Disusun oleh :
1) Faris Rizqi N (16)
2) Isnaini Aima N (17)
3) Angelia Bunga Meilani S (5)
4) Kawidya Nadhine A.L (20)
5) Kayla Revalina (21)
6) Lutfiana Fauziyah (22)
7) Nasya Alsira P (26)
8) Nila Uswatul ‘U (28)
9) Regina Jessie G (29)
10) Siti Nurul Khobsah (32)
Sekolah Menengah Atas Negeri 13 Semarang
2022
Daftar Isi
Kata
Proyek......................................................2
Pengantar............................................2
2
Datar
Penilaian
Isi.......................................................3 Harian......................................23
Peta Bab 2 Sistem dan Dinamika Demokrasi
Konsep.................................................4 Pancasila..................................................
Bab 1 Harmonisasi Hak dan Kewajiban ..27
Asasi Manusia dalam Perspektif
A. Hakikat
Pancasila............5
Demokrasi............................27
A. Konsep Hak dan Kewajiban Asasi
Uji Kompetensi
Manusia..........................................
1...............................32
....5
Uji Kompetensi
1.................................7
B. Substansi Hak dan Kewajiban Asasi
Manusia dalam
Pancasila....................8
Uji Kompetensi
B. Dinamika Penerapan Demokrasi
2...............................12
Pancasila.........................................
C. Kasus Pelanggaran Hak Asasi
..33
Manusia
Uji Kompetensi
Uji Kompetensi
2...............................41
3...............................15
C. Membangun Kehidupan yang
D. Upaya Penegakan Hak Asasi
Demokrasi di
Manusia..........................................
Indonesia.....................41
..16Uji Kompetensi
Uji Kompetensi
4...............................21 3...............................44
Proyek......................................................4
5
Peniaian Harian Uji Kompetensi
2....................................46 3...............................70
Penilaian Tengah
Semester........................49 Proyek......................................................7
0
Bab 3 Sistem Hukum dan Peradilan di
Penilaian Harian
Indonesia.................................................
3....................................71
..53
Penilaian Akhir
Semester...........................76
A. Sistem Hukum di
Daftar
Indonesia...............53
Pustaka...........................................80
Uji Kompetensi
1...............................59
B. Sistem Peradilan di
Indonesia...........60
Uji Kompetensi
2...............................68
C. Sikap yang Sesuai dan yang
Bertentangan dengan
Hukum...........68
Bab
Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia
1 dalam Perspektif Pancasila
Kompetensi Dasar
1.1 Menghargai hak asas manusia berdasarkan perspektif Pancasila sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa.
2.1 Bersikap peduli terhadap hak asasi manusia berdasarkan perspektif Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
3.1 Menganalisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bemegara.
4.1 Menyaji hasil analisis pelanggaran hak asasi manusia dalam perspektif Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pengalaman Belajar
Melalui proses pembelajaran Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila,
siswa memperoleh pengalaman belajar sebagai berikut.
• Membaca dan berbagai sumber tentang harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam
perspektif Pancasila
• Mengajukan pertanyaan dengan penuh kejujuran dan kedisiplinan tentang harmonisasi hak dan
kewajiban asasi manusia dalam perspektif Pancasila.
• Mengumpulkan data dari berbagai sumber termasuk media cetak dan elektronik dengan penuh
kejujuran dan kedisiplinan tentang harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektif
Pancasila.
• Menganalisis harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektif Pancasila.
• Mempresentasikan hasil analisis dengan penuh kedisiplinan tentang harmonisasi hak dan kewajiban
asasi manusia dalam perspektif Pancasila.
Memahami Teks
Aktivitas Kelompok
No. Nama Ahli Pengertian Hak Asasi Manusia Pengertian Kewaiban Asasi Manusia
1.
2.
Contoh Soal dan Alternatif Penyelesaian
Uraikan kemungkinan yang terjadi jika manusia hidup tanpa hak asasi manusia!
Alternatif Penyelesaian
Keberadaan hak asasi manusia bertujuan melindungi hak yang telah dimiliki manusia sejak
lahir, mengatur hubungan antarmanusia, dan mengatur perilaku manusia agar tidak
melanggar hak orang lain. Tanpa adanya hak asasi, manusia tidak dapat hidup sesuai dengan
harkat dan martabat kemanusiaannya sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna.
Uji Kompetensi 1
Nilai
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan tepat!
1. Kemukakan maksud bahwa HAM merupakan hak alamiah yang melekat dalam diri setiap
manusia sejak ia dilahirkan!
Jawab:
3. Kemukakan alasan bahwa kita wajib mengakui hak yang dimiliki orang lain
Jawab:
Jawab:
5. Identifikasikan hal-hal yang melatarbelakangi kelahiran HAM!
Jawab:
Lingkungan Sekitar
Apakah Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia menjamin keberadaan hak
dan kewajiban asasi manusia? Pancasila selalu mengedepankan keseimbangan antara hak
dan kewajiban. Dalam sila-sila Pancasita tecermin adanya penghargaan yang sangat tinggi
terhadap hak dan kewajiban asasi manusia. Sila kedua Pancasila yang berbunyi
Kemanusiaan yang adil dan beradab, menunjukkan dan menegaskan bahwa negara
Indonesia sangat menjunjung tinggi harkat, martabat, dan kedudukan manusia. Pancasila
menjamin keberadaan hak dan kewajiban asasi manusia melalui nilai-nilai yang terkandung
di dalamnya.
Memahami Teks
1. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Dasar Pancasila
Nilai dasar merupakan nilai asli bukan tiruan, yaitu nilai-nilai yang berasal dari budaya
bangsa Indonesia sendiri. Nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila. Nilai
dasar bersifat universal sehingga di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan, serta nilai-
nilai yang baik dan benar. Nilai-nilai dasar tidak berubah dan melekat pada kelangsungan
hidup negara.
Berikut hak dan kewajiban asasi manusia dalam nilai dasar Pancasila.
a. Ketuhanan Yang Maha Esa, menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk agama,
melaksanakan ibadah, dan kewajiban untuk menghormati perbedaan agama.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab, menempatkan hak setiap warga negara pada
kedudukan yang sama dalam hukum serta memiliki kewajiban dan hak-hak yang sama
untuk mendapat jaminan dan perlindungan hukum.
c. Persatuan Indonesia, mencerminkan adanya unsur pemersatu di antara warga negara
dengan semangat gotong royong, saling membantu, saling menghormati, rela
berkorban. serta menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi dan/atau golongan.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan ditunjukkan dalam kehidupan pemerintahan,
bernegara, dan bermasyarakat yang demokratis. Menghargai hak setiap warga negara
untuk bermusyawarah tanpa tekanan, paksaan. ataupun intervensi.
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mengakui hak milik perseorangan dan
dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi kesempatan sebesar-besamya
kepada masyarakat.
2. Hak dan Kewajiban dalam Nilai Instrumental Pancasila
Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai dasar yang diwujudkan dalam bentuk
kebijakan, strategi, organisasi, system, rencana, dan program yang menjabarkan lebih
lanjut tentang nilai dasar tersebut. Oleh karena terikat oleh waktu, keadaan, tempat,
atau nilai membutuhkan perubahan untuk menyesuaikan dengan kondisi masyarakat.
Dengan adanya perubahan diharapkan nilai dasar ini tetap relevan dengan masalah-
masalah yang tengah dihadapi masyarakat. Nilai instrumental bersifat lebih khusus
dibandingkan dengan nilai dasar. Nilai instrumental merupakan pedoman pelaksanaan
kelima sila Pancasila. Hak dan kewajiban asasi manusia dijamin dan diatur oleh nilai-nilai
instrumental Pancasila. Berikut peraturan perundang-undangan yang menjamin hak dan
kewajiban asasi manusia.
a. UUD 1945, yaitu sebagai berikut.
1) Pasal 27, berisi hak dalam hukum dan pemerintahan, ha katas pekerjaan dan
penghidupan yang layak, serta hak untuk turut serta dalam upaya pembelaan
negara.
2) Pasal 28, berisi hak dalam bidang politik.
3) Pasal 28 A-J, berisi jaminan mengenai hak asasi manusia antara lain sebagian
berikut.
a) Hak untuk hidup (pasal 28A)
b) Hak berkeluarga (28B)
c) Hak mengembangkan diri (28C)
d) Hak keadilan (28D)
e) Hak kemerdakaan (28E)
f) Hak berkomunikasi (28F)
g) Hak keamanan (28G)
h) Hak kesejahteraan (28H)
i) Hak perlindungan (28I)
j) Kewajiban asasi (28J)
4) Pasal 29, berisi hak dalam bidang agama.
5) Pasal 30, berisi hak dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.
6) Pasal 31, berisi hak dalam bidang Pendidikan.
7) Pasal 32, berisi hak dalam bidang kebudayaan.
8) Pasal 33, berisi hak dalam bidang ekonomi.
9) Pasal 34, berisi hak untuk mendapatkan kesejahteraan bagi kaum kafir miskin dan
anak-anak terlantar.
b. Tap. MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia.
c. Ketentuan dalam undang-undang organik yaitu sebagai berikut.
1) UU No.5 Tahun 1998 tentang Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau
Penghukuman yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat
Manusia.
2) UU No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia.
a) Hak untuk hidup (pasal 9)
b) Hak untuk berkeluaraga (pasal 10)
c) Hak untuk mengembangkan diri (pasal 11-16)
d) Hak untuk memperoleh keadilan (pasal 17,18, dan 19)
e) Hak atas kebebasan pribadi (pasal 20-27)
f) Hak atas rasa aman (pasal 28-35)
g) Hak atas kesejahteraan (pasal 36-42)
h) Hak turutserta dalam pemerintahan (pasal 43 dan 44)
i) Hak Wanita (pasal 45-51)
j) Hak anak (pasal 52-66)
3) UU No.26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia.
4) UU No.11 Tahun 2005 tentang Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan
Politik.
5) UU No.12 Tahun 2005 tentang Kovenan Internasional Hak-Hak Ekonomi, Sosial,
dan Budaya
d. Ketentuan dalam Perpu No.1 Tahun 1999 tentang Pengalihan Hak Asasi Manusia.
e. Ketentuan dalam peraturan pemerintah (PP) yaitu sebagai berikut.
1) PP No.2 Tahun 2002 tentang Tata Cara Perlindungan terhadap Korban dan Saksi
dalam Pelanggaran Hak Asasi Manusia.
2) PP No.3 Tahun 2002 tentang Kompensasi, Restitusi, Rehabilitasi terhadap korban
Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat.
f. Ketentuan dalam keputusan presiden (keppres) yaitu sebagai berikut.
1) Keppres No.50 Tahun 1993 tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.
2) Keppres N0.83 Tahun 1998 tentang Pengesahan Konvensi Nomor 87 tentang
Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Berorganisasi.
3) Keppres No.31 Tahun 2001 tentang Pembentukan Pengadilan HAM pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pengadilan Negeri Surabaya, Pengadilan Negeri
Medan, dan Pengadilan Negeri Makasar.
4) Keppres No.96 Tahun 2001 tentang Perubahan Keprres Nomor 53 Tahun 2001
tentang Pembentukan Pengadilan Hak Asasi Manusia Ad Hoc pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat.
5) Keppres N0.40 Tahun 2004 tentang Rencana Aksi Nasioinal Hak Asasi Manusia
Indonesia Tahun 2004-2009
3. Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Nilai Praksis Sila-Sila Pancasila
Nilai praksis merupakan penjabaran nilai instrumental dalam situasi konkret pada
tempat dan situasi tertentu. Nilai praksis terdapat pada wujud penerapan nilai-nilai
Pancasila itu. Nilai praksis terkandung dalam kenyataan sehari-hari yaitu cara kita
melaksanakan nilai Pancasila terwujud apabila nilai-nilai dasar dan instrumental
Pancasila itu sendiri dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh warga
negara. Berikut sikap positif yang berkaitan dengan penegakan hak asasi manusia dalam
kehidupan sehari-hari.
a. Ketuhanan Yang Maha Esa.
1) Saling menghormati dan bekerja sama antar umat beragama.
2) Saling menghormati Kebebasan beribadah.
3) Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan kepada orang lain.
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
1) Mengakui kesamaan derajat, hak, dan kewajiban antar sesama manusia.
2) Saling menyayangi antar sesama manusia.
3) Tenggang rasa terhadap orang lain.
4) Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
5) Membela kebenaran dan keadilan
c. Persatuan Indonesia.
1) Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, serta keselamatan bangsa
dan negara diatas kepentingan pribadi dan/atau golongan.
2) Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
3) Cinta tanah air dan bangsa.
4) Bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia.
5) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-
Binneka Tunggal Ika.
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permustawaratan/perwakilan
1) Tidak memaksakan kehendak
2) Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan bersama.
3) Menerima dan melaksanakan hasil keputusan Bersama.
4) Mempertanggungjawaban keputusan bersama secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa.