Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XII No.

1 Tahun 2021

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL DENGAN PLASENTA PREVIA TOTALIS


DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
Restu Pangestuti

Akbid Bhakti Putra Bangsa Purworejo


Jl. Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo
restupanges@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan
derajat kesehatan masyarakat. Penyebab kematian ibu pada masa kehamilannya salah satunya yaitu
perdarahan akibat plasenta previa. Perdarahan dengan usia kehamilan lanjut atau perdarahan antepartum
biasa terjadi pada Trimester III dan masih menjadi pemasalahan dalam meningkatnya angka morbiditas
maupun mortalitas ibu.
Tujuan Penelitian: Mengetahui asuhan kebidanan yang tepat dalam menengani ibu hamil dengan plasenta
previa totalis di rumah sakit.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan observasional deskriptif dengan pendekatan studi kasus
berdasarkan manajemen kebidanan tujuh langkah Varney dari pengkajian sampai dengan evaluasi dan data
perkembangan menggunakan metode SOAP (Subjective, Objective, Assesment, Plan).
Hasil Penelitian: Hasil penelitian keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TD 140/80 mmHg,
inspeksi terdapat PPV yaitu darah kurang lebih 10 cc, palpasi tidak ada edema maupun kontraksi, Leopold I
TFU 3 jari di bawah px dan teraba bokong, Leopold II bagian kiri teraba ekstremitas dan bagian kanan teraba
punggung, Leopold III teraba kepala dan dapat digoyangkan, Leopold IV bagian terbawah janin belum
masuk PAP, TFU 25 cm, TBJ 2015 gram, DJJ 136 x/menit, teratur, serta hasil USG tampak plasenta insersi
di segmen bawah rahim meluas menutupi OUI.
Kesimpulan: Dilakukan terminasi kehamilan secara SC pada hari ketiga tanggal 22 Maret 2016 setelah
diberikan terapi kortikosteroid, antifibrinolitik, dan antiinflamasi. Keadaan ibu baik dan bayi lahir selamat.
Saran: Bidan dapat mempertahankan kualitas pelayanan sehingga pasien dengan kasus plasenta previa tetap
mendapatkan penanganan yang sesuai dan optimal.

Kata kunci : Asuhan, Ibu Hamil, Plasenta Previa Totalis.

PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah Penyebab kematian ibu di Jawa Tengah pada
satu indikator penting dalam menentukan tahun 2014 yaitu didominasi oleh ibu nifas
derajat kesehatan masyarakat. Berdasarkan (57%), ibu hamil (27%), dan ibu bersalin
data dari World Health Organization (WHO), (16%).
AKI di dunia pada tahun 2010 sebesar 260 Penyebab kematian ibu pada masa
per 100.000 kelahiran hidup (WHO, 2013). kehamilannya yaitu perdarahan. Perdarahan
Survei Demografi Kesehatan Indonesia dengan usia kehamilan lanjut atau perdarahan
(SDKI) tahun 2012, menyebutkan bahwa AKI antepartum biasa terjadi pada Trimester III
Indonesia sebesar 359 per 100.000 kelahiran dan masih menjadi pemasalahan dalam
hidup dan masih yang tertinggi di Asia. meningkatnya angka morbiditas maupun
Menurut Dinkes Jawa Tengah, AKI untuk mortalitas ibu. Penegakkan diagnosis
provinsi Jawa Tengah pada tahun 2014 perdarahan antepartum perlu diperhatikan
sebesar 126,55 per 100.000 kelahiran hidup. faktor-faktor penyebabnya. Penyebab perda-

36
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XII No.1 Tahun 2021

rahan yang paling banyak dan perlu menda- previa berdasarkan manajemen kebidanan
patkan perhatian adalah plasenta previa tujuh langkah Varney dari pengkajian sampai
(Wirakusumah, 2011). dengan evaluasi dan data perkembangan
Plasenta previa merupakan kelainan menggunakan metode SOAP (Subjective,
posisi plasenta yang berada di segmen bawah Objective, Assesment, Plan).
uterus, baik posterior maupun anteroir,
sehingga perkembangan plasenta yang sem- HASIL PENELITIAN
purna menutupi os serviks (Varney, 2007). 1. Interpretasi Data Dasar
Kasus plasenta previa seorang Bidan berperan 1) Data Subjektif
untuk memberikan dukungan dan informasi Ibu mengatakan bahwa ini adalah kehamilan
kepada pasien mengenai perdarahan yang yang keempat, pernah melahirkan 3 kali, dan
sedang dialami (Fraser, 2009). belum pernah keguguran. Ibu mengatakan
RSUD Pandan Arang merupakan usianya 41 tahun, HPHT pada tanggal 9
Rumah Sakit tipe C millik Pemerintah Kabu- September 2015, dan keluar darah dari jalan
paten Boyolali yang digunakan sebagai lahir dan cemas akan kondisi kehamilannya
Rumah Sakit rujukan wilayah Boyolali yang serta janin dalam kandungannya.
menerima rujukan dari beberapa Puskesmas 2) Data Objektif
maupun Praktek Bidan Swasta yang ada di Data Objektif Hasil
sekitar wilayah Boyolali. RSUD Pandan Kesadaran Composmentis
Arang memiliki penanganan berbagai kasus Vital sign TD: 140/80 mmHg
seperti komplikasi kehamilan, salah satunya N: 80x/m
penanganan hamil dengan plasenta previa S: 36.5 ºC
totalis, dengan adanya pelayanan rawat jalan R: 20x/m
(Poli Kebidanan dan Kandungan) dan rawat BB sebelum hamil 51 kg
inap. BB sekarang 58 kg
Data dari Rekam Medik RSUD Pandan Inspeksi Muka tidak edema
Arang Boyolali, selama tahun 2015 dari total PPV Darah
19 ibu hamil yang mengalami perdarahan di Protein Negative (-)
Rumah Sakit ini 10 diantaranya plasenta USG Tampak plasenta insersi
previa (52.63 %) dan 9 diantaranya solusio di segmen bawah rahim
plasenta (47.37 %) (RM RSUD Pandan Arang meluas menutupi OUI
Boyolali, 2015). Angka tersebut tergolong Sumber: Data Primer, 2016
rendah namun jika tidak dilakukan penata-
laksanaan efektif dapat menyebabkan kema- 2. Palpasi
tian ibu. Pemeriksaan Hasil
Leopold I TFU 3 jari di bawah px, fundus
METODE PENELITIAN teraba bokong
Jenis penelitian yang digunakan adalah Leopold II Bagian kiri: Teraba ekstremitas
observasional deskriptif dengan pendekatan janin
studi kasus untuk memahami kasus ibu hamil Bagian kanan: Teraba punggung
dengan perdarahan atas indikasi plasenta janin

