452 2.5k
SHARES VIEWS
Share on Facebook Share on Twitter
Aqidah Manhaj Landasan Agama Penyejuk Hati Fikih Sejarah
Khotbah Jum’at Kalkulator Waris E-Book
https://muslim.or.id/68402-anti-islam-berkedok-anti-arab.html 1/9
1/30/23, 9:09 AM Anti-Islam Berkedok Anti-Arab
Belakangan ini memang ada oknum yang menyebarkan paham anti-Arab atau seolah-olah
budaya Arab yang dibawa ke Indonesia ini bertentangan dengan pancasila dan kesatuan
NKRI. Setelah ditinjau lebih dalam, sebenarnya tujuan utama mereka adalah anti-Islam yang
berkedok anti-Arab.
Ada beberapa cara oknum tersebut:
1. Menyebarkan bahwa budaya Arab itu tidak sesuai dengan hak asasi manusia, seperti
budaya jilbab dan cadar.
Misalnya, mereka menuduh jilbab dan cadar akan mengekang para wanita dan merampas hak
asasi mereka.
Jawaban: Jilbab dan cadar tidak pernah mengekang para wanita, justru mereka bahagia dan
merasa terhormat dengan pakaian sesuai syariat tersebut.
2. Menyebarkan bahwa budaya Arab itu akan mengancam kebudayaan Indonesia dan
nusantara.
Jawaban: Sebenarnya budaya Arab dan ajaran Islam sudah sejak lama mewarnai budaya
nusantara kita dan tidak akan merusak kebhinekaan Indonesia. Kalau mau jujur, budaya Barat
dan budaya Korea juga banyak masuk ke Indonesia, seperti memakai celana jeans ketat, hot-
pants, dan lain-lain. Akan tetapi, mereka tidak mempermasalahkan hal ini, mereka hanya
mempermasalahkan budaya Arab saja.
3. Mempopulerkan istilah-istilah yang menyudutkan bahkan menjelekkan Arab atau yang
berbau Arab.
Misalnya:
“Kadrun (kadal gurun)”;
“Pulang sana ke Arab”;
“Jilbab kan budaya Arab”.
Jawaban: Julukan ini mereka populerkan dan menunjukkan justru mereka yang tidak
toleransi. Ketika seseorang memilih berpakaian ala Korea lalu mempopulerkannya, mereka
tidak mempermasalahkan. Coba saja ada yang berkata:
“Pulang sana ke China”
“Ini kan budaya China?”
Aqidah Manhaj Landasan Agama Penyejuk Hati Fikih Sejarah
Tentu kalimat ini adalah kalimat “rasis” dan tidak toleransi.
Khotbah Jum’at Kalkulator Waris E-Book
https://muslim.or.id/68402-anti-islam-berkedok-anti-arab.html 2/9
1/30/23, 9:09 AM Anti-Islam Berkedok Anti-Arab
Akan tetapi, kita ingin menekankan, ada oknum yang sebenarnya anti-Islam, tetapi berkedok
anti-Arab.
Kami akan membahas beberapa poin berikut bahwa agama Islam itu tidak anti-total dengan
budaya. Dan agama Islam di Indonesia ini sejak dahulu kala tidak pernah membuat
kegaduhan dan mengancam kebudayaan serta keutuhan NKRI.
Inilah langkah yang dilakukan oleh kalangan liberal dan munafik (mengaku beragama Islam,
tetapi sebenarnya tidak suka dengan Islam dan bahkan ingin menghancurkannya). Orang
munafik sejak zaman dahulu kala mengaku mereka sedang melakukan kebaikan di muka
bumi, padahal sedang melakukan kerusakan. Demikian juga orang munafik di zaman ini,
mereka mengaku sedang menjaga keutuhan negara dan toleransi, namun justru mereka yang
tidak toleransi.
Allah Ta’ala berfirman tentang orang munafik,
﴾ َأاَل ِإَّنُهْم ُهُم١١﴿ َو ِإَذا ِقيَل َلُهْم اَل ُتْفِس ُدوا ِفي اَأْلْر ِض َقاُلوا ِإَّنَم ا َنْح ُن ُم ْصِلُح وَن
﴾ َو ِإَذا ِقيَل َلُهْم آِم ُنوا َكَم ا آَم َن الَّناُس َقاُلوا َأُنْؤ ِم ُن١٢﴿ اْلُم ْفِس ُدوَن َو َٰل ِك ْن اَل َيْش ُعُر وَن
َكَم ا آَم َن الُّسَفَه اُء ۗ َأاَل ِإَّنُهْم ُهُم الُّسَفَه اُء َو َٰل ِك ْن اَل َيْعَلُم وَن
“Dan bila dikatakan kepada mereka, ‘Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi!’
Mereka menjawab, ‘Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.’ Ingatlah,
sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak
sadar. Apabila dikatakan kepada mereka, ‘Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain
telah beriman!’ Mereka menjawab, ‘Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh
itu telah beriman?’ Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi
mereka tidak tahu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 11-13)
Bahaya yang lebih besar justru muncul dari orang munafik karena mereka ibarat
“menggunting dalam lipatan” dan menusuk dari dalam.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ُكُّل ُم َناِفٍق َعِليِم الِّلَساِن، ِإَّن َأْخ َو َف َم ا َأَخاُف َعَلى ُأَّم ِتي
“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan menimpa umatku adalah setiap munafik yang
pandai bicara.” (Shahih Al-Jami’ no. 239)
Agama Islam tidak anti total dengan budaya, bahkan apabila budaya setempat tidak
bertentangan denganLandasan
Aqidah Manhaj syariat,Agama
kita diperintahkan untuk menyesuaikan
Penyejuk Hati dengan
Fikih Sejarah budaya dan
Khotbah Jum’at Kalkulator Waris E-Book
https://muslim.or.id/68402-anti-islam-berkedok-anti-arab.html 4/9
1/30/23, 9:09 AM Anti-Islam Berkedok Anti-Arab
kebiasaan. Misalnya, memakai baju batik bagi laki-laki; atau memakai sarung dan kopiah
ketika ke masjid bagi laki-laki.
Bahkan ada kaidah dalam agama Islam yang justru menjadikan adat dan budaya sebagai
sandaran hukum pada kasus tertentu,
العادة محكمة
“Adat (kebiasaan) dapat dijadikan sandaran hukum.”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah menjelaskan bahwa adat akan menjadi patokan
apabila syariat dan bahasa tidak menjelaskan definisi, beliau berkata,
: األسماء ثالثة أنواع:ولهذا قال الفقهاء
.نوع يعرف حده بالشرع؛ كالصالة والزكاة
.ونوع يعرف حده باللغة؛ كالشمس والقمر
. ولفظ المعروف، كلفظ القبض، ونوع يعرف حده بالعرف
“Oleh karena itu, para ahli fikih menjelaskan bahwa istilah (nama) itu ada tiga macam:
Pertama, yang didefinisikan oleh syariat; seperti shalat dan zakat.
Kedua, yang didefinisikan oleh bahasa; seperti matahari dan bulan.
Ketiga, yang didefinisikan oleh adat (budaya) seperti lafaz jual beli dan patokan berbuat
baik.” (Al-Iman, hal. 224)
Apabila ada budaya dan adat yang baik serta tidak bertentangan dengan Islam, justru kita
diperintahkan untuk melakukannya agar mencocoki dan bersesuaian dengan kebiasaan
masyarakat.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin Rahimahullah berkata,
أن موافقة العادات في غير المحرم هي السنة؛ ألن مخالفة العادات تجعل ذلك
فيكون ما خالف، والنبي صّلى هللا عليه وسّلم نهى عن لباس الشهرة،شهرة
العادة منهيًا عنه .
Aqidah Manhaj
“Mencocoki Landasankebiasaan
(menyesuaikan) Agama masyarakat
Penyejuk Hatidalam
Fikih
hal yangSejarah
bukan keharaman adalah
disunnahkan. Karena menyelisihi kebiasaan yang ada berarti menjadi hal yang syuhrah (suatu
Khotbah Jum’at Kalkulator Waris E-Book
https://muslim.or.id/68402-anti-islam-berkedok-anti-arab.html 5/9
1/30/23, 9:09 AM Anti-Islam Berkedok Anti-Arab
yang tampil beda sekali dan mencolok, pent). Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang
berpakaian syuhrah. Jadi, sesuatu yang menyelisihi kebiasaan masyarakat setempat, itu
terlarang dilakukan.” (Syarhul Mumti’, 6: 109).
Demikian, semoga bermanfaat.
Baca Juga:
Syahwat Liberal
Menelusuri Akar Pemikiran Liberalisme
***
@ Lombok, Pulau Seribu Masjid
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel: Muslim.or.id
Tags: ANTI ARAB ANTI ISLAM BAHAYA LIBERALISME BUDAYA BUDAYA ARAB BUDAYA BARAT
BUDAYA INDONESIA LIBERAL LIBERALISME NKRI PLURALISME SEKULERISME SYARI'AT ISLAM
TOLERANSI
Artikel Terkait
Sumber Kebahagiaan Duniawi
OLEH FAUZAN HIDAYAT
Aqidah Manhaj 29Landasan
JANUARI 2023 0
Agama Penyejuk Hati Fikih Sejarah
Khotbah Jum’at Kalkulator Waris E-Book
https://muslim.or.id/68402-anti-islam-berkedok-anti-arab.html 6/9
1/30/23, 9:09 AM Anti-Islam Berkedok Anti-Arab
Komentar 2
Tinggalkan Balasan
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Komentar *
Nama *
KIRIM KOMENTAR
© 2023 Muslim.or.id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah Tentang Kami / Donasi / Pasang Iklan / Kontak
https://muslim.or.id/68402-anti-islam-berkedok-anti-arab.html 9/9