Anda di halaman 1dari 16

KEPOLISIAN DAERAH JAWA BARAT

BIDANG KEDOKTERAN KESEHATAN


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK IV BOGOR
Jalan Kapten Muslihat No. 18 Bogor Telp. 0251 8348987

PANDUAN
PENGELOLAAN OBAT YANG PERLU DIWASPAIDAI
( HIGH ALERT MEDICATIONS)

BOGOR

2019

1
KEPOLISIAN DAERAH JAWA BARAT
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK IV BOGOR

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARATK IV BOGOR

Nomor : / / I / 2019

tentang
PANDUAN PENINGKATAN KEWASPADAAN OBAT-OBAT YANG PERLU
DIWASPADAI
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK IV BOGOR

Menimbang : 1. Bahwa salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan


masyarakat akan pelayanan obat yang bermutu dengan
pengelolaan obat yang benar.
2. Bahwa pengelolaan obat high alert medications dilakukan oleh
Instalasi Farmasi
3. Bahwa perlu adanya panduan sebagai tata laksana dalam
pengelolaan obat high alert medications di InstalasiFarmasi
4. Bahwa untuk kepentingan tersebut di atas, perlu diterbitkan
Peraturan Karumkit tentang Panduan Peningkatan
kewaspadaan Obat High Alert Medications di Rumah Sakit
Bhayangkara TK IV BOGOR
Mengingat : 1. Undang Undang No. 44 tentang RumahSakit.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 51tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor1691/Menkes/Per/VIII/2011tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor1197/Menkes/SK/X/2004 tentang Standar Pelayanan
Farmasi di RumahSakit
5. Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara TK IV
BOGOR No. …. Tentang Panduan Pengelolaan Obat
Emergensi di Rumah Sakit Bhayangkara TK IV BOGOR

2
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN RUMAH SAKIT PANDUAN PENINGKATAN
KEWASPADAAN OBAT-OBAT YANG PERLU DIWASPADAI
(HIGH ALERT MEDICATIONS)

Kedua : Panduan Peningkatan Kewaspadaan Obat-obat yang Perlu


Diwaspadai sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini

Ketiga : Panduan harus di bahas sekurang kurangnya 3 (tiga) tahun sekali


dan apabila diperlukan sewaktu waktu akan di lakukan perubahan
sesuai dengan perkembangan yang ada.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila


di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Bogor
padatanggal : Januari 2019

KA.RUMKIT BHAYANGKARA TK IV BOGOR

dr. F A U Z I A H RIHANI
PEMBINA/NIP 196410041997032001

3
DAFTAR ISI

Halaman
LembarJudul..................................................................................................... i
Daftar isi ...........................................................................................................ii
Kata Pengantar.................................................................................................iii
PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK IV BOGOR
TENTANGPENGELOLAN OBAT-OBAT YANG PERLU DI WASPADAI.........iv
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. TUJUAN.....................................................................................................2
C. PENGERTIAN............................................................................................2
1. NORUM/LASA..................................................................................2
2. Elektrolit konsentrat/elektrolit pekat.................................................4
3. Insulin...............................................................................................5
4. Heparin.............................................................................................6
5. Obat Sedasi......................................................................................6
6. Nutrisi Parenteral..............................................................................7
BAB II. TATA LAKSANA...................................................................................8
BAB III. DOKUMENTASI..................................................................................11
BAB IV.PENUTUP............................................................................................12
LAMPIRAN

4
BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Peningkatan kewaspadaan obat-obat yang perlu diwaspadai (High Alert
Medications) adalah suatu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
kewaspadaan obat-obatan yang memiliki resiko lebih tinggi untuk
menyebabkan/menimbulkan adanya komplikasi/membahayakan pasien secara
signifikan jika terdapat kesalahan penggunaan (dosis, interval, dan pemilihannya).
High Alert Medications memiliki resiko yang lebih tinggi dalam
menyebabkan komplikasi, efek samping, atau bahaya. Hal ini dapat dikarenakan
adanya rentang dosis terapetik dan keamanan yang sempit atau karena insiden
yang tinggi akan terjadinya kesalahan.
Peningkatan kewaspadaan High Alert Medications dilakukan saat
pemesanan sampai pemberian obat kepada pasien. Peningkatan kewaspadaan
obat-obatan yang perlu diwaspadai (High Alert Medications) diperlukan untuk
menunjang pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan meminimalisasi
terjadinya kesalahan-kesalahan medis dan menurunkan potensi resiko terhadap
pasien.
Obat-obatan yang perlu diwaspadai (High Alert Medications) merupakan
bagian dari stok distribusi farmasi yang dalam pengelolaan dan pengadaannya
disesuaikan dengan kebutuhan unit masing-masing dan dilakukan pengecekan
secara berkala oleh petugas instalasi farmasi.
Obat-obatan yang perlu diwaspadai (High Alert Medications) dikelola oleh
instalasi farmasi, untuk distribusinya disesuaikan dengan kebutuhan instalasi/unit
tersebut, misal: Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Pelayanan Intensif, Instalasi
Kamar Operasi, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Unit Hemodialisa,
karena masing-masing memiliki kebutuhan jenis obat-obatan yang perlu
diwaspadai (High Alert Medications) yang berbeda.
Jenis-jenis obat-obatan yang perlu diwaspadai (High Alert Medications)
yang tersedia meliputi : obat-obat yang termasuk NORUM/LASA,
elektrolitkonsentrat/elektrolit pekat, insulin, heparin, obat sedasi, nutrisi parenteral,
agen radiokontras intra vena.

5
II. TUJUAN
1. Menyediakan panduan untuk pemberi pelayanan mengenai kebijakan
manajemen dan pemberian obat-obatan yang tergolong dalam kategori
obat-obatan yang perlu diwaspadai (High Alert Medications);
2. Meningkatkan kewaspadaan akanHigh Alert Medicationssehingga
meningkatkan keselamatan pasien;
3. Memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan
meminimalisasi terjadinya kesalahan-kesalahan medis dan menurunkan
potensi resiko terhadap pasien;
4. Sebagai acuan dalam peningkatan kewaspadaan obat-obatan yang perlu
diwaspadai (High Alert Medications) rumah sakit sehinga tercapai
kesamaan persepsi pada semua staf yang terkait;
5. Terlaksananya peningkatan kewaspadaanobat-obatan yang perlu
diwaspadai (High Alert Medications) di rumah sakit secara lebih tertib dan
benar; DAN
6. Semua staf pelaksana memahami cara peningkatan kewaspadaanobat-
obatan yang perlu diwaspadai (High Alert Medications)meliputi :
penyimpanan, persiapan dan penggunaan.

III. PENGERTIAN
HIGH ALERT MEDICATIONS adalah Obat-obatan yang perlu diwaspadai,
obat-obatan yang memiliki resiko lebih tinggi untuk menyebakan
/menimbulkan adanya komplikasi/membahayakan pasien secara signifikan
jika terdapat kesalahan penggunaan (dosis, interval, dan pemilihannya).

Obat-obatan dalam kategori High Alert Medications:


A. Obat NORUM (Nama Obat Rupa Ucapan Mirip) / LASA (Look Alike
Sound Alike).
Obat NORUM adalah obat-obat yang memiliki bentuk mirip dalam
kemasannya namun bahan obatnya dan kekuatannya berbeda, LASA
adalah obat-obatan yang memiliki penulisan yang berbeda namun
pelafalannya terdengar hampir sama.
a. Nama obat-obat yang bentuknya mirip

6
Nama obat-obat yang bentuknya mirip
Cefotaxim 1 g inj Ceftriaxone 1 g inj
Meptin Tab Meptin Mini Tab, Mucosta
Methyl Ergometrin inj Oxytocin inj
Neurobion 1000 Tab Neurobion 5000 Tab
Opigran 1 mg inj Opigran 3 mg inj
Cara penyimpanannya :
Disimpan pada tempat masing-masing sesuai dengan abjad dan
bentuk sediaannya dan diberi stiker sebagai berikut:

b. Nama obat yang ucapan/pelafalannya mirip


Nama obat-obat yang ucapan/pelafalannya mirip
Asam Mefenamat Tab Asam Tranexamat Tab
Allovel Tab Ostovel Cap
Becom C Tab Becomzet Tab
Bonesco Tab Calesco Tab, Zolesco Tab
Cefixime Tab Cetirizine Tab
Cetirizine Tab Flunarizine Tab
Dopamin Amp Dobutamin HCl Vial
Ketorolac Tab Ketoprofen Tab
Levofloxacin Tab Ofloxacin Tab
Myonep Tab Myotonic Tab
Meloxicam Tab Piroxicam Tab
Neuralgin Tab Neurodex Tab
Opicef Cap Opixime Cap
Oscal Cap Ostovel Cap
Pepzol Vial Topazol Vial
Sanprima Tab Santibi Tab
Simvastatin Tab Athorvastatin Tab

7
Cara penyimpanannya :
Disimpan pada tempat masing-masing sesuai dengan abjad dan
bentuk sediaannya dan diberi stikersebagai berikut:

B. ELEKTROLIT KONSENTRAT / ELEKTROLIT PEKAT


Elektrolit Konsentrat adalah preparat farmasi yang memiliki kegunaan
untuk memperbaiki kadar elektrolit dalam tubuh
a. Nama-nama obat yang termasuk elektrolit konsentrat di Rumah
Sakit Bhayangkara Bhayangkara Setukpa Lemdiklatadalah:
1. Calcium glukonas
2. Kalium klorida
3. Natrium bikarbonat (Meylon)
4. Magnesium sulfat
5. Dextrose 40%
6. NaCl 3%
b. Cara penyimpanannya:
Obat-obat elektrolit konsentrat disimpan pada tempat masing-
masing sesuai dengan abjad dan bentuk sediaannya.
Penyimpanan harus terpisah dengan obat-obat rutin yang lain dan
diberi stiker sebagai berikut:

Masing-masing unit perawatan menyimpan obat-obat elektrolit


konsentrat sesuai dengan karakter & kebutuhan unit masing-masing
seperti di bawah ini :
Nama obat-obat elektolit konsentrat
Nama Unit
yang sesuai dengan kebutuhan unit
Instalasi Pelayanan Intensif NaCl 3%
Calcium glukonas
Natrium bikarbonat
Magnesium sulfat
Dextrose 40%
Kalium klorida

8
Nama obat-obat elektolit konsentrat yang
Nama Unit
sesuai dengan kebutuhan unit
Instalasi Kamar Operasi Calcium glukonas
Instalasi Gawat Darurat Natrium bikarbonat
Magnesium sulfat
Dextrose 40%
Instalasi Rawat Inap Calcium glukonas
Natrium bikarbonat
Dextrose 40%
Kamar Bersalin Natrium bikarbonat
Magnesium sulfat

C. INSULIN
Insulin adalah obat yang mengandung hormin peptide yang dibentuk di
pancreas yang berfungsi menstabilkan gula dalam darah.
a. Obat-obat yang termasuk produk insulin adalah :
1. Humalog
2. Lantus
3. Novorapid
b. Cara penyimpanannya:
Insulin disimpan di dalam rak lemari es/kulkas, jangan di dalam
freezer atau pada pintu kulkas. Penyimpanan pada suhu 2-8 oC dan
harus dibuang dalam waktu 28 hari setelah vial dibuka (pada saat
vial dibuka diberi etiket penanggalan dengan plester dsb).
Vial insulin diberi stiker sebagai berikut:

D. HEPARIN
Heparin adalah obat yang memiliki efek anti thrombosis (pengencer
darah)
a. Nama-nama obat yang termasuk produk heparin adalah:
1. Inviclot
b. Cara penyimpanannya:
Obat-obat produk heparin disimpan di dalam rak lemari es dan diberi
stiker sebagai berikut:
9
E. OBAT SEDASI
Obat sedasi adalah obat yang diberikan untuk menenangkan pasien
dalam satu periode yang dapat membuat pasien cemas, tidak nyaman
atau gelisah.
Nama-nama obat yang termasuk obat-obat sedasi
1. CTM 13. Xanax
2. Analsik 14. Rhinos SR
3. Alprazolam 15. Rhinos junior
4. Codein 16. OBH Combi
5. MST 17. Fentanyl
6. Codipront 18. Pethidin
7. Tremenza 19. Prednisone
8. Valisanbe 20. Efedrin
9. Haloperidol 21. Diazepam
10. Stesolid 22. CPZ
11. Interhistin 23. Tuzalos
12. Loratadine 24. Braxidin
25. Sanmag
26. Incidal OD
Cara penyimpanannya :
Obat-obat sedasi disimpan pada tempat masing-masing secara terpisah
dengan obat rutin lainnya sesuai dengan abjad dan bentuk sediaannya dan
diberi stiker sebagai berikut:

F. NUTRISI PARENTERAL
Nutrisi parenteral adalah nutrisi yang diberikan melalui pembulih darah
Nama-nama preparat yang termasuk produk nutrisi parenteral
Aminofluid

10
Cara penyimpanannya:
Preparat nutrisi parenteral di farmasi disimpan pada rak/lemari sendiri
terpisah dengan cairan infuse yang lain dan diberi stiker pada rak dan pada
setiap sediaan, seperti sebagai berikut :

Peningkatan kewaspadaan obat-obat yang perlu diwaspadai


Peningkatan kewaspadaanobat-obat yang perlu diwaspadai (high alert
medications) adalah suatu upaya yang dilakukan untuk mengelola obat
high alert medications dari seleksi, pemesanan, pencatatan,
pendistribusian, persiapan, penyaluran, penyimpanan, pemberian,
pendokumentasian, dan pemantauan terhadaphigh alert medications.

11
BAB II
TATA LAKSANA

Tata laksana peningkatan kewaspadaanhigh alert medications :


1. Pengadaan
1.1. Melakukan seleksi high alert medications untuk masing-masing
instalasi atau unit dengan cara mempertimbangkan kebutuhan dari
masing-masing instalasi atau unit tersebut.
1.2. Instalasi farmasi menyediakan obat-obat high alert medications yang
dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing instalasi atau
unit.
1.3. Membuat daftar nama, jumlah obat high alert medications dari masing-
masing instalasi atau unit beserta tanggal kadaluarsanya.

2. Penyimpanan
2.1. Penyimpanan high alert medications di tempat yang mudah dilihat dan
dijangkau, high alert medications di instalasi/unit disimpan di dalam
lemari, penyimpanan harus diberi label yang jelas dan dipisahkan
dengan obat-obat rutin lainnya. Jika high alert medicationsdisimpan di
area perawatan pasien, kuncilah tempat penyimpanan dan diberi label
peringatan “high alert medications” pada tutup luar tempat
penyimpanan.
2.2. Masing-masing rak/kabinet dan masing-masing sediaan diberi stiker
sesuai masing-masing jenis obat high alert medications, antara lain:
norum/lasa diberi stiker

Elektrolit konsentrat, insulin, nutrisi parenteral, heparin,obat sedasi dan


radiokontrasdiberi stiker

2.3. Jenis obat-obat yang disimpan di instalasi/unit tergantung/sesuai


dengan kekhususan instalasi/unit.

12
2.4. Cara penyimpanan sedemikian rupa sehingga mudah diambil sesuai
dengan yang dibutuhkan.
2.5. Urutan penyimpanan sesuai dengan abjad dan juga
mempertimbangkan tanggal kadaluarsa.
2.6. Jika menggunakan dispensingcabinet, berilah pesan peringatan di
tutup cabinetagar perawat waspada dan hati-hati. Setiap kotak atau
tempat yang berisi high alert medicationsharus diberi label.
2.7. Jika high alert medicationsyang dimasukkan di plabottle infuse, harus
diberi penandaan berupa tulisan nama obat yang ditulis di label
plabottlenya.

3. Pemantauan
3.1. Obat-obat yang dipakai harus segera diganti setelah tindakan selesai.
3.2. Dilakukan pemantauan atau pengecekan tiap 3 (tiga) bulan oleh
petugas instalasi farmasi.
3.3. Obat yang mendekati kadaluarsa minimal 4 (empat) bulan, akan diganti
oleh petugas Instalasi Farmasi dengan masa kadaluarsa yang lebih
lama.

4. Penggunaan
4.1. Obat-obat high alert medications dipakai untuk pelayanan rutin.
4.2. Obat-obat high alert medications digunakan pada pasien atas instruksi
dokter yang merawat.
4.3. Penggunaan obat-obat high alert medications diambil dari inventaris
unit dan akan diganti setelah obat diresepkan oleh dokter yang
merawat. Resep diserahkan ke instalasi farmasi untuk mengganti
inventaris unit.
4.4. Penggunaan obat-obatan high alert medications harus selalu dilakukan
pengecekan ganda, serta meminimalisasi instruksi verbal dan
menghindari pemakaian singkatan.
4.5. Untuk meminimalisasi konsekuensi kesalahan dalam penggunaan high
alert medicationslebih efektif menggunakan table dosis standar dari
pada menggunakan perhitungan berdasarkan berat badan/fungsi ginjal
dimana rentan terjadi kesalahan dalam perhitungan berdasarkan berat
badan/fungsi ginjal tersebut.

13
4.6. Perawat harus selalu melakukan pengecekan ganda (double check)
terhadap semua high alert medicationsbertujuan meningkatkan
keselamatan dan akurasi
4.7. Prosedur pemberian obat-obatan dengan pengawasan (high alert
medications) di unit/instalasi pelayanan adalah sebagai berikut:
1. Perawat pertama
a. Siapkan obat yang akan diberikan kepada pasien yang masih
lengkap dengan labelnya
b. Siapkan peralatan untuk menunjang pemberian obat yang telah
disiapkan secara lengkap (misalnya: spuit, cairan untuk
pengenceran, infuse set, syringe pump)
c. Siapkan dokumen yang menunjukkan instruksi pemberian obat
tersebut, (misalnya : catatan pemberian obat, resep, instruksi
tertulis saat dokter visite, instruksi via telepon/lisan yang ditulis
oleh petugas di rekam medis pasien.
2. Perawat kedua
Melakukan pengecekan obat dan label yang menyertainya sebelum
diserahkan kepada pasien.

5. Penggantian
5.1. Obat-obat emergensi yang telah digunakan diganti dengan yang baru
dan diletakkan dengan sistem FIFO oleh petugas farmasi.
5.2. Obat yang mendekati kadaluarsa minimal 4 (empat) bulan, akan diganti
oleh petugas instalasi farmasi dengan masa kadaluarsa yang lebih
lama.
5.3. Petugas Instalasi Farmasi menuliskan tanggal penggantian dan tanggal
kadaluarsa serta menuliskan nama.

6. Penempatan
Semua obat dengan kojnsentrasi tinggi harus berada di Instalasi Farmasi
sesuai SK Karumkit No……...

14
BAB III
DOKUMENTASI

Dalam pelaksanaannya obathigh alert medicationsdidokumentasikan dalam :


1. Daftar obat high alert medication yang disebarkan ke seluruh ruang
pelayanan;
2. Di instalasi farmasi dokumentasi dicatat pada kartu stok farmasi.

15
BAB IV
PENUTUP

Panduan Peningkatan Kewaspadaan Obat-obat yang Perlu Diwaspadai ini


disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan pengelolaan obat high alert
medication di Rumah SakitBhayangkara. Di kemudian hari, tidak menutup
kemungkinan akan dilakukan evaluasi dan perbaikan demi kesempurnaan buku
panduan ini, disesuaikan dengan kebijakan dan ketentuan yang berlaku di Rumah
Sakit Bhayangkara Setukpa.

Dengan adanya buku panduan pengelolaan obat-obat yang perlu


diwaspadai di rumah sakit ini, diharapkan peningkatan kewaspadaanobat-obat
yang perlu diwaspadai di rumah sakit dapat terlaksana dengan benar dan tertib
sehingga mutu obat terjamin, kesalahan-kesalahan atau pelanggaran yang
bersifat administratif dapat diminimalkan bahkan diharapkan tidak terjadi lagi.

16

Anda mungkin juga menyukai