37
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XII No.1 Tahun 2021

Leopold III Bagian terbawah janin teraba keempat. Ibu pernah melahirkan sebanyak 3
kepala kali. Data obyektif didapatkan melalui
Leopold IV Bagian terbawah janin belum pemeriksaan fisik terhadap pasien dengan
masuk PAP hasil KU baik, kesadaran composmentis, TD
Sumber: Data Primer, 2016 140/80 mmHg, tidak terdapat edema, terjadi
perdarahan pervaginam sebanyak 10 cc, puka,
3. Hasil Evaluasi preskep, kepala belum masuk PAP, DJJ
Ibu dan keluarga telah mengerti tentang normal yaitu 136 kali/menit, teratur.
keadaan yang dialami ibu dan bersedia Pemeriksaan penunjang didapatkan hasil USG
mengikuti prosedur perawatan terhadap ibu tampak plasenta insersi di segmen bawah
dan janin, Ibu melakukan bedrest total dengan rahim meluas menutupi OUI (ostium uteri
berbaring pada sisi tubuh, dan telah dilakukan internum).
observasi KU, kesadaran, vital sign, his, dan Keluhan keluarnya darah tanpa rasa
PPV. sakit secara tiba-tiba dan terus menerus
Hasil evaluasi yaitu: Keadaan umum merupakan gejala dari plasenta previa totalis
baik, kesadaran composmentis, nadi 80 (Cunningham, 2011). Menurut Saifuddin
x/menit, respirasi 20 x/menit, suhu 36,5 C, (2014) KB hormonal menyebabkan peru-
tekanan darah mulai stabil yaitu 120/80 bahan pada endometrium dan implantasi
mmHg, PPV darah merah segara ± 100 cc, blastokista menjadi terganggu sehingga dapat
sudah tidak ada HIS. terjadi plasenta previa. Kondisi ibu yang lupa
Telah dilakukan observasi denyut atau berhenti menggunakan KB menyebabkan
jantung janin. Janin dalam keadaan baik, multiparitas. Plasenta previa lebih sering
terapi telah diberikan sesuai advis dokter terjadi pada ibu yang sudah beberapa kali
Sp.OG yaitu kortikosteroid, asam tranek- melahirkan daripada ibu yang baru sekali
samat, antiinflamasi, dan anti hipertensi. Ibu melahirkan (Nugroho, 2012).
mendapatkan diit makanan cukup protein dan Ibu hamil pada usia >35 tahun akan
telah dilakukan dokumentasi hasil peme- menyebabkan terjadinya plasenta previa
riksaan dan asuhan. karena endometrium yang kurang subur.
Kehamilan dengan plasenta previa bagian
PEMBAHASAN terbawah janin belum masuk PAP karena
I. Pengumpulan atau Penyajian Data sekitar ostium uteri tertutup oleh jaringan
Dasar Secara Lengkap plasenta (Manuaba, 2007). Plasenta yang
Pengumpulan data terdiri dari data subyektif berimplantasi di segmen bawah rahim dan
dan data obyektif. Data subyektif didapatkan menutupi seluruh OUI disebut plasenta previa
melalui anamnesa terhadap pasien dengan (Saifuddin, 2013). Berdasarkan dari teori
hasil Ny. W umur 41 tahun yang mengatakan yang ada dan hasil penatalaksanaan yang
keluar darah dari jalan lahir tanpa disertai rasa dilakukan di lahan, pada langkah
sakit. Riwayat kontrasepsi didapatkan hasil pengumpulan atau penyajian data dasar secara
ibu pernah menggunakan kontrasepsi suntik 3 lengkap tidak didapatkan adanya kesen-
bulan selama 5 tahun dan sempat lupa jangan.
menggunakan KB sebelum hamil yang

38
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XII No.1 Tahun 2021

II. Interpretasi Data Dasar antisipasi bidan yaitu tetap melakukan


Diagnosis kebidanan pada kasus ini adalah observasi. Hasil penatalaksanaan yang
Ny. W G4P3A0 umur 41 tahun hamil 27+4 dilakukan di lahan tidak didapatkan adanya
minggu, janin tunggal hidup intrauterin, kesenjangan.
punggung kanan, presentasi kepala, kepala
belum masuk PAP dengan plasenta previa IV. Kebutuhan Terhadap Tindakan
totalis. Segera
Masalah yang ditemukan adalah pasien Kebutuhan terhadap tindakan segera pada Ny.
cemas. Maka diberikan motivasi untuk tetap W yaitu kolaborasi dengan dokter spesialis
tenang, informasi tentang plasenta previa obstetri dan ginekologi untuk pemberian
totalis, serta anjuran bedrest total dengan terapi cairan elektrolit RL, injeksi
berbaring pada sisi tubuh. Hal tersebut sesuai kortikosteroid, injeksi antifibrinolitik, dan
teori Varney (2007) bahwa motivasi dan pemberian analgetik.
informasi mengenai keadaan yang dialami Teori Saifuddin (2014) bahwa kebu-
dapat mengurangi kecemasan pasien. tuhan terhadap tindakan segera pada kasus ibu
Berdasarkan penatalaksanaan yang dilakukan hamil dengan plasenta previa totalis adalah
di lahan, pada langkah interpretasi data dasar kolaborasi dengan dokter spesialis kebidanan
tidak didapatkan adanya kesenjangan. dan kandungan untuk pemberian terapi
kotikosteroid 24 mg/IV dosis tunggal untuk
III. Identifikasi Diagnosis atau Masalah pematangan paru dan pemantauan ketat
Potensial dan Antisipasi Penanga- kondisi janin. Berdasarkan dari teori yang ada
nannya. dan hasil penatalaksanaan yang dilakukan di
Diagnosis potensial pada Ny. W yaitu lahan tidak didapatkan adanya kesenjangan.
perdarahan dan hipoksia janin. Antisipasi
bidan memperbaiki keadaan umum ibu yaitu V. Perencanaan Asuhan yang Menyeluruh
dengan melakukan observasi dan bedrest total Rencana tindakan yang dilakukan di RSUD
hingga perdarahannya berhenti. Pandanarang, Boyolali untuk penanganan
Sesuai dengan teori bahwa diagnosis kasus Ny. W dengan plasenta previa totalis
potensial pada kasus plasenta previa totalis adalah pemberian informasi pada ibu dan
antara lain perdarahan, anemia, syok keluarga tentang hasil pemeriksaan, dukungan
hipovolemik dan pada janin seringkali terjadi moril pada ibu, anjuran ibu bedrest total,
pelahiran prematur serta hipoksia janin observasi KU, kesadaran, vital sign, his,
(Nugroho, 2013). Antisipasi yang dapat perdarahan pervaginam ibu, dan DJJ,
dilakukan bidan yaitu memperbaiki keadaan berkolaborasi dengan dokter Sp.OG untuk
umum dengan menganjurkan ibu untuk pemberian terapi dan dengan tim gizi untuk
bedrest total dan melakukan observasi pemberian diit makanan, serta dokumen-
kesadaran, vital sign, his, dan perdarahan tasikan hasil pemeriksaan dan asuhan.
pervaginam ibu, serta melakukan observasi Tindakan yang dilakukan sesuai dengan
denyut jantung janin dan oksigenasi (Fraser, teori Varney (2007) bahwa perlu dilakukan
2009). observasi keadaan umum, kesadaran, vital
Teori yang ada muncul diagnosa sign, dan pengeluaran pervaginam ibu untuk
potensial pada Ny.W yaitu perdarahan dan menentukan pertolongan segera. Pada lang-

39
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XII No.1 Tahun 2021

kah perencanaan asuhan yang menyeluruh diberikan telah dapat memenuhi kebutuhan
tidak didapatkan kesenjangan. pasien, yaitu dibuktikan dengan kondisi
pasien yang semakin membaik. Namun,
VI. Pelaksanaan Langsung Asuhan perdarahan masih terus berlangsung sehingga
dengan Efisien dan Aman segera dilakukan terminasi kehamilan secara
Pelaksanaan asuhan pada kasus Ny. W SC, hasilnya ibu dan bayi selamat dengan
dengan plasenta previa totalis di RSUD berat lahir 1900 gram.
Pandanarang, Boyolali yaitu mengin- Menurut Hakimi (2010) penanganan
formasikan pada ibu dan keluarga bahwa ibu plasenta previa totalis untuk usia kehamilan
mengalami plasenta previa totalis sehingga yang belum mencapai 37 minggu adalah
memberikan dukungan moril pada ibu dengan mempertahankan kehamilan namun akan
melibatkan suami atau keluarga dalam dilakukan terminasi kehamilan secara SC jika
perawatan, menganjurkan ibu bedrest total, terjadi perdarahan yang tidak kunjung
melakukan observasi KU, kesadaran, vital berhenti, presentasi abnormal, dan letak
sign, his, perdarahan pervaginam ibu, dan lintang. Hasil yang diharapkan pada kasus
DJJ, melakukan kolaborasi dengan dokter plasenta previa totalis adalah perdarahan dari
Sp.OG untuk pemberian terapi infus RL 20 jalan lahir telah berkurang atau berhenti, ibu
tpm dan injeksi kortikosteroid, antifibrinolitik dan janin dalam keadaan baik (Saifuddin,
(masing-masing 1 gram/IV/12 jam) serta 2014). Pada langkah evaluasi tidak
pemberian antiinflamasi 500 mg, melakukan didapatkan kesenjangan.
kolaborasi dengan tim gizi untuk pemberian
diit makanan cukup protein. KESIMPULAN
Pelaksanaan asuhan pada Ny. W telah Kebutuhan terhadap tindakan segera yang
dilaksanakan sesuai dengan rencanaan dilakukan yaitu kolaborasi dengan dokter
asuhan. Menurut Hakimi (2010) ibu hamil Sp.OG untuk pemberian terapi dan tindakan
dengan plasenta previa perlu dilakukan terminasi kehamilan. Rencana asuhan sudah
perawatan di rumah sakit untuk pemantauan dilakukan sesuai dengan kebutuhan pada
kondisi ibu. Penanganan plasenta previa yang kasus Ny. W yaitu memberitahukan hasil
dilakukan bidan yaitu berkolaborasi dengan pemeriksaan pada ibu dan keluarga,
dokter spesialis obstetri ginekologi dan memberikan dukungan moril pada ibu,
melaksanakan advis dari dokter, namun bidan menganjurkan ibu bedrest total, melakukan
tetap bertanggung jawab atas tindakan yang observasi keadaan umum, kesadaran, vital
dilakukan (Sulistyawati, 2009). sign, his, perdarahan pervaginam ibu, dan
Teori yang ada dan hasil DJJ, berkolaborasi dengan dokter Sp.OG
penatalaksanaan yang dilakukan di lahan, untuk pemberian terapi infuse RL 20 tpm dan
pada langkah pelaksanaan langsung asuhan injeksi dexamethasone (kortikosteroid), serta
dengan efisien dan aman tidak didapatkan asam traneksamat (antifibrinolitik) masing-
kesenjangan. masing 1 gram/IV/12 jam, berkolaborasi
VII. Evaluasi dengan tim gizi untuk pemberian diit
Hasil yang didapatkan selama perawatan tiga makanan cukup protein dan mendo-
hari adalah sebagian besar asuhan yang kumentasikan tindakan. Pelaksanaan langsung

40
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XII No.1 Tahun 2021

asuhan dengan efisien dan aman telah Fauziyah Y., 2012. Obstetri Patologi Untuk
dilaksanakan sesuai dengan rencanaan Mahasiswa Kebidanan dan
asuhan. Hasil didapatkan bahwa ibu tetap Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Me-
dika. pp.62-75
mengalami perdarahan pervaginam sehingga
dilakukan terminasi kehamilan secara SC Fraser D., dkk., 2009. Myles : Buku Ajar
pada hari ketiga tanggal 22 Maret 2016 Bidan. Jakarta : EGC. Pp.292-301
setelah diberikan terapi kortikosteroid,
antifibrinolitik, dan antiinflamasi. Keadaan Green C. J., Wilkinson J. M., 2012. Rencana
ibu baik dan bayi lahir selamat. Asuhan Keperawatan Maternal & Bayi
Baru Lahir. Jakarta : EGC. pp.356-67
SARAN
Hakimi M., 2010. Ilmu Kebidanan: Patologi
Rumah sakit diharapkan dapat meningkatkan & Fisiologi Persalinan. Yogyakarta :
pelayanan melalui penyusunan Standar Andi Offset. pp.424-37
Operasional Prosedur (SOP) mengenai
penatalaksanaan kasus plasenta previa totalis, Hutahaean S., 2013. Perawatan Antenatal.
sehingga tenaga kesehatan dapat memberikan Jakarta : Salemba Medika. pp.43-53
penatalaksanaan sesuai SOP dan diharapkan
Indriyani D., 2013. Keperawatan Maternitas
bidan dapat mempertahankan kualitas
Pada Area Perawatan Antenatal.
pelayanan sehingga pasien dengan kasus Yogyakarta : Graha Ilmu. pp.145-63
plasenta previa tetap mendapatkan pena-
nganan yang sesuai dan optimal. Jannah N., 2012. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan: Kehamilan. Yogyakarta :
DAFTAR PUSTAKA ANDI. pp.196-212
Alamsyah M., Krisnadi S. R., Anwar A.
D.,2012. Obstetri Emergensi. Jakarta: Karyuni P. E., Angelina B., 2013. ABC
Sagung Seto. pp.23-9 Asuhan Antenatal. Jakarta: EGC.
pp.133-9
Cunningham F. G., Norman F. G., 2011.
Dasar-Dasar Ginekologi & Obstetri. Kementrian Kesehatan RI. 2014. Angka
Jakarta: EGC. pp.512-19 Kematian Ibu (AKI). http://menegpp-
.go.id/V2/index.php/datadaninformasi/k
________________, dkk., 2014. Obstetri esehatan?download=23%3Angka-
Williams. Jakarta : EGC. pp.795-813 kematian-ibu-aki.(11 November 2015)

