Anda di halaman 1dari 6

Fina Fatmawati Prayitno, Nurul Islamy, M.

Zulkarnain Hussein, dan Marzuqi Sayuti | Syok Hipovolemik pada Plasenta Previa:Laporan Kasus
dan Tinjauan Literatur

Syok Hipovolemik pada Plasenta Previa


Fina Fatmawati Prayitno1, Nurul Islamy2, M. Zulkarnain Hussein3, Marzuqi Sayuti4
1
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Bagian Obstetri dan Ginekologi, Rumah Sakit Dr. H. Abdoel Moeloek – Fakultas Kedokteran,
Universitas Lampung

Abstrak
Plasenta previa dikaitkan dengan peningkatan morbiditas dan mortalitas ibu dan janin, terutama jika disebabkan oleh
perdarahan terus menerus, membuat diagnosis yang akurat sangat penting. Kejadian syok hipovolemik pada plasenta
previa sangat mungkin terjadi ketika perdarahan terjadi terus menerus dan tidak ditatalaksana yang sesuai. Seorang wanita,
31 tahun, G2P1A0 30 minggu, datang dengan keluhan keluar darah pervaginam tanpa disertai rasa nyeri. Pada pemeriksaan
fisik obstetrik, didapatkan bahwa hasil inspeksi terdapat keluar darah pervaginam, hasil inspekulo terdapat fluxus positif
dengan darah tidak aktif dari ostium uterus eksterna. Pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan kadar Hb 10,2 g/dl.
Pasien didiagnosis plasenta previa totalis melalui ultrasonografi. Pada masa perawatan pasien mengalami perburukan
gejala sehingga terjadinya syok hipovolemik. Penatalaksanaan pada pasien ini dilakukan segera dan pertimbangan terminasi
kehamilan. Diagnosis dan tatalaksana yang tepat akan menjadi modalitas menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu
dan janin. Mengakhiri kehamilan pada saat gejala memburuk, harus selalu dipertimbangkan sebagai pilihan dalam
pengobatan plasenta previa walaupun kehamilan belum cukup bulan.

Kata Kunci: Perdarahan antepartum, plasenta previa, seksio sesaria, syok hipovolemik.

Hypovolemic Shock in Placenta Previa


Abstract
Placenta previa is associated with increased maternal and fetal morbidity and mortality, especially if caused by continuous
bleeding, making an accurate diagnosis is very important. The incidence of hypovolemic shock in placenta previa is very
likely to occur when bleeding occurs continuously and is not managed accordingly. A 31-years-old woman, G2P1A0 30
weeks, presents with vaginal bleeding without pain. In obstetric examination, it was found that the results of the inspection
contained vaginal bleeding, the results of the inspecular were positive fluxes with inactive blood from the external uterine
ostium. Laboratory investigations found that the hemoglobin level was 10.2 g / dl. The patient was diagnosed with placenta
previa totalis via ultrasonography. During the treatment the patient experienced worsening of symptoms resulting in
hypovolemic shock. Management of these patients is carried out immediately and consideration of termination of
pregnancy. Proper diagnosis and management will be the modality of reducing maternal and fetal morbidity and mortality.
End a pregnancy when symptoms worsen, should always be considered an option in the treatment of placenta previa even
though the pregnancy is not yet months.

Keywords: Antepartum hemorrhage, cesarean section, hypovolemic shock, placenta previa.

Korespondensi: Fina Fatmawati Prayitno, alamat Jl. Imam Bonjol No 24 Bandarlampung 35153, HP 082282666627, e-mail
finaprayitno12@gmail.com

