Anda di halaman 1dari 16

Perspektif Tenurial

(Dalam Riset yang Berpihak/Action Research)

Eko Cahyono

Sajogyo Institute
Sains, 30 Mei 2016
Catatan atas FPIC

1. Whose Knowledge?
2. Politik tafsir dan Reduksi (manipulasi)
3. Politik Representasi (praktek empirik)
4. Asas keadilan, bukan “persetujuan”
5. Abai “ruang hidup”
Dasar Pandang (Studi Agraria)

1. Tanah dan sumber-sumber agraria bukan sepenuhnya barang dagangan


(komoditas). Sehingga pengelolaannya tidak boleh diserahkan sepenuhnya ke
mekanisme pasar.
2. Hubungan manusia dengan tanah dan sumberdaya alamnya bersifat kompleks
dan berlapis (Sosial, Budaya, Ekonomi, Ekologi, dan Spiritual). Sehingga
dalam praktriknya tidak dapat boleh disederhanakan hanya pada satu dimensi
saja. Pemisahan kompleksitas dan lapisan-lapisan hubungan tersebut secara
terus menerus akan dapat menggoncangkan sendi-sendi sosial, ekonomi, politik
dan keberlanjutan ekologis.
3. Masalah-masalah agraria bersifat historis. Masalah-masalah agraria yang hadir
sekarang ini adalah (sebagian atau keseluruhan) adalah endapan dan akumulasi
dari persoalan panjang dasar kebangsaan, akibat belum tuntasnya Reforma
Agraria (genuine). Reforma Agraria bukan gagal, tapi belum dilaksanaan
dengan penuh dan menyeluruh. (Wiradi, 2009)
Prinsip Dasar: Riset Berpihak

1. Memperjelas posisi paradigmatik: Ilmu tidak pernah bebas nilai


2. Pengetahuan bersifat politis (knowledge is power): whose knowledge?
3. Riset, untuk siapa? Siapa yang diuntungkan dan dirugikan (dari riset) ?
4. Objektifitas dalam metode dan metodologi, tidak harus dalam sikap
5. Riset bukan aktifitas “penambangan data”, tapi proses “Belajar-
Bersama, Bertindak-Setara”
6. Kontrak Belajar: Masyarakat subjek pelaku perubahan, peneliti “warga
perjuangan”
7. Membongkar dan menunjukkan selubung beragam ketimpangan
struktural dan ketidakadilan sosial-ekologis.
8. Tujuan Riset: Membela kelompok paling lemah (di pedesaan) untuk
mendorong transformsi sosial-ekonomi-ekologis.
Data Dasar (Studi Agraria)
1. Sejarah Tenurial (Tutur Lokal, Dinamika Perubahan dan Lanskap
Ekologis)
2. Peta Struktur Agraria dan Ketimpangannya (kepemilikan, penguasaan,
akses dan distribusi)
3. Peta jenis struktur sosial (deferensiasi dan stratifikasi)
4. Peta jenis hubungan produksi dan konsumsi
5. Peta jenis hubungan kekuasaan (powers relation)
6. Potensi Konflik Agraria dan Krisis Sosial-Ekologis
7. Peta jenis dan modus “eksklusi”/marjinalisasi/enclousure/ (land
grabbing, green grabbing, naturalisation land disposition,
govermentality, dst).
8. Inisiatif reform untuk pembalikan krisis (sosial-ekologis) dan
kedaulatan agraria.
Analisa Cepat Konflik Agraria
(Rapid Agrarian’s Conflic Assesement)

Rachman, 2012
POHON KONFLIK

EFEK Pembunuhan Pembangunan HTI PT. RAPP Tertunda


Eksodus

Konflik horizontal Operasional terganggu

Keresahan dan sanksi sosial Demonstrasi Perusakan fasilitas

MASALAH INTI Penolakan terhadap PT. RAPP dan seluruh produk /dokumen administrasi perizinan
dan kebijakan terkait

Kempetisi akses terhadap sumberdaya alam

AKAR-AKAR kepentingan-kepentingan politik dan


MASALAH ekonomi lokal

Ganti rugi yang kurang Kurangnya sosialisasi program PT. Penegakan hukum
memadai RAPP

Kekuatiran terhadap dampak lingkungan, sosial,


Miskomunikasi dalam proses dan ekonomi lokal Dugaan kesalahan prosedur
negosiasi perizinan

Ketertinggalan & Ketidakjelasan tapal batas


keterisolasian
Memeriksa Klaim “Pembangunan” Berkelanjutan

Perspektif .1
Perspektif .2
Jenis dan Tujuan Penelitian

1. Riset Akademik : Menguji Hipotesis


2. Riset Kebijakan : Advokasi, Evaluasi dan Koreksi
3. Riset Pastisipatoris : Untuk Advokasi/Pengorganisasian

Tujuan:
• Membuka dan menjelaskan “misteri”
• Menemukan “Kebaruan” (kritik, anti tesis, sistesis, pelanjut))
• Menunjukkan dan memperlihatkan hal yang ter/disembunyikan
• Menyusun argumen tanding (counter discources)
Metode “Pemetaan Masalah”

1. Follow the Policy


2. Follow the Commudity
3. Follow the Actors
4. Follow the Money
5. Follow the Event

(Dikembangkan dari Tania Li, 2012)


Mengenali Dinamika Perubahan Masyarakat
(Wiradi, 2009)

Empat hal penentu perubahan masayarakat (desa):

1. Sejarah Lokal
2. Dinamika Internal (Sosek, Pol-Bud, dll)
3. Intervensi Negara dan Program/Kebijakannya
4. Intervensi Kekuatan/Kebijakan Global

Klasifikasi pemetaan masyarakat di atas akan menjadi basis analisa “Tipologi Unit
Analisis (Desa, Komunitas, Keluarga, Organisasi)”
Mengenali Bekerjanya Modal
(ekonomi-politik-agraria)
Jika ingin melihat bagaimana sebuah praktek kerja kapitalisme di sebuah negara
(berkembang) beserta dinamika dan beragam mekanisme penguasaan dan jaringan
pendukungnya dalam menyusun kekuatan imperalismanya, salah satunya dapat
dilihat dalam Persepktif Ekonomi-Politik Agraria. (Beisntein, 2010).

Yang dimulai dengan panduan pertanyaan;

1. Who Owns what? (Siapa Memiliki Apa?)


2. Who does what? (Siapa Melakukan Apa?)
3. Who gets what? (Siapa dapat Apa?)
4. Who they do with it? (Apa yang dilakukan mereka
dengan itu?)
TEKNIK-TEKNIK PEROLEHAN DATA DAN ANALISIS
No Sumber T a h u n (dan instasi pendukung)
Daya
1980 1985 1990 1995 1998
1 Manusia + ++ +++ ++++ +++++
(….) (….) (Deptra (Deptra (Deptra
ns) ns) ns)
2 Kelembag ++ ++ +++ ++++ +++++
aan (….) (….) (….) (….) (….)

In Interpretasi In
te te
r r
p p
re re
Desa
ta ta Desa Bantar
si si Pasir Jaya
Gaok
Kel.
Garis Interpretasi Komplek Desa Situ
Cikara
Kem
iskin
an Lok

Gede
al

IPB
Akse
s prog
Pere ram
mpu Sim
an PNP pan Pinja
M MPd m

wang Kel.
Bekerja Mem
pero
buru keras, leh serti
h men pindah fikas
agrib jadi
isnis peda usaha, i
Men (12 orangang
ikah
(5 oran g) San
g) gat Ama
t Seja
1 KK hter
San a
gat
Terb Seja · Mem
hter
Ana men antu anak Seja a iliki tamb
Kore k beke ggar Terb hter
ap tana-anaknya a3 · Guru · Ben Ha ak di
a, rja
Jaka Jepang, di men antu anak Seja · Mem besertifik atas
h send ggar hter · Toko gkel serv 10
rta (8 Arab iri ap tana-anaknya 300 a2
· Guru · Mem iliki saw at pera is moto
oran , Seja KK
g) hter h send
· Mem besertifik · Bek iliki tern ah, tega tamb latan, toko r
300 a1 iri erja ak lan ak,
Pra KK · Mem · Mem iliki saw at di perk · Jasapertania bangunan
Seja iliki tamb · Pen iliki mob ah, kebu · Eksptangkap, apalan n,
· Jasa fotokopi butik ,
300 htera · Tuka · Tida kebun aj, saw ghas
ilan
il n · Mem ortir bungpariwisata pers
KK ah, ewa
Misk
in · Mem ng bang · Bisa k memiliki · Ana bulan Rp 6-8 · Ana punyai a mela · Pen pesta an akat
150 · Nela punyai unan k-an juta · Pen k berkuliah mob ti
Fak rum · Tuka · PNS menabun toko ak berk per il didik
an anak
-alat
ah · Has ng bang yan saw ghas
25 oran ir Misk ah · Pam tidak beseg uliah
g/15 in il tidak unan sam memiliki · Memjuta
ilan
di atas lulus
· Tida
men , nelayan ping · Pen ong desa rtifikat SLTA
rum · Sep k punya · Pen tergantu mem an peke dapa Rp 10
· Fisik ah entu
ng mus , puny seperti rjaan tan Rp
iliki akse
· Listr eda butu apa-apa dapa
tan · Pen ternak ai kebu per bula 2,5-3 s ke
· Sud lemah ik men t im bank
· Pad 1,2 juta pas-pasa ghas n, n juta
· Sen ah tua, ump
· Rumtetangga ang a mus per bula n (Rp bula ilan Rp
jomp
· Rumdirian o ah susu mela im kem n) n 2-3 juta
per
· Lant ah bera sete n
ngah bata atau men ut 3 hari arau
ai rum tap rum dapa 3 mala
ah dari bia · Lant bambu cam
pur · Pad semingg t Rp 1 juta; m
tana
h liat · Bek ai tanah a mus u dua
im kali
· Buruerja sera liat · Memakan men angin Bara
· Pen h 1 mingbutan · Has punyai ganggur t Tam
bak
dapa gu 1 il mela TV
ribu tan Rp 150- kali bara ut dibe bang udang
per bula ng, ema likan krut
200 dan
n dijua s,
· Seti musim Bara l kem kambing
ap pera bali
t pada
oran hu Terti
g dan berisi 1 pu peng
· Pen anaknya 1 buru gand
didik h atau aan
uang
putu an anak
s seko SD
lah atau

Teknik-teknik pendukung:
Stratifikasi , Histogram, Grafik, Diagram Alir, Bagan Kendali, Pemetaan,
Transek, FGD, Observasi, Indepth Interview dan Analisis Sejarah, dll
Detail Output Pemetaan Sosial-ekonomi
1. Sejarah Komunitas/Desa
2. Dinamika Demografis
3. Lanskap dan Karakteristik Bentang Ekologis
4. Konstruksi Nilai, Norma dan Kepercayaan
5. Struktur Sosial (Deferensasi, Stratifikasi, Polarisasi)
6. Potensi SDA dan SDM
7. Karakteristisk dan Dinamika Strategi Livelhood
8. Peta Aktor dan Kepentingan
9. Potensi Konflik dan Masalah Lokal
10. Sejarah Komuditas dan Karakteristik Ekonomi (Lokal)
11. Peta Kelembagaan , Dinamika dan Hubungan-hubungannya
Tanah dan kekayaan alam bukanlah komuditi dan tidak sepenuhnya bisa
diperlakukan sebagai komuditi. Memperlakukan tanah (dan alam) sebagai
barang dagangan dengan memisahkannya dari ikatan hubungan-
hubungan sosial yang melekat padanya, niscaya akan menghasilkan
goncangan-goncangan yang akan menghancurkan sendi-sendi keberlajutan
hidup masyarakat itu, dan kemudian akan ada gerakan tandingan untuk
melindungi masyarakat dari kerusakan yang lebih parah.

Memasukkan tanah (dan juga tenaga kerja) dalam mekanisme pasar


adalah sikap merendahkan hakekat masyarakat dan dengan demikian
menyerahkan begitu saja pengaturan kehidupan masyarakat pada
mekanisme pasar. Dengan sendirinya akan melahirkan gejolak
perlawanan. (Karl Polanyi, The Great Transformation, 1944).

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai