Anda di halaman 1dari 14

PENGEMBANGAN APLIKASI WEB BERBASIS FHIR UNTUK

MANAJEMEN JANJI TEMU DALAM PERAWATAN KESEHATAN

(Proposal Penelitian)

Oleh :
NUR MITA UTAMI
NPM 2017051058

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


JURUSAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
PENGEMBANGAN APLIKASI WEB BERBASIS FHIR UNTUK
MANAJEMEN JANJI TEMU DALAM PERAWATAN KESEHATAN

Oleh :
NUR MITA UTAMI

Proposal Penelitian

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah
METODE PENELITIAN
Pada
Jurusan Ilmu Komputer
Di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


JURUSAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS LAMPUNG
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
1.1. Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.2. Batasan Masalah.................................................................................................5
1.3. Tujuan Penelitian................................................................................................5
1.4. Kontribusi Penelitian..........................................................................................6
1.5. Ruang Lingkup Penelitian..................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................7
2.1. Definisi Teknologi Informasi..................................................................................7
2.2. Definisi Website......................................................................................................8
2.3. Fast Healthcare Interoperability Resources (FHIR)................................................9
2.4. Agency for Integration, Diffusion and Archive of Medical Information (AIDA)..10
BAB III...........................................................................................................................11
3.1. Jenis Penelitian......................................................................................................11
3.2. Populasi dan Sampel.............................................................................................11
3.3. Jenis Data dan Sumber Data..................................................................................11
3.4. Teknik Pengumpulan Data....................................................................................12
3.5. Teknik Analisis Data.............................................................................................12
3.6. Validitas dan Reliabilitas.......................................................................................12
3.4. Metode Pengembangan Sistem..............................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1. Rumusan Masalah
Pada era teknologi yang semakin berkembang, peran sistem informasi
dan teknologi informasi dalam bidang kesehatan semakin penting. Integrasi
sistem teknologi informasi dalam perawatan kesehatan bukanlah konsep baru,
namun, solusi yang terus berkembang yang ditawarkan oleh bidang teknologi
informasi mendorong perombakan implementasi Sistem Informasi Rumah
Sakit yang lebih lama. Sistem Informasi Rumah Sakit dapat diklasifikasikan
sebagai sistem informasi global abstrak untuk pemrosesan data, informasi, dan
pengetahuan di dalam institusi layanan kesehatan yang bertanggung jawab
atas pengelolaan seluruh operasinya baik itu keuangan, administratif, atau
lainnya.
Di zaman sekarang ini, pentingnya Sistem Informasi Rumah Sakit
menjadikan mereka titik fokus tidak hanya dari perspektif rumah sakit, tetapi
juga bagi perusahaan pengembang perangkat lunak, terutama dari perspektif
keuangan. Karena sifatnya memfasilitasi operasi yang sebelumnya dipimpin
manusia, sistem ini harus bertujuan untuk mencapai hasil yang optimal dalam
peningkatan produktivitas dan efektivitas, sekaligus tepat dan efisien untuk
digunakan. Salah satu inovasi yang dapat diterapkan dalam bidang kesehatan
adalah dengan mengembangkan aplikasi web berbasis Fast Healthcare
Interoperability Resources (FHIR) untuk manajemen janji temu dalam
perawatan kesehatan.
FHIR merupakan standar untuk pertukaran data kesehatan elektronik
yang dikembangkan oleh HL7 International. FHIR memiliki kelebihan
dibanding standar lainnya, yaitu mudah digunakan, mudah dikembangkan, dan
mudah diterapkan dalam berbagai sistem informasi kesehatan. Dengan
menggunakan FHIR, diharapkan dapat mempermudah pertukaran data antar
aplikasi dan sistem informasi kesehatan, sehingga dapat meningkatkan
efisiensi dan efektivitas dalam proses perawatan kesehatan.
Manajemen janji temu merupakan salah satu aspek penting dalam
perawatan kesehatan. Janji temu dapat membantu mengelola jadwal perawatan
pasien dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Namun, pengelolaan
janji temu masih sering mengalami kendala, seperti adanya duplikasi data,
kesulitan dalam melihat jadwal perawatan pasien, dan kesulitan dalam
mengkomunikasikan jadwal perawatan pasien.
Oleh karena itu, diperlukan suatu sistem yang dapat membantu
mengelola janji temu secara efektif dan efisien. Dengan mengembangkan
aplikasi web berbasis FHIR untuk manajemen janji temu, diharapkan dapat
meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses perawatan kesehatan.
Dengan menggunakan aplikasi web berbasis FHIR juga, individu dapat
dengan mudah mengakses informasi janji temu, mengecek jadwal dokter yang
tersedia, serta mengatur ulang janji temu jika diperlukan.
Berada di pasar selama hampir satu dekade sekarang, platform AIDA
telah memiliki kemampuan untuk berhubungan dekat dengan staf rumah sakit
dan mengambil langkah pertama dalam pengembangan aplikasi penjadwalan
yang dioptimalkan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing rumah
sakit.
Tujuan akhir dari aplikasi ini adalah untuk menyediakan administrator
rumah sakit dengan alat yang mampu memberi mereka solusi instan untuk
penjadwalan janji temu dalam perawatan kesehatan. Selain itu, penelitian ini
juga bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas penggunaan aplikasi tersebut
dalam meningkatkan efisiensi dan keakuratan informasi dalam manajemen
janji temu di perawatan kesehatan.
Penelitian ini akan melibatkan beberapa subjek, yaitu dokter, perawat,
dan pasien sebagai pengguna aplikasi web yang akan dikembangkan.
1.2. Batasan Masalah
Batasan masalah dari usul penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya akan membahas tentang pengembangan aplikasi web
berbasis FHIR (Fast Healthcare Interoperability Resources) untuk
manajemen janji temu dalam perawatan kesehatan.
2. Penelitian ini tidak akan membahas tentang pengembangan aplikasi
mobile atau aplikasi lain yang tidak berbasis FHIR untuk manajemen janji
temu dalam perawatan kesehatan.
3. Penelitian ini hanya akan membahas tentang pengembangan aplikasi web
untuk manajemen janji temu dalam perawatan kesehatan di fasilitas
kesehatan tertentu, dan tidak akan membahas tentang pengembangan
aplikasi web untuk manajemen janji temu dalam perawatan kesehatan
secara umum.
4. Penelitian ini tidak akan membahas tentang pengembangan aplikasi web
untuk manajemen janji temu dalam bidang lain selain perawatan
kesehatan.
Dengan batasan masalah tersebut, diharapkan penelitian ini dapat
memberikan hasil yang spesifik dan terarah serta dapat membantu dalam
pengembangan aplikasi web berbasis FHIR untuk manajemen janji temu
dalam perawatan kesehatan.
1.3. Tujuan Penelitian
1. Mengembangkan aplikasi web berbasis FHIR untuk manajemen janji
temu dalam perawatan kesehatan.
2. Mengevaluasi efektivitas penggunaan aplikasi web berbasis FHIR
dalam meningkatkan efisiensi dan keakuratan informasi dalam
manajemen janji temu di perawatan kesehatan.
3. Mengeksplorasi fitur dan standar layanan kesehatan yang diperlukan
untuk membangun sistem manajemen janji temu yang andal, sesuai
dengan sebagian besar kebutuhan rumah sakit.
1.4. Kontribusi Penelitian
1. Penelitian ini akan menghasilkan aplikasi web berbasis FHIR untuk
manajemen janji temu dalam perawatan kesehatan yang dapat
digunakan oleh berbagai rumah sakit dan fasilitas perawatan
kesehatan lainnya.
2. Penelitian ini juga akan menghasilkan evaluasi mengenai efektivitas
penggunaan aplikasi web berbasis FHIR dalam meningkatkan
efisiensi dan keakuratan informasi dalam manajemen janji temu.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah pengembangan aplikasi web
berbasis FHIR untuk manajemen janji temu dalam perawatan kesehatan.
Penelitian ini hanya akan memfokuskan pada pengembangan aplikasi tersebut,
tidak termasuk implementasi dan pengujiannya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Definisi Teknologi Informasi
Istilah ‘teknologi informasi’ mulai dipergunakan secara luas di
pertengahan tahun 80-an. Teknologi informasi merupakan pengembangan dari
teknologi komputer yang dipadukan dengan teknologi telekomunikasi. 
Definisi kata ‘informasi’ secara internasional telah disepakati sebagai ‘hasil
dari pengolahan data’ yang secara prinsip memiliki nilai atau value yang lebih
dibandingkan dengan data mentah. Komputer merupakan bentuk teknologi
informasi pertama (cikal bakal) yang dapat melakukan proses pengolahan data
menjadi informasi.
Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan
proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Informasi adalah
hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian/penataan dari sekelompok
data yang mempunyai nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya.
Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang berhubungan dengan
pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran data/informasi tersebut
dalam batas-batas ruang dan waktu. Komputer hanya merupakan salah satu
produk dalam domain teknologi informasi. Modem, Router, Oracle, SAP, Printer,
Multimedia, Cabling System, VSAT, dan lain sebagainya, merupakan contoh dari
produk-produk teknologi informasi.
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan
istilah Information technology (IT) adalah istilah umum yang menjelaskan
teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah,
menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan
komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video.
Teknologi informasi yaitu suatu teknologi yang mempunyai fungsi dalam
mengolah data, memproses data, memperoleh, menyusun, menyimpan, mengubah
data dengan berbagai cara untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat atau
berkualitas.
Pengolahan penyimpanan dan penyebaran vocal, informasi bergambar, teks
dan numerik oleh mikroelektronika berbasis kombinasi komputerisasi dan
telekomunikasi. 
Istilah dalam pengertian modern pertama kali muncul dalam sebuah artikel
1958 yang diterbitkan dalam Harvard Business Review, dimana penulis Leavitt
dan Whisler berkomentar bahwa “teknologi baru belum memiliki nama tunggal
yang didirikan”. Kita akan menyebutnya teknologi informasi (TI)” . 
2.2. Definisi Website
Website adalah halaman informasi yang disediakan melalui jalur internet
sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama terkoneksi dengan jaringan internet.
Website merupakan komponent atau kumpulan komponen yang terdiri dari teks,
gambar, suara animasi sehingga lebih merupakan media informasi yang menarik
untuk dikunjungi.
Sebuah situs web (sering pula disingkat menjadi situs saja; web site, site)
adalah sebutan bagi sekelompok halaman web (web page), yang umumnya
merupakan bagian dari suatu nama domain (domain name) atau subdomain di
World Wide Web (WWW) di Internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang
tersedia kepada publik. Halaman-halaman sebuah situs web diakses dari sebuah
URL yang menjadi “akar” (root), yang disebut homepage (halaman induk sering
diterjemahkan menjadi “beranda”, “halaman muka”), dan biasanya disimpan
dalam server yang sama. Tidak semua situs web dapat diakses dengan gratis.
Beberapa situs web memerlukan pembayaran agar dapat menjadi pelanggan,
misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi, situs-situs berita, layanan surat
elektronik (e-mail), dan lain-lain.
Secara terminologi, website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs,
yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya
berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah halaman web
adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text Markup
Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang
menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para
pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut
dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.
Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang
biasa disebut Homepage. URL ini mengatur halaman-halaman situs untuk menjadi
sebuah hirarki, meskipun, hyperlink-hyperlink yang ada di halaman tersebut
mengatur para pembaca dan memberitahu mereka sususan keseluruhan dan
bagaimana arus informasi ini berjalan.
Beberapa website membutuhkan subskripsi (data masukan) agar para user
bisa mengakses sebagian atau keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada
beberapa situs-situs bisnis, situs-situs e-mail gratisan, yang membutuhkan
subkripsi agar kita bisa mengakses situs tersebut.
Pengertian Website Secara terminologi, website adalah kumpulan dari
halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau
subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di
Internet. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML
(Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP,
yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk
ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari
website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat
besar.

2.3. Fast Healthcare Interoperability Resources (FHIR)


 FHIR adalah sebuah acuan atau standar yang digunakan dalam pertukaran
informasi tentang kesehatan secara elektronik atau online. FHIR dikembangkan
dan diawasi oleh sebuah organisasi yang bernama HL7 (Health Level Seven
International). HL7 adalah sebuah non-profit organisasi yang menyediakan
sebuah framework dan acuan-acuan dalam pertukaran, integrasi, pembagian dan
penerimaan informasi tentang kesehatan yang dapat membantu praktik dalam
kesehatan, manajemen serta evaluasi pelayanan kesehatan.
FHIR merupakan gabungan dari fitur – fitur dari HL7 V2, HL7 V3 dan CDA
(Clinical Document Architecture), dimana HL7 v2 dan v3 digunakan untuk
pertukaran data dan CDA digunakan untuk mendeskripsikan dokumen medis yang
ada dalam standar dari HL7 yang gunakan sampai saat ini.
FHIR memiliki 4 paradigma interoperabilitas yaitu:
1. Rest: Merupakan inti atau jantung dari standar FHIR, perintah REST
sangat sederhana seperti GET dan POST dapat ditingkatkan bersama
dengan operasi yang telah ditentukan sebelumnya seperti CREATE,
READ, UPDATE dan DELETE, dan kemudian History, Read Version,
Search, Updates, Validate, Conformance & Batch. REST Berfungsi paling
baik di lingkungan di mana kontrol ada di sisi klien dan ada hubungan
saling percaya.
2. Document: seperti yang diperlukan untuk transfer perawatan, adalah
bagian dari paradigma FHIR juga. Sebuah dokumen dapat ditangani
sebagai kumpulan sumber daya yang disatukan. Mirip dengan cara
dokumen CDA memiliki header untuk mendefinisikan konteks untuk
dokumen, di dunia FHIR sumber daya dapat diterapkan untuk tujuan yang
sama. Juga, dokumen-dokumen ini dapat dibagikan menggunakan umpan
ATOM untuk memastikan bahwa semua fasilitas memiliki dokumen
terbaru.
3. Messages: FHIR dapat mengakomodasi pengiriman pesan yang mirip
dengan pengiriman pesan HL7 v2 dan v3. Mirip dengan dokumen, pesan
dapat ditangani sebagai kumpulan sumber daya, dan mereka dapat
memanfaatkan umpan ATOM untuk pembaruan. FHIR memungkinkan
perilaku permintaan atau respons dengan bundel ini, mereka dikendalikan
oleh peristiwa, dan bisa asinkron.
4. Services: Layanan khusus memiliki konten dan aturan dasar yang sama.
FHIR didasarkan pada prinsip-prinsip SOA, menjadikannya fleksibel
untuk mengakomodasi berbagai alur kerja dari yang sangat kompleks
hingga yang sangat sederhana. Alur kerja ini dapat diatasi melalui sumber
daya individual atau kumpulan sumber daya. Pada dasarnya, seseorang
dapat melakukan apapun yang mereka inginkan. Satu-satunya kendala
adalah bahwa sumber daya FHIR diteruskan dalam beberapa bentuk atau
cara.
Data didalam FHIR didesain agar dapat menghubungkan berbagai sumber
daya. Sumber daya yang didapatkan distandarisasi agar seragam satu dengan yang
lain. Sumber daya dapat berupa metadata, teks atau elemen data diskrit.

2.4. Agency for Integration, Diffusion and Archive of Medical Information


(AIDA)
Agency for Integration, Diffusion and Archive of Medical Information
(AIDA), yang merupakan platform cerdas berbasis agen untuk memastikan
interoperabilitas di unit perawatan kesehatan. Didirikan oleh kelompok riset di
University of Minho, tujuannya adalah untuk tidak hanya membantu aplikasi
medis yang ada dengan mengontrol aliran informasi antar sistem, serta
memberikan alternatif yang mampu yang sesuai dengan kebutuhan masing-
masing lingkungan perawatan kesehatan.
Sejauh ini, platform tersebut mencakup sistem informasi, diimplementasikan
sebagai aplikasi web untuk dilayani di jaringan pribadi masing-masing rumah
sakit, yang mampu mengelola banyak departemen struktural seperti administrasi,
radiologi dan intelijen bisnis serta EHR pasien. Model platform ini
memungkinkan pertukaran informasi medis antar modul dan bergantung pada
interoperabilitas untuk melakukannya secara efektif sambil mengandalkan sistem
multi-agen untuk mengontrol aliran informasi dan ketersediaannya yang tinggi.
BAB III
DESAIN LOGIS PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and
development) yang bertujuan untuk mengembangkan sebuah aplikasi web
berbasis FHIR untuk manajemen janji temu dalam perawatan kesehatan.
Penelitian ini akan mengikuti tahapan-tahapan yang telah ditentukan dalam model
penelitian pengembangan yang dikembangkan oleh Borg dan Gall (1983).
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga medis dan pasien yang
melakukan perawatan kesehatan di rumah sakit XYZ. Sampel dalam penelitian ini
adalah sebanyak 50 tenaga medis dan 50 pasien yang akan menggunakan aplikasi
web berbasis FHIR untuk manajemen janji temu dalam perawatan kesehatan.
Sampel dalam penelitian ini akan diambil dengan teknik purposive sampling.
3.3. Jenis Data dan Sumber Data
Menurut Sugiyono, ada dua jenis data yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuk
angka atau bilangan, tetapi dapat dinyatakan dalam bentuk kata-kata, kalimat, atau
deskripsi. Data kualitatif biasanya digunakan untuk menggambarkan sifat atau
karakteristik dari suatu objek yang diteliti. Contohnya adalah hasil wawancara,
observasi, atau pengamatan yang menggambarkan perasaan, emosi, opini, atau
pandangan seseorang tentang suatu hal.
Data kuantitatif adalah data yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka
atau bilangan. Data kuantitatif biasanya digunakan untuk menggambarkan jumlah,
frekuensi, atau proporsi dari suatu fenomena atau kejadian yang diteliti.
Contohnya adalah hasil pengukuran atau perhitungan yang menggambarkan besar
atau kecilnya suatu hal, seperti jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, atau
tingkat inflasi.
Sumber data dapat berasal dari berbagai sumber, misalnya:
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber atau objek
yang diteliti.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber lain yang telah
mengolah data primer atau data yang telah ada sebelumnya.
3. Data tersier, yaitu data yang diperoleh dari hasil pengolahan data
sekunder.
Pemilihan sumber data harus dilakukan dengan hati-hati agar data yang diperoleh
berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang akan digunakan
adalah dengan menggunakan metode wawancara dan studi pustaka.
Metode wawancara akan dilakukan terhadap tenaga kesehatan yang
berperan dalam proses manajemen janji temu di rumah sakit, seperti dokter,
perawat, dan staff administrasi. Wawancara akan dilakukan untuk mengumpulkan
informasi tentang kebutuhan, kelebihan, kekurangan, dan tantangan dalam proses
manajemen janji temu saat ini, serta harapan dan usulan perbaikan yang dapat
diterapkan dalam pengembangan aplikasi web berbasis FHIR.
Selain itu, teknik studi pustaka juga akan dilakukan untuk mengumpulkan
informasi yang relevan dengan pengembangan aplikasi web berbasis FHIR. Studi
pustaka akan dilakukan dengan membaca dan mengumpulkan data dari berbagai
sumber seperti jurnal, artikel, buku, dan dokumen-dokumen lain yang terkait
dengan pengembangan aplikasi web berbasis FHIR dan manajemen janji temu
dalam perawatan kesehatan.
Setelah data yang diperoleh melalui metode wawancara dan studi pustaka
dikumpulkan dan dianalisis, maka akan didapatkan informasi yang dapat
digunakan sebagai dasar dalam pengembangan aplikasi web berbasis FHIR untuk
manajemen janji temu dalam perawatan kesehatan.
3.5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif
kualitatif. Data yang terkumpul akan dianalisis secara terpisah, yaitu data hasil
observasi, wawancara, dan angket. Kemudian, hasil analisis dari ketiga jenis data
tersebut akan dikategorikan dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi
deskriptif.
3.6. Validitas dan Reliabilitas
Untuk menjamin validitas data, penelitian ini akan menggunakan triangulasi
metode. Selain itu, untuk menjamin reliabilitas data, peneliti akan mengulangi
proses pengumpulan data pada beberapa sampel yang berbeda untuk memastikan
hasil yang diperoleh konsisten.
3.4. Metode Pengembangan Sistem

Modul Administrasi HL7 FHIR mencakup data dasar yang kemudian


ditautkan ke modul lain untuk konten klinis. Sebelum data klinis dapat direkam,
informasi dasar pasien harus direkam dan kemudian menjadi dasar interaksi.
Encounter, didefinisikan sebagai interaksi antara pasien dan penyedia layanan
kesehatan untuk tujuan menyediakan layanan kesehatan atau menilai status
kesehatan pasien, biasanya merupakan satu-satunya preseden penjadwalan janji
temu. Gambar 1 adalah representasi visual dari komponen seputar alur kerja
penjadwalan HL7.
Sebelum penjadwalan, perlu pertimbangan oleh peserta janji temu
tersebut. Praktisi, perangkat, dan lokasi sesuai dengan jadwal mereka untuk
menemukan slot yang sesuai. Mengakomodasi kebutuhan pasien juga penting
karena tergantung pada ketersediaan mereka sendiri. Jika memungkinkan, ketika
pasien memiliki beberapa janji temu, harus dibuat sedekat mungkin pada hari
yang sama.
Ketika ketersediaan akhirnya disepakati, janji temu harus diminta dan menurut
metodologi masing-masing penyedia layanan kesehatan, baik langsung dipesan
atau diterima oleh semua peserta. Menurut alur kerja janji temu HL7 FHIR, janji
temu tunggu harus dibuat jika waktu yang dipilih tidak dianggap ideal karena
kurangnya slot yang tersedia.
DAFTAR PUSTAKA

Miranda, Miguel, Gabriel Pontes, Pedro Gonçalves, Hugo Peixoto, Manuel


Santos, António Abelha, dan José Machado, “Memodelkan Perilaku Cerdas
dalam Layanan HL7 Berbasis Multi-agen“ Ilmu Komputer dan Informasi
2010(1): 95-106
FHIR. (n.d.). Fast Healthcare Interoperability Resources. Retrieved from
https://www.hl7.org/fhir/.
M. David Kelsey, "FHIR: Fast Healthcare Interoperability Resources", Jurnal of
the American Medical Informatics Association, tahun 2017.
E. Susilo, "Penerapan FHIR dalam Sistem Informasi Kesehatan: Tinjauan dan
Analisis", Jurnal Sistem Informasi, tahun 2019.
S. Nita dan K. Deny, "Manajemen Janji Temu dalam Pelayanan Kesehatan:
Tinjauan Literatur" , Jurnal Sistem Informasi, tahun 2018.
M. Deering, J. Mandel, dan J. Beglar "Developing a FHIR-Based Electronic
Health Record System.", Journal of Medical Internet Research, vol. 19, no. 2,
2017.
S. Yudi, "Pemrograman Aplikasi Berbasis Web", Penerbit PT. Informatika
Bandung, Bandung, 2008.

Anda mungkin juga menyukai