Anda di halaman 1dari 1

1.

Meninggalkan kebudayaan Indonesia dan lebih condong kepada budaya


luar.
Pelajar cenderung mengabaikan budaya asli, penyebab tergerusnya budaya
yang telah ada salah satunya adalah sikap yang acuh terhadap budayanya
sendiri, sikap tersebut mampu menghilangkan budaya akibat adanya
globalisasi dan banyaknya budaya asing yang masuk dalam negeri
2. Fanatik kepada barang barang produksi luar negeri dan menganggap barang
barang produksi dalam negeri jauh kualitasnya daripada produk buatan luar
negeri.
Globalisasi menjadi salah satu faktor terjadinya penyimpangan identitas.
Dalam kasus ini globalisasi dan kemajuan teknologi berkontribusi dengan
media belanja online sebagai perantara nya dimana banyak produk luar negeri
yang dijual di platform tersebut,mereka lebih memilih untuk belanja secara
online karena menganggap bahwa harganya akan lebih murah,padahal barang
produksi dalam negeri harganya sesuai dengan kualitas yang akan kita dapat.
3. Memudarnya sikap toleransi dan saling menghargai.
kerap ditemui dalam sekolah banyak sekali ras atau etnik dari berbagai
daerah, terkadang pelajar membeda-bedakan teman yang kurang sesuai
dengan dirinya karena perbedaan ras atau etnis, secara tidak langsung hal
tersebut memicu terjadinya krisis identitas dalam lingkup kecil.
4. kegiatan seperti gotong royong, kesopan santunan, musayawarah mufakat,
dan tolong menolong semakin hilang dikalangan kaum pelajar saat ini.
Kegiatan gotong royong menjadi salah satu kebiasaan atau tradisi yang ada di
Indonesia,zaman dulu masyarakat senangtiasa berbaur dengan masyarakat
yang lain saat melaksanakan kegiatan ini,tapi di era sekarang anak muda lebih
memililih untuk sibuk dengan dunia nya masing masing ,contohnya seperti
bermain game dan lain lain

Sumber
Triyasa,D. (2021).Krisis Identitas Nasional di Kalangan Pelajar
https://www.kompasiana.com/denitriyasa5432/61a9e9d362a704492f391e92/
krisis-identitas-nasional-di-kalangan-pelajar?page=2

Anda mungkin juga menyukai