Anda di halaman 1dari 59

RESUME

SEJARAH PERADABAN ISLAM


Dosen Pengampu: Sugeng Ali Mansur, M.Pd
Disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester
 

 
RANIA HANA RAMIZA
220501110031
 
 
 
KELAS A
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2022

DAFTAR ISI
Kelompok 1.................................................................................................................................................3
2.1 Perkembangan Islam Pada Masa Nabi Muhammad Saw...........................................................3
2.2 Peradaban Islam Pada Masa Khulafaur Rasyidin.....................................................................5
Kelompok 2.................................................................................................................................................9
A.Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah............................................................................................9
B. Khalifah-Khalifah Pada Masa Dinasti Umayyah........................................................................9
Kelompok 3...............................................................................................................................................11
A.Sejarah Berdirimya Dinasti Abbasyiah.......................................................................................11
B. Khalifah – Khalifah Pada Masa Dinasti Abbasyiah.................................................................12
Kelompok 4...............................................................................................................................................16
A.Masuknya Islam di Spanyol..........................................................................................................16
B.Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Islam Mudah Masuk Spanyol.........................................17
C. Perkembangan Islam di Spanyol Sejarah panjang yang dilalui umat Islam di Spanyol itu
dibagi menjadi enam periode yaitu :...............................................................................................18
Kelompok 5..............................................................................................................................................19
A.Sejarah Berdirinya Turki Ustmani...............................................................................................19
B. Masa Ke emasan Turki Ustmani...............................................................................................19
C. Kebijakan Turki Ustmani.............................................................................................................20
2. Sultan Salim I ( 1512-1520 )............................................................................................................21
Kelompok 6..............................................................................................................................................24
1.1 Asal Usul Berdirinya Dinasti Mughal Di India.......................................................................24
2.5 Kemunduran dan Keruntuhan Dinasti Mughal......................................................................28
Kelompok 7...............................................................................................................................................29
Kelompok 8...............................................................................................................................................33
kelompok 9...............................................................................................................................................38
Kelompok 10.............................................................................................................................................45
Kelompok 12.............................................................................................................................................52
Kontribusi Pemikir Islam Terhadap Perkembangan Ekonomi (Al-Ghazali, Ibnu Taimiyyah,
Ibnu Khaldin)......................................................................................................................................52
Kelompok 13.............................................................................................................................................53
Sejarah Pemikiran Islam Kontemporer...........................................................................................54
Kelompok 1
2.1 Perkembangan Islam Pada Masa Nabi Muhammad Saw.
2.1.1 Periode Mekkah

1. (Sejarah Peradaban Islam Pada Masa Rasulallah Saw Dan Khulafaurrasyidin) Untuk
mengadakan perubahan baik dalam hal akidah ataupun tatanan masyarakat.1 Banyak juga orang
yang masuk islam dengan perantara abu bakar yang terkenal dengan dengan sebutan
assabiqunal awwalaun yaitu orang-orang yang lebih dahulu telah memasuki islam, mereka
adalah ustman bin affan, Zubair bin awwan, sa’ad bin abi waqqash Abdurrahman bin auf,
thalhah bin ubaidillah, abu ubaidah bin jarrah, dan al arqam bin abil arqam, yang rumahnya
telah dijadikan sebagai markas untuk berdakwah (rumah arqam).

Banyak cara dan upaya yang ditempuh para pemimpin quraisy untuk mencegah dakwah nabi
Muhammad SAW, namun selalu gagal baik secara hubungan resmi antar negara dan negara,
serta bujukan maupun Tindakan kekerasan secara fisik. Pemboikotan berlangsung selama 3
tahun, dan ini merupakan Tindakan yang melemahkan umat islam pada saat itu. Pemboikotan
ini berhenti Ketika kaum quraisy menyadari yang mereka lakukan sudah sangat keterlaluan. 1

2.1.2 Periode Madinah

Pada periode Madinah ini, islam lebih ditekankan oleh dasar-dasar Pendidikan masyarakat
islam dan Pendidikan sosial kemasyarakatan. Dasar-dasar islam di madinah yaitu

Penduduk Madinah sebelum islam terbagi menjadi dua suku yaitu suku arab dan suku yahudi
dan mereka saling bermusuhan. Karena pedagang di yatsrib dikuasai oleh yahudi.

Setelah kedua suku berdamai kemudian suku kharja ke mekkah, dan setelah di mekkah nabi
Muhammad saw menemui rombongan mereka pada sebuah kemah. Beliau memperkenalkan
islam dan mengajak untuk bertauhid kepada allah. Mereka menyatakan masuk islam dan
berjanji akan mengajak penduduk yatsrib untuk masuk islam

Setelah peristiwa isra’ mi’roj terdapat perkembangan besar bagi kemajuan dakwah islam.
Perkembangan datang dari penduduk Madinah yang berhaji ke mekkah kemenangan di
Madinah sudah terlihat nabi menyuruh sahabatnya untuk berpindah kesana. Kurang lebih 150
orang dalam waktu dua bulan kaum muslimin telah meninggalkan kota mekkah untuk mencari
perlindungan kepada kaum muslimin yang berada di Madinah.

Kunjungan dibatasi 3 hari Suku arab diperbolehkan untuk mengikat perjanjian pertahanan
Bersama nabi Muhammad sawPerjanjian ini berdasarkan ketulusan dan kesediaan untuk
melakukanya tanpa mendapat rintangan atau penipuan.Peristiwa fathu mekkah terjadi setelah 2
tahun hudaibiyahh berlangsung, tepatnya pada tahun 630 tanggal 20 ramadhan 8 H, dimana

1
Ronalko, D. (2014, November 16). Makalah peradaban islam masa
khulafaurrosyidin.http://makalahtarbiyah7s.blogspot/2014/11/makalah-peradaban-islam-pada-masa.html?=1
nabi Muhammad Bersama 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju mekkah kemudian
menguasai ekkah secara keseluruhan tanpa pertumpahan sedikitpun, sekaligus menghancurkan
berhala yang ditempatkan di sekitar ka’bah. Di bawah pimpinan nabi Muhammad kaum
muslimin mengalami banyak peristiwa penting. Tidak hanya perperangan, nabi Muhammad
juga membawa islam pada sejarah kemenangan yang penting (fathu mekkah).

2.1.3 Peperangan yang dialami Nabi Muhammad

Dalam masa kepemimpinan nabi Muhammad terjadi banyak peperangan. Peperangan terbagi
menjadi dua bagian, yaitu :

a) Ghazwah, yaitu perang yang langsung dipimpin oleh nabi Muhammad.

b) Sariyah, yaitu perang yang tidak dipimpin langsung oleh nabi Muhammad.

Para ahli membagi perang ghazwah dan sariyah dalam sejarah islam sebagai berikut :

a) Perang ghazwah. Perang ghazwah ini sangat banyak dan 3 diantara yang akan kita bahas
dimakalah ini.

1. Perang badar (17 Romadhan 2 H)

Peperangan ini terjadi dilembah Badar,125 km selatan Madinah. Peperang ini terjadi antara
kaum muslimin Madinah dan kaum Quraisy Makkah, perang ini terjadi karena pengusiran dan
perampasan harta kaum muslimin oleh kaum Quraisy dan kaum Quraisy berusaha
menghancurkan kaum muslimin agar perdagangan dan sesembahan mereka aman. Peperangan
ini dimenangkan oleh kaum muslimin. Pihak dari kaum muslim yang terbunuh adalah
Ubaidilah bin Haris.

2. Perang uhud (Sya’ban 3 H)

Perang ini terjadi dibukit uhud dan petang ini terladi karena kaum Quraisy tidak terima atas
kekalahanya diperang badar. Kali ini kaum Quraisy dipimpim Khalid bin Walid dan kaum
Quraisy mendapatkan bantuan dari kabilah Saqif,Tihamah, dan Kinanah. Kaum muslimin
terdiri dari 1000 pasukan tapi yang 300 itu membelot dan Kembali ke rumah. Akhirnya pasukan
kaum muslim tersisa 700, dengan jumlah pasukan itu nabi Muhammad melanjutkan perjalanan
ke medan perang. Namun pada akhirnya perang uhud ini dimenangkan oleh kaum Quraisy
karena pada saat itu kaum muslimin tergoda oleh harta rampasan perang. Hamzah bin Abdul
Muthalib gugur dalam peperangan ini.

3. Perang khandaq

Perang ini terjadi didaerah sekitaran kota Madinah bagian utara. Perang ini

juga disebut perang ahzab (perang gabungan), karena dalam perang ini kabilah arab dan yahudi
yang tidak suka nabi Muhammad mencari dukungan kepada kabilah gafatan untuk menyerang
kaum muslimin di Madinah. Berita ini terdengar oleh nabi Muhammad, akhirnya nabi
muhammad memerintahkan kaum 9 muslimin untuk menyiapkan strategi yang bagus untuk
berperang. Salman Al- Farisi mengusulkan untuk membuat parit (khandaq) diperbatasan kota
Madinah. Usaha itu berhasil menghambat pasukan musuh.

4.Perang Sariyah. Perang sariyah ini juga banyak sekali. Dimakalah kali ini hanya akan
membahas beberapa saja.

1. Sariyah Hamzah bin Abdul Muthalib (Ramadhan 1 H)

Sariyah ini terjadi di dataran rendah Al-bahr tidak jauh dari kota Madinah. Dalam perang ini
kaum muslimin dipimpin oleh Hamzah bin Abdul Muthalib., sedangkan kaum Quraisy
dipimpin oleh Abu jahal bin Hisyam. Dalam peperangan kali ini tidak menimbulkan korban
karena segera dipisah oleh Majdi bin Amr.

2. Sariyah Abdullah bin Jahsy (Rajab 2 H)

Perang ini terjadi di Nakhlah, Kawasan ini terletak diantara diantara makkah

dan Thaif. Kaum muslimin dipimpin oleh Abdullah bin Jahsy, sedangkan kaum quraisy
dipimpin oleh Amir bin Hasrami. Dalam perang ini kaum muslimin berhasil membunuh Amr
bin Hasrami dan menahan 2 orang quraisy untuk dijadikan tawanan perang, kaum muslimin
juga mendapatkan harta rampasan perang dan harta itu diberikan kepada Rasulallah. Rasulallah
menyatakan bahwa beliau tidak pernah memerintakan untuk perperang karena dibulan Rajab
diharamkan untuk membunuh dan berperang. Keadaan ini digunakan kaum Quraisy untuk
memfitnah bahwa kaum muslimin melanggar bulan suci. Sariyah ijla’ Bani Nadir Sariyah ini
dilakukan oleh sahabat nabi untuk mengusir Bani Nadir dari tempat tinggal mereka. Bani Nadir
diusir karena mempunyai niat untuk membunuh nabi Muhammad.

2.1.4 Misi dakwah Nabi Muhammad

Untuk menyampaikan misi dakwah, nabi Muhammad menggunakan srategi yang sangat tepat.
Nabi mengutus sahabat nya untuk menyampaikan misi-misinya. Ada beberapa hal yang
menjadi misi dakwah nabi Muhammad, pertama mengajak umat manusia hanya untuk
megabdikan dirinya kepada allah swt. Diantara sahabr-sahabat nabi yang di utus nabi untuk
menyampaikan misi dakwah Islamiyah yaitu Amr bin umayyah adh-dhamiri, awalnya ia di utus
untuk membawa suratnya kepada an-najasi raja Ethiopia2. Lalu ke musailamah al- kadzzab
seteleh itu samapai ke farwah bin amr al-juzami, gubernur romawi di amman, untuk mengajak
masuk islam.

Dahya bin khalifah al-kalibi, diutus untuk membawa surat kepada Heraclius, kaisar romawi

Abdullah bin hudzaifah, diutus untuk membawakan surat kepada kisra, raja Persia

Suja’ bin wahhab al-asadi, diutus membawakan surat kepada al harits bin syamar di syiria.

2
, Sejarah peradaban islam periode Nabi Muhammad SAW, 2015
Pada tahun 9 dan 10 H (630-632 M) banyak suku dari pelosok arab, yang mengirimkan delegasi
atau utusan kepada nabi Muhammad menyatakan pengakuan akan kekuasaan islam. Karena itu
tahun ini disebut tahun peruntusan. Disebut haji wada’ karena nabi Muhammad melaksanakan
haji terakhirnya. Singkat cerita setelah itu nabi Muhammad mengalami sakit dan wafat pada
hari senin 12 Rabiul awal tahun 11 H (8 juni 632 M), dan beliau wafat pada umur 63 tahun.

2.2 Peradaban Islam Pada Masa Khulafaur Rasyidin


2.2.1 Abu Bakar ash-Shiddiq (11 -13H/632 – 634 M)

Abdullah bin Abi Quhafa At Tamimi atau yang sering kita kenal dengan Abu bakar. Di zaman
sebelum Islam namanya Abdul Ka'bah, lalu di ubah oleh nabi Muhammad menjadi Abdullah.
Abu bakar merupakan salah satu sahabat yang utama. 3Pada masa Abu Bakar sistem politiknya
bersifat sentral, sehingga segala kekuasaan baik legislatif, eksekutif, dan yudikatif berada di
tangan Abu Bakar. Pada masa abu bakar juga terdapat beberapa kebijaksanaan politik dan
pemerintahan, kebijakan iru adalah :

1. Sistem pemerintahannya berlandaskan Musyawarah

2. konsep pemerintahan Politik Abu bakar dalam memerintah sesuai dengan pidato

yang telah di jelaskan sebelumnya kepada rakyatnya

3. kekuasaan undang - undang . Abu Bakar dan keluarga tidak pernah sekalipun

meninggikan derajatnya di atas undang - undang.

4. mengirim pasukan yang di pimpin Usamah bin Zaid untuk berperang dengan

kaum Romawi, agar terwujudnya rencana Nabi Muhammad Saw .

5. Munculnya kemunafikan serta kemurtadan. Abu Bakar memiliki prinsip dalam menghdapi
kemunafikan dan kemurtadan ini , yakni berperang terus menerus

hingga musnahnya orang orang munafik serta murtad.

Setelah Pulihnya keadaan dalam negeri , Abu Bakar mulai memfokuskan dalam

memperkuat perbatasan pada wilayah Persia dan Bizantium , yang berakhir dengan terjadinya
peperangan melawan kedua kekaisaran itu,

Abu Bakar mengirim empat panglima , yakni Abu Ubaidah , Yazid bin Abi Sufyan , Amr bin
Ash dan Syurahl.

2.2.2 Umar bin Khattab (13 -23 H/634 – 644M)

3
Samsul Munir Amin, Sejarah Perdaban Islam, (Jakarta : AMZAH, 2018), Hlm 104-108
Setelah wafatnya Abu Bakar, Islam jatuh di tangan kh5ulafaur rasyidin kedua , yaitu Umar bin
Khatthab. Umar bin Khathab terpilih melalui wasiat, yang di sampaikan oleh Abu Bakar
sebelum dirinya wafat.

Umar bin Khathab bin Nufail bin Abd al - Uzza bin Ribah bin Abdillah bin Qart bin Razail bin '
Adi bin Ka'ab bin Lu'ay sering di kenal dengan panggilan Umar bin Khathab.Lahir di makkah
pada 583 M dan wafat pada 644 M.

Dalam pemerintahannya Umar bin Khathab banyak melakukan perubahan secara administratif ,
dan mengontrol kebijakan publik, ia juga membangun sistem administratif di daerah yang telah
ia taklukkan .Selain itu umar juga menyelenggarakan sensus di seluruh wilayah kekuasaan
Islam pada masa khalifah Umar bin Khathab ,terdapat beberapa perkembangan peradaban islam
yaitu yang meliputi perluasan wilayah , sistem pemerintahan(politik ) , ilmu pengetahuan ,
sosial

seni , dan agama antara lain sebagai berikut.

Di tahun 635 M, Umar berhasil menundukan Damaskus yang merupakan ibu kota suriah.
setelah peperangan hebat di Lembah Yarmuk, di sebelah timur anak sungai Yordania. Seluruh
wilayah Suriah berhasil jatuh di tangan kaum muslimin

Di masa pemerintahan Umar bin Khathab , keadaan politik Islam berada di posisi stabil .Usaha
perluasan wilayah Islam membuahkan hasil yang sangat menguntungkan . Hal ini dikarenakan
perluasan daerah yang terjadi sangat cepat , Umar segera mengatur administrasi negara ,
dengan mengikuti administrasi yang telah berkembang ,seperti di Persia.

Administrasi pemerintahan telah diatur menjadi delapan bagian wilayah

Umar bin Khathab juga membuat suatu lembaga pengadilan, di mana kekuasaan seorang hakim
atau qadhi ( yudikatif ) tidak terikat dengan pengaruh badan pemerintahan (eksekutif).

luasnya daerah kekuasaan yang dimiliki oleh Islam, tentu saja akan berdampak pada
pendapatan negara.Sumber-sumber ekonomi terus mengalir ke dalam kas negara,baik dari
kharaj (pajak tanah), jizyah (pajak perlindungan), ghanimah (harta rampasan perang), Fai (harta
peninggalan jahiliyah), dan jangan lupakan zakat dan harta warisan yang tak terbagi.

Umar bin Khattab meninggal di hari Rabu 25 Dzulhijah 23 H karena dibunuh oleh seorang
majusi yakni Lu'luah (Fairuz) saat umar sedang melaksanakan salat subuh.

2.2.3 Utsman bin Affan (23-36 H / 644-656 M)

Utsman bin Affan memiliki nama lengkap yaitu Utsman bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah.
Utsman masuk islam karena bujukan Abu Bakar. Utsman adalah orang yang sangat kaya raya
tapi kekayaannya banyak digunakan untuk kepentingan islam dan Utsman juga mendapatkan
julukan zun nurain, artinya memilik dua cahaya. Julukan itu diberikan karena Utsman menikahi
dua putri nabi .Dalam pemilihan khalifah ini melalui persaingan yang sangat ketat dengan ali.
Tapi sidang syura memutuskan untuk memberikan mandat kekhilafahan kepada Utsman bin
Affan. Masa kepemimpinan terpanjang ini adalah dimasa khalifah Utsman bin Affan yaitu 12
tahun.

Pada awal kepemimpinanya khalifah Ustman melanjutkan perjuangan sebelumya, terutama


dalam hal perluasan wilayah kekuasaan. Karena pada masa itu islam sudah banyak mengusai
Kawasan-kawasan strategis seperti mesir dan irak. Kaum islam melakukan perluasan wilayah
dengan melakukan serangkaian ekspedisi militer yang sudah dirancang dengan cermat.

Salah satu peperangan yang sangat penting disini adalah Zatis sawari (peperangan tiang kapal).
Perang ini terjadi di tengah laut didekat kota iskandariyah. Pasukan romawi dipimpim oleh
kaisar Constantin dan untuk kaum muslim dipimpim oleh Abdullah bin Abi Sarah. Dinamakan
peperang tiang kapal karena banyaknya kapal perang yang digunakan untuk perang. Kapal
yang digunakan sekitar 1000 buah kapal, dari 1000 kapal itu kapal milik kaum islam hanyalah
200 buah kapal dan sisanya adalah milik bangsa Romawi. Tapi dengan jumlah yang lebih sedikit
kaum islam berhasil memenangkan peperangan ini.6

Karya yang sangat terkenal Utsman adalah penyusunan kitab suci alquran yang
dipersembahkan untuk umat islam. Penyusunan ini pertujuan untuk mengakhiri perbedaan-
perbedaan serius dalam membaca alquran. Dalam penyusunan ini diketuai oleh Ain bin Tsabit,
dan untuk pengumpulan tulisan-tulisan alquran antara lain adalah Hafsah. Kemudian
penyalinan alquran dilakukan untuk dikirim ke berbagai wilayah.

Setelah melewati masa-masa gemilangnya, di akhir masa kekuasaannya. Utsman menghadapi


banyak pertempuran dari dalam negeri yang dilakukan oleh orang-orang yang kecewa akan
tabiat khalifah dan beberapa kebijakan pemerintah. Kelemahan dan nepotisme telah membawa
khalifah ke puncak kebencian masyarakat

Disuatu saat terjadi pertikaian di umat islam ketika Utsman mengangkat Marwan bin Hakam
sebagai sekretaris utama. Pertikaian terjadi karena Marwan terkenal dengan memetingkan diri
sendiri dan suka intrik. Dan masyarakat juga mendapatkan tuduhan bahwa kerabat khalifah
mendapatkan kekayaan pribadi dengan mengorbankan kekayaan umu dan tanah negara.

Dimasa akhir pemerintahan Utsman, politik disaat itu sangatlah mencekam. Bahkan usaha-
usaha yang memiliki tujuan untuk kemaslahatan disalah pahami. Modifikasi alquran misalnya,
lawan-lawanya menuduh Utsman tidak menerapkan isi alquran yang telah dibukukan itu.
Disituasi yang mencekam ini Utsman juga berupaya untuk melakukan pembelaan diri. Tentang
pemborosan negara misalnya, Utsman menolak tuduhan itu. Memang benar Ustman sering
membantu kerabatnya tapi itu diambil dari harta pribadinya. Bahkan Ustman juga menjelaskan
bahwa selama menjadi khalifah Utsman tidak pernah mengambil gajinya. Utsman juga
menjelaskan selama menjadi khalifah ia malah semakin miskin, karena harta sering dibuat
membantu kerabatnya dan juga waktunya banyak yang tersita untuk mengurusi negara.

2.2.4 Ali bin Abi Thalib (35 – 40 H / 656 – 661 M)


Sahabat nabi yang keempat yakni Ali bin Abi Thalib bin Abd al-Muththalib bin Hasyim bin Abd
al-Manaf bin Luay bin Kilab bin Qushai atau yang kerap di sapa dengan nama Ali. ia lahir di
Makkah sepuluh tahun sebelum kerasulan Nabi Muhammad s.a.w

Para kaum pemberontak terus mendesak Ali supaya segera menjadi khalifah, tetapi ditolaknya,
dan ia selalu menekankan bahwa ini bukanlah urusannya tetapi urusan para pejuang perang
Badr.

Tak hanya sekali, Kaum pemberontak kembali meminta Ali supaya bersedia menjadi khalifah.
Dan pada Akhirnya Ali menerima jabatan itu dengan syarat dia akan memerintah sesuai dengan
Kitabullah dan Sunnah Rasul.

Setelah menjadi khalifah, Ali langsung memutuskan 2 kebijaksanaan, yaitu ;

1. memecat gubernur pada masa pemerintahan Utsman termasuk Muawiyah walau

muawiyah sudah menjadi gubernur Syam di mulai dari masa khalifah Umar.

2. mengambil kembali kepemilikan tanah negara yang sudah djual oleh kroni-kroni

khalifah Utsman.

Umar juga Konflik dengan aisyah, Hal ini dikarenakan Aisyah sangat

menginginkan anak saudara sekaligus anak angkatnya menjadi khalifah dan menuntut bela atas
kematian Utsman sehingga terjadinya perang.

Perang ini disebut perang Unta, bukan tanpa sebab melainkan karena Aisyah menunggang
Unta, dan ini adalah suatu peperangan yang pertama kali terjadi antara sesama kaum muslimin.
Dan telah memakan korban kaum muslimin yang sangat banyak, termasuk Thalhah dan Zubeir.
Setelah Unta yang ditunggangi Aisyah dapat dibunuh, secara otomatis peperangan di
menangkan oleh pihak Ali.

Selain itu terjadi jugaKonflik dengan muawiyah karena Ali melihat Muawiyah sebagai seorang
pembangkang (Bughah) yang harus di musnahkan.Maka dari itu Perangpun terjadi. Dalam
beberapa hari. Ali hampir saja meraih kemenangan akan tetapi karena siasat yang di lakukan
muawiyah malah menyebabkan ali harus mengalah dan memberhentikan Dan perselisihan itu
diselesaikan melalui arbitrase. 7

Tak hanya itu dalam pemerintahan Ali Kaum Khawarij mulai muncul hal ini dikarenakan saat di
perjalanan pulang ke Kufah, anggota pasukan kelompok Ali yang tadinya setuju dengan Ali
supaya menghentikan perang dan menerima tahkim malah berubah pendirian. Kini mereka
berpendapat bahwa menerima tahkim adalah salah karena hak mengadili hanya ada di tangan
Allah SWT. Mereka tidak menyertai Ali ke Kufah tetapi menuju ke Khawarij, yaitu mereka yang
keluar dari barisan Ali. Ada juga yang namanya Peristiwa tahkim, tahkim itu sendiri
diselenggarakan pada bulan Ramadhan 37 H / Januari 659 M, di suatu tempat bernama Dumat
Al- Jandal.

Agenda yang menjadi perbincangan ialah: pertama, kasus kematian utsman dimana Utsman
terbunuh secara zalim, dan yang kedua yaitu membahas mengenai siapa yang cocok untuk
menjadi khalifah.

Dan Peristiwa tahkim juga menimbulkan perpecahan di kalangan tentara Ali, tidak lain
dikarenakan mereka tidak menerima hasil tahkim. Sementara itu, kaum Khawarij berpendapat
bahwa biang keladi dari semua peperangan dan kekacauan ini karena Ali. Maka dari itu mereka
merencanakan pembunuhan Ali.

