PANDUAN
PENGELOLAAN OBAT YANG PERLU DIWASPAIDAI
( HIGH ALERT MEDICATIONS)
BOGOR
2019
1
KEPOLISIAN DAERAH JAWA BARAT
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK IV BOGOR
Nomor : / / I / 2019
tentang
PANDUAN PENINGKATAN KEWASPADAAN OBAT-OBAT YANG PERLU
DIWASPADAI
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK IV BOGOR
2
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN RUMAH SAKIT PANDUAN PENINGKATAN
KEWASPADAAN OBAT-OBAT YANG PERLU DIWASPADAI
(HIGH ALERT MEDICATIONS)
Ditetapkan di : Bogor
padatanggal : Januari 2019
dr. F A U Z I A H RIHANI
PEMBINA/NIP 196410041997032001
3
DAFTAR ISI
Halaman
LembarJudul..................................................................................................... i
Daftar isi ...........................................................................................................ii
Kata Pengantar.................................................................................................iii
PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK IV BOGOR
TENTANGPENGELOLAN OBAT-OBAT YANG PERLU DI WASPADAI.........iv
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...................................................................................1
B. TUJUAN.....................................................................................................2
C. PENGERTIAN............................................................................................2
1. NORUM/LASA..................................................................................2
2. Elektrolit konsentrat/elektrolit pekat.................................................4
3. Insulin...............................................................................................5
4. Heparin.............................................................................................6
5. Obat Sedasi......................................................................................6
6. Nutrisi Parenteral..............................................................................7
BAB II. TATA LAKSANA...................................................................................8
BAB III. DOKUMENTASI..................................................................................11
BAB IV.PENUTUP............................................................................................12
LAMPIRAN
4
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Peningkatan kewaspadaan obat-obat yang perlu diwaspadai (High Alert
Medications) adalah suatu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
kewaspadaan obat-obatan yang memiliki resiko lebih tinggi untuk
menyebabkan/menimbulkan adanya komplikasi/membahayakan pasien secara
signifikan jika terdapat kesalahan penggunaan (dosis, interval, dan pemilihannya).
High Alert Medications memiliki resiko yang lebih tinggi dalam
menyebabkan komplikasi, efek samping, atau bahaya. Hal ini dapat dikarenakan
adanya rentang dosis terapetik dan keamanan yang sempit atau karena insiden
yang tinggi akan terjadinya kesalahan.
Peningkatan kewaspadaan High Alert Medications dilakukan saat
pemesanan sampai pemberian obat kepada pasien. Peningkatan kewaspadaan
obat-obatan yang perlu diwaspadai (High Alert Medications) diperlukan untuk
menunjang pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan meminimalisasi
terjadinya kesalahan-kesalahan medis dan menurunkan potensi resiko terhadap
pasien.
Obat-obatan yang perlu diwaspadai (High Alert Medications) merupakan
bagian dari stok distribusi farmasi yang dalam pengelolaan dan pengadaannya
disesuaikan dengan kebutuhan unit masing-masing dan dilakukan pengecekan
secara berkala oleh petugas instalasi farmasi.
Obat-obatan yang perlu diwaspadai (High Alert Medications) dikelola oleh
instalasi farmasi, untuk distribusinya disesuaikan dengan kebutuhan instalasi/unit
tersebut, misal: Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Pelayanan Intensif, Instalasi
Kamar Operasi, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Unit Hemodialisa,
karena masing-masing memiliki kebutuhan jenis obat-obatan yang perlu
diwaspadai (High Alert Medications) yang berbeda.
Jenis-jenis obat-obatan yang perlu diwaspadai (High Alert Medications)
yang tersedia meliputi : obat-obat yang termasuk NORUM/LASA,
elektrolitkonsentrat/elektrolit pekat, insulin, heparin, obat sedasi, nutrisi parenteral,
agen radiokontras intra vena.
5
II. TUJUAN
1. Menyediakan panduan untuk pemberi pelayanan mengenai kebijakan
manajemen dan pemberian obat-obatan yang tergolong dalam kategori
obat-obatan yang perlu diwaspadai (High Alert Medications);
2. Meningkatkan kewaspadaan akanHigh Alert Medicationssehingga
meningkatkan keselamatan pasien;
3. Memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan
meminimalisasi terjadinya kesalahan-kesalahan medis dan menurunkan
potensi resiko terhadap pasien;
4. Sebagai acuan dalam peningkatan kewaspadaan obat-obatan yang perlu
diwaspadai (High Alert Medications) rumah sakit sehinga tercapai
kesamaan persepsi pada semua staf yang terkait;
5. Terlaksananya peningkatan kewaspadaanobat-obatan yang perlu
diwaspadai (High Alert Medications) di rumah sakit secara lebih tertib dan
benar; DAN
6. Semua staf pelaksana memahami cara peningkatan kewaspadaanobat-
obatan yang perlu diwaspadai (High Alert Medications)meliputi :
penyimpanan, persiapan dan penggunaan.
III. PENGERTIAN
HIGH ALERT MEDICATIONS adalah Obat-obatan yang perlu diwaspadai,
obat-obatan yang memiliki resiko lebih tinggi untuk menyebakan
/menimbulkan adanya komplikasi/membahayakan pasien secara signifikan
jika terdapat kesalahan penggunaan (dosis, interval, dan pemilihannya).
6
Nama obat-obat yang bentuknya mirip
Cefotaxim 1 g inj Ceftriaxone 1 g inj
Meptin Tab Meptin Mini Tab, Mucosta
Methyl Ergometrin inj Oxytocin inj
Neurobion 1000 Tab Neurobion 5000 Tab
Opigran 1 mg inj Opigran 3 mg inj
Cara penyimpanannya :
Disimpan pada tempat masing-masing sesuai dengan abjad dan
bentuk sediaannya dan diberi stiker sebagai berikut:
7
Cara penyimpanannya :
Disimpan pada tempat masing-masing sesuai dengan abjad dan
bentuk sediaannya dan diberi stikersebagai berikut:
8
Nama obat-obat elektolit konsentrat yang
Nama Unit
sesuai dengan kebutuhan unit
Instalasi Kamar Operasi Calcium glukonas
Instalasi Gawat Darurat Natrium bikarbonat
Magnesium sulfat
Dextrose 40%
Instalasi Rawat Inap Calcium glukonas
Natrium bikarbonat
Dextrose 40%
Kamar Bersalin Natrium bikarbonat
Magnesium sulfat
C. INSULIN
Insulin adalah obat yang mengandung hormin peptide yang dibentuk di
pancreas yang berfungsi menstabilkan gula dalam darah.
a. Obat-obat yang termasuk produk insulin adalah :
1. Humalog
2. Lantus
3. Novorapid
b. Cara penyimpanannya:
Insulin disimpan di dalam rak lemari es/kulkas, jangan di dalam
freezer atau pada pintu kulkas. Penyimpanan pada suhu 2-8 oC dan
harus dibuang dalam waktu 28 hari setelah vial dibuka (pada saat
vial dibuka diberi etiket penanggalan dengan plester dsb).
Vial insulin diberi stiker sebagai berikut:
D. HEPARIN
Heparin adalah obat yang memiliki efek anti thrombosis (pengencer
darah)
a. Nama-nama obat yang termasuk produk heparin adalah:
1. Inviclot
b. Cara penyimpanannya:
Obat-obat produk heparin disimpan di dalam rak lemari es dan diberi
stiker sebagai berikut:
9
E. OBAT SEDASI
Obat sedasi adalah obat yang diberikan untuk menenangkan pasien
dalam satu periode yang dapat membuat pasien cemas, tidak nyaman
atau gelisah.
Nama-nama obat yang termasuk obat-obat sedasi
1. CTM 13. Xanax
2. Analsik 14. Rhinos SR
3. Alprazolam 15. Rhinos junior
4. Codein 16. OBH Combi
5. MST 17. Fentanyl
6. Codipront 18. Pethidin
7. Tremenza 19. Prednisone
8. Valisanbe 20. Efedrin
9. Haloperidol 21. Diazepam
10. Stesolid 22. CPZ
11. Interhistin 23. Tuzalos
12. Loratadine 24. Braxidin
25. Sanmag
26. Incidal OD
Cara penyimpanannya :
Obat-obat sedasi disimpan pada tempat masing-masing secara terpisah
dengan obat rutin lainnya sesuai dengan abjad dan bentuk sediaannya dan
diberi stiker sebagai berikut:
F. NUTRISI PARENTERAL
Nutrisi parenteral adalah nutrisi yang diberikan melalui pembulih darah
Nama-nama preparat yang termasuk produk nutrisi parenteral
Aminofluid
10
Cara penyimpanannya:
Preparat nutrisi parenteral di farmasi disimpan pada rak/lemari sendiri
terpisah dengan cairan infuse yang lain dan diberi stiker pada rak dan pada
setiap sediaan, seperti sebagai berikut :
11
BAB II
TATA LAKSANA
2. Penyimpanan
2.1. Penyimpanan high alert medications di tempat yang mudah dilihat dan
dijangkau, high alert medications di instalasi/unit disimpan di dalam
lemari, penyimpanan harus diberi label yang jelas dan dipisahkan
dengan obat-obat rutin lainnya. Jika high alert medicationsdisimpan di
area perawatan pasien, kuncilah tempat penyimpanan dan diberi label
peringatan “high alert medications” pada tutup luar tempat
penyimpanan.
2.2. Masing-masing rak/kabinet dan masing-masing sediaan diberi stiker
sesuai masing-masing jenis obat high alert medications, antara lain:
norum/lasa diberi stiker
12
2.4. Cara penyimpanan sedemikian rupa sehingga mudah diambil sesuai
dengan yang dibutuhkan.
2.5. Urutan penyimpanan sesuai dengan abjad dan juga
mempertimbangkan tanggal kadaluarsa.
2.6. Jika menggunakan dispensingcabinet, berilah pesan peringatan di
tutup cabinetagar perawat waspada dan hati-hati. Setiap kotak atau
tempat yang berisi high alert medicationsharus diberi label.
2.7. Jika high alert medicationsyang dimasukkan di plabottle infuse, harus
diberi penandaan berupa tulisan nama obat yang ditulis di label
plabottlenya.
3. Pemantauan
3.1. Obat-obat yang dipakai harus segera diganti setelah tindakan selesai.
3.2. Dilakukan pemantauan atau pengecekan tiap 3 (tiga) bulan oleh
petugas instalasi farmasi.
3.3. Obat yang mendekati kadaluarsa minimal 4 (empat) bulan, akan diganti
oleh petugas Instalasi Farmasi dengan masa kadaluarsa yang lebih
lama.
4. Penggunaan
4.1. Obat-obat high alert medications dipakai untuk pelayanan rutin.
4.2. Obat-obat high alert medications digunakan pada pasien atas instruksi
dokter yang merawat.
4.3. Penggunaan obat-obat high alert medications diambil dari inventaris
unit dan akan diganti setelah obat diresepkan oleh dokter yang
merawat. Resep diserahkan ke instalasi farmasi untuk mengganti
inventaris unit.
4.4. Penggunaan obat-obatan high alert medications harus selalu dilakukan
pengecekan ganda, serta meminimalisasi instruksi verbal dan
menghindari pemakaian singkatan.
4.5. Untuk meminimalisasi konsekuensi kesalahan dalam penggunaan high
alert medicationslebih efektif menggunakan table dosis standar dari
pada menggunakan perhitungan berdasarkan berat badan/fungsi ginjal
dimana rentan terjadi kesalahan dalam perhitungan berdasarkan berat
badan/fungsi ginjal tersebut.
13
4.6. Perawat harus selalu melakukan pengecekan ganda (double check)
terhadap semua high alert medicationsbertujuan meningkatkan
keselamatan dan akurasi
4.7. Prosedur pemberian obat-obatan dengan pengawasan (high alert
medications) di unit/instalasi pelayanan adalah sebagai berikut:
1. Perawat pertama
a. Siapkan obat yang akan diberikan kepada pasien yang masih
lengkap dengan labelnya
b. Siapkan peralatan untuk menunjang pemberian obat yang telah
disiapkan secara lengkap (misalnya: spuit, cairan untuk
pengenceran, infuse set, syringe pump)
c. Siapkan dokumen yang menunjukkan instruksi pemberian obat
tersebut, (misalnya : catatan pemberian obat, resep, instruksi
tertulis saat dokter visite, instruksi via telepon/lisan yang ditulis
oleh petugas di rekam medis pasien.
2. Perawat kedua
Melakukan pengecekan obat dan label yang menyertainya sebelum
diserahkan kepada pasien.
5. Penggantian
5.1. Obat-obat emergensi yang telah digunakan diganti dengan yang baru
dan diletakkan dengan sistem FIFO oleh petugas farmasi.
5.2. Obat yang mendekati kadaluarsa minimal 4 (empat) bulan, akan diganti
oleh petugas instalasi farmasi dengan masa kadaluarsa yang lebih
lama.
5.3. Petugas Instalasi Farmasi menuliskan tanggal penggantian dan tanggal
kadaluarsa serta menuliskan nama.
6. Penempatan
Semua obat dengan kojnsentrasi tinggi harus berada di Instalasi Farmasi
sesuai SK Karumkit No……...
14
BAB III
DOKUMENTASI
15
BAB IV
PENUTUP
16