumber: The Magnet Source (2007, p. 6)

7
Universitas Kristen Petra
Pada Tahun 1980 ditemukan magnet Neodymium Iron Boron (NdFeB)
dengan kekuatan yang tinggi dan mulai dikomersilkan sejak November 1984.
NdFeB adalah material magnetic jenis permanen logam tanah jarang (rare earth).
Disebut magnet rare earth karena terbentuk oleh 2 atom dari suatu unsur logam
tanah jarang noedymium (Nd), 14 atom besi (Fe) dan 1 atom Boron (B), sehingga
rumus molekul yang terbentuk adalah Nd2Fe14B. Sifat magnet yang dimiliki
NdFeB sangat baik bila dibandingkan dengan magnet permanen lainnya, seperti
Ferit, Alnico dan Samarium Cobalt. BHmax yang dimiliki dapat berkisar antara
30 Mega Gauss Oersted (MGOe) sampai dengan 52 MGOe. Karena memiliki
karakteristik magnet tinggi, dalam aplikasinya magnet ini dapat berukuran lebih
kecil.Magnet ini juga dapat menggantikan penggunaan magnet samarium cobalt
pada temperatur kurang dari 80°C. Selain itu penggunaan magnet NdFeB dalam
banyak bidang seperti pada peralatan elektronik, motor listrik, sensor/tranduser,
industry otomotif, industry petrokimia , produk peralatan kesehatan dan lain-lain.

• Samarium Cobalt (SmCo) magnet

Gambar 2.6. Samarium Cobalt magnet


Sumber: The Magnet Source (2007, p. 17)

8
Universitas Kristen Petra
Magnet samarium cobalt adalah salah satu dari dua jenis magnet bumi
yang langka, merupakan magnet permanen yang kuat yang terbuat dari paduan
samarium dan kobalt. Dikembangkan pada awal tahun 1970 dan memiliki
temperatur yang lebih tinggi dari magnet Neodymium. Harga magnet Samarium-
Kobalt sangat mahal, rapuh, dan rawan terhadap retak. Magnet Samarium-kobalt
memiliki produk energi maksimum (BH maks) yang berkisar antara 16 Oersteds
megagauss-(MGOe) ke 32 MGOe, batas teoretisnya adalah 34 MGOe. Magnet
Samarium-kobalt tersedia dalam dua seri, yaitu Seri 1:5 dan Seri 2:17.

• Alnico Magnet

Gambar 2.7. Alnico magnet


Sumber: The Magnet Source (2007, p. 15)

Magnet ini dikembangkan pada tahun 1940-an. Magnet jenis ini terbuat
dari AI, NI, Co Fe dan unsur-unsur logam jejak lainnya dan dapat dihasilkan
melalui sinter baik atau proses pengecoran. Proses pengecoran memungkinkan
magnet dapat diproduksi dengan bentuk yang rumit dan kompleks, yang tidak
mungkin dengan bahan magnetik. Magnet ini memiliki ketahanan yang luar biasa
terhadap korosi dan temperatur tinggi, dan terutama digunakan dalam instrumen
presisi tertentu. Jenis magnet ini dapat ditemukan di dalam alat-alat motor (kipas
angin, speaker, mesin motor), juga sering dijumpai dalam perkakas rumah tangga,
mainan anak-anak,dan lain-lain. Magnet ini juga sering dijumpai dalam
laboratorium sekolah bahkan juga dapat ditemukan pada sepatu kuda yang
berfungsi untuk meningkatkan daya lari kuda. Magnet ini kekuatannya relatif
sedang dan harganya relatif murah.

9
Universitas Kristen Petra
• Ceramic Magnet

Gambar 2.8. Ceramic magnet


Sumber: The Magnet Source (2007, p. 10)

Jenis magnet ini dapat ditemukan dimana saja khususnya dalam bentuk
aksesoris rumah tangga, seperti magnet aksesoris kulkas, mainan anak-anak, white
board, jam dinding, dan lain-lain. Magnet ini kekuatannya relatif kecil dan
harganya murah serta berwarna hitam. Magnet ini adalah magnet paling rendah
tingkatannya.

B. Magnet Sementara
Magnet sementara adalah magnet yang sifat kemagnetan dapat diaktifkan
atau dinonaktifkan tergantung kebutuhan. Contohnya adalah elektromagnet yang
diaplikasikan pada peralatan seperti bel listrik di pintu rumah, mesin telegraf, dan
derek listrik.