Dewi V. N. L., Sunarsih T., 2011. Asuhan Khoiroh N., 2014. Asuhan Kebidanan Ibu
Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: Hamil Pada Ny. S G3P1A1 Dengan
Salemba Medika. pp.134-41 Plasenta Previa Totalis disertai
Preeklamsi Ringan di RSUD Sukoharjo.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Surakarta: D III Kebidanan FK UNS.
2014. Buku Saku Kesehatan. www.- Studi Kasus.
dinkesjatengprov.go.id. (11 November
2015) Mandriwati G. A., 2013. Asuhan Kebidanan
Antenatal Edisi 2. Jakarta: EGC. pp.9-
23

41
Jurnal Komunikasi Kesehatan Vol.XII No.1 Tahun 2021

Manuaba I. A. C., dkk., 2007. Pengantar Tanto C., dkk., 2014. Kapita Selekta
Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC. pp.481- Kedokteran Edisi 4 Cetakan 1. Jakarta:
93 Media Aesculapius. pp.424-30

Menkes RI, 2007. Keputusan Menteri Varney H., 2007. Buku Ajar Asuhan
Kesehatan Republik Indonesia Nomor Kebidanan Edisi 4 Volume 1. Jakarta:
938/MENKES/SK/VII/2007 Tentang EGC. pp.640-45
Standar Asuhan Kebidanan. Jakarta :
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Wirakusumah F. F., Pribadi A., Mose J. C.,
pp.5-7 2011. Ultrasonografi Obstetri &
Ginekologi. Jakarta: Sagung Seto.
Nugroho T., 2012. Obsgyn Obstetri dan pp.78-91
Ginekologi untuk Kebidanan dan
Keperawatan. Yogyakarta: Nuha
Medika. pp.168-73
Pantikawati I., Saryon., 2010. Asuhan
Kebidanan I (Kehamilan). Yogyakarta :
Nuha Medika. pp.135-7

RM RSUD Pandan Arang, 2015. Kasus


Obstetri dan Ginekologi serta Kasus
Plasenta Previa. Boyolali: RSUD
Pandan Arang

Safitri A., Astikawati R., 2008. At a Glance


Obstetri dan Ginekologi Edisi 2.
Jakarta: Erlangga. pp.112-3

Saifuddin A. B., 2014. Ilmu Kebidanan


Sarwono Prawirohardjo Edisi 4
Cetakan 4. Jakarta: Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo. pp. 493-502
Sidartha F., Tania A., 2013. Keperawatan
Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.
pp.304-9

Sofian A., 2013. Rustam Mochtar Sinopsis


Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri
Patologi Jilid 1 Edisi 3 Cetakan 2013.
Jakarta: EGC. pp.35-9
Sulistyawati A., 2009. Asuhan Kebidanan
Pada Masa Kehamilan. Jakarta:
Salemba Medika. pp.155-87

42

Anda mungkin juga menyukai