DEMOKRASI
Disusun Oleh :
Kelompok II
Assalamualaikum wr.wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PKN) dengan judul “ Demokrasi”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................1
C. Manfaat Makalah....................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................2
A. Makna Demokrasi.......................................................................2
a. Definisi Demokrasi Secara Etimologi.......................................2
b. Definisi Demokrasi Secara Umum............................................2
c. Menurut Para Ahli.....................................................................3
- Abraham Lincoln................................................................3
- Charles Costello..................................................................3
- Jhon L. Esposito..................................................................3
- Hans Kelsen........................................................................3
- Sidney Hook........................................................................3
- C.F Strong...........................................................................3
- Hannry B.Mayo...................................................................3
- Merriem...............................................................................4
- Samuel Huntington..............................................................4
B. Hakikat Demokrasi......................................................................4
a. Pemerintahan Dari Rakyat.................................................4
b. Pemerintahan Oleh Rakyat................................................5
c. Pemerintahan Untuk Rakyat..............................................5
C. Demokrasi Sebagai Pandangan Hidup......................................5
1. Kesadaran Akan Pluralisme.....................................................6
2. Musyawarah.............................................................................6
3. Cara Haruslah Sejalan Dengan Tujuan....................................6
4. Norma Kejujuran Dalam Permufakatan..................................6
5. Kebebasan Nurani,Persamaan Hak dan Kewajiban.................7
6. Trial And Error........................................................................7
D. Unsur-unsur Penegak Demokrasi..............................................7
1. Negara Hukum........................................................................7
2. Masyarakat Madani.................................................................7
3. Insfrastruktur Politik...............................................................8
4. Pers Yang Bebas Dan Bertanggung Jawab.............................8
E. Model-model Demokrasi.............................................................8
a. Menurut David Heid................................................................8
b. Menurut Sklar..........................................................................9
F. Prinsip Demokrasi.......................................................................9
a. Menurut Inun Kencana............................................................9
ii
G. Parameter Demokrasi.................................................................9
H. Perkembangan Demokrasi Di Barat..........................................10
I. Sejarah Perkembangan Demokrasi Dalam Islam....................12
a. Pendapat Ulama Tentang Demokrasi......................................12
1. Sadek, J Sulayman.............................................................12
2. Abu ‘Ala Al-Maududi........................................................13
3. Muhammad Iqbal...............................................................13
4. Muhammad Imarah............................................................13
5. Yusuf Al-Qardhawi...........................................................14
6. Salim Ali Al-Bahsanawi....................................................15
J. Perkembangan Demokrasi Di Indonesia...................................15
a. Demokrasi Pada Masa Ir. H. Soekarno....................................16
b. Demokrasi Di Era Mohammad Hatta......................................17
BAB III PENUTUP.................................................................................20
A. Kesimpulan.............................................................................20
B. Saran.......................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat Makalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna Demokrasi
Secara etimologis “demokrasi” terdiri dari dua kata yang berasal dari
bahasa yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat atau kependudukan suatu
tempat “cratein” atau “cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan.
Jadi secara bahasa demos-cratein atau demos-cratos(demokrasi) adalah
keadaan negara dimana dalam sistem pemerintahanya kedaulatan berada
ditangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat,
rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat.
2
c. Menurut para ahli
Abraham Lincoln
Demokrasi adalah sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh
rakyat, dan untuk rakyat.
Charles Costello
Demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan
kekuasaan-kekuasaan pemerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk
melindungi hak-hak perorangan warga negara.
John L. Esposito
Demokrasi pada dasarnya adalah kekuasaan dari dan untuk rakyat. Oleh
karenanya, semuanya berhak untuk berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun
mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Selain itu, tentu saja
lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan yang jelas antara unsur
eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.
Hans Kelsen
Demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang
melaksanakan kekuasaan Negara ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Di
mana rakyat telah yakin, bahwa segala kehendak dan kepentingannya akan
diperhatikan di dalam melaksanakan kekuasaan Negara.
Sidney Hook
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana keputusan-keputusan
pemerintah yang penting secara langsung atau tidak didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
C.F. Strong
Demokrasi adalah Suatu sistem pemerintahan di mana mayoritas anggota
dewan dari masyarakat ikut serta dalam politik atas dasar sistem perwakilan
yang menjamin pemerintah akhirnya mempertanggungjawabkan tindakan-
tindakannya pada mayoritas tersebut.
Hannry B. Mayo
Kebijaksanaan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang
diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan yang didasarkan
atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana di mana
terjadi kebebasan politik.
3
Merriem
Demokrasi dapat didefinisikan sebagai pemerintahan oleh rakyat; khususnya,
oleh mayoritas; pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi tetap pada rakyat
dan dilakukan oleh mereka baik langsung atau tidak langsung melalui sebuah
sistem perwakilan yang biasanya dilakukan dengan cara mengadakan pemilu
bebas yang diadakan secara periodik; rakyat umum khususnya untuk
mengangkat sumber otoritas politik; tiadanya distingsi kelas atau privelese
berdasarkan keturunan atau kesewenang-wenangan.
Samuel Huntington
Demokrasi ada jika para pembuat keputusan kolektif yang paling kuat dalam
sebuah sistem dipilih melalui suatu pemilihan umum yang adil, jujur dan
berkala dan di dalam sistem itu para calon bebas bersaing untuk memperoleh
suara dan hampir seluruh penduduk dewasa dapat memberikan suara.
B. Hakekat Demokrasi
4
b. Pemerintahan oleh rakyat (government by the poeple)
Demokrasi sebagai sikap hidup berisi nilai-nilai yang dapat dimiliki, dihayati,
dan diamalkan oleh setiap orang. Bentuk pemerintahan demokrasi ataupun
sistem politik demokrasi suatu negara memerlukan sikap hidup warganya yang
demokratis. Demokrasi merupakan suatu keyakinan, suatu prinsip utama yang
5
harus dijabarkan dan dilaksanakan secara sistematis dalam bentuk atura sosial
politik. Bentuk kehidupan yang berdemokrasi akan kokoh bila dikalangan
masyarakat tumbuh nilai-nilai demokrasi tersebut.
Ada 6 norma atau unsur pokok yang dibutuhkan oleh tatanan masyarakat
yang demokratis, yaitu:
2. Musyawarah
Pengakuan akan kebebasan nurani, persamaan hak dan kewajiban baik semua 6
merupakan norma demokrasi yang harus diintegrasikan dengan sikap percaya
pada iktikad bagi orang dan kelompok lain. Norma ini akan berkembang dengan
baik jika di topang oleh pandangan positif dan optims terhadap manusia.
Sebaliknya, pandangan negatif dan pesimis terhadap manusia dengan mudah
akan melahirkan sikap dan perilaku curiga dan tidak percaya kepada orang lain.
Sikap dan perilaku ini akan sangat berpotensi melahirkan sikap enggan untuk
saling terbuka, saling berbagi untuk kemaslahatan bersama atau unuk melakukan
kompromi dengan pihak-pihak yang berbeda.
Demokrasi bukanlah sesuatu yang telah selesai dan siap saji, tetapi ia
merupakan sebuah proses tanpa henti. Dalam kerangka ini demokrasi
membutuhkan percobaan-percobaan dan kesediaan semua pihak untuk
menerima kemungkinan ketidak tepatan atau kesalahan dalam praktik
berdemokrasi. Sebagai negara yang minim pengalam berdemokrasi, Indonesia
masih membutuhkan percobaan-percobaan dan “jatuh bangun” dalam
berdemokrasi. Kesabaran semua pihak untuk melewati proses-proses demokrasi
akan sangat menentukan kemaangan demokrasi Indonesia.
1. Negara Hukum.
Istilah Negara hukum mengandung pengertian bahwa negara memberikan
perlindungan hukum bagi warga negara melalui perlembagaan peradilan
yang bebas dan tidak memihak dan penjaminan hak asasi manusia. Sementara
itu, istilah Negara hukum di Indonesia dapat ditemukan dalam penjelasan UUD
1945 yang berbunyi “Indonesia ialah negara yang berdasar atas hukum
(Rechtsstaat) dan bukan berdasar kekuasaan belaka (Machsstaat)”. Penjelasan
tersebut merupakan gambaran sistem pemerintahan Indonesia.
7
adanya civic gagement yaitu keterlibatan warga negara dalam asosiasi-asosiasi
sosial.
artinya bagi bangunan politk demokrasi. Masyarakat madani dan demokrasi,
bagi Gellner merupakan dua kata kunci yang tidak dapat dipisahkan.Demokrasi
dapat dianggap sebagai hasil dinamika masyarakat yang menghendaki adanya
partisipasi.Selain itu, demokrasimerupakan pandangan mengenai masyarakat
dalam kaitan pengungkapan kehendak, adanya perbedan pandangan, adanya
keragaman konsesus.Tatanan nilai- nilai masyarakat tersebut ada dalam
masyarakat madani. Karena itu, demokrasi membutuhkan tatanan nilai-nilai
sosial yang ada pada masyarakat madani.
3. Insfrastruktur Politik
Yang terdiri dari partai politik, kelompok gerakan, dan kelompok penekan.
Menurut Mirriam Budiardjo bahwa fungsi partai politik adalah: 1) Sebagai
sarana komunikasi politik; 2) Sebagai sarana sosialisasi politik; 3) Sebagai
sarana rekrutmen kader dan anggota politik; 4) Sebagai sarana pengatur
konflik.
E. Model-model Demokrasi
a. Menurut David Heid, terdapat lima model demokrasi, yaitu sebagai berikut
b. Sedangkan menurut Sklar, demokrasi dapat dibagi menjadi lima model, yaitu 8
F. Prinsip Demokrasi
G. Prameter Demokrasi
Menurut tokoh reformasi Amin Rais, parameter demokrasi pada suatu Negara,
dapat dilihat dengan adanya:
1. Partisipasi dalam pembuatan keputusan
2. Distribusi pendapat secara adil
3. Kesempatan memperoleh pendidik
4. Ketersediaan dan kerterbukaan informasi
5. Kebebasan individu
6. Semangat kerjasama
Sedangkan menurut Fraat Magnis –Sujeno, parameter Negara demokrasi
adalah:
1. Negara terikat pada hukum
2. Control efektif terhadap pemerintahan oleh rakyat
3. Pemilu yang bebas
4. Prinsip mayoritas
5. Adanya jaminan terhadap hak-hak demokrasi
Pada saat ini banyak Negara islam ataupun Negara yang mayoritasnya
adalah muslim turut mengadaptasi sistem demokrasi begitupun Negara
Indonesia, adapula Negara islam yang meninggalkan sistem pemerintahan
sebelumnya dan menggantinya dengan sistem demokrasi dengan anggapan
bahwa demokrasi adalah islam itu sendiri.
12
3. Mohammad Iqbal Ulama atau intelek asal Pakistan juga turut berpendapat,
menurutnya demokrasi sejalan dengan kemenangan sekularisme atas agama,
demokrasi modern menjadi kehilangan sisi spritualnya sehingga jauh dari
etika. Demokrasi yang merupakan kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat telah mengabaikan keberadaan agama. Parlemen sebagai salah
satu pilar demokrasi dapat saja menetapkan hukum yang bertentangan dengan
nilai agama kalau anggotanya menghendaki. Karenanya, ia berpendapat
bahwa islam tidak bisa menerima demokrasi barat. Atas dasar itulah Iqbal
menawarkan sebuah konsep demokrasi spiritual yang dilandasi oleh etika dan
moral ketuhanan. Jadi yang ditolak oleh Iqbal bukan demokrasinya,
melainkan prakteknya yang berkembang di Barat. Lalu, Iqbal menawarkan
sebuah model demokrasi sebagai berikut:
13
Inilah batas yang membedakan antara sistem syari’ah islam dan demokrasi
barat. Adapun hal lainnya seperti membangun hukum atas persetujuan ummat,
pandangan mayoritas, serta orientasi pandangan umum, dan sebagainya adalah
sejalan dengan islam.
Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan
ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang
sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya.”(An-Nisa:59)
َ ْص هَّللا
ِ •ر ِه ْم ۗ َو َم ْن يَعِ ••رةُ ِم ْن َأ ْم َ •َضى هَّللا ُ َو َرسُولُهُ َأ ْمرًا َأ ْن يَ ُكونَ لَهُ ُم ْال ِخي
َ ََو َما َكانَ لِ ُمْؤ ِم ٍن َواَل ُمْؤ ِمنَ ٍة ِإ َذا ق
ضاَل اًل ُمبِينًا
َ َّ
ل ض
َ دْ َ قَ ف ُ هَ ل ُو
س ر و
َ َ
“dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan
suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan
mereka. dan Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya Maka
sungguhlah Dia telah sesat, sesat yang nyata.”(Al-Ahzab:36)
A. Kesimpulan
B. Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ramoramo.com/2017/01/makna-dan-hakekat-demokrasi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi
http://mmi.manbaul-huda.com/2019/11/16/demokrasi-dalam-pandangan-islam/
https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi_di_Indonesia