2.5. Motor Magnet Permanen


Motor magnet permanen adalah motor yang menggunakan magnet
permanen untuk memutar rotornya. Berbeda dengan motor listrik yang pada
umumnya menggunakan arus listrik dalam menghasilkan fluks magnet pada
statornya untuk menggerakkan rotor. Motor ini dapat dikatakan sebagai motor
bebas energi karena tidak menggunakan energi dari luar untuk bergerak. Energi
diperoleh dari diri sendiri yaitu memanfaatkan dan mengubah energi magnet
permanen menjadi energi gerak. Dengan demikian hal ini bisa menjadi energi

10
Universitas Kristen Petra
alternatif baru untuk menggantikan energi fosil yang selama ini digunakan,
mengingat energi yang dimiliki magnet permanen tidak akan habis selama 400
tahun lamanya.
Saat ini motor magnet permanen sudah banyak dikembangkan oleh para
peneliti. Ada banyak macam model motor magnet permanen yang telah dibuat dan
telah dipublikasikan kepada umum melalui media internet. Dari sekian banyak
model yang dipublikasikan, tidak semua model mampu berjalan dengan baik,
sehingga dibutuhkan penelitian lebih mendalam untuk menghasilkan motor
magnet permanen. Adapun beberapa contoh motor magnet permanen yang telah
dipublikasikan kepada umum yang diasumsikan dapat diimplementasikan adalah
sebagai berikut :

2.5.1. Perendev Motor


Perendev motor merupakan salah satu model motor magnet permanen
yang sepenuhnya memanfaatkan sifat tolak menolak antar kutub magnet sejenis
(gambar 2.9). Pada Perendev motor, susunan dan sudut magnet diatur secara
presisi untuk mendapatkan gaya tolak antara magnet stator dan magnet rotor
sehingga dihasilkan gaya tolak menolak yang mampu mengerakkan rotor.

Gambar 2.9 Perendev Motor


Sumber: Flying Dutchman projects (n.d., p. 1)

11
Universitas Kristen Petra
2.5.2. Gravity Magnet Motor
Grafity magnet motor (gambar 2.10) merupakan motor magnet permanen
yang memanfaatkan gaya tolak menolak dan tarik menarik antar kutub magnet
serta gaya gravitasi suatu benda (rotor). Motor ini terdiri dari roda yang memiliki
jari-jari dibagian tengahnya, dimana pada jari-jari ini terdapat magnet permanen
yang berbentuk tabung dan dapat bergerak bebas pada poros jari-jari roda. Kutub-
kutub dari magnet tersebut diatur sama, yaitu kutub utara menghadap keluar.
Sementara keliling roda diberi magnet permanen, dimana setengah lingkaran roda
diberi kutub selatan magnet menghadap kedalam, dan setengah lingkaran lagi
diberi kutub utara magnet menghadap kedalam. Pada poros lingkaran juga diberi
magnet permanen seperti pada keliling roda luar yang kutub-kutub magnetnya
sejenis dengan keliling roda luar
Pada saat roda diputar, maka magnet yang berada pada jari-jari roda akan
bergerak mengikuti kutub magnet yang ada didepannya yaitu kutub magnet pada
keliling roda, dimana bila berhadapan dengan kutub yang tidak sejenis, maka
magnet akan ditarik dan bergerak mendekati keliling roda dan sebaliknya jika
berhadapan dengan kutub yang sejenis maka magnet akan ditolak dan bergerak
menjauhi keliling roda. Gerak dari magnet-magnet inilah yang kemudian akan
menggerakkan roda untuk berputar secara konstan.

Gambar 2.10 Grafity Magnet Motor


Sumber: Snovak (2008, p. 1)

12
Universitas Kristen Petra
2.5.3. V Gate Magnetic Motor
V gate magnetic motor (gambar 2.11) memiliki kesamaan dengan gravity
magnet motor yaitu sama-sama memanfaatkan gaya tarik dan tolak magnet
permanent, serta gaya gravitasi benda (stator). Namun pada V gate magnetic
motor tidak menggunakan roda berjari-jari sebagai motor, namun menggunakan
sebuah poros lingkaran yang yang kelilingnya diberi magnet permanen yang
disusun membentuk huruf V, dan sebuah magnet stator yang dapat bergerak naik
turun yang berfungsi untuk menggerakkan rotor. Pada motor ini menggunakan
kem untuk menggangkat statornya keatas dan untuk bergerak kebawah, stator
memanfaatkan gaya grafitasi.

Gambar 2.11 V Gate Magnetic Motor


Sumber: JKG design (n.d, p. 1)

13
Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai