Anda di halaman 1dari 49

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, yang
telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga Profil Kesehatan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sukoharjo dapat disusun
dan terselesaikan dengan baik.
Tujuan pembuatan Profil Kesehatan ini adalah untuk mengukur
kinerja pelayanan RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo selama tahun
2020 dengan program yang telah direncanakan sebelumnya. Dari pencapaian
keberhasilan tersebut dapat digunakan sebagai evaluasi dengan
membandingkan kinerja tahun-tahun sebelumnya dan juga sebagai acuan
pada tahun berikutnya.
Dengan tersusunnya Profil Kesehatan ini merupakan hasil kerja sama
dari berbagai pihak di RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo, seperti
Bidang Pelayanan, Manajemen, Rekam Medis dan lain-lain.
Akhir kata, penulis sangat mengharapkan Profil Kesehatan ini dapat
bermanfaat dan berdaya guna bagi RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo
pada khususnya, dan pihak-pihak yang membutuhkan data RSUD Ir.
Soekarno Kabupaten Sukoharjo, baik Instansi pemerintah, instansi
pendidikan maupun bagi pengembangan penelitian dan ilmu pengetahuan.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit adalah tempat pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelayanan kesehatan sekaligus sebagai lembaga pendidikan
tenaga kesehatan dan penelitian. Rumah sakit fungsinya adalah tempat
pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas, rumah sakit diharapkan dapat
mewujudkan kesehatan masyarakat. Peranan rumah sakit untuk
mempercepat penyembuhan dan pemulihan penderita sebagaimana yang
diharapkan. Tujuan utama rumah sakit memberi pelayanan kesehatan
yang berkualitas tinggi bagi masyarakat sesuai dengan yang dibutuhkan
dan diharapkan. Hal ini merupakan ukuran keberhasilan dalam pemberian
pelayanan kesehatan.
Rumah Sakit merupakan salah satu mata rantai sarana pelayanan
kesehatan masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dimana rumah
sakit diharapkan dapat berperan optimal dalam mempercepat peningkatan
derajat kesehatan masyarakat. Peran tersebut dewasa ini semakin menonjol
mengingat timbulnya perubahan-perubahan dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan maupun kebijakan-kebijakan pemerintah.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir. Soekarno Kabupaten
Sukoharjo adalah Rumah Sakit kelas B Non Pendidikan milik Pemerintah
Kabupaten Sukoharjo, terletak di lokasi strategis tepatnya di Jl. dr. Muwardi
No. 71 Sukoharjo. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo
nomor 2 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten
Sukoharjo Nomor 4 Tahun 2008, RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo
merupakan unsur pendukung tugas Bupati di bidang pelayanan kesehatan
yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah.
Profil Kesehatan RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo Tahun 2020
merupakan gambaran situasi dan kondisi/ keadaan terkini pelayanan
rujukan di RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2020.
Dalam profil ini memuat berbagai data tentang gambaran umum profil RSUD
Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo, perencanaan kegiatan, dan pencapaian
hasil kegiatan. Data dianalisis dengan analisis sederhana dan ditampilkan
dalam bentuk tabel dan grafik.
Profil Kesehatan RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo ini dibuat
agar diperoleh gambaran keadaan perkembangan dan kemajuan RSUD Ir.

2
Soekarno Kabupaten Sukoharjo mulai dari pendirian RSUD Ir. Soekarno
Kabupaten Sukoharjo sampai kondisi saat ini. Dengan adanya profil ini juga
diharapkan dapat memberikan data yang akurat, untuk mengambil
keputusan berdasarkan fakta dan kondisi riil yang sebenarnya. Selain itu
profil ini juga dapat digunakan sebagai penyedia data dan informasi dalam
rangka evaluasi perencanaan, pencapaian Program kegiatan di RSUD Ir.
Soekarno Kabupaten Sukoharjo untuk mencapai Visi dan Misi RSUD Ir.
Soekarno Kabupaten Sukoharjo.

B. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian Profil Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Ir.
Soekarno Kabupaten Sukoharjo tahun 2020 adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Secara ringkas menjelaskan maksud dan tujuan disusunnya
Profil Kesehatan RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo isi
dan sistematika penyajiannya.
BAB II : GAMBARAN UMUM RSUD KAB. SUKOHARJO
Menyajikan tentang gambaran umum RSUD Ir. Soekarno
Kabupaten Sukoharjo meliputi letak geografis, sejarah
berdirinya RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo, Visi, Misi,
struktur organisasi dan informasi lainnya.
BAB III : PERENCANAAN DAN KEGIATAN RSUD IR. SOEKARNO
KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2020
Menjelaskan tentang program/ kegiatan RSUD Ir. Soekarno
Kabupaten Sukoharjo yang dilaksanakan pada tahun 2020.
BAB IV : PENCAPAIAN PEMBANGUNAN KESEHATAN DI RSUD IR.
SOEKARNO KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2020
Menjelaskan tingkat capaian pembangunan kesehatan tahun
2020 dibandingkan dengan target indikator yang ditetapkan
(indikator SPM bidang kesehatan),
BAB V : KESIMPULAN
Mencatat hal-hal penting yang perlu disimak, direnungkan dan
ditelaah lebih lanjut, baik keberhasilan dan kegagalan
pembangunan kesehatan tahun 2020.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM RSUD IR. SOEKARNO
KABUPATEN SUKOHARJO

A. Regulasi RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo


Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ir. Soekarno Kabupaten
Sukoharjo dipimpin oleh seorang Direktur yang berada dan
bertanggung jawab kepada Bupati Sukoharjo melalui Sekretaris
Daerah serta dalam pelaksanaan teknis kesehatan maka RSUD Ir.
Soekarno Kabupaten Sukoharjo mempunyai hubungan koordinatif,
kooperatif dan fungsional dengan Dinas Kesehatan Kabupaten
Sukoharjo serta mempunyai jaringan pelayanan kesehatan dengan
rumah sakit lainnya.
Sedangkan landasan hukum pelaksanaan tugas RSUD Ir.
Soekarno Kabupaten Sukoharjo yaitu:
1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
undang Nomor 9 Tahun 2015;
2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 4 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah,
Satuan Pamong Praja dan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Sukoharjo, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 2 Tahun 2010;
5. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
6. Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 26 Tahun 2010 tentang
Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas jabatan
Struktural pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Sukoharjo;
Sesuai dengan amanat Undang-Undang No.44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit maka RSUD Ir. Soekarno Kabupten Sukoharjo
telah menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan – Badan Layanan
Umum Daerah (PPK-BLUD) dengan Keputusan Bupati Sukoharjo
Nomor : 900/542/2011 yang telah dilaksanakan mulai tanggal 1
Januari 2012.
Tugas pokok RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo sesuai
dengan Perda Nomor 2 Tahun 2010 adalah Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan dengan upaya penyembuhan, pemulihan,
peningkatan, pencegahan, pelayanan rujukan, dan
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan
pengembangan serta pengabdian masyarakat.
RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo mempunyai fungsi adalah
sebagai berikut:
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan;
2. Pelayanan penunjang dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah di bidang pelayanan kesehatan;
3. Penyusunan rencana dan program, monitoring, evaluasi dan
pelaporan di bidang pelayanan kesehatan;
4. Pelayanan medis;
5. Pelayanan penunjang medis dan non medis;
6. Pelayanan keperawatan;
7. Pelayanan rujukan;
8. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan;
9. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta pengabdian
masyarakat;
10. Pengelolaan keuangan dan akuntansi;
11. Pengelolaan urusan kepegawaian, hukum, hubungan
masyarakat, organisasi dan tatalaksana, serta rumah tangga,
perlengkapan dan umum.

B. Sejarah RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo


RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo berdiri pertama kali
dengan nama DKR (Djawatan Kesehatan Rakyat) Sukoharjo pada
14 Agustus 1960. Dalam perkembangannya RSU Kabupaten Dati II
Sukoharjo (diakui) sebagai RS Tipe D. Berdasar KepMenKes RI
No.111/Menkes/I/1995 RSU Kabupaten Dati II Sukoharjo menjadi
Rumah Sakit Tipe C.

5
Standarisasi Rumah Sakit melalui KARS, lulus akreditasi 5
pelayanan Tahun 1999 dan lulus akreditasi 12 pelayanan di Tahun
2003 serta lulus akreditasi penuh tingkat lengkap ( 16 pelayanan)
pada Tahun 2008.
Dari Rumah Sakit Umum (RSU) Kabupaten Sukoharjo
berubah menjadi Badan RSUD (BRSUD) Kabupaten Sukoharjo pada
Tahun 2003. Kemudian pada Tahun 2008 berubah namanya
menjadi RSUD Sukoharjo sesuai dengan Perda No.4 Tahun 2008.
Pada bulan Juli 2009 RSUD Sukoharjo divisitasi dari Departemen
Kesehatan RI dengan predikat layak menjadi RS kelas B Non
Pendidikan dan pada bulan September 2009 ditetapkan dengan
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 824/MENKES/SK/IX/2009
menjadi RS Kelas B Non Pendidikan. Pada bulan Agustus 2011
ditetapkan status menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
berdasarkan Keputusan Bupati Nomor 900/542/2011 tentang
Penetapan Status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah (PPK-BLUD) pada Rumah Sakit Umum Kabupaten
Sukoharjo.
Pada bulan Desember 2016 melalui KARS, lulus akreditasi 16
pelayanan dengan predikat lulus paripurna. Kemudian RSUD
Kabupaten Sukoharjo melalui Surat Keputusan Bupati Nomor
445/632 tanggal 7 November 2017 menjadi RSUD Ir. Soekarno
Kabupaten Sukoharjo. Pada bulan November 2020 lulus akreditasi
KARS versi SNARS dengan predikat lulus paripurna.

C. Letak Geografis RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo


Wilayah kerja RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo terdiri
sebagian besar terdiri dari dataran rendah dan sebagian kecil
berupa dataran tinggi berupa bukit-bukit batu dan kapur sehingga
sebagian wilayah di Kabupaten Sukoharjo rawan longsor karena
struktur tanahnya. Menurut jenis penggunaannya, wilayah
Kabupaten Sukoharjo berupa area, pemukiman, industri,
persawahan dan bukit-bukit. Sungai Bengawan Solo membelah
kabupaten ini menjadi dua bagian: Bagian utara pada umumnya

6
merupakan dataran rendah dan bergelombang, sedang bagian
selatan dataran tinggi dan pegunungan.

Gambar 1. Peta Lokasi RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo

RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo merupakan rumah


sakit di Kabupaten Sukoharjo yang mempunyai wilayah kerja satu
kabupaten sebagai pusat rujukan pelayanan kesehatan di
Kabupaten Sukoharjo. Kabupaten Sukoharjo merupakan salah satu
kebupaten di Provinsi Jawa Tengah dan bagian dari Karesidenan
Surakarta. Kabupaten Sukoharjo berbatasan dengan Kota
Surakarta di sebelah utara, sebelah selatan berbatasan dengan
Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten
Karanganyar dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten
Klaten Propinsi Daerah Istimewa Yogjakarta dengan luas wilayah
Kabupaten Sukoharjo 466,66 km2 yang terdiri dari 12 kecamatan
yaitu Kecamatan Kartosuro, Kecamatan Grogol, Kecamatan Gatak,
Kecamatan Baki, Kecamatan Polokarto, Kecamatan Bendosari,
Kecamatan Mojolaban, Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Nguter,
Kecatamatan Tawangsari, Kecamatan Bulu, Kecamatan Weru.

7
D. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran RSUD Ir. Soekarno Kabupaten
Sukoharjo
RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo dalam mengemban
pelayanan kesehatan terutama kesehatan rujukan mempunyai
motto : “Kesembuhan dan Kepuasan Anda adalah Komitmen
Pelayanan Kami” dengan visi misi RSUD Ir. Soekarno Kabupaten
Sukoharjo yaitu:
1. Visi
Dengan mengemban falsafah sebagai Perwujudan
Pengamalan Nilai-Nilai Pancasila Serta Pengabdian Terhadap
Bangsa dan Negara Dalam Bidang Kesehatan, maka Visi RSUD
Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo adalah Menjadi Rumah Sakit
unggulan dengan mengutamakan mutu pelayanan, profesional,
mandiri dan menjadi pilihan utama masyarakat.
2. Misi
Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan tersebut, RSUD
Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo mempunyai misi:
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal.
b. Meningkatkan dan mengembangkan kemampuan sumber
daya manusia dalam pelayanan medis dan non medis untuk
lebih profesional dan bertanggungjawab.
c. Mengembangkan kegiatan sebagai pusat pendidikan tenaga
kesehatan.
d. Meningkatkan cakupan pelayanan melalui kerja sama
dengan pihak ke III termasuk jaminan kesehatan
masyarakat
e. Mendorong Rumah Sakit Umum Daerah yang mandiri dan
mampu bersaing dengan sehat serta mempunyai daya tarik
dari masyarakat.
3. Tujuan
Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan
selanjutnya diuraikan lebih lanjut menjadi tujuan sebagai
sebuah kondisi yang ingin dicapai sebagai perwujudan dari

8
pencapaian visi dan misi. Tujuan tersebut diharapkan akan
terwujud dalam jangka waktu sampai dengan lima tahun.
Berdasarkan misi yang telah ditetapkan, Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Sukoharjo menetapkan tujuannya yang
hendak dicapai yaitu: “Terselenggaranya pelayanan kesehatan
yang komprehensif (lengkap) yaitu pencegahan, pengobatan,
peningkatan dan pemulihan kesehatan, dengan memperhatikan
mutu dan biaya yang terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat, dalam rangka ikut meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di Kabupaten Sukoharjo melalui
pelayanan medis, penunjang medis, non medis, pelayanan
asuhan keperawatan, pelayanan rujukan, pendidikan dan
pelatihan, penelitian dan pengembangan, administrasi umum
dan keuangan, sesuai dengan perkembangan dan ketentuan
yang berlaku.”
4. Sasaran
Dari tujuan yang telah ditetapkan, dijabarkan lebih lanjut
menjadi sasaran yang lebih spesifik, terukur dan berjangka
waktu yang lebih pendek. Berdasarkan tujuan yang telah
ditetapkan, maka sasaran yang ditetapkan RSUD Ir. Soekarno
Kabupaten Sukoharjo adalah:
a. Melaksanakan usaha pelayanan/ perawatan medis,
melaksanakan usaha rehabilitasi medik, melaksanakan
usaha pencegahan akibat penyakit dan peningkatan
pemulihan kesehatan serta melaksanakan upaya rujukan.
b. Meningkatkan mutu, cakupan dan jangkauan pelayanan
kesehatan dalam rangka ikut meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat Kabupaten Sukoharjo.
c. Meningkatkan sumber daya kesehatan agar dapat
memberikan pelayanan yang bermutu dan meningkatkan
sarana dan prasarana rumah sakit
5. Janji
Selain itu, ada pula janji layanan RSUD Ir. Soekarno
Kabupaten Sukoharjo yaitu SEHAT, dengan singkatan :
S : Senyum, sapa, salam, sopan, santun

9
E : Edukatif dalam pelayanan
H : Harmonis dalam pelayanan prima
A : Amanah dalam menjaga keselamatan pasien
T : Tegas, tepat dalam melakukan tindakan
6. Kebijakan RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo tahun 2020
adalah :
a. Peningkatan pelayanan publik bidang kesehatan.
b. Peningkatan dan pengembangan SDM tenaga medis dan non
medis sebagai upaya peningkatan profesionalisme
pelayanan.
c. Pengadaan peningkatan serta pemanfaatan sarana dan
prasarana RSUD terus dilaksanakan.
d. Pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang
memadai dan mandiri.
e. Sebagai pusat pelayanan kesehatan BPJS mulai tahun 2014
7. Fungsi dari RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo adalah :
a. Pelayanan medis
b. Pelayanan penunjang medis dan non medis
c. Pelayanan dan asuhan keperawatan
d. Pelayanan rujukan dan asuransi kesehatan/ Jamkesmas/
Jamkesda/ Jampersal
e. Pendidikan dan Pelatihan
f. Penelitian dan Pengembangan
g. Pengelolaan Urusan Ketatausahaan dan Keuangan PPK-
BLUD RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo.

E. Sumberdaya di RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo


1. Sumberdaya Manusia
Sumber daya manusia di RSUD Ir. Soekarno terbagi dalam
beberapa kategori.
a. Kategori Jenis Kelamin, Laki-laki Perempuan
b. Jenis Kepegawaian, PNS dan Non PNS
c. Kategori Jenis Jabatan dan Pendidikan

10
2. Sumber Daya Sarana Prasarana Alat Kesehatan
RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo berupaya
memenuhi kebutuhan kebutuhan pelayanan dalam hal alat
kesehatan sesuai dengan kebutuhan alat kesehatan dan
usulan dari Unit Instalasi. Pemenuhan kebutuhan melalui
berbagai sumber dana antara lain BLUD, DAK, Bankeu,
DBHCHT
3. Sumber Daya Sarana Gedung dan Sarana Lainnya
RSUD Ir. Soekarrno Kabupaten Sukoharjo berupaya
memenuhi kebutuhan sarana gedung dan sarana keseehatan
lainnya untuk mendukung pelayanan.

F. Struktur Organisasi RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo


Pada tahun 2008 ditetapkan kelembagaan RSUD Ir. Soekarno
Kabupaten Sukoharjo dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Sukoharjo No. 4 Tahun 2008, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 2 Tahun 2010 yang
telah sesuai dengan struktur organisasi RS kelas B. Dimana RSUD
Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo dipimpin oleh seorang Direktur
dibantu oleh dua orang wakil Direktur. Wakil direktur Administrasi
dan Keuangan yang terdiri 3 yaitu; Bagian Perencanaan Hukum
Informasi, Bagian Keuangan dan Bagian Umum. Masing-masing
bagian membawahi 3 Subbagian. Sedangkan Wakil Direktur
Pelayanan terdiri dari 3 bidang yaitu Bidang Pelayanan Medis,
Bidang Pelayanan Keperawatan dan Bidang Pelayanan Penunjang
dan masing-masing bidang membawahi 2 seksi. Dibawah ini
gambar struktur RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo:

11
DEWAN
PENGAWAS

DIREKTUR
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL & KSM SPI
WAKIL WAKIL KOMITE Medik,
DIREKTUR DIREKTUR Keperawatan,
ADMINISTRASI PELAYANAN Penunjang, PMKP,
KEUANGAN
KEPALA KEPALA KEPALA PPI, Etik dan Hukum,
KEPALA BAGIAN KEPALA KEPALA BIDANG BIDANG
PERENCANAAN, BIDANG
HUKUM DAN BAGIAN BAGIAN PELAYANAN PELAYANAN
KEUANGAN UMUM PELAYANAN KEPERAWATA PENUNJANG
INFORMASI MEDIS
SUBBAGIAN SUBBAGIA SEKSI SEKSI SEKSI
SUBBAGIAN ANGGARAN & SUMBERDAYA SUMBERDAYA SUMBERDAYA
BINA PERBENDAHA
N TATA PELAYANAN PELAYANAN PELAYANAN
PROGRAM RAAN USAHA MEDIS KEPERAWATA PENUNJANG
MONITORING
SUBBAGIAN SUBBAGIAN SEKSI MUTU SEKSI MUTU SEKSI MUTU
& EVALUASI AKUNTASI DAN ORGANISASI PELAYANAN
PELAYANAN PELAYANAN
VERIFIKASI KEPEGAWAIAN KEPERAWATA
MEDIS N
PENUNJANG
SUBSUBBAGIA
N HUMAS SUBBAGIAN
HUKUM & SUBBAGIAN
PENGELOLAA RUMAH
INFORMASI N
PENDAPATAN
TANGGA
SUBBAGIAN
PENDIDIKAN,
PELATIHAN
DAN Instalasi
PENGEMBANG
AN

Gambar 2. Struktur Organisasi RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo

Pejabat Struktural yang menduduki jabatan tersebut antara lain :

1 Direktur : drg. Gani Suharto, Sp.KG


2 Wakil Direktur Adinistrasi : Ninik Indrasti M.,SH
Keuangan
3 Wakil Direktur Pelayanan : dr. Yulia Astuti
4 Kepala Bagian Perencanaan : Sri Sunarni, SH, MH
Hukum dan Informasi
Kepala Sub Bagian Bina : drg. Ika Puspita Sari
Program Monitoring dan
Evaluasi
Kepala Sub Bagian Humas : -
Kepala Sub Bagian Pendidikan, : Agus Setyawan., S. Kp
pelatihan dan pengembangan
5 Kepala Bagian Keuangan : Setyo Budy Darmawan, SE.,
MM
Kepala Sub Bagian Anggaran : Nuning Panca Wardhani, SE
Kepala Sub Bagian Akuntansi : Diah Kusumawati., SH., MSi
Kepala Sub Bagian Pendapatan : Aprilia Damayanti, SE Akt., MM
6 Kepala Bagian Umum : Agung Suyanto, S.Sos
Kepala Sub Bagian Tata Usaha : Siti Rahayu., SE
Kepala Sub Bagian : Cipto Priyono, S.Si.Apt
Kepegawaian
Kepala Sub Bagian Rumah : Hari Gunanto, S.STP
Tangga
7 Kepala Bidang Pelayanan Medis : drg. Triana Widati, M.Kes, MH

12
Kepala Seksi Sumberdaya : Siswanto., S. Kep., Ns., M. Si
Medis
Kepala Seksi Mutu Pelayanan : Esti Surya Pratiwi S. Farm Apt
Medis
8 Kepala Bidang Pelayanan : Mulyono, S. Kep.
Keperawatan
Kepala Seksi Sumberdaya : Sri Enawati, S. Kep., M. Kes
Keperawatan
Kepala Seksi Mutu Pelayanan : Sri Mardiningsih, S. Kep., M. Si
Keperawatan
9 Kepala Bidang Pelayanan : Rusjiyanto., SKM., M. Si
Penunjang
Kepala Seksi Sumberdaya : Margono, SKM, MM
Penunjang
Kepala Seksi Mutu Pelayanan : Mardiana., S. SiT., M. Si
Penunjang

G. Pelayanan Kesehatan di RSUD Ir. Soekarno Kabupaten


Sukoharjo
RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo selalu berupaya
untuk meningkatkan jenis dan mutu pelayanan pada masyarakat,
dari tahun ke tahun selalu bertambah baik jenis dan mutu
pelayanan yang dapat dilihat dari penambahan sarana dan
prasarana kesehatan antara lain peningkatan gedung, penambahan
alat kesehatan, peningkatan sumber daya manusia dengan
penambahan dokter spesialis maupun dengan peningkatan SDM
tenaga kesehtan dengan diklat, seminar ataupun melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Fasilitas dan sarana pelayanan RSUD Ir. Soekarno
Kabupaten Sukoharjo yang ada saat ini:
1. Poliklinik
a. Spesialis Paru
b. Spesialis Kedokteran Jiwa
c. Spesialis Saraf
d. Spesialis Penyakit Dalam
e. Spesialis Jantung
f. Spesialis Mata
g. Spesialis THT
h. Spesialis Kulit dan Kelamin
i. Spesialis Bedah Umum

13
j. Spesialis Bedah Digestif
k. Spesialis Ortopedi
l. Spesialis Kandungan dan Kebidanan
m. Spesialis Gigi dan Mulut: Prostodonsi dan Orthodonsi,
Kedokteran Gigi Anak
n. Spesialis Anak
o. Spesialis Ginjal Hipertensi
p. Spesialis Urologi
2. Instalasi
a. Rawat Jalan
b. Rawat Inap
c. Rekam Medik
d. Bedah Sentral
e. Gawat Darurat
f. Haemodialisa
g. Perawatan Intensif (ICU, ICCU, PICU/NICU, HCU)
h. Rehabilitasi Medik
i. Farmasi
j. Gizi
k. Radiologi
l. Laboratorium dan Bank Darah
m. Sanitasi
n. Sterilisasi Sentral
o. Pemeliharaan Sarana
p. Pemeliharaan Fasilitas Medis
q. Pemulasaraan Jenazah
r. Laundry
s. Penjaminan Pembiayaan
t. Pusat Data Elektronik dan Sistem Informasi Rumah Sakit

14
BAB III
PERENCANAAN DAN KEGIATAN RSUD IR. SOEKARNO
KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2020

A. Rencana Kinerja Tahun 2020


Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sukoharjo telah
menetapkan program dalam bidang kesehatan sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
3. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
4. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru-paru/ Rumah
Sakit Mata
5. Program Pelayanan Kesehatan BLUD

B. Rencana Kegiatan Tahun 2020


Program kegiatan yang dilaksanakan tahun 2020 antara lain:
1. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.
Sasaran kinerjanya adalah meningkatnya disiplin aparatur,
indikator kinerja jumlah pengadaan pakaian dinas beserta
perlengkapan, bentuk kegiatannya adalah pengadaan pakaian
dinas beserta perlengkapannya.
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Sasaran kinerjanya adalah meningkatnya kapasitas sumber
daya manusia di rumah sakit, indikator kinerjanya adalah
Prosentase jumlah pegawai yang mengikuti Pendidikan dan
Pelatihan minimal 20 jpl per tahun per orang. Bentuk
kegiatannya adalah seminar atau IHT bagi karyawan RSUD
kabupaten Sukoharjo.
3. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Sasaran kinerjanya adalah meningkatnya standard pelayanan
kesehatan. Indikator kinerjanya adalah Rumah Sakit
Terakreditasi Paripurna. Bentuk kegiatannya adalah persiapan
dan pelaksanaan akreditasi rumah sakit.
4. Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit
Jiwa/ Rumah Sakit Paru-Paru
Sasaran kinerjanya adalah meningkatnya sarana dan prasarana
pelayanan Rumah Sakit. Indikator kinerjanya adalah Jumlah
Pengadaan alat kesehatan /Alat Penunjang Medik di RSUD
Sukoharjo. Bentuk kegiatannya adalah pengadaan alat
kesehatan/ alat penunjang medik.
5. Program pelayanan dan pendukung kesehatan BLUD
Sasaran kinerjanya adalah meningkatnya pelayanan dan
pendukung kesehatan BLUD. Indikator kinerjanya adalah
persentase pelaksanaan pelayanan kesehatan rawat jalan, rawat
inap dan pelayanan penunjang medik dan non medik serta
pelayanan administrasi pendukung pelayanan kesehatan.
Bentuk kegiatannya adalah pelaksanaan pelayanan kesehatan
rawat jalan, rawat inap dan pelayanan penunjang medik dan non
medik serta pelayanan administrasi pendukung pelayanan
kesehatan secara efektif dan efisien.
C. Target RPJMD Pelayanan Kesehatan Tahun 2020
Tabel 1. Target RPJMD Pelayanan Kesehatan Tahun 2020

TARGET
URUSAN/INDIKATOR RPJMD TH
2020
1 2 3
1 Rata-rata hunian tempat tidur (BOR) 75,5%
2 Kepuasan pelanggan 90%
3 RS Terakreditasi Paripurna KARS 2012 100%
4 Pemberi pelayanan kegawatddaruratan yang
bersertifikat yang masih berlaku ATLS/
ACLS/ BLS/ PPGD/ GELS

16
a. Dokter 100%
b. Perawat 100%
5 Persentase karyawan yang mendapat
72.5%
pelatihan minimal 20 jam setahun
6 Persentase Pasien rawat inap dengan
92%
pembiayaan pihak ketiga
7 Cost Recovery 95%

17
BAB IV
PENCAPAIAN PEMBANGUNGAN KESEHATAN
DI RSUD IR. SOEKARNO KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2020

A. Capaian Kinerja Organisasi


1. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2020
a. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Target keluaran kegiatan berupa terealisasinya pakaian dinas PDH
beserta atributnya sebesar 1.420 potong pakaian seragam tercapai
63.92%.
b. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Target keluaran kegiatan berupa prosentase jumlah pegawai yang
mengikuti endidikan dan pelatihan minimal 20 jpl per tahun per
orang tercapai 62%.
c. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Target keluaran kegiatan berupa persiapan dan pelaksanaan
akreditasi rumah sakit tercapai 73.31%.
d. Program Pengadaan, Peningkatan, Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit
Mata
Target keluaran kegiatan berupa umlah Pengadaan alat kesehatan
/Alat Penunjang Medik di RSUD Sukoharjo tercapai 116 unit atau
100%.
e. Program Pelayanan dan Pendukung Pelayanan Kesehatan BLUD
Target keluaran kegiatan berupa pelaksanaan pelayanan kesehatan
rawat jalan, rawat inap dan pelayanan penunjang medik dan non
medik serta pelayanan administrasi pendukung pelayanan
kesehatan secara efektif dan efisien tercapai 98.48%

Tabel 2. Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja


Tahun 2020 dibandingkan Tahun 2019
Capaian Target Status
No Urusan/Indikator Kinerja RPJMD Pencapaian
Tahun 2020 Th 2020 2019
1 2 3 4 5
Rata-rata hunian tempat
1 42.07% 75,5% 46.62%
tidur (BOR)
2 Kepuasan pelanggan 94% 90% 87.5%
RS Terakreditasi
3 100% 100% 100%
Paripurna KARS 2012 (%)
Pemberi pelayanan
kegawatdaruratan yang
bersertifikat yang masih
4
berlaku
ATLS/ACLS/BLS/PPGD/G
ELS
- Dokter 100 % 100% 95%
- Perawat 100% 100% 100%
Persentase karyawan yang
5 mendapat pelatihan 20% 72.5% 70%
minimal 20 jam setahun
Persentase Pasien rawat
6 inap dengan pembiayaan 80.35% 92% 89.5%
pihak ketiga
7 Cost Recovery 132.99% 95% 90%

1. Rata-rata Hunian Tempat Tidur (BOR)


Rata-rata hunian tempat tidur (BOR) di tahun 2020 adalah 42.07%,
mengalami penurunan dibandingkan BOR tahun 2019 yaitu
sebesar 46.62%. BOR mengalami penurunan karena ada
penurunan jumlah pasien rawat inap karena kebijakan rujukan
berjenjang BPJS. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-
85% (Depkes RI, 2005).
2. Kepuasan Pelanggan
Capaian kepuasan pelanggan tahun 2020 adalah 94%, dengan
target RPJMD 90%, capaian kepuasan pelanggan tahun 2020
terpenuhi.
3. RS Terakreditasi Paripurna KARS
Akreditasi Rumah Sakit KARS versi Snars 1 sesuai target yaitu
100% terakreditasi Paripurna.
4. Pemberi pelayanan kegawatdaruratan yang bersertifikat yang
masih berlaku ATLS/ACLS/BLS/PPGD/GELS (Dokter dan Perawat)
Dokter dan perawat kegawatdaruratan mempunyai sertifikat
ATLS/ACLS/BLS/PPGD/GELS yang masih berlaku tercapai 100%
sesuai target RPJMD
5. Persentase karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam
setahun
Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam setahun pada
tahun 2020 hanya tercapai 20%, tidak memenuhi target RPJMD
yaitu 72.5%. Hal ini disebabkan karena banyak pelatihan dan IHT
yang batal atau tertunda pelaksanaannya karena pandemi covid.

47
6. Persentase Pasien rawat inap dengan pembiayaan pihak ketiga
Persentase Pasien rawat inap dengan pembiayaan pihak ketiga
tahun 2020 tercapai 80.35%, belum sesuai target RPJMD yaitu
92%.
7. Cost Recovery
Cost Recovery adalah nilai dalam persen yang menunjukkan
seberapa besar kemampuan rumah sakit menutup biaya
operasionalnya dari semua pendapatan yang diperoleh. Capaian
cost recovery tahun 2020 adalah 132.99%, melebihi target RPJMD
yaitu 95%. Hal ini berarti rumah sakit sangat mampu membiayai
biaya operasionalnya dari pendapatan yang ada.
8. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan
Kunjungan rawat jalan pada tahun 2020 ini mengalami penurunan
sebesar 21.01% dari 46.124 pasien di tahun 2019 menjadi 36.429
pasien di tahun 2020.

KunjunganRawat Jalan Tahun 2016-2020

114421
120000
100461
100000 88053

80000

60000 46124
36429
40000

20000

0
2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 3.1 Kunjungan Rawat Jalan 2016-2020

48
Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan
Jenis Pasien Tahun 2020

4452; 12%

Baru
Lama
31976; 88%

Gambar 3. 2 Kunjungan Pasien Rawat Jalan Baru dan Lama


Tahun 2020

Kunjungan pasien baru rawat jalan berdasarkan jenis pasien baru


dan lama lebih banyak pasien lama yaitu 31.976 sedangkan pasien
baru 4.452 di tahun 2020.

Kunjungan Rawat Jalan Tahun 2020 dibandingkan


Tahun 2019 Berdasarkan Cara Bayar
30000
25000
27053
20000
22252
15000 17929
10000 13064
5000 79 70 316378 683497 7 70 57 38 0 0 0 0 7 60
0

2019 2020

Gambar 3. 3 Kunjungan Rawat Jalan Tahun 2020 dibandingkan Tahun


2019 Berdasarkan Cara Bayar

Kunjungan rawat jalan berdasarkan cara bayar tertinggi tahun


2020 pasien BPJS 22.252 kunjungan turun dibanding kunjungan
tahun 2019 sebesar 27.053 Kunjungan pasien Umum mengalami
penurunan dari 17.929 kunjungan di tahun 2019 menjadi 18.054
tahun 2020.

49
Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Tempat
Pemeriksaan Tahun 2020
POLI COVID 137
UROLOGI 1591
GINJAL HIPERTENSI 1130
TMS 38
THT 2678
SYARAF 1685
PARU 3674
ORTHOPEDI 2272
MEDICOLEGAL 116
MATA 981
KULIT KELAMIN 2064
KEBIDANAN 882
JIWA 2305
JANTUNG 3755
GIGI SPESIALIS 205
GIGI 883
PENYAKIT DALAM 6955
CST & VCT 1945
BEDAH DIGESTIVE 909
BEDAH 1740
ANAK 2256
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000

Gambar 3.4. Kunjungan Rawat Jalan Berdasarkan Tempat Pemeriksaan


Tahun 2020

Kunjungan 10 besar Poli spesialis tertinggi adalah


1. Kunjungan poli Penyakit Dalam sebanyak 6.955 kunjungan
2. Kunjungan poli Jantung sebanyak 3.755 kunjungan
3. Kunjungan poli Paru 3.674 sebanyak kunjungan
4. Kunjungan poli THT sebanyak 2.678 kunjungan
5. Kunjungan poli Jiwa sebanyak 2.305 kunjungan
6. Kunjungan poli Ortopedi sebanyak 2.272 kunjungan
7. Kunjungan poli Anak sebanyak 2.256 kunjungan
8. Kunjungan poli Kulit Kelamin sebanyak 2.064 kunjungan
9. Kunjungan poli CST & VCT sebanyak 1945 kunjungan
10. Kunjungan poli Bedah sebanyak 1.740 kunjungan
11. Kunjungan poli Syaraf sebanyak 1.685 kunjungan
12. Kunjungan poli Urologi sebanyak 1591 kunjungan
13. Kunjungan poli Ginjal Hipertensi sebanyak 1130 kunjungan
14. Kunjungan poli Mata sebanyak 981 kunjungan
15. Kunjungan poli Bedah Digestif sebanyak 909 kunjungan
16. Kunjungan poli Gigi sebanyak 883 kunjungan
17. Kunjungan poli Kebidanan sebanyak 882 kunjungan
18. Kunjungan poli Gigi Sesialis sebanyak 205 kunjungan
19. Kunjungan poli Covid sebanyak 137 kunnjungan
20. Kunjungan poli Medicolegal sebanyak 116 kunjungan

50
21. Kunjungan poli TMS sebanyak 38 kunjungan
Perbandingan kunjungan pasien berdasarkan jenis kelamin pada
grafik di bawah ini :

KUNJUNGAN RAWAT JALAN BERDASARKAN


JENIS KELAMIN TAHUN 2020

Perempuan;
17613; 50%
Laki-laki;
17867; 50%

Gambar 3.5 Kunjungan Rawat Jalan berdasarkan Jenis Kelamin


Tahun 2020

Kunjungan pasien rawat jalan laki-laki lebih banyak yaitu 17.867


kunjungan dibandingkan pasien perempuan yaitu sebanyak 17.613
kunjungan.
9. Jumlah Kunjungan Rawat Inap
Kunjungan rawat inap mengalami penurunan dari tahun ke 2016
berlanjut setiap tahun mengalami penurunan sampai dengan tahun
2018. Jumlah kunjungan rawat inap tahun 2019 meningkat
menjadi 11.432 dibandingkan dengan tahun 2018 kemudian
menurun lagi di tahun 2020 menjadi 8.442 kunjungan atau sebesar
26.15%. Trend penurunan pasien rawat inap ini disebabkan karena
kebijakan BPJS tentang rujukan berjenjang dari PPK1.

Kunjungan Rawat Inap Tahun 2016 -2020

15067
16000
12781
14000 11432
11201
12000
10000 8442
8000
6000
4000
2000
0
2016 2017 2018 2019 2020

2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 3.6 Kunjungan Rawat Inap Tahun 2015 -2020

51
Lama Dirawat Pasien Rawat Inap Tahun
2016-2020
78860
80000 68330
70000 57917
53489
60000
50000 40784
40000
30000
20000
10000
0
2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 3.7 Lama Dirawat Pasien Rawat Inap


Tahun 2016-2020

Lama Dirawat Pasien rawat inap mengalami penurunan dari 53.489


pada tahun 2019 menjadi 40.784 pada tahun 2020.

Jumlah Pasien Rawat Inap Tahun 2016-2020


berdasarkan Cara Bayar
60000
50000
40000
30000
20000
10000
0
2016
2017
2018
2019
2020

UMUM BPJS JASA RAHARJA JAMKESDA JAMPERSAL

Gambar 3.8 Jumlah Pasien Rawat Inap Tahun 2016-2020 berdasarkan


Cara Bayar

Lama dirawat pasien rawat inap umum tahun 2020 mengalami


penurunan dibandingkan lama dirawat rawat inap umum tahun
2019.

52
Kunjungan Rawat Inap Berdasarkan Cara Bayar 2020 :

PRESENTASE KUNJUNGAN RAWAT INAP


MENURUT CARA BAYAR TAHUN 2020
JAMKESDA; JAMPERSAL;
351; 61;
5% 1% UMUM; 1510;
20%
JASA RAHARJA;
110; 1%

BPJS; 5654; 73%

Gambar 3.9 Presentase Kunjungan Rawat Inap Menurut Cara Bayar


Tahun 2020

Kunjungan rawat inap tertinggi adalah pasien BPJS sejumlah 5.654


atau 73%, berikutnya pasien umum (1.510 pasien atau 20%), pasien
Jasa Raharja (110 pasien atau 1%), pasien Jamkesda 351 pasien
atau 5% dan Jampersal sebanyak 61 pasien.
10. Jumlah Kunjungan IGD
Jumlah kunjungan IGD tahun 2019 adalah 19.832 kunjungan
sedangkan kunjungan IGD tahun 2020 mengalami penurunan yaitu
14.643 kunjungan atau sebesar 26.16%.

Kunjungan IGD Tahun 2016 – 2020

22921
25000
20731 19855 19832
20000
14643
15000

10000

5000

0
2016 2017 2018 2019 2020

2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 3.10 Kunjungan IGD Tahun 2016 – 2020

53
Perbandingan kunjungan IGD Tahun 2016-2020 berdasarkan
alasan kedatangan adalah :

KUNJUNGAN IGD 2016-2020


Rujuk Datang Sendiri

8190
20613 16288
19439
12017
11665

2308 3544 2626


1292

2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 3.11 Perbandingan Kunjungan IGD Berdasarkan Alasan


Kedatangan Tahun 2016-2020
Pasien IGD rujukan tahun 2020 mengalami penurunan
dibandingkan kunjungan pasien IGD rujukan tahun 2019. Pasien
IGD yang datang sendiri tahun 2020 juga mengalami penurunan
dibandingkan kunjungan pasien IGD yang datang sendiri tahun
2019.

Perbandingan kunjungan IGD Tahun 2016-2019 berdasarkan Cara


Bayar adalah :

Lama diRawat Pasien Rawat Inap


60000
50000
40000
Tahun 2016-2020
30000
20000
10000
0

ASURANSI
UMUM BPJS JASA RAHARJA JAMKESDA JAMPERSAL
LAIN
2016 14635 57003 0 7222 0
2017 11176 48403 0 7304 600
2018 9906 45404 0 2069 538
2019 10957 41977 353 202 57
2020 4995 8816 137 596 99 0

2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 3.12 Kunjungan IGD Berdasarkan Cara Bayar


Tahun 2016-2020
Kunjungan IGD pasien umum tahun 2020 mengalami penurunan
dibandingkan kunjungan IGD pasien umum tahun 2019.

54
Kunjungan IGD pasien BPJS tahun 2020 juga mengalami
penurunan dibandingkan kunjungan IGD pasien BPJS tahun 2019.
Kunjungan IGD berdasarkan cara datang ke IGD pada tahun 2020
karena datang sendiri sebesar 82% dan dirujuk 18%.

Kunjungan IGD Berdasarkan Alasan


Kunjungan tahun 2020

2626; 18%
Rujuk
12017; 82% Datang Sendiri

Gambar 3.13 Kunjungan IGD 2020 Berdasarkan Alasan Kunjungan

Penanganan pasien IGD Tahun 2019 berdasarkan jenis perawatan


paling banyak setelah dirawat pulang sebanyak 7892 pasien atau
54%, dirawat 6124 atau 42% tergambar dalam grafik di bawah ini :

KUNJUNGAN IGD BERDASARKAN JENIS


PERAWATAN TAHUN 2020
APS 379;
Mati 138; DOA 34; 34;3%
379; 0%
138; 1%
Dirawat 6124
Dirawat 6124; Dirujuk 76
6124; 42%
Pulang 7892
Pulang 7892;
7892; 54% Mati 138
DOA 34
APS 379
Dirujuk 76;
76; 0%
Gambar 3.14 Kunjungan IGD Berdasarkan Jenis Perawatan
Tahun 2020

55
JASA
Kunjungan IGD Berdasarkan Cara Bayar
RAHARJA; Tahun 2020
137; 1%
ASURANSI LAIN;
JAMKESDA 596; 4% JAMPERSAL; 0; 0%
; 99; 1%
UMUM
UMUM; 4995;
34% BPJS
BPJS; 8816; 60% JASA RAHARJA
JAMKESDA
ASURANSI LAIN
JAMPERSAL

Gambar 3.15 Kunjungan IGD Berdasarkan Cara Bayar


Tahun 2020

Kunjungan pasien IGD tahun 2019 dari pasien umum sebanyak


34%, BPJS sebanyak 60% sedangkan yang lainnya dari jasa
raharja, jamkesda dan asuransi lain.
Kunjungan IGD Tahun 2020 berdasarkan Jenis Kasus adalah :

Kunjungan IGD Berdasarkan Jenis


Kasus Tahun 2020
1089; 8%
645; 4% 3045; 21%

Bedah
Non Bedah

9864; 67% Kandungan


Anak

Gambar 3.16 Kunjungan IGD Berdasarkan Jenis Kasus


Tahun 2020

Terbanyak adalah kunjungan IGD Non bedah 67%, kunjungan IGD


Bedah 21%, kunjungan IGD Anak 8% dan kunjungan IGD
Kebidanan Kandungan sebesar 4%.
11. Jumlah Kunjungan Instalasi Radiologi Tahun 2020
Jumlah kunjungan Radiologi tahun 2019 adalah 13.188 mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2018 yaitu 16.917 kunjungan.

56
Kunjungan Radiologi
Tahun 2016-2020

30000 25100
25000 21387
16917
20000
13188 12132
15000
10000
5000
0
2016 2017 2018 2019 2020

2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 3.17 Kunjungan Radiologi Tahun 2016-2020

Berdasarkan cara bayar, kunjungan radiologi dapat dilihat pada


grafik berikut ini :

Kunjungan Radiologi 2016-2020 Berdasarkan Cara Bayar


13360
11144

6177
4922
450
1434
393 424 044 00

UMUM BPJS DA JR LAIN2 BPJS T


KERJA
2016 6264 13164 1469 490 0 0
2017 6177 13360 1434 450 0 0
2018 4922 11144 393 424 44 0
2019 5131 6916 12 1000 14 115
2020 3252 7300 105 1019 429 27

2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 3.18 Kunjungan Radiologi Berdasarkan Cara Bayar Tahun


2016-2020
Kunjungan Instalasi Radiologi pasien umum tahun 2020 mengalami
penurunan dibandingkan kunjungan Instalasi Radiologi pasien
umum tahun 2019 sebesar 8%. Kunjungan Instalasi Radiologi
pasien BPJS tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkan
kunjungan Instalasi Radiologi pasien BPJS tahun 2019. Kunjungan
Instalasi Radiologi pasien Jamkesda tahun 2020 mengalami
peningkatan dibandingkan kunjungan Instalasi Radiologi pasien
Jamkesda tahun 2019. Kunjungan Instalasi Radiologi pasien Jasa
Raharja tahun 2020 mengalami peningkatan sedikit dibandingkan
kunjungan Instalasi Radiologi pasien Jasa Raharja tahun 2019.

57
Kunjungan Instalasi bulanan Instalasi Radiologi dapat dilihat pada
grafik di bawah ini :

Kunjungan Radiologi Per Bulan


Tahun 2020
1400 1225 1176 1212
1120
1200
969 982 929 943 977 958
1000 850
791
800
600
400
200
0

Gambar 3.19 Kunjungan Radiologi Per BulanTahun 2020

Kunjungan tertinggi instalasi Radiologi pada bulan Januari yaitu


mencapai 1.225 kunjungan berikutnya kunjungan bulan April 2020
sebesar 791 kunjungan.

Kunjungan Instalasi Radiologi rawat jalan dan rawat inap Tahun


2020 dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

Kunjungan Instalasi Radiologi Berdasarkan


Pasien Rawat Jalan/ Inap Tahun 2020

Ranap; 4398; 36%


Rajal; 7734; 64%

Ranap Rajal

Gambar 3.20 Kunjungan Instalasi Radiologi Berdasarkan Pasien Rawat


Jalan/ Inap Tahun 2020

Kunjungan pasien rawat jalan lebih besar daripada kunjungan


rawat inap dengan perbandingan 64% pasien rawat jalan dan 36%
pasien rawat inap.

58
KUNJUNGAN INSTALASI RADIOLOGI
BERDASARKAN CARA BAYAR TAHUN 2020
LAIN2;
JR; 1019; 8% 429; 4% BPJS T KERJA;
27; 0%
DA; 105; 1% UMUM
UMUM; 3252; BPJS
27%
DA
JR
BPJS; 7300; 60%
LAIN2
BPJS T KERJA

Gambar 3.21 Kunjungan Instalasi Radiologi Berdasarkan Cara Bayar


Tahun 2020

Kunjungan ke Instalasi Radiologi pada tahun 2020 berdasarkan


cara bayar terbanyak pada Pasien BPJS yaitu sebesar 60%
berikutnya kunjungan umum sebesar 27% dan Jasa Raharja 8%.
12. Jumlah Kunjungan Instalasi Laboratorium
Jumlah kunjungan Instalasi Laborat tahun 2020 adalah 38987
kunjungan turun dibandingkan kunjungan 2019 yaitu 44.857 atau
turun sebesar 13.08%.

Kunjungan Instalasi Laboratorium


Tahun 2016 – 2020
66991
62815
70000
60000 51848
44857
50000 38987
40000
30000
20000
10000
0
2016 2017 2018 2019 2020

2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 3.22 Kunjungan Instalasi Laboratorium


Tahun 2016 – 2020

59
Kunjungan Instalasi Laboratorium dilihat dari cara bayar Tahun
2015-2019 dapat dilihat dari grafik berikut ini :

Kunjungan Laboratorium 2016-2020


47126
44192
39629
32799
26777

14083 12740 10238 10793


8661

2016 2017 2018 2019 2020

BAYAR SENDIRI BPJS JAMKESDA Lain2 Jasa Raharja TCM

Gambar 3.23 Kunjungan Instalasi Laboratorium Berdasarkan Cara


Bayar Tahun 2016 – 2020

Kunjungan Instalasi Laboratorium pasien BPJS tahun 2020 yaitu


26777 mengalami penurunan dibandingkan kunjungan Instalasi
Laboratorium pasien BPJS tahun 2019 yaitu 32.799. Kunjungan
Instalasi Laboratorium pasien umum tahun 2020 yaitu 8661
mengalami penurunan dibandingkan kunjungan Instalasi
Laboratorium pasien umum tahun 2019 yaitu 10793.

Kunjungan Instalasi Laboratorium Per


Bulan Tahun 2020
4318 4169
4500
3793 3768
4000 3430
3500 3039 2904 2999 2856
3000 2626 2442 2643
2500
2000
1500
1000
500
0

Gambar 3.24 Kunjungan Instalasi Laboratorium Per Bulan


Tahun 2020
Kunjungan instalasi Laboratorium tertinggi pada bulan Januari
sebesar 4.318 kunjungan dan terendah bulan Mei sebesar 2.442
kunjungan.

60
Kunjungan Instalasi Laboratorium Berdasar
Pasien Rawat Jalan/ Inap
Tahun 2020

16725; 43%
22262; 57%

Ranap Rajal

Gambar 3.25 Kunjungan Instalasi Laboratorium Berdasar Pasien Rawat


Jalan/ Inap Tahun 2020
Persentase kunjungan rawat inap dibandingkan rawat jalan adalah
57% dibanding 43%. Kunjungan laborat rawat inap lebih tinggi
karena dalam masa perawatan membutuhkan pemeriksaan
penunjang laboratorium.
13. Jumlah Kunjungan Instalasi Gizi
Jumlah kunjungan Instalasi Gizi tahun 2020 adalah 4.065
menurun drastis dibandingkan dengan kunjungan Instalasi Gizi
tahun 2019 yaitu 7.272 kunjungan atau turun sebesar 44.1%.
Kunjungan gizi 2018 sebanyak 7.719 menurun dibandingkan
kunjungan tahun 2017.

Kunjungan Instalasi Gizi


Tahun 2016-2020

10000 8726
7719 7272
8000

6000 4955
4065
4000

2000

0
2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 3.26 Kunjungan Instalasi Gizi Tahun 2016-2020

Kunjungan Instalasi Gizi Tahun 2020 berdasarkan cara bayar


sebagai berikut :

61
Kunjungan Instalasi Gizi Tahun 2020
Asuransi lain;
Jasa Raharja; 252; 6%
157; 4% Umum; 606;
Jamkesda ; 15%
106; 3% Umum
BPJS
Jamkesda
Jasa Raharja
BPJS; 2944; 72%
Asuransi lain

Gambar 3.27 Kunjungan Instalasi Gizi Tahun 2019


Presentase kunjungan BPJS gizi adalah 72%, Umum 15%, Asuransi
lain 6%, Jasa Raharja 4 % dan Jamkesda 3%.

Kunjungan Fisiotherapi
Tahun 2016-2020
18809
20000
15934

15000 11812

10000 6449
3739
5000

0
2016 2017 2018 2019 2020

2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 3.28 Kunjungan Fisioterapi Tahun 2016-2020

Kunjungan Fisioterapi tahun 2020 mengalami penurunan menjadi


3.739 dibandingkan kunjungan fisioterapi tahun 2019 yaitu 6449
atau turun sebesar .

62
Kunjungan Okupasi Terapi
Tahun 2016-2020
3823
4000 3394
2721
3000 2279

2000 1267

1000

0
2016 2017 2018 2019 2020

2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 3.29 Kunjungan Okupasi Terapi Tahun 2016-2020

Kunjungan Okupasi Terapi tahun 2020 mengalami penurunan


drastis dari 1.267 dibandingkan kunjungan okupasi terapi tahun
2019 yaitu 3.823.

Kunjungan Terapi Wicara


Tahun 2016-2020

1800 1642
1600
1267
1400
1200
1000
800 583
600
400
200 0 0
0
2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 3.30 Kunjungan Terapi Wicara Tahun 2016-2020

Kunjungan Terapi Wicara tahun 2020 mengalami penurunan


dibandingkan kunjungan okupasi terapi tahun 2019 yaitu 1642.
Tahun 2016-2017 belum ada pelayanan terapi wicara.

Grafik dibawah ini menunjukkan kunjungan fisioterapi


berdasarkan jenis kunjungan. Fisioterapi rawat jalan sebesar 66%
dibandingkan kunjungan rawat inap yaitu sebesar 34% tahun 2020.

63
KUNJUNGAN FISIOTERAPI
TAHUN 2020
Ranap Rajal

1287; 34%

2452; 66%

Gambar 3.31 Kunjungan Fisioterapi Tahun 2020

Kunjungan pasien okupasi terapi dan terapi wicara 100% adalah


pasien rawat jalan.
14. Kunjungan Haemodialisa
Kunjungan Haemodialisa tahun 2016-2020 adalah :

Kunjungan Instalasi Haemodialisa


Tahun 2016 - 2020

20000 15959
15219
15000 12184 11992 12045

10000

5000

0
2016 2017 2018 2019 2020

2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 3.32 Kunjungan Instalasi Haemodialisa


Tahun 2016 - 2020

Kunjungan Haemodialisa tahun 2020 meningkat menjadi 15.959


dibandingkan pada tahun 2019 yaitu 15.219 kunjungan atau naik
sebesar 4.86%.

64
Kunjungan Haemodialisa Tahun 2020 berdasarkan cara bayar
sebagai berikut :

Kunjungan Instalasi Haemodialisa


Berdasarkan Cara Bayar Tahun 2020

Umum; 4; 0%

Umum

BPJS ; 3855; BPJS


100%

Gambar 3.33 Kunjungan Instalasi Haemodialisa Berdasarkan Cara


Bayar Tahun 2020

Kunjungan instalasi Haemodialisa terbanyak adalah dari BPJS


yaitu sebesar hampir 100%.

1. Pelayanan RSUD Kab. Sukoharjo Tahun 2020 dengan Standar


Pelayanan Minimal
Di dalam Pelayanan Kesehatan di RSUD Ir. Soekarno Kabupaten
Sukoharjo untuk masing-masing tindakan telah disusun Standar
Prosedur Operasional dengan mengacu ketentuan/peraturan dalam
Undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dan telah
ditetapkan pula Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebagaimana
Peraturan Bupati Sukoharjo Nomor 69 Tahun 2011. Disamping itu
penetapan Kinerja mengacu pada Ketentuan Ina-CBGs maupun Acuan
Standar Ketentuan Capaian Kinerja dari Kementerian Kesehatan (BOR,
LOS, TOI, BTO, NDR, GDR dll).
Sedangkan untuk pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional
berpedoman pada ketentuan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
maupun Peraturan Presiden Republik Indonesia.
2. Analisa Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau
Peningkatan/Penurunan Kinerja serta Alternatif Solusi yang Telah
Dilakukan
Permasalahan dan hambatan yang timbul dalam pelaksanaan Program
dan Kegiatan di RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo Tahun
Anggaran 2020 adalah sebagai berikut:

65
a. Penyerapan anggaran kegiatan Pelayanan dan Pendukung Kesehatan
BLUD terserap 98.48%, hal ini disebabkan efisiensi anggaran dan
sesuai kebutuhan.
b. Tingkat hunian (BOR) sebesar 42.07% menurun karena kebijakan
rujukan online berjenjang BPJS.
c. Kunjungan rawat jalan tahun 2020 mengalami penurunan sebesar
21.01% dibandingkan tahun 2019.
d. Kunjungan rawat inap tahun 2020 mengalami penurunan sebesar
26.15% dibandingkan tahun 2019.
e. Kunjungan IGD tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 26.16%
dibandingkan kunjungan tahun 2019.
f. Kunjungan Radiologi tahun 2020 mengalami penurunan 8%
dibandingkan kunjungan tahun 2019.
g. Kunjungan Laboratorium tahun 2020 mengalami penurunan 13.08%
dibandingkan kunjungan tahun 2019.
h. Kunjungan Gizi tahun 2020 mengalami penurunan 44.1%
dibandingkan kunjungan tahun 2019.
i. Kunjungan Rehab Medik tahun 2020 mengalami penurunan 42.02%
dibandingkan kunjungan tahun 2019.
j. Kunjungan Hemodialisa tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar
4.86% dibandingkan kunjungan tahun 2019.

2. Analisis atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya


Sumber Daya Manusia merupakan satu unsur yang sangat penting
dalam proses pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan di RSUD Ir.
Soekarno Kabupaten Sukoharjo. Ketenagaan / Sumber daya manusia
yang terlibat dalam proses pelayanan kesehatan RSUD Ir. Soekarno
Kabupaten Sukoharjo tahun 2020 sebanyak 670 orang yaitu terdiri dari
368 PNS + 302 Non PNS dengan perincian sbb :

JENIS SDM KESEHATAN MENURUT Non


NO CPNS/PNS Jumlah
INSTANSI PNS
l TENAGA KESEHATAN 339 172 511
A TENAGA MEDIS 47 12 59
1. Dokter Spesialis 32 8 40
Dokter Sp. Penyakit Dalam 3 0 3

Dokter Sp. Penyakit Dalam Konsultan


1 0 1
Ginjal Hipertensi

66
Dokter Sp. Jantung 1 0 1
Dokter Sp. Syaraf 2 0 2
Dokter Sp. Bedah 1 0 1
Dokter Sp. Bedah Orthopedi 1 1 2

Dokter Sp. Bedah Konsultan Bedah


1 0 1
Digestive

Dokter Sp. Anak 4 0 4


Dokter Sp. Obstetri Gynecology 2 2 4
Dokter Sp. THT 3 0 3
Dokter Sp. Kulit Kelamin 1 1 2
Dokter Sp. Kes Jiwa 3 0 3
Dokter Sp. Paru 2 1 3
Dokter Sp. Radiologi 1 0 1
Dokter Sp. Mata 1 1 2
Dokter Sp. Anestesi 1 0 1
Dokter Sp. Patologi Klinis 1 1 2
Dokter Sp. Patologi Anatomi 0 0 0
Dokter Gigi Sp. Prostodontia 1 0 1
Dokter Gigi Sp. Ortodontia 1 0 1
Dokter Gigi Sp. Kedokteran Gigi Anak 1 0 1
Dokter Sp. Rehabilitasi Medik 1 0 0
Dokter Sp. Urologi 0 1 1
2. Dokter Umum 12 4 16
Dokter Umum 12 4 16
3. Dokter Gigi 3 0 3
Dokter Gigi 3 0 3
B TENAGA KEPERAWATAN DAN BIDAN 186 117 303
1. Perawat 156 115 271
S1 Perawat Ners 48 23 71
S1 Keperawatan 12 1 13
DIII Perawat 84 91 175
DIII Perawat Gigi 4 0 4
SPK 6 0 6
DIV Kep. Anestesi 2 0 2
2. Kebidanan 30 2 32
DIV Kebidanan 1 0 1
DIII Kebidanan 29 2 31

C TENAGA KEFARMASIAN 35 14 49
Apoteker 13 3 16
DIII Farmasi Asisten Apoteker 21 11 32
SMF 1 0 1

D TENAGA KESEHATAN LAIN 71 29 100


1. TENAGA KESEHATAN
9 1 10
MASYARAKAT

67
a. Sarjana Kesehatan
1 1 2
Masyarakat
b. D3. Kesling/Sanitarian 8 0 8

2. Tenaga Gizi 17 0 17
S2 Gizi 1 0 1
S1 Nutritionis 3 0 3
DIII Nutrisionis 13 0 13

3. Tenaga Keterapian Fisik 9 7 16


DIII Fisioterapis 3 2 5
DIV Fisioterapis 2 1 3
DIII Okupasi Terapi 2 1 3
DIII Orthotik Prostetik 0 2 2
DIII Rehabilitasi Medik 2 0 2
DIII Terapi Wicara 0 1 1
4. TENAGA KETEKNISIAN MEDIS 36 21 57
a. Radiografer 11 2 13
DIII Radiografer 11 2 13
DIV Radiografer 0 0 0
b. Analis Kesehatan 14 11 25
DIV Analis Kesehatan 1 0 1
DIII Analis Kesehatan 11 11 22
SMAK 2 0 2
c. Perekam Medis 10 7 17
DIII Perekam Medis 10 7 17
d. DIII Refraksi Optisi 1 1 2
DIII Refraksi Optisi 1 1 2
II TENAGA NON KESEHATAN 76 102 178
Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigi 1 0 1
Dokter Umum 1 0 1
Dokter Gigi 1 0 1
S2 Sains 3 0 3
S2 Manajemen 9 0 9
S2 Magister Kesehatan 2 1 3
S2 Psikologi 1 0 1
S1 Hukum 0 4 4
S2 Hukum 1 0 1
DIV Pemerintahan 1 0 1
S1 Komputer 0 5 5
S1 Ekonomi /Akuntansi 14 9 23
S1 Fisipol 0 1 1
S1 Sosial Politik 1 0 1
S1 Farmasi 0 1 1
S1 Agama Islam 0 1 1
S1 Sitem Informasi 0 1 1
DIV Kebidanan 1 0 1

68
DIII Kebidanan 0 2 2
DIII Kearsipan 1 0 1
DIII Akuntansi 0 1 1
DIII Teknik Informatika 0 1 1
DIII Komputer 2 1 3
DIII Elektromedik 2 1 3
DIII Teknik Kimia 0 1 1
DIII Teknik Kimia Farmasi 1 0 1
DIII Manajemen RS 0 0 0
MAN 0 1 1
DIII Agribisnis 0 1 1
DIII Manajemen Informasi 0 2 2
DI Komputer 0 1 1
DI Teknik Mesin 0 1 1
SMK 5 37 42
SLTA 18 27 45
SMEA 5 1 6
SPP Pertanian 1 1 2
SLTP 4 0 4
SD 1 0 1

Jumlah 415 274 689


Sumber : Subbag Kepegawaian RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo

Untuk peningkatan dan pengembangan pelayanan mendatang


RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo masih dibutuhkan SDM sesuai
kompetensi. Peningkatan kompetensi dengan pelatihan/diklat dan
pendidikan lanjutan.
3. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan atau
Kegagalan Pencapaian Kinerja
Dari beberapa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
antara lain :
a. Dukungan SDM baik bidang management maupun pelayanan yang
profesional akan mampu memberikan pelayanan pada masyarakat
pengguna jasa pelayanan Rumah Sakit sebagaimana diharapkan.
b. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana Rumah
Sakit.
Pengadaan alat kesehatan, hal ini bagi Rumah Sakit tipe B sangat
mendukung dalam keberhasilan pelayanan terutama adanya
kelengkapan peralatan medis yang memadai, sehingga akan
meminimalkan rujukan maupun memberikan kepercayaan
masyarakat pengguna pelayanan di Rumah Sakit.

69
c. Program Pelayanan dan Pendukung Pelayanan Kesehatan (BLUD)
dapat memacu pengembangan Rumah Sakit terutama adanya
flesibilitas/pengendalian dengan pola pengelolaan keuangan BLUD
sejalan dengan kaidah peraturan yang ada yang akan memperpendek
rantai operasional terutama pengadaan sehingga mempercepat dalam
memenuhi kebutuhan pelayanan di Rumah Sakit.
A. Realisasi Anggaran
1. Peningkatan Disiplin Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas
beserta perlengkapannya dengan alokasi dana sebesar Rp Rp.
482.375.000,- (Empat Ratus Delapan Puluh Dua Juta Tiga Tarus
Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah) terealisasi sebesar Rp. 308.354.200,-
(Tiga Ratus Delapan Juta Tiga Ratus Lima Puluh Empat Ribu Dua
Ratus Rupiah) atau terealisasi sebesar 63.92%.
Target keluaran (kegiatan berupa terealisasinya pakaian dinas beserta
perlengkapannya sebesar 1.420 potong dengan realisasi 1.014 potong.
Target hasil (outcome) kegiatan berupa terpenuhinya pakaian dinas
beserta perlengkapannya. Realisasi keluaran dan hasil kegiatan sesuai
dengan target yang ditetapkan, atau tercapai 71.41%. Realisasi tidak
sesuai target karena pakaian dinas untuk pagawai struktural se
kabupaten Sukoharjo terdapat kendala pada waktu pengadaan yaitu
terjadi gagal lelang dikarenakan penyedia kesulitan untuk memenuhi
spesifikasi seperti yang tertuang di Permendagri no 11 tahun 2020
dengan waktu yang terbatas karena penganggarannya di perubahan,
bukan di penetapan.
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan
formal bagi pegawai RSUD Sukoharjo. Realisasi anggaran hanya
tercapai 31.88% karena banyak seminar maupun IHT yang tidak dapat
terlaksanan karena pandemi covid.
3. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Sasaran kinerjanya adalah meningkatnya standard pelayanan
kesehatan. Indikator kinerjanya adalah Rumah Sakit Terakreditasi
Paripurna. Bentuk kegiatannya adalah persiapan dan pelaksanaan
akreditasi rumah sakit. Realisasi anggaran hanya tercapai sebesar
73.31% karena pelaksanaan akreditasi ditangguhkan karena pandemi
covid.

70
4. Program Pengadaan, Peningkatan, Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
a. Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit sebanyak 111 (Seratus
sebelas) unit dengan dengan anggaran DAK (Dana Alokasi Khusus)
sebesar Rp. 31.845.875.000,- (Tiga puluh satu milyar delapan ratus
empat puluh lima juta delapan ratus tujuh puluh lima ribu rupiah)
dengan realisasi sebesar Rp. 31.557.771.480,- (Tiga Puluh Satu
Milyar Lima Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Tujuh Puluh
Satu Ribu Emapat Ratus Delapan Puluh Rupiah) atau sebesar
99.08% dan 5 (lima) unit alat kesehatan dengan anggaran APBD
sebesar Rp. 354.600.000,- (Tiga ratus lima puluh empat juta enam
ratus ribu rupiah) dengan realisasi sebesar Rp. 347.484.498,- (Tiga
Ratus Emapat Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Delapan Puluh
Empat Ribu Empat Ratus Sembilan Puluh Delapan Rupiah) atau
sebesar 97.99%.
b. Pengadaan alat kesehatan dana DBHCHT berupa 32 (tiga puluh
dua) unit alkes dan 23 paket pengadaan BMHP kebutuhan
pelayanan covid sebesar Rp. 5.000.000.000,- (Lima Milyar Rupiah)
terealisasi sebesar Rp.4.814.930.930,- (Empat Milyar Delapan
Ratus Empat Belas Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Ribu Sembilan
Ratus Tiga Puluh Rupiah) atau terealisasi 96.3%.
5. Program Pelayanan dan Pendukung Pelayanan Kesehatan BLUD
Pelayanan dan Pendukung Kesehatan BLUD dengan alokasi dana
sebesar Rp. 75.600.000.000,- (Tujuh puluh lima milyar enam ratus
juta rupiah) terealisasi Rp. 74.454.354.422,- (Tujuh puluh empat
milyar empat ratus lima puluh empat juta tiga ratus lima puluh empat
ribu empat ratus dua puluh dua rupiah) atau terealisasi sebesar
98.48%.
Target keluaran (output) kegiatan berupa terealisasinya pelayanan RS
BLUD dan pelayanan kesehatan RS BLUD secara efektif dan efisien.
Target hasil (outcome) kegiatan berupa terwujudnya sarana prasarana
dan biaya operasional RS BLUD. Realisasi keluaran dan hasil kegiatan
tercapai 100%. Terdapat sisa dana sebesar Rp. 1.145.645.578,- (Satu
milyar seratus empat puluh lima juta enam ratus empat puluh lima
ribu lima ratus tujuh puluh delapan rupiah) atau 1.52% disebabkan
karena efisiensi anggaran dan sesuai kebutuhan.

71
Realisasi pendapatan RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo (target
dan realisasi) tahun 2020 sebagai berikut :
Tabel Target dan Realisasi Pendapatan
Pada Urusan Kesehatan/RSUD Kab.SUKOHARJO
Tahun 2020
Jenis Realisasi Tahun
No Target (Rp) Realisasi (Rp) (%)
Pendapatan 2019

Pelayanan
1 71.718.335.418 71.600.000.000 106.925.249.658 149.33%
Kesehatan

Realisasi pendapatan BLUD tahun 2020 mengalami kenaikan dibandingkan


dengan target. Hal tersebut disebabkan karena terdapat pendapatan dari
klaim perawatan pasien covid sedangkan pada awal penetapan belum
mengganggarkan untuk pendapatan klaim covid karena pandemi covid
mulai bulan Maret 2020.

Selanjutnya upaya untuk meningkatkan capaian kinerja adalah


sebagai berikut :
1. Peningkatan optimalisasi pemanfaatan sarana prasarana kesehatan baik
alat kesehatan klinik tumbuh kembang, poli paru dan poli bedah.
2. Penambahan Sumber Daya Manusia sesuai dengan kompetensi
kebutuhan pelayanan antara lain : dokter spesialis, perawat, penunjang
medis dsb.
3. Peningkatan kualitas SDM dalam memberikan kesempatan dan fasilitas
melalui kegiatan diklat, seminar, workshop dan melanjutkan pendidikan
formal sesuai kompetensinya.

Sehingga dalam upaya meningkatkan capaian kinerja tahun mendatang akan


ditempuh strategis sebagai berikut :
1. Optimalisasi implementasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (PPK-BLUD) agar optimal dengan pengelolaan keuangan yang
fleksibel, efektif dan efisien.
2. Promosi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pelayanan di RSUD
Ir. Soekarno Kabupten Sukoharjo.
3. Dengan keterbatasan APBD Kabupaten Sukoharjo dalam menunjang
kebutuhan sarana dan prasarana di RSUD Ir. Soekarno Kabupaten
Sukoharjo, maka RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo berupaya
mengajukan usulan bantuan sarana prasaran melalui dana APBN
maupun APBD provinsi

72
4. Mengajukan usulan bantuan dana untuk kebutuhan Akreditasi dan
Diklat bagi Tenaga Medis melalui dana APBD Kabupaten.
5. Bekerja sama dengan pihak lain/ketiga untuk dapat memenuhi tenaga
dokter spesialis maupun penggunaan peralatan kesehatan (KSO) yang
belum terpenuhi.
6. Meningkatkan kerjasama kemitraan untuk meningkatkan kunjungan RS
dengan lembaga pembiayaan kesehatan / asuransi.
7. Mendorong SDM untuk lebih profesional dalam pelayanan.
8. Meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan menjadi pelayanan
unggulan.

73
BAB V
KESIMPULAN

A. Capaian Hasil Kegiatan Pelayanan RSUD Ir. Soekarno Kabupaten


Sukoharjo
Dalam rangka melaksanakan pelayanan yang berkualitas dan
profesional, maka capaian kinerja pelayanan RSUD Ir. Soekarno Kabupaten
Sukoharjo tahun 2020 ditunjukkan dengan indikator kinerja pelayanan
sebagai berikut:
1. Penyerapan anggaran kegiatan Pelayanan dan Pendukung Kesehatan
BLUD terserap 98.48%, hal ini disebabkan efisiensi anggaran dan
sesuai kebutuhan.
2. Tingkat hunian (BOR) sebesar 42.07% menurun karena kebijakan
rujukan online berjenjang BPJS.
3. Kunjungan rawat jalan tahun 2020 mengalami penurunan sebesar
21.01% dibandingkan tahun 2019.
4. Kunjungan rawat inap tahun 2020 mengalami penurunan sebesar
26.15% dibandingkan tahun 2019.
5. Kunjungan IGD tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 26.16%
dibandingkan kunjungan tahun 2019.
6. Kunjungan Radiologi tahun 2020 mengalami penurunan 8%
dibandingkan kunjungan tahun 2019.
7. Kunjungan Laboratorium tahun 2020 mengalami penurunan 13.08%
dibandingkan kunjungan tahun 2019.
8. Kunjungan Gizi tahun 2020 mengalami penurunan 44.1%
dibandingkan kunjungan tahun 2019.
9. Kunjungan Rehab Medik tahun 2020 mengalami penurunan 42.02%
dibandingkan kunjungan tahun 2019.
10. Kunjungan Hemodialisa tahun 2020 mengalami peningkatan
sebesar 4.86% dibandingkan kunjungan tahun 2019.

B. Target Pendapatan RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo


Pencapaian kinerja tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkan
dengan pendapatan tahun 2019. Hal tersebut disebabkan karena kebijakan
BPJS tentang rujukan berjenjang sehingga RSUD Sukoharjo sebagai rumah
sakit tipe B mengalami penurunan kunjungan pasiennya.

74
C. Hasil Program/ Kegiatan Tahun 2020
Program dan kegiatan di Urusan Kesehatan yang telah dilaksanakan
oleh RSUD melalui program/ kegiatan antara lain sebagai berikut:
a. Peningkatan Disiplin Aparatur
Target keluaran berupa terealisasinya pakaian dinas beserta
perlengkapannya sebesar 1.420 potong dengan realisasi 1.014 potong.
Realisasi keluaran dan hasil kegiatan sesuai dengan target yang
ditetapkan, atau tercapai 71.41%. Realisasi tidak sesuai target karena
pakaian dinas untuk pagawai struktural se kabupaten Sukoharjo
terdapat kendala pada waktu pengadaan yaitu terjadi gagal lelang
dikarenakan penyedia kesulitan untuk memenuhi spesifikasi seperti
yang tertuang di Permendagri no 11 tahun 2020 dengan waktu yang
terbatas karena penganggarannya di perubahan, bukan di penetapan.
b. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan
formal bagi pegawai RSUD Sukoharjo. Realisasi anggaran hanya
tercapai 31.88% karena banyak seminar maupun IHT yang tidak dapat
terlaksanan karena pandemi covid.
c. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Bentuk kegiatannya adalah persiapan dan pelaksanaan akreditasi
rumah sakit. Realisasi anggaran hanya tercapai sebesar 73.31%
karena pelaksanaan akreditasi ditangguhkan karena pandemi covid.
d. Program Pengadaan, Peningkatan, Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
- Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit sebanyak 111 (Seratus
sebelas) unit terealisasi sebesar 99.08% dan 5 (lima) unit alat
kesehatan dengan anggaran APBD terealisasi sebesar 97.99%.
- Pengadaan alat kesehatan dana DBHCHT berupa 32 (tiga puluh
dua) unit alkes dan 23 paket pengadaan BMHP kebutuhan
pelayanan covid sebesar terealisasi 96.3%.
e. Program Pelayanan dan Pendukung Pelayanan Kesehatan BLUD
Pelayanan dan Pendukung Kesehatan BLUD dengan alokasi dana
sebesar Rp. 75.600.000.000,- (Tujuh puluh lima milyar enam ratus
juta rupiah) terealisasi Rp. 74.454.354.422,- (Tujuh puluh empat
milyar empat ratus lima puluh empat juta tiga ratus lima puluh
empat ribu empat ratus dua puluh dua rupiah) atau terealisasi
sebesar 98.48%.

75
Target keluaran (ntp4 kegiatan berupa terealisasinya
pelayanan RS BLUD dan pelayanan kesehatan RS BLUD

berupa terwujudnya sarana prasarana dan biaya


operasional RS BLUD. Realisasi keluaran dan hasil
kegiatan tercapai 100%. Terdapat sisa dana sebesar Rp.
f .145.645.578,- (Satu milyar seratus empat puluh lima
juta enam ratus empat puluh lima ribu lima ratus tujuh
puluh delapan rupiah) atau l.s2o/o disebabkan karena
eflsrensr angga-ran dan sesuar kebutuhan.

Sukoharjo, Januari 2O2l

Direktur

NrP. 19610606 198901 1 003

Anda mungkin juga menyukai