Pendahuluan previa dan ruptur uterus.2 Gejala solusio


Perdarahan antepartum merupakan plasenta biasanya meliputi nyeri perut bagian
perdarahan pada jalan lahir setelah umur bawah, perdarahan vagina, dan rahim yang
kehamilan lebih dari 28 minggu.1 Frekuensi kaku. Sebaliknya, plasenta previa dan vasa
perdarahan antepartum terjadi sekitar 3% previa biasanya bermanifestasi sebelum
sampai 4% dari semua persalinan. Pendarahan pecahnya ketuban atau setelah pecahnya
antepartum adalah komplikasi serius dari ketuban, dengan perdarahan vagina tanpa
kehamilan yang terjadi pada trimester ketiga. rasa sakit dan gawat janin.3,4
Hal ini sangat terkait dengan morbiditas dan Secara epidemiologi, terjadinya
mortalitas ibu dan janin. Penyebab umum plasenta previa bervariasi antara 0,3 - 0,5%
pendarahan antepartum adalah perdarahan dari seluruh kelahiran. Kasus perdarahan
yang berhubungan dengan persalinan, antepartum terbanyak yaitu kasus plasenta
plasenta previa, dan solusio plasenta. previa. Oleh karena itu, pada kejadian
Penyebab yang jarang terjadi termasuk vasa perdarahan antepartum, kemungkinan

Medula | Volume 10 | Nomor 2 | Juli 2020|251


Fina Fatmawati Prayitno, Nurul Islamy, M. Zulkarnain Hussein, dan Marzuqi Sayuti | Syok Hipovolemik pada Plasenta Previa:Laporan Kasus
dan Tinjauan Literatur

terjadinya plasenta previa harus dipikirkan hematokel pada liang vagina, portio posterior,
terlebih dahulu.5,6 Plasenta previa dapat ostium uterus eksterna terbuka, fluxus (+) dan
mengakibatkan pasien terjadi anemia bahkan perdarahan tidak aktif. Pemeriksaan colok
syok. Jika sudah terjadi kondisi yang seperti vagina tidak dilakukan. Pemeriksaan fisik
ini, sudah termasuk kegawatdaruratan lanjut ditemukan keluar darah dari serviks.
dibidang kebidanan.7 Non-stres tes menunjukkan denyut jantung
Dalam kasus perdarahan yang parah, janin 160 bpm dan kontraksi uterus reaktif
pasien dapat datang dengan tanda-tanda syok dan tidak teratur.
hipovolemik. Gejala pada janin termasuk
tanda-tanda stres janin, seperti deselerasi
pada pemantauan jantung janin dan
penurunan gerakan janin.8 Diagnosis klinis
dapat ditegakkan dan dikonfirmasi melalui
USG transabdominal atau transvaginal.
Pendekatan pengobatan tergantung pada
gejala ibu dan vitalitas janin. Pendekatan
konservatif dengan pemantauan terus-
menerus disarankan untuk pasien tanpa gejala Gambar 1. Ultrasonografi total plasenta previa
10

dan janin yang sehat, sementara seksio sesaria


darurat diindikasikan pada pasien dengan Pasien langsung ditransfer internal ke
gejala akut pada ibu atau janin yang masih bagian departemen kebidanan. Sampai di
hidup yang mengalami distress.9 departemen kami, dilakukan ultrasonografi
abdomen 2D, menunjukkan kehamilan
Kasus intrauterine tunggal hidup dalam posisi kepala
Seorang wanita berusia 31 tahun letak bawah, biometri sesuai dengan usia
(gravida 2, primida 1, abortus 0) pada usia kehamilan 30 minggu dengan cairan ketuban
kehamilan 30 minggu datang untuk pertama yang cukup, tonus jantung janin normal 133
kalinya ke instalasi gawat darurat rumah sakit kali per menit. Plasenta benar-benar menutupi
umum daerah H. Abdoel Moeloek Provinsi serviks, pasien terdiagnosis plasenta previa
Lampung dengan keluhan keluar darah dari totalis. Gambar ultrasonografi menunjukkan
jalan lahir sejak 5 jam sebelum masuk rumah diameter biparietal, 7,79 cm; panjang femur
sakit. Pasien sebelumnya telah melakukan 5,49 cm; lingkaran kepala 27,82 cm; lingkaran
pemeriksaan kehamilan di klinik dengan bidan abdomen 26,42 cm; estimasi berat badan
tanpa pemeriksaan ultrasonografi. Pasien janin 1800g; dan plasenta previa totalis.
memiliki riwayat persalinan sebelumnya Pemeriksaan darah yang dilakukan
dengan persalinan pervaginam dan tidak ada menunjukkan hasil, sel darah putih 11200/µL,
perdarahan antepartum. hemoglobin (Hb) 10,2 g/dL, hematokrit (Ht)
Pemeriksaan fisik saat pasien masuk 30%, dan trombosit (Plt) 242000/µL. Waktu
tekanan darah, 110/70 mm Hg; denyut nadi, pembekuan darah diperiksa dengan hasil:
80 kali/menit; laju pernafasan 20 kali/menit, clotting time adalah 10 detik, dan bleeding
suhu 37’C. Pemeriksaan medis umum tidak time 2 detik.
didapatkan edema tungkai. Pemeriksaan fisik Pada kondisi ini pasien diberikan terapi
obstetri didapatkan, Tinggi Fundus Uteri (TFU) asam traneksamat, kortikosteroid untuk
yaitu 26 cm dari simfisis pubis, pada leopold I pematangan paru, dan nifedipin untuk
teraba bulat dan lunak, kesan bokong, pada tokolitik serta dilakukan pemantauan ketat ibu
leopold II teraba rata dan memanjang pada dan janin. Pada pemantauan lanjut keesokan
lateral kanan perut ibu, kesan punggung, pada harinya pasien mengalami perdarahan terus
leopold III teraba bulat dan keras, presentasi menerus sehingga menyebabkan
kepala dan leopold IV konvergen. Denyut hemodinamik ibu tidak stabil hingga syok,
jantung janin 133 kali per menit. Pemeriksaan denyut jantung janin mengalami deselerasi
dalam dilakukan dengan hasil inspeksi, hingga 70 kali per menit. Tatalaksana syok

Medula | Volume 10 | Nomor 2 | Juli 2020|252


Fina Fatmawati Prayitno, Nurul Islamy, M. Zulkarnain Hussein, dan Marzuqi Sayuti | Syok Hipovolemik pada Plasenta Previa:Laporan Kasus
dan Tinjauan Literatur

hipovolemik diberikan dan persanilan seksio pemeriksaan fisik dan pemeriksaan


sesaria diindikasikan pada pasien ini. penunjang. Diagnosis ditegakkan melalui
Keadaan post-op seksio sesaria tidak pemeriksaan USG trans-abdominal, pada
ada perdarahan aktif, Hb pasien 7,3gr/dL dan pasien tidak dilakukan pemeriksaan USG
direncanakan transfusi paket sel darah merah trans-vaginal.
(PRC) 400cc. Terapi yang diberikan saat ini Penatalaksanaan pada pasien plasenta
asam traneksamat, ceftriakson, dan ketorolak. previa usia kehamilan kurang bulan diberikan
Pasien dipulangkan setelah 3 hari perawatan pematangan paru, tokolitik untuk mengurangi
dalam keadaan baik. kontraksi dan obat-obatan untuk mengurangi
perdarahan.19 Pada hamil cukup bulan,
Pembahasan dipastikan pasien dapat melahirkan
Plasenta previa didefinisikan sebagai pervaginam atau perabdominam. Persalinan
suatu kondisi yang terjadi pada kehamilan pervaginam bertujuan agar bagian terbawah
ketika implantasi plasenta berada tidak janin dapat menekan bagian plasenta yang
normal pada segmen bawah rahim, sebagian berdarah selama persalinan berlangsung,
atau seluruhnya menutupi ostium uteri sehingga perdarahan berhenti. Persalinan
internum (OUI).11 Plasenta previa lengkap atau perabdominam (seksio sesaria) bertujuan
totalis adalah ketika plasenta menutupi mengetahui langsung dan mengangkat
seluruhan OUI, sebagian adalah ketika sumber perdarahan, memberikan kesempatan
plasenta menutupi sebagian OUI, dan uterus untuk berkontraksi menghentikan
marginal adalah ketika plasenta mendekati perdarahannya, dan menghindari cidera
batas OUI.12 Peningkatan insiden seksio serviks dan segmen bawah rahim jika
sesarea dalam 50 tahun terakhir merupakan dilakukan persalinan pervaginam.20 Plasenta
faktor dari meningkatnya jumlah kasus previa totalis merupakan indikasi mutlak
plasenta previa.13,14 Prevalensi keseluruhan untuk persalinan perabdominam. Plasenta
plasenta previa dilaporkan dalam literatur previa parsialis pada primigravida sangat
sekitar 4,0 per 1000 kelahiran. Faktor risiko cenderung untuk seksio sesaria.21 Pasien ini
yang terkait dengan peningkatan risiko sudah diberikan tatalaksana yang sesuai pada
plasenta previa adalah usia ibu lanjut, kondisi plasenta previa dengan hamil kurang
multiparitas, riwayat seksio sesaria bulan.
sebelumnya, aborsi sebelumnya, dan merokok Kejadian syok hipovolemik yang
selama kehamilan.15 Pada pasien ini diakibatkan plasenta previa sering terjadi,
berdasarkan faktor risiko plasenta previa pada namun tidak ada data pasti berapa kejadian
umumnya tidak ditemukan. pada kondisi ini. Syok hipovolemik diakibatkan
Plasenta previa merupakan salah satu perdarahan yang terus menerus keluar
kasus yang menyebabkan peningkatan mengakibatkan Hb menurun sehingga ibu
morbiditas ibu dan janin, terutama yang kekurangan pasokan oksigen yang dibawa ke
disebabkan oleh perdarahan, terutama pada jaringan perifer termasuk oksigen ke janin.
kasus yang tidak terdiagnosis. Dengan Pada keadaan syok, ibu mengalami
demikian, diagnosis plasenta previa yang hemodinamik tidak stabil dan kemungkinan
akurat dan dini penting dan berguna dalam janin akan mengalami fetal distress.8,22 Pada
praktik obstetri klinis.11,16 Sejumlah penelitian pasien ini keadaan ini terjadi sehingga harus
telah menunjukkan bahwa ultrasonografi ditatalaksana lanjut. Plasenta previa yang
transvaginal adalah alat yang sensitif dan mengalami perdarahan aktif merupakan
spesifik untuk penggambaran akurat lokasi keadaan gawat darurat pada kebidanan.
plasenta ketika diduga plasenta previa.17 Telah Wanita-wanita yang mengalami keadaan ini
diketahui bahwa kejadian plasenta previa harus dirawat di khusus untuk pemantauan
berkurang dengan bertambahnya usia ibu dan janin, dan harus dikomunikasikan
kehamilan, terutama selama trimester dengan tim anestesi.11
kedua.18 Pada pasien ini pasien terdiagnosa Tujuan dalam pengelolaan pasien
plasenta previa setelah dilakukan anamnesis, dengan plasenta previa dalam perdarahan