Pada waktu subuh Abdurrahman bin Muljan berhasil menikam Ali dalam shalat di mesjid
Kufah, Pada saat itulah Ali meninggal dunia di usianya yang ke enam puluh tiga tahun, setelah
memerintah selama lima tahun. Setelah wafatnya Ali maka berakhirlah pemerintahan al-
Khulafa’ al-Rasyidun.

Kelompok 2
A.Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah
Dinasti Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan bin Hard sekaligus menjadi khalifah
pertama. Ia memindahkan kekuasaan Islam dari Kufah ke Damaskus. Nama Dinasti Umayyah
dinisbatkan atau dirujuk kepada Umayyah bin Abd Syams bin Abu Manaf ( kakek buyut
khalifah pertama yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau Muawiyah I ). Dia adalah salah seorang
dari pimpinan-pimpinan kabilah Quraisy di zaman jahiliyah. Umayyah ini senantiasa bersaing
dengan pamannya, Hisyam ibnu Abdi Manaf untuk merebutkan pimpinan dan kehormatan
dalam masyarakat bangsanya. Berdirinya Dinasti Umayyah di latar belakangi oleh sebuah
peristiwa penting dalam sejarah umat yaitu Ammul Jamaah. 4 Dinasti Umayyah ini adalah
kekhalifahan pertama setelah Khulafaur Rasyidin atau kekhalifahan kedua setelah Rasulullah
wafat. Kekhalifahan ini didirikan pada tahun 41 H/661 M. Sejarah berdirinya kekhalifahan Bani
Umayyah tak lepas dari masa krisis pada pemerintahan Khulafaur Rasyidin. Khilafah setelah
Rasulullah SAW ini mencapai puncak kejayaan pada masa Utsman bin Affan dan mengalami
kemunduran pada masa Ali bin Abi Thalib, terlebih ketika ia wafat dalam serangan balas
dendam atas konflik kebijakan Utsman bin Affan pada periode kedua. Setelah Ali bin Abi Thalib
wafat, estafet kekhalifahan Islam digantikan oleh putranya, Hasan bin Ali bin Abi Thalib.
Namun, pada tahun 661 Masehi, Hasan undur diri dari kekhalifahan. Hal ini menyebabkan
khilafah kaum muslimin dipegang oleh Muawiyah. Maka, berdirilah Bani Umayyah dengan
memindahkan ibukota kerajaan dari Madinah ke Damaskus di Syam.

4
Ahmad Al-Usyairi, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX, Jakarta: Akbar, 2006, hlm. 181.
B. Khalifah-Khalifah Pada Masa Dinasti Umayyah
Masa kekuasaan Dinasti Umayyah hampir satu abad, yaitu tepatnya 90 tahun. Khalifah-khalifah
Dinasti Umayyah pada saat itu berjumlah 14 orang dengan empat orang khalifah diantara
mereka memegang kekuasaan selama 70 tahun. Mereka adalah Muawiyah bin Abi Sufyan,
Abdul Malik bin Marwan, Al Walid bin Abdul Malik, dan Hasyim bin Abdul Malik. Sedangkan,
10 orang lainnya memerintah hanya 20 tahun. 5Adapun urutan khalifah Umayyah adalah
sebagai berikut :

1. Muawiyah I bin Abi Sufyan ( 41-60 H/661-679 M ) Muawiyah bin Abi Sufyan lahir pada 15
tahun sebelum Hijriyah dan masuk Islam pada peristiwa Fathul Makkah bersama keluarga dan
penduduk Makkah lainnya. Nama aslinya adalah Muawiyah bin Abu Sufyan bin Harb bin
Umayyah. Setelah masuk Islam, ia menjadi sahabat Rasulullah SAW dan menjadi salah satu juru
tulis wahyu Al-Qur’an. Muawiyah menjabat sebagai khalifah Daulah Umayyah selama kurang
lebih 20 tahun.2 Beberapa kebijakan Muawiyah bin Abu Sufyan yaitu sebagai berikut :

a) Memindahkan ibu kota kekhalifahan Daulah Umayyah dari Madinah ke Damaskus, Suriah.

b) Membangun administrasi pemerintahan dan menetapkan aturan jawatan pos.

c) Mengatur urusan tentara dengan mengacu kepada aturan tentara Bizantium.

d) Menciptakan sistem pemilihan khalifah dengan cara monarchi hereditas.

e) Mengubah fungsi baitul mal Pada masa khulafaur rasyidin baitul mal berfungsi sebagai harta
kekayaan rakyat kemudian diubah pada masa Umayyah menjadi harta kekayaan keluarga raja.

f) Membentuk Diwanul Hijabah. g) MembentukDiwanulBarid.

h) MembentukDiwanulKharraj.

2. Yazid I bin Muawiyah ( 60-64 H/679-683 M ) Yazid bin Muawiyah atau Yazid I adalah
khalifah kedua Bani Umayyah yang berkuasa pada tahun 680-683 M, menggantikan ayahnya,
Muawiyah bin Abu Sufyan. Pengangkatannya sebagai khalifah menandai suksesi turun-
temurun pertama dalam sejarah Islam. Namun, ketika dinobatkan sebagai khalifah,
kedudukannya sempat tidak diakui oleh beberapa tokoh Muslim karena dianggap menyalahi
perjanjian yang dilakukan Muawiyah dengan Hasan bin Ali pada tahun 661 M. Salah satu tokoh
yang belum membaiat Yazid bin Muawiyah adalah Husein bin Ali, cucu Nabi Muhammad.
Husein bin Ali, yang kemudian dibunuh oleh pendukung Yazid dalam pertempuran Karbala
sehingga membuat kebencian umat Muslim Hijaz semakin memuncak terlebih lagi Yazid bin
Muawiyah juga dianggap berkepribadian buruk karena gaya hidupnya dan pemimpin yang
tiran karena menumpas pemberontakan dari pihak oposisi dengan cara kejam. Pada 680,
Muawiyah I meninggal dunia, sehingga kedudukannya sebagai khalifah diwariskan kepada
Yazid bin Muawiyah, sebagai khalifah kedua. Ketika Yazid naik tahta, sejumlah tokoh di

5
As Sayuthi : Tarikhul Khulafa’ : 194
Madinah enggan tunduk dan mengakui kesetiannya kepada khalifah yang baru. Salah satunya
karena Muawiyah I dianggap melanggar perjanjian dengan Hasan bin Ali pada tahun 661 M
dimana ia berjanji tidak akan menunjuk seorang penerus. Tokoh yang terang-terangan tidak
mengakui kekuasaan Yazid adalah adik Hasan, Husain bin Ali, dan Abdullah bin Zubayr.

Kelompok 3
A.Sejarah Berdirimya Dinasti Abbasyiah
Pemerintahan Dinasti Abbasyiah dinisbatkan kepada Al-Abbas, paman Rasulullah SAW,
sementara khalifah pertama dari pemerintahan ini adalah Abdullah Ash-Shaffah bin
Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib. Dinasti Abbasyiah didirikan
pada tahun 132 H/750 M, oleh Abdul Abbas Ash-Safah, sekaligus sebagai khalifah pertama.
Kekuasaan Dinasti Abbasyiah berlangsung dalam rentang waktu yang cukup lama, yaitu
selama lima abad dari tahun 132-656 H (750 M-1258M). 6Berdirinya pemerintahan ini dianggap
sebagai kemenangan pemikiran yang pernah dikumandangkan oleh Bani Hasyim (Alawiyun)
setelah meninggalnya Rasulullah SAW dengan mengatakan bahwa yang berhak untuk
berkuasa adalah keturunan Rauslullah SAW dan anak anaknya. Sebelum berdirinya Dibasti
Abbasyiah terdapat tiga poros utama yang merupakan pusat kegiatan, antara satu dengan yang
lain memiliki kedudukan tersendiri dalam memainkan perannyanuntuk menegakkan
kekuasaan keluarga besar paman Rasulullah SAW, Abbas bin Abdul Muthalib. Dari nama Al-
Abbas paman Rasulullah inilah nama yang disandarkan pada tiga tempat pusat kegiatan yaitu,
Humaimah, Kufah, Khurasan.. Humaimah merupakan tempat yang tentram, bermukim di kota
itu keluarga Bani Hasyim. Baik dari kalangan pendukung ali maupun pendukung keluarga
Abbas. Kufah merupakan wilayah yang pendukungnya mengatut aliran Syi’ah, pendukung Ali
bin Abi Talib, yang selalu bergolak dan di tindas oleh Bani Umayyah.
Khurasan memiliki warga yang pemberani, kuat fisik, teguh pendirian, tidak mudah
terpengaruh nafsu dan ditak mudah bingung terhadap kepercayaan yang menyimpang,
disanalah diharapkan dakwah kaum Abbasyiah mendapat dukungan. Di kota Humaimah
bermukim keluarga Abbasyiah, salah seorang pemimpinnya bernama Al-Imam Muhammad
bin Ali yang merupakan peletak dasar dasar bagi berdirinya Dinasti Abbasyiah. Ia menyiapkan
strategi perjuangan menegakkan kekuasaan atas nama keluarga Rasulullah SAW. Para
penerang dakwah Abbasyiah berjumlah 150 orang di bawah para pemimpinnya adalah
Muhammad bin Ali. Propaganda Abbasyiah dilaksanakan dengan strategi yang cukup matang
sebagai gerakan rahasia. 7Akan tetapi, Iman Ibrahim pemimpin Abbasyiah yang berkeinginan
mendirikan kekuasaan Abbasyiah, gerakannya diketahui oleh khalifah Umayyah terakhir,
Marwan bin Muhammad. Ibrahim akhirnya tertangkap oleh pasukan Dinasti Umayyah dan

6
Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, ( Jakarta : AMZAH, 2018), Hlm 26-27
7

Samsul Munir Amin, Sejarah Peradaban Islam, ( Jakarta : AMZAH, 2018), Hlm 138-140
dipenjarakan di Haran sebelum akhirnya di eksekusi Ia mewasiatkan kepada adiknya Abul
Abbas unuk menggantikan kedudukannya ketika tahu bahwa ia akan terbunuh, dan
memerintahkan untuk pindah ke Kufah. Sedangkan pemimpin propaganda dibebankan
kepada Abu Salamah. Segeralah Abul Abbas pindah dari Humaimah ke Kufah di iringi oleh
para pembesar Abbasyiah yang lain seperti Abu Ja’far, Isa bin Musa, dan Abdullah bin Ali.
Penguasa Umayyah di Kufah, Yazid bin Umar bin Hubairah, ditaklukkan oleh Abbasyiah dan
diusir ke Wasit. Abu Salamah selanjutnya berkemah di Kufah yang telah di taklukkan pada
tahun 132 H. As-Safah merupakan Khalifah pertama pemerintahan Daulah Abbasiyah.
Kemenangan yang didapatkan atas Daulah Umayyah, menjadikan Daulah Abbasiyah secara
otomatis menggantikan pemerintahan sebelumnya. Para pendukung Daulah Abbasiyah
diwakili dalam pemerintahan baru. Orang-orang Yahudi, Kristen Nestorian, dan Persia
diwakili secara baik dalam pemerintahan Abu al-Abbas dalam meneruskan administrasi
pemerintahan Daulah Abbasiyah. Dalam masa pemerintahan As-Safah juga didirikan pabrik
kertas pertama di Samarkand. Abu al-Abbas adalah seorang revolusioner yang bisa menaungi
kaum nonMuslim dan non-Arab. Sangat berbeda dengan Daulah Umayyah yang menolak
pasukan dari 2 golongan itu. Pada masa pemerintahannya, saat pasukan Abbasiyah menguasai
Khurasan dan Irak, dia keluar dari persembunyiannya dan dibaiat sebagai Khalifah pada tahun
132 H/ 749 M. Setelah itu dia mengalahkan Marwan bin Muhammad dan mengakhiri
pemerintahan Daulah Umayyah pada tahun yang sama. Abul Abbas As Saffah wafat pada
tahun 136 H/753 M dalam usia yang masih sangat muda.

B. Khalifah – Khalifah Pada Masa Dinasti Abbasyiah

1. Abbul Abbas Ash-Shaffah (749-754 M) Abu Abbas As-Saffah berkuasa menjadi khalifah
Abbasiyah dari tahun 750 hingga 754, atau selama empat tahun. Di awal pemerintahannya,
Abu Abbas As Saffah memerintahkan untuk memburu keturunan dari Dinasti Umayyah.
Bahkan, Abu Abbas As-Saffah menggali kuburan para Khalifah Dinasti Umayyah lalu
membakar tulang-tulangnya. Meski demikian, kebijakannya yang tegas dan berani menuai
banyak pujian dari masyarakat. Selain itu, terlepas dari sifat Abu Abbas As-Saffah yang cukup
kejam terhadap Dinasti Umayyah, ia berhasil membangun dasar pemerintahan yang steril dan
kondusif. Ia juga meletakkan dasar untuk membangun peradaban Islam, terutama di bidang
ilmu pengetahuan. Alhasil, Abu Abbas As Saffah disegani dan dihormati oleh kerabatnya.
Setelah empat tahun memerintah Abbasiyah, Abu Abbas As-Saffah menderita penyakit.
Penyakit tersebut yang mengakibatkan Abu Abbas As-Saffah wafat pada 754 atau pada 136 H.
Sebelum meninggal, Abu Abbas As-Saffah menunjuk saudaranya, Abu Ja'far Al-Manshur
sebagai penerusnya memimpin Dinasti Abbasiyah.

2. Abu Ja’far Al-Mansur (754-775 M) Bani Abbasyiah didirikan oleh dinasti Abbasyiah pada
tahun 750-754 M. Akan tetapi pembangun sebenarnya adalah Al-Mansur 754-775 M. Sebagai
khalifah yang baru musuh-musuh ingin menjatuhkannya sebelum ia bertambah kuat, terutama
golongan Bani Umayyah, golongan Khawarij, bahkan juga kaum Syi’ah. Kaum Syi’ah, setelah
melihat bahwa Bani Abbasyiah memonopoli kekuasaan mulai mengambil sikap menentang.
Dalam menghancurkan lawan, Mansur tidak segan-segan membunuh sekutu yang membawa
keluarganya pada kekuasaan. Abu Muslim, karena dianggap menjadi saingan yang berbahaya
di Khurasan di undang datang ke Baghdad, tetapi kemudian di adili dan di jatuhi hukaman
mati. Dalam usaha mempertahankan kekuasaan Bani Abbasyiah, Al Mansur menggunakan
kekerasan. Al Mansur merasa kurang aman di tengah-tengah Arab, maka ia mendirikan
ibukota baru sebagai ganti Damaskus, Baghdad didirikan di dekatbekas ibukota Persia,
Ctesiphon, pada tahun 762 M. Bani Abbasyiah berada di tengah tengah bangsa Persia. Untuk
tentar pengawalnya Al Mansur juga tidak mengambil dari kalangan bangsa Arab, melainkan
dari orang Persia. Dalam bidang pemerintahan Al Mansur mengadakan tradisi baru dengan
mengangkat Wazir yang membawahi kepala kepala departemen. Untuk memegang jabatan
Wazir, ia memilih Khalid bin Barmak, seorang berasal dari Balkh (Bectral) di Persia.

3. Abu Abdullah Muhammad Al-Mahdi (775-785 M) menggantikan Al-Mansur sebagai


khalifah,dan di masa pemerintahannya, perekonomian mulai meningkat. Pertanian
ditingkatkan dengan mengadakan irigasi dan penghasilan gandum, beras, kurma, dan zaitun
(olives) bertambah. Hasil pertambangan seperti perak, emas, tembaga, besi, dan lain-lain pun
berkembang. Demikian pula dagang transit antara Timur dan Barat juga membawa kekayaan.
Basrah menjadi pelabuhan penting.

4. Abu Muhammad Musa Al-Hadi (785-786 M) Merupakan khalifah abbasiyah yang


menggantikan seorang ayahnya yang menjadi khalifah sebelumnya yaitu Al-Mahdi. Seperti
halnya seorang anak dan ayahnya sifat kepemimpinannya tak jauh berbeda dengan ayahnya
yang memiliki sifat terbuka dengan semua warganya dan memperbolehkan untuk menemui Al
Hadi kedalam istana Baghdad. Namun kepemimpinannya tidak berjalan lama dengan
munculnya konflik yang terjadi. Namun dengan pemerintahan seorang Al Hadi yang singkat
beliau mampu membangun perekonomian yang mulai meningkat dari masa pemerintahan
sebelumnya. Beliau meningkatkan aspek perekonomian dalam bidang pertanian,
pertambangan, dan perdagangan.

5. Abu Ja’far Harun Ar-Rasyid (786-809 M) Merupukan seorang pemimpin yang memiliki sifat
peduli, menjaga, dan melestarikan syariat atau hukum-hukum Allah SWT. Dalam
pemerintahan seorang Abu Ja’far beliau mengedepankan kesejahteraan rakyat dalam
memajukan peradaban islam. Dengan membangun Kota Baghdad dan juga membangun
tempat tempat ibadah yang berada di Kota Baghdad merupakan salah satu Gerakan yang
dilakukan oleh Abu Ja’far. Tidak hanya itu di masa pemerintahannya beliau memangun sarana
Pendidikan, kesenian, Kesehatan, danperdagangan. Beliau juga mendirikan rumah sakit,
Pendidikan dokter, dan membangun farmasi.

6. Abu Musa Muhammmad Al-Amin (809-813 M) Merupakan khalifah yang memimpin Bani
Abbasiyah setelah Abu Ja’far yang kisah perjalanannya memiliki peristiwa pertumpahan darah
atau yang bisa disebut sebagai pergolakan. Peperangan yang terjadi pada masa pemerintahan
Harun Al-Amin adalah pergolakan dari Imperium Byzantium, pergolakan Kota Hims, dan
suksesi berdarah. Sebelum terjadinya suksesi berdarah muncul lah sebuah Khalifah baru yang
berada di Damaskus yang dipimpin oleh Ali bin Abdullah bin Khalid bin Yazid bin Muawiyah
bin Abi Sufyan yang merupakan khalifah yang sangat berperan penting di Damaskus yang
memiliki sebutan As-Sufyani.

7. Abu Ja’far Abdullah Al-Ma’un (813-833 M) Merupakan seorang anak dari khalifah Harun
Al-Rasyid. Semasa kepemimpinan Al-Maun beliau menjunjung tinggi tentang ilmu
pengetahun, dengan demikian Al-Maun memiliki kontribusi yang besar terhadap Bani
Abbasiyah yakni mewujudkan keamanan, membangun Kota Baghdad, mendirikan Baitul
Hikmah, membangun majelis al-Muzakarah.

8. Abu Ishaq Muhammad Al-Mu’tashim (833-842 M) Merupakan khalifah yang berasal dari
Turki. Beliau dengan sebuah pemikirannya mendatangkan tantara-tentara yang berasal dari
kota asal nya yaitu Turki untuk dijadikan tantara pengawalnya, namun pemikirannya yang
mendatangkan tantara-tentara tersebut berujung menjadi kacau dikarenakan pengaruh turki
yang masuk kedalam pemerintahan yang mengakibatkan tantara Turki tersebut bersifat
sewenang wenang terhadap kekuasaan yang berada pada Bani Abbasiyah, dengan demikian
sifat tentara yang sewenang wenangnya membuat para khalifah menjadi sebuah mainan para
tentara Turki sehingga yang memiliki kekuasaan untuk memberi perintah adalah para perwira
tentara Turki.
9. Abu Ja’far Harun Al-Watsiq (842-847 M) Watsiq bin Mu’tasim (847 M) ialah Khalifah Bani
Abbasiyah yang menjabat antara 842 sampai 847 M. Ia menggantikan ayahnya Abu Ishaq
Muhammad Al-Mu’tashim. Beliau merupakan pelindung besar para sarjana, seperti seniman.
Beliau termasyhur karena bakat musiknya sendiri, dan dianggap telah menyusun lebih dari 100
lagu. Pada masa pemerintahan terjadi pertukaran tawanan antara pemerintahan Khalifah Al-
Watsiq dengan Pemerintahan Romawi, adanya pemberantasan korupsi saat terdengar kabar
para pejabatnya banyak melakukan penyelewengan harta negara, Al-Watsiq segera melakukan
tindakan dengan menyita harta mereka. Khalifah Al-Watsiq bahkan memiliki majelis diskusi
yang menghadirkan para ahli fiqih dan ahli kalam. Al-Watsiq meninggal pada 847 karena
demam tinggi, dan digantikan saudaranya al-Mutawakkil.

10. Abu Fadl Ja’far Al-Mutawakkil (847-861 M) Al-Mutawakkil (847-861 M) adalah Al-
Mutawakkil Alallah, Ja’far, Abu Al-Fadhl bin Mu’tashim bin Ar-Rasyid. Ibunya seorang
mantan budak bernama Syuja’. Al-Mutawakkil lahir pada 205 H. Riwayat lain menyatakan
pada 207 H. Ia dilantik sebagai khalifah pada 24 Dzulhijjah 232 H setelah wafatnya Al-Watsiq.
Prestasi terbesar Al Mutawkkil adalah membebaskan negerinya dan kekhalifan islam dari
paham muktazilah dan faham sesat lainnya yang berkembang saat itu, dan beliau
mengembalikan kemurnian islam dengan menghidupkan kembali faham Ahlusunnah wal
jamaah dengan mengapresiasi ulamaulama ahlu sunnah dan kenghidupkan kemurnian AL
quran dan as sunnah. Al-Mutawakkil juga dikenal sebagai seorang yang sangat pemurah dan
banyak dipuji karena kemurahan hatinya dalam memberikan bantuan berupa uang dan harta
benda. Al-Mutawakkil dibunuh oleh seorang prajurit Turki pada tanggal 11 Desember 861.
Konon, pembunuhan ini merupakan bagian dari plot yang direncanakan oleh putranya al-
Muntashir. Pemerintahan al-Mutawakkil diingat akan reformasi-reformasinya dan dipandang
sebagai masa keemasan Bani Abbasiyah.

11. Abu Ja’far Muhammad Al-Muntashir (861-862 M) Al-Muntashir Billah (861-862 M)


bernama asli Muhammad dan sering dipanggil Abu Ja'far atau Abu Abdillah. Ia adalah anak Al-
Mutawakkil bin Ar-Rasyid, ibunya seorang wanita mantan budak berasal dari Romawi bernama
Habasyiyah. beliau dilantik menjadi khalifah kesebelas Bani Abbasiyah pada Syawwal 247 H.
Khalifah Al-Muntashir bekerjasama dengan orang-orang Turki untuk merebut kekuasaan
dengan cara membunuh ayahnya, Al-Mutawakkil, karena pencopotan dirinya dari putra
mahkota. Namun saat kekuasaan telah diraih, Al Muntashir justru mulai menjelek-jelekkan
orang Turki sehingga mereka berencana membunuh Al-Muntashir. Tak banyak yang bisa
dilakukan Khalifah Al-Muntashir. Dia hanya memerintah selama kurang lebih enam bulan,
sampai akhirnya dibunuh oleh orang-orang Turki yang dulu membantunya membunuh ayah
sendiri. Al Muntashir meninggal pada 5 Rabiul Awwal 248 H, saat berumur kurang lebih 26
tahun.

12. Abul Abbas Ahmad Al-Musta’in (862-866 M) Abul Abbas Ahmad Al-Musta’in Billah,
berusia sekitar 27 tahun, saat diangkat sebagai khalifah. Diapit dua Jenderal Turki yang sangat
berkuasa, yaitu Bugha dan Washif, al-Musta’in seolah menjadi boneka saja. Struktur militer
Turki mengikuti struktur pemerintahan khalifah, dan dikuasai turun temurun. Al Musta’in
resmi mundur dari khalifah pada 25 Januari 866 Masehi. Dia kemudian diasingkan di daerah al-
Wasith bersama keluarga dan budak perempuannya. Sesuai kesepakatan, dia tidak akan
diganggu. Namun demikian, pada Syawwal sekitar sembilan bulan kemudian, al-Musta’in yang
sudah menjalani hidup sebagai rakyat biasa dibunuh atas perintah Khalifah al-Mu’tazz.

13. Abu Abdullah Muhammad Al-Mu’taz (866-869) Al-Mu'tazz adalah gelar untuk khalifah
Abbasiyah yang memerintah antara 866-869. Naik tahta atas bantuan orang Turki, ia terbukti
tepat sebagai murid orang Turki. Ia dikelilingi oleh kelompok-kelompok yang saling cemburu
satu sama lain. Ia adalah khalifah pertama yang menghiasi kendaraan-kendaraannya dengan
emas setelah khalifah sebelumnya hanya menghiasinya dengan perak yang sangat tipis.
Kegagalan al-Mu’tazz memenuhi permintaan militer ini fatal. Ini membuat semua fraksi militer
(Turki, Faraghinah, dan Magharibah) bersatu dan sepakat menyingkirkan Khalifah yang sudah
bangkrut ini. Al-Mu’tazz kemudian dipaksa untuk menulis surat pegunduran dirinya. Setelah
itu dia dimasukkan ke dalam kamar tanpa diberi makan dan minum selama tiga hari. Akhirnya,
al-Mu’tazz tak bisa lagi bertahan. Al-Mu’tazz wafat.

14. Abu Ishaq Muhammad Al-Muhtadi (869-870 M) Khalifah Al-Muhtadi termasuk khalifah
yang sangat teguh memegang prinsip. Perilakunya baik, murah hati, dermawan, wara', gemar
beribadah, dan zuhud terhadap kesenangan dunia. Pembaiatannya menjadi khalifah ke-14 Bani
Abbasiyah terjadi pada Rabu malam bulan Raja 256 H. Peristiwa itu terjadi ketika Khalifah Al-
Mu'taz mengikrarkan diri untuk mundur dari tampuk kekhalifahan dan pengakuan terhadap
kelemahannya dalam menjalankan roda pemerintahan. Ia lebih suka jabatan kekhalifahan
diserahkan kepada orang yang dianggap lebih mampu, dalam hal ini ia lebih percaya untuk
diserahkan kepada Muhammad bin Al-Watsiq Billah, atau lebih dikenal dengan sebutan Al-
Muhtadi. Khalifah Al-Muhtadi biasa melakukan puasa berturut-turut sejak dilantik menjadi
khalifah hingga terbunuh. Ia sangat suka mengikuti perilaku Khalifah Umar bin Abdul Azis
dalam menjalankan pemerintahan, kewara'an, hidup serba kekurangan, banyak ibadah, dan
sangat berhati-hati mengambil keputusan. Ada banyak kesamaan antara Umar bin Abdul Azis
dengan Al-Muhtadi. Khalifah Al-Muhtadi wafat pada Senin, 14 Rajab 257 H. Ia hanya
memerintah setahun kurang lima hari.
15. Abul Abbas Ahmad Al-Mu’tamid (870-892 M) Abul 'Abbas Ahmad Al-Mu'tamid 'Alallah
( 845 - Oktober 892) adalah seorang khalifah Bani Abbasiyah yang memerintah antara 870-892.
Dalam masa kepemimpinan ia terjadi berbagai pemberontakan dan tekanan dari pasukan Turki.
Akibat dari tekanan pasukan Turki, Al-Mu'tamid mengangkat Al-Muwaffaq untuk mengurus
beberapa wilayah. Banyak pemberontakan yang terjadi pada masa kekhalifahan dia, Setelah
sekian lama tidak memiliki pengaruh dalam kekhalifahan, dan hanya sibuk dengan berbagai
aneka hiburan, Khalifah Al-Mu’tamid akhirnya wafat disebabkan terlalu banyak meminum
khamar pada 11 Rajab 279 H / 10 Oktober 892 M.

16. Abul Abbas Ahmad Al-Mu’tadid (892-902 M) Khalifah al-Mu’tadhid menerima ba’iat
menggantikan pamannya, Al Mu’tamid, pada 17 Oktober 892 M. Beliau melanjutkan Dinasti
Abbasiyah yang terus berusaha bertahan di tengah lepasnya sejumlah wilayah yang telah
independen dari pusat kekuasaan. Kesangarannya membuat dia juga dijukuki sebagai Abul
‘Abbas as-Saffah kedua. Bukan saja karena dia berhasil memimpin Dinasti Abbasiyah dari
jurang kehancurannya, namun al-Mu’tadhid juga mengikuti as Saffah, pendiri Dinasti
Abbasiyah, yang terkenal sangar dan garang terhadap lawan-lawan politiknya. Siapa yang
melakukan kesalahan di depan al-Mu’tadhid akan terkena hukuman berat.

17. Abul Muhammad Ali Al-Muktafi (902-905 M) Al-Muktafi Billah lahir pada Rajab 264 H. Ia
dilantik menjadi khalifah Daulah Abbasiyah ke-18 ketika ayahnya sakit, pada hari Jumat usai
shalat Ashar 19 Rabiul Awwal 289 H, pada usianya yang ke-25. Al-Muktafi hanya memerintah
selama 6 tahun 6 bulan 19 hari.
Pada masa kepemimpinannya yang relatif singkat, ada beberapa kejadian penting yang tercatat
dalam sejarah.

Kelompok 4
A. Masuknya Islam di Spanyol
Islam pertama kali lahir pada tahun 711 M. di Afrika Utara. Spanyol sebelum kedatangan Islam
dijuluki Iberia/Azbania, setelah itu disebut Andalusia pada saat bangsa Vandal menguasai
Negara tersebut. Andalusia membuat orang Arab percaya bahwa namanya Andalusia Afrika
Utara telah dikuasai oleh umat Islam jauh sebelum penaklukan spanyol dan menjadikannya
sebagai provinsi Bani Umayyah sebagai salah satunya 8. Kontrol penuh atas Afrika Utara
Khalifah Abdul Malik (685-705 M). Khalifah Abd al-Malik memilih Hasan bin Nu’man al-
Ghassani menjadi gubernur wilayah tersebut. Pada waktu itu Khalifah al-Walid, Hasan bin
Nu’man digantikan oleh Musa ibn Nushair. Pada masa al-Walid, Musa ibn Nushair memperluas
wilayahnya. Kekuasaan melalui pendudukan Aljazair dan Maroko. Selain itu, dia Selesaikan
Penaklukan Wilayah Kekuatan negara barbar di pegunungan. Penaklukan Afrika Utara sampai
ditaklukkan dari awal dan menjadi salah satu provinsi Kekhalifahan Umayyah berlangsung
selama 53 tahun. Dimulai pada 30H (masa pemerintahan Muawiyah ibn Abi Sufyan) hingga 83H
(pada masa Al Walid). Sebelum dia dikalahkan dan diperintah oleh Islam,Area ini memiliki
kantong yang merupakan basis kekuatan Kekaisaran Romawi, Kekaisaran Gotik. Ada tiga
pahlawan Islam dalam proses penaklukan Spanyol yang paling penting adalah memimpin
pasukan di sana. Mereka adalah Tharif ibn Malik, Thariq ibn Ziyad dan Musa ibn Nushair.
Tharif bisa dikatakan sebagai pelopor dan peneliti. menyeberangi selat yang ada di Maroko dan
benua Eropa. Lima ratus orang dalam perang ialah Tentara mereka berkuda, menaiki empat
kapal yang sudah disiapkan oleh Julian. Dia menang dan kembali ke Afrika Utara dengan
banyak barang rampasan. Dipicu oleh aktivitas Tharif dan kemelut yang terjadi di dalam
Kekaisaran Visigothic, kemudian berkuasa di Spanyol, dan kekuatan pendorongnya banyak
uang untuk mendapatkan rampasan perang, Musa ibn Nushair mengirim pasukan hingga 7.000
orang ke Spanyol pada tahun 711 M Dipimpin oleh Thariq bin Ziyad.Thariq ibn Ziyad lebih
dikenal dengan sebutan Penaklukan Spanyol. Karena semakin besar , semakin realistis hasilnya.
Tim terdiri dari Musa bin Nushair dan Lainnya adalah orang Arab yang dikirim oleh Khalifah
al-Walid. tim ini kemudian menyeberangi selat di bawah komando Thariq ibn Ziyad. Gunung
tempat Thariq dan pasukannya pertama kali dibangun dan sebuah pasukannya yang dikenal
sebagai Gibraltar (Jabal Tariq). Raja Roderick bertempur di pertempuran Bacca. Dari sana
Cordoba, Granada, Toledo (saat itu ibu kota kerajaan Goth). Kebudayaan Islam masuk ke Eropa
dengan berbagai cara, antara lain Melalui Andalusia. Ini karena umat Islam menetap di negara
ini sekitar abad ke-8. budaya Islam di negeri itu pada saat itu Kami telah mencapai puncak
perkembangan. Kebudayaan Islam Andalusia Misalnya, berbagai pusat mengalami
perkembangan pesat Cordoba, Seville, Granada, Toledo . Thariq ibn Ziyad lebih banyak dikenal
sebagai penaklukan Spanyol karena pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata.
Pasukannya terdiri dari sebagian besar suku Barbar yang didukung oleh Musa ibn Nushair dan
sebagian lagi orang Arab yang dikirim Khalifah al-Walid.

Pasukan itu kemudian menyeberangi selat di bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad. Sebuah
gunung tempat pertama kali Thariq dan pasukannya mendarat dan menyiapkan pasukannya,
dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq). Dalam pertempuran di Bakkah, Raja Roderick
dapat dikalahkan. Dari situ seperti Cordova, Granada dan Toledo (Ibu kota kerajaan Goth saat
itu). Kebudayaan islam memasuki Eropa melalui beberapa jalan, antara lain melewati
Andalusia. Ini karena kaum muslimin telah menetap di negeri itu sekitar abad 8 abad lamanya.
8
Rusniati, MASUKNYA ISLAM DI SPANYOL (Studi Naskah Sejarah Islam),jurnal Dakwah dan Sosial Keagamaan,Vol 5
No. 2,2019,hlm.1
Pada masa itu kebudayaan Islam di negeri itu mencapai puncak perkembangannya.
Kebudayaan Islam di Andalusia mengalami perkembangan yang pesat diberbagai pusatnya,
misalnya Cordova, Sevilla, Granada, dan Toledo. Kemenangan pertama untuk Thariq ibn Ziyad
Cara menaklukkan wilayah yang lebih besar. Selain itu, keduanya Berhasil menguasai semua
kota besar di Spanyol, termasuk sebagian Spanyol dari Zaragoza ke Navarre di utara.
Gelombang ekspansi territorial berikutnya 99 H/717 M pemerintahan Khalifah Umar bin Abdil
Aziz, Tujuannya adalah untuk menguasai Pyrenees sekitar pengunungan dan Prancis Selatan.
Tahun 315 H sampai 422 H, Abdurrahman An-Nashir memaklumkan dirinya menjadi khalifah
di Andalusia. Dalam kurun waktu 7,5 abad, Islam di Spanyol berkembang pesat dan berdampak
luar biasa bagi dunia ilmu pengetahuan dan pengetahuan di seluruh Eropa.

B. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Islam Mudah Masuk Spanyol

Kemenangan yang diraih umat Islam tampak begitu gambang. Hal tersebut tidak lepas dari
adanya faktor eksternal dan internal yang menguntungkan. Faktor eksternal adalah kondisi
yang ada di Spanyol sendiri. Ketika Muslim menaklukkan Spanyol, kondisi sosial, politik dan
ekonomi negara itu mengerikan. politik regional Spanyol tercabik-cabik dan dibagi menjadi
beberapa negara yang lebih kecil. Pada saat yang sama, para penguasa Gothic tidak toleran
terhadap sekte yang mereka adopsi, yaitu Monofisit, serta penganut agama lain, Yahudi. Orang-
orang Yahudi, yang merupakan mayoritas penduduk Spanyol, dipaksa untuk dibaptis. Mereka
yang tidak menginginkannya disiksa dan dibunuh secara brutal. Perpecahan politik
memperburuk situasi ekonomi masyarakat. Ketika Islam masuk ke Spanyol, perekonomian
masyarakat lumpuh. Ketika Spanyol berada di bawah kekuasaan Romawi, pertanian,
perdagangan, dan industri berkembang pesat, berkat kesuburan tanahnya. Namun, setelah
Spanyol jatuh di bawah kekuasaan Kekaisaran Gothic, ekonomi runtuh dan kesejahteraan rakyat
menurun. Memburuknya kondisi sosial, ekonomi, dan agama sebagian besar disebabkan oleh
situasi politik yang kacau. Situasi terburuk terjadi pada masa 2 Hamka, Sejarah Umat Islam, Jilid
II, Jakarta: Bulan Bintang,1981, hlm. 134 pemerintahan Raja Roderick. Raja Roderick adalah raja
Gothic terakhir yang dikalahkan oleh Islam.Awal keruntuhan Kerajaan Gothic adalah ketika
Raja Roderick memindahkan ibu kota negara dari Seville ke Toledo, dan Whitiza, yang
merupakan penguasa wilayah Toledo pada saat itu, diberhentikan begitu saja. Situasi ini
memicu kemarahan Oppa dan Akira, saudara laki-laki dan perempuan Witiza. Keduanya
bangkit, mengumpulkan kekuatan, dan menggulingkan Roderick. Mereka pergi ke Afrika Utara
dan bergabung dengan Muslim. Di sisi lain, juga terjadi konflik antara Roderick dan Ratu Julian,
mantan penguasa wilayah Tongkat Kerajaan. Julian juga bergabung dengan Muslim Afrika
Utara dan membantu upaya mereka untuk menguasai Spanyol. Julian meminjamkan empat
kapal untuk digunakan oleh Tarif, Tariq dan Musa.

C. Perkembangan Islam di Spanyol Sejarah panjang yang dilalui umat Islam di Spanyol itu
dibagi menjadi enam periode yaitu :
1.Periode Pertama (711-755 M) Pada saat ini Spanyol berada di bawah kekuasaan para wali yang
diangkat oleh kekhalifahan Umayyah, berpusat di Damaskus. Pada Stabilitas politik di Spanyol
belum sepenuhnya tercapai selama periode ini.Gangguan baik dari dalam maupun luar masih
terjadi. Yang kami maksud dengan faktor internal adalah kondisi yang melekat pada tubuh
penguasa, tetapi terutama beberapa sosok pejuang dan prajurit Muslim yang terlibat dalam
penaklukan wilayah Spanyol, kompak, bersatu dan penuh percaya diri. Mereka juga mampu,
berani, dan tabah dalam menghadapi masalah apapun. Ajaran Islam yang ditampilkan oleh
prajurit Islam yang kurang penting, yaitu toleransi, persaudaraan dan gotong royong.Sikap
toleransi beragama dan persaudaraan yang melekat dalam kepribadian Muslim membuat
penduduk Spanyol menjadi sapaan lokal, membuat mereka menerima keberadaan Islam.

2.Periode Kedua (755-912 M) Selama ini, Spanyol di bawah kekhalifahan Abbasiyah di Bagdad.
Amir pertama adalah Abdulrahman I yang masuk Spanyol pada 138 H/755 M dan diberi gelar
Abdulrahman Ad- Dakhil. Abdurrahman Ad-Dakhil adalah keturunan Bani Umayyah yang
berhasil melarikan diri dari kerajaan Abbasiyah ketika Bani Abbasiyah menaklukkan Bani
Umayyah di Damaskus. Ad Dakhil kemudian berhasil mendirikan Dinasti Umayyah di Spanyol.
Selama periode ini Islam Spanyol mulai maju baik secara politik maupun peradaban.
Abdurrahman Ad-Dakhil mendirikan masjid dan sekolah Córdova di kota-kota besar Spanyol.

3. Periode Ketiga (912-1013 M) Periode ini berlangsung dari masa pemerintahan Abdurrahman
III yang diberi gelar an nasr hingga munculnya raja raja dan kelompok . Selama periode ini,
Spanyol diperintah oleh seorang penguasa dengan gelar khalifah. Selama periode ini Islam di
Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan untuk bersaing dengan daulah Abbasiyah di
Baghdad. Abdurrahman An- Nashir mendirikan Universitas Cordova 9. Perpustakaan memiliki
ratusan ribu buku. Pada saat ini, masyarakat dapat menikmati kemakmuran dan kemajuan yang
besar. 4.Periode Keempat (1013-1086 M) Pada saat itu, Spanyol dibagi menjadi beberapa negara
kecil yang berpusat di sekitar kota-kota tertentu. Bahkan saat ini, Spanyol terbagi menjadi lebih
dari 30 negara kecil di bawah kendali sekelompok raja atau al-Mulukuth Thawaif yang berpusat
di sekitar kota-kota seperti Sevilla, Cordova, dan Toledo.Pada periode ini umat islam memasuki
konflik intern yang berada di Spanyol. Ironisnya, jika terjadi perang saudara, beberapa pihak
meminta bantuan raja-raja Kristen.

Kelompok 5
A.Sejarah Berdirinya Turki Ustmani
Kekaisaran Utsmani didirikan pada abad ke-12 M, didirikan oleh orang-orang Turki dari suku
Oghuz yang mendiami wilayah Mongol negeri Cina Utara 1 . Di abad ke-12M suku Qayi yang
merupakan keturunan Oghuz melarikan diri dari serangan tentara Mongol yang dipimpim oleh
Jenghis Khan. Mereka mengembara ke Iran dan akhirnya pindah ke Asia Kecil atau Anatolia
yang kemudian menjadi negara Turki. Anatolia sendiri berada di bawah kekuasaan Kesultanan
Rum tetapi Kesultanan tersebut dibubarkan oleh Dinasti Seljuk hingga Anatolia terpecah
menjadi beberapa bagian. Salah satu anggota suku Qayi yang pindah ke Anatolia adalah
9
Dr. Badri Yatim, M.A., Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2000, hlm. 93.
Utsman, yakni putra dari Sulaiman dan cucu Erthugrul. Utsman memimpin pasukan Muslim di
Turki (Ghazi) yang di bawah pimpinannya, Ghazi melawan tentara Mongol untuk menyerang
Anatolia dan tentara Seljuk pada 1293 M. Kesultanan Utsmani berasal dari keturunan suku
Turkmenistan pada abad 12 M yang merupakan pengembara dari Kurdistan sampai Anatolia.
Pengembara itu dipimpin oleh Raja Erthugrul dan putranya yang bergerak untuk menghindari
serangan bangsa Mongol atas yakni di sebelah Timur Turki dan bergabung dengan Dinasti
Seljuk untuk melawan bangsa Romawi. Atas bantuan ini, Raja Erthugrul dianugerahi sebidang
tanah di Anatolia Barat yang berbatasan langsung dengan Roma. Ia diberi kekuasaan untuk
mengelola wilayahnya hingga mendekati Roma. Selepas Dinasti Seljuk mengalami kemunduran,
Utsman I mendeklarasikan berdirinya Kesultanan Utsmani di Turki.

B. Masa Ke emasan Turki Ustmani


Turki Utsmani mengalami masa kejayaan pada pemerintahan 3 Sultan yang berhasil membuat
Turki Utsmani semakin maju:
1. Sultan Muhammad II
2. Sultan Salim I
3. Sultan Sulaiman I

C. Kebijakan Turki Ustmani


1. Sultan Muhammad II ( 1451-1484 ) Awal kehidupan Mehmed lahir pada 30 Maret 1432 di
Edirne, yang saat itu menjadi ibu kota Kekaisaran Ottoman. Ia adalah putra Sultan Murad II dan
Huma Khatun. Turki Utsmani mengalami kemajuan pada masa pemerintahan Sultan
Muhammad II (1451-1484M) Menurut tradisi Utsmaniyah, ketika Mehmed berusia sebelas
tahun, dia mengirim ehzades (pangeran), cukup tua untuk memerintah wilayah itu sebagai
persiapan untuk tahta berikutnya, untuk memerintah Amasya. Murad juga mengirim banyak
guru, termasuk Mora Grani, untuk mengajar putranya. Syekh Muhammad Syamsuddin bin
Hamzah, salah satu ulama paling berpengaruh pada masanya, adalah seorang guru dan teman
dekat yang memiliki pengaruh besar pada Mehmed sejak usia dini, terutama tentang pentingnya
penaklukan Konstantinopel. Penobatan Mehmed II, 1451 Setelah penandatanganan perjanjian
damai dengan Kerajaan Anatolia Karaman pada tahun 1444, Murad, yang sebenarnya lebih
tertarik pada masalah agama dan seni daripada politik, turun tahta dan memberi Mehmed yang
saat itu berusia 12 tahun kepemimpinan negara. diserahkan. Dalam keadaan ini, Wazir Agung
(Perdana Menteri) Andalul Khalil Pasha saat itu memerintah dengan kuat di negara itu. Khalil
Pasha sendiri berasal dari keluarga Andar, salah satu keluarga paling berpengaruh dalam
sejarah Kesultanan Utsmaniyah (kecuali Kesultanan Utsmaniyah sendiri).

2. Setelah Penaklukan

Setelah menjadi pemimpin Konstantinopel, Mehmed mengubah kuil Ortodoks asli


Hagia Sophia (ditulis Hagia Sophia dalam bahasa Turki) menjadi sebuah masjid. Mehmed
juga segera memerintahkan pembangunan kembali kota, termasuk memperbaiki tembok kota,
membangun benteng, dan membangun istana baru. Untuk mendorong mundur orang-orang
Yunani dan Genoa yang melarikan diri dari Galata, Mehmed memerintahkan mereka kembali
ke rumah mereka dan menjamin keselamatan mereka.
Mehmed juga memerintahkan pembangunan bangunan Muslim dan komersial seperti
Masjid Ram Mehmed Pasha dari sini kota berkembang pesat. Di akhir masa pemerintahannya,
Konstantinopel menjadi ibu kota kerajaan yang megah. Menurut sejarawan Ottoman modern
Mevlana Mehmed Neshri, quot’Sultan Mehmed membuat seluruh Istanbul".
Lima puluh tahun kemudian, Konstantinopel sekali lagi menjadi kota terbesar di Eropa.
Di dunia Arab, Konstantinopel disebut dengan Qusṭanṭīniyya (Hijaiyah). Ibukota
Kerajaan Utsmani dipindahkan ke Konstantinopel dan kota tersebut berganti nama menjadi
Istambul oleh Sultan Muhammad Fatih II. 5 Penulis modern mengklaim bahwa Sultan
Mehmed sendiri yang menemukan nama itu. Beberapa sumber Utsmani menyatakan bahwa
Istambul adalah nama yang digunakan pada saat itu. Nama itu resmi digunakan pada abad ke-
17 dan ke-18. Penggunaan pertama kata Islambol pada koin adalah pada tahun 1703 pada
masa pemerintahan Sultan Ahmed III. Namun, nama Constantinier masih digunakan hingga
abad ke-20.

Sejarah Makam Abu Ayub


Ketika tentara Utsmaniyah pindah ke Konstantinopel, Syekh Syamsuddin menemukan
makam Abu Ayub al-Ansari, sahabat Nabi yang meninggal saat Pengepungan Konstantinopel
pada tahun (674-678). Setelah penaklukan Konstantinopel, Mehmed membangun masjid
Eyüp Sultan Camii di situs ini, menekankan pentingnya Islam penaklukan Konstantinopel
dan pentingnya peran Mehmed sebagai Gazi.

2. Sultan Salim I ( 1512-1520 )

Awal kehidupan Selim I lahir di Amasya pada tahun 1470. Ayahnya adalah Sultan Bayezid II .
Nama ibunya adalah Ayse Hatun dan dia berasal dari Dulkadir. Pada tanggal 25 April
1512, Sultan Bayezid II menyerahkan kekuasaan kepadanya dengan dukungan tentara yang
memandangnya sebagai sosok yang ideal untuk menelurkan gerakan pemekaran daerah.
Bayezid II sendiri meninggal tak lama kemudian. Selim I juga dikenal sebagai “Si Murung” atau
“Si Pemberani”. Selim I adalah penguasa kesembilan Kekaisaran Ottoman, memerintah dari
tahun 1512 hingga 1520.

Periode Sultan Salim I ini disebut periode peralihan dari kesultanan ke kekhalifahan. Selama
masa pemerintahannya yang relatif singkat, Kekaisaran Utsmani menyaksikan dua peristiwa
besar yang sangat mempengaruhi jalannya selanjutnya di Timur Tengah. Kemenangan
Utsmaniyah di Pertempuran Chaldiran memperlambat laju perkembangan Syiah, yang
meningkat dengan konsolidasi Safawi di dalam dan sekitar Iran, berada di bawah kekuasaan
Utsmaniyah. Selim lahir di Amasya sekitar tahun 1470 pada masa pemerintahan kakeknya
Sultan Bayazit II. Seperti dalam tradisi Utsmaniyah, seorang ezades yang cukup tua untuk
memerintah wilayah yang ditentukan oleh sultan. Ketika seorang sultan meninggal, pangeran
pertama yang mencapai ibu kota dinobatkan sebagai sultan baru. Ketiga putra Bayezid juga
menerima pesanan. Ezade Ahmed memerintah Amasya, Ezade Korkud memerintah Antalya,
dan Ezade Selim memerintah Trebizond. Dari ketiga putra Bayezid, Ahmed memiliki ikatan
paling dekat dengan Konstantinopel.

Putra Selim, Suleiman, ditugaskan di wilayah Bor dekat ibu kota, tetapi kemudian dipindahkan
ke Kaffa di Krimea setelah penolakan Ezade Ahmed. Hal ini kemudian ditafsirkan oleh Selim
sebagai bentuk dukungan Bayazid terhadap Ahmed sebagai calon pewaris. Selim selanjutnya
mencari komisi di Rumelia, sebuah istilah yang mengacu pada wilayah Ottoman di Eropa. Selim
awalnya ditolak dengan alasan bahwa wilayahnya tidak diperuntukkan bagi raja, tetapi dinasti
Bayezid mengambil alih Semendile dengan dukungan Menili I, kemudian Khan dari Krimea
yang ditugaskan untuk melakukannya. Semendir menolak dan malah tinggal di ibu kota, karena
Semendir berada di wilayah Rumelia namun cukup jauh dari Konstantinopel. Bayezid melihat
penolakan Selim sebagai bentuk pemberontakan dan mengalahkan pasukan Selim dalam
pertempuran pada Agustus 1511. Selim kemudian melarikan diri ke Krimea. Ketika Sultan
Bayazid berperang melawan Selim, Ezadeh Ahmed ditugaskan untuk menumpas
pemberontakan Akr yang didukung oleh kaisar Safawi Ismail I. Safawi sendiri adalah pesaing
sengit untuk Kekaisaran Ottoman di wilayah tersebut. Bersama dengan wazir agung Hadum Ali
Pasha, Ezadeh berhasil memburu Ahmed Ahkur di dekat Altuntash . Namun, Ezade Ahmed
meninggalkan medan perang untuk mengamankan tempatnya sebagai penerus, menyebabkan
kebingungan di antara para prajurit. Hadum Ali Pasha, yang sebenarnya adalah pendukung
utama Ahmed, tewas melawan pemberontakan Ahkur.

Awal Kekuasaan Pada pemerintahan Selim, Ahmed memerintah Anatolia selama beberapa
bulan. Kedua belah pihak bertempur pada tanggal 24 April 1513, dekat Yenisehir di Bursa. Sisi
Ahmed dikalahkan. Ahmed sendiri ditangkap dan kemudian dijatuhi hukuman mati. Putra
Ahmed, Ezade Murad, melarikan diri ke Safawi. Ismail I mencoba menggunakan Murad untuk
menggalang massa menentang kekuasaan Selim. Namun, rencana itu akhirnya gagal dan
Murad diasingkan di Safawiya. ehzade Korkud sendiri dieksekusi pada tahun 1513 karena
mempersiapkan pemberontakan melawan Selim Sunni menjadi 12 imam Syiah, membuat
mereka menjadi ancaman besar bagi Kekaisaran Kaukasus dari Kakheti dan Kartli vasal.
Setelah perang saudara berakhir, Selim mengalihkan perhatiannya ke gejolak internal yang
diyakini telah diarahkan oleh Qizilbashi, sebuah kelompok ekstremis Syiah. Selim takut dia akan
menghasut rakyat untuk mendukung pemimpin Safawi, Ismail. Setelah mendapat persetujuan
para ahli fiqh yang menyatakan Ismail dan Qizilbasy kafir dan sesat, Selim mampu
membelokkan pasukannya ke timur untuk meredam gerakan mereka. Ismail, di sisi lain,
menuduh Selim menyerang Muslim lain dan menumpahkan darah orang yang tidak bersalah.
Sebelum serangan itu, Selim mengeksekusi 40.000 Kizilbashi Anatolia sebagai hukuman atas
pemberontakan mereka. Selim juga telah berhenti mengimpor sutra dari Iran. Pada 1514, Selim
menyerbu wilayah Ismail untuk menghentikan penyebaran Syiah di bawah Kekaisaran
Ottoman.
Pada saat yang sama, Safawi juga harus berurusan dengan Uzbek di timur. Untuk menghindari
pertempuran di dua tempat sekaligus, Ismail menggunakan strategi bumi hangus melawan
Utsmaniyah di barat. Setelah mengetahui bahwa Ismail sedang mengumpulkan tentara di
Chaldiran, Selim memobilisasi tentara di sana dan pertempuran pecah antara Selim dan sisi
Ismail.

Penaklukan Mamluk Sebelum berdirinya dinasti Safawi, Kekaisaran Ottoman dan Kekaisaran
Mamluk adalah dua negara paling kuat di Timur Tengah. Kekaisaran Ottoman memerintah
Anatolia, dan Mamluk memerintah Mesir, Suriah, dan Hijaz. Setelah invasi Mongol ke Baghdad
pada tahun 1258, Bani Abbasiyah, yang tetap menjadi khalifah selama beberapa generasi, tinggal
di Kedua negara besar ini dipisahkan oleh negara-bangsa kecil Turki yang mendominasi
wilayah
Anatolia tenggara. Sebelum masa Selim, Utsmaniyah dan Mamluk bentrok beberapa kali.
Mamluk pernah memberikan suaka kepada Pangeran Cem, saudara tiri Sultan Bayezid II, yang
berusaha merebut tahta. Mamluk terlibat dalam beberapa perang, tetapi perbatasan antara
kedua negara cenderung tetap sama. Dengan munculnya dinasti Safawi di Persia, keseimbangan
di Timur Tengah mulai bergeser. Pendirinya Ismail I dianggap sebagai penguasa Syiah yang
paling sukses dan tidak toleran sejak jatuhnya dinasti Fatimiyah. Mamluk berharap bahwa
perselisihan antara Ottoman dan Safawi akan melemahkan kedua kekuatan.

Pada masa pemerintahannya, Selim memperluas wilayah Kesultanan Utsmaniyah dari2,5 juta
km² menjadi 6,5 juta km². Dia mengubur perbendaharaan dan menutupnya dengan meterainya
sendiri, berkata, Siapa pun yang mengisi perbendaharaan ini melebihi isinya yang sekarang
dapat menutupnya dengan meterainya. Itu disegel sampai jatuhnya kekaisaran. Setelah kembali
dari perang di Mesir, ia menerima surat dari penduduk Afrika Utara yang meminta
perlindungan dari pelaut Spanyol dan Portugis yang mengganggu Laut Mediterania. Oleh
karena itu ia mempersiapkan ekspedisi untuk melawan Rhodes dan meninggal di sana pada
tanggal 22 September 1520, 9 Syawal tahun 926 H, dari serpentine, infeksi kulit.
Pendapat lain menyebutkan bahwa Selim meninggal karena kanker atau bahkan diracun oleh
tabib. Beberapa sejarawan mengatakan bahwa kematian Selim bertepatan dengan wabah
penyakit pes di Kesultanan, dan beberapa sumber mengatakan bahwa Selim sendiri juga
terinfeksi.

B.Pembangunan maritim Kesultanan Turki Kesultanan Utsmaniyah mulai dirintis dan


mengalami perkembangan pesat pada masa pemerintahan Sultan Bayazid II,
Luis II, Raja Luis II merasa bahwa Sultan Sulaiman Al-Qanuni adalah pemuda yang usianya
masih belia, maka ia yakin bahwa Sulaiman Al-Qanuni tidak bisa melawan hingga dibunuhlah
utusan Sulaiman Al-Qanuni atas dukungan dari Vatikan. Sebab peristiwa ini membuat Sultan
Sulaiman marah dan memutuskan untuk berperang dengan Kerajaan Hungaria.
Sulaiman mengutus sebanyak 100.000 pasukan dengan 350 bersenjata meriam dan 800 bersenjata
kapal perang. Pasukan Hongaria sendiri mengirim 200.000 pasukan berkuda dan
Kebijakan di Sektor Militer Pemerintahan Sultan Sulaiman Al-Qanuni tercatat sebagai
pemerintahan terpanjang dalam sejarah kekhalifahan Turki Utsmani. Ketika daulah Ustmani
telah menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 M, mereka siap mendirikan kesultanan
yang mampu berkembang secara bertahap dan berakar lebih kuat dari kesultanan lainnya.
Implikasi di Bidang Politik Politik Domestik pada hakikatnya suatu pemerintahan tidak akan
lepas dari sistem politik, serta peran sultan dalam menjalankan pemerintahannya. Peran Sultan
Sulaiman AlQanuni dalam menjalankan amanah yang diembannya telah berhasil
membuktikannya dengan segala cara prestasinya. Dalam hal ini ketergantungan sistem birokrasi
Kekaisaran Utsmani dengan kemampuan seorang sultan di mengendalikan pemerintah menjadi
institusi politik yang menjadi rentan untuk kehancuran sebuah kerajaan. Pandangan ini lebih
karena ketergantungan dinasti Ini demi kelangsungan kekuasaan politik seorang sultan. Sultan
sebelumnya sudah begitu terlatih untuk menjadi penguasa dan mengejar ke puncak kekuasaan
dengan terlebih dahulu menunjukkan kemampuannya. Mereka memiliki kemampuan untuk
mengendalikan masalah tata kelola dengan pengalaman yang mereka peroleh ketika aktif
terlibat dalam administrasi lokal dan ekspedisi militer.150 Kekuatan yang mereka dapatkan
adalah dengan meyakinkan pengikutnya dengan memasukkan kelas budak ke dalam struktur
pemerintah dan memberi mereka posisi yang setara dengan aristokrasi Turki. Stanford Shaw
mencatat bahwa kebesaran bangsa Turki Utsmani dicapai dengan membuat kelas budak ini
sebagai kelas penguasa. Implikasi dalam Pendidikan Kekaisaran Utsmani lebih dikenal sebagai
armada kedalaman militernya yang luar biasa dan menaklukkan banyak orang wilayah. Berbeda
dengan bidang militer, bidang pendidikan tidak begitu berkembang ketika berbicara tentang
Kekaisaran Utsmani. Implikasi Ekonomi Perekonomian masyarakat yang terjadi sekitar abad ke-
16 dianggap sangat berkembang. Banyak wilayah Asia, Afrika bahkan sampai Eropa
berkembang di sektor industri. Diantaranya: Mesir sebagai pusat produksi kain sutra dan katun.
Implikasi Sosial dan Budaya Kekaisaran Utsmani mengalami periode di bidang sosial budaya
pada masa pemerintahan Sultan Sulaiman Al- Qanuni.

•Akhir Hayat

Sultan Sulaiman Al-Qanuni meninggal pada tanggal 5 September 1566 M. Itu adalahhari yang
penuh duka, umat Islam merasakan kesedihan dan kehilangan yang sangat mendalam.
Kekaisaran Utsmani didirikan pada abad ke-12 M, didirikan oleh orang-orang Turki dari suku
Oghuz yang mendiami wilayah Mongol negeri Cina Utara1.
Qayi yang merupakan keturunan Oghuz melarikan diri dari serangan tentara Mongol yang
dipimpim oleh Jenghis Khan. Mereka mengembara ke Iran dan akhirnya pindah ke Asia Kecil
atau Anatolia yang kemudian menjadi negara Turki. Anatolia sendiri berada di bawah
kekuasaan Kesultanan Rum tetapi Kesultanan tersebut dibubarkan oleh Dinasti Seljuk hingga
Anatolia terpecah menjadi beberapa bagian.

Kelompok 6

1.1 Asal Usul Berdirinya Dinasti Mughal Di India


India muslim yang didasarkan pada perpaduan antara warisan bangsa Persia dan bangsa India.
Kerajaan Mughal sendiri didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur pada tahun
1526-1530M sekaligus cucu dari Timur Lenk. Ayah Zahiruddin yang bernama Umar Mirza
memiliki kekuasaan di Ferghana.10 Pada umur 11 tahun, Babur mewarisi daerah Ferghana dari
orang tuanya.Ia berambisi dan bertekat akan menaklukkan kota Samarkand yang pada saat itu
menjadi kota tertua dan terpenting dimasanya. Awalnya ia mengalami kekalahan, tetapi dengan
bantuan dari Raja Safawi dan Ismail I, dengan susah payahnya akhirnya ia berhasil
menaklukkan kota Samarkand pada tahun 1494 M. Pada tahun 1504 M, Babur berhasil
menduduki Kabul, ibu kota Afganistan. Kabul dapat ditaklukkan, Babur meneruskan
ekspansinya ke wilayah India. Pada saat itu India mengalami kekrisisan yang dipimpin oleh
Ibrahim, sehingga stabilitas pemerintahan menjadi kacau balau. Ibrahim lodi memiliki paman
yang bernama Alam Khan, ia mengutus Gubernur

Asal Usul Berdirinya Dinasti Mughal Di India Kerajaan Mughal merupakan turunan kerajaan
dari kesultanan Delhi, karena semua ia catat dari puncak perjuangan awal sampai akhir panjang
untuk membentuk sebuah imperium India muslim yang didasarkan pada perpaduan antara
warisan bangsa Persia dan bangsa India.

Kerajaan Mughal sendiri didirikan oleh Zahiruddin Muhammad Babur (Babur) pada tahun
1526-1530M sekaligus cucu dari Timur Lenk. 4 Ayah Zahiruddin yang bernama Umar Mirza
memiliki kekuasaan di Ferghana. Pada umur 11 tahun, Babur mewarisi daerah Ferghana dari
orang tuanya. Ia berambisi dan bertekat akan menaklukkan kota Samarkand yang pada saat itu
menjadi kota tertua dan terpenting dimasanya. Awalnya ia mengalami kekalahan, tetapi dengan
bantuan dari Raja Safawi dan Ismail I, dengan susah payahnya akhirnya ia berhasil
menaklukkan kota Samarkand pada tahun 1494 M. Pada tahun 1504 M, Babur berhasil
menduduki Kabul, ibu kota Afganistan. Setelah Kabul dapat ditaklukkan, Babur meneruskan
ekspansinya ke wilayah India. Pada saat itu India mengalami kekrisisan yang dipimpin oleh
Ibrahim, sehingga stabilitas pemerintahan menjadi kacau balau.

1.2 Kepemimpinan pada masa Dinasti Mughal

Zahiruddin Muhammad Babur Merupakan raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan


Mughal. Babur mendapat ancaman dan serangan dari pihak-pihak musuh, ia menghadapinya
satu persatu, terutama dari kalangan Hindu itu sendiri. Dalam meruntuhkan Kerajaan
Mughal, orang Hindu mulai menyusun rencana untuk menggabungkan kekuatan mereka yang
menentang Kerajaan Mughal, namun raja Babur berhasil mengalahkan mereka pada suatu
pertempuran. Pada akhirnya kekuatan Lodi dapat dikalahkan pada tahun 1529 di dekat Gogra
India.

Humayun Sepeninggalnya raja Babur, tahta Kerajaan Mughal diteruskan oleh anak pertamanya
yang benama Humayun memerintah kurang lebih selama seperempat abad . Kemudian
Humayun juga berhasil mengalahkan pemberontakan Bahadur Syah dan menduduki Gujarat
10
2 Dr. H. Anwar Sewang, M.A., Sejarah Peradaban Islam, hlm. 42.Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Op.cit., h.
139-140.
yang pada saat itu sangat ingin melepaskan diri dari Delhi. Selama lima belas tahun Humayun
menyusun kekuatannya dalam pengasingan di Persia dengan hati-hati, lalu ia memimpin
pasukannya itu untuk menyerang pasukan Sher Khan kembali dalam merebutkan kekuasaan
yang telah direbut.

Akbar Khan Setelah kematian raja Humayun digantikan oleh putranya yang bernama Akbar. Di
masa kepemimpinannya Kerajaan Mughal dikenal sebagai pada masa kejayaannya dan menjadi
dinasti Islam terbesar di India. Bairam Khan yang merupakan orang penganut Syi’ah. Di awal
kepemimpinannya Akbar masih menghadapi sisa pemberontakan dari keturunan Sher Khan
Shah yang masih berkuasa di Punjab. Pemberontakan yang dipimpin oleh Himu sekaligus
penguasa dari Gwalior dan Agra merupakan pemberontakan yang paling mengancam
pemerintahan Akbar. 

Saat dewasa ia berusaha menyingkirkan tangan kanannya yaitu Bairam Khan dari
kekuasaannya, karena ia mempunyai pengaruh kuat didalam pemerintahannya. Setelah masa
pemberontakan yang lama selesai ia mulai menyusun program ekspansi. Keberhasilan ekspansi
pasukan Akbar menandai bahwa akan berdirinya Kerajaan Mughal sebagai kerajaan terbesar di
Kemudian Sultan Akbar meninggal dunia pada usia 63 tahun.

Jahangir Setelah Kepemimpinan Sultan Akbar kemudian dilanjutkan oleh putra pertamanya
yang bernama Jihangir yang didukung oleh kekuatan militer yang besar. Ayahnya memberikan
ia gelar Jahangir dengan maksud bisa menaklukan dunia. Oleh karena itu, Jahangir dapat
mengalahkan semua musuhnya dan memadamkan kebencian terhadap dinasti Mughal,
sehingga seluruh rakyatnya dapat hidup dengan sejahtera dan aman. Jehangir juga berhasil
menundukkan kota Bengala pada tahun 1612M, Mewar 1614 M dan Kangra. Diusia 58 tahun
Jahangir meninggal dunia. Pada akhir hayatnya, empat putranya malah saling berebut
kekuasaan. Kerajaan yang ditinggalkannya terpecah belah di kalangan para elite.

Syah Jahan Disinilah banyak disintegrasi yang mulai muncul pada pemerintahannya. Pada
masa pemerintahan Shah Jahan terjadi dua kali pemberontakan. Pemberontakan kedua yaitu
datang dari Khan Jahan, seorang gubernur dari provinsi bagian Selatan. Pemberontakan ini
cukup menyulitkan karena ia merupakan orang penting pada saat itu. Namun pada tahun 1631
pemberontakan ini dapat dipatahkan dan Khan Jahan dihukum mati. Tahun 1632 Shah Jahan
berhasil mengusir dan mencabut hak istimewa mereka. Shah Jahan meninggal dunia pada 1657
karena menderita sakit keras. Perang saudara tersebut pada akhirnya menghantar Aurangzeb
sebagai pemegang Dinasti Mughal berikutnya.

Aurangzeb Setelah mengalami peperangan yang cukup panjang antar saudaranya ia


menghadapi tugas yang berat, yaitu menyatukan mughal tanpa mengorbankan keluhuran islam.
Kedaulatan Mughal pada saat itu hampir hancur akibat perang saudara sebagai entitas Muslim.
Aurangzeb berusaha mengembalikan kejayaan agama Islam yang mulai hilang akibat dari
kebijakan politik keagamaan Akbar. Selama 49 Tahun ia memimpin Dinasti Mughal aktivitas
militer Mughal mengalami peningkatan yang drastis. Pada masa kepemimpinan Aurangzeb
masuk dalam masa keemasan Kerajaan Mughal.

1.3 Politik dan administrasi pemerintahan


a) Perluasan wilayah. Ia berhasil menguasai Chundar, Ghond, Chitor, Ranthabar, Kalinjar,
Gujarat, Surat, Bihar, Bengal, Kashmir, Orissa, Deccan, Gawilgarh, Narhala, Ahmadnagar
dan Asirgah dan konsolidasi kekuasaan. Upaya ini berlanjut hingga pemerintahan
Aurangzeb.
b) Pemerintah daerah dijabat oleh Sipah Salar (panglima) sedangkan sub-distrik dijabat
oleh
Faujdar (panglima). Posisi sipil juga diberi pangkat militer. Memang, para perwira ini
diharuskan menjalani pelatihan militer
c) Akbar menerapkan kebijakan toleransi universal (Sulakhul). Dengan kebijakan ini,
semua
orang India dianggap sama. Mereka tidak dibedakan atas dasar perbedaan suku dan
agama.Kebijakan ini dianggap sebagai model toleransi yang dipraktikkan oleh para
penguasa Islam.

d) Pada Abad-Abad Besar, basis kelembagaan dan geografis untuk kekuatan kekaisaran
dibentuk, yang diperintah oleh elit militer dan politik, biasanya terdiri dari pejabat tinggi
dari Afghanistan, Iran, Turki, dan Muslim India. Peran penguasa tidak hanya sebagai
panglima tentara, tetapi juga sebagai pemimpin jihad.
e) Pejabat dipindahkan dari satu Jagir ke Jagir lain untuk mencegah mereka mendapatkan
banyak kepentingan di daerah tertentu. Jagir adalah properti yang disediakan untuk
pejabat pemerintah. Oleh karena itu, tanah yang ditunjuk jarang menjadi milik
petugas,kecuali hak pakai.
f) Wilayah kekaisaran juga dibagi menjadi beberapa provinsi dan distrik yang dikelola oleh
seseorang yang dipimpin oleh seorang pejabat pemerintah pusat untuk memastikan
pengumpulan pajak dan mencegah penyalahgunaan oleh para petani.

Bidang Agama
Pada masa Akbar, perkembangan Islam di Kerajaan Mughal mencapai fase menarik di mana
Akbar mencanangkan bentuk agama baru, yaitu konsep Din-i-Ilahi. Karena aliran ini, Akbar
mendapat kritikan dari berbagai lapisan umat Islam. Bahkan Akbar dituduh menciptakan
agama baru. Dalam praktiknya, Din-i-Ilahi bukanlah ajaran Islam. Namun, konsepsi ini
merupakan upaya untuk mempersatukan umat beragama di India

a. Perbedaan kasta di India membawa keuntungan bagi perkembangan Islam, karena Islam
di wilayah Bengali langsung disambut dengan tangan terbuka oleh penduduk, terutama
oleh kasta-kasta bawah, yang merasa diabaikan dan dikutuk oleh kelompok Hindu yang
sombong dan arogan. Pengaruh Persia sangat kuat terlihat pada penggunaan bahasa
Persia sebagai bahasa resmi Mughal dan bahasa dakwah, oleh karena itu percampuran
budaya Persia dengan budaya India dan Islam memunculkan budaya India. Kebudayaan
Islam yang didukung oleh Dinasti Mughal berkembang.
b. Perkembangan aliran keagamaan Islam di India. Sebelum dinasti Mughal, Muslim India
adalah Sunni fanatik. Tetapi para penguasa Mughal menawarkan tempat bagi kaum
Syiah untuk menggunakan pengaruh mereka.
c. Pada masa ini juga dibentuk sejumlah lembaga keagamaan berdasarkan aliansi dengan
mazhab, Sufitariqat, aliansi dengan ajaran syekh, ulama dan wali individu. Mereka
terdiri
dari warga Sunni dan Syiah.
d. Pada masa Aurangzeb, sebuah risalah tentang hukum Islam atau upaya untuk
mengkodifikasi hukum Islam, yang disebut fatwa Alamgiri, ditulis. Menurut penulis,
kodifikasi ini dimaksudkan untuk meluruskan dan mempertahankan hukum Islam yang
nyaris semrawut akibat kebijakan Sulakhul dan Din-i- ilahi

Sosial dan Kebudayaan Dinasti Mughal


1) Munculnya beberapa karya sastra tinggi seperti Padmavat, yang berisi pesan-pesan
kemanusiaan, ditulis oleh Muhammad Jayazi, seorang penyair di istana. Abu Fadhl
menulis Akbar Nameh dan Aini Akbari, yang berisi tentang sejarah Mughal dan para
pemimpinnya.
2) Kerajaan Mughal berhasil dalam bidang arsitektur. Taj Mahal di Agra adalah puncak
mahakarya arsitektur pada masanya, diikuti oleh Istana Fatpur Sikri dari warisan Akbar
dan Masjid Agung Delhi di Lahore. Di kota Old Delhi (Delhi Lama), bekas pusat
Kerajaan Mughal, terdapat Menara Qutub Minar (1199), Masjid Jami Quwwatul Islam
(1197), Makam Iltutmish (1235), Benteng Alai Darwaza ( 1305), Masjid Khirki (1375),
makam Nashirudin Humayun, raja Mughal ke-2 (1530-1555). Di kota Hyderabad ada
empat menara benteng Char Minar (1591). Masjid Jami Atala (1405) terletak di kota
Jaunpur.

2.4 Ekonomi dan manajemen dinasti Mughal


a) Pembentukan pinjaman untuk pertanian.
b) Adanya sistem pengelolaan lokal yang digunakan untuk mengumpulkan hasil pertanian
dan melindungi petani. Setiap desa tani dijalankan oleh seorang pejabat setempat, yang
disebut muqaddam atau patel, yang kedudukannya dapat diwarisi dan bertanggung
jawab kepada atasannya untuk membayar pendapatan dan mencegah kejahatan. Para
petani dilindungi oleh hak milik dan warisan, tetapi juga terikat oleh mereka.
c) Sistem pemungutan pajak yang telah diterapkan di beberapa provinsi utama kesultanan.
Setiap unit properti dikenakan jumlah pembayaran tertentu, yang harus dibayar tunai.
Penerimaan pajak yang dikumpulkan dipercayakan kepada jagirdar, tetapi pejabat
daerah yang mewakili pemerintah pusat memainkan peran penting dalam pemungutan
pajak. Di tingkat kecamatan, pemerintah daerah dipercayakan kepada seorang qanungo,
yang mengurus pajak daerah dan mengawasi agen Jagirdar, dan seorang chaudhuri,
yang mengumpulkan dana dari zamindar.
d) Perdagangan dan pengolahan industri pertanian mulai berkembang. Di Akbar
asa, British East India Company (EIC) memperoleh konsesi perdagangan untuk
melakukan perdagangan di India sejak tahun 1600. Mereka mengekspor kapas
India dan busa sutra, bahan baku sutra, sendawa, nila dan rempah-rempah, dan
mengimpor perak dan logam lainnya dalam jumlah besar.

2.5 Kemunduran dan Keruntuhan Dinasti Mughal


Setelah satu setengah abad Dinasti Mughal berada di puncak kejayaannya, para penerus
Aurangzeb tidak mampu mempertahankan kebesaran yang diusung oleh para sultan
sebelumnya. Pada abad ke-18 M, kerajaan ini memasuki masa kemunduran. Kekuatan
politiknya mulai menurun, suksesi di tingkat pusat menjadi medan pertempuran, gerakan
separatis Hindu di India tengah, Sikh di utara dan Islam di timur semakin terancam. Sementara
itu, Jehangir mengizinkan pedagang Inggris untuk berinvestasi di India untuk pertama kalinya,
dibantu oleh angkatan bersenjata yang semakin menguasai pantai. Pada masa Aurangzeb ada
pemberontakan melawan pemerintah pusat, tetapi hal itu dapat diatasi.Pemberontakan dimulai
dengan tindakan Aurangzeb, yang secara ketat menerapkan pemikiran puriatisme nya. Ia juga
menghadapi perlawanan dari masyarakat Lahore karena sikapnya yang terlalu memaksakan
ajaran Syi'ah kepada mereka. Setelah Bahadur Shah meninggal, terjadi perebutan kekuasaan
yang panjang di dalam istana. Bahadur Shah digantikan oleh putranya Azimus Shah. Namun,
itu diperintah oleh Zulfiqar Khan, putra Azad Khan, wazir Aurangzeb.
Azimus Syah meninggal pada tahun 1712 M dan digantikan oleh putranya Jihandar Syah, yang
ditantang oleh Farukh Siyar, saudaranya sendiri. Jihandar Persia. Keinginan Nadir Shah untuk
menaklukkan Kekaisaran Mughal terutama disebabkan oleh fakta bahwa kerajaan ini
memberikan banyak bantuan kepada pemberontak Afghanistan di wilayah Persia. Oleh karena
itu, ia menyerang Kerajaan Mughal pada tahun 1739 M, dua tahun setelah penaklukan Persia.
Muhammad Shah tidak bisa bertahan dan mengaku tunduk pada Nadir Shah. Muhammad Shah
kembali berkuasa di Delhi setelah setuju untuk memberikan hadiah yang sangat besar kepada
Nadir Shah. Kesultanan Mughal baru bisa memulihkannya, apalagi setelah Chin Qilich Khan
menduduki jabatan wazir yang bergelar Nizam Al-Mulk karena mendapat dukungan dari
Maratha.

Kelompok 7

A. Berdirinya dinasti safawiyah

Pada waktu Dinasti Turki Usmani sudah mencapai puncak kejayaannya, Dinasti Safawiyah di Persia masih baru
berdiri dan dinasti ini berkembang dengan cepat. Dalam perkembangannya, Dinasti Safawiyah sering berselisih
dengan Dinasti Turki Usmani. Dinasti Safawiyah memiliki perbedaan dari dua dinasti besar Islam lainnya
seperti dinasti Turki Usmani dan Mughal. Oleh karena itu, dinasti Safawiyah dianggap sebagai peletak dasar
pertama terbentuknya negara Iran.Awal mula berdirinya dinasti ini berasal dari tarekat yang bertujuan
memerangi orang-orang yang ingkar dan pada akhirnya memerangi orang orang ahli bid’ah. Tarekat ini menjadi
semakin penting setelah ia mengubah bentuk menjadi pengajian tasawuf murni. Pengaruh dari tarekat ini hingga
ke Persia, Syiria dan Anatolia. Nama Safawiyah diambil dari nama pendirinya yaitu Safi al-Din, seorang
keturunan imam Syi’ah yang ke-6, Musa al Kazhim11.Gerakan tarekat ini lama kelamaan berubah bentuk
menjadi gerakan politik. Jama’ah atau murid-muridnya berubah menjadi tentara yang teratur dan fanatik dalam
kepercayaan serta menentang setiap orang yang bermazhab selain syi’ah. Kepemimpinan Safawiyah silih
berganti dan semakin eksis sebagai gerakan politik yang didukung oleh pasukan tentara yang kuat yang diberi
nama Qizilbash pada masa kepemimpinan Ismail . Ismail adalah orang yang pertama kali memproklamirkan
dirinya sebagai raja pertama dinasti Safawiyah di kota Tabri.

B. Perkembangan Safawiyah
Dalam perkembangannya Bangsa Safawiyah sangat fanatik terhadap ajaran-ajarannya. Hal ini
ditandai dengan kuatnya keinginan mereka untuk berkuasa karena dengan berkuasa mereka
dapat menjalankan ajaran agama yang telah mereka yakini Bermula dari prajurit akhirnya
mereka memasuki dunia perpolitikan pada masa kepemimpinan Juneid .
Dinasti Safawiyah memperluas gerakannya dengan menumbuhkan kegiatan politik di dalam
kegiatan-kegiatan keagamaan. Perluasan kegiatan ini menimbulkan konflik dengan penguasa
Kara Koyunlu , salah satu suku bangsa Turki, yang akhirnya menyebabkan kelompok Juneid
kalah dan diasingkan ke suatu tempat. 12Di tempat baru ini ia mendapat perlindungan dari
penguasa Diyar Bakr, AK Koyunlu, juga suku bangsa Turki. Ia tinggal di istana Uzun Hasan,
yang ketika itu menguasai sebagian besar Persia. Uzun Hasan dan lahirlah Isma’il yang
kemudian hari menjadi pendiri Dinasti Safawiyah di Persia dan mengatakan bahwa Syi’ahlah
yang resmi dijadikan Mazdhab dinasti ini. Dinasti inilah yang dianggap sebagai peletak batu
pertama negara Iran. Gerakan Militer Safawiyah yang dipimpin oleh Haidar dipandang sebagai
rival politik oleh AK Koyunlu setelah ia menang dari Kara Koyunlu . Pada masa
pemerintahannya, ia membuat lambang baru untuk para pengikutnya, yaitu serban merah
dengan 12 jambul. Karena itu, ketika Safawiyah menyerang wilayah Sircassia dan pasukan AK
Koyunlu, menangkap dan memenjarakan Ali bersama saudaranya, Ibrahim, Ismail dan ibunya
di Fars . Mereka dibebaskan oleh Rustam, putera mahkota AK Koyunlu dengan syarat mau
membantunya memerangi saudara sepupunya. Setelah dapat dikalahkan, Ali bersaudara
kembali ke Ardabil.
Periode selanjutnya, kepemimpinan gerakan Safawiyah diserahkan kepada Ismail.
Gilan untuk menyiapkan pasukan dan kekuatan. Pasukan yang dipersiapkan itu diberi nama
Qizilbash . Pada tahun 1501 M, pasukan Qizilbash dibawah pimpinan Ismail menyerang dan
mengalahkan AK Koyunlu di Sharur dekat Nakh Chivan. Qizilbash terus berusaha memasuki
dan menaklukkan Tabriz, yakni ibu kota AK Koyunlu dan akhirnya berhasil dan
mendudukinya.
Di kota Tabriz, Ismail memproklamasikan dirinya sebagai Raja pertama Dinasti Safawiyah. Ia
disebut juga Ismail I. Ismail I berkuasa kurang lebih 23 tahun antara 1501-1524 M. Pada sepuluh
tahun pertama ia berhasil memperluas wilayah kekuasaannya, buktinya ia dapat
menghancurkan sisa-sisa kekuatan AK Koyunlu di Hamadan , menguasai provinsi Kaspia di
Nazandaran, Gurgan dan Yazd , Diyar Bakr Baghdad dan daerah Barat Daya Persia Sirwan dan
11
Dr. Siti Zubaidah, M.Ag., Sejarah Peeradaban Islam, hlm. 192
12

Fatim Fatimah, islam d Fi Afrika Tengah,2017:hlm 2,


Khurasan. Kekalahan tersebut meruntuhkan kebanggaan dan kepercayaan diri Ismail.
Akibatnya dia berubah, dia lebih senang menyendiri, menempuh kehidupan hura-hura dan
berburu. Keadaan itu berdampak negatif bagi dinasti Safawiyah dan pada akhirnya terjadi
persaingan dalam merebut pengaruh untuk dapat memimpin dinasti Safawiyah antara
pimpinan suku suku Turki, pejabat keturunan Persia dan Qizibash. Rasa pemusuhan dengan
Dinasti Usmani terus berlangsung sepeninggal Ismail I, peperangan antara dua dinasti besar
Islam ini terjadi beberapa kali pada masa pemerintahan Tahmasp I , Ismail II dan Muhammad
Khudabanda .

Berikut urutan penguasa Dinasti Safawiyah:

1. Isma’il I (1501-1524 M)
2. Tahmasp I (1524-1576 M)
3. Isma’il II (1576-1577 M)
4. Muhammad Khudabanda (1577-1587 M)
5. Abbas I (1587-1628 M)
6. Safi Mirza (1628-1642 M)
7. Abbas II (1642-1667 M)
8. Sulaiman (1667-1694 M)
9. Husein I (1694-1722 M)
10. Tahmasp II (1722-1732 M)
11. Abbas III (1732-1736 M)

C. Kemajuan di Beberapa Bidang Kehidupan


Kemajuan yang dicapai dinasti Safawiyah tidak hanya terbatas di
bidang politik, melainkan bidang lainnya juga mangalami kemajuan.
Kemajuan-kemajaun itu antara lain:

1. Bidang Ekonomi
Kemajuan ekonomi pada masa Safawiyah menguasai jalur perdagangan antara Barat dan
Timur. Di samping sektor perdagangan, Safawiyah juga mengalami kemajuan dalam
bidang pertanian, terutama hasil pertanian dari daerah Bulan Sabit yang sangat subur
(Fertile Crescent).

2. Bidang Ilmu Pengatahuan


Sepanjang sejarah Islam Persia dikenal sebagai bangsa yang telah berperadaban tinggi
dan berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan.
3. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Kemajuan bidang seni arsitektur ditandai dengan berdirinya sejumlah bangunan megah
yang memperindah Isfahan sebagai ibu kota dinasti ini. Sejumlah masjid, sekolah, rumah
sakit, jembatan yang memanjang di atas Zende Rud dan Istana Chihil Sutun. Kota
Isfahan juga diperindah dengan kebun wisata yang tertata apik.

4. Bidang Tarekat
Sebagaimana diketahui bahwa cikal bakal kerajaan safawi adalah gerakan sufistik, yaitu
gerakan tarekat. Oleh karna itu, kemajuan di bidang tarekat pun cukup maju. Bahkan
gerakan tarekat pada masa ini tidak berfikir dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam
bidang politik dan pemerintahan.

D. Masa Kejayaan Dinasti Safawiyah


Masa kejayaan Dinasti Safawiyah Safawiyah saat itu berada ditangan raja kelima yang menjabat,
Abbas I naik tahta (1588-1628 M). Langkah-langkah yang ditempuh oleh Abbas I dalam rangka
memajukanDinasti Safawiyah adalah:

1. Berusaha menghilangkan dominasi pasukan Qizilbash dengan cara


membentuk pasukan baru yang berasal dari budak-budak dan tawanan perang bangsa
Georgia, Armenia dan Sircassia.

2. Mengadakan perjanjian damai dengan Turki Usmani dengan jalan menyerahkan


wilayah Azerbaijan, Georgia. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang
mengganggu stabilitas negara dan sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah
kekuasaan yang pernah direbut oleh dinasti lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya,
yang sebelumnya lepas direbut oleh dinasti Usmani.

E. Keruntuhan Dinasti Safawiyah


Pada 1628 M Dinasti Safawiyah mengalami kemerosotan, hal tersebut dirasakan setelah
kepemimpinan Abbas I. Kasus yang beredar karena ada pergolakan golongan islam syiah dan
sunni sehingga hal tersebut juga menjadi salah satu faktor yang memyebabkan Dinasti
Safawiyah merosot. Setelah Abbas I meninggal, Dinasti Safawiyah dipimpin oleh enam
kepemimpinan, yaitu:
1. Safi Mirza (1628-1642 M)
2. Abbas II (1642-1667 M)
3. Sulaiman (1667-1694 M)
4. Husein (1694-1722 M)
5. Tahmasp II (1722-1732 M)
6. Abbas III (1732-1736 M)

Pada kepemimpinan raja-raja tersebut dinasti safawiyah tidak ada sedikitpun kemajuan
melainkan kehancuran. Penyebab runtuhnya Dinasti Safawiyah dibagi menjadi dua
factor, yakni faktor internal dan faktor eskternal. Dinasti Safawiyah semakin merosot.
Kota Kandahar atau terkenal dengan kota Afganistan yang dinaungi kepemimpinan
Syeikh Jehan seketika itu lepas dari kekuasan Safawiyah sehingga di ambil alih oleh
Dinasti Mughal. Sulaiman juga berperilaku sama dengan Abbas II yaitu seorang
pemabuk minum-minuman keras dan semena-mena terhadap pembesar dinasti.
Sehingga, rakyat tidak mempedulikan kepemimpinannya, hal ini juga dikarena ia terlalu
mementingkan kepentingan pribadinya. Ketiga, setelah Sulaiman wafat kepemimpinan
Dinasti Safawiyah diteruskan oleh Husein.
Husein dikenal dengan raja yang alim, hal ini dikarena adanya ketidak efektifan di
kepemimpinan Husein. Penyerahan kekuasaan yang begitu besar kepada ulama syi’ah,
dalam pemahaman agama syi’ah terhadap penduduk yang beraliran sunni menimbulkan
banyaknya penduduk aliran sunni yang menolak perintaham dari Husein. Sehingga,
banyak terjadi kemerosotan di Dinasti Safawiyah. Pada kala itu, Husein sangat terdesak
dengan ancaman Mir Mahmud sehingga Husein menjadikan Mir Mahmud gubernur.
Safawiyah diganti oleh Tahmasp II yang tidak lain anak dari Husein. Kepemimpinan
Tahmasp II mendapat dukungan kuat dari suku Qazar dari Rusia. Dengan adanya
dukungan kuat, Tahmasp II mengakui dirinya adalah penguasa yang sah di kota
Astarabad. Tahmasp II juga melakukan kerja sama dengan Nadir Khan dari Suku Asfar
untuk merebut kembali Dinasti Afganistan yang berada dikekuasaan Isfahan. Kelima,
setelah Tahmasp II dikeluarkan kepemimpinannya oleh Nadir Khan, Dinasti Safawiyah
dilanjutkan kepemimppinannya oleh putranya sendiri yaitu Abbas III. Namun, Abbas III
masih terlalu kecil untuk memimpin.

Faktor-faktor eksternal penyebab keruntuhan Dinasti Safawiyah,


sebagai berikut:

1.Adanya konflik yang berkepanjangan dengan dinasti Usmani. Berdirinya dinasti


Safawiyah yang bermadzhab Syi’ah merupakan ancaman bagi dinasti Usmani, sehingga
tidak pernah ada perdamaian antara dua dinasti besar ini.

2. Terjadinya dekandensi moral yang melanda sebagian pemimpin


kerajaaan Safawiyah, yang juga ikut mempercepat proses kehancuran dinasti ini. Raja
Sulaiman yang pecandu narkotik dan menyenangi kehidupan malam selama tujuh tahun
tidak pernah sekalipun menyempatkan diri menangani pemerintahan, begitu pula
dengan
Sultan Husein.

3. Pasukan ghulam (budak-budak) yang dibentuk Abbas I ternyata tidak


memiliki semangat perjuangan yang tinggi seperti semangat Qizilbash.
Hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki ketahanan mental karena
tidak dipersiapkan secara terlatih dan tidak memiliki bekal rohani.
Kemerosotan aspek kemiliteran ini sangat besar pengaruhnya terhadap
lenyapnya ketahanan dan pertahanan dinasti Safawiyah.

Kelompok 8

2.1 Perkembangan Islam di Afrika Tengah


Awalnya Islam datang di Afrika tengah dibawa oleh para pedagang budak dari arab yaitu pada
abad ke-17. Hal tersebut merupakan bentuk dari perluasan rute budak di wilayah Sungai Nil
dan sahara. Para pedagang budak dari arab tersebut mengirimkan budak ke Afrika Utara dan
Selatan, dekat Tengah ke Chad karena mereka merasa terancam dan sudah merasa tidak aman
berada di negeri tersebut. 13
Pada tahun 2003 tercatat sekitar 80 persen penduduk Central African Republic beragama
Kristen. Sebagian besarnya lagi masih mempraktikkan keyakinan dari Nenek moyang.
Central African Republic terletak di jantung Benua Afrika. Chad di barat laut.
Sungai Chari. Islam tiba melalui upaya kerajaan, pertama kali di bagian utara sampai berabad-
abad sebelum kedatangan agama Kristen. Negara Sudan dalam hal ini mempunyai peran yang
sangat penting karena Islam berkembang di perbatasannya. Namun, kondisi tertentu mengubah
mayoritas dari empat juta penduduknya menjadi Kristen. Saat ini, 25 persen penduduk Central
African Republic adalah Muslim.
Muslim di sini hidup dengan harmonis dan bebas menjalankan keyakinannya. Negara tidak
membatasi gerak komunitas Islam. Hal ini berlaku juga bagi penganut Katolik dan Kristen
Protestan. Muslim berbaur dengan masyarakat dan berkontribusi secara ekonomi meski
kebanyakan hidup miskin dan buta huruf seperti mayoritas masyarakat Central African
Republic lainnya. Kurangnya dai, imam, dan khatib disejumlah masjid adalah tantangan utama
dakwah di Central African Republic . Kendala t ersebut yang membuat masyarakat Muslim
tidak peduli atas agamanya sendiri karena ketidaktahuan mereka tentang agama Islam.

2.1.1 Perkembangan Islam di Kango


Islam menyebar ke Republik Kango dari Afrika Utara pada pertengahan abad ke 19. Komunitas
Muslim di negara ini diperkirakan mencapai 1,3 persen dari populasi negaraRepublik Kongo.
Pada tahun 2005, sebuah masjid baru yang besar dibangun di Brazzaville . Sebagian besar
pekerja di pusat-pusat perkotaan adalah imigran dari Afrika Barat dan Lebanon, dengan
beberapa juga dari Afrika Utara.
Para imigran Afrika Barat yang tiba sebagian besar dari Mali, Benim, Togo, Mauritania,
dan Senegal. Orang Lebanon kebanyakan adalah Muslim Sunni. Ada juga populasi besar
Muslim dari Chad. Meskipun hari besar Islam tidak dirayakan secara nasional, tetapi yang tidak
beragama Islam menghormati Muslim yang ingin merayakan hari rayanya. Pengusaha non-
muslim memberikan izin dan libur bagi pekerjanya yang ingin merayakan hari besar Islam
meski bukan libur dalam kalender nasional.

13
Sri mulyani, Sejarah Kebudayaan Islam kelas XII-2,halaman 27
2.1.2 Perkembangan Islam di wilayah Chad
Chad merupakan Negara jajahan Perancis yang merdeka pada tahun 1380H, kekuasaan negeri
kemudian diserahkan ketahanan muslim. Francois tombalbaye adalah seorang Kristen yang
menjabat pertama kali menjadi presiden chad, pemerintahan di Chad diduduki oleh kaum
Kristen dan kaum animis walaupun presentase Kristen di Chad hanya 5% bahkan kurang.
Pemerintahan negara Chad mendapatkan dukungan penuh oleh Perancis karena negara Chad
mengizinkan kekuatan militernya ditempatkan di sana. Situasi Chad mulai berjalan damai,
tetapi setelah presiden Chad dikunjungi oleh delegasi dari yahudi dan mendapat sambutan baik
yang membuat keadaan di negeri Chad berubah. Kalangan Polisi dan Menteri muslim sangat
menentang keras kunjungan delegasi dari yahudi tersebut. Tetapi presiden Chad sama sekali
tidak memedulikan mereka, dan berjanji akan menyelesaikan masalah-masalah kaum muslim .

2.1.3 Perkembangan Islam di wilayah Gabon


Muslim datang ke afrika barat untuk mempraktikkan ajaran-ajaran Islam dan menarik simpati
penduduk bahkan pemerintah setempat hingga mereka dijadikan sebagai penasehat.
Penyebaran Islam di Gabon melalui dua pintu utama . Yang pertama dari arah timur yaitu
melalui lautan Hindia. Kedua, dari arah Utara yaitu melalui padang pasir yang tandus. Melalui
jalur itulah Islam berkembang ditengah masyarakat asli.

2.1.4 Perkembangan Islam di wilayah Republik Demokratik kongo


Republik Demokratik kongo, dahulu dikenal dengan nama Zaire. Dahulunya negara ini dijajah
oleh Belgia. Setelah merdeka.lada tahun 1960, negara ini bernama Republik demokrasi Kongo
yang beribukota di Kinshasa. Zaire adalah salah satu negara terbesar di Afrika. Negara ini
terletak di Afrika tengah yang tepat berada di janrung Benua Afrika. Pada tahun 1982, negara ini
memiliki jumlah penduduk sebesar 31.150.000 dengan 9% penduduknya beragama islam.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat Republik Demokratik Kongo yaitu pertanian,
perkebunan, kehutanan, dan perindustrian. Ada beberapa masjid di negara ini dan sebuah
sekolah muslim.

2.1.5 Perkembangan Islam di wilayah Kemerun


Penduudk muslim dikemerun terdiri dari sekitar 24% dari sekitar 21 juta penduduk
kemerun. Fulani, sebuah kelompok nomanden pastoral yang menyebarkan diawal abad ke-19
Afrika barat terutama melalui aktivitas komersial dan persaudaraan sufi (Qadiri dan Tijani).

2.2 Perkembangan Islam di Afrika timur


Afrika Timur merupakan wilayah yang terletak di sebelah timur benua hitam, Afrika.
Berdasarkan skema pembagian wilayah menurut PBB, di kawasan itu terbentang sekitar 19
negara. Negara yang berada di kawasan Komunitas Afrika Timur itu, antara lain Ethiopia,
Sudan, Somalia, dan masih banyak lagi. Sejarah mencatat, ajaran Islam pertama kali menyebar
ke Afrika Timur di banding wilayah lainnya di dunia.
‘’Periode Islam di Pantai Afrika Timur dimulai pada awal Islam berkembang di Makkah’’ ujar
Zahrah Awalah MA, alumnus School of Oriental and African Studies di London, dalam
tulisannya tentang sejarah penyebaran Islam di kawasan Pantai Afrika Timur. 15 sahabat Nabi
Muhammad SAW memang sempat berhijrah ke Ethopia, yang dulu bernama Habasyah. Saat itu,
bulan Rajab tahun ketujuh Sebelum Hijrah /615 M, di tengah kegelapan malam yang mencekam,
pria dan empat wanita sahabat Rasulullah SAW mengendap-endap meninggalkan Makkah. Para
sahabat itu diminta untuk meninggalkan Makkah menuju Habasyah atau Abessinia, sebuah
kerajaan di daratan Afrika Timur yang dipimpin Raja Najasyi. Inilah proses hijrah pertama yang
dilakukan kaum Muslim, sebelum peristiwa hijrah ke Madinah. Di antara sahabat yang hijrah ke
Ethiopia itu, antara lain, Usman bin Affan beserta istrinya, Ruqaiyah. Perjalanan pertama para
sahabat ke negeri Ethiopia itu dipimpin Usman bin Mazun. Penguasa Quraisy sempat
mengirimkan utusannya agar Raja Najasyi mengusir umat Islam yang hijrah itu. Namun,
permintaan itu justru ditolak, setelah sang raja mendengar sahabat membaca surah Maryam.
Ibnu Batuta mencatat Kesultanan Kilwa sebagai kerajaan Islam terpandang di Kawasan Afrika
Timur. Di kota Kilwa terdapat banyak orang terpelajar dan ulama yang menganut mazhab fikih
Syafi'i. Pada zaman itu, Kilwa menjadi pusat perdagangan yang sangat ramai. Di wilayah Sudan
pun berdiri sebuah kerajaan Islam bernama Kesultanan Sennar. Islam Sennar berkuasa dari
1504-1820 M. Pada era itu, kesultanan tersebut telah menerapkan hukum Islam. Di Kenya juga
berdiri Kesultanan Wituland.

2.2.1 Perkembangan Islam di wilayah Somalia


Islam masuk dan tersebar di Somalia melalui jalur perdagangan antara Arab dengan
Afrika timur. Di negeri ini berdiri kesultanan Iffah yang menjadi kesultanan Islam pertama.
Sekitar abad ke-8 H/14 M, kerajaan ini diserang orang ayyubiyah. Setelah iffah runtuh, kaum
muslimin di Somalia mendirikan kesultanan adaal. Perselisihan di antara mereka terus
berlangsung hingga negeri ini dijajah oleh Inggris dan Italia tahun 1355 H/1936 M.Somalia
merdeka tahun 1380H/1960 M dengan Abdullah Usman sebagai presiden pertama. Setelah 9
tahun memimpin, ia dikudeta militer oleh Muhammad said bari.
Somalia sering terjadi perang saudara sehingga menyebabkan kekosongan pemerintahan pusat.
Ini dimanfaatkan kelompok bersenjata untuk memperebutkan wilayah kekuasaan. Akibatnya,
rakyat Somalia merasakan penderitaan yang berkepanjangan. Masyarakat Somalia memiliki
unsur kebangsaan kultural dan kebahasaan yang tunggal tetapi mereka tidak membentuk
sebuah entitas politik.Somali. Di dalam masyarakat kesukuan, para Sufi berperan sebagai guru
dan hakim, menjalankan administrasi hukum Muslim dalam urusan perkawinan, properti, dan
perjanjian

2.2.2 Perkembangan Islam di wilayah Ethiopia


Ethiopia merupakan sebuah negara yang di dalamnya terjadi perselisihan antara penduduk
Muslim dan non-Muslim. Konflik ini berlansung sejak abad ke-13. Menelik II, Maharaja kerajaan
Ethiopia-Kristen berusaha mengambil minoritas Muslim di Harar, Sidamo, Arussi, Bale, dan
Eritrea. Kerajaan Ethiopia tersebut juga berusaha menahan ancaman kolonialisme Eropa. Pada
tahun 1885 Italia menundukkan Massawa, tetapi melalui Perjanjian Uccialli tahun 1896 Menelik
meraih kemerdekaan sepenuhnya, meskipun Italia memandangnya sebagai sebuah Perjanjian
Protektorat. Tetapi invasi Italia kembali hadir pada tahun 1934 dan 1935, yang memaksa Kaisar
Haile Selassie melarikan diri dan mengantarkan pada pembentukan imperium Afrika Timur-
Italia, meliputi wilayah Ethiopia, Eritrea, dan Somalia.
Dalam situasi yang kacau-balau ini minoritas Muslim menggunakan kesempatan untuk
melancarkan perlawanan mereka terhadap upaya penggabungan ke dalam negara Ethiopia.
Sejak abad ke-19 di bawah kekuasaan Ethiopia pihak Muslim dikeluarkan dari beberapa jabatan
publik, meskipun konstitusi tahun 1931 mengukuhkan persamaan hak dan mengizinkan pihak
Muslim memiliki tanah, menduduki beberapa posisi pemerintahan, dan sejumlah festival
keagamaan Muslim diakui secara resmi. Sikap ini dilandasi rasa kecewa ummat Muslim telah
tersebar luas di propinsi Bale, di mana masyarakat Somali dan Galla melancarkan
pemberontakan. Dengan didukung Sa'udi Arabia, Sultan Afars melancarkan pemberontakan di
Ogaden. Pemberontakan ini gagal. Eritrea menjadi pusat utama bagi kelanjutan perlawanan
Muslim. Pada tahu 1951 Eritrea digabungkan dengan Ethiopia berdasarkan otonomi regional.
sebalih rya Selassie berusaha mengintegrasikannya ke dalam Ethiopia. Amharic,Eritrea, dan
mendesak EPLF menuju wilayah pinggiran. Di Ethiopia peperangan antara warga Kristen yang
mendominasi negara dan lawan utamanya tetap berlangsung.

2.2.3 Perkembangan Islam di wilayah Sudan


Islamisasi di wilayah Sudan dimulai sejak penaklukan militer dan konversi agama pada abad
ke-8 sampai abad ke-16. Perkembangan Islam di wilayah Sudan Sahel. Pembagian geografis
antara mayoritas pemeluk agama Islam dan Kristen di Afrika. Bagian barat kerajaan-kerajaan
Sahel pada abad ke-17. Bagian tengah dan timur kerajaan-kerajaan
Sahel pada abad ke-18. Pada abad ke-8 Islam mulai menduduki Afrika Utara, saat itulah orang
Arab Muslim mulai memimpin ekspedisi ke Sub-Sahara Afrika, dimulai dari sepanjang Lembah
Nil menuju Nubia, dan melintasi Sahara ke Afrika Barat. Ekspedisi ini kebanyakan dimotivasi
oleh kepentingan perdagangan trans-Sahara, khususnya perdagangan budak. Penyebaran
pengaruh Islam di Afrika, sebagian besar terjadi secara bertahap. Pada abad ke-7, kerajaan-
kerajaan Kristen Nubia adalah yang pertama kali.

2.3 Perkembangan islam di Afrika Utara


Perkembangan Islam di Afrika Utara dimulai dengan Khalifah Umar bin Khattab (634-
644 M), mengutus Amr bin Ash, untuk memerintah Mesir. Perkembangan sistemik dilanjutkan
oleh dinasti-dinasti yang berkuasa kemudian. Penyebaran Islam oleh beberapa penguasa
Muslim telah membawa bahasa Arab menjadi satu Bahasa resmi komunitas Muslim di berbagai
wilayah, terutama di Afrika Utara. Pengaruhnya tidak hanya linguistik, tetapi menyangkut
peradaban secara umum. Data sejarsah di Afrika Utara dan beberapa aspek kemajuannya, baik
dibidang
administrasi, ilmu pengetahuan, arsitektur, bangunan bersejarah.
Pola hubungan antara penguasa dan masyarakat merupakan bukti sejarah bahwa Islam adalah
rahmatan lil’alamin. Hanya pemerintah yang progresif, stabil, dan sejahtera yang mampu
membangun gedung-gedung megah dengan gedung-gedung tinggi.
Selain itu, konsolidasi pemerintahan Islam di Afrika Utara terus dilanjutkan oleh Dinasti
Umayyah. Setelah penduduk asli Afrika Utara memohon kepada orang-orang Arab dari
kekuasaan sewenang-wenang Ajizaitun. Muawiyah mengirim pasukan di bawah komando
Ugbah bin Nafe mereka sebagai tanggapan atas permintaan mereka. Ugba didirikan setelah
menguasai Afrika Utara pada tahun 670 M,kota Qairawan di Tunisia selatan didirikan untuk
mengendalikan orang-orang Barber yang ganas dan sukar diatasi.

Selanjutnya setelah Daulah Umayyah dan Daulah Abasiyah mengalami kemunduran, maka
wilayah Afrika Utara dikuasai oleh dinasti Fathimiah, dinasti Murabitun, dinasti Muwahidun
dan
dinasti Mamluk.
Secara umum dari wilayah Afrika Utara ini meliputi:

2.3.1 Aljazair
Aljazair populasi Penduduknya sekitar 12.300.000 jiwa, luas wilayah 919.325 mil
(2.331.123 KM), lokasi daratan 167 kaki (51 M) di bawah permukaan laut hingga 91 150
kaki (3.0002 M), bahasa yang digunakan adalah Arab, Prancis, Mata uang Dinar
Aljazair .
2.3.2 Maroko
Maroko juga dikenal sebagai Al Mamlakah atau Al Maghribiyah atau Kerajaan
Maroko. Luas wilayahnya 458.730 KM dan berbatasan dengan Aljazair,94% penduduk
Maroko adalah Muslim Sunni dengan populasi 28 juta jiwa. Pada saat itu, lebih dari
8.000 adalah orang Yahudi. Bahasa yang digunakan adalah Arab dan Barbar .
2.3.3 Libiya
Libiya berada di tepi Laut Afrika Utara adalah wilayah terbesar keempat di benua
Afrika dengan luas 680.000 mil (1.761. 200 KM), dengan jumlah penduduk 4.206.000
jiwa. Bahasa nasional adalah bahasa Arab, 97% agama Islam, 3% Kristen dan Yahudi.
Mata uang Dinar Libiya .
2.3.4 Tunisia
Tunisia berada di urutan keempat. Tunisia berbatasan dengan Libya dan Aljazair
dengan area seluas 163.610 KM. Jumlah penduduk 9.974.727 jiwa. 98% penduduknya
beragama islam bahasa resmi adalah bahasa Arab.Mata uang Dinar Tunisia.

2.4 Peradaban Islam di Afrika Utara

a. Penggunaan Bahasa Arab di seluruh wilayah kekuasaan islamPenggunaan Bahasa Arab


di Semua Wilayah Islam disebabkan oleh Penyebaran Islam oleh beberapa penguasa
Muslim, terutama di Afrika Utara. Bahasa Arab telah menjadi bahasa komunikasi antar
suku, bangsa dan bahasa ilmu pengetahuan. Seperti yang dikatakan Abu Sud dalam
bukunya “Islamogi” Pada tahap awal perkembangan Islam, bahasa Arab digunakan untuk
menulis karya Keagamaan.

b. Perkembangan Bidang Administrasi pemerintahan


Kehadiran Islam di Afrika Utara telah memberikan kontribusi besar bagi kemajuan
administrasi Negara. Pada masa pemerintahan Khalifah Dinasti Fatimiah menjabat sebagai
kepala negara dalam urusan dunia maupun agama. Khalifah memiliki kekuasaan untuk
mengangkat dan memberhentikan rakyatnya.n. setelah kematian Nabi.

c. Toleransi Beragama,Kelembutan dan Keadilan

Sebuah aspek yang sangat penting dalam perkembangan peradaban Islam,


terutama di Afrika Utara adalah toleransi agama, kebaikan dan keadilan. Abu Suud
menjelaskan bahwa tentara maupun orang Arab tidak memiliki hak atas wilayah yang
baru diduduki. Semua kekayaan dan wilayah baru adalah milik Islam. Pemerintah
daerah
tidak dipaksa Percaya pada Islam kecuali dari keinginan mereka sendiri. mereka
memiliki
hak untuk melanjutkan Kepemimpinan otonom di daerah, dengan kewajiban membayar
pajak. Perlindungan (Jizyah) kepada khalifah, atau perintah, dilakukan oleh Amir, yaitu
Panglima pasukan pendudukan dan tentara sebagai wakil khalifah. Kehidupan Amir
dan
pasukannya telah dijamin pendanaan dan logistik untuk pelaksanaannya oleh
pemerintah
daerah dengan misi operasional di wilayah pendudukan

kelompok 9

2.1 Perkembangan Islam di Asia Timur


Perkembangan Islam di Asia Timur Benua Asia yang meleputi bebrapa negara seperti China,
Mongolia, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara. Awal mula masuknya islam ke Asia
Timur terutama di China, Jepang, Korea Selatan adalah melalui perdagangan atau niaga salah
satunya adalah perdagangan minyak dan juga dari beberapa faktor lainnya.

Awal Kemunculan dan Perkembangan Islam di Jepang Awal mula masuknya Islam ke Jepang
yaitu melalui perdangangan atau niaga. Banyak orang asing yang beragama Islam mulai
berdatangan ke Jepang sudah sejak awal berdirinya negara. Muslim pertama sebagian besar
adalah pelaut Melayu yang melayani kapal Belanda atau kapal Inggris. Sejak saat itu Islam
mulai ada di Jepang. Etnis Jepang sendiri mulai masuk Islam pada awal abad 20. Perkenalan
masyarakat Jepang dengan Islam di mulai pada akhir abad ke-19 yaitu dengan dilakukannya
penerjemahan tentang sejarah kehidupan nabi Muhammad SAW kedalam bahasa Jepang dan
Islam mendapat tempat dalama kalangan intelektual . Hubungan lebih lanjut terjalin pada tahun
1890, yaitu Ketika Turki Ustmani mengirim sebuah kapal yang bergelar ‘’Ertughrul’’ ke Jepang
dengan tujuan hubungan diplomatic dan untuk memperkenalkan orang muslim ke Jepang.
Kemudian dilanjutkan pada masa perang dunia kedua, di tengah-tengah politik ekspansi
Jepang, timbul minat tinggi di kalangan bangsa Jepang terhadap Islam. Dibentuklah berbagai
Lembaga penelitian, organisasi-organisasi maupun perkumpulan-perkumpulan kajian islam,
bahkan berbagai majalah dan buku yang berkaitan dengan hal tersebut diterbitkan. Seiring
meroketnya harga minyak dunia pada tahun 1973, negara Arab selaku negara penghasil munyak
dunia telah menarik minat perekonomian Jepang.14

Perkembangan Islam di Jepang sebelum Perang Dunia II Islam masuk pertama kali ke Jepang
sekitar tahun 1877 hampir bersamaan dengan kehadiran agama Nasrani dari barat ke negara
tersebut. Pada sekitar tahun itu, kehidupan Nabi Muhammad diterjemahkan dalam Bahasa
Jepang. Ini membantu agama Islam menempatkan diri dalam pemikiran intelek orang Jepang,
tetapi hanya sebagai satu pengetahuan dan pemikiran.Dua orang Jepang Muslim pertama yang
diketahui ialah Mitsutaro Takaoka yang memeluk agama Islam pada tahun 1909 dan mengambil
nama Omar Yamaoka setelah menunaikan ibadah Haji di Mekkah

Perkembangan Islam Setelah di Jepang Perang Dunia II Saat Perang Dunia II, kelompok
militer di Jepang melalui pendirian pusat-pusat studi untuk mengkaji Islam dan Dunia Muslim.
Pilot-pilot tempur Jepang yang pergi ke negara-negara Asia Tenggara sebagai tentara semasa
Perang Dunia II diajarkan untuk mengucapkan “La ilaha illa Allah” digunakan ketika pesawat-
pesawat mereka ditembak jatuh di kawasan-kawasan ini supaya mereka tidak dibunuh. Sebuah
pesawat Jepang telah dikatakan ditembak jatuh dan pilotnya diamankan oleh penduduk
setempat. Bagaimanapun, pusat-pusat pengkajian ini sama sekali tidak diketuai atau diurus oleh
orang-orang Muslim dan tujuannya bukan untuk penyebaran Islam. Awal Kemunculan dan
Perkembangan Islam di Korea Selatan Awal masuknya Islam ke Korea adalah bahwa sejarah
Islam di Korea terdapat 2 periode, Pertama adalah periode pada masa kuno dan Kedua adalah
periode modern.

Periode Kuno
Dalam periode kuno perkembangan Islam di Korea yaitu pada masa abad ke-9 selama periode
dinasti Shilla Bersatu dengan kedatangan bangsa Persia dan pedagang-pedagang Arab. Banyak
pedagang Arab datang ke Korea selama abad ke-11 dengan tujuan perdagangan yang berskala
besar, yang mungkin telah mengikuti ritual keagamaan mereka sendiri, seperti berdoa, berpuasa
dan mengejar tradisi adat mereka sendiri selama mereka tinggal di Korea. Periode Modern

Periode kedua atau periode modern


dalam perkembangan Islam di Korea yaitu saat pasukan Turki datang untuk misi perdamaian
dibawah payung PBB pada peristiwa perang Korea tahun 1950-1953. Sebenarnya dalam
perkembangan Islam di Korea pada periode modern ini terbagi menjadi tiga periode yaitu 1950-
1960 yang dimana pada rentang periode ini komunitas Muslim Korea muncul pada tahun 1955
dengan kelompok tentara Muslim Turki yang telah berpartisipasi dalam Perang Korea di bawah
bendera PBB. Para prajurit Turki, selain tugas mereka untuk mempertahankan perdamaian dan

14
Abu Bakar Marimoto. “islam in japan : it’s past, Present and Future (Jepang: Islamic Center Jepan, 1980) , halaman
10.
kebebasan, disebarkan agama mereka yang membuka jalan untuk awal dari sebuah era baru
bagi Islam di Korea. Kemudian periode kedua yaitu tahun 1960- 1976 yang dimana pada rentang
periode ini negara-negara yang berbasis Islam yang berada di kawasan Asia seperti Malaysia
dan Pakistan membuka hubungan melihat perkembangan Islam yang sangat cepat di Korea
Selatan.

perkembangan Islam di Korea Selatan, diantaranya pendirian KMF sebagai lembaga dakwah.
Dengan adanya KMF umat muslim di Korea Selatan menjadi tidak kesulitan lagi untuk mencari
tempat beribadah. KMF ini juga membangun mesjid pertama di Korea Selatan tepatnya di Seoul.
Selain itu, KMF juga menyediakan jasa konsultasi dan kesehatan pada para pekerja imigran
muslim serta memberi informasi masjid atau mushala terdekat di seluruh Korea. Dengan adanya
KMF ini Korea Selatan menjalin hubungan dengan negara-negara Muslim seperti Arab Saudi..

Perkembangan Dalam Bidang Sosial Budaya


Islam di Korea Selatan juga mendapat dukungan dari pemerintah Korea Selatan sendiri. Hal ini
terlihat dari awal pendirian pusat Islam dan pembangunan mesjid sentral di Seoul. Pemerintah
Korea Selatan menyumbangkan tanah seluas 500 meter persegi untuk pembangunan mesjid
tersebut dan dibantu juga oleh negara Arab Saudi dan Malaysia. Jadi dengan didirikannya KMF
dan organisasiorganisasi Islam lainnya yang ada di Korea Selatan, menjadikan umat muslin di
Korea Selatan tidak kesulitan lagi dan merasa diakui agamanya oleh pemerintah. Seperti tanah
yang di sumbangkan oleh almarhum Park Chung Hee untuk pendirian mesjid dan sekolah-
sekolah yang berbasis Islam. Selain itu dengan diresmikannya KMF ini, hubungan Korea Selatan
dan negara- negara muslim menjadi semakin erat. Walaupun masyarakat Korea Selatan awalnya
memandang aneh pada Islam tetapi sekarang sudah mulai mengerti, memahami sehingga
agama Islam sangat berkesan. Pada tahun 1980-an orang Korea banyak yang bekerja di luar
negeri khususnya di Timur Tengah sehingga selain bekerja, mereka juga mempelajari Islam.
Begitu kembali ke Korea, mereka menyebarkan agama Islam kepada warga setempat. Kita lihat,
masjid Korea mencontoh masjid di zaman Rasulullah. Berada di tengah-tengah kota Seoul, lantai
pertamanya tempat perdagangan dan bisnis, lantai kedua sebagai masjid atau tempat shalat, dan
lantai ketiga untuk jamaah wanita.

Awal Kemunculan dan Perkembangan Islam di China


China adalah selain nama negara ini sudah dikenal sejak zaman Rasulullah Saw, negara ini juga
termasuk negara yang dikenal dengan komunis dan konfusiusnya. China, meskipun tidak
pernah dikenal sebagai negara Islam, akan tetapi telah memiliki hubungan dengan Arab sejak
sebelum lahirnya Islam. Pada saat munculnya Islam, kaum Muslimin juga mulai mengenal
China. Nabi sendiri pernah mengatakan dalam sebuah hadits yang isinya memerintahkan untuk
menuntut ilmu sampai ke China. Ini artinya bahwa China kala itu telah memiliki peradaban
yang sudah cukup maju meskipun bukan berkaitan dengan peradaban Islam. Secara garis besar,
Islam masuk ke daratan China melalui dua jalur, yaitu jalur laut dan jalur darat. Jalur laut
dimulai dari pelabuhan Siraf yang berada di atas teluk, melewati pantai-pantai India, Selon, dan
Melayu, hingga ke beberapa pelabuhan di China Selatan
Perkembangan Dalam Bindang Sosial dan Pendidikan Perkembangan Islam di China tidak
jauh berbeda dengan perkembangan Islam di negara-negara non-Islam lainnya. Sebagai agama
dengan pemeluk minoritas, muslim di China berusaha menunjukkan eksistensinya dengan
membangan beberapa fasilitas penduung keagamaan seperti masjid, madrasah, serta sejumlah
yayasan dan badan wakaf. Sekalipun demikian, muslim China bukanlah merupakan sebuah
kelompok yang terorganisisr. Mereka tidak memiliki unsur kesatuan diantara sejumlah jamaah
yang beragam, dan Hui telah tersebar luas di seluruh penjuru wilayah negeri China.

2.2 Proses Masuknya Islam di Asia Tenggara


Kedatangan Islam biasanya dibuktikan dengan melihat peninggalan sejarah seperti
prasasti, batu bertulis, batu nisan, dan lain-lain bukti inilah kemudian diperkirakan awal
kedatangan Islam di suatu tempat tertentu. Kedatangan Islam di suatu tempat tidak selalu
berarti bahwa masyarakat setempat telah menganut Islam. Konversi Islam suatu masyarakat
seringkali berselang waktu ½ abad dengan kedatangan Islam itu sendiri 15. Sedangkan islamisasi
merupakan suatu proses panjang yang berlangsung selama berabad-abad bahkan sampai
sekarang yang selain mengandung arti mengajak untuk memeluk Islam juga mengandung arti
upaya pemurnian Islam dari unsur-unsur kepercayaan non-Islam serta berusaha agar Islam
dilaksanakan dalam berbagai aspek kehidupan, yang mencakup ritual
keagamaan, ekonomi, sosial-budaya, politik, hukum dan pemerintahan. Pendapat pengamat
mengenai masuknya islam di Asia Tenggara
Thomas W. Arnold. Dalam buku klasiknya, The Preaching of Islam, Arnold menyimpulkan
bahwa penyebaran dan perkembangan historis Islam di Asia Tenggara berlangsung secara
damai. Azyumardi menambahkan bahwa penyebaran Islam di Asia Tenggara berbeda dengan
ekspansi Islam di banyak wilayah Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika yang oleh sumber-
sumber Islam di Timur Tengah disebut Fath , yakni pembebasan, yang dalam praktiknya sering
melibatkan kekuatan militer. Meskipun futuh di kawasan-kawasan yang disebutkan terakhir ini
tidak selamanya berupa pemaksaan penduduk setempat untuk memeluk Islam. Masuknya
Islam ke berbagai wilayah di Asia Tenggara tidak berada dalam satu waktu yang
bersamaan, melainkan berlangsung selama berabad-abad, dan tidak merata di seluruh
tempat. Kondisi wilayah-wilayah di Asia Tenggara pada saat itupun berada dalam situasi politik
dan kondisi sosial budaya yang berbeda-beda. Misalnya, pada paruhkedua abad ke-13 M, para
penguasa di Sumatera Utara sudah menganut Islam. Pada saat yang sama hegemoni politik di
Jawa Timur masih di tangan raja-raja beragama Syiwa dan Budha di Kediri dan Singasari. 
Ibu kota Majapahit, yang pada abad ke-14 sangat penting, pada waktu itu belum berdiri. Begitu
pula kerajaan Islam Demak baru berdiri bersamaan dengan melemahnya kekuasaan
Majapahit. Karena itu tidaklah mudah untuk menjawab kapan, dimana mengapa, dan dalam
bentuk apa Islam mulai menimbulkan dampak pada masyarakat Asia Tenggara untuk pertama
kalinya, seperti diyakini oleh Arnold. Ia mendasarkan pendapatnya ini pada sumber-sumber
Cina yang menyebutkan bahwa menjelang akhir perempatan ketiga abad ke-7 seorang
pedagang Arab menjadi pemimpin sebuah pemukiman Arab Muslim di pesisir pantai
Sumatera. Sebagian orang-orang Arab ini dilaporkan melakukan perkawinan dengan wanita

15
Abdullah (Ed.), Sejarah Umat Islam Indonesia, Jakarta: Majlis Ulama Indonesia, 1991, hlm. 39
lokal, sehingga membentuk nukleus sebuah komunitas Muslim yang terdiri dari orang-orang
Arab pendatang dan penduduk lokal. Menurut Arnold, anggota-anggota komunitas Muslim ini
juga melakukan kegiatan-kegiatan penyebaran Islam. Pendapat yang sama juga ditegaskan oleh
J. C. van Leur, bahwa koloni-koloni Arab Muslim sudah ada di barat laut Sumatera, yaitu
Barus, daerah penghasil kapur barus terkenal sejak tahun 674 M. Pendapatnya ini didasarkan
pada cerita perjalanan para pengembara yang sampai ke wilayah Asia Tenggara. Catatan Cina
juga menyebutkan bahwa di masa dinasti Tang, tepatnya pada abad ke-9 dan 10M, orang-orang
Ta-Shih sudah ada di Kanton dan Sumatera. Ta-Shih adalah sebutan untuk orang- orang Arab
dan Persia, yang ketika itu jelas sudah menjadi Muslim.
Etnis Melayu sebagai pemeluk islam terbesar Di Asia Tenggara, mayoritas pemeluk Islam
adalah etnis Melayu. Agama dan Budaya mempunyai pertalian yang saling terkait-padu. Sejak
periode paling awal, antara keduanya telah lama saling menyatu dan berjalan berkait
berkelindan, sedikitnya dari masa Kesultanan. Agama Islam yang mempunyai dasar filosofis
dan rasional yang kuat, telah berpengaruh pada berbagai lini kehidupan masyarakat Melayu
tradisional. Islam bagi orang Melayu, bukan hanya sebatas keyakinan, tetapi juga telah menjadi
identitas dan dasar kebudayaan, serta mewarnai institusi kenegaraan dan pandangan politik
mereka. Pendek kata, Islam telah menjadi bagian yang menyatu dengan identitas
nasional, sejarah, hukum, entitas politik, dan kebudayaan Melayu. Oleh karena itu, tidak
mengherankan bila Islam dianggap sebagai komponen utama budaya Melayu. Dengan kata
lain, agama Islam dan budaya Melayu sudah sebati dan senyawa dalam kehidupan dan
keseharian orang-orang Melayu Asia Tenggara. Konvergensi agama ke Islam sering disebut
sebagai melayu . Kenyataan ini terjadi karena, menurut Taufik Abdullah, perkembangan Islam
di dunia Melayu mengambil pola ‘’tradisi intergratif’’, agama menyatu dengan adat . Namun
demikian, perlu ditekankan di sini bahwa transformasi masyarakat tradisional Melayu ke dalam
kehidupan yang lebih bernuansa Islam. Berbeda dengan penyebaran Islam di India yang disertai
oleh penumbangan dinasti-dinasti yang berkuasa, Islam datang ke dunia Melayu melalui suatu
proses kooptasi damai yang berlangsung selama berabad- abad. Tidak banyak terjadi
penaklukan secara militer, pergolakan politik atau pemaksaan struktur kekuasaan dan norma-
norma masyarakat dari luar.Karena itu, dalam proses islamisasi wilayah ini, Islam berhadapan
dengan norma- norma, praktek-praktek dan konvensi-konvensi tradisional yang sudah sangat
meresap dalam kebudayaan Melayu yang dikenal dan dianggap sebagai ‘’adat’’.

Perkembangan Islam di Asia Selatan


Asia Selatan merupakan belahan benua Asia yang memiliki peradaban Islam cukup
maju. India, salah satu negara di kawasan Asia Selatan yang memiliki perkembangan Islam
cukup pesat terbukti dengan berdirinya salah satu tiga kerajaan besar yang sangat terkenal
dalam sejarah Islam, yakni kerajaan Mughol.

Awal Kemunculan dan Perkembangan Islam di India


Syed Mahmudunnasir sebagaimana dikutip oleh Badri Yatim menjelskan bahwa awal
kekuasaan Islam di wilayah India terjadi pada masa Khalifah al-Walid, dari Dinasti Bani
Umayyah. Ketika Muhammad Ghori meninggal pada tahun 1206, sebagian besar wilayah
India, di utara Vindhyas telah ditaklukkan oleh pasukan Muhammad Ghori yang terdiri dari
pejabat-pejabat Turki yang beberapa dari mereka akhirnya menjadi raja yang merdeka. Hampir
semua wilayah India telah dikuasai oleh Islam. India yang notabene kala itu didominasi oleh
agama Hindu dan Budha, pada akhirnya dapat dikuasai juga oleh pasukan Islam hingga
berdirilah sebuah kerajaan yang cukup terkenal yaitu kerajaan Mughal.
Kerajaan Mughal didirikan oleh Babur, seorang pangeran dari Timur, ayahnya seorang
penguasa Ferghana yang meninggal pada tahun 899 H/1494 M telah meninggalkan lebih dari
sekedar jabatan kekuasaan kepada putranya, Babur yang kala itu berusia sebelas tahun. Pada
mulanya, ia mengalami kekalahan tetapi karena medapat bantuan dari Raja Syafawi, Ismail I
akhirnya berhasil menaklukkan Samarkand tahun 1949 M. Pada tahun 1504 M, ia menduduki
Kabul, ibu kota Afghanistan. Ekspansi Babur pun terus berlangsung hingga akhirnya ia mampu
membendung serangan Hindu yang berada di India. Selain itu, ia pun mampu mengalahkan
mengalahkan kekuasaan Sultan Mahmud Lodi yang pada saat itu. menggantikan
kakaknya, Ibrahim Lodi hingga akhirnya Babur pun wafat pada tahun 1529 M. Kepemimpinan
pun terus digantikan secara turun temurun oleh Humayun, putra Babur lalu diganti lagi oleh
Akbar, putra Humayun yang karena usianya yang masih belia, kepemimpinan diserahkan
kepada Bairam Khan seorang syi‟i yang pada akhirnya direbut kembali oleh Akbar setelah ia
dewasa. Sejarah kontemporer umat Muslim di anak benua India bermula dari hancurnya
imperium Mughal dan pendudukan pemerintah Inggris di India. Permasalahan ini berujung
pada terpecahnya anak benua India menjadi tiga wilayah yaitu India yang didominasi oleh
Hindu, Pakistan, dan Bangladesh yang keduanya didominasi oleh Muslim. Awal abad ke-19, Era
India modern dimulai dengan masuknya Inggris melalui East-India Company . Hingga timbul
kekacauan akibat hegemoni pedagang-pedagang Barat yang menguras kekayaan India dan
berangsur-angsur menjadikan India negara amat miskin serta merusak budaya, tatanan sosial
dan agamanya. Sejak itu, dimulailah era kapitalime Industri Inggris yang menjadikan India
hanya menjadi pasar bagi Inggris. Pada masa kolonial ini, banyak keluarga muslim yang
kehilangan keamanan dan kebebasan mereka. Pada 1857, Inggris mulai menghasut kelompok
elit ashraf untuk meredakan gejolak kaum muslimin.

Perkembangan Dalam Bidang Keilmuan Islam


Mulai abad ke-19, muncul Shah Waliyullah al-Dihlawi , Ia adalah seorang pemimpin tarikat
Naqshabandi yang juga pemikir keagamaan dan kenegaraan. Sayyid Ahmad Khan , Muhammad
Iqbal , Mawlana Muhammad Ilyas , Mawlana Abu al-A’la al-Mawdudi , dan Mawlana Abu al-
Hasan ‘Ali Nadvi , juga Fazlur Rahman , pengagum Iqbal sekaligus seorang pemikir yang tegas
dan provokatif dengan ide-idenya mengenai reformulasi doktrin dan praktik sosial dalam
Islam. Namun, peninggalan- peninggalan yang ada sekarang hanyalah yang ditinggalkan oleh
dinasti terakhir, Mughal, karena warian-warisan yang sebelumnya telah diratakan dengan tanah
oleh Timur Lenk .

Perkembangan Dalam Bidang Keagamaan dan Politik


Kesempatan yang diberikan oleh kontitusi India dimanfaatkan oleh umat Islam di sana untuk
memperoleh jabatan publik. Meski umat Islam di India menjadi minoritas, namun umat Hindu
yang jumlahnya hampir 81% pun terbagi menjadi banyak golongan-golongan kecil berdasarkan
suku, agama dan sektenya masing-masing. walaupun demikian terdapat beberapa pasal yang
sarat kepentingan umat Hindu sebagai mayoritas. 

Di antaranya adalah pasal anti penyembelihan sapi yang sering dianggap sebagai usaha
pemerintah memaksakan etika kultural Hindu terhadap Muslim.

Perkembangan Dalam Bidang Ekonomi


Itu pulalah yang terjadi di India. Saat ini, India menjadi salah satu negara dengan perkembangan
industri terpesat. Orang-orang Islam dari perkotaan di Utara India yang kebanyakan adalah
profesional dan kaum terpelajar pindah ke Pakistan. Sebaliknya, penganut Sikh dan Hindu yang
masih ada di Pakistan pindah ke India.
Migrasi yang sporadis ini terus berlangsung hingga 1971 . Hanya ada beberapa nama, seperti
Zakir Husain dan Fakhruddin Ali Ahmad yang tercatat pernah sukses berkarir sebagai birokrat
di India . Dalam hal kesempatan memperoleh pekerjaan, jalur yang harus ditempuh umat Islam
lebih ribet dari pada umat Hindu. Meskipun untuk pekerjaan-pekerjaan level tinggi, sebab
utamanya disinyalir adalah kurangnya kemampuan umat Islam dalam hal tersebut.
Pada pabrik-pabrik di sektor privat, perbedaan ini jelas terlihat.

Awal Kemunculan dan Perkembangan Islam di Pakistan


Pada 1906, beberapa sarjana Muslim India yang pernah belajar di Barat telah mendirikan sebuah
organisasi politik yang disebut Liga Muslim India di Dhaka untuk memperjuangkan
kepentingan komunitas Muslim. Pada saat yang sama, tokoh Hindu ekstrem memulai gerakan
Shuddi dan Sangathan untuk meng-hindukan umat Islam secara paksa. Ketika Liga Muslim
dipimpin Mohammad Ali Jinnah, organisasi ini mengusulkan dibentuknya sebuah negara
Muslim yang terpisah dari India di daerah Barat laut dan Timur laut India yang mayoritas
penduduknya beragama Islam. Negara inilah yang pada akhirnya disebut Pakistan . Sejak
organisasi– organisasi panIslamisme berusaha memperkuat solidaritas Muslim di seluruh
dunia, Pakistan pernah mencoba untuk membongkar penganiayaan dan kesewenang-wenangan
yang dialami umat Islam di India. Sementara itu, Pakistan sebagai satu-satunya negara Muslim
yang didirikan atas nama Islam, adalah negara Muslim terbesar kedua dengan 122,8 juta jiwa
yang 97%nya Muslim.

Perkembangan Dalam Bidang Keilmuan Islam Dan Pendidikan


Tumbuh suburnya madrasah-madrasah dan masjid-masjid yang dijadikan pusat kegiatan
intelektual dan keagamaan. Di Pakistan, terdapat sekitar 200.000 masjid yang menjadi pusat
350.000 fungsionaris religius seperti imam, khatib dan khadim. Dan biasanya, dalam desa kecil
yang tidak memiliki gedung publik, masjid biasa dijadikan forum untuk mendiskusikan isu-isu
publik . Adapun madrasah, telah sejak dulu menjadi pusat studi Islam klasik sekaligus menjaga
tradisi ortodoks di Asia Selatan.
Di Pakistan, terdapat tidak kurang dari 2.000 madrasah yang menampung 316.000
murid. Jumlah yang besar ini adalah warisan dari kebangkitan pendidikan Islam di India sejak
akhir abad ke-19.
Perkembangan di Bidang Keagamaan dan Politik
Faruqi mengatakan bahwa di Pakistan, keadaan ini berbalik 180 derajat. Prinsip-prinsip Islam
bahkan menjadi dasar dalam penetapan undang-undangnya. Namun, ketegangan muncul di
Pakistan. Kedua wilayah ini terpisah ribuan mil.
Secara umum, terlihat bahwa peran politik Pakistan Barat lebih dominan, dan karenanya
dianggap terlalu mengeksplotasi Timur. Tahun 1950-an, ketegangan memuncak di antara dua
wilayah ini sebab faktor politis dan sosial. Ketegangan ini memuncak setelah pembunuhan
perdana menteri pertama Pakistan Liaquat Ali Khantahun 1951, kekuataan politik mulai
dipusatkan pada Presiden Pakistan, dan kadang- kadang militer. Pakistan Timur menyadari jika
salah satu dari mereka, seperti Khawaja Nazimuddin, Muhammad Ali Bogra, atau Huseyn
Shaheed Suhrawardy, terpilih sebagai Perdana Menteri Pakistan, dengan cepat mereka akan
dijatuhkan oleh Pakistan Barat.
Kediktatoran militer Ayub Khan dan Yahya Khan , yang keduanya berasal dari Pakistan
Barat, hanya meningkatkan sikap bermusuhan Pakistan Timur. Hingga pada 26 Maret 1971
Pakistan Timur resmi berpisah dari Pakistan dan menjadi negara Bangladesh dengan 90%
penduduknya Muslim.

Perkembangn Islam di Asia Tengah


Pada akhir abad ke-19. Peradaban yang berkembang di Mongol pasca runtuhnya Dinasti
Abbasiyah, di antaranya timbulnya dinasti-dinasti yang sangat memberikan pengaruh kuat
terhadap perkembangan Islam, seperti Dinasti Chagtai, Dinasti Golden Horde, dan Dinasti
Ilkhan. Dia memerintah antara 654- 665 H, menyebarkan Islam di Golden Horde dan
memenangkan negara di daratan Transoxiana, yang di situ dimulai upaya Hulagu untuk
membentuk aliansi dengan negara- negara Nasrani di timur. Perlahan namun pasti, di tangan
Muslim Tartar negeri-negeri seperti Crimea, Bashkir dan Siberia Barat masuk ke dalam
kekuasaan Islam.Kota Siberia menjadi bagian ibu kotanya pada abad ke-7 H. Sekitar setengah
dari orang Mongolia masuk Islam dan memerintah Asia Tengah hingga
Moskow. Singkatnya, Islam berhasil menguasai Asia Tengah sepanjang kurang lebih 240 tahun.

Kelompok 10

Perkembangan Islam di Indonesia


Penyebaran islam merupakan salah satu proses yang penting dalam sejarah Indonesia. Secara
umum, ada dua proses yang mungkin telah terjadi. Ada 2 pendapat mengenai masuknya islam
di Indonesia. Pertama, mengatakan bahwa islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13
M. pendapat ini dikemukakan oleh para sarjana, antara lain N.H Krom dan Van Den Berg.
Keduanya, mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 atau abad 1
H. Pendapat ini dikemukakan oleh H. Agus Salim, M. zainal Arifin Abbas, Hamka, Sayed Alwi
bin Tahir Alhadad, A. Hasmy, dan Thomas W. Arnold16. Orang islam yang pertama
mengunjungi Indonesia kemungkinan besar adalah saudagar arab pada abad ke-7 yang singgah
di Sumatra dalam perjalanan menuju ke Cina. Menyusul mereka adalah saudagar dari Gujarat
yang berdagang lada dan yang telah membangun sejak tahun 1100 percampuran yang unik
antara perdagangan dengan usaha mengembangkan islam di Indonesia. Ketika islam
berkembang pada abad pertama Rasulullah telah mengutus Sa’ad bin Abi Waqqash berziarah
pada kaisar cina dan memperkenalkan islam di negeri cina. Bahkan Syed Naguib Al-Attas
menyebutkan bahwa orang-orang muslim yang berpindah dari kanton pada abad pertama
hijriyah kemudian bermukim di Palembang dan kedah. Mereka yang bermukim di sana telah
menjalankan ibadah dan adat istiadat islam dengan sangat baik. Ada juga yang berpendapat
bahwa islam masuk ke Indonesia sejak abad pertama hijriyah dan langsung dari arab. Sejak
masa hidup Nabi Muhammad SAW agama islam telah masuk ke daerah Nusantara. Malaka
dikenal sebagai pintu gerbang Nusantara, sebutan ini diberikan mengingat peranannya sebagai
jalan lalu-lintas bagi pedagang-pedagang asing yang berhak masuk dan keluar pelabuhan-
pelabuhan di Indonesia. Letak geografis Malaka sangat menguntungkan, yang menjadi jalan
silang antara AsiaTimur dan Asia Barat. Indrapura sebelum di bawah pengaruh Aceh, yang
tadinya merupakan daerah pengaruh Minangkabau. Aceh menerima Islam dari Pasai yang kini
menjadi bagian wilayah Aceh dan pergantian agama diperkiraan terjadi mendekati pertengahan
abad 30 ke-14. Kerajaan Aceh yang letaknya di daerah yang sekarang dikenal dengan Kabupaten
Aceh Besar, terletak ibu kotanya. Aceh mengalami kemajuan ketika saudagar-saudagar Muslim
yang sebelumnya dagang di Malaka kemudian memindahkan perdagangannya ke Aceh, ketika
Portugis menguasai Malaka tahun 1511.12 Ketika Malaka di kuasa Portugis tahun 1511, maka
daerah pengaruhnya yang terdapat di Sumatera mulai melepaskan diri dari Malaka. Hal ini
sangat menguntungkan kerajaan Aceh yang mulai berkembang. Puncak kejayaan kerajaan Aceh
ketika diperintahkan oleh Iskandar Muda, Ia mampu menyatukan kembali wilayah yang telah
memisahkan diri dari Aceh ke bawah kekuasaannya kembali. 

Kerajaan Maluku Kerajaan Maluku terletak di bagian Timur Indonesia, kedatangan Islam di


Indonesia bagian Timur yaitu di Maluku, tidak dapat dipisahkan dari jalan perdagangan yang
terbentang 34 antara pusat lalu lintas pelayaran internasional di Malaka, Jawa dan Maluku. 
Diceritakan bahwa pada abad ke-14 Raja Ternate yang keduabelas, Molomateya, bersahabat baik
dengan orang Arab yang memberikan petunjuk bagaimana pembuatan kapal-kapal, tetapi
agaknya bukan dalam kepercayaan. Raja pertama yang benar-benar muslim adalah Zayn Al-
Abidin , Ia,sendiri mendapat ajaran agama tersebut dari madrasah Giri. Di daerah Maluku itu
raja yang mula-mula masuk Islam sebagaimana dijelaskan Tome Pires sejak kirakira 50 tahun
yang lalu, berarti antara 1460-1465.Tahun tersebut boleh dikatakan Bersama dengan berita
antonio Galvano yang mengatakan bahwa Islam di daerah ini di mulai 80 atau 90 tahun yang
lalu yang kalau dihitung dari waktu Galvano di sana sekitar 1540-1545 menjadi 1460-
1465. Usaha mereka hanya mendatangkan hasil yang sedikit.

16
Abdullah (Ed.), Sejarah Umat Islam Indonesia, Jakarta: Majlis Ulama Indonesia, 1991, hlm. 39
Jalur-jalur Islam Masuk ke Indonesia 
Jalur-jalur yang dilakukan oleh para penyebar Islam yang mula-mula di Indonesia adalah 
sebagai berikut: 
1) Jalur Perdagangan 
Pada abad ke-7 hingga ke-16 M. Membuat pedagang-pedagang Muslim (Arab, Persia,  dan
India) turut ambil bagian dalam perdagangan dari negeri-negeri bagian barat, tenggara  dan
Timur Benua Asia. Saluran Islamisasi melalui perdagangan ini sangat menguntungkan  karena
para raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan, bahkan mereka  menjadi
pemilik saham dan kapal. 17Mengutip pendapat Tome Pires berkenan dengan  saluran islamisasi
melalui perdagangan ini di pesisir pulau Jawa, Uka Tjandrasasmita  menyebutkan bahwa para
pedagang muslim banyak yang bermukim di pesisir Pulau Jawa  yang penduduknya ketika itu
masih kafir. Mereka berhasil mendirikan masjid-masjid dan  mendatangkan mullah-mullah dari
luar sehingga jumlah mereka menjadi banyak, dan  karenanya anak-anak muslim itu menjadi
orang jawa dan kaya-kaya. Di beberapa tempat,  penguasa-penguasa jawa, yang menjabat
sebagai bupati-bupati Majapahit yang  ditempatkan di pesisir utara Jawa banyak yang masuk
Islam, bukan hanya karena factor  politik dalam negeri yang sedang goyah, tetapi terutama
karena faktor hubungan ekonomi  dengan pedagang-pedagang Muslim. Dalam perkembangan
selanjutnya, meeka kemudian  mengambil alih perdagangan dan kekuasaan di tempat-tempat
tinggalnya. 

2) Jalur Perkawinan  
Dari sudut ekonomi, para pedagang Muslim memiliki status sosial yang lebih baik  daripada
kebanyakan pribumi, sehingga penduduk pribumi, terutama putri-putri  bangsawan, tertarik
untuk menjadi istri saudagar-saudagar itu. Sebelum kawin, mereka  diislamkan lebih dahulu.
Setelah mereka mempunyai keturunan, lingkungan mereka makin luas. Akhirnya, timbul
kampung-kampung, daerah-daerah, dan kerajaan-kerajaan  Muslim. Dalam perkembangan
berikutnya, ada pula wanita Muslim yang dikawini oleh  keturunan bangsawan, tentu saja
setelah yang terakhir ini masuk Islam terlebih dahulu.  Jalur perkawinan ini lebih
menguntungkan apabila terjadi antara saudagar Muslim dengan  anak bangsawan atau anak raja
dan anak adipati, karena raja, adipati atau bangsawan itu  kemudian turut mempercepat proses
Islamisasi.25 Demikianlah yang terjadi antara Raden  Rahmat atau Sunan Ngampel dengan Nyai
Manila, Sunan Gunung Jati dengan putri  Kawunganten, Brawijaya dengan putri Campa yang
menurunkan Raden Patah (raja  pertama Demak), dan lain-lain. 

3) Jalur Tasawuf 
Pengajar-pengajar tasawuf atau para sufi, mengajarkan teosofi yang bercampur dengan 
ajaran yang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Mereka mahir dalam soal-soal  magis

17

Anas Machmud, Turun Naiknya Peranan Kerajaan Aceh Darussalam di Pesisir Timur Sumatra, dalam A. Hasymy,
(Ed.), Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia, (Jakarta: Almaarif, 1989), hlm. 420. 13
dan mempunyai kekuatan-kekuatan menyembuhkan. Di antara mereka ada juga  yang
mengawini putri-putri bangsawan setempat. Dengan tasawuf, "bentuk" Islam yang  diajarkan
kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka  yang
sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan  diterima.
Di antara ahli-ahli tasawuf yang memberikan ajaran yang mengandung  persamaan dengan
alam pikiran Indonesia pra lslam itu adalah Hamzah Fansuri di Aceh,  Syaikh Lemah Abang,
dan Sunan Panggung di Jawa. Ajaran mistik seperti ini masih  berkembang di abad ke-19 M
bahkan di abad ke-20 M ini. 

4) Jalur Pendidikan 
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang 
diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai, dan ulama-ulama. Di pesantren atau  pondok
itu, calon ulama, guru agama, dan kiai mendapat pendidikan agama. Setelah keluar  dari
pesantren, mereka pulang ke kampung masing-masing kemudian berdakwah ke  tempat
tertentu mengajarkan Islam. Misalnya, pesantren yang didirikan oleh Raden  Rahmat di Ampel
Denta Surabaya dan Sunan Giri di Giri. Keluaran pesantren Giri ini  banyak yang diundang ke
Maluku untuk mengajarkan agama Islam. 

5) Jalur Kesenian 
Jalur Islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah pertunjukan wayang. 
Dikatakan, Sunan Kalijaga adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang.  Dia
tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk  mengikutinya
mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian besar cerita wayang masih dipetik  dari cerita
Mahabharata dan Ramayana, tetapi di dalam cerita itu disisipkan ajaran dan  nama nama
pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lain juga dijadikan alat Islamisasi, seperti  sastra (hikayat,
babad, dan sebagainya), seni bangunan, dan seni ukir.

6) Jalur Politik 
Di Maluku dan Sulawesi Selatan, kebanyakan rakyat masuk lam setelah rajanya  memeluk
Islam terlebih dahulu. Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam  di daerah ini.
Di samping itu, baik di Sumatera dan Jawa maupun di Indonesia bagian  timur, demi
kepentingan politik, kerajaan-kerajaan Islam memerangi kerajaan-kerajaan  non-Islam.
Kemenangan kerajaan islam secara politis banyak menarik penduduk kerajaan  bukan islam itu
masuk islam.

Kelompok 11
Sejarah kehidupan Abu Yusuf
Nama lengkap beliau adalah Abu Yusuf Ya’kub Bin Ibrahim Bin Habib Al- Anshari.
Keluarganya disebut al-Anshari karena dari pihak ibu masih masih mempunyai hubungan
dangan kaum Anshar.Sejak kecil beliau memiliki minat ilmiyah yang tinggi, tetapi kelemahan
ekonomi orangtuanya memaksa beliau ikut bekerja mencari afkah. Beliau meriwayatkan hadits
dari gurunya antara lain Hisyam Bin Urwah, Abu Ishaq Asy-Syaibani, Ata’ Bin Sa’ib, dan orang-
orang yang sjajar dan sezaman dengan mereka.
Karya-karya Abu Yusuf Di sela-sela kesibukannya melaksanakan tugas sebagai murud, guru,
kemudian hakim dan terakhir pejabat penting dalam kehakiman, Imam Abu Yusuf masih
sempat menulis berbagai buku yang berpengaruh besar dalam memperbaiki sistem pemerintah
dan penyebaran serta penyebaran Maszhab Hanafi. Beberapa di antara karya beliau adalah
sebagai berikut:
a. Kitab Al-Atsar, Di dalam kitab ini dimuat hadits-hadits yang diriwayatkannya dari ayah dan
gurunya, yaitu Abu Hanifah, yang dari hadits-hadits tersebut sanadnya bersambung sampai
kepada Rasulullah SAW, ada yang sampai kepada sahabat, ada pula yang sampai kepada
tabi’in.
b. Kitab Ikhtilaf Abi Hanifah wa Ibn Abi Laila, Di dalamnya dikemukakan pendapat Imam Abu
Hanifah dan Ibnu Abi Laila6 serta perbedaan pendapat mereka. Tidak ketinggalan pula kritik
keras Abu Hanifah terhadap ketetapan peradilan yang dibuat Ibnu Abi Laila dalam
memutuskan perkara.
c. Ar-Radd ‘Ala Syi’ar AlKitab-Auza’i, Kitab memuat perbedaan pendapat beliau dengan
pendapat Abdurrahman al-Auza’i tentang perang dan jihad, termasuk bantahannya terhadap
pendapat al-Auza’i.
d. Kitab Al-Kharaj, Kitab ini merupakan karya yang paling populer di antara karya-karya beliau
yang lain. di dalamnya dijelaskan berbagai pemeikiran beliau tentang fiqih dalam berbagai
aspek seperti keuangan negara, pajak tanah, pemerintahan dan musyawarah.
Bidang Fiskal

Beliau selalu menekankan pentingnya memenuhi kebutuhan rakyat dan melakukan


pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan umum. Beliau berpendapat bahwa semua
biaya yang dibutuhkan bagi oengadaan sarana dan prasarana publik harus ditanggung oleh
negara. Negara menunjuk pejabat yang jujur dan amanah dalam berbagai tugas. Beliau
berpendapat perlakuan yang baik terhadap para pembayar pajak akan meningkatkan
pendapatan pajak.Dalam hal ini pula, Abu Yusuf berpendapat bahwa negara harus memberikan
upah dan jaminan masa pensiun kepada kepada mereka yang berjasa dalam menjaga kedaulatan
Islam dan mendatangkan sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi kaum muslimin. Secara umum
sumber-sumber pendapatan negara dalam daulah islamiyyah yang ditulis abu yusuf adalah
ghanimah,zakat,dan harta fay’,yang di dalamnya termasuk jizyah,usyr, dankharaj. Menurut
beliau, cara ini lebih adil dan memberikan dan memberikan hasil produksi yang lebih besar
dangan memberikan kemudahan dalam meperluas tanah garapan. Ini dikarenakan pada saat itu
banyak tanah-tanah petani yang luas tetapi tidak subur. Dengan asumsi, jika harga gandum
turun maka petani akan terbebani dengan pembayaran pajak yang tetap.
Konstribusi Pemikiran Ekonomi Abu Ubaid
Entitas pembangunan ekonomi dewasa kini dapat diamati berjalan dengan konsep-konsep yang
kapitalis. Perkembangan ini tidak terlepas dari adanya gagasan untuk dihadirkannya pedoman
yang bersesuaian dengan zaman yang sekian hari semakin terus berkembang oleh pelaku-
pelaku ekonomi secara global. Padahal bila memiliki kepada sejarah perkembangan Islam, tidak
sedikit juga kajian-kajian yang dilakukan hingga kemudian menghadirkan pemikiran-pemikiran
yang memiliki tingkat relevansi yang tinggi untuk berjalan dan mengejar keberadaan zaman
yang begitu abstrak perubahannya. Purwaragamnya masyarakat global, hadirnya berbagai
pemikiran baru, rendahnya kepercayaan terhadap konsep terdahulu, dapat dianulir sebagai
penyebab utama ditinggalkannya pemikiran-pemikiran tersebut.
Sejarah begitu banyak melahirkan pemikiran-pemikiran inspiratif, tidak hanya meninggalkan
kisah kelam dimasa lalu, namun juga mewariskan pemikiran-pemikiran monumental yang
terjadi warisan ilmu bagi generasi setelahnya. Abad klasik yang abad pertengahan yang
berlangsung begitu panjang, banyak melahirkan tokoh-tokoh multi telenta di berbagai bidang
baik di bidang astronomi sejarah teknik maupun dalam bidang pemikiran ekonomi. Sebagai dari
karya mereka, masih sangat relevan bila diaplikasikan dalam kehidupan modern saat ini. Di
antaranya cendikiawan muslim di bidang ekonomi tersebut deretan nama seperti Abu Yusuf
dengan karya monumentalnya Kitab Al-Kharai Asy-Syaibani , Yahya bin Umar , Al-Maswardi ,
Al-Ghazali , Ibnu Taimiyah Al-Syathiby , Ibnu Khaldun , dan Al-Maqrizy .
Sehingga terhadap hal ini penulis menganggap penting untuk menguak sebuah jurnal dengan
memfokuskan teori kepada “Pemikiran Ekonomi Abu Ubaid”. Abu Ubaid merupakan satu
diantara banyak tokoh Islam yang pemikirannya menurut hemat penulis mampu menjawab
ekonomi global, jika benar diikuti dengan baik dan sebenarnya. Selain berdasarkan kepada Al-
quran dan Al-hadist, konsepnya juga begitu dinamis, sehingga mampu menyesuaikan dengan
setiap perubahan yang terus terjadi dari masa-masa.
Pentingnya sebuah kajian yang komprehensif, dapat menghindarkan dari tumpang tindihnya
sebuah konsep yang diusung. Namun tidak demikian dengan pemikiran ekonomi ala Abu
Ubaid ini. Pemikirannya yang dinamis dapat disandingkan dengan konsep lain, baik secara
kontekstual maupun tekstual.

Ekonomi Abu Ubaid


1).Filosofi Hukum dari Sisi Ekonomi
Abu Ubaid sangat menekankan asas keadilan sebagai prinsip utama karena hal tersebut akan
membawa kepada kesejahteraan ekonomi dan keselarasan sosial. Menurutnya, kepentingan
umum harus didahulukan dari pada kepentingan pribadi karena hal tersebut dapat membawa
kepada kemaslahatan.

2). Sumber Penerimaan Keuangan Publik


Abu Ubaid dalam Kitab al-Amwal menjelaskan secara detil masalah keuangan publik (public
finance). Ia memaparkan dan melakukan studi secara mendalam terhadap praktek yang
dilakukan Rasulullah dan Umar bin Khattab sebagai maestro pengelola keuangan publik.
Dengan institusi yang dinamakan Baitul Mal, Umar bin Khattab mengumpulkan anggaran
pendapatan belanja negara seperti ghanimah, shadaqah, dan fa’i. Sebelum Baitul Mal dibentuk,
harta-harta tersebut disimpan di masjid. Tak lama kemudian sumber penerimaan keuangan
publik pun bertambah, seperti kharaj, ‘ursy, dan khumus.

Hak atas Kekayaan Publik


Abu Ubaid menyebutkan kaidah mendasar dalam membatasi orang yang berhak atas kekayaan
publik. Abu Ubaid pun mengkhususkan bab tersendiri mengenai persamaan manusia dalam
kekayaan publik. Mengenai hal ini, diantaranya adalah komentar Abu Bakar ra, ketikadatang
kepadanya harta (fa’i/ghanimah) ia menjadikan (bagian) manusia sama, dan berkata: “Aku
menginginkan terhindar dari meminta-minta dan memurnikan perjuangan (jihad) ku bersama
Rasulullah saw, kelebihan mereka adalah di sisi Allah, adapun dalam hidup ini persamaan
adalah hal yang baik.” Menurut pandangan Abu Ubaid sumber daya publik seperti air, padang
rumput, dan api tidak boleh dimonopoli seperti hima (tanah pribadi). Semua sumber daya ini
dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya demi kepentingan rakyat. Dan
menurut pe,ikiran Abu Ubaid menjadi rujukan begi pengembangan dunia ekonomi modern,
bahkan berdasarkan Analisa para pemikiran ekonomi islam.
2. Riwayat Hidup Al-Mawardi Nama beliau adalah Abu Hasan Ali bin Muhammad bin Habib
AL-Mawardi Al- Bashri As-Syafi’I lahir di kota Basrah pada tahun 364 H . Al-Mawardi
mengawali pendidikannya di kota basrah dan baghdad selama dua tahun, kemudian beliau
melanjutkan pendidikannya ke berbagai negara islam. Oleh sebab keluasan ilmu yang
dimilkinya, salah satu tokoh besar madzab Syafi’i ini dipercaya memangku jabatan qhadi di
berbagai negara secara bergantian. Al- hafidz Abu Bakar Ahmad bin Ali AL-Khatib AL-
Baghdadi dan Abu Al-Izz Ahmad bin kadasy merupakan dua orang dari sekian banyak Murid
Al-Mawardi.
Hal tersebut penting karena menjadi tugas negara. Di samping itu, tugas-tugas negara lainnya
adalah sebagai berikut :
a. Melindungi agama
b. Menegakkan hukum dan stabilitas,
c. Memelihara batas negara Islam
d. Menyediakan iklim ekonomi yang kondusif
e. Menyediakan administrasi publik, peradilan, dan pelaksanaan hukum Islam
f. Mengumpulkan pendapatan dari berbagai sumber yang tersedia serta menaikkannya
dengan menerapkan pajak baru jika situasi menuntutnya
g. Membelanjakan dana-dana Baitul Maal untuk berbagai tujuan yang telah menjadi
kewajibannya
Kelompok 12
Kontribusi Pemikir Islam Terhadap Perkembangan Ekonomi (Al-Ghazali, Ibnu Taimiyyah,
Ibnu Khaldin)

Biografi Al-Ghazali

Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'I  atau biasa dikenal
dengan Al-Ghazali adalah tokoh ilmuan islam yang bergerak dibanyak bidang seperti; filsafat
islam, ilmu fikih. Dalan ilmu-ilmu lainnya, beliau ininjuga mempunyai karya karya tulis yaitu

 Ihya Ulumuddin
  Al-Munqidh min al-Dalal 
 Minhaj al-'Abidin Al-Munqidh min al-Dalal 
 Al-Maqsad al-Asna fi Sharah Asma' Allahu al-Husna 
 Faysal al-Tafriqa bayn al-Islam Wal-Zandaqa 
 Maqasid al Falasifa 
 Tahafut al-Falasifa 

Dan di antaranya ada dua karya yang paling terkenal yaitu Ihya ulumuddin (Kebangkitan Ilmu-
Ilmu Agama), Dan Ayyuha al-Walad merupakan karya dari al-Ghazali yang berisi nasihat dalam
membedakan jenis ilmu yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat.
Beliau ini lahir di  lahir pada tahun 450 Hijriah atau sekitar tahun 1059 Masehi.di Tus, Khurasan.
Dalam masa pemerintahan kekhalifahan abbasiyah pada abad ke-8. Dan saat beliau lahir beliau
banyak menyciptakan karya-karya terkenal. Dan pada 14 Jumadil Akhir 505 H bertepatan
dengan tanggal 19 Desember 1111 M. iman Al-Ghazali wafat dengan meninggalkan 3 orang
putri dan 1 orang putra. 
Kontribusi Pemikiran Ekonomi Al-Ghazali
banyak ilmuwan muslim klasik yang memiliki pemikiran ekonomi yang amat maju bahkan
melampaui ilmuwan-ilmuwan Barat salah satunya adalah Imam Al-Ghazali yang mendapat
gelar kehormatan Hujjat al-Islam karena pembelaannya yang mengagumkan terhadap
Islam, terutama terhadap kaum Bathiniyat dan kaum filosof . Tema yang menjadi pangkal tolak
seluruh karyanya adalah konsep maslahah, yakni sebuah konsep yang mencakup semua
aktivitas manusia dan membuat kaitan erat antara individu dan masyarakat. Al-Ghazali
memandang bahwa perkembangan ekonomi sebagai bagian dari tugas-tugas kewajiban sosial
yang sudah ditetapkan Allah. Ketiga, untuk membantu orang lain yang membutuhkan.

Lebih dari itu, kegiatan ekonomi juga merupakan amal kebajikan yang Dianjurkan oleh Islam.
Pertukaran suka rela dan evolusi pasar Al-Ghazali menyatakan bahwa timbulnya pasar
didasarkan pada kekuatan permintaan dan penawaran untuk menentukan harga dan laba. Hal
ini menjadi faktor yang mendorong mereka untuk melakukan transaksi di pasar. Jika petani
tidak mendapatkan pembeli dan barang yang dibutuhkannya, ia akan menjual barangnya
dengan harga yang lebih murah. Aktivitas Produksi Al-Ghazali menggambarkan aktivitas
produksi menurut kepentingan sosial dan menitikberatkan perlunya kerja sama dan koordinasi
serta fokus utamanya adalah tentang jenis aktivitas yang sesuai dengan dasar-dasar etos Islam.

Karenanya, Islam mengajarkan umatnya untuk mendahulukan kepentingan ekonomi dan


akhlak, berkaitan dengan aktivitas produksi, pemeliharaan nilai dan keutamaan yang Diajarkan
agama. Kesatuan antara ekonomi dan akhlak, akan semakin jelas pada langkah-langkah
ekonomi, baik yang berkaiatan dengan produksi, konsumsi dan distribusi. Produksi Barang-
Barang Kebutuhan Dasar sebagai Kewajiban Sosial Al-Ghazali menganggap bahwa kerja sebagai
bagian dari ibadah seseorang. Hal ini berarti, jika telah ada sekelompok orang yang
berkecimpung di dunia usaha yang memproduksi barang-barang tersebut dalam jumlah yang
mencukupi kebutuhan masyarakat, maka kewajiban seluruh masyarakat telah terpenuhi.

Namun, jika tidak ada seorang pun yang melibatkan diri dalam kegiatan tersebut atau jika
jumlah yang diproduksi tidak mencukupi kebutuhan masyarakat, semua orang akan diminta
pertanggungjawabannya di akhirat. Barter dan Evolusi Uang Menurut Al-Ghazali salah satu
penemuan terpenting dalam perekonomian adalah uang. Uang mengatasi permasalahan yang
timbul dari suatu pertukaran barter. Dinar dan Dirham adalah logam yang tidak memberikan
manfaat langsung.
Peranan Negara dan Keuangan Publik Menurut Al-Ghazali negara adalah lembaga yang
penting, tidak hanya bagi berjalannya aktivitas ekonomi dari suatu masyarakat dengan
baik, tetapi juga untuk memenuhi kewajiban sosial sebagaimana yang Diatur oleh
wahyu. Orang-orang tidak mencintai penguasa yang tidak adil, alih-alih mereka selalu berdoa
semoga kemalangan menimpanya. Singkatnya, menurut Al-Ghazali negara harus
bertanggungjawab dalam menciptakan kondisi yang layak untuk meningkatkan kemakmuran
dan pembangunan ekonomi. Al-Ghazali memperingatkan penguasa untuk tidak
menyalahgunakan kekuasaan, sombong, terbuai oleh sanjungan, serta bersikap waspada
terhadap ulama-ulama palsu. Di sisi lain, Al-Ghazali juga mengutuk penyuapan dan korupsi
yang terjadi di sektor publik, khususnya dalam lembaga penegak keadilan. Keuangan Publik
Dalam konteks keuangan publik, Al-Ghazali melihat dari dua sisi anggaran, dari sisi
pendapatan dan pengeluaran. Menurut Al-Ghazali pendapatan negara seharusnya
dikumpulkan dari seluruh penduduk, baik Muslim maupun non-Muslim, berdasarkan hukum
Islam. Namun, terdapat perbedaan dalam berbagai jenis pendapatan yang dikumpulkan dari
setiap kelompok
Menurut Al-Ghazali hampir seluruh pendapatan yang ditarik para penguasa di zamannya
melanggar hukum. Utang Publik Menurut Al-Ghazali seseorang tidak dapat membantah
bolehnya penguasa untuk meminjam dari rakyat bila kebutuhan negar
menuntutnya. Pengeluaran Publik Menurut Al-Ghazali pengeluaran publik harus sesuai dengan
penegakan keadilan sosio ekonomi, keamanan dan stabilitas negara, serta pengembangan suatu
masyarakat yang makmur.

Biografi Ibnu Taimiyyah


Ibnu Taimiyah yang bernama lengkap Taqiyyudin Ahmad bin Abdu Halim lahir di kota Harran,
sebuah kota kecil di Mesopotamia utara, dekat Urfa, di tenggara Turki sekarang. Lahir pada hari
Senin, 22 Januari 1263 M (10 Rabbiul Awal 661 H). Para ulama berbeda pendapat tentang bagian
belakang penasaban Ibnu Taimiyah. Satu pendapat mengatakan bahwa kakek Ibnu Taimiyah
pernah bepergian berziarah dan dalam perjalanan bertemu dengan seorang anak laki-laki yang
bernama Taimiyah, dan ketika dia kembali dari perjalanannya dia menemukan putrinya telah
melahirkan bayi dan kemudian bayi tersebut diberi nama Ibnu Taimiyah.

Mekanisme Pasar
Pasar dalam pengertian ilmu ekonomi adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran.
Dalam pengertian ini, pasar bersifat interaktif, bukan fisik. Adapun mekanisme pasar adalah
proser penentuan tingkat harga berdasarkan kekuatan permintaan dan penawaran. Pertemuan
antara permintaan dan penawaran dinamakan equilibrium price . Ibnu Taimiyah juga memiliki
pandangan tentang pasar bebas, dimana suatu harga dipertimbangkan oleh kekuatan
penawaran dan permintaan. Ibnu Taimiyah menyebutkan dua sumber persediaan, yakni
produksi lokal dan import barang-barang yang diminta . Untuk menggambarkan permintaan
terhadap barang tertentu,ia menggunakan istilah roghbah fil asy ya’i yang artinya keinginan
terhadap sesuatu, yaitu barang.

Mekanisme Harga
Mekanisme harga adalah proses yang berjalan atas dasar gaya tarik menarik antara konsumen
dan produsen baik dari pasar output ataupun input . Harga didefinisikan sebagai sejumlah uang
yang nyatakan nilai tukar satu unit objek tertentu. Ada dua tema yang sering ditemukan di
Pembahasan Ibnu Taimiyah tentang masalah harga, yaitu:kompensasi yang setara/adil dan
harga yang adil sama/adil . 'Iwad al-mitsl adalah pengganti yang sepadan yang adalah nilai
ekivalen suatu benda menurut bea cukai.

Regulasi Harga
Regulasi harga adalah pengaturan terhadap harga barang-barang yang dilakukan oleh
pemerintah. Regulasi ini bertujuan untuk memelihara kejujuran dan kemungkinan penduduk
biasa memenuhi kebutuhan pokoknya. Ibnu Taimiyah membedakan dua jenis penetapan harga,
yakni penetapan harga yang tidak adil dan cacat hukum serta penetapan harga yang adil dan
sah menurut hukum. Penetapan harga yang tidak adil dan cacat hukum adalah penetapan harga
yang dilakukan pada saat kenaikan harga-harga terjadi akibat persaingan pasar bebas, yakni
kelangkaan supply atau kenaikan demand .

Hak Kekayaan
Hak kekayaan sama halnya dengan hak milik. Seperti yang dijelaskan oleh Abdul Azim Islahi
dalam bukunya Economic Concepts of Ibnu Taimiyah. Beliau menyatakan Ibnu Taimyah
membagi hak kekayaan pada tiga bagian, yaitu kekayaan individu, kekayaan kolektif dan
kekayaan negara. Kekayaan Individu Penggunaan kekayaan individu disesuaikan dengan apa
yang ditetapkan oleh syari’ah. Setiap individu dapat menggunakan kekayaan yang dimilikinya
secara produktif, memindahkannya, dan menjaganya. Penggunaan kekayaan individu ini tetap
pada batas-batas yang wajar, tidak boros, atau membelanjakannya di jalan yang dilarang oleh
syari’at. Ibnu Taimiyah juga tidak membenarkan untuk melakukan eksploitasi terhadap orang-
orang yang membutuhkan. Contoh eksploitasi di sini adalah menimbun harta pada saat terjadi
bencana kelaparan Kekayaan Kolektif Kekayaan kolektif bisa dalam bentuk yang bermacam-
macam. Misalnya suatu barang yang dimiliki oleh dua orang atau lebih, atau dimiliki oleh suatu
organisasi atau asosiasi

Kekayaan Negara
Negara berhak untuk mendapatkan sumber-sumber penghasilan dan kekuatan yang diperlukan
untuk melaksanakan kewajibannya. Sumber utama dari kekayaan Negara adalah zakat,
ghanimah, dan fa’i.

Kontribusi Pemikiran Ibnu Khaldin

Ibnu Khaldin membahas aneka ragam masalah ekonomi yang luas termasuk industry,
perdaganagan, pajak, makro ekonomi, daur perdagangan. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya,
selain sebagai tokoh utama dalam bidang sosiologi dari kalangan umat Islam. Ibnu Khaldin juga
membicarakan aspek-aspek ekonomi. Adapun pemikiran-pemikiran Ibnu Khaldin tentang
ekonomi antara lain:

1. Teori Produksi 
Menurut Ibnu Khaldin produksi aialah suatu kegiatan manusia yang
diorganisaikan secara social dan internasional. 
a. Tabiat manusia dari produksi 
Menurutnya, pada satu sisi, manusia adalah hewan ekonomi. Tujuannya jelas
yaitu  produksi,  karena  manusia  bisa  dibedakan  dari  makhluk  hidup  lainnya 
dari segi  upayanya  mencari  penghidupan  dan   perhatiannya  pada  berbagai 
jalanuntuk mencapai dan  memperoleh sarana-sarana kehidupan.

b. Organisaasi Social dan Produksi


Melakukan produksi bagi manusia sangat penting. Jika manusia ingin hidup dan
mencari nafkah, maka ia harus makan.  Ia juga harus memproduksi makanannya,
karena hanya dengan tenaga manusia tetap bisa mendapatkan makanan. Namun
manusia tidak dapat melakukannya  sendiri  dalam memproduksi  makanan  yang
cukup  untuk  kebutuhan  sehari-hari.  Jika ia ingin bertahan, maka harus
mengorganisasikan tenaga. 

c. Organisasi Internasional dari Produksi.

Seperti halnya pembagian kerja domestik, ada juga pembagian kerja


internasional.     Pembagian kerja internasional ini tidak didasarkan pada sumber
daya alam negara-negara ini, tetapi pada keterampilan penduduk lokal. Tenaga kerja
merupakan faktor produksi terpenting bagi Ibnu Khaldin. Semakin aktif penduduk
maka semakin tinggi produksinya. Sebagian dari surplus yang dihasilkan dapat
diekspor, meningkatkan kemakmuran di wilayah tersebut. Di sisi lain, dengan
meningkatnya tingkat kemakmuran, maka permintaan penduduk akan barang dan
jasa juga meningkat. Peningkatan permintaan barang dan jasa meningkatkan harga
barang dan jasa ini dan meningkatkan upah pekerja terampil. Teori Ibnu Khaldin
lainnya tentang organisasi internasional adalah perkecambahan teori perdagangan
internasional, yang melibatkan analisis efek struktur ekonomi, tren impor dan
ekspor, dan pertukaran antara negara kaya dan miskin.

Kelompok 13

Sejarah Pemikiran Islam Kontemporer Muhammad Abdul Mannan membawa ide-ide baru
dalam menjelaskan ekonomi Islam. Syarī’at. Terlihat tren untuk mewujudkan nilai-nilai luhur
Islam di dalam kehidupan sosial dalam bidang ilmu sosial dan ekonomi. Kaum profesional
muda pun mencoba untuk hadir dalam menelaah kembali nilai Islam sebagai identitas kolektif.
Periode pemikiran ekonomi Islam era 1960-an ditandai dengan perubahan lanskap yang cukup
menggembirakan di mana dari sisi industri keuangan mulai terbentuk bank Islam.
Islam di Timur Tengah.Sebagai penyedia layanan transaksi keuangan, bank memiliki peran
sentral sehingga kajian-kajian mengenai penerapan ekonomi Islam dalam transaksi keuangan riil
terus berkembang pesat. 18Pembentukan institusi keuangan terus berlanjut sampai hari ini
dengan berbagai asupan pemikiran-pemikiran baru yang bertujuan membumikan dan
mempraktikkan konsep-konsep ekonomi Islam. Pada bahasan berikutnya, akan diuraikan
beberapa tokoh yang telah berkontribusi dalam mewujudkan ekonomi Islam.Dahulu pada masa
penjajahan bangsa-bangsa Eropa, praktik ekonomi Islam yang dilakukan oleh masyarakat
diganti dengan ekonomi kapitalisme baik dari ekonomi mikro maupun makro. Pada 1990 adalah
era ekonomi Islam dalam bidang institusi perbankan dan keuangan 1992. Keberhasilan Bank
Muamalat Indonesia memengaruhi berdirinya entitas bisnis lainnya untuk berpindah menjadi
Syarī’ah seperti asuransi Syarī’ah, gadai Syarī’ah, pasar modal Syarī’ah, pasar uang Syarī’ah, dan
lain sebagainya.

Muhammad Abdul Mannan

18
Muhammed Islam Haneef, Pemikiran Ekonomi Islam Kontemporer. (Jakarta: Rajawali pers, 2010). hlm. 26-29
Muhammad Abdul Mannan lahir pada tahun 1938 di Bangladesh University dan memperoleh
gelar doktor pada tahun 1973. Pada tahun 1978, beliau diangkat menjadi guru besar di
International Islamic Economic Research Center di Jeddah. Pada 1970-an, ekonomi Islam baru
mencari formula, dan Mannan berhasil memperjelas keangka dan detail ekonomi Islam secara
lebih mendalam.

Monzer Kahf Monzer Al Kahf termasuk orang pertama yang mengaktualisasikan analisis
penggunaan beberapa institusi Islam terhadap agregat ekonomi, seperti
simpanan, investasi, konsumsi dan pandapatan. Jika dikatakan bahwa karyanya itu memiliki
awal sebuah analisis matematika ekonomi Islam yang saat ini menjadikan kecenderungan
ekonom muslim. Kahf adalah pandangannya terhadap ekonomi sebagai bagian tertentu dari
agama. D ekonomi dengan spesialisasi ekonomi internasional. 19Asumsi Dasar Kahf tentang
«Islamic Man» Berbeda dengan ekonomi konvensional yang mengasumsikankan manusia
sebagai rational economic man, jenis manusia yang hendak dibentuk oleh Islam adalah Islamic
man . Motifnya dalam berbuat kebajikan kepada orang lain, baik dalam bentuk
berderma, bersedekah, meyantuni anak yatim, maupun mengeluarkan zakat harta, dan
sebagainya, tidak dilandasi motif ekonomi sebagaimana dalam doctrine of sosial
reposibility, tetapi semata-mata berharap keridhaan Allah SWT. Meskipun semua agam
berbicara tentang masalah-masalah ekonomi, namun agama-agama itu berbeda pandangannya
tentang kegiatan-kegiatan ekonomi. Beberapa agama tertentu melihat kegiatan-kegiatan
ekonomi manusia hanya sebagai kebutuhan hidup yang seharusnya dilakukan sebatas
memenuhi kebutuhan makan dan minumnya semata-mata. Selama ini, kesan yang terbangun
dalam alam pikiran kebanyakan pelaku ekonomi apalagi mereka yang berlatar belakang
konvensional melihat bahwa keshalehan seseorang merupakan hambatan dan perintang untuk
melakukan aktivitas produksi. Orang yang shaleh dalam pandangannya terkesan sebagai sosok
orang pemalas yang waktunya hanya dihabiskan untuk beribadah dan tidak jarang
menghiraukan aktivitas ekonomi yang dijalaninya. Sementara, Islam menganggap kegiatan-
kegiatan ekonomi manusia sebagai salah satu aspek dari pelaksanaan tanggung jawabnya di
bumi ini. Orang yang semakin banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan ekonomi akan bisa
semakin baik, selama kehidupannya tetap menjaga keseimbangannya. Kesalehan bukan fungsi
positif dari ketidakproduktifan ekonomi. Karena pekerjaan yang secara ekonomi produktif pada
dasarnya mempunyai nilai keagamaan, disamping nilai-nilai lainnya. Sistem sosial Islam dan
aturan-aturan keagamaan mempunyai banyak pengaruh atau bahkan lebih banyak terhadap
cakupan ekonomi dibandingkan dengan sistem hukumnya. Kajian tentang sejarah sangat
penting bagi ekonomi. Sejarah memberikan dua aspek utama kepada ekonomi dan sejarah unit-
unit ekonomi seperti individu-individu dan badan-badan usaha atau ilmu ekonomi .

19

Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikira.... Op.Cit., hal. 364-365 36 Ibid., hal, 36

Anda mungkin juga menyukai