Anda di halaman 1dari 18

PENENTUAN DAERAH RESEPTIF

DAN ENDEMIS MALARIA


WILAYAH RESEPTIF
WILAYAH RESEPTIF

 Wilayah yang memiliki vektor malaria dengan


kepadatan tinggi dan terdapat faktor lingkungan
serta iklim yang menunjang terjadinya penularan
malaria

 Wilayah reseptif ditentukan berdasarkan hasil


survei (penyelidikan) nyamuk pra-dewasa
(larva/jentik) dan/atau nyamuk dewasa
Pemantauan Wilayah Reseptif
• Salinitas  mengukur kadar garam (salinitas)
secara berkala (bulanan)
• Larva/jentik
Pengamatan larva perlu dilakukan secara
sistematis dan terus menerus di wilayah
reseptif untuk mengetahui keberadaan
(fluktuasi) larva vektor dari waktu ke waktu
(bulan) di suatu desa
Laporan hasil kegiatan survei larva/jentik Anopheles

Provinsi : Desa :
Kabupaten : Dusun :
Puskesmas: Waktu : (tanggal, bulan, tahun)

Tempat Perindukan Vektor Survei latva/jentik Anopheles


No Titik koordinat
Jumlah Jumlah Kepadatan
Tipe* Karakteristik** Luas cidukan larva

* Tipe tempat perindukan sawah, lagun, parit, mata air, tambak, kolam, rawa-rawa, dsb)

Keterangan ** Karakteristik tempat Fisik (pencahayaan, aliran air,kekeruhan, kedalaman, dll)


perindukan Kimia (kadar garam/salinitas, pH, dll)
Biologi (macam tumbuhan, hewan, predator)

………………………………,………..

(Petugas Entomologi)
LUAS TEMPAT PERINDUKAN

Mengukur luas tempat perindukan yang ditemukan


larva/jentik nyamuk Anopheles  untuk
perencanaan kebutuhan larvisida
DAERAH ENDEMIS
MALARIA

• SUATU WILAYAH DIKATAKAN SEBAGAI DAERAH


ENDEMIS JIKA :
• ADA PENULARAN KASUS SETEMPAT
• RENTAN TERHADAP PENULARAN MALARIA
• TERDAPAT VEKTOR (NYAMUK)
MENENTUKAN DAERAH
ENDEMIS MALARIA
Laporan Rutin
Kegiatan ACD Hasil Survey
Fasyankes
• Data • Data • Prevalensi
pemeriksaan pemeriksaan malaria
• Kasus positif • Kasus positif • Tempat
• API permil perindukan
• Data • Vektor
kematian
KLASIFIKASI

Nol Kasus
Ind.
Bebas
Kasus
Import

Malaria
Rendah API<1 permil

API 1-5
Endemis Sedang
permil

API >5
Tinggi permil
PENENTUAN ISU STRATEGIS
▪ kondisi atau hal yang harus
diperhatikan atau
dikedepankan dalam
perencanaan pembangunan
karena dampaknya yang
Pengertian Isu signifikan bagi entitas
Strategis (daerah/masyarakat) di
masa datang.
▪ Tujuannya untuk
mengidentifikasi pilihan
kebijakan pokok yang dihadapi
organisasi

Mengidentifikasi isu ▪ Karena mempunyai pengaruh


yang amat kuat pada keputusan
strategis yg mendefinisikan bagaimana
organisasi itu, apa yang
dikerjakannya, dan mengapa
organisasi itu mengerjakannya.
▪ Pertama,perhatian difokuskan kpd
apa yg benar-benar
penting.

▪ Ada tiga macam isu


strategis: isu
dimana tidak dibutuhkan
tindakan sekarang, namun terus
dipantau.
Manfaat ▪ Isu bisa ditangani sbg bagian
Identifikasi Isu dari reguler
▪ Isu yg memerlukan tanggapan
Strategis (I) segera, tak bisa ditangani
dengan cara reguler
▪ Kedua, perhatian difokuskan pd
isu bukan kepada jawaban.
▪ Semua konflik serius, yang
muncul adalah solusi bukan apa
penyebabnya, apa masalahnya
(Filley,1975;Fisher dan Ury, 1981)
▪ Identifikasi isu biasanya
menciptakan semacam
ketegangan yg berguna
mendorong perubahan organisasi.
▪ Isu strategis yg berhubungan
dengan kelangsungan hidup,
kesejahteraan, efektivitas
Manfaat organisasi akan memberikan
Identifikasi Isu ketegangan yang ‘tepat’.
Strategis (II) Akhirnya menjadi pusat
perhatian
▪ Identifikasi hrs memberikan
petunjuk yg bermanfaat
mengenai bagaimana
memecahkan isu, wawasan
tentang sifat dan bentuk solusi
yg efektif
▪ Jika proses renstra tidak
‘nyata’ bagi partisipan
hingga titik ini,
sekarang proses itu
akan menjadi ‘nyata’
bagi mereka.

Manfaat ▪ Agar sesuatu menjadi nyata


bagi seseorang haruslah
Identifikasi Isu ada korespondensi
Strategis (III) diantara apa yang
dipikirkan oleh seseorang,
bagaimana sampai ia
berperilaku ke arah itu,
dan konsekuensi dari
perilaku itu
(Brickman,1978;Boal and
Bryson, 1987)
▪ Manajemen Tatalaksana Kasus
▪ Diagnosa suspek < 1 0 0 %
▪ Pengobatan non-ACT
▪ Pengobatan tidak lengkap

▪ Manajemen Faktor
Risiko
▪ Cakupan kelambu < 8 0 %
ISU STRATEGIS ▪ Komitmen
MALARIA ▪ Minim pendanaan dan
regulasi

▪ Sarana Prasarana
▪ Puskesmas dengan ACT
<100%
Analisis
Situasi ▪ Ketenagaan
▪ Tidak ada mikroskopis
terlatih
Analisis Situasi

MASALAH

ANALISIS Beban

SITUASI

Urgensi Waktu

Dampak

Anda mungkin juga menyukai