Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PROFIL INSTANSI

2.1 Sejarah Dan Perkembangan Desa

Desa Cilangari adalah Desa yang berada diwilayah Kecamatan


Gununghalu Kabupaten Bandung Barat Provinsi Jawa Barat Indonesia. Desa
Cilangari yaitu salah satu Desa hasil pemekaran dari Desa Bunijaya. Alasannya
berhubungan dengan luas wilayah dan masyarakat cukup padat di Desa Bunijaya,
sehingga Desa Bunijaya harus melakukan pemekaran pada tahun 1780. Sesuai
dengan UU No 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa, maka terjadilah
pemekaran dan terbangunlah Desa Cilangari yang dipimpin oleh Kepala Desa
yaitu Bapak Embah Bangkok.
Bapak Embah Bangkok menjabat sebagai Kepala Desa dari tahun 1757-
1980, dilanjutkan oleh Bapak Embah Buntel sebagai kepala Desa dari tahun 1781-
1799, dilanjutkan lagi oleh Bapak Embah Salman sebagai kepala Desa dari tahun
1800-1821, dilanjutkan oleh Bapak Embah Iyon sebagai kepala desa dari tahun
1821-1849, dilanjutkan lagi oleh Bapak Embah Ure sebagai Kepala desa dari
tahun 1850-1859, kemudian dilanjutkan lagi oleh Bapak H. Satari sebagai Kepala
Desa dari tahun 1860-1871, dilanjutkan oleh Bapak H. Moch Daniel sebagai
Kepala Desa dari tahun 1872-1885, dilanjutkan oleh Bapak H. Moch Ilyas sebagai
Kepala Desa dari tahun 1880-1942, dilanjutkan oleh Bapak Natapraja sebagai
Kepala Desa dari tahun 1943-1945, dilanjutkan oleh Bapak Sastradipura sebagai
Kepala Desa dari tahun 1946-1947 dan 1950-1953 dengan menjabat 2 kali
periode, dilanjutkan oleh Bapak Barjah Almaadiwijaya sebagai Kepala Desa dari
tahun 1948-1949, dilanjutkan oleh Bapak HS. Abdurahman sebagai Kepala Desa
dari tahun 1954-1970 dan 1975-1983 dengan menjabat 2 kali periode, dilanjutkan
oleh Bapak Omon Somantri sebagai Kepala Desa dari tahun 1971-1972,
dilanjutkan oleh Bapak Abas Sukandang sebagai Kepala Desa dari tahun 1973-
1974, dilanjutkan oleh Bapak Asep Hadian S.A sebagai Kepala Desa dari tahun
1984-1985 dan 1994-2001 dengan menjabat 2 kali periode, dilanjutkan oleh
Bapak Udin Supriatna sebagai Kepala Desa dari tahun 1986-1993, dilanjutkan
oleh Bapak Budi Buntaran sebagai Kepala Desa dari tahun 1994-2007-2013
dengan menjabat 2 kali periode, dan dilanjutkan lagi oleh Bapak H. Sabana
sebagai Kepala Desa dari tahun 2013-sekarang.

5
6

Adapun tabel silsilah Kepala Desa Cilangari secara rinci diantaranya:


Tabel 2.1: Silsilah Kepala Desa Cilangari

Nama Kepala Desa Masa Tahun Jabatan


Bapak Embah Bangkok 1757 - 1780
Bapak Embah Buntel 1781 - 1799
Bapak Embah Salman 1800 - 1821
Bapak Embah Iyon 1822 - 1849
Bapak Embah Ure 1850 - 1859
Bapak H. Satari 1860 - 1871
Bapak H. Moch. Danial 1872 - 1885
Bapak H. Moch Ilyas 1880 - 1942
Bapak Natapraja 1943 - 1945
Bapak Sastradipura 1946 - 1947
Bapak Barjah Alma Adiwijaya 1948 - 1949
Bapak Sastradipura 1950 - 1953
Bapak Hs. Abdurahman 1954 - 1970
Bapak Omon Somantri 1971 - 1972
Bapak Abas Sukandang 1973 - 1974
Bapak Hs. Abdurahman 1975 - 1983
Bapak Asep Hadian S.A 1984 - 1985
Bapak Udin Supriatna 1986 - 1993
Bapak Asep Hadian S.A 1994 - 2001
Bapak Budi Buntaran 2002 - 2007
Bapak Budi Buntaran 2007 - 2013
Bapak H. Sabana 2013 - sekarang
7

Desa Cilangari yang hanya mencapai 1.184 Ha yang di pimpin oleh H.


Sabana sebagai Kepala Desanya. Desa Cilangari ini berbatasan dengan beberapa
Desa di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur, antara lain arah Timur
berbatasan dengan Desa Bunijaya Kecamatan Gununghalu Kabupaten Bandung
Barat. Arah Utara berbatasan dengan Desa Sindangjaya Kecamatan Gununghalu
Kabupaten Bandung Barat. Arah Barat berbatasan dengan Desa Cibangala
Kecamatan Campaka Mulya Kabupaten Cianjur dan arah Selatan berbatasan
dengan Desa Sukasirna Kecamatan Campaka Mulya Kabupaten Cianjur.
Jumlah Penduduk yang ada di Desa Cilangari yaitu 8.637 Orang terdiri
dari 4.462 penduduk laki-laki dan 4.175 penduduk perempuan dengan jumlah
Kepala Keluarga yaitu 3.127 KK pertahun 2021. Mata Pencaharian pokok
penduduk Desa Cilangari mayoritas Buruh Tani atau Petani.
Adapun perkembangan Desa Cilangari dilihat dari segi mata pencaharian,
secara rinci Desa Cilangari diantaranya:
1. Mata Pencaharian Pokok
 Petani : 2.153 Orang
 Buruh Tani : 2.297 Orang
 Pegawai Swasta : 1.220 Orang
 PNS : 21 Orang
 Peternak : 180 Orang
 Petani : 2.153 Orang
 Montir : 9 Orang
 Pensiunan : 25 Orang
 Tukang Kayu : 127 Orang
 Tukang Batu : 75 Orang
 Pedagang : 267 Orang
 Lain-Lain : 1.764 Orang
2. Keadaan Penduduk menurut Pendidikan
 Jumlah Penduduk Buta Huruf : 293 Orang
 Jumlah Penduduk Tamat SD : 4.334 Orang
 Jumlah Penduduk Tidak Tamat SD : 618 Orang
 Jumlah Penduduk Tamat SLTP : 479 Orang
 Jumlah Penduduk Tamat SLTA : 141 Orang
 Jumlah Penduduk Tamatan Akademis : 16 Orang
 Jumlah Penduduk Tamatan PT : 40 Orang

Anda mungkin juga menyukai