2. Penilaian Pendidikan
Menurut Ralph Tyler (1950). Ahli ini mengatakan bahwa evaluasi merupakan
sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana,dalam hal
apa,dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai.
Menurut Cronbach dan Stufflebeam adalah bahwa proses evaluasi bukan sekedar
mengukur sejauh mana tujuan tercapai,tetapi digunakan untuk membuat
keputusan.
Pengertian [penilaian pendidikan, yaitu suatu upaya untiuk mengetahui seberapa
tinggi tingkat keberhasilan kegiatan pendidikan,dengan maksud untuk
mengetahui peran masing-masing input. Oleh karena masing-masing sebuah
sudah ditentukan bagaimana kondisi harapannnya, maka dalam mengevaluasi,kita
membandingkan antara kondisi yang ada dengan kondisi yang diharapkan. Agar
evaluasi dapat berperan aktif memperbaiki mutu pendidikan ,marilah kita cermati
masing-masing.
A. Masukan Mentah ( Raw Input)
B. Masukan intrumental
1) Maukan guru
2) Masukan materi kurikulum
3) Masukan sarana dan prasarana
4) Masukkan pengelolaan
C. Masukan lingkungan ( Environmental Input)
1) Lingkungan didalam keluarga
2) Lingkungan sekolah
3) Lingkungan bermain dan bergaul
3. Mengapa menilai?
Dengan didaknya penilaian, maka siswa dapat mengetahui sejauh mana telah
berhasil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh gitu. Hasil yng diperoleh siswa
dari pekerjaan menilai ini ada 2( dua) kemungkinan
1. Memuaskan
Jika siswa memperoleh basil yang memuaskan dan hal itu menyenangkan,
tentu kepuasan itu ingin diperolehnya lagi pada kesempatan lain waktu.
Akibatnya, siswa akan mempunyai motivasi yang cukup besar untuk
belajar lebih giat, agar lain kali mendapat hasil lebih memuaskan lagi.
Keadaan sebaliknya dapat terjadi,yakni siswa sudah merasa puas dengan
hasil yang diperoleh dan usahanya kurang gigih untuk lain kali.
Jika siswa tidak puas dengan hasil yang diperoleh,ia akan berusaha agar
lain kali keadaan itu tidak terulang lagi. Maka ia akan belajar lebih
giat.namun demikian, keadaan sebaliknya dapat terjadi.ada beberapa
siswa lemah semuanya, akan menjadi putus asa dengan hasil kurang
memuaskan yang telah diterimanya.
2) Guru akan mengetahui apakah metode yang diajarkan sudah tepat bagi
siswa sehingga untuk memberikan pengajaran diwaktu yang akan datang
tidak perlu diadakan perubahan.
3) guru akan mengetahui apakah metode yang digunakan sudah tepat atau
belum.jika sebagian besar memperoleh nilai jelek pada penilaian yang
diadakan, mungkin habibi disebabkan oleh pendekatan atau metode yang
kurang tepat.apabila demikian guru harus mencoba mencari metode lain
dalam mengajar.
2) informasi dari guru tentang tepat tidaknya kurikulum untuk sekolah itu dapat
menjadi bahan pertimbangan bagi perencanaan sekolah untuk masa- masa
yang akan datang.
Sebelum guru memulai dengan memberikan pelajaran dia tahun, pertanyaan yang
dilontarkan adalah:
1. " apakah yang akan dicapau oleh siswa, melalui pelajaran saya ini"?
2. " untuk mengarah ke pencapaian tujuan, apakah siswa sudah mempunyai bekal
berupa kemampuan ataupun sebagian dari yang akan dicapai sehingga guru
tidak perlu memberikan bahan seluruhnya?"
a. " bagaimana kemampuan siswa secara individual dan siapa saja yang
sudah menguasai sebagian tujuan, serta beberapa?" (tujuan
individual).
Yang dimaksud dengan " selama kegiatan pengajaran" adalah satu jarak waktu
mulai pengajaran berlangsung hingga saat berakhirnya pemberian pengajaran
oleh guru. Jarak waktu dapat dilihat dalam satu satuan waktu pendek, yakni satu
pertemuan atau satu satuan waktu panjang, seperti satu semester.selama satu
penggalan waktubtersebut guru harus secara terus- menerus mengajukan
beberapa pertanyaan:
1. " apakah yang akn dicapai oleh siswa melalui pelajaran saya ini?"
( pertanyaan ini selalu harus diingat agar menjiwai setiap langkah
kegiatan).
2. " apakah langkah yang saya ambil sudah benar, tidak salah langkah?
Penilaian terhadap benar- salahnya langkah ini dilihat dari individu siswa
secar perseorangan maupun kelompok"
a. " apabila langkah saya betul, pencapaian tujuan oleh siswa secara
individual maupun kelompok sudah sejauh mana?"
b. “Apabila langkah say salh, apa sebabnya? Kesalahan ini
menyangkut semua orang ( kelompok) atau hanya
beberapa individu saja?"
Jika guru sudah selesai memberikan pelajaran ( satu pertemuan atau satu
semester), ia mengajukan pertanyaan- pertanyaan sebagai berikut:
1. " dengan selesainya pelajaran saya ini, apakah tujuan yang ingin dicapai
oleh siswa sudah tercapai?"
Dengan mengetahui makna penilaian ditinjau dari berbagai segi dalam sistem
pendidikan, maka dari itu terdapat beberapa tujuan atau fungsi
penialian,yaitu:
1) Kemampuan verbal,
4) Kemampuan logika/matematika,
a. Analisis linguistik
a. Khayalan
b. Menyusun kerangka pikir
d. Memanipulasi imajinasi
e. Menginterpretasikan grafik/bagian/model
4) Kemampuan logika/matematika,meliputi:
b) Pertimbangan induktif
c) Pertimbangan deduktif
f) Pertimbangan ilmiah
5) Kemampuan dalam hubungan intra-personal,meliputi:
b. Keberhati-hatian
c. Melakukan metakognisi
a. Struktur musik
Contoh:
Dari hasil pengukuran ,Tiko mempunyai IQ 125, sedangkan IQ Tini 105. Dengan
demikian, maka tiko dapat digolongkan sebagai anak sangat pandai sedangkan
tini anak normal.
d. Ciri keempat dari penilaian pendidikan, yaitu bersifat relatif artinya tidak
sama atau tidak selalu tetap dari satu waktu ke waktu yang lain.
Contoh:
Hasil ulangan matematika yang diperoleh oleh Miranti hari senin adalah 80,Hasil
hari selasa 90. Tetapi hasil ulangan hari sabtu hanya 50. Ketidaktepatan hasil
penilaian Miranti disebabkan karena banyak faktor. Mungkin pada hari Sabtu
Miranti sedang risau hatinya menghadapi malam minggu.
e. Ciri kelima dari penilaian pendidikan, yaitu adalah bahwa dalam penilaian
pendidikan itu sering terjadi kesalahan-kesalahan.Adapun sumber kesalahannya
dapat ditinjau dari beberapa faktor yaitu:
1) Terletak pada alat ukurnya
Alat yang digunakan untuk mengukur haruslah baik. Sebagai contoh., kita akan
mengatur panjang meja tetapi menggunakan pita ukuran yang terbuat dari bahan
elastis, dan cara mengukurnya ditarik-tarik. Tentu saja pita ukuran itu tidak dapat
kita golongkan sebagai alat ukur yang baik karena gambaran tentang panjangnya
meja tidak dapat diketahui dengan pasti. Tentang bagaimana syarat-syarat alat
ukur yang digunakan dalam pendidikan, akan dibicarakan dibagian lain secara
lebih lengkap.
2) Terletak pada orang yang melakukan penilaian
d) Adanya pengaruh hasil yang telah diperoleh terdahulu seorang siswa pada
ulangan pertama mendapat angka 10 sebanyak 2 kali. Untuk ulangan yang ketiga
dan seterusnya,guru sudah terkena pengaruh ingin memberi angaka lebih banyak
dari yang sebenarnya . Walaupun seandainya pada banyak dari yang sebenarnya.
Walaupun seandainya pada waktu ulangan tersebut ia sedang mengalami nasib
sialmyakni salah mengerjakan,
b. Keadaan fisik ketika siswa sedang dinilai. Kepala pusing,perut malas atau pipi
sedang membengkak karena sakit gigi, tentu saja akan mempengaruhi cara siswa
memecahkan persoalan . Pikirannya sangat sukar untuk konsentrasi.