Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lala Safitri Anandasari

Kelas : XI MPLB 2
No : 17

TOKOH PENYEBARLUASAN BERITA PROKLAMASI

Moehammad Joesoef Ronodipoero

Muhammad Yusuf Ronodiputro adalah tokoh yang menyiarkan Proklamasi


Kemerdekaan Indonesia. Ia menyebarkan proklamasi melalui Radio Hoso Kyoku,
tempat Ronodiputro bekerja. Penyebaran berita proklamasi tersebut diawali dengan kabar
menyerahnya Jepang tanpa syarat kepada Sekutu. Ronodipuro lantas segera mencari
cara agar dapat menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia, melihat kondisi
saat itu semua ruang siaran dijaga oleh Kempetai. Ia kemudian masuk ke ruang siaran radio
mancanegara, menyambungkan kabel pemancar, dan segera menyebarkan berita
proklamasi kemerdekaan Indonesia, pukul 19.00.

AWAL KEHIDUPAN
Muhammad Yusuf Ronodipuro lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 30 September 1919.
Ia adalah lulusan sekolah menengah tinggi Algeemene Middelbare School (AMS) di Batavia.
M Yusuf Ronodipuro menikahi wanita pilihannya yang bernama Siti Fatima Rassat.
Pernikahannya dengan Siti Fatima Rassat dikaruniai tiga orang anak yang bernama
Dharmawan, Irawan, dan Fatmi. Setelah itu, Ronodiputro bekerja di perusahaan dagang
milik Belanda.
Sewaktu pendudukan Jepang, Muhammad Yusuf Ronodiputro bekerja di Keimin Bunka
Sidoosho atau Pusat Kebudayaan pada bagian Seni Lukis. Kemudian, tahun 1943, ia
bekerja sebagai wartawan radio militer Jepang di Jakarta bernama Hoso Kyoku. Hoso
Kyoku dipimpin oleh seorang tentara Jepang, Letkol Tomo Bachi dan Utoyo Ramlan.

PERAN
Pada 6 Agustus 1945, Jepang dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat, yaitu di
Hiroshima. Kemudian, pada 9 Agustus 1945, bom kedua jatuh di Nagasaki. Akibat
kejadian itu, Jepang kemudian menyatakan menyerah tanpa syarat kepada tentara
Sekutu. Namun, berita menyerahnya Jepang belum terdengar sampai khalayak umum
Indonesia.
Ketika Muhammad Yusuf Ronodipuro masih bekerja di Radio Hoso Kyoku, ia belum
mendengar kabar tersebut. Bahkan, siaran luar negeri Radio Hoso Kyoku juga tiba-toba
ditutup tanpa sebab. Sampai akhirnya, Mochtar Loebis, penyiar mancanegara di Radio
Hoso Kyoku, membisiki Ronodiputro mengenai berita menyerahnya Jepang. Begitu
mendengarnya, Ronodipuro segera berangkat ke markas perkumpulan pejuang muda
Indonesia, Menteng 31. Di markas Menteng 31, rupanya sudah diadakan rapat yang
dipimpin Sukarni.
Para pejuang pemuda yang ada di sana ternyata sudah mendengar kabar menyerahnya
Jepang tanpa syarat kepada Sekutu melalui Adam Malik. Dalam rapat, Sukarni mengatakan
bahwa para pemuda hendak mengambil alih radio Jepang. Muhammad Yusuf Ronodipuro
yang bekerja di Hoso Kyoku kemudian diajak berdiskusi mengenai bagaimana cara merebut
stasiun radio tersebut. Radio Hoso Kyoku kala itu tengah dijagai ketat oleh Kempetai, polisi
militer Tentara Kekaisaran Jepang.

MENYIARKAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA


Tanggal 17 Agustus 1945, Jumat, pukul 10.00, Soekarno memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur 56. Ronodipuro kemudian didatangi
oleh seseorang bernama Syahrudin. Pria ini memberikan selembar surat pendek dari
Adam Malik yang ternyata berisi naskah proklamasi. Ronodipuro lantas segera mencari
cara agar dapat menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia, melihat kondisi
saat itu semua ruang siaran dijaga oleh Kempetai. Namun, Ronodiputro teringat bahwa
ruang siaran mancanegara kala itu sudah tidak lagi digunakan. Sesampainya di sana,
rupanya ruangan ini sudah tidak lagi tersambung dengan pemancar. Alhasil, Ronodipuro
segera mengubah pengaturan kabel di stasiun radio, sehingga kabel pemancar dapat
kembali tersambung. Setelah semuanya siap, pukul 19.00, Ronodiputro segera
membacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia melalui siaran mancanegara ke
seluruh dunia. Kurang lebih 20 menit kemudian, ia juga membacakan naskah tersebut
menggunakan bahasa Inggris, sehingga radio-radio internasional juga dapat mengerti
apa yang disampaikannya. Akibat aksinya tersebut, Muhammad Yusuf Ronodipuro
ditangkap oleh Kempetai, ia mendapat siksaan fisik. Setelah insiden tersebut,
Ronodipuro mendirikan Radio Suara Indonesia Merdeka. Radio tersebut menjadi
wadah bagi Soekarno untuk menyampaikan pidato pertamanya sebagai Presiden
Indonesia, 25 Agustus 1945.

BERDIRINYA RRI
Setelah Jepang menyerah, Kempetai tidak lagi dominan di Indonesia. Untuk itu, Ronodiputro
meminta Abdulrahman Saleh supaya radio-radio daerah dapat kembali difungsikan untuk
menyebarkan semangat perjuangan. Gagasan tersebut diterima pada 10 September 1945,
yang kemudian ditanggapi dengan berkumpulnya para pimpinan radio daerah untuk
mendiskusikannya. Setelah diskusi, mereka setuju untuk meminta pemerintah Jepang
menyerahkan stasiun radio mereka kepada Republik Indonesia. Tanggal 11 September,
rapat kembali diadakan, yang mengeluarkan hasil didirikannya Radio Republik
Indonesia (RRI), dikepalai oleh Muhammad Yusuf Ronodiputro.

AKHIR HIDUP
Muhammad Yusuf Ronodipuro wafat pada 27 Januari 2008, karena penyakit komplikasi
stroke dan kanker paru-paru yang disebabkan kebiasannya sebagai perokok berat. Ia
kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, 28 Januari.

● Sumber: https://www.kompas.com/stori/read/2021/08/10/130000079/m-yusuf-
ronodiputro-penyiar-berita-proklamasi-kemerdekaan-indonesia

● https://www.kpi.go.id/index.php/id/siaran-pers/30982-anugerah-lifetime-achievement-
untuk-jusuf-ronodipuro#:~:text=Jusuf%20adalah%20orang%20yang
%20menyiarkan,Radio%20Militer%20Jepang%20di%20Jakarta).

● https://yoursay-suara-com.cdn.ampproject.org/v/s/yoursay.suara.com/amp/ulasan/
2021/08/22/190057/kisah-heroik-penyiar-kabar-proklamasi-kemerdekaan-yusuf-
ronodipuro?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16762582733833&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fyoursay.suara.com%2Fulasan
%2F2021%2F08%2F22%2F190057%2Fkisah-heroik-penyiar-kabar-proklamasi-
kemerdekaan-yusuf-ronodipuro

Anda mungkin juga menyukai