Medula | Volume 10 | Nomor 2 | Juli 2020|253


Fina Fatmawati Prayitno, Nurul Islamy, M. Zulkarnain Hussein, dan Marzuqi Sayuti | Syok Hipovolemik pada Plasenta Previa:Laporan Kasus
dan Tinjauan Literatur

akut yaitu mencapai dan/atau menjaga akses intravena dan pemberian kristaloid.
stabilitas hemodinamik ibu dan menentukan Pemberian ini digunakan untuk mencapai /
apakah diperlukannya operasi seksio sesaria mempertahankan stabilitas hemodinamik dan
pada ibu. Penilaian yang dilakukan pada ibu output urin yang adekuat (setidaknya 30
dan janin adalah:20 mL/jam). Transfusi produk darah pada wanita
 Tekanan darah ibu, denyut jantung, laju dengan plasenta previa yang aktif berdarah
pernapasan, saturasi oksigen perifer, dan harus dihitung berdasarkan volume
keluaran urin dipantau dengan cermat. kehilangan darah dari waktu ke waktu dan
Takipnea, takikardia, hipotensi, saturasi perubahan parameter hemodinamik
oksigen rendah, dan sesak merupakan (misalnya, tekanan darah, denyut jantung ibu
tanda-tanda hipovolemia. dan janin, perfusi perifer, dan keluaran urin),
 Detak jantung janin dipantau secara terus- serta tingkat hemoglobin. Tatalaksana yang
menerus untuk melihat apakah terdapat diberikan pada pasien ini sudah sesuai.20
pola yang menunjukkan hipoksemia pada Pendekatan tatalaksana lain yaitu tidak
janin. memberikan obat tokolitik untuk pasien
 Kehilangan darah segera dihitung. perdarahan aktif. Namun diberikan hal berikut
Perkiraan kehilangan darah pervaginam ini:20
secara akurat sulit untuk ditentukan secara  Menyarankan dilakukan transfusi darah
kasat mata, terutama ketika darah dua hingga empat unit sel darah merah
sebagian terserap ke kain atau handuk, (PRC) dengan target Hb akhir >10g/dL,
pembalut bersalin, spons kasa atau bahkan tanpa fresh frozen plasma (FFP) atau
menetes ke lantai. trombosit selama tingkat fibrinogen> 250
Tidak ada konsensus yang menjelaskan mg/dL dan jumlah trombosit
tentang pemeriksaan laboratorum sebagai >100.000/mikroL.
komponen penilaian wajib.23,24 Namun,  Jika pasien gagal untuk distabilkan, dimulai
pemeriksaan yang selalu dilakukan dalam protokol transfusi besar. Jika protokol
departemen kami yaitu pemeriksaan darah transfusi masif tidak tersedia, golongan
lengkap, pemeriksaan tipe golongan darah darah Rh-negatif O harus diberikan sampai
dan rhesus, dan menginformasikan bank darah tipe-spesifik atau golongan darah cross-
bahwa seorang pasien dengan plasenta previa match tersedia.
telah dirawat. Evaluasi koagulopati (tingkat  Jika pasien terus berdarah dan tidak
fibrinogen, waktu tromboplastin parsial berhenti, kami sarankan untuk
teraktivasi, waktu protrombin) harus menggunakan rasio transfusi produk darah
dilakukan pada pasien yang diduga solusio yang sama yang digunakan untuk pasien
plasenta atau dengan kehilangan darah yang dengan perdarahan etiologi lain yang
banyak menyebabkan ketidakstabilan parah: rasio PRC : FFP : Trombosit yaitu 1 :
hemodinamik. 1 : 1.
Perdarahan janin dapat terjadi jika  Jika persalinan tidak segera terjadi dan
gangguan pembuluh darah janin di vili dimulai, dilanjutkan kembali transfusi
plasenta, vasa previa, atau tali pusat terjadi, hingga pasien stabil, perdarahan
dan dapat dideteksi dengan melakukan berkurang, dan hemoglobin setidaknya 10
Kleihauer-Betke atau tes aliran sitometri pada g/dL.
spesimen darah vagina. Namun, perdarahan  Pemberian asam traneksamat pada
janin dari salah satu gangguan ini jarang umumnya tidak diberikan sebelum
terjadi dan biasanya menyebabkan kematian persalinan berlangsung karena asam bebas
janin atau penurunan detak jantung janin yang akan melintasi plasenta. Namun, telah
hingga membutuhkan persalinan darurat.25,26 direkomendasikan untuk pengobatan
Oleh karena itu, kecil kemungkinan hasil tes perdarahan antepartum dan intrapartum
akan berdampak pada tatalaksana. terkait dengan beberapa gangguan
Stabilisasi ibu dengan plasenta previa perdarahan yang bersifat diwariskan.27
sangat penting, salah satu caranya membuat

Medula | Volume 10 | Nomor 2 | Juli 2020|254


Fina Fatmawati Prayitno, Nurul Islamy, M. Zulkarnain Hussein, dan Marzuqi Sayuti | Syok Hipovolemik pada Plasenta Previa:Laporan Kasus
dan Tinjauan Literatur

 Pemberian magnesium sulfat. Terapi protokol atau algoritma untuk pengelolaan


magnesium sulfat untuk perlindungan saraf plasenta previa. Faktor risiko signifikan dalam
pada kehamilan 24 hingga 32 minggu di meningkatnya morbiditas ibu termasuk jika
mana keputusan telah dibuat untuk plasenta menutupi OUI "plasenta previa
melahirkan dalam waktu 24 jam tetapi lengkap" dan riwayat seksio sesaria
tidak secara tiba-tiba. sebelumnya. Keadaan pasien yang tidak
Sebagian besar wanita yang awalnya segera ditangani dengan cepat akan
dengan plasenta previa simptomatik dilakukan mengalami perburukan keadaan hingga terjadi
terapi suportif, seperti yang dijelaskan di atas, syok. Pada pasien ini telah ditegakkan
dan tidak memerlukan persalinan segera. diagnosis yang dini dan diberikan tatalaksana
Dalam seri observasi, 50 persen wanita yang sesuai dengan keadaan pasien. Keadaan
dengan plasenta previa simtomatik, tidak syok pasien teratasi dengan baik, sangat
diberikan tatalaksana apapun bertahan diperlukan kerjasama tim yang baik dalam
setidaknya empat minggu. Bahkan perdarahan memanajemen pasien ini.
besar tidak menghalangi manajemen
konservatif. Dalam satu seri, 50 persen wanita Daftar Pustaka
yang episode perdarahan awalnya melebihi 1. Norwitz E, Miller D, Zelop C, Keefe D.
500 mL berhasil dikelola dengan agresif Evidence‐based Obstetrics and
menggunakan transfusi antepartum dan Gynecology. New York: Wiley; 2019. 258–
memiliki perpanjangan rata-rata kehamilan 60 p.
hingga 17 hari.11,20 2. Takai IU, Sayyadi BM, Galadanci HS.
Indikasi untuk persalinan menggunakan Antepartum Hemorrhage: A Retrospective
seksio sesaria pada plasenta previa adalah:28 Analysis from a Northern Nigerian
 Sudah inpartu. Teaching Hospital. Int J Appl basic Med
 Detak jantung janin takikardi yang tidak Res. 2017;7(2):112–6.
responsif terhadap tindakan resusitasi. 3. Varouxaki N, Gnanasambanthan S, Datta
 Detak jantung janin mengalami penurunan S, Amokrane N. Antepartum
yang signifikan. haemorrhage. Obstet Gynaecol Reprod
 Perdarahan vagina yang parah dan Med. 2018;28(8):237–42.
persisten sehingga stabilitas hemodinamik 4. Mularz A, Dalati S, Pedigo RA. Ob/Gyn
ibu tidak dapat dicapai atau dipertahankan. Secrets. New York: Elsevier; 2016. 305–
 Pendarahan vagina yang signifikan setelah 10.
usia kehamilan 34 minggu. Keputusan 5. Weldimira V. Wanita Usia 36 Tahun ,
untuk melahirkan kehamilan ini dibuat Hamil 35 Minggu dengan Plasenta Previa
berdasarkan kasus per kasus sambil dan Janin Letak Lintang. J Kedokt Unila.
mengamati perjalanan pasien pada unit 2018;4(1):1–7.
persalinan. Persalinan tidak boleh ditunda 6. Husain WR, Wagey F, Suparman E.
karena pemberian kortikosteroid Hubungan Kejadian Plasenta Previa
antenatal.29 dengan Riwayat Kehamilan Sebelumnya.
Persalinan sesar diindikasikan ketika e-CliniC. 2020;8(1):46–51.
ada bukti sonografi plasenta previa dan janin 7. Ayadi AME, Nathan HL, Seed PT, Butrick
yang hidup. Persalinan pervaginam dapat EA, Hezelgrave NL, Shennan AH, et al.
dipertimbangkan namun keadaan ini sangat Vital sign prediction of adverse maternal
jarang. Indikasi seksio sesaria pada pasien ini outcomes in women with hypovolemic
telah tepat dengan mempertimbangkan shock: The role of shock index. PLoS One.
keadaan ibu dan janin.28 2016;11(2):1–12.
8. Baldisseri MR. Shock and Pregnancy
Simpulan [Internet]. Medscape. 2019 [diakses
Plasenta previa adalah salah satu tanggal 7 Juni 2020]. 1. Tersedia di:
penyebab utama morbiditas dan mortalitas https://emedicine.medscape.com/article
ibu. Setiap rumah sakit harus memiliki /169450-overview

Medula | Volume 10 | Nomor 2 | Juli 2020|255


Fina Fatmawati Prayitno, Nurul Islamy, M. Zulkarnain Hussein, dan Marzuqi Sayuti | Syok Hipovolemik pada Plasenta Previa:Laporan Kasus
dan Tinjauan Literatur

9. Naga O. Pediatric Board Study Guide. Ketuban Pecah Dini Usia Kehamilan ≤ 36
Switzerland: Springer Link; 2020. 121–30 Minggu di RSUD Sleman. Politeknik
p. Kesehatan Kementerian Kesehatan
10. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Yogyakarta; 2018.
Spong CY, Dashe JS, Hoffman BL, et al. 20. Lockwood CJ, Russo-Stieglitz K. Placenta
Williams Obstetrics. 24th ed. California: previa: Management [Internet].
McGraw-Hill Education; 2014. 45–112 p. UpToDate. 2020 [diakses tanggal 7 Juni
11. Anderson-Bagga FM, Sze A. Placenta 2020]. 1. Tersedia di:
Previa. Treasure Island (FL): StatPearls https://www.uptodate.com/contents/pla
Publishing; 2019. 1 p. centa-previa-management/print
12. Jing L, Wei G, Mengfan S, Yanyan H. Effect 21. Yeni CM, Hutagalung MBZ, Eljatin DS,
of site of placentation on pregnancy Basar AA. Plasentas Previa Totalis pada
outcomes in patients with placenta Primigravida: Sebuah Tinjauan Kasus. J
previa. PLoS One. 2018 Jul Kedokt Syiah Kuala. 2017;17(1):38–42.
17;13(7):e0200252. 22. Kennedy BB, Baird SM. Collaborative
13. Abduljabbar HS, Bahkali NM, Al-Basri SF, Strategies for Management of Obstetric
Al Hachim E, Shoudary IH, Dause WR, et Hemorrhage. Crit Care Nurs Clin N Am.
al. Placenta previa. A 13 years experience 2017;29(3):315–30.
at a tertiary care center in Western Saudi 23. Chawla S, Bal MHK, Vardhan BS, Jose CT,
Arabia. Saudi Med J. 2016 Jul;37(7):762– Sahoo I. Blood Transfusion Practices in
6. Obstetrics: Our Experience. J Obstet
14. Schmidt P, Skelly CL, Raines DA. Placental Gynaecol India. 2018/02/16. 2018
Abruption (Abruptio Placentae). Treasure Jun;68(3):204–7.
Island (FL): StatPearls Publishing; 2019. 1. 24. Royal College of Obstetricians and
15. Matalliotakis M, Velegrakis A, Goulielmos Gynaecologists. Blood Transfusion in
G, Niraki E, Patelarou A, Matalliotakis I. Obstetrics. London: RCOG; 2015. p. 1–23.
Association of Placenta Previa with a 25. Garite TJ, Combs CA. Obstetric Issues,
History of Previous Cesarian Deliveries Labor, and Delivery. In: Fetal & Neonatal
and Indications for a Possible Role of a Secrets. New York: Elsevier Inc.; 2014.
Genetic Component. Balkan J Med Genet. 33–48.
2017 Dec 29;20(2):5–10. 26. Kulkarni AD, Palaniappan N, Evans MJ.
16. Anggayana AD. Seksio Sesarea dengan Placental Pathology and Stillbirth: A
insiis transversal korpus posterior pada Review of the Literature and Guidelines
keadaan uterus yang terpuntir dalam for the Less Experienced. J Fetal Med.
kehamilan: sebuah laporan kasus. Abstr 2017;4(4):177–85.
PIT POGI XXIV. 2019;27(1):135. 27. Pacheco LD, Hankins GD V, Saad AF,
17. Riteau A-S, Tassin M, Chambon G, Le Costantine MM, Chiossi G, Saade GR.
Vaillant C, de Laveaucoupet J, Quéré M-P, Tranexamic Acid for the Management of
et al. Accuracy of ultrasonography and Obstetric Hemorrhage. Obstet Gynecol.
magnetic resonance imaging in the 2017 Oct;130(4):765–9.
diagnosis of placenta accreta. PLoS One. 28. Mylonas I, Friese K. Indications for and
2014 Apr 14;9(4):e94866. Risks of Elective Cesarean Section. Dtsch
18. Fadl S, Moshiri M, Fligner CL, Katz DS, Arztebl Int. 2015 Jul 20;112(29–30):489–
Dighe M. Placental Imaging : Normal 95.
Appearance with Review of Pathologic 29. Gyamfi-Bannerman C. Society for
Findings. Radio Graph. 2017;37(3):979– Maternal-Fetal Medicine (SMFM) Consult
98. Series #44: Management of bleeding in
19. Kristiani. Pengaruh Pemberian the late preterm period. Am J Obstet
Deksametason terhadap Kejadian Asfiksia Gynecol. 2018 Jan;218(1):B2-8.
Bayi Baru Lahir pada Ibu Bersalin Dengan

Medula | Volume 10 | Nomor 2 | Juli 2020|256

Anda mungkin juga menyukai