Oleh:
makalah ini dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu. Makalah yang berjudul
Dunia” disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Hak Asasi
Prof. Dr. Satya Arinanto, S.H., M.H. Meski telah disusun secara maksimal
oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai manusia biasa sangat menyadari
makalah ini masih sangat banyak kekurangannya dan masih jauh dari kata
membangun dari para pembaca. Besar harapan penulis makalah ini dapat
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
ii
iii
.................................................................................................
52
B. Pengertian Uyghur Human Right Policy Act............................ 61
C. Implikasi Pemberlakuan Uyghur Human Right Policy Act
Oleh Amerika Serikat Terhadap Perdamaian Dunia
.................................................................................................
63
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 101
B. Saran ...................................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 104
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang mengemban tugas mengelola
harkat dan martabat Hak Asasi Manusia merupakan hak dasar yang secara
kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal dan langgem, oleh
1
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia, bagian mengingat, hal. 1
2
Ibid.
1
2
tuntutan itu didasarkan pada hukum alam. Teori yang mengajarkan bahwa
Rasial, dan Protokol Tambahan Kovenan Hak-hak Sipil dan Politik, yang
Konvensi ILO.4
Pengalaman pahit dan getir dari umat manusia dari perang dunia yang
telah terjadi dua kali, dimana harkat dan martabat hak-hak asasi manusia
dan penghargaan akan hak-hak asasi manusia ke dalam Piagam PBB yang
secara aklamasi oleh Sidang Umum Majelis Umum PBB pada tanggal 10
Desember 1948.6
upaya untuk mewujudkan HAM dalam kehidupan nyata sejak dahulu hingga
ada bukan karena diberikan oleh masyarakat dan kebaikan dari negara,
9
melainkan berdasarkan martabatnya sebagai manusia. Pengakuan,
6
Ibid.
7
Lihat juga Felani Ahmad Cerdas, “Jaminan Perlindungan Hak Pilih dan Kewajiban
Negara Melindungi Hak Pilih Warga Negara dalam Konstitusi (Kajian Kritis Pemilu Serentak
2019”, Fakultas Hukum Universitas Pattimura. Vol. 25 No. 1, Januari - Juni 2019: hal. 72 - 83
8
Osgar S. Matompo, “Pembatasan Terhadap Hak Asasi Manusia Dalam Prespektif
Keadaan Darurat”, Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Palu. Vol. 21 No.1 Juni
2014: hal. 58-72
9
Ibid.
4
tuanya dengan peradaban manusia, atau sama tuanya dengan perang itu
bahwa cara berperang yang tidak mengenal batas itu sangat merugikan umat
10
https://media.neliti.com/media/publications/164525-ID-none.pdf, Op. Cit.
11
Adnan Buyung Nasution, Op.Cit, hal. 26
12
Mochtar Kusumaatmadja, “Konvensi-Konvensi Palang Merah 1949”, Alumni,
Bandung, 2002, h. 12
5
berarti blok baru. Pembantaian itu mengakibatkan lebih dari seratus enam
tak sampai disitu, masih banyak lagi bentuk intimidasi Pemerintah Tiongkok
jenggot bagi lelaki muslim dan memakai pakaian islami bagi lelaki dan dan
perempuan.18
13
Ibid.
14
https://media.neliti.com/media/publications/164525-ID-none.pdf, Op.Cit.
15
Ibid.
16
http//:bungkamnya-penguasa-sekuler-negeri-Islam-terhadap-genosida-tiongkok-
terhadap muslim Uighur-adalah-pengkhianatan-terhadap-umat// diakses pada tanggal 6
Oktober 2022
17
www.hidayatullah.com/ramadhan/ramadhan-dimancanegara/read/2017/06/03/1178
74/ bulan-ramadhan-tidak-lewat-di-turkistan-timur.html diakses pada tanggal 6 Oktober 2022
18
Ibid.
6
memindahkan sekitar delapan juta bangsa Tiongkok dari keturunan Han yang
Amerika Serikat selaku negara yang memiliki hak veto 21saat ini
menerbitkan Uyghur Human Right Policy Act (UU Uighur) sebagai bentuk
19
https://www.merdeka.com/dunia/melihat-sejarah-penyebab-muslim-Uighur-alami-
diskriminasi.html, diakses pada tanggal 6 Oktober 2022
20
Ibid.
21
Lihat juga https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/31/213000169/hak-
veto-pbb- definisi-sejarah-dan-perdebatannya?page=all diakses pada tanggal 7 Oktober
2022
22
Lihat juga https://mediaindonesia.com/internasional/275601/parlemen-amerika-
serikat- loloskan-rancangan-uu-uighur diakses pada tanggal 7 Oktober 2022
23
Ibid.
24
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200528121729-4-161483/serangan-
terbaru-as-ketok-lagi-uu-uighur-buat-hukum-china diakses pada tanggal 7 Oktober 2022
7
B. Pokok Permasalahan
perdamaian dunia.
rekan-rekan mahasiswa.
1. Kerangka Teori
Ada beberapa teori yang penting dan relevan dengan persoalan HAM
antara lain teori hak-hak kodrati (natural rights theory), teori positivisme
Menurut teori hak-hak kodrati, HAM adalah hak-hak yang dimiliki oleh semua
orang setiap saat dan disemua tempat oleh karena manusia dilahirkan
dan harta kekayaan. Pengakuan tidak diperlukan bagi HAM, baik dari
pemerintah atau dari suatu sistem hukum, karena HAM bersifat universal.
dari manusia.25
Teori positivis termasuk salah satunya. Penganut teori ini berpendapat bahwa
25
Triyanto, Negara Hukum dan HAM , Yogyakarta, Ombak, 2013, hal. 29
9
mereka secara luas dikenal dan percaya bahwa hak harus berasal dari suatu
hukum atau kontrak. Hal tersebut dikatakan oleh Jeremy Bentham sebagai
berikut: “Bagi saya, hak merupakan anak hukum; dari hukum riil lahir hak riil,
tetapi dari hukum imajiner, dari hukum ‘kodrati’, lahir hak imajiner. Hak kodrati
adalah omong kosong belaka: hak yang kodrati dan tidak bisa dicabut adalah
kodrati. Keberatan utama teori ini adalah karena hak-hak kodrati sumbernya
dianggap tidak jelas. Menurut positivisme suatu hak harus berasal dari
suatu budaya terhadap budaya yang lain yang diberi nama imperalisme
Menurut para penganut teori relativisme budaya, tidak ada suatu hak
mengabaikan dasar sosial dari identitas yang dimiliki oleh individu sebagai
dan budaya dan tradisi-tradisi budaya dan peradaban yang berbeda yang
memuat cara-cara yang berbeda menjadi manusia. 27 Oleh karena itu, hakhak
yang dimiliki oleh seluruh manusia setiap saat dan disemua tempat
2. Kerangka Konsep
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada diri setiap
manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat
diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti
tanpa memnadang jenis kelamin, ras, warna kulit, bahasa, asal-usul bangsa,
umur, kelas, keyakinan politik, dan agama. Mereka semua berhak menikmati
27
Muladi, Hak Asasi Manusia, Bandung, Refika Aditama, 2005, hal. 70
28
Moh, Yasir Alimi, Advokasi Hak-Hak Perempuan Membela Hak Mewujudkan
Perubahan, Jakarta, LKIS, 1999, hal. 13
11
Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik. Salah satu tokoh ham di
Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di atas pesawat udara saat
tempat;
politik lainnya;
pemerintahan;
piutang, dll;
dan minat.
Seperti yang kita ketahui HAM yang dalam bahasa Inggris dikenal
Denmens sering disebut juga sebagai hak kodrat, hak dasar manusia atau
hak mutlak, dan dalam terjemahan bahasa Indonesia, sampailah pada hak-
Hak Asasi Manusia merupakan khas milik manusia dan oleh karena itu
tidak dapat dipisahkan, sehingga tidak seorang pun penguasa dan tidak satu
negara di Belanda, terdapat pula istilah grond rechten, kalau rechten diartikan
Rechten dapat kita terjemahkna dengan hak-hak dasar. Oleh karena itu,
diartikan Hak Asasi Manusia, maka HAM dirumuskan sebagai hakhak dasar
yang melekat pada diri manusia sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa.
Secara kodrat, yang tanpa hal itu seseorang tidak dapat hidup layak sebagai
manusia. HAM ini adalah sebagian dari sejumlah hak yang dimiliki manusia
29
AL Subandi Marsudi, Pancasila dan UUD 45 dalam Predigma Reformasi, Jakarta,
PT Raja Grafindo Persada, 2002, hal. 83
30
Sri Soemantri M, Makalah, HAM ditinjau dari Hukum Nasional dan Hukum
Internasional, disampaikan pada Internasional Refugee and Human Rights Protection, 1998,
hal. 1
14
adil dan sesuai dengan martabat manusia. Maksud untuk menjamin keadilan,
manusia. Dalam paham hak asasi manusia termasuk bahwa hak itu tidak
dapat dihilangkan atau dinyatakan tidak berlaku oleh negara. Negara dapat
saja tidak mengakui hak-hak asasi itu. Dengan demikian hakhak asasi tidak
dapat dituntut didepan hakim. Tetapi itulah yang menentukan, hak-hak itu
tetap dimiliki. Dan karena itu hak-hak asasi seharusnya diakui. Tidak
bahwa dalam negara itu martabat manusia belum diakui sepenuhnya. Itulah
itu sudah dikemukakan hampir sejak paham hak asasi lahir, yang barangkali
paling mengesankan ialah bahwa paham ini tidak dapat dimatikan; bahwa
masyarakat, mengakui semakin banyak hak asasi, bahwa tidak ada sistem
kekuasaan yang masih dapat bersikap masa bodoh terhadap hak-hak asasi
manusia.33
b. Pengertian Perdamaian
33
Bambang Sunggono dan Aries Harianto, Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia,
Bandung, CV. Mandar Maju, hal. 70
34
W. J. S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga, Jakarta,
Balai Pustaka, 2005, hal. 259
35
John M. Echols Dan Hassan Shadily, Kamus Indonesia- Inggris, Jakarta,
Gramedia, 1994, hlm. 129
16
secara tertulis. Dalam persengketaan selalu terdapat dua atau lebih pihak
banyak yang berhasil. Namun sering pula terjadi dikemudian hari salah satu
praktek sering perjanjian damai itu dilaksanakan secara tertulis, yaitu dibuat
E. Metode Penelitian
sesuatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikendaki, cara kerja
36
Syahmin A.K, Hukum Internasional Publik, Bandung, Binacipta, 2003, hal. 241
37
M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata, Jakarta, Sinar Grafika, 2008, hal. 296
17
1. Jenis Penelitian
Policy Act oleh Amerika Serikat terhadap pelanggaran HAM berat di Tiongkok
Sumber data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah data
sekunder. Data sekunder merupakan data yang dalam keadaan siap dan
yang berwujud laporan dan sebagainya. Jenis data sekunder adalah sebagai
berikut:
38
Mukti Fajar, Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris, Yogyakarta,
Pustaka Pelajar, 1999, hal. 36
39
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Raja
Grafindo Persada, 2006, hal. 118
40
Rianto Adi, Metode Penelitian Sosial dan Hukum, Jakarta, Granit, 2000, hal. 58
18
dengan permasalahan skripsi ini. Selain itu, penulis juga meneliti artikel-
artikel ilmiah yang dimuat dalam majalah maupun koran yang dimuat di
4. Analisis Data
41
Ibid, hal. 174
42
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta,
Rineka Cipta, 2002, hal. 126
43
Ibid, hal. 129
19
Analisis data yang dipakai dalam penulisan skripsi ini dianalisa dengan
dengan analisa kualitatif ini, penulis dapat membuat kesimpulan yang benar
F. Sistematika Penulisan
kesatuan yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya dan
Vienna dan Program Aksi. Serta yang terakhir kedelapan membahas tentang
Kaum Muslim Uighur dan Suku Han di Tiongkok, yang kedua membahas
Hak asasi manusia (human rights) merupakan hak yang melekat pada
diri manusia sejak terlahir sebagai manusia. Hak asasi manusia bersifat
setiap sosok manusia tak peduli apapun warna kulitnya, jenis kelaminnya,
Hak dalam hak asasi manusia mempunyai kedudukan atau derajat utama
kelahirannya. Seketika itu pula muncul kewajiban dari manusia lain untuk
menghormatinya.45
hal yang relatif baru. Argumentasi yang merujuk pada sejumlah traktat atau
meskipun sudah berkaitan erat dengan isu kemanusiaan, tidak menjadi dasar
44
Soetandyo Wignjosoebroto, Hak Asasi Manusia Konsep Dasar dan Perkembangan
Pengertiannya dari Masa ke Masa, Jakarta, Elsam, 2007, hal. 1
45
A. Masyhur Effendi, Perkembangan Dimensi Hak Asasi Manusia (HAM) dan
Proses Dinamika Penyusunan Hukum Hak Asasi Manusia (HAKHAM), Bogor, Ghalia
Utama,2005, hal. 8
22
23
yang kuat dalam pengaturan tentang HAM itu sendiri. Setelah dimasukkan
dalam Piagam PBB pada tahun 1945, barulah kita dapat berbicara mengenai
manusia yang dirancang pada awal kelahiran Komisi Hak Asasi Manusia
hak-hak asasi, dengan sendirinya rujukan paling baku ialah DUHAM. Ini
manusia.50
46
A. Masyhur Effendi, Op.Cit, hal. 10
47
Larry Cox, A Vision of a World Made New: The Universal Declaration of Human
Rights in a Time of Fear, Jurnal Online ProQuest, 2004, hal. Abstrac.
48
Ibid.
49
Ibid, hal. 2
50
Majda El-Muhtaj, Hak Asasi Manusia Dalam Konstitusi Indonesia Dari UUD 1945
Sampai Dengan Amandemen Uud 1945 Tahun 2002, Jakarta, Kencana, 2009, hal. 4
24
terhadap berbagai pelanggaran hak asasi manusia yang kian terjadi. Dalam
Mukadimah piagam tersebut diatur mulai dari hukum alam hingga martabat
yang melekat dalam diri manusia dan hak-hak yang tak dapat dicabut dari
sama dengan menghina hati nurani umat manusia. Oleh karena itu, Hak
seluruh umat manusia. Pasal 28 dari DUHAM adalah salah satu pasal yang
Setiap orang berhak atas suatu tatanan sosial atau tatanan internasional
direalisasikan.51
sebagai hak asasi yang harus dihormati, guna mencegah atau setidaknya
51
Declaration Universal of Human Rights, hal. 5
52
Suryadi Radjab, Dasar-dasar Hak Asasi Manusia, Jakarta, PBHI, 2002, hal. 7
25
melindungi (to protect), dan memenuhi (to fulfil) hak-hak asasi setiap
warganya.53
bagi penegakan HAM yang universal, sehingga Bab VII dari piagam PBB
Majelis Umum PBB sebagai standar umum pencapaian bagi semua orang
53
Ibid.
54
Chandra Muzaffar, Human Rights And New World Order, Hak Asasi Manusia
Dalam Tata Dunia Baru Menggugat Dominasi Global Barat, penerjemah Poerwanto,
Bandung, Mizan, 1995, hal. 200
26
Akan tetapi instrumen dan institusi PBB dianggap telah berhasil dalam
universal. Dengan kata lain, ada norma tertentu dalam penegakan HAM
kebangsaannya.
apabila: 55
asasi warganya.
55
Knut D. Asplund, Suparman Marzuki dan Eko Riyadi (Ed), Hukum Asasi
Manusia, Yogyakarta, PUSHAM UII, 2008, hal. 11
56
Ibid, hal. 12
27
lain.57
warga negaranya sendiri atau hak-hak asasi warga negara lain. Setelah
perang dunia kedua, pada tahun 1946 disusunlah rancangan Piagam Hak-
Hak Asasi Manusia oleh organisasi kerja sama untuk sosial ekonomi
57
Ibid, hal. 13
58
United Nations Human Rights Council, https://www.ohcr.org/EN/HRBodies/HRC/
Pages/Membership.aspx, diakses pada 7 Oktober 2022
28
tentang Hak-Hak Asasi Manusia, yang terdiri dari 30 pasal. Dari 58 Negara
itu, setiap tanggal 10 Desember diperingati sebagai hari Hak Asasi Manusia.
a. Hidup.
b. Kemerdekaan dan keamanan badan.
c. Diakui kepribadiannya.
d. Memperoleh pengakuan yang sama dengan orang lain menurut
hukum untuk mendapat jaminan hukum dalam perkara pidana,
seperti diperiksa di muka umum, dianggap tidak bersalah kecuali
ada bukti yang sah.
e. Masuk dan keluar wilayah suatu Negara.
f. Mendapatkan Suaka.
g. Mendapatkan status kenegaraan/kebangsaan.
h. Mendapatkan hak milik atas benda.
i. Bebas mengutarakan pikiran dan perasaan.
j. Bebas memeluk agama.
k. Mengeluarkan pendapat.
l. Mengadakan rapat dan berkumpul.
m. Mendapat jaminan sosial.
n. Mendapatkan pekerjaan.
o. Berdagang.
p. Mendapatkan pendidikan.
q. Turut serta dalam gerakan kebudayaan dalam masyarakat.
r. Menikmati kesenian dan turut serta dalam kemajuan keilmuan.
manusia untuk mewujudkan tertib dunia akan sulit dicapai. Demikian pula
mengangkat derajat manusia agar lebih adil, makmur, sejahtera, aman, tertib,
dimiliki oleh semua manusia tanpa pengecualiaan apapun, seperti ras, warna
kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pendapat yang berlainan,
negara atau bangsanya tidak mengakui hak asasi manusia karena apapun
bentuk negaranya maupun ideologi negara atau bangsa, hak asasi manusia
terhadap hak asasi manusia tidak memiliki batasan ruangan, waktu, maupun
batas wilayah. Artinya hak asasi manusia telah disepakati menjadi tata nilai
60
A. Masyhur Effendy, Op.Cit, hal. 127
61
Chandra Muzaffar, Op.Cit, hal. 202
30
dan norma pergaulan internasional yang berlaku di semua negara. Hal ini
achievements for all people and all nations. It sets out, for the first
terdapat dalam Vienna Declaration Tahun 1993 yang merupakan hasil dari
konfrensi dunia Hak Asasi Manusia yang diselenggarakan oleh PBB pada
1 Deklarasi Vienna bahwa sifat universal dari hak asasi manusia dan
yaitu hak asasi manusia adalah untuk semua orang (all human being)
diskriminatif termasuk juga bebas dari diskriminasi rasial. Bahkan salah satu
tujuan dari PBB adalah untuk melawan semua jenis diskriminasi, termasuk
62
Ibid, hal. 188
63
Bambang Sunggono,Op.Cit, hal. 77
31
dan Budaya
Kovenan ini lahir pada tuhun 1966, diadopsi pada 16 Desember 1975,
dan berlaku pada 3 Januari 1976. Kovenan ini mengakui bahwa setiap
manusia memiliki hak ekonomi, sosial dan budaya. Hak ekonomi, sosial dan
budaya mencakup: hak atas pekerjaan; hak untuk membentuk serikat kerja;
hak atas pensiun; hak atas tingkat kehidupan yang layak bagi dirinya dan
penting dalam konteks hak ekonomi, sosial dan budaya. Hal ini dapat
Budaya yang diadopsi oleh PBB pada tahun 1966 dan juga mulai berlaku
65
pada tahun 1976, pada waktu yang bersamaan dengan ICCPR.
yang sama pentingnya dalam hukum hak asasi manusia Internasional yaitu
64
Abu Rokhmad, “Hak Asasi Manusia Dan Demokrasi Di Era Globalisasi: Menuju
Promosi dan Perlindungan Hak Asasi Manusia Generasi Kedua”, Jurnal Hukum, Vol. XV, No.
3, Desember 2005, hal. 496
65
Erlies S. Nurbani, “Kewajiban Indonesia Berdasarkan Ketentuan yang Bersamaan
Konvensi Jenewa 1949”, Jurnal Hukum Jatiswara, Vol. 33 No.3 November 2018, hal. 340
32
formal dari suatu negara agar Konvenan tersebut menjadi hukum positif yang
hak yang diakui dalam konvenan hak ekonomi, sosial dan budaya tidak
hanya didasarkan pada kebutuhan dan keinginan dari sistem sosialis, atau
politik apapun yang beragam dengan syarat bahwa sifat saling terkait, saling
bergantung dan tidak terbagi-bagi antara hak sipil dan politik dengan hak
ekonomi, sosial dan budaya diakui, dilindungi dicerminkan dalam sistem dari
menikmati hak ekonomi, sosial dan budaya tanpa ada diskriminasi dapat
dicermati dalam Pasal 2 (2) yang menentukan bahwa : “Negara pihak berjanji
untuk menjamin bahwa hak-hak yang diatur dalam konvenan ini akan
66
Chandra Muzaffar, Op.Cit, hal. 195
67
Ibid, hal. 197
33
kelamin, bahasa, agama, politik atau pendapat lainnya, asal usul kebangsaan
Uighur.68
produk perang dingin hasil kompromi politik antara kekuatan negara blok
Sosialis melawan blok Kapitalis. Situasi politik dunia semasa perang dingin
digarap oleh Komisi HAM PBB. Hal ini terlihat dengan adanya pemisahan
kategori hak sipil dan politik dengan hak dalam kategori ekonomi, sosial dan
68
Kartini Sekartaji, “Prospek dan Tantangan International Criminal Court”, Jurnal
Hukum dan pemban- gunan, Nomor 2 tahun XXXIV, April-Juni, 2004, hal. 97
69
Ibid, hal. 101
34
Kovenan ini lahir tahun 1966, diadopsi pada 16 Desember 1975 dan
and Political Rights menjamin hak atas identitas nasional, etnis, agama, atau
bahasa, dan hak untuk mempertahankan ciri-ciri yang ingin dipelihara dan
atau tidak. Sehingga ketentuan ini berlaku bagi kelompok minoritas yang
diakui oleh suatu negara maupun kelompok minoritas yang tidak mendapat
Hak-hak sipil dan politik yang dijamin dalam kovenan ini yaitu: hak atas
hidup; hak atas kebebasan dan keamanan diri; hak atas keamanan di muka
negara yang represif. ICCPR diratifikasi lebih dari 141 negara, artinya tidak
kurang dari 95 persen negara anggota PBB -berjumlah 159 negara- menjadi
Negara Pihak (State Parties) dari kovenan tersebut. Dari segi tingkat
70
Moh. Rosyid, Menggugah Peran Hukum Humaniter Internasional Islam dalam
Mengurai Konflik Etnis Perspektif Sejarah, Jurnal Wacana Hukum Islam dan Kemanusiaan,
Vol. 12 No. 2, 2012, hal. 197
71
Ibid, hal. 198
35
Sesuai dengan namanya Konvenan Hak Sipil dan Politik, maka pada
perlindungan terhadap hak sipil dan politik (civil liberties) yang esensial atau
merupakan bagian dari prinsip keseyaraan hak asasi manusia secara tegas
ditentukan dalam beberapa pasal yaitu Pasal 2 Ayat (1), Pasal 3, Pasal 4
Ayat (1), Pasal 20 ayat (2), Pasal 26, dan Pasal 27 Konvenan Hak sipil, yang
terkait dengan substansi Pasal 24 Konvenan Hak sipil dan politik antara lain
diskriminasi atas dasar apapun seperti ras, warna kulit, jenis kelamin,
bahasa, agama, asal usul kebangsaan atau sosial dan status kepemilikan
antara laki-laki dan perempuan, bahkan diegaskan pula bahwa negara pihak
diskriminasi.75
larangan diskriminasi harus segera diwujudkan, hal ini merupakan sifat hak
74
Chandra Muzaffar, Op.Cit, hal. 190
75
Ibid, hal. 198
37
sipil dan politik yang paling mendasar. Ditentukan dalam Pasal 2 ayat (2),
bahwa:76
pemulihan yang efektif apabila ada hak dan kebebasan yang diakui dalam
kovenan ini, mulai dari pasal 3 yang harusnya Negara-negara pihak kovenan
ini berjanji untuk menjamin hak-hak yang sederajat dari laki-laki dan
perempuan untuk menikmati semua hak sipil dan politik yang telah diatur
dalam kovenan ini, akan tetapi Pemerintah Tiongkok tidak memberikan hak
tersebut kepada kaum muslim Uighur. Pasal 6 ayat (1) yang menjelaskan
bahwa setiap manusia berhak atas hak untuk hidup yang melekat pada
76
Harry Purwanto, “Persoalan di Sekitar Pelanggaran HAM yang Berat di Indonesia”,
Jurnal Mimbar Hukum, hal. 70
77
Ibid, hal. 75
38
dirinya. Hak ini wajib dilindungi oleh hukum, tidak seorang pun dapat
muslim Uighur.78
Konvensi ini mulai berlaku tahun 1981. Dokumen ini merupakan alat
asasi wanita, dan mencakup peranan dan status mereka. Dengan demikian
isu besar dari banyak negara, hal ini dapat dicermati dari pendirian Sub
Komisi dari Komisi HAM yang pada awalnya didedikasikan untuk mencegah
Racial Discrimination) yang disahkan oleh Resolusi PBB No. 2106 (XX) 21
Desember 1965 dan berlaku pada 4 Januari 1969, yang melibatkan 168
negara peserta.80
prinsip atas martabat dan kesederajatan yang sama bagi semua manusia.
Oleh karena itu, disepakati agar seluruh Negara anggota PBB mengambil
warna kulit, jenis kelamin, bahasa atau agama atau asal usul kebangsaan. 81
diskriminasi.82
80
Nurcholis Madjid, “Hak Asasi Manusia dalam Tinjauan Semangat Keagamaan”
Jurnal Islamika No. 6 Jakarta, 1995, hal. 87
81
Titis Eddy Arini, Hak Asasi Manusia; Refleksi Filosofis atas Deklarasi Universal
Hak Asasi Manusia, Jakarta, PT. Gramedia Utama, 1996, hal. 6
82
Rozali Abdullah, Perkembangan HAM dan Keberadan Peradilan di Indonesia,
Jakarta, Ghalia Indonesia, 2002, hal. 87
40
Jika dilihat dari pasal tersebut dan dikaitkan dengan pelanggaran HAM
telah melanggar peraturan yang terdapat dalam konvensi ini, hal ini
hamil pada kaum muslim Uighur untuk menggugurkan anaknya, yang secara
83
R. Wiyono, Pengadilan Hak Asasi Manusia di Indonesia, Yogyakarta, Kencana,
2006, hal. 14
84
Eko Riyadi dan Supriyanto Abdi, Mengurai Kompleksitas Hak Asasi Manusia:
Kajian Multi Perspektif, Yogyakarta, PUSHAM UII, 2007, hal. 529
41
praktek rasis guna memajukan saling pengertian antar ras serta membangun
rasial.85
Konvensi ini mulai berlaku sejak 4 januari 1969 dan diratifikasi oleh
Tahun 1999. Di dalam konvensi ini terdapat larangan terhadap segala bentuk
diskriminasi rasial dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Selain
itu, konvensi ini juga menjamin hak setiap orang untuk diperlakukan sama
didepan hukum (equality before the law) tanpa membedakan ras, warna kulit,
85
ELSAM, Konvensi Internasional Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial,
diakses pada http://referensi.elsam.or.id, tanggal 7 Oktober 2022
42
asal usul dan suku bangsa. Konvensi ini juga membentuk sebuah komite
orang tanpa menbedakan ras, warna kulit asal bangsa dan suku bangsa,
untuk diperlakukan sama didepan hukum, hal ini telah dijelaskan pada pasal
tetapi pada prakteknya Negara Tiongkok malah melanggar isi dari konvensi
ini dengan melakukan pelanggaran HAM pada kaum muslim Uighur dengan
muslim Uighur untuk kebebasan beragama, tuduhan teroris tanpa dasar serta
hukum mengenai kedudukan anak. Oleh karena itu, Konvensi Hak Anak ini
memasukkan hak sipil, hak politik, hak ekonomi dan hak budaya. 90
hak anak jelas melewati perjalanan yang cukup panjang dimulai dari usaha
perumusan draf hak- hak anak yang dilakukan Mrs. Eglantynee Jebb, pendiri
“Piagam Anak” pada tahun 1923. Beliau menulis: “Saya percaya bahwa kita
hak anak tersebut, hal itu terbukti pada saat ini banyak anak-anak dari kaum
Anak dewasa ini telah diratifikasi oleh banyak negara anggota PBB. Sampai
Somalia diantaranya.94
Program Aksi
Vienna disetujui pada tanggal 25 Juni 1993, pada bagian pertama dan juga
dalam beberapa alinea lain dari Deklarasi Vienna ini dikemukakan mengenai
dalam penerapan hak asasi manusia. Deklarasi Vienna juga secara khusus
Manusia.95
kelompok minoritas dalam satu negara dapat dicermati pada bagian pertama
perlindungan semacam itu terhadap stabilitas sosial dan politik dari negara
menerapkan secara efektif dan seutuhnya, semua hak asasi manusia dan
orang dari Kelompok Minoritas dari segi Kebangsaan atau etnis, agama dan
maupun di depan publik, dengan bebas, dan tanpa campur tangan maupun
dalam Bagian Kedua huruf B Deklarasi Vienn, kiranya ada tiga hal yang
96
Ibid, hal. 21
97
Direktorat Bina HAM, Monograf Mata Kuliah Hukum dan HAM, Jakarta,
Kementerian Hukum & HAM RI, 2005, hal. 39
47
atau etnis, agama dan bahasa, seperti yang tertera dalam butir ke 26, Bagian
dalam semua aspek kehidupan, politik, ekonomi, sosial, agama dan budaya
deklarasi ini berusaha untuk melindungi kaum minoritas di seluruh dunia dari
“dikatakan” terlibat dalam gerakan teroris yang dipimpin dan dibiayai oleh
Melawan Rasisme
langkah konkrit dalam suatu program aksi, yang isinya: Mendesak negara
99
Tiron Slamet Kurnia, Reparasi (Reparation) Terhadap Korban Pelanggaran HAM di
Indonesia, Bandung, Citra Aditya Bakti, 2005, hal. 62
100
Andrey Sujadmoko, Hukum HAM dan Hukum Humaniter, Jakarta, RajaGrafindo
Persada, 201, hal. 80
49
yang mempunyai beragam etnis, bahasa, agama, dan budaya apalagi masa
dan bangsa yang selama ini telah direbut oleh Pemerintah Tiongkok. Dengan
kaum muslim Uighur, hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya penyiksaan
khususnya pelanggaran HAM pada kaum muslim Uighur yang dilakukan oleh
serta melindungi dari diskriminasi rasial, apabila setiap Negara di dunia ikut
benarnya. Akan tetapi pada prakteknya masih banyak Negara yang tidak
Hal itu dapat kita lihat dari Negara Tiongkok yang ikut serta dan telah
104
R Muhammad Mihradi, “Menelaah Kebijakan Penegakan Hak Asasi Manusia:
Analisis Sosio Yuridis”, Jurnal Keadilan, Vol.2 No.2 Tahun 2002, hal. 21
105
Romli Atmasasmita, Reformasi Hukum, Hak Asasi Manusia dan Penegakan
Hukum, Bandung, Mandar Maju, 2001, hal. 147-148
BAB III
Han di Tiongkok
daerah Asia Tengah dan Timur. Etnis Uighur banyak tinggal di Xinjiang
daerahnya itu Uighuristan atau Turkestan timur. 106 Kemerdekaan suku Uighur
didapatkan saat Kekaisaran Gokturk Turk di Asia Tengah runtuh pada tahun
724 Masehi.107
Raja Qutlugh Bilge Kol yang saat itu memimpin suku Uighur pun
bagian barat. Raja atau Khan mereka, Outlugh Bilge Kol, mendirikan
kekaisaran yang lebih kecil di tempat yang kini menjadi Mongolia dan
ujung timur jalur sutra. Putranya, Byanchur Khan naik tahta pada tahun
106
id.wikipedia.org/wiki/Suku_Uighur diakses pada tanggal 8 Oktober 2022
107
https://www.minews.id/kisah/suku-uighur-pernah-dirikan-kekaisaran-yang-kuasai-
cina- begini-kisahnya diakses pada 8 Oktober 2022
52
53
kekaisaran Uighur.108
kemudian menikahi putri dari Kaisar Suzong Ningo, namun Bayanchur Khan
Tenri Bogu dan pasukannya terus bertugas sebagai pasukan bayaran untuk
108
id.wikipedia.org/wiki/Suku_Uighur diakses pada tanggal 8 Oktober 2022
109
Ibid.
54
dengan tepi utara lembah sungai Tarim dengan budaya Tokharia, Kaum Han
keberadaan dalam jumlah kecil. Mereka juga pernah menguasai Turfan dan
Beshbaliq pada kurun waktu antara 790 dan 821 M. Mereka lalu melakukan
perjanjian damai dengan Kaum Tibet yang pada waktu itu menguasai dua
negara- kota tersebut. Selain itu, merea juga memiliki keberadaan di Kucha
110
Ryseldha Claudya Purba, “Upaya Tiongkok Dalam Mempertahankan Provinsi
Xinjiang Ditengah Tekanan Internasional”, Journal of International Relations, Volume 6,
Nomor 4, 2020, hal. 580
111
Melpayanty Sinaga, “Ketegangan Etnis Di China: Konflik Xinjiang Dalam
Perspektif Konstruktivisme,” Jurnal Ilmiah Kajian Keimigrasian, Vol. 4 No. 2 Tahun 2021, hal.
109
55
Khalifah Al-Walid Bin Abdul Malik (Al-Walid I), salah satu khalifah dinasti
kitabnya Tarikh Ar-Rusul Wal Muluk (Sejarah Para Rasul dan Raja). Setelah
Tengah ini.112
Turkistan Timur adalah Republik Islam yang berumur pendek, didirikan pada
Sedang Republik Turkistan Timur Kedua dibentuk pada 1944 dan bertahan
112
Rohmatun Nafi’ah, “Kiri Islam Hassan Hanafi dan Relevansinya dengan Peristiwa
Penindasan Muslim Ughiur China Tahun 2019,” Jurnal Refleksi Vol. 21 No. 2, Juni 2020, hal.
197
113
Wahyu Fathurrahman, “Tinjauan Ham Internasional Terhadap Praktik Diskriminasi
Di Xinjiang China,” Jurnal Islam Nusantara 1, no. 2 (2017), hal. 1
56
mereka telah memeluk agama Islam sejak tahun 934 M yaitu pada masa
Muslim Uighur, wilayah ini dikenal dengan nama (yang sekarang di paksa
minoritas di Tiongkok, mewakili antara 0,45 persen hingga 1,8 persen dari
kaum muslim Uighur. Namun konflik tersebut kemudian justru terlihat sebagai
a. Underlying Causes
1) Faktor Struktural
Tiongkok.117
2) Faktor Politik
116
Jawahir Tantowi, Hukum Internasional di Indonesia, Yogyakarta: Madyan Press,
2002, hal. 136
117
Dedi Supriyadi, Internasional (dari konsepsi sampai aplikasi), Bandung: Pustaka
Setia, 2011, hal . 231
58
memicu konflik antara etnis mayoritas yaitu suku Han dengan etinis
3) Faktor Ekonomi
hingga pada saat ini sebagian kaum muslim Uighur masih bekerja
118
Ibid.
119
LG. Saraswati dkk, Hak Asasi Manusia , Teori hukum dan Kasus, Jakarta: UI
Press, 2006, hal. 195
59
dipenjara.120
b. Proximate Causes
1) Faktor Struktural
2) Faktor Politik
120
Tiongkok Perketat aturan di Xinjiang, diakses pada
http://www.Muslimdaily.net/berita/internasional/4572/Tiongkok‐perketat‐aturan‐di‐xinjiang
pada 8 Oktober 2022
121
Faisal Irfani, Nasib Muslim Uighur di Cina: Dituduh Teroris & Ditahan di
Kamp¸diakses pada https://tirto.id/nasib-muslim-uighur-di-cina-dituduh-teroris-ditahan-di-
kamp-cWFL tanggal 8 Okotber 2022
60
di dataran Tiongkok.122
3) Faktor Ekonomi
perekonomian.123
itu disahkan di Senat Amerika dengan persetujuan suara bulat. Pada tanggal
3 Desember 2019, versi RUU yang lebih kuat disahkan oleh Dewan
yang direvisi diperkenalkan dan disetujui oleh Senat pada 14 Mei 2020. Pada
124
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Uyghur_Human_Rights_Policy_Act, diakses pada
tanggal 8 Oktober 2022
125
Ibid.
62
Serikat, Badan AS. bagi Media Global untuk melaporkan masalah terkait
dalam waktu 180 hari. Laporan tersebut akan menunjuk pejabat Tiongkok
minoritas Muslim, dan penolakan mencolok lainnya atas "hak untuk hidup,
126
Kebijakan One China policy, dan penerapannya pada etnis muslim uighur, diakses
dari http://saveuyghur.org , diakses pada 8 Oktober 2022
127
China Human Rights Watch Backgroubder, diakses dari
http://hrw.org/legacy/backgrounder/asia/china.htm, diakses 8 Oktober 2022
63
adalah untuk kepentingan nasional Amerika Serikat. RUU itu juga akan
Sejak berlakunya Uyghur Human Right Policy Act pada tahun 2020 ini,
dunia menjadi lebih terstruktur dan mempunyai agenda jelas, salah satunya
Right Policy Act semakin didengar oleh dunia internasional tidak lain karena
harapan baru bagi pendukung Uighur diseluruh dunia. Karena pada tahun
1990-an, pendukung Uighur diseluruh dunia masih sangat lemah dan hampir
tidak terlihat.131
Pada pertengahan 2020, salah satu pendiri Proyek Hak Asasi Manusia
Pencegahan Kerja Paksa Uighur, yang akan mengarahkan Bea Cukai dan
130
Wikipedia, Uighur Human Right Policy Act, diakses pada
https://en.wikipedia.org/wiki/UyghurHumanRightsPolicyAct, tanggal 8 Oktober 2022
131
Yitzhak Shichor, Internal and External Challenges of Uyghur Separatism and
Islamic Radicalism to Tiongkok‟s Rule in Xinjiang, Asian Affairs: An American Review,
Vol.32, No.2, 2005
132
https://www.voaindonesia.com/a/dpr-as-sahkan-ruu-larang-barang-barang-
produksi- xinjiang/5595184.html diakses pada tanggal 8 Oktober 2022
65
sanksi kepada mereka yang diduga memiliki peran dalam pengawasan dan
penahanan massal.133
Serikat kepada dunia internasional, namun masih perlu melewati proses yang
Karena masih ada beberapa kendala yang harus dihadapi Amerika Serikat,
Konflik internal merupakan hal yang sulit untuk diselesaikan jika tidak
Pemerintah Tiongkok terkait kasus kaum muslim Uighur. Hal ini terjadi karena
berpengaruh pada dunia internasional saat ini. Sangat sulit jika seluruh
terjadi di negara tersebut. Terlebih media yang memberitakan hal ini sangat
terbatas dan Pemerintah Tiongkok menutup rapat mengenai kasus ini pada
pemegang hak veto. Hak veto sendiri telah menjadi ancaman bagi terciptanya
salah satu negara pemegang hak veto di PBB memiliki kewenangan untuk
bahwa hak veto merupakan salah satu hambatan Amerika Serikat dalam
memperjuangkan kasus pelanggaran HAM kaum muslim Uighur ini di PBB. 136
Hal ini disebabkan oleh adanya hak veto yang dimiliki Tiongkok pada Dewan
pemegang hak veto yang hanya menyuarakan hak-hak Uighur rasanya akan
seharusnya gencar memberitakan hal ini agar pandangan dunia luar semakin
136
Laporan Lengkap Human Right Watch “Memberantas Virus Ideologis”, diakses
pada https://www.hrw.org/id/news/2018/09/322309, tanggal 8 Oktober 2022
137
Ibid.
68
BAB IV
NEGARA
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada diri setiap
manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat
diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang baik kita mesti
tanpa memnadang jenis kelamin, ras, warna kulit, bahasa, asal-usul bangsa,
umur, kelas, keyakinan politik, dan agama. Mereka semua berhak menikmati
Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik. Salah satu tokoh ham di
138
Moh, Yasir Alimi, Advokasi Hak-Hak Perempuan Membela Hak Mewujudkan
Perubahan, Jakarta, LKIS, 1999, hal. 13
139
Ahmad Rosman, Pengantar Hukum Humaniter, Jakarta, Sinar Grafika, 1999, hal.
172
69
70
Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di atas pesawat udara saat
tempat;
perkumpulan;
pemerintahan;
71
piutang, dll;
dan minat.
Seperti yang kita ketahui HAM yang dalam bahasa Inggris dikenal
Denmens sering disebut juga sebagai hak kodrat, hak dasar manusia atau
72
hak mutlak, dan dalam terjemahan bahasa Indonesia, sampailah pada hak-
Hak Asasi Manusia merupakan khas milik manusia dan oleh karena itu
tidak dapat dipisahkan, sehingga tidak seorang pun penguasa dan tidak satu
negara di Belanda, terdapat pula istilah grond rechten, kalau rechten diartikan
rechten dapat kita terjemahkna dengan hakhak dasar. Oleh karena itu, kalau
Hak Asasi Manusia, maka HAM dirumuskan sebagai hakhak dasar yang
melekat pada diri manusia sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa. Secara
kodrat, yang tanpa hal itu seseorang tidak dapat hidup layak sebagai
manusia. HAM ini adalah sebagian dari sejumlah hak yang dimiliki manusia
adil dan sesuai dengan martabat manusia. Maksud untuk menjamin keadilan,
140
AL Subandi Marsudi, Op.Cit hal. 83
141
Sri Soemantri M, Op.Cit, hal. 1
73
manusia. Dalam paham hak asasi manusia termasuk bahwa hak itu tidak
dapat dihilangkan atau dinyatakan tidak berlaku oleh negara. Negara dapat
saja tidak mengakui hak-hak asasi itu. Dengan demikian hakhak asasi tidak
dapat dituntut didepan hakim. Tetapi itulah yang menentukan, hak-hak itu
tetap dimiliki. Dan karena itu hak-hak asasi seharusnya diakui. Tidak
bahwa dalam negara itu martabat manusia belum diakui sepenuhnya. Itulah
itu sudah dikemukakan hampir sejak paham hak asasi lahir, yang barangkali
142
Mahrus Ali dan Bayu Aji Pramono, Perdagangan Orang: Dimensi, Instrumen
Internasional dan Pengaturannya di Indonesia, Bandung, Citra Aditya Bakti, 2011, hal. 7
143
Mahrus Ali dan Bayu Aji Pramono, Perdagangan Orang : Dimensi, Instrumen
Internasional Dan Pengaturannya Di Indonesia, Bandung, Citra Aditya Bakti, 2011, hal. 17
74
paling mengesankan ialah bahwa paham ini tidak dapat dimatikan; bahwa
masyarakat, mengakui semakin banyak hak asasi, bahwa tidak ada sistem
kekuasaan yang masih dapat bersikap masa bodoh terhadap hak-hak asasi
manusia.144
lengkap dalam daftar hak-hak asasi manusia seperti halnya piagam HAM
144
Bambang Sunggono dan Aries Harianto, Bantuan Hukum dan Hak Asasi
Manusia, Bandung, CV. Mandar Maju, hal. 70
145
Ibid, hal. 19
75
Undang Dasar 1945 kehadirannya lebih dahulu daripada deklarasi hak asasi
manusia.146
1945 dapat dilihat dari ketentuan dalam Pembukaan dan pasal-pasal Batang
X pada konstitusi Amerika Serikat. Cara semacam ini akan menjamin tetap
terhadap pelanggarnya.148
148
J. Agung Indratmoko, Pengaruh Globalisasi Terhadap Kenakalan remaja di Desa
Sidomukti Kecamatan Mayang Kabupten Jember, Citizship Jurnal Pancasila dan
Kewarganegaraan Vol 3 No 1 Maret 2017, 135
149
Nurhaidah dan M. Insya Musa, Dampak Pengaruh Globalisasi agi Kehidupan
Bangsa Indonesia, Jurnal Pesona Dasar Vol 3 No 3 April 2015, 1-14
77
Soekarno menyatakan bahwa dikemudian hari akan dibuat suatu UUD baru,
karena UUD yang dibuat adalah UUD sementara atau sebagai UUD kilat.
Oleh karena itu, pembentuk UUD menyadari bahwa UUD tersebut tidak
Hak Asasi Manusia yang selama ini kurang memperoleh perhatian oleh
150
Sutiarnoto, Hukum Penyelesaian Sengketa Perdagangan Internasional, Medan:
USU Press, 2016, hal. 77
151
Riza Damanik, dkk, Menjala ikan terakhir (Sebuah Fakta Krisis di Laut Indonesia),
Jakarta, Walhi, 2008, hal. 67
78
memunculkan satu bab khusus mengenai Hak Asasi Manusia, yaitu Bab
XA.152
asasi manusia bukan tanpa batas. Hak Asasi Manusia bukanlah sebebas-
28J mencakup dari Pasal 28A sampai Pasal 28I Undang-Undang Dasar
1945. Oleh karena itu, hal yang perlu ditekankan bahwa hak-hak asasi
manusia yang diatur dalam Undang-Undang Dasar 1945 tidak ada yang
bersifat mutlak, termasuk hak asasi yang diatur oleh Pasal 28I ayat (1)
Undang Dasar 1945, bahwa seluruh Hak Asasi Manusia yang tercantum
152
Ibid, hal. 378
153
T. May Rudi, Hukum Internasional 2, Bandung, Penerbit Refika Aditama, 2009,
hal. 8
79
bahwa Hak Asasi Manusia dapat dibatasi juga diperkuat oleh ketentuan
Pasal 28J sebagai Pasal penutup dari seluruh ketentuan yang mengatur
Secara penafsiran sistematis, Hak Asasi Manusia yang diatur dari Pasal 28A
Dasar 1945.154
Ketatapan MPR Nomor XVII/ MPR/1998 Tentang Hak Asasi Manusia, yang
1999 Tentang Hak Asasi Manusia. Ketentuan Hak Asasi Manusia dalam
Undang-Undang Dasar 1945 yang menjadi basic law adalah norma tertinggi
yang harus dipatuhi oleh negara. Oleh karena letaknya dalam konstitusi,
dan dijamin pelaksanaannya oleh negara. Oleh karena itu, Pasal 28I ayat (4)
155
Undang-Undang Dasar 1945 ditegaskan:
154
Direktorat Perdagangan, Perindustrian, Investasi dan HKI, Sekilas WTO, Jakarta:
Direktorat Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Indonesia, 2011, hal. 3.
155
Ibid.
80
dengan nuansa politis sehingga dapat mengurangi makna dari Hak Asasi
Hal ini ditandai dengan dengan tidak diakuinya asas berlaku surut bagi
melindungi Hak Asasi Manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang
156
Astim Riyanto, World Trade Organization (Organisasi Perdagangan Dunia),
Bandung: Penerbit YAPEMDO, 2003, hal. 16
157
Ibid, hal. 23
81
amandemen kedua.
Kebebasan pers adalah suatu tiang pancang utama negara demokratis. Pers
hadir guna mengontrol kekuasaan ketika konsep check and balances tak
penambahan ayat dalam Pasal 28F, yang berbunyi (Kelompok DPD di MPR
RI, 2011): Negara wajib menjamin kebebasan pers dan kebebasan media
kebebasan pers merupakan hak dasar dan merupakan pilar negara hukum,
158
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, Yogyakarta:
LKIS 2008, hal. 22
159
Jakob Oetama, Pers Indonesia: Berkomunikasi Dalam Masyarakat Tidak Tulus,
Jakarta: Penerbit Buku Kompas, 2001, hal. 2
82
lainnya. Selain penegasan sebagai negara hukum yang memiliki ciri pers
kuat bagi para pekerja pers yang hingga saat ini masih mendapat perlakuan
Kedua, hak perempuan, hak asasi perempuan adalah hak yang dimiliki
oleh seorang perempuan baik karena dia seorang manusia maupun sebagai
sangat penting karena terdapat kodrat yang berbeda anatara laki-laki dengan
Implemnetasi dari hak perempuan dalam ruang politik, ekonomi, sosial, dan
160
Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, hal. 296
161
Ibid.
83
biologis.162
pengaturan tersendiri mengenai hak ini. Hak perempuan hak atas reproduksi,
kenyataan bahwa sering sekali hak atas kesehatan reproduksi yang baik
mogok merupakan suatu hak yang tidak boleh ditawar-tawar lagi. Kaum
hak berdemontrasi dan mogok. Oleh karena itu, hak pekerja harus dijamin
pada tingkat konstitusi, bahwa setiap orang berhak untuk berkerja serta
mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
Setiap orang berhak atas hubungan kerja yang adil. Setiap pekerja berhak
hukum atau “legal empowerment” bagi rakyat agar hak-hak mereka yang
HAM dalam konstitusi Republik Rakyat Cina 2004 diatur dalam Bab II
dari Pasal 33 hingga Pasal 56 atau sebanyak 24 Pasal. Judul Bab ini sangat
khas jika dibandingkan dengan konstitusi negara lain. Judulnya adalah “Hak
Dan Kewajiban Dasar Warga Negara” (The Fundamental Rights and Duties
164
Ibid.
165
Muhaimin, Pemikiran Pendidikan Islam, Bandung: Trigenda Karya, 1993, hal. 11
166
Sondang P. Siagian, Filsafat Administrasi, Jakarta, Gunung Agung, 1980, hal. 68
85
kewajiban dasar. dan dari segi jumlah pasal dapat dilihat 19 Pasal
2. obyek yang diatur adalah warga negara (Citizen) dan bukan orang
sebagai berikut: “All citizen of the people’s republic of China are equal
before the law. Every citizen enjoys the rights and at the sime time
must perform the duties prescribed by the Constitution and the law”.
warga negara memiliki hak dan pada saat yang sama juga wajib
pada kemulyaan martabat manusia dari setiap individu, atau ….”the concept
167
Bambang Ariyanto, “Tinjauan Yuridis Pembubaran Organisasi Kemasyarakatan”,
Fakultas Hukum Universitas Hang Tuah Surabaya, Jurnal Perspektif Hukum, Vol. 15 No. 2
November 2015 , hal. 128-146
86
menegaskan bahwa semua warga negara RRC memiliki hak dasar dan
mengatur hak politik. Dinyatakan bahwa semua warga negara RRC yang
telah mencapai umur 18 tahun memiliki hak suara dalam pemilu tanpa
hukum.168
sebagai berikut:169
warga negara untuk percaya atau tidak percaya pada suatu agama
pendidikan. 170
170
Bahder Johan Nasution, Negara Hukum dan Hak Asasi Manusia, Bandung,
Mandar Maju, 2014, hal. 1
171
Sudjito, “Membaca KepentinganPolitik di Balik Perppu Ormas dan Implikasi
Sosiologisnya pada Masyarakat” Law UII, 19 Oktober 2017, hal. 19
88
apapun dilarang.172
Dinyatakan bahwa rumah tempat tinggal warga negara adalah tidak dapat
kebebasan dan prevasi surat menyurat kecuali atas alasan keamanan negara
atau atas pemeriksaan perkara pidana, pejabat keamanan publik atau organ
mengajukan saran kepada suatu organ atau fungsionaris negara (the rights
dalam kontek ini di nyatakan bahwa warga negara dapat melakukan gugatan
172
http//:bungkamnya-penguasa-sekuler-negeri-Islam-terhadap-genosida-tiongkok-
terhadap muslim Uighur-adalah-pengkhianatan-terhadap-umat// diakses pada tanggal 6
Oktober 2022
173
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200528121729-4-161483/serangan-
terbaru-as-ketok-lagi-uu-uighur-buat-hukum-china diakses pada tanggal 7 Oktober 2022
89
itu dan segera ditangani secara bertanggung jawab apabila telah ditemukan
gugatan atau tuduhan. Warga negara yang telah menderita kerugian atas
Pasal lain yang mengatur hak sipil yakni Pasal 48, Pasal 49 dan Pasal 50.
Pasal 48 mengatur tentang gender yakni persamaan hak antara wanita dan
perkawinan, keluarga, ibu dan anak dilindungi oleh negara.Ayat 2 dan 3 dari
Pasal ini sebenarnya bukan mengatur hak tetapi mengatur kewajiban yakni
setelah besar wajib membantu orang tua. Dalam ayat 4 ditegaskan bahwa
pelanggaran kebebasan untuk kawin adalah dilarang dan dilarang pula untuk
174
https://www.merdeka.com/dunia/melihat-sejarah-penyebab-muslim-Uighur-alami-
diskriminasi.html, diakses pada tanggal 6 Oktober 2022
175
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/31/213000169/hak-veto-pbb-
definisi-sejarah-dan-perdebatannya?page=all diakses pada tanggal 7 Oktober 2022
90
melakukan tindakan tidak patut atas orang usia lanjut, wanita dan anak-
anak.176
keinginan warga negara untuk tinggal di luar negeri dan menjamin pula hak
dan keinginan mereka untuk kembali tinggal dalam negeri. Lebih lanjut Pasal-
Pasal yang mengatur hak ekonomi, sosial dan budaya adalah Pasal 42
sampai dengan Pasal 47. Pasal 42 sangat menarik karena mengatur hak
177
untuk bekerja dalam kerangka sistim sosialis.
Pasal ini terdiri dari empat butir ketentuan yang intinya sebagai berikut:
(1), Warga negara mempunyai hak sekaligus kewajiban untuk bekerja; (2),
kesejahteraan sosial mereka; (3), kerja adalah kewajiban mulia bagi warga
negara yang sehat, semua pekerja pada perusahaan negara dan pada
buruh sosialis kearah yang lebih baik dengan menerapkan model pemberian
serta negara mendorong warga negara untuk menjadi relawan; (4), negara
176
United Nations Human Rights Council, https://www.ohcr.org/EN/HRBodies/HRC/
Pages/Membership.aspx, diakses pada 7 Oktober 2022
177
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200528121729-4-161483/serangan-
terbaru-as-ketok-lagi-uu-uighur-buat-hukum-china diakses pada tanggal 7 Oktober 2022
91
dipekerjakan.178
serta menentukan lamanya jam kerja serta libur bagi pekerja dan pegawai.
pegawai dan pejabat negara serta kehidupan para pensiunan dijamin oleh
Disisi lain Pasal 45 mengatur tentang hak atas jaminan sosial (social
hari tua, sakit ataupun cacat. Negara membentuk asuransi sosial, keringanan
pensiun keluarga militer yang tewas membela negara dan memberi perhatian
178
Dedi Supriyadi, Op.Cit, hal. 235
179
Ibid, hal. 238
92
bagi mereka yang mengalami kebutaan, tuli bisu dan cacat lain. 180
dalam Pasal 46 dan Pasal 47. Pasal 46 pada pokoknya menyatakan bahwa
warga negara RRC memiliki hak sekaligus kewajiban atas pendidikan dan
sastra dan karya seni budaya lainnya. Negara mendorong dan membantu
yang mengatur kewajiban dasar adalah Pasal 51 sampai dengan Pasal 56.
Pasal 51 memuat kewajiban dasar berupa larangan bagi warga negara RRC
negara.182
tercantum dalam Pasal 53 yakni bahwa warga negara China wajib mentaati
sosial. Kekurangan yang mendasar dari rumusan seperti ini adalah bahwa
terkesan hanya warga negara RRC yang harus mentaati konstitusi dan
dengan prinsip negara hukum yakni baik pemerintah maupun rakyat wajib
mentaati hukum maka rumusan yang tepat pasal ini hendaknya: “Warga
negara dan pemerintah wajib mentaati konstitusi dan hukum” (Citizen and
air (motherland) yang termuat dalam Pasal 54. Ditegaskan bahwa adalah
55 yang mengatur apa yang disebut kewajiban suci (“sacred obligation”) bagi
warga negara untuk membela tanah ai dan melawan agresi, serta merupakan
182
Mochtar Kusumaatmadja, Pengantar Hukum Internasional, Buku I-Bagian Umum,
Bandung, Bina Cipta, 1982, hal.15
183
Saru Arifin, Hukum Perbatasan Darat Antarnegara, Jakarta, Sinar Grafika, 2014,
hal. 30
94
kewajiban terhormat bagi warga negara untuk menjadi tentara dan milisia
berurut tonggak pemikiran dan pengaturan HAM mulai dari Magna Charta
(Piagam Agung 1215), yaitu dokumen yang mencatat beberapa hak yang
diberikan Raja Jhon dari Inggris kepada bangsawan atas tuntutan mereka.
185
Naskah ini sekaligus membatasi kekuasaan raja tersebut.
1688 melakukan revolusi tak berdarah (the glorious revolution) dan berhasil
rights, disusun oleh rakyat Amerika Serikat padata tahun 1789 bersamaan
atau ditambahkan sebagai bagian dari Konstitusi Amerika Serikat pada tahun
1791.
negara federasi ini. Konstitusi mulai berlaku pada tahun 1789 dan menjadi
sekarang.
seperti hak atas hidup, kebebasan, dan milik (life, liberty, and property)
dalam UUD Tahun 1945 yang diatur dalam bab tersendiri mengenai HAM,
187
dalam Konstitusi Amerika Serikat sudah tersirat dalam pasal-pasal. Terlihat
internasional. 188
seorang individu dan harus diakui secara penuh dan dihormati oleh
186
Ibid.
187
Masyhur Effendi, Op.Cit,hal. 78
188
Boer Mauna, Hukum Internasional, Penyelesaian Secara Hukum , Pengertian,
Peranan, Dan FungsiDalam Era Dinamika lobal , Bandung, Alumni, etakan ke IV, 2000, hal.
227
97
dengan ciri-ciri dari luar yaitu pertama, merupakan negara maju dan
terpandang, serta tersohor. Kedua, negara yang kuat, baik dalam segi
Indonesia diatur seimbang antara hak dan kewajiban setiap orang sehingga
pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan
189
A.K, Syahmin, Pokok-Pokok Hukum Organisasi Internasional, Jakarta, Binacipta,
1995, hal. 23-25
190
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/13/10/22/mv2hfz-Tiongkok-
alamikemunduran-ham diakses pada tanggal 6 Oktober 2022
98
untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai
menikmati hak asasinya. Sementara itu, kewajiban asasi adalah hal yang
Deklarasi ini disahkan oleh Majelis Umum PBB di Paris Perancis pada tahun
191
Ibid.
192
http://hizbut-tahrir.or.id/2012/08/23/derita-minoritas-muslim-di-sejumlah-negara
diakses pada tanggal 9 Oktober 2022
99
prinsip dasar HAM sebagai hak yang kodrati tidak akan pernah
manusia tertuang dalam UUD 1945 Bab XA yang diatur secara rinci dalam
Singapore yang mengatur mengenai materi muatan HAM terdapat pada Bab
IV, Bab VII dan Bab XII. Adapun HAM dalam The Constitution law of People's
sebanyak 24 Pasal.193
hak asasi manusia yang bersifat mutlak dan tanpa batas. Hak asasi
Indonesia, Amerika dan RRC memiliki perbedaan antara satu sama lain yang
193
Republika.co.id, mengapa Tiongkok lebih dekat dengan negara Islam dari Barat.,
diakses pada https://republika.co.id/berita/qkrf1320/mengapa-Tiongkok-lebih-dekat-dengan-
negara-islam- dari-barat, tanggal 8 Oktober 2022
100
PENUTUP
A. Kesimpulan
101
102
bersifat mutlak dan tanpa batas. Hak asasi manusia bukanlah hak
Amerika dan RRC memiliki perbedaan antara satu sama lain yang
B. Saran
Muslim Uighur.
A. Buku
104
105
Hamilton Lee, 1994, Introduction In Beyond MFN: Trade with Tiongkok and
American Interests, Ed. James R. Lilley and Wendell L. Willkie II,
Washington, D.C : The AEI Press
Kosasi Ahmad, 2003, Ham dalam prespektif islam, Jakarta : Salemba
Dinniyyah
Kusumaatmadja Mochtar, 2002, “Konvensi-Konvensi Palang Merah 1949”,
Bandung: Alumni
Lubis Todung Mulya, 2005, Jalan panjang Hak Asasi Manusia, Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama
Mauna Boer, 2005, “Hukum Internasional: Pengertian, Peranan, Fungsi dan
Era Dinamika Global Edisi Kedua”, Bandung: Alumni
Muzaffar Chandra, 1995, Human Rights And New World Order, Hak Asasi
Manusia Dalam Tata Dunia Baru Menggugat Dominasi Global Barat,
penerjemah Poerwanto, Bandung : Mizan
Pranoto Pius A dan Al Barry M Dahlan, 1994, Kamus ilmiah popular, ,
Surabaya : Arkola
Prinst Darwan, 2003, Hukum Anak Indonesia, Bandung; PT. Citra Aditya
Bakti. Radjab Suryadi, 2002, Dasar-dasar Hak Asasi Manusia,
Jakarta : PBHI
R. Ratner Steven, 2008, Labeling Mass Atrocity, New York : Wayne Law
Review
Salmi Jamil, 2005, Violance and Democratic Society ; Hologonisme dan
masyarakat Demokrasi, Yogyakarta : Pilar humania
Setiyano Joko, 2005, kebijakan legislatif Indonesia tentang kejahatan
terhadap kemanusiaan sebagai salah satu pelanggaran HAM berat,
Bandung : Refika Aditama
Shelton Dinah.L, 2005, Encyclopedia of genocide and Crime Against
Humanity, New York : Thomson Gale
Suseno Frans Magnis, 2001, Etika Politik; Prinsip-prinsip moral dasar
kenegaraan modern, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Sochmawardiah Hesti Armiwulan, SH, 2013, Diskriminasi Rasial Dalam
Hukum HAM, Studi tentang diskriminasi terhadap etnis Tionghoa,
Yogyakarta : Genta Publishing
106
Desra Percaya, Indonesia, PBB, dan Hak Asasi Manusia Internasional, Jurnal
Ketahanan Nasional, Vol VIII No 2, April 2003
Emrullah Uslu, “Ankara Anxiously Monitors The Xinjiang’s Crisis”, Eurasia
Daily Monitor Volume 6, Issue 130, 8 Juli 2009
Felani Ahmad Cerdas, “Jaminan Perlindungan Hak Pilih dan Kewajiban
Negara Melindungi Hak Pilih Warga Negara dalam Konstitusi (Kajian
Kritis Pemilu Serentak 2019”, Fakultas Hukum Universitas Pattimura.
Vol. 25 No. 1, Januari- Juni 2019
107
http//:bungkamnya-penguasa-sekuler-negeri-Islam-terhadap-genosida-
tiongkok-terhadap muslim Uighur-adalah-pengkhianatan-terhadap-
umat// diakses pada tanggal 6 Oktober 2022
https://www.merdeka.com/dunia/melihat-sejarah-penyebab-muslim-Uighur-
alami- diskriminasi.html, diakses pada tanggal 6 Oktober 2022
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/31/213000169/hak-veto-pbb-
definisi-sejarah-dan-perdebatannya?page=all diakses pada tanggal 7
Oktober 2022
https://mediaindonesia.com/internasional/275601/parlemen-amerika-serikat-
loloskan-rancangan-uu-uighur diakses pada tanggal 7 Oktober 2022
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200528121729-4-161483/serangan-
terbaru-as-ketok-lagi-uu-uighur-buat-hukum-china diakses pada
tanggal 7 Oktober 2022
108
https://www.minews.id/kisah/suku-uighur-pernah-dirikan-kekaisaran-yang-
kuasai-cina- begini-kisahnya diakses pada 8 Oktober 2022
Faisal Irfani, Nasib Muslim Uighur di Cina: Dituduh Teroris & Ditahan di
Kamp¸diakses pada https://tirto.id/nasib-muslim-uighur-di-cina-dituduh-
teroris-ditahan-di-kamp-cWFL tanggal 8 Okotber 2022
Muslim Uighur di Xinjiang china, Stranger in their own land diakses dari
http://opinians.blogspot.com , diakses pada 8 Oktober 2022
https://en.m.wikipedia.org/wiki/Uyghur_Human_Rights_Policy_Act, diakses
pada tanggal 8 Oktober 2022
Kebijakan One China policy, dan penerapannya pada etnis muslim uighur,
diakses dari http://saveuyghur.org , diakses pada 8 Oktober 2022
Qantara. De, Kami sangat menderita di bawah rezim otoriter China, diakses
dari http://id.qantara.de/webcom/article.php diakses 8 Oktober 2022
109
https://www.voaindonesia.com/a/dpr-as-sahkan-ruu-larang-barang-barang-
produksi- xinjiang/5595184.html diakses pada tanggal 8 Oktober 2022
www.tempo.co/dw/2908/as-jatuhi-sanksi-pejabat-tinggi-Tiongkok-atas-
dugaan- pelanggaran-ham-muslim-Uighur, diunduh pada tanggal 8
Oktober 2022
http://hizbut-tahrir.or.id/2012/08/23/derita-minoritas-muslim-di-sejumlah-
negara diakses pada tanggal 9 Oktober 2022
www.hidayatullah.com/ramadhan/ramadhan-dimancanegara/read/
2017/06/03/117874/ bulan-ramadhan-tidak-lewat-di-turkistan-
timur.html diakses pada tanggal 6 Oktober 2022