Anda di halaman 1dari 4

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

RESUME KELOMPOK 11 KONSEP DASAR


KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN
Nama : Mohamad Ridho Alfarezi
NIM : 2105871

Pengertian Pengukuran
Menurut Cangelosi (1995), yang dimaksud dengan pengukuran (Measurement) adalah
suatu proses pengumpulan data melalui pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi
yang relevan dengan tujuan yang telah ditentukan. Dalam hal ini, guru menaksirprestasi siswa
dengan membaca atau mengamati apa saja yang dilakukan siswa, mengamati kinerja mereka,
mendengar apa yang mereka katakan, dan menggunakan indera mereka seperti melihat,
mendengar, menyentuh, mencium, dan merasakan. Menurut Zainul dan Nasution (2001),
pengukuran memiliki dua karakteristik utama, yaitu 1) Penggunaan angka atau skala tertentu,
dan 2) Menurut suatu aturan atau formula tertentu.

Pengertian Penilaian
Penilaian atau asesmen (assessment) dapat diartikan sebagai prosedur yang
digunakanuntuk mendapat informasi untuk mengukur tingkat pengetahuan dan keterampilan
subjekdidik yang hasilnya akan digunakan untuk keperluan evaluasi. Penilaian dapat dilakukan
dengan melalui observasi, tes, dan portofolio (Subali, 2011). Asesmen juga bisa diartikan
sebagai kegiatan pengumpulan informasi yang dapat diperoleh dari berbagai jenis metodedan
mengolah informasi tersebut untuk menilai suatu objek. Sebagai contoh, penilaian
perkembangan belajar siswa dapat dilakukan dengan pemberian kuis, ulangan harian, tugas, dan
ulangan atau ujian (Suryanto, n.d.).
Pengertian Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan mengukur dan menilai terhadap serangkaian prosesbelajar
mengajar. Mengukur (measurement), adalah membandingkan sesuatu dengan satuukuran
bersifat kuantitatif, sedangkan menilai merupakan aktivitas mengambil keputusan terhadap
sesuatu dengan ukuran baik buruk, bersifat kualitatif. Mengevaluasi (evaluation)meliputi kedua
langkah di atas yaitu mengukur dan menilai (Arikunto, 1991:3). Untuk mengukur anak didik,
diperlukan kegiatan,
1) Mengidentifikasi anak didik yang hendak diukur,
2) Mengidentifikasi karakteristik (sifat-sifat khas) anak didik yang hendak diukur,
dan
3) Menetapkan prosedur yang hendak dipakai untuk memberikan angka-angka
pada karakteristik tersebut.

Perbedaan Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi


Secara umum, orang akan berpikir bahwa pengukuran, penilaian, dan evaluasi merupakan
satu hal yang sama. Akan tetapi, ketiga nya memiliki perbedaan yang sebenarnya cukup berarti.
Perbedaan evaluasi dan penilaian terletak pada scope (ruang lingkup) dan pelaksanaannya.
Ruang lingkup penilaian lebih sempit dan terbatas pada salah satu aspek, seperti prestasi belajar
siswa. Pelaksanaan penilaian biasanya dilakukandalam konteks internal (pihak yang
bersangkutan), misalnya guru yang menilai prestasi belajar siswa dan sebagainya. Evaluasi
sendiri memiliki ruang lingkup yang lebih luas (mencakup seluruh komponen dalam satu
sistem). Evaluasi juga dapat dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal (Makbul, 2020).

Tes Psikologi
Tes berasal dari kata “test” (kata benda/noun) dalam bahasa Perancis kuno berarti pot,
cupel, dalam bahasa Latin “testum” berarti cup, mangkok; dan dalam bahasa Yunani
“techne”(ada hubungan dengan technic) berarti cupel, mangkok, cawan untuk memeriksa
logam. Dalamkamus bahasa Inggris, tes dikatakan berasal dari kata testum, yang berarti cawan
terbuat dari tanah penguji logam, alat untuk menentukan sesuatu mutu. Selanjutnya tes
diartikan sebagai ujian untuk mengukur/menilai hasil kerja (performance), kapabilitas, dan
sifat seseorang (Gandadiputra, 1979;24). Tes disebutkan sebagai “eksperimen” yang terdiri
dari satu atau lebih pertanyaan yang harus dijawab, satu atau lebih tugas yang harus
dilaksanakan untuk memperoleh gambaran tentang kehidupan kejiwaan seseorang. Tes
dianggap sebagai suatu eksperimen karena dengan sengaja ditimbulkan dalam kehidupan nyata
(Gandadiputra, 1979;25).

Makna Evaluasi
Evaluasi yang diselenggarakan di sekolah bermakna bagi
siswa, guru, pembimbing/penyuluh, sekolah, maupun orang tua siswa.
a) Bagi Siswa
Mengetahui sejauh mana telah berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan
oleh guru. Ada dua kemungkinan berkaitan dengan penilaian,
• Memuaskan. Terdapat dua kemungkinan siswa yang terpuaskan, yakni,
a. Menggairahkan untuk belajar
b. Malas dalam belajar
• Tidak Memuaskan. Siswa yang demikian juga ada dua kemungkinan,
yakni,
a. Menggairahkan untuk belajar
b. Malas dalam belajar
b) Bagi Guru
Evaluasi dapat memberikan petunjuk bagi guru mengenai,
• Keadaan siswa, mana yang berhasil dan mana yang tidak, mana yang
menguasai dan mana yang tidak.
• Keadaan materi pelajaran, tepat atau tidaknya materi yang diberikan.
• Keadaan metode, sudah tepat atau sesuai.
• Keadaan evaluasi, tepat atau tidak.
c) Bagi Pembimbing/Penyuluh
Dengan evaluasi, pembimbing/penyuluh bisa memperoleh informasi yang
akurat tentang anak didik, sehingga memudahkan di dalam melakukan
pendekatan terhadap anak tersebut.
d) Bagi Sekolah
Dengan diselenggarakan evaluasi, maka sekolah dapat,
▪ Mengetahui hasil belajar siswa dapat dijadikan sebagai penentu tepat
tidaknya kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah.
▪ Informasi tentang tepat tidaknya kurikulum dapat merupakan
pertimbangan bagi perencanaan sekolah mendatang.
▪ Informasi yang diperoleh dapat dijadikan sebagai pedoman bagi sekolah
sudah memenuhi standar atau belum.

Anda mungkin juga